Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 5

‫‪KHOTBAH JUMAT‬‬

‫‪Memperbaiki Ihsan di Bulan Ramadhan‬‬

‫الحمد ه‪ ,‬الحمد ه الذى أعظم على عباده المنة‪ ,‬بما دفع عنهم كيد الشيطان وفنننه‪ ,‬ورد‬
‫أملننه وخيب ظنننه‪ ,‬إذ جعننل الصننوم حصنننا ووليائننه وجنننة‪ ,‬وفتح لهم بننه أبننواب الجنننة‪,‬‬
‫وعرفهم أن وسيلة الشيطان إلى قلننوبهم الشننهوات المسننتكنة وإن بقمعهننا تصننبح النفس‬
‫شن َه ُد أَنْ لَ إإ َلن َه إإلّ اُ َو ْحن َدهُ لَ‬
‫المطمئنة ظاهرة الشوكة فى قصم خصننمها قويننة المنننة‪ ,‬أَ ْ‬
‫سن ْولُ ُه الننداعى‬ ‫شن َه ُد أَنّ َ‬
‫سن ّيدنا ُم َح ّمدًا َع ْبن ُدهُ َو َر ُ‬ ‫ش إر ْي َك َل ُه شهادَ َة أدخرها ليننوم الزحننام‪َ ,‬وأَ ْ‬
‫َ‬
‫سن ْولإ َك ُم َح ّمن إد و َعلى آلإننه‬ ‫وسن ّل ْم ع َلى َع ْبن إد َك َو َر ُ‬‫صنل ّ ّ‬ ‫بقولننه وفعلننه إلى دار السننمم‪ .‬الله ّم َ‬
‫بعن دُ‪ ,‬ف َيننا أَ ّي َهننا ال ّن ُ‬
‫اس ا ّتقُننوا إ‬
‫ا َت َعننا َلى إبف ْإعن إل‬ ‫صن إاب ْي إح ال ّظمَ إم‪ .‬أ ّما ْ‬ ‫َ‬
‫وأص َح إاب إه ُهنندَ ا إة او َنن إ‬
‫نام َو َم َ‬ ‫ْ‬
‫ت َو َت ْركإ اوَ َاث إام تدخلوا جنة ربكم بسمم‬ ‫اعا إ‬ ‫ال ّط َ‬

‫‪Ada tiga aspek kehidupan yang menghbungkan seorang muslim dengan Allah swt. Ketiganya‬‬
‫‪adalah dalam Islam, Iman dan Ihsan. Sebagaimana diterangkan oleh sebuah hadits panjang‬‬
‫‪sebagai berikut:‬‬

