Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 8

‫ح ص ح ح ح مح ص ح ح ص مح ح مح ح ح ح ل ص ر ح ل ص ل ح ص ح ل ح مح ل ح مح د ح ص ل ل ح ح ل ص ل ل ح ح ح‬

‫ل َحه حََ ح صْ ح‬ ‫ح ص ص ل‬
ِ‫َاِه ه‬ ‫هه‬ َ ‫ل َََْ ََاَحَّ هَّ رَّاََُور َلَُور ََُْ َّ حُّ َُُْ َرسوه‬ ‫َححُّ ه‬
‫ح ص‬
ُ‫َ محّ حاَْ ل‬

Pertama saya bersyukur kepada Allah SWT yang telah


memberikan beberapa kenikmatan Kepada kita semua. Baik
berupa kesehatan…, kelonggaran kekayaan dan juga pol-polnya
nikmat sebagai rajanya nikmat kita masih diberikan hidayah
Qur’an Hadits Jama’ah ini. Kita diberikan hidayah Qur’an Hadist
yang berbentuk Jama’ah merupakan suatu kenikmatan yang tak
tertandingi, sebab tidak semua orang diberi oleh Allah, seperti
dalam hadits Nabi :
‫م ص ح مح ح ص ح ح مح ح ح ص ح ص ح ل ل م ص ح ح ص‬ ‫مل ص ح ح ص مل مل ح ح ص ح ل مل ح ل ص‬ ‫مح ح ل ص‬
ََُ َ‫ِْ ح‬ ‫َِْ هََ َّ َََ ََّ َََاُ َل َ ه‬ ‫حَ حََ ْْ هَى َ ه‬‫حَ ََّ َ ه‬ ‫هَّ َل ْْ هَى ََِْا َّ ه‬
‫ح ل‬
ِ‫رََُ َحُ *َ حَ مْح‬

Sesungguhnya keduniaan diberikan oleh AllAah kepada orang


yang dicintai dan orang yang tidak dicintainya, dan agama hanya
diberikan kepada orang yang dicintainya saja, maka barang siapa
yang diberi agama oleh Allah sama halnya dicintainya (HR. Ahmad)
Jadi kita harus benar-benar bersyukur kepada Allah dijadikan
orang iman, dijadikan calon ahli surga, diselamatkan dari jurang
neraka, sebagaimana dalam firman Allah salam QS. Ali Imron ayat
103
‫ح ل ل ص ح ح ح ح ح ل ص ح م ح مح ح ح ح ح ل م ص ح ح ح ح ل ح م ل م ل ح ل ص ح ح ح مح ل ص ح ص ح ل ح‬
… ‫ار ََنََُْ هََّا ََلهَ ْْ هن َّ َُْ آَاِه هِ َُّْْ ََََُّ سورة‬ ‫َََُْ ل ُْا ََُ ةة هَّ ََ ه‬
ََّّ‫ َل ع‬103

….dan kalian telah berada di tepi jurang neraka, dengan


hidayahnya Allah menyelamatkan kalian dari api neraka. Seperti
itulah Allah menjelaskan ayat-ayat-Nya pada kalian, agar kalian
mendapat petunjuk (QS. Ali imron 103)

Maka, dari itu semua pemberian dari Allah harus kita syukuri
secara ucapan dan perbuatan. Adapun ucapan kita syukuri
Alhamdulillahi robbil ‘aalamin, dan perbuatan kita juga harus
benar-benar mencerminkan sikap orang jama’ah, sikap orang
yang beriman sesuai dengan tuntunan Allah dan Rosul dan
meningkatkan amalan-amalan yang bagus.
Keduakalinya saya bersyukur kepada para perantara agama yang
telah memperjuangkan agama yang benar ini, mulai dari nabi
Muhammad SAW yang telah dibantu para sohabat, kemudian
diteruskan para mubaligh dan mubalighotnya.

Terutama mubaligh besar kita Bapak KH. Nurhasan Al Ubaidah


Lubis yang telah membawa Qur’an Hadits Jama’ah ini dari Mekah
Madinah sampai ke Negara Indonesia yang mana sekarang ini
diteruskan oleh putranya yaitu Bapak H.M. Abdul Azis Sultan Aulia
yang menjadi pengatur kita sekarang. Semua itu harus kita syukuri,
sebab belum dikatakan syukur pada Allah sebelum bersyukur
pada manusia, sebagaimana sabda Nabi :

