Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 5

Pengaruh Motivasi Non Material Terhadap Prestasi

Kerja Pegawai Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa


di Kabupaten Gianyar
I Wayan Agus Suryawan1). Tedi Erviantono2). Ni Wayan Supriliyani3)
1,2,3)
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Udayana
Email: agusuryawan14@yahoo.com1. Erviantono2@yahoo.com2. prily_baligirl@yahoo.com3

ABSTRACT
Motivations have an important role in improving employees work performance, one of them is by
giving non-material motivation. The aim of this study was to determine the effect of non-material
motivation to work performance. The method applied in this study was the associative method
of quantitative approach with the intention in determining the influence of non-material
motivation (X variable) on work performance (Y variable). The primary data in this study were
obtained through a sample deployment with total samples of 54 employees at the Community
Empowerment Agency in Gianyar regency. The analysis results of research findings showed
that non-material motivation variable has positive and significant impacts on the employees’
work performances at the Community Empowerment Agency in Gianyar regency with the result
of R2 was 71.0%, and the remaining 29.0% was influenced by other factors. The results of
simple linear regression arithmetic showed that if the non-material motivation is constant, then
the work performance will be 4,740. Meanwhile, if the non-material motivation is increased by
1%, automatically, the work performance will increase by 0.524. From the results of significant
test was obtained that t count (11.285) is greater than t table (1.673) indicates that the non-
material motivation has positive and significant impacts on the employees work performance at
the Community Empowerment Agency in Gianyar regency.

Keyword: Non-Material Motivation, Work Performance, Community Empowerment


Agency in Gianyar regency

1. PENDAHULUAN market dan warnet menjadi sasaran operasi


Sumber Daya Manusia (SDM) atau Satpol PP. Hasilnya sebanyak enam orang
sering disebut pegawai dalam Satuan Kerja pegawai bolos ditemukan petugas, beserta
Perangkat Daerah (SKPD) memiliki peran tiga orang siswa dengan berpakaian
penting sebagai penunjang seluruh sekolah sedang asik bermain game online
aktivitas. Menurut Undang-Undang Nomor di warnet. Dapat dikatakan berita diatas
5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil salah satu faktor kurangnya motivasi di
Negara (ASN) menyebutkan melaksanakan tempat kerja, seperti kurang nyamannya
kebijakan publik yang dibuat Pejabat lingkungan kerja sehingga pegawai
Pembina Kepegawaian sesuai ketentuan tersebut lebih memilih untuk membolos.
peraturan perundang-undangan,
memberikan pelayanan publik yang Pegawai dalam suatu SKPD dapat
profesional dan berkualitas, serta dimotivasi dengan memberikan apa yang
mempererat persatuan dan kesatuan menjadi kebutuhan dan keinginannya.
Negara Kesatuan Republik Indonesia. Namun, pemberian motivasi akan sulit
Setiap SKPD harus bisa menjaga, apabila adanya perbedaan sudut pandang
memelihara, dan meningkatkan prestasi setiap individu. Motivasi lebih mudah
kerja pegawai yang ada. Salah satu cara diberikan setelah mengetahui dua faktor
yang dilakukan dalam meningkatkan yang mempengaruhi motivasi, yaitu faktor
prestasi pegawai adalah dengan internal dan faktor eksternal (Prabu, 2005).
memberikan perhatian berupa motivasi Faktor internal disini terkait dengan
kerja. karakteristik pribadi atau pegawai yang
mencakup kebutuhan, keinginan, dan
Terlansir dalam surat kabar Bali Post harapan dalam diri pegawai. Untuk faktor
mencantumkan berita tentang Satpol PP eksternal (karakteristik organisasi) sendiri
ciduk pegawai dan siswa bolos. Kamis, 29 mencakup lingkungan kerja, gaji,
Januari 2015 Pasar Umum Gianyar, mini
kebijaksanaan perusahaan, penghargaan, 06 Tahun 2014 tentang Desa. Bupati
kenaikan pangkat dan tanggung jawab. Gianyar merupakan bupati di Indonesia
yang terpilih sebagai Pembina Terbaik
Perbaikan pada kesejahteraan dan dalam pemberdayan masyarakat desa.
keprofesionalan pegawai tentu sejalan
dengan pemberian motivasi tersebut. Berdasarkan uraian kondisi tersebut
Dimana motivasi ini secara tidak langsung diatas, maka penelitian ini secara khusus
akan mendorong semangat kerja pegawai, akan mendeskripsikan apakah motivasi non
meningkatkan produktivitas pegawai, material dapat menunjang prestasi kerja
mempertahankan bahkan meningkatkan pegawai, sehingga peneliti tertarik untuk
loyalitas pegawai, meningkatkan memilih judul proposal skripsi “ Pengaruh
kedisiplinan pegawai, meningkatkan Motivasi Non Material Terhadap Prestasi
kreativitas pegawai, serta meningkatkan Kerja Pegawai Badan Pemberdayaan
kesejahteraaan dan tanggung jawab Masyarakat Desa di Kabupaten Gianyar
pegawai dalam menjalankan tugas. ”.

