Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 9

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/342201233

Citra Indah Permata 1302619016 Tugas Makalah Biologi

Article · June 2020

CITATIONS READS

0 4,810

1 author:

Citra Indah
Jakarta State University
1 PUBLICATION   0 CITATIONS   

SEE PROFILE

Some of the authors of this publication are also working on these related projects:

KLONING GEN View project

All content following this page was uploaded by Citra Indah on 16 June 2020.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


KLONING GEN

Citra Indah Permata 1302619016

Pendidikan Fisika, Universitas Negeri Jakarta.


Email: citrapermata1616@gmail.com

Abstract:
Genes are part of a chromosome or a chemical entity (DNA) in a chromosome that is in
the locus that controls the genetic characteristics of a living thing. In terms of
biotechnology consisting of bio (life), teknos (application) and logos (science), science
can be defined that applies the principles of biology. Currently, biotechnology is
growing because of the many advances in the field of technology and science that exist
today. One of them is gene cloning in living things. Cloning is a new discovery that
duplicates or duplicates cells or organisms from a living creature by asexual way and
its nature will be identical to its parent. Hans Spemann was the first person to propose
an experiment to replace the nucleus of a cell with another cell nucleus which would
later grow an embryo from the egg. Dolly The Sheep is the most famous clone and the
makers are Ian Wilmut and Keith Campbell. There are 5 components of gene cloning,
namely, donor DNA, restriction endonucleases, vectors, DNA ligase, and host cells. The
stages of gene cloning are, isolation, fragmentation, ligation, transfection and selection
Gene cloning can be applied to plants, animals and humans. However, gene cloning has
advantages and disadvantages. One of its advantages is the conservation of endangered
animals or plants and one of its weaknesses is that the cloned individual will be
susceptible to disease.

Keywords: Cloning, Genes, DNA, Biotechnology

Abstrak :
Gen adalah bagian dari kromosom atau salah satu kesatuan kimia (DNA) dalam
kromosom yaitu dalam lokus yang mengendalikan ciri-ciri genetis dari suatu makhluk
hidup. Secara istilah bioteknologi terdiri dari bio (hidup), teknos (penerapan) dan logos
(ilmu), dapat didefinisikan ilmu yang menerapkan prinsip-prinsip biologi. Saat ini
bioteknologi semakin berkembang dikarenakan banyaknya kemajuan di bidang
teknologi dan ilmu pengetahuan yang ada saat ini. Salah satunya adalah kloning gen
pada makhluk hidup. Kloning adalah sebuah penemuan baru yang menduplikat atau
menggandakan sel atau organisme dari suatu makhluk hidup dengan cara aseksual dan
sifatnya akan identik dengan induknya. Hans Spemann adalah orang yang pertama kali
mengusulkan eksperimen untuk mengganti inti telur sel dengan inti sel lain yang
nantinya akan menumbuhkan embrio dari telur itu. Dolly The Sheep adalah kloning
yang paling terkenal dan pembuatnya adalah Ian Wilmut dan Keith Campbell.
Komponen kloning gen ada 5, yaitu, DNA donor, endonuklease restriksi, vektor, DNA
ligase, dan sel inang. Tahap-tahap kloning gen adalah, isolasi, fragmentasi, ligasi,
transfeksi dan seleksi Kloning gen dapat diterapkan pada tumbuhan, hewan dan
manusia. Akan tetapi, kloning gen memiliki keunggulan dan kelemahan. Salah satu dari
keunggulannya adalah konservasi terhadap hewan atau tumbuhan yang langka dan
salah satu kelemahannya adalah individu hasil kloning tersebut akan mudah terserang
penyakit.

Kata Kunci : Kloning, Gen, DNA, Bioteknologi.

1. PENDAHULUAN
Gen adalah bagian dari kromosom atau salah satu kesatuan kimia (DNA) dalam
kromosom yaitu dalam lokus yang mengendalikan ciri-ciri genetis dari suatu
makhluk hidup (Kurniawan, 2020). Gen merupakan pewarisan atau penurunan sifat
dari satu individu kepada keturunannya. Gen yang diwariskan dapat berupa DNA
atau pun RNA.
Bioteknologi adalah teknologi pemanfaatan mikroba atau produk mikroba yang
bertujuan menghasilkan bahan atau jasa tertentu. Secara istilah bioteknologi terdiri
dari bio (hidup), teknos (penerapan) dan logos (ilmu), dapat didefinisikan ilmu yang
menerapkan prinsip-prinsip biologi (Pertiwi, Nodate). Bioteknologi adalah
teknologi yang memanfaatkan proses-proses biologi untuk mendapatkan barang dan
jasa yang berguna untuk makhluk hidup, terutama manusia. Bioteknologi ada 2,
yaitu bioteknologi tradisional dan bioteknologi modern.
Saat genetika molekuler berkembang dengan baik, bioteknologi modern
berkembang dengan pesat. Saat ini pun bioteknologi juga semakin berkembang
dikarenakan banyaknya kemajuan di bidang teknologi dan ilmu pengetahuan yang
ada saat ini.