‫ص ّلى اُ َع َل ْي إه‬
‫ا َ‬ ‫َعنْ ُع َم َر َرضإ َي اُ َع ْن ُه أَ ْيضا ً َقال َ ‪َ :‬ب ْي َن َما َن ْحنُ ُجلُ ْو ٌ‬
‫س عإ ْندَ َر ُ‬
‫س ْو إل إ‬
‫ش ْع إر‪ ،‬لَ ُي َرى َع َل ْي إه‬ ‫س َوا إد ال ّ‬ ‫اض ال ّاث َيا إ‬
‫ب َ‬
‫ش إد ْي ُد َ‬ ‫ات َي ْو ٍم إإ ْذ َط َل َع َع َل ْي َنا َر ُجل ٌ َ‬
‫ش إد ْي ُد َب َي إ‬ ‫س ّل َم َذ َ‬
‫َو َ‬
‫س إإ َلى ال ّن إب ّي صلى ا عليه وسلم َفأ َ ْس َن َد ُر ْك َب َت ْي إه‬ ‫س َف إر‪َ ،‬ولَ َي ْع إرفُ ُه إم ّنا أَ َحدٌ‪َ ،‬ح ّتى َج َل َ‬ ‫أَ َاث ُر ال ّ‬
‫ا‬
‫س ْول ُ إ‬ ‫ض َع َك ّف ْي إه َع َلى َفخ َإذ ْي إه َو َقالَ‪َ :‬يا ُم َح ّمد أَ ْخ إب ْرنإي َع إن ْالإ ْسمَ إم‪َ ،‬ف َقال َ َر ُ‬
‫إإ َلى ُر ْك َب َت ْي إه َو َو َ‬
‫ا َو ُتقإ ْي َم‬‫س ْول ُ إ‬ ‫ش َهدَ أَنْ لَ إإ َل َه إإلّ اُ َوأَنّ ُم َح ّمدًا َر ُ‬ ‫صلى ا عليه وسلم ‪ْ :‬الإسإ مَ ُم أَنْ َت ْ‬
‫ص َد ْق َت‪،‬‬ ‫س إب ْيمً َقال َ ‪َ :‬‬ ‫اس َت َط ْع َت إإ َل ْي إه َ‬
‫ضانَ َو َت ُح ّج ا ْل َب ْي َت إإ إن ْ‬ ‫الزكا َ َة َو َت ُ‬
‫ص ْو َم َر َم َ‬ ‫الصمَ َة َو ُت ْؤت َإي ّ‬ ‫ّ‬
‫ان َقال َ ‪ :‬أَنْ ُت ْؤمإنَ إبا إ‬
‫ه َو َممَ إئ َك إت إه َو ُك ُت إب إه‬ ‫صدّ قُ ُه‪َ ،‬قالَ‪َ :‬فأ َ ْخ إب ْرنإي َع إن ْالإ ْي َم إ‬‫َف َع إج ْب َنا َل ُه َي ْسأَلُ ُه َو ُي َ‬
‫ان‪،‬‬
‫س إ‬ ‫صدَ ْق َت‪َ ،‬قال َ َفأ َ ْخ إب ْرنإي َع إن ْالإ ْح َ‬
‫ش ّرهإ‪َ .‬قال َ َ‬ ‫سلإ إه َوا ْل َي ْو إم اخخ إإر َو ُت ْؤمإنَ إبا ْل َق َد إر َخ ْي إر إه َو َ‬
‫َو ُر ُ‬
‫سا َعةإ‪َ ،‬قالَ‪:‬‬ ‫ا َكأ َ ّن َك َت َراهُ َفإإنْ َل ْم َت ُكنْ َت َراهُ َفإإ ّن ُه َي َرا َك ‪َ .‬قالَ‪َ :‬فأ َ ْخ إب ْرنإي َع إن ال ّ‬
‫َقالَ‪ :‬أَنْ َت ْع ُب َد َ‬
‫ارا إت َها‪َ ،‬قال َ أَنْ َتلإ َد ْاوَ َم ُة َر ّب َت َها‬ ‫السائ إإل‪َ .‬قال َ َفأ َ ْخ إب ْرنإي َعنْ أَ َم َ‬
‫َما ا ْل َم ْسؤُ ْول ُ َع ْن َها إبأ َ ْع َل َم مإنَ ّ‬
‫ت َملإ ًّيا‪ُ ،‬اث ّم‬ ‫ان‪ُ ،‬اث ّم ا ْن َط َل َق َف َل إب ْاث ُ‬
‫اء َي َت َط َاولُ ْو َنن فإي ا ْل ُب ْن َي إ‬
‫ش إ‬ ‫َوأَنْ َت َرى ا ْل ُح َفا َة ا ْل ُع َرا َة ا ْل َعا َل َة إر َع َ‬
‫اء ال ّ‬

‫‪1‬‬
‫ َقال َ َفإإ ّن ُه إج ْب إر ْيل ُ أَتنَا ُك ْم ُي َع ّل ُم ُك ْم‬. ‫س ْولُ ُه أَ ْع َل َم‬ ّ ‫ َيا ُع َم َر أَ َتدْ إري َم إن‬: َ ‫َقال‬
ُ ‫السائ إإل ؟ قُ ْل‬
ُ ‫ اُ َو َر‬: ‫ت‬
‫إد ْي َن ُك ْم) رواه مسلم‬