Pemberian motivasi dapat dilakukan 2. KAJIAN PUSTAKA


dengan tiga alat yaitu insentif material, non
material, serta kombinasi material dan non Motivasi
material (Hasibuan, 2014). Melalui Motivasi dikatakan sebagai faktor
pemberian motivasi non material mencakup pendorong perilaku seseorang untuk
adanya perbaikan pada prestasi kerja melakukan kegiatan aktivitas tertentu yang
pegawai. Motivasi non material tersebut berasal dari luar bersifat material atau non
seperti pelatihan, lingkungan kerja, material agar mampu bekerja hingga
penghargaan, dan tanggung jawab mencapai tujuannya. Adapun salah satu
pegawai dalam mencapai sebuah prestasi teori motivasi yaitu Maslow’s Need
kerja. Oleh karena itu, motivasi non Hierarchy Theory, yang mengatakan
material ini tidak membiasakan pegawai hierarki kebutuhan manusia dibagi menjadi
bekerja dengan adanya dorongan yang lima yakni:
bersifat material. Pemberian motivasi 1. Kebutuhan Fisiologis
dengan menggunakan material akan Kebutuhan yang diperlukan dalam
memicu terjadinya tindakan kolusi, korupsi, mempertahankan kelangsungan
dan nepotisme (KKN) didalam sebuah hidup dan melangsungkan
SKPD. pekerjaan seperi makan, minum,
udara, bangunan, sarana
Setiap SKPD tentu memiliki kebijakan prasarana dan lainnya.
atau strategi khusus dalam meningkatkan 2. Kebutuhan Keselamatan dan
prestasi kerja pegawainya. Termasuk Keamanan
SKPD yang menjadi sasaran didalam Kebutuhan akan keselamatan dari
observasi penelitian ini, yaitu Badan ancaman kecelakaan dan
Pemberdayaan Masyarakat Desa keselamatan dalam menjalankan
Kabupaten Gianyar sebagai SKPD yang pekerjaan yang meliputi jiwa dan
mempunyai tugas merumuskan kebijakan harta di tempat kerja.
teknis, mengkoordinasikan, membina dan 3. Kebutuhan Sosial
memfasilitasi pelaksanaan program- Seperti teman, dicintai serta
program pemberdayaan masyarakat dan diterima dalam pergaulan
pemerintahan desa. lingkungan kerja. Karena pada
dasarnya manusia merupakan
Bupati Gianyar, Anak Agung Gede makhluk sosial yang terdiri dari
Agung Bharata atas kinerjanya melalui DMI kebutuhan akan peranan diterima
(Desa Membangun Indonesia) telah dalam lingkungan kerja, dihormati,
berhasil memberdayakan masyarakat desa kemajuan dan ikut serta atau
melalui Kinerja dari Badan Pemberdayaan partisipasi.
Mayarakat Desa Kabupaten Gianyar. 4. Kebutuhan Akan Penghargaan
Dimana Desa Membangun Indonesia (DMI) atau Prestise
ini merupakan bentuk motivasi dan Kebutuhan akan pengakuan, serta
optimalisasi penggunaan anggaran desa penghargaan dari karyawan dan
yang diamanatkan Undang-Undang Nomor masyarakat sekitar.
5. Kebutuhan Aktualisasi Diri Hipotesa
Dengan menggunakan kecakapan, Hipotesa yang digunakan dalam
kemampuan, keterampilan, dan penelitian ini yaitu:
potensi optimal untuk mencapai H1:Terdapat pengaruh yang signifikan
prestasi kerja melalui pengadaaan antara pengaruh motivasi non material
pendidikan dan pelatihan. terhadap prestasi kerja pegawai Badan
Pemberdayaan Masyarakat Desa
Prestasi Kerja Kabupaten Gianyar.
Menurut Nawawi (2005) prestasi kerja Ho:Tidak terdapat pengaruh yang signifikan
adalah hasil suatu pekerjaan berupa fisik antara pengaruh motivasi non material
atau material maupun non fisik atau non terhadap prestasi kerja pegawai Badan