2. PEMBAHASAN
Pengertian Kloning
Kloning merupakan proses perbanyakan fragmen gen target dengan
mengintroduksi DNA rekombinan ke dalam suatu sel inang (Brooker, 2005).
Kloning berasal dari bahasa Inggris” cloning” yang berarti suatu usaha untuk
menciptakan duplikat suatu organisme melalui proses aseksual atau dengan arti lain,
membuat fotokopi atau pengadaan dari suatu makhluk hidup dengan cara aseksual
(Mushoffa, 2001). Pada hakikatnya, kloning merupakan langkah penggandaan
(pembuatan tiruan yang sama persis) dari suatu makhluk hidup dengan
menggunakan kode DNA makhluk tersebut (Tenriawaru, 2013). Dr.Abdul Aziz
Muhammad bin Utsman al-Rabiisy mengatakan bahwa istilah istinsa>kh (kloning)
adalah sebuah penemuan baru. Oleh karenanya, kita tidak menemukan definisinya
dalam berbagai kamus bahasa (Sholahuddin, 2009). Menurut Pratiwi Sudarsono,
kloning merupakan perbanyakan sel atau juga organisme dengan secara aseksual.
Hasil kloning ialah klon, yaitu populasi yang berasal dari satu sel atau juga
organisme yang memiliki suatu rangkaian kromosom yang sama dan juga sifat yang
identik dengan induk asalnya (Ibeng, 2020). Jadi, kloning adalah sebuah penemuan
baru yang menduplikat atau menggandakan sel atau organisme dari suatu makhluk
hidup dengan cara aseksual dan sifatnya akan identik dengan induknya.

Sejarah Kloning
1938 - ide pertama kloning,
1952 - upaya mengkloning katak Rana pipiens,
1970 - katak Xenopus laevis,
1981 - Karl Illmenese dan Peter Hope mengkloning tikus,
1994 - Neal First mencoba mengkloning domba,
1995 - dua domba dikloning,
1996 - Dolly the sheep,
1998 - tikus hasil kloning pertama (disebut Cumulina),
2000 - monyet rhesus hasil kloning pertama,
2000 - babi hasil kloning pertama (atau bahkan lima babi),
2001 - seekor kerbau dan seekor sapi dikloning,
2001 - kucing dikloning (itu disebut CopyCat),
2002 - Konrad Hochedlinger dan Rudolf Jaenisch mengkloning tikus dari limfosit
T,
Maret – April 2003 - kelinci dikloning di Prancis dan Korea Selatan,
Mei 2003 - bagal dikloning,
2003 - seekor rusa (Dewey), seekor kuda (Prometea) dan seekor tikus (Ralph)
dikloning,
2004 - lalat buah dikloning,
April 2005 - anjing Afghan (Snuppy) dikloning,
2007 - serigala dikloning,
2008 - seekor anjing Labrador dikloning,
2009 - hewan pertama dari spesies yang punah yang diklon: Pyrenean ibex,
2009 - unta betina dikloning (Injaz) (Anonim, 2012).
Pada tahun 1938, Hans Spemann mengusulkan eksperimen untuk mengganti inti
telur sel dengan inti sel lain. Lalu menumbuhkan embrio dari telur itu. Pada tahun
1952, Robert Briggs dan Thomas King serta para ilmuwan lain mengumpulkan
nukleus dari sel telur katak dengan pipet dan menggantinya dengan nukleus yang
diambil dari sel emvbrio katak, namun percobaan gagal. Tahun 1970 John B.
Gurdon berhasil mengkloning katak, tetapi perkembangannya hanya mencapai
tahap kecebong. Meskipun telah berusaha, ia tidak pernah berhasil mendapatkan
spesimen dewasa. Tahun 1981, Karl Illmenese dan Peter Hope mengkloning tikus.
Mereka mengambil nukleus bukan dari spesimen dewasa, tetapi dari embrio tikus.
Tahun 1994, Neal First mencoba mengkloning domba. Dia mengambil nukleus dari
sel embrionik. Ia memperoleh embrio domba yang mengembangkan 120 sel.
Pada tahun 1995, Ian Wilmut dan Keith Campbell mengkloning dua domba. Ini
adalah hewan pertama yang dikloning dari sel-sel yang berdiferensiasi yang
diperoleh melalui metode perintis transfer nukleus. Namun, sel-sel dari mana
nukleus diambil tidak datang langsung dari hewan hidup lain, tetapi dari kultur sel.
Tahun 1996, mamalia pertama yang dikloning dari sel yang diambil dari hewan
dewasa (Dolly the sheep) dan ini adalah kloning yang paling terkenal dengan
pembuat Ian Wilmut dan Keith Campbell. Setelah itu, banyak sekali percobaan-
percobaan terhadap hewan dan paling banyak percobaannya adalah terhadap
mamalia.