Dari Umar radhiallahuanhu juga dia berkata : Ketika kami duduk-duduk disisi Rasulullah
Shallallahu’alaihi wasallam suatu hari tiba-tiba datanglah seorang laki-laki yang mengenakan
baju yang sangat putih dan berambut sangat hitam, tidak tampak padanya bekas-bekas
perjalanan jauh dan tidak ada seorangpun diantara kami yang mengenalnya. Hingga
kemudian dia duduk dihadapan Nabi lalu menempelkan kedua lututnya kepada kepada
lututnya (Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam) seraya berkata: “ Ya Muhammad,
beritahukan aku tentang Islam ?”, maka bersabdalah Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam :
“ Islam adalah engkau bersaksi bahwa tidak ada Ilah (Tuhan yang disembah) selain Allah,
dan bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Allah, engkau mendirikan shalat, menunaikan
zakat, puasa Ramadhan dan pergi haji jika mampu “, kemudian dia berkata: “ anda benar “.
Kami semua heran, dia yang bertanya dia pula yang membenarkan. Kemudian dia bertanya
lagi: “ Beritahukan aku tentang Iman “. Lalu beliau bersabda: “ Engkau beriman kepada Allah,
malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya dan hari akhir dan engkau beriman
kepada takdir yang baik maupun yang buruk “, kemudian dia berkata: “ anda benar“.
Kemudian dia berkata lagi: “ Beritahukan aku tentang ihsan “. Lalu beliau bersabda: “ Ihsan
adalah engkau beribadah kepada Allah seakan-akan engkau melihatnya, jika engkau tidak
melihatnya maka Dia melihat engkau” . Kemudian dia berkata: “ Beritahukan aku tentang hari
kiamat (kapan kejadiannya)”. Beliau bersabda: “ Yang ditanya tidak lebih tahu dari yang
bertanya “. Dia berkata: “ Beritahukan aku tentang tanda-tandanya “, beliau bersabda: “ Jika
seorang hamba melahirkan tuannya dan jika engkau melihat seorang bertelanjang kaki dan
dada, miskin dan penggembala domba, (kemudian) berlomba-lomba meninggikan
bangunannya “, kemudian orang itu berlalu dan aku berdiam sebentar. Kemudian beliau
(Rasulullah) bertanya: “ Tahukah engkau siapa yang bertanya ?”. aku berkata: “ Allah dan
Rasul-Nya lebih mengetahui “. Beliau bersabda: “ Dia adalah Jibril yang datang kepada kalian
(bermaksud) mengajarkan agama kalian “. (Riwayat Muslim)

Ma’asyiral Muslimin Jama’ah Juma’ah Rahimakumullah

Dalam kesempatan ini khatib hendak mengajak diri dan kita semua membicarakan tentang
ihsan. Demikian karena ihsan adalah hal penting dalam kehidupan seorang muslim, tetapi
jarang sekali diperhatikan dibanding dengan Islam dan Iman.

Dalam konteks puasa sesungguhnya Islam dan Iman adalah dua hal yang secara teoritis telah
terlewati. Karena ketika kita berpuasa tentunya kita adalah seorang muslim. Bukankan islam
merupakan syarat wajib puasa yang paling utama? Dan puasa sendiri merupakan rukun Islam
yang keempat. Sebagaimana tercantum dalam hadits di atas. Sampai di sini permasalahan
islam dalam puasa telah sempurna.

2
Sedangkan iman sesunguhnya tidak bisa dipisahkan begitu saja dengan Islam. Jika Islam
merupakan kegiatan lahiriyah, maka iman merupakan kandungan yang terdapat dalam
kehiatan tersebut. Jika Islam diibaratkan sebagai balon udara, maka iman adalah udaranya.
Begitupula dalam puasa. Jika menahan lapar, dahaga, nafsu merupakan tindakan riil dalam
berpuasa, maka beritikad bahwa apa yang kita lakukan merupakan perintah Allah yang haq
dan jalan menuju ridha-Nya itulah iman.

Karena itu membicarakan iman secara otomatis akan menggandeng islam pula. karena iman
sebagaimana didefinisikan para ulama sebagai pembenaran dengan hati, ucapan dengan
lisan, dan amalan dengan anggota badan. Bukankah amalan dengan anggota badan adalah
Islam? Oleh karena itu dapat bertambah dengan ketaatan dan berkurang karena
kemaksiatan.