material yang dalam melaksanakan tugas Pemberdayaan Masyarakat Desa
berdasarkan deskripsi pekerjaan perlu Kabupaten Gianyar.
dinilai hasilnya setelah tenggang waktu
tertentu. 3. METODOLOGI PENELITIAN
Sutrisno (2015) menyebutkan dalam
penelitian, pengukuran prestasi kerja Jenis Penelitian
diarahkan pada enam yaitu : Menurut Sugiyono (2014), metode
1. Hasil kerja, tingkat kuantitas maupun penelitian dapat diartikan sebagai suatu
kualitas yang telah dihasilkan dan metode yang digunakan untuk
sejauhmana pengawasan dilakukan. memudahkan peneliti dalam
2. Pengetahuan pekerjaan, tingkat mengumpulkan data yang sesuai dan tepat
pengetahuan terkait dengan tugas dalam penelitiannya. Penelitian ini
pekerjaan yang berpengaruh langsung menggunakan jenis penelitian kuantitatif,
terhadap kuantitas dan kualitas hasil bertujuan memperoleh bukti empiris
kerja. pengaruh antar dua variabel yaitu motivasi
3. Inisiatif, tingkat inisiatif selama non material (X) dan prestasi kerja (Y).
melaksanakan tugas pekerjaan Data yang didapat dari sumber yang ada
khususnya dalam hal penanganan atau tersedia dan data secara langsung.
masalah-masalah yang timbul. Populasi dalam penelitian ini adalah
4. Kecekatan mental, tingkat kemampuan seluruh pegawai Badan Pemberdayaan
dan kecekatan dalam menerima Masyarakat Desa Kabupaten Gianyar yang
intruksi kerja dan menyesuaikan berjumlah 54 orang.
dengan cara kerja serta situasi kerja Pengumpulan data melalui kuesioner,
yang ada. observasi non partisipan, dan studi
5. Sikap, tingkat semangat kerja serta kepustakaan digunakan untuk memperoleh
sikap positif dalam melaksanakan data dalam penelitian ini. Kemudian
tugas pekerjaan. disajikan berupa tabel, narsi, dan
6. Disiplin waktu dan absensi, tingkat presentase.
ketepatan waktu dan tingkat kehadiran.
Teknik Analisis Data
Model Analisis a. Uji syarat digunakan untuk ketepatan
suatu kuesioner dalam melakukan uji
Motivasi Non Prestasi Kerja (Y) validitas dan uji reliabilitas.
Material (X) b. Asumsi Klasik yang meliputi Uji
Variabel
Dependent
Normalitas dan Uji Heteroskedastisitas
Variabel digunakan peneliti untuk mengetahui
Independent model regresi yang lolos sehingga tidak
terjadi kesamaan varian pada penelitian.
c. Regresi Linear Sederhana berfungsi
Penelitian ini menggunakan variabel
untuk mencari pengaruh antara variabel
Motivasi Non Material (X) dan variabel
motivasi non material dengan variabel
Prestasi Kerja (Y) dengan menggunakan
prestasi kerja, dengan menggunakan
indikator-indikator seperti yang tercantum
rumus persamaan regresi linear
diatas untuk mengukur kedua variabel
sederhana seperti dibawah ini:
tersebut.
Y= a + bx
Keterangan:
Y : Prestasi kerja
b : Regresi b Kabupaten Gianyar meningkat sebesar
X : Motivasi Non Material 0,524.
a : Regresi a Hasil dari uji regresi linear sederhana di
d. Uji Signifikansi atas menjelaskan setiap kenaikan pada
Uji signifikasi dipakai untuk mencari tahu variabel X akan diikuti oleh kenaikan
sejauh mana adanya pengaruh positif variabel Y, yang menunjukkan motivasi non
atau negatif variabel motivasi terhadap material memiliki pengaruh positif terhadap
variabel produktivitas kerja dengan prestasi kerja.
menggunakan uji t. Ketentuannya yaitu