Jenis Kloning Gen


Di dalam (Wikipedia, terakhir update 14 Juni 2020) jenis kloning gen ada 3, yaitu :
a. Kloning molekul (Molecular cloning)
Kloning molekuler adalah serangkaian metode eksperimental dalam biologi
molekuler yang digunakan untuk mengumpulkan DNA rekombinan dan untuk
mengarahkan replikasi mereka dalam organisme inang (Watson, 2007).
b. Kloning sel
Kloning sel bertujuan menghasilkan suatu populasi sel dari satu sel tunggal.
Pada organisme unisel proses ini relatif mudah dan hanya memerlukan inokulasi
pada media yang sesuai, sedangkan pada kultur sel dari organisme multisel,
kloning sel merupakan hal yang cukup rumit karena sel-sel ini tidak dapat
tumbuh pada media standar.
c. Kloning organisme
Disebut juga kloning reproduksi yang bertujuan untuk menghasilkan organisme
multisel yang identik secara genetik. Proses kloning ini merupakan reproduksi
aseksual dimana tidak terjadi fertilisasi.

Komponen Kloning Gen


(Stanfield, 1997) membagi komponen kloning gen menjadi 5, yaitu:
a. DNA donor (insert )
Sumber dari DNA atau gen yang diklon. Sumber dari DNA untuk pengerjaan
kloning dapat berupa cDNA (complementary DNA) yaitu kromosom yang
diisolasi dari inti sel ataupun DNA komplementer yang diperoleh dari
penyalinan mRNA dengan bantuan enzim.
b. Endonuklease restriksi
Enzim digunakan untuk memotong DNA donor dan vektor pada lokasi spesifik,
sehingga DNA donor dapat disambungkan ke dalam vektor. Menurut (Brown,
1991), ada tiga jenis endonuklease restriksi yang masing-masing dibedakan oleh
cara kerjanya satu sama lain.
c. Vektor
Plasmid atau bakteriofage yang digunakan untuk mengintroduksi gen untuk
diklonkan ke dalam suatu sel inang yang cocok. Menurut (Suharsono, 2000),
penggunaan jenis vektor tergantung dari tujuan pengklonan.
d. DNA ligase
Enzim yang digunakan untuk menggabungkan ujung sambungan (splice ) dari
vektor dan DNA donor, dan kemudian membentuk suatu vektor rekombinan.
e. Sel inang (host cell)
Biasanya suatu bakteri atau yeast. Tempat diintroduksikan vektor rekombinan
ke dalam sel inang. Mikroorganisme yang sangat bermanfaat dalam kloning
yaitu Bakteri Escherichia coli, Castellani & Chalmers, Bacillus subtilis, dan
Saccharomyces cerevisiae.