‫َُ ح‬ ‫حص حص ل‬ ‫َُ م‬


‫ََح‬ ‫ح ص حص حص ل‬
‫َل‬ ‫ه‬ َ َ ْ ‫ل‬ ِ‫ا‬
‫ه‬ ‫رََُ َحُ* َّ لْ ََ ه‬
Barang siapa yang belum bersyukur kepada manusia sama halnya
belum bersyukur kepada Allah (HR. Ahmad)
Maka dari itu kita harus bersyukur kepada beliau-beliau sebab
perjuangan mereka tidak enak-nakan seperti sekarang, dulu
mereka berkorban harta benda, keluarga bahkan nyawanya untuk
menegakkan agama yang benar ini, dan atas jasa para perantara
Agama saya syukuri dengan ucapan

‫َل حخ ص د‬ ‫ح ح ل‬
‫ََ لْ ل‬ ‫ح ص ص ل‬
َ‫ر‬ ‫َححُّ ه‬
ََ ‫ل‬

Selanjutnya saya bersyukur pada sudara jama’ah dimana saja


berada baik itu didalam negri maupun diluar negri yang sempat
membaca nasehat ini saya syukuri dengan ucapan Alhamdulillah
jazaahumullahu khairan, adapun yang tidak sempat membaca
nasehat ini saya doakan semoga bisa tetap menetapi Qur’an
Hadits Jama’ah dan diampuni oleh Allah. Dan saya ingatkan
supaya kita benar-benar niat sak dermo karena Allah
mengharapkan surganya Allah dan takut siksanya Allah.
‫حص ل ص ح ح صح ل ص ل ح ح ل‬
ِ‫حَحِ حَحح صوَ صوّ حعََِح‬ ‫َََوّ ر‬

Sebab Allah tidak akan menerima amalan yang tidak murni muclis
karena Allah
‫ل‬ ‫اَ حّ ح ل‬
‫ه حخال ه دًا حَ صَََل ح‬
َِ‫ي ِه هِ حَ حَ ل‬
‫مح ح ح‬
ّ َ َ ِ ‫َ حْ صَْح لِ ّ حَ ََص حْ ح‬
ّ ‫ه‬
‫مح ح ح‬
‫هَّ َل‬
‫ه‬ ‫ه‬ ‫ه‬

Sesungguhnya Allah tidak menerima suatu amalan kecuali dengan


dasar murni dan mencari wajah Allah (karena Allah)
Maka dari itu supaya hatinya benar-benar di totoh jangan sampai
salah niat, berubah niat atau bahkan tanpa niat.
Adapun nasehat dan ajakan saya disini sak dermo menyambung
nasehat ajakan Bapak Pengatur kita satu-satunya jama’ah selalu
tetap menetapi, memerlukan, dan mempersungguh Qur’an Hadits
Jama’ah karena Allah sampai pol ajal matinya masing-masing.

Adapun yang dimaksud satu-satunya Jama’ah semua warga


jama’ah itu wajib menetapi jama’ah jangan sampai ada yang
terlewatkan. Misalnya dalam keluarga ada lima orang jama’ah
semua itu wajib menetapinya, jika tidak dapat bersama ya supaya
bisa bergantian/giliran yang penting ke lima-limanya itu harus bisa
menetapi.

Tetap itu artinya tidak berubah sama sekali, tidak pindah kelain
tempat atau tidak gingsir, walaupun banyak cobaan baik masalah
agama maupun masalah dunia. Contoh masalah dunia digegeri,
dimusuhi, difitnah, dijatuhkan dan sebagainya. Semua itu hanyalah
cobaan dari Allah untuk menguji keimanan kita. Maka dari itu kita
harus selalu sabar, terus bersyukur dan tetap menetapi jama’ah
jangan sampai terpengaruh sehingga sampai pol ajal kita masing-
masing.

Adapun yang dimaksud menetapi yaitu mengerjakan dan


menjalankan secara terus menerus peraturan Allah, Rasul, dan
Imam yang tidk maksiat. Mengarjakan kewajiban dan dapukan
masing-masing, tertib dalam ibadah dan menjauhi larangan-
larangan Allah serta mengerjakan perturan Allah dan Rasul.

Kemudian yang dimaksud memerlukan yaitu mengerjakanya


sampai berhasil atau sampai mati kalau tidak masuk ya dimasuk-
masukkan yang penting bisa berhasil dan terlaksana.

Sedang mempersungguh adalah lahir batin didalam jama’ah,


lahirnya selalu bergaul dengan orang jama’ah berhubungan
dengan orang jama’ah sehingga disaksikan lahirnya selalu dalam
jama’ah, adapun batinnya selalu mendekatkan pada Allah
“taqarrub ilallah selalu berdoa kepada Allah supaya ditetapkan
keimanannya dan bisa menetapi sampai ajal datang. Adapun
hasilnya dari menetapi Qur’an Hadits Jama’ah sampai mati yaitu
wajib masuk surga selamat dari neraka.
Barang siapa yang menentang Allah dan Rasulnya serta
melanggar peraturan-peraturan Allah dan Rosul, maka Allah akan
memasukkannya kedalam neraka.