H1 diterima, jika thitung>ttabel, variabel Uji Signifikansi
independen mempengaruhi variabel Uji ini digunakan untuk mengetahui
dependen. tingkat signifikan variable X terhadap
e. Koefisien Determinan varibael Y. Berdasarkan Tabel Hasil Uji
Untuk mencari pengaruh motivasi non Analisis Regresi Linear Sederhana
material terhadap prestasi kerja. diperoleh thitung > ttabel = 11,285 > 1,673
koefisien determinan dihitung dengan dengan nilai sig. 0,000 < 0,05, Maka H0
menggunakan rumus seperti dibawah ditolak H1 diterima. Hasil memperlihatkan
ini: bahwa adanya pengaruh signifikan dan
D = (rxy)2 x 100% positif antara motivasi non material
Keterangan : terhadap prestasi kerja pegawai Badan
D = Determinasi Pemberdayaan Masyarakat Desa
rxy = Korelasi Produk Momen antara Kabupaten Gianyar.
X dan Y
Koefisien Determinan
4. HASIL DAN PEMBAHASAN Pada tabel uji regres, didapat angka
korelasi (R) sejumlah 0,843 maka koefisien
Analisis Regresi Linear Sederhana determinasi (R2 = 0,8432 = 0,710) atau
Melalui Program SPSS 20 data variabel 71,0% dimaksudkan bahwa sebesar 71,0%
X dan Y akan diolah, kemudian disajikan motivasi non material berpengaruh
pada tabel seperti dibawah ini : terhadap prestasi kerja, kemudian sisanya
Tabel Regresi Linear Sederhana 29,0% faktor lain yang mempengaruhi dan
tidak dimasukan kedalam penelitian.
Model Unstandardized Standar
Coefficients Koefisien Pembahasan Hasil Penelitian
Std.Kes Signifi
B alahan Beta t kan
Secara umum motivasi adalah suatu
Konstanta 4.740 2.962 1.600 .116 faktor pendorong seseorang yang bersifat
Motivasi Non .524 .046 .843 11.28 .000 material atau non material untuk
Material 5 mengkerahkan seluruh kemampuan dan
R Square 0,710 keterampilannya dalam mencapai tujuan.
F Statistik 127.362
Signifikansi 0,000 Motivasi non material merupakan alat dari
motivasi yang memiliki arti motivasi bersifat
Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer, tidak material yang hanya memberikan
2016 kepuasan atau kebanggaan rohani.
Misalnya: harapan, pelatihan, lingkungan
Berdasarkan tabel hasil uji analisis kerja, penghargaan, tanggung jawab
regresi linear sederhana maka persamaan pegawai dan lainnya.
garis linear sederhananya yaitu :
Prestasi kerja pegawai akan
Y = 4,740 + 0,524 X
meningkatkan apabila dia termotivasi dan
Persamaan garis linear sederhana tersebut
yakin bahwa tujuannya telah tercapai. Hasil
dapat dijelaskan bahwa nilai konstanta
uji koefisien determinasi meperlihatkan
4,740 menunjukkan secara rata-rata jika
sebesar 71,0% motivasi non material
tidak ada penambahan pada motivasi non
mempengaruhi prestasi kerja, kemudian
material atau nilainya 0, maka jumlah
sisanya sebesar 29,0% dapat dipengaruhi
produktivitas kerja sebesar 4,740.
oleh faktor lainnya.
Kemudian apabila motivasi non material
Perhitungan uji regresi linear sederhana
mengalami peningkatan sebesar 1% maka
antara motivasi non material dan prestasi
prestasi kerja pegawai Badan
kerja mendapatkan hasil korelasi sebesar
Pemberdayaan Masyarakat Desa
0,843. Perhitung uji regresi dikerjakan diharapkan dapat meningkatkan
dengan bantuan program SPSS 20 dan motivasi non material kepada
mendapatkan hasil dari β motivasi sebesar pegawai dimana pernyataan dari