Tahap-Tahap Kloning Gen


Secara umum kloning gen mencakup lima tahap kloning, yaitu (Wangko, 2010):
 Isolasi
Isolasi fragmen DNA yang spesifik dapat dilakukan dengan metode PCR
(polymerase chain reaction) yaitu teknik amplikasi fragmen DNA yang spesifik
secara in vitro (Anonim, 2009). Awal dari isolasi adalah perusakan dan
penghilangan dinding sel. Setelah itu, pelilisan akan terjadi.
 Fragmentasi
Fragmentasi dengan menggunakan enzim endonuklease restriksi yang
memisahkan untaian DNA. Fragmentasi bertujuan untuk tidak merusak DNA.
 Ligasi
Ligasi untuk melekatkan potongan-potongan DNA dalam sekuens yang
diinginkan. Fragmen DNA dicampurkan dengan plasmid yang telah dipotong
dengan enzim endonuklease restriksi yang sama. DNA ligase ditambahkan
untuk mengikatkan fragmen DNA ke plasmid. Pada proses ini juga terjadi proses
pemberian enzim deoksin ukleotidil transferase. Enzim ini berfungsi untuk
mensintesis untaian tunggal polimerik.
 Transfeksi
Transfeksi untuk menyisipkan potongan baru DNA ke dalam sel.
 Seleksi
Skrining/seleksi: seleksi sel-sel yang berhasil ditransfeksi dengan DNA baru.
Ada beberapa cara seleksi klon, yaitu seleksi berdasarkan sifat resistan terhadap
antibiotik dan seleksi dengan melibatkan gen LacZ.

Kloning Pada Tumbuhan


Kloning tumbuhan merupakan teknik perbanyakan tanaman melalui kultur
jaringan. Kloning dilakukan dengan menggunakan jaringan somatik tumbuhan di
dalam lingkungan aseptik yang terkontrol (Pertiwi, Nodate).

Kloning Pada Hewan


Teknologi ini lebih dikenal dengan teknologi kloning yaitu teknologi yang
digunakan untuk menghasilkan individu duplikasi (mirip dengan induknya).
Teknologi kloning telah berhasil dilakukan pada beberapa jenis hewan. Salah
satunya adalah pengkloningan domba yang dikenal dengan domba Dolly. Melalui
kloning hewan, beberapa organ manusia untuk keperluan transplantasi
penyembuhan suatu penyakit berhasil dibentuk (Sutarno, 2016).

Kloning Pada Manusia


Manusia kloning pertama di dunia bernama Eve, bayi perempuan itu kini berusia
5 tahun. Sehat dan kini mulai menginjak pendidikan Taman Kanak Kanak di
pinggiran kota Bahama. Eve merupakan bayi pertama yang lahir dari 10 implantasi
yang dilakukan Clonaid tahun 2002. Dari 10 implan, lima gagal. Kelahiran Eve
merupakan sebuah kejutan. Sebelumnya para ilmuwan bersiap menerima kelahiran
bayi kloning pertama ‘karya’ dokter ahli kesuburan Italia, Dr. Severino Antinori,
awal Januari 2003 (Safnowandi, 2012).

Manfaat Kloning Gen


Menurut (Rusda, 2003) manfaat kloning gen itu ada 4, yaitu:
1. Untuk pengembangan ilmu pengetahuan,
2. Untuk mengembangkan dan memperbanyak bibit unggul,
3. Untuk tujuan diagnostik dan terapi,
4. Menolong atau menyembuhkan pasangan infertil mempunyai turunan.
Menurut Wong, kloning gen memberikan manfaat yang sangat besar bagi bidang
bioteknologi. Proses kloning gen dapat menghasilkan protein penting dalam jumlah
besar, khususnya protein-protein yang penting untuk terapi dan obat; ataupun
menghasilkan tanaman pangan dan hewan ternak yang berkualitas baik untuk
dikonsumsi. Aplikasi kloning lainnya adalah dalam DNA sequencing, studi
mutagenesis, DNA fingerprinting, serta pembuatan produk farmasi. Produk farmasi
yang dapat diproduksi dengan melakukan kloning gen NS1 antara lain vaksin,
antibodi monoklonal, dan kit diagnostik (Koestoer, 2008).

Keunggulan Kloning Gen


1. Kloning pada tanaman dan hewan adalah untuk memperbaiki kualitas tanaman
dan hewan, meningkatkan produktivitasnya.
2. Mencari obat alami bagi banyak penyakit manusia-terutama penyakit-penyakit
kronis-guna menggantikan obat-obatan kimiawi yang dapat menimbulkan efek
samping terhadap kesehatan manusia.
3. Untuk memperoleh hormon pertumbuhan, insulin, interferon, vaksin, terapi gen
dan diagnosis penyakit genetik.
4. Upaya konservasi pada hewan atau tumbuhan langka (Yuda, 2012).