Dan untuk menetapi Qur’an Hadist Jama’ah itu Bapak pengatur


kita telah membuat peraturan Lima Bab dan itu tidak ngawur
melainkan ada dasarnya dan pedomannya yaitu dasar Qur’an dan
Hadits Nabi. Adapun perincian Lima Bab itu adalah ngaji, ngamal,
mbela, sambung dan toat.

1. NGAJI
‫ح ح ل ص ص ح ص ح ر حح لم‬
ْ‫ِ لُ صْ هّ ة‬
‫رََُ ُّْْ* ََّ ََ هّْ هْ َ هٌََْ ل ه‬
Mencari ilmu itu wajib bagi tiap-tiap islam (HR. Muslim)
" mencari ilmu wajib bagi kita semua, mulai dari kecil, besar, muda,
dewasa hingga tua "
Adapun hasil ngaji itu banyak sekali antara lain :
Menambah pengetahuan
Menghilangkan kebodohan
Mengesahkan amalan dan masih banyak lagi manfaatnya.

Dan ilmu yang wajib dicari hanya ada 3, adapun selain itu hanya
keutamaan. Tiga ilmu itu adalah 1 Al-Qur’an, 2 Al-Hadits dan ke 3
ilmu pembagi waris yang adil. Dan ilmu pembagi waris boleh dicari
boleh juga tidak, kalau tidak pun tidak berdosa

Ilmu itu ada tiga selain itu hanyalah keutamaan, dan yang tiga itu
adalah ayat untuk menghukumi berupa Al-Qur’an, Sunnah yang
tegak yaitu Al-Hadits dan juga pembagian harta waris yang adil.
Al-Qur’an itu merupakan kalamnya Allah yang berisi perintah,
larangan dan cerita. Perintah wajib kita laksanakan, larangan wajib
kita jauhi, dan cerita wajib kita percayai. Sedangkan Hadits itu
adalah ucapan Nabi besar kita, ikrar nabi, tingkah laku nabi dan
juga cita-cita nabi. Dan barang siapa yang mau menetapinya maka
dia akan masuk surga seperti dalam sabdanya nabi
‫صم‬ ‫ح ص ح ص‬
‫ََحا لس مَحِ حَ حَ صُ حَ مْحان هـى حَ حّ صَ حَ مْحان هـى حّ ح‬
ٌ‫ي َهـى َجحَح ة‬ ‫ه‬ ‫ه‬ َ َّ

Barang siapa yang menghidupkan sunnahku maka dia sungguh


senang padaku dan barang siapa yang senang berarti dia
bersamaku masuk ke surga
Adapun ilmu faroid itu telah tercantum didalam Al-Qur’an dan Al-
Hadits. Dan jangan sampai kita tidak mau ngaji, sebagaimana
sabda nabi

Jadilah kamu orang yang alim (mubaligh/mubalighot)


Kalau tidak bisa jadilah orang yang belajar(jama’ah biasa)
Dan kalo tidak bisa, jadilah orang yang mendengarkan (bukan
mubaligh/mubalighot)dan tidak bisa membaca/menulis maka
jadilah mustamik)
Atau jika tidak mampu jadilah orang yang senang pada pengajian.
Dan jangan jadi orang yang kelima yaitu orang yang rugi tidak bisa
mengerjakannya.

2. NGAMAL
Setelah kita mengaji dan mengetahui ilmunya ya wajib untuk kita
amalkan terus-menerus sampai tutup pol ajal kita masing-masing,
sebab amalan yang hisap itu adalah amalan terakhir kita.
‫َ صََْ ص ح‬
‫ن‬
‫ح ص ل ص ح مل ح مح ح ص ح ح‬
َ‫ََُْ رَّ هَِ َائِه‬
‫هه‬

Sembahlah Tuhanmu sampai datangnya mati


Jangan sampai amalan kita putus ditengah jalan. Dan supaya kita
juga tetap dan benar-benar bisa mengamalkan apa yang kita kaji
sebab sesungguhnya surga itu untuk orang yang mau beramal.
‫لص حص ل ح‬ ‫ص ح ص م ل مح ل ص ح‬
ّ‫حَِهَّ َجحَحٌ ََ هِ َ صَ هرَْل لّ صوَا ِه حّاَََل صْ َْ حّّ صو‬