Hadirin Jama’ah Jum’ah yang dirahmati Allah

Itulah keterangan tentang Islam, Iman dan hubungannya dengan berpuasa lantas
bagaimanakah hubungan ihsan dengan puasa? Sesungguhnya jika kita sejenak mau berpikir
lebih dalam tentang ihsan sebagaimana diterangkan dalam hadits di atas yang bunyinya:

‫ا َكأ َ ّن َك َت َراهُ َفإإنْ َل ْم َت ُكنْ َت َراهُ َفإإ ّن ُه َي َرا َك‬


َ ‫ أَنْ َت ْع ُب َد‬:َ‫ َقال‬،‫ان‬
‫س إ‬َ ‫َقال َ َفأ َ ْخ إب ْرنإي َع إن ْالإ ْح‬

Kemudian dia (lelaki itu) berkata lagi: “ Beritahukan aku tentang ihsan “. Lalu Rasulullah saw
bersabda: “ Ihsan adalah engkau beribadah kepada Allah seakan-akan engkau melihatnya,
jika engkau tidak melihatnya maka Dia melihat engkau” .

Dan menghubungkannya dengan hadits puasa yang diriwayatkan Dari Abu Hurairah
radhiallahu’anhu berkata, Rasulullah sallallahu’alaihi wa sallalm bersabda:

ّ َ ‫ َقال‬، ‫ف‬
: ّ ‫اُ َع ّز َو َجل‬ َ ‫ش ُر أَ ْم َاثالإ َها إإ َلى‬
ٍ ‫س ْبعمإا َئة ضإ ْع‬ ْ ‫س َن ُة َع‬ َ ‫ف ا ْل َح‬
ُ ‫اع‬
َ ‫ض‬ َ ‫ُكل ّ َع َم إل ا ْب إن آدَ َم ُي‬
‫الص ْو َم َفإإ ّن ُه لإي َوأَ َنا أَ ْج إزي إب إه‬
ّ ‫إإ ّل‬

"Semua amal Bani Adam akan dilipat gandakan kebaikan sepuluh kali sampai tujuh ratus kali
lipat. Allah Azza Wa Jallah berfirman, ‘Kecuali puasa, maka ia untuk-Ku dan Aku yang akan
memberikan pahalanya."

Maka kita akan menemukan benang merah yang memudahkan kita belajar memperbaiki
ihsan kita dalam ibadah puasa. Bagaimana bisa?

Para Hadirin yang Mulia

3
Bila kita cermati, pada akhir hadits kedua Allah swt sendiri mengatakan dengan gambalang
bahwa tentang pahala puasa adalah urusanku, tidak dapat dihitung dan dikira-kira
sebagaimana pahala ibadah lain.

Hadits ini sebenarnya telah menelaskan kepada kita bahwa siapapun yang sedang puasa,
senantiasa berada dibawah pengawasan-Nya. Allah senantiasa melihat polah tingkah
seorang yang berpuasa. Apakah benar dia tidak minum ketika seorang diri? Apakah dia tidak
makan di dalam mobil pribadinya? Semua ada dalam pantuan-Nya. Karena itulah puasa
adalah urusan pribadi dengan Allah, bukan dengan keluarga ataupun yang lainnya. Bisa saja
dia berlaku seolah puasa di depan keluarga dan karyawannya, tetapi tidak bisa pura-pura di
hadapan Allah swt.

Ini berarti konsep puasa sebagaimana kita fahami bersama sejalan dengan konsep ihsan
yang berbunyi “Ihsan adalah engkau beribadah kepada Allah seakan-akan engkau
melihatnya, jika engkau tidak melihatnya maka Dia melihat engkau” jika kita tidak dapat
melihat Allah karena kondisi kita sebagai yang belum suci dari najis dosa dan maksiat,
yakinlah bahwa Allah senantiasa melihat kita. Iniah tingkatan ihsan yang kedua tingkatan
terendah yang oleh para sufi disebut dengan muraqabah merasa diri diawasi oleh Allah.
Masyallah sungguh dahsyat sekali posisi seorang muslim apabila selalu merasa di awasi
Allah swt dalam semua lakunya, tidak hanya yang berhubungan dengan batalnya puasa tetapi
kesemua amal manusia. Pastilah tidak akan ada orang korupsi, pastilah tidak ada pencuri,
pastilah tidak ada maksiat. Karena selalu merasa yakin Allah swt mengawasi dan melihat
semua yang kita lakukan.