Kelemahan Kloning Gen


1. Dapat disalahgunakan untuk menciptakan spesies atau ras baru dengan tujuan
tertentu yang bertentangan dengan nilai kemanusiaan.
2. Kloning pada hewan belum sepenuhnya sempurna, contohnya domba Dolly
ternyata menderita berbagai penyakit yang akhirnya memaksa para ilmuwan
untuk melakukan eutanasi.
3. Terjadi kekacauan kekerabatan dan identitas diri dari hasil kloning maupun
induknya.
4. Individu hasil kloning tidak akan mendapatkan imunitas bawaan, sehingga
individu hasil kloning tersebut akan mudah terserang penyakit karna tidak
mendapatkan imunitas bawaan sebagai pertahanan pertama terhadap infeksi
penyakit.
5. Berkurangnya keanekaragaman suatu spesies, karena individu yang dihasilkan
dari proses pengkloningan sama persis dengan DNA maupun sifat dan fisik
induknya.
6. Individu hasil kloning sel-selnya diperoleh dari induknya. Ini berarti umur sel-sel
hasil kloning pun sama dengan umur sel-sel induknya. Oleh karena itu, individu
hasil kloning pun akan memiliki umur sama dengan induknya (Mauly, 2014).

3. KESIMPULAN DAN SARAN


Kesimpulan
Kloning adalah sebuah penemuan baru yang menduplikat atau menggandakan sel
atau organisme dari suatu makhluk hidup dengan cara aseksual dan sifatnya akan
identik dengan induknya. Pada tahun 1938, Hans Spemann mengusulkan
eksperimen untuk mengganti inti telur sel dengan inti sel lain dan menumbuhkan
embrio dari telur itu. Banyak peneliti yang mencoba usulan dari Hans Spemann,
namun tidak ada yang sempurna dan berhasil. Dan kloning mamalia pertama yang
berhasil adalah Dolly The Sheep yang dibuat oleh Ian Wilmut dan Keith Campbell.
Jenis kloning gen ada 3, yaitu :
 Kloning molekul (Molecular cloning) adalah serangkaian metode eksperimental
dalam biologi molekuler.
 Kloning sel bertujuan menghasilkan suatu populasi sel dari satu sel tunggal.
 Kloning organisme bertujuan untuk menghasilkan organisme multisel yang
identik secara genetik.
Komponen kloning gen dibagi menjadi 5, yaitu:
 DNA donor (insert ) : Sumber dari DNA atau gen yang diklon.
 Endonuklease restriksi : Enzim digunakan untuk memotong DNA donor dan
vektor pada lokasi spesifik.
 Vektor : Plasmid atau bakteriofage yang digunakan untuk mengintroduksi gen.
 DNA ligase : Enzim yang digunakan untuk menggabungkan ujung sambungan
(splice ).
 Sel inang (host cell) : Biasanya suatu bakteri atau yeast.
Tahap-tahap kloning gen :
 Isolasi : Teknik amplikasi fragmen DNA yang spesifik secara in vitro adalah
yang dapat dilakukan dengan spesifik.
 Fragmentasi : menggunakan enzim endonuklease restriksi yang memisahkan
untaian DNA.
 Ligasi : melekatkan potongan-potongan DNA dalam sekuens yang diinginkan.
 Transfeksi : menyisipkan potongan baru DNA ke dalam sel.
 Seleksi : seleksi sel-sel yang berhasil ditransfeksi dengan DNA baru.
Kloning tumbuhan merupakan teknik perbanyakan tanaman melalui kultur jaringan.
Kloning pada hewan menghasilkan individu duplikasi (mirip dengan induknya).
Manusia kloning pertama di dunia bernama Eve merupakan ‘karya’ dokter ahli
kesuburan Italia, Dr. Severino Antinori, awal Januari 2003. Kloning gen
memberikan manfaat yang sangat besar bagi bidang bioteknologi, pengembangan
ilmu pengetahuan, mengembangkan dan memperbanyak bibit unggul, diagnostik
dan terapi, menolong atau menyembuhkan pasangan infertil mempunyai turunan,
dll. Keunggulan kloning gen adalah meningkatkan produktivitas hewan atau
tumbuhan, upaya konservasi pada hewan atau tumbuhan langka, dll. Kelemahan
kloning gen adalah dapat disalahgunakan, individu hasil kloning akan mudah
terserang penyakit, berkurangnya keanekaragaman suatu spesies, dll.

Saran
Untuk mempertahankan tumbuhan dan hewan yang hampir punah sebaiknya
kita belajar cara mengkloning. Tetapi kita juga harus meneliti penyebab kelemahan-
kelemahan yang muncul dan mengurangi kelemahan-kelemahan tersebut.

