Professional Documents
Culture Documents
Essay Museum Geopark Batur
Essay Museum Geopark Batur
DIUSULKAN OLEH:
I PUTU ADI ARDANA YASA (X5/11/16079)
NI MADE ARIE PANYA LESTARI (X13/29/16401)
Dengan status Museum Geopark Batur saat ini yang telah mencapai standar
Internasional, mewajibkan pihak museum untuk memberikan fasilitas informasi secara lengkap
sesuai dengan definisi serta tujuan utama dari pembentukan museum. Museum Geopark Batur
telah menyajikan fasilitas luring seperti dinding informasi, tablet informasi, serta pajangan
objek-objek geologis yang sayangnya hanya diisi dengan keterangan nama. Disinilah terletak
kekurangan dari penyajian informasi luring pada Museum Geopark Batur. Penyajian informasi
hanya dengan memberikan keterangan nama pada objeknya sangat kurang dalam memberikan
edukasi bagi pengunjungnya, dimana seharusnya pengunjung yang datang ke museum untuk
mencari informasi dapat pulang dengan berbekal deskripsi informasi yang lengkap. Sebagai
pembanding, penulis menggunakan Museum Indonesia sebagai referensi fasilitas penyajian
informasi secara lengkap dan benar. Museum Indonesia memiliki fasilitas suatu keterangan
deskripsi yang dekat dengan objek nyatanya dan berisikan definisi, kegunaan, asal usul dari
objek yang dipajang. Tentunya ke-tiga poin deskripsi itu dapat memenuhi standar bekal
informasi umum mengenai suatu objek yang disajikan dalam museum. Oleh karena itu, penulis
menawarkan solusi bagi Museum Geopark Batur untuk menyertakan poin deskripsi umum di
setiap sajian objek museumnya demi memenuhi tujuan dari dibuatnya museum.
Museum Geopark Batur sebetulnya sudah sangat apik dalam mengemas museum secara
virtual. Hal ini mendukung fakta bahwa banyak lapisan masyarakat yang memiliki berbagai
faktor penghambat mereka untuk mengunjungi Museum Geopark Batur, salah satunya adalah
faktor jarak dan waktu atau bahkan akibat dari Batur yang merupakan lokasi yang tidak
berdampingan dengan fasilitas umum yang ramai diminati seperti pusat perbelanjaan, taman
hiburan dan lain sebagainya. Dengan adanya fitur museum virtual ini, tentu saja dapat menarik
minat orang-orang dengan faktor penghambat tersebut untuk tahu lebih dalam akan kekayaan
geologis daerah khususnya Daerah Batur. Namun cukup disayangkan, fitur informatif yang
tersedia di Museum Geopark Batur Virtual ini masih belum memadai. Berdasarkan
penelusuran dan observasi yang telah dilakukan, fitur informatif dilambangkan dengan huruf
“i” yang terdapat pada objek yang terlihat pada layar gadget, dan apabila ditekan akan
memunculkan kotak informasi yang tentu saja normalnya berisi informasi lengkap terkait
objek. Namun kenyataanya, setelah lambang tersebut ditekan tidak ada informasi apapun yang
tertera pada kotak informasi. Alhasil keberadaan dari Museum Geopark Batur Virtual ini hanya
berfungsi untuk melihat-lihat isi museum tanpa tahu apa objek yang ditampilkan. Kembali
penulis bandingkan dengan salah satu museum di Indonesia sebagai referensi yaitu Museum
Indonesia. Museum Indonesia juga memiliki virtual tour museum yang memiliki beberapa
kelebihan, diantaranya terdapat fitur 360 derajat kamera, informasi teks dengan dua bahasa saat
pengunjung menekan simbol informasi pada setiap objeknya, informasi yang dibacakan oleh
narator yang memudahkan pengunjung untuk bisa mendapat informasi bersambilan dengan
melihat detail objek yang disajikan. Museum Indonesia juga memiliki ucapan pengantar
selamat datang saat pengunjung pertama kali memasuki bagian utama pada fitur virtual tour.
Dari pembandingan ini, penulis dapat mengatakan bahwa Museum Geopark Batur telah
memiliki fitur 360O kamera namun, masih kurang dalam penyajian informasi baik dalam
bentuk teks maupun narasi pada setiap objeknya. Oleh karena itu, penulis menawarkan solusi
untuk Museum Geopark Batur agar dapat melengkapi serta memaksimalkan fitur informasi
pada virtual tour Museum Geopark Batur sehingga pengunjung yang tidak berkunjung secara
langsung dapat benar-benar merasakan manfaat dari kunjungan museum virtual.