Inilah yang khatib maksud dengan meningkatkan kwalitas ihsan, hendaknya ihsan tidak
hanya diterapkan pada hal-hal yang membatalkan puasa, tetapi kesemua laku tindakan
keseharian. Insyallah ketika tingkat muraqabah telah kita capai, semoga Allah swt
menghadiahi kita tingkat musyahadah, yaitu tingkatan ihsan tertinggi yaitu apabila engkau
beribadah kepada Allah seakan-akan engkau melihat-Nya. amien

Demikianlah sedikit isi khotbah kali ini semoga bermanfaat untuk diri khotib pribadi dan juga
para jama’ah pada umunya. Semoga Allah memberikan kemampuan kepada kita semua
berada dalam kondisi muraqabah secara istiqamah agar selanjutnya mendapat hadiah dari-
Nya posisi musyahadah.

‫ إ ّن ُه َتعا َ َلى‬.‫الح ِكي ِْم‬ ّ ‫ت‬


َ ‫والذ ْك ِر‬ ِ ‫ َو َن َف َع ِنيْ َوإِيّا ُك ْم ِباييا‬,‫العظِ ي ِْم‬
َ ‫آن‬ِ ْ‫ك اُ لِيْ َولك ْم فِي القُر‬
َ ‫با َ َر‬
ٌ ِ‫جوّ ا ٌد َك ِر ْي ٌم َمل‬.
‫ك َبرّ َرؤُ ْوفٌ َر ِح ْي ٌم‬ َ

Khotbah ke dua

4
‫لى َت ْو ِف ْي ِق ِه َو ِامْ ِت َنا ِنهِ‪َ .‬واَ ْش َه ُد اَنْ لَ ِا َل َه ِالّ اُ َواُ َوحْ َدهُ لَ‬
‫لى ِاحْ َسا ِن ِه َوال ّش ْك ُر َل ُه َع َ‬ ‫اَ ْل َح ْم ُد ِ‬
‫ل َع َ‬
‫ص ّل َع َلى َس ّي ِد َنا‬ ‫ك َل ُه َواَ ْش َه ُد اَنّ َسيّدَ َنا م َُح ّم ًدا َع ْب ُدهُ َو َرس ُْولُ ُه ال ّداعِ ى ا َ‬
‫ِلى ِرضْ َوا ِنهِ‪ .‬الل ُه ّم َ‬ ‫َش ِر ْي َ‬
‫َر‬ ‫صَ َح ِاب ِه َو َسَلّ ْم َت ْسَلِ ْيمًا ِكََثيْرً ا اَمّا َبعَْ ُد َفيَا َ اَ ّي َهََا ال ّناسُ ِا ّتقُ َ‬
‫واا ِف ْي َمََا اَ َمَ َ‬ ‫م َُح ّم ٍد ِو َع َلى اَلَِ ِه َواَ ْ‬
‫َوا ْن َته ُْوا َعمّا َن َهى َواعْ َلم ُْوا اَنّ اّ اَ َم َر ُك ْم ِباَمْ ٍر َبدَأَ ِف ْيَ ِه ِب َن ْف ِسَ ِه َو َثََ َنى ِب َم ِئ َك ِتَ ِه ِبقُ ْد ِسَ ِه َو َقََا َل‬
‫صَلّ ْوا َع َليَْ ِه َو َسَلّم ُْوا َت ْسَلِ ْيمًا‪.‬‬
‫لى ال ّن ِبى يآ اَ ّي َها الّ ِذي َْن آ َم ُن ْوا َ‬
‫ُصلّ ْو َن َع َ‬
‫ا َو َم ِئ َك َت ُه ي َ‬ ‫َتعا َ َلى اِنّ َ‬
‫ِك‬ ‫صََلّى اُ َع َليََْ ِه َو َسََلّ ْم َو َع َلى ِ‬
‫آل َسََ ّيدِنا َ م َُح ّم ٍد َو َع َلى اَ ْن ِبيآئ َ‬ ‫صََ ّل َع َلى َسََ ّي ِد َنا م َُح ّم ٍد َ‬
‫الل ُه ّم َ‬
‫روع ُْث َمََان َو َعلِى‬
‫ض اللّ ُه ّم َع ِن ْال ُخ َل َفا َِء الرّ اشِ ِدي َْن اَ ِبى َب ْك ٍر َو ُع َم َ‬
‫ك َو َم ِئ َك ِة ْال ُم َقرّ ِبي َْن َوارْ َ‬
‫َو ُر ُسلِ َ‬
‫ض َع ّنا َم َع ُه ْم‬ ‫ان ِا َلََى َي ْو ِم ال َ ّدي ِ‬
‫ْن َوارْ َ‬ ‫َابعِي ال ّت ِاب ِعي َْن َل ُه ْم ِب ِاحْ َس َ ٍ‬
‫َو َعنْ َب ِق ّي ِة الص َّحا َب ِة َوال ّت ِاب ِعي َْن َو َتَ ِ‬
‫ك َيا اَرْ َح َم الرّ ا ِح ِمي َْن‬
‫ِب َرحْ َم ِت َ‬