0,524. Hal tersebut menunjukan apabila indikator kebutuhan keselamatan
variabel X (motivasi non material) dan keamanan dengan pernyataan
mengalami kenaikan 1% maka variabel Y “perlengkapan kesehatan telah
(prestasi kerja) akan naik sebesar 0,524. disediakan bagi para pegawai yang
Kemudian apabila motivasi non material (X) membutuhkan’’ mendapatkan nilai
tidak berubah = 0, maka prestasi kerja terendah dari pernyataan lainnya
sejumlah 4,740. pada variabel motivasi non material
Hal diatas menunjukan bahwa antara (X), selain itu peneliti juga melihat
variabel motivasi non material dengan kurangnya kotak P3K untuk
prestasi kerja berpengaruh positif. Dimana pertolongan pertama dalam
semakin baik motivasi non material kecelakaan.
diberikan maka akan semakin baik juga 2) Bagi pegawai Badan
prestasi kerja pegawai. Pemberdayaan Masyarakat Desa
Hasil dari Uji t yaitu diketahui thitung Kabupaten Gianyar diperlukan
dengan nilai 11,285 lebih besar dari ttabel kesadaran agar lebih meningkatkan
1,673 atau nilai signifakansi yaitu 0,000 < kedisiplinannya dalam bekerja yaitu
0,05 yang memperlihatkan kedua variabel dengan datang ke kantor tepat
terkait berpengaruh signifikan, maka H0 waktu sesuai jam kerja yang telah
ditolak pada taraf nyata dan H1 diterima. ditetapkan dan tidak berkeliaran
Hasil ini mempunyai arti motivasi non tanpa sepengetahuan kepala
material terhadap prestasi kerja pegawai kantor atau rekan kerja pada saat
Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa masih jam bekerja. Hal ini dilihat
Kabupaten Gianyar berpengaruh signifikan dari pernyataan variabel pretasi
dan positif. kerja (Y) pada indikator disiplin
waktu dan absensi yaitu “jarang
5. KESIMPULAN absen dan jarang mengambil cuti
Berdasarkan penelitian yang telah tanpa alasan yang jelas”
dilakukan melalui analisis statistik dari 54 mendapatkan nilai terendah serta
kusioner yang diberikan kepada seluruh peneliti melihat kondisi dilapangan
pegawai Badan Pemberdayan Masyarakat tidak sesuai dengan skor
Desa Kabupaten Gianyar, maka kuesioner.
kesimpulan dapat ditarik bahwa hasil uji t
dimana nilai thitung>ttabel (11,285>1,673), 6. DAFTAR PUSTAKA
dengan angka signifikansi 0,000<0,05 yang Edy Sutrisno. 2015. Manajemen Sumber
menunjukan adanya pengaruh signifikan Daya Manusia. Cetakan ke-7 .
dan positif antara motivasi non material Jakarta: Kencana Prenadamedia
dengan prestasi kerja pegawai di Badan Group.
Pemberdayaan Masyarakat Desa
Kabupaten Gianyar. Dengan tahap Hasibuan. 2014. Organisasi dan Motivasi.
pengujian statistik persamaan analisis Cetakan ke-8. Jakarta: PT. Bumi
regresi linear sederhana dari hasil uji Aksara
koefisien determinan diperoleh sebesar
71,0% motivasi non material Hasibuan, Malayu, S.P. 2014.
mempengaruhi prestasi kerja dan sisanya ManajemenSumberDayaManusia,
sebesar 29,0% dapat dipengaruhi oleh Jakarta: BumiAksara.
faktor lainnya.
Nawawi, Hadari. 2005. Manajemen Sumber
Saran Daya Manusia untuk bisnis yang
Berdasarkan kesimpulan diatas, dapat kompetitif. Yogyakarta: Gadjah
diberikan saran sebagai berikut : Mada University Press.
1) Badan Pemberdayaan Masyarakat Sugiyono. 2014. Metode Penelitian
Desa Kabupaten Gianyar Kuantitatif Kualitatif dan R&D.
Cetakan ke-21. Bandung: Alfabet

You might also like