DAFTAR PUSTAKA

Kurniawan, A. (2020). Pengertian Gen Beserta Struktur Dan Sejarahnya.


https://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-gen/. Diakses tanggal 16 Juni 2020.
Pertiwi, T. D. (Nodate). Pengertian Bioteknologi.
https://sites.google.com/site/emodulbiologi/materi/bab-i---pengantar-bioteknologi/1-1-
pengertian-bioteknologi. Diakses tanggal 16 Juni 2020.
Broker, L.E., Kruyt, F.A., Giaccone, G., 2005. Cell death independent of caspases: a
review. Clinical cancer research : an official journal of the American Association for
Cancer Research 11.
Mushoffa, A, Imam Musbikhin. 2001. Kloning Manusia Abad XXI. Yogyakarta.
Pustaka Pelajar.
Tenriawaru, E.P. (2013). KLONING HEWAN. Jurnal Dinamika, April 2013, 04 (1), 49
– 61. https://www.journal.uncp.ac.id/index.php/dinamika/article/view/26.
Sholahuddin. (2009). Tinjauan Hukum Islam Terhadap Kloning Sel Somatik Karena
Suami Mandul. Skripsi. Institut Agama Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya.
Ibeng, P. (2020). Pengertian Kloning, Tujuan, Contoh dan Manfaatnya.
https://pendidikan.co.id/pengertian-kloning-tujuan-contoh-dan-manfaatnya/. Diakses
tanggal 15 Juni 2020.
Anonim. (2012). A brief history of cloning. http://www.kopernik.org.pl/en/special-
projects/archiwum-projektow/projekt-genesis/krotka-historia-klonowania/. Diakses
tanggal 15 Juni 2020.
Anonim. (terakhir update 14 Juni 2020). Cloning.
https://en.wikipedia.org/wiki/Cloning. Diakses tanggal 15 Juni 2020.
Watson, J. D. (2007). Recombinant DNA: genes and genomes: a short course. San
Francisco: W.H. Freeman.
Stanfield, W. D., Colome, J. S. and Cano, R. J. (1997). Theory and Problems of
Molecular and Cell Biology. Schaum’s outline series.
Brown, T. (1991). Pengantar Kloning Gena. Yayasan Essentia Medica.
Suharsono, S. (2000). Penuntun Praktikum Pelatihan Teknik Pengklonan Gen dan
Pengurutan DNA. Pusat Antar Universitas IPB.
Wangko, S, Kristanto, E. (2010). KLONING MANFAAT VERSUS MASALAH.
Jurnal Biomedik, 2 (2), 88-94.
https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/biomedik/article/view/847
Anonim. (2009). PROSEDUR DAN MEKANISME KLONING. http://greenblue-
phinisi.blogspot.com/2009/07/prosedur-dan-mekanisme-kloning.html. Diakses tanggal
16 Juni 2020.
Pertiwi, T. D. (Nodate). Teknologi Kloning pada Tumbuhan.
https://sites.google.com/site/emodulbiologi/materi/bab-iv---bioteknologi-bidang-
pertanian-dan-kehutanan/4-5-teknologi-kloning-pada-tumbuhan. Diakses tanggal 15
Juni 2020.
Sutarno. (2016). REKAYASA GENETIK DAN PERKEMBANGAN
BIOTEKNOLOGI DI BIDANG PETERNAKAN. Proceeding Biology Education
Conference, 13(1), 23-27. https://media.neliti.com/media/publications/175079-ID-
rekayasa-genetik-dan-perkembangan-biotek.pdf
Safnowandi. (2012). Kloning Pada Manusia.
https://safnowandi.wordpress.com/2012/02/17/kloning/. Diakses tanggal 15 Juni 2020.
Rusda, M. (2004). Kloning. USU Repository 2006.
http://repository.usu.ac.id/handle/123456789/3490
Koestoer, R. (2008). Kloning gen NS-1 virus Dengue pada vektor ekspresi pGEX-6P1
dalam Escherichia coli BL21 STAR(DE3). Skripsi. Universitas Indonesia.
Yuda, F. (2012). Keunggulan dan Kelemahan Kloning. http://firmanyuda-
tugasakhirsekolah.blogspot.com/2012/02/keunggulan-dan-kelemahan-kloning.html.
Diakses tanggal 15 Juni 2020.
Mauly, B. (2014). Dampak Positif dan Negatif Kloning.
https://borgomaulyn.blogspot.com/2014/03/dampak-positif-dan-negatif-kloning.html.
Diakses tanggal 15 Juni 2020.

View publication stats

You might also like