‫ت الل ُه ّم اَعَِ ّز‬ ‫ت اَلَحْ يََآ ُء ِم ْن ُه ْم َو ْالَمَْ َوا ِ‬‫ت َو ْالمُسْ لِ ِمي َْن َو ْالم ُْسَلِ َما ِ‬‫اغ ِفرْ ل ِْلم ُْؤ ِم ِني َْن َو ْالم ُْؤ ِم َنا ِ‬
‫اَلل ُه ّم ْ‬
‫ص َ َر‬‫صَرْ َمنْ َن َ‬ ‫َادَك ْالم َُوحّ ِد ّي َة َوا ْن ُ‬
‫صَرْ عِ َبَ َ‬ ‫ك َو ْالم ُْش َ ِر ِكي َْن َوا ْن ُ‬ ‫ْالِسْ لَ َم َو ْالمُسْ لِ ِمي َْن َوأَ ِذ ّل ال ّشرْ َ‬
‫ِك ِا َلى َي ْو َم ال ّدي ِ‬
‫ْن‪ .‬الل ُه ّم ْاد َفََعْ‬ ‫ْن َواعْ ِل َكلِ َمات َ‬ ‫اخ ُذ ْل َمنْ َخ َذ َل ْالمُسْ لِ ِمي َْن َو دَ مّرْ اَعْ دَا َءال ّدي ِ‬ ‫ال ّدي َْن َو ْ‬
‫الزلَ ِز َل َو ْالم َِح َن َوس ُْو َء ْال ِف ْت َن ِة َو ْالم َِح َن َما َظ َه َر ِم ْن َها َو َما َب َط َن َعنْ َب َل َ ِد َنا‬
‫َع ّنا ْال َبلَ َء َو ْا َلو َبا َء َو ّ‬
‫دَان ْالمُسْ لِ ِمي َْن عآم ًّة َيا َربّ ْال َعا َل ِمي َْن‪َ .‬ر ّب َنََا آتِن َا َ فِى ال َ ّد ْن َيا َح َس َ َن ًة‬ ‫ِا ْن ُدو ِن ْيسِ يّا خآص ًّة َو َسائ ِِر ْالب ُْل ِ‬
‫ار‪َ .‬ر ّب َنا َظ َلمْ َنا اَ ْنفُ َس َن َاو ِانْ َل ْم َت ْغ ِفرْ َل َنا َو َترْ َح ْم َنََا َل َن ُكَ َْو َننّ م َِن‬ ‫َوفِى ْايخ َِر ِة َح َس َن ًة َو ِق َنا َع َذ َ‬
‫اب ال ّن ِ‬
‫بى َو َي ْن َهى َع ِن ْال َفحْ شََآ ِء‬
‫ان َوإِيْتآ ِء ذِى ْالقُرْ َ‬ ‫ا َيأْ ُم ُر َنا ِباْ َ‬
‫لع ْد ِل َو ْالِحْ َس ِ‬ ‫ا ! اِنّ َ‬ ‫لخاسِ ِري َْن‪ .‬عِ َبادَ ِ‬ ‫ْا َ‬
‫اشََ ُكر ُْوهُ َع َ‬
‫لى ِن َعمََِ ِه‬ ‫لعظِ ْي َم َي ْ‬
‫ََذ ُكرْ ُك ْم َو ْ‬ ‫ََذ ّكر ُْو َن َو ْاذ ُكر َ‬
‫ُواا ْا َ‬ ‫َو ْال ُم ْن َكََر َو ْال َب ْغي َيع ُ‬
‫ِظ ُك ْم َل َعلّ ُك ْم َت َ‬ ‫ِ‬
‫ا اَ ْك َبرْ‬
‫َي ِز ْد ُك ْم َو َل ِذ ْك ُر ِ‬

‫‪5‬‬

You might also like