Demikian itu surga diwariskan kepadamu sebab


perbuatanmu/pengamalanmu
Dan jangan sampai kita mengamalkan sesuatu yang tidak ada
ilmunya karena itu tidak akan diterima oleh Allah, seperti firman
Allah surat bani israil
‫ ح ح ل مل ل‬ayat 36
‫ح ح ح حصل ح ص ل د‬ ‫ص ر مح مح ص ح ح ص ح ح ح ح ص ل‬ ‫حص ح ح‬ ‫ح حصل‬
ََ‫حََ ََُ حّا َْ حَ لَ ِه هِ هعّْ هِّ َلَّْ ََْر َََُؤََ ِ ََُـِهَ َّ ََِ ُْؤ‬

Dan janganlah kamu mengerjakan amalan yang tidak kamu


ketahui ilmunya . Sesungguh nya penglihatan, pendengaran dan
hati, semuanya itu akan ditanya oleh malaikat nanti di hari kiamat.
Dalam pengamalan kita harus mempunyai pedoman, penertiban,
peningkatan dan penggemblengan.

a. Penertiban yaitu amal ibadah kita haruslah lebih tertib dari


sebelumnya, ditertibkan ngajinya, ditertibkan sholatnya, juga
ditertibkan ibadah-ibadah sunnahnya dan lain-lain
b. Peningkatan yaitu semakin lama dalam jama’ah kita harus lebih
meningkatkan kefahaman kita, lebih meningkatkan amalan-
amalannya yang akan memasukkan kita kedalam surga.

c. Penggemblengan yaitu kita digembleng untuk jadi orang yang


baik dan bijaksana, bisa hidup apa adanya, bisa nrimo ing pandom
menerima segala pemberian dari Allah tidak mengerutu dan tidak
terlalu ngoyo yang penting bisa ibadah jangan hanya ingin hidup
mewah dan berfoya-foya. mengingat bahwa didunia ini adalah
hanya sementara dan di akhirat itu adalah kekal abadi selama-
lamanya. Dan dalam mencari surga itu ya memang berat seperti
dipenjara
‫مل ص ح‬ ‫ص ص ص‬ ‫مل ص‬
َ‫ََِْحا هسْ لَ َل لّؤ هّ هَ حَ حََحٌ ََُ هُ ه‬
Dunia itu penjaranya orang iman, dan surganya orang kafir

Maka dari itu jangan sampai terpengaruh dengan dunia

3. MEMBELA
Dalam menetapi Qur’an Hadits Jama’ah ini juga perlu pembelaan
sebab agama ini merupakan benda mati, tidak bisa bergerak kalau
tidak dibelani ya tidak akan bisa berkembang.
‫ح ل ص ح صر ح ل ص ل ص‬ ‫ح ص‬ ‫ل ص‬ ‫ص ص ح د ح د ح ل ص حصح ل ص حصل‬
ْ‫ر َُ صْ هَّ َََل ص‬ ‫هَن هُ لَََ هخُاَا حَثهَا حََا هَََُ ِهاُوَ هَُْ حََُّ هَُْ َهـى ْ هَِ هِ َ ه‬
‫ل ْ هَُْ خ‬
‫حصح ح‬
ّ‫َّْ لّ صو‬

Berangkatlah kamu dengan keadaan ringan dan berat, dan belalah


agama Allah dengan harta dan dirimu, seperti itu baik bagimu jika
kamu tahu.
Benar yaitu agama yang kita bawa dan kita perjuangkan itu harus
agama yang benar.

Berani/Kendel yaitu dalam memperjuangkan agama haruslah jadi


orang yang pemberani, karena jika agama dipegang oleh orang
yang lacut dan curang maka agama ini tidak akan bisa berjalan
dan berkembang.
Sabar/Tabah yaitu untuk memperjuangkan Qur’an Hadits Jama’ah
ini perlu kesabaran dan ketabahan sebab jika tidak sabar ya mana
mungkin akan bisa berkembang seperti sekarang ini Contohnya
Bapak H. Nurhasan dulu jika tidak sabar menghadapi cobaan dan
rintangan manamungkin kita dapat menemukan agama yang
benar ini.

Dana / Modal yaitu perjuangan kita yang juga perlu dana/modal.


Dan bila kita mati semua amalan itu akan putuskecuali ada tiga
perkara yaitu:

1.Shodqoh Jariah yaitu amalan ini akan tetap mengalir walaupun


kita sudah mati. Contoh kita membangun masjid, shodaqoh harta
dan tenaga
‫صم‬ ‫ل حل ص‬ ‫مل ص‬
ٌ‫ه ِحَْدا َهـى َجحَح ه‬ ‫ََِْحا ِح حَ َل‬ ‫حّ صَ ِح حَ حُ صْ هْ دُ َهـى‬

Barang siapa yang membangun masjid di duniaanya, maka Allah


telah membangunkan untuknya rumah di surga.

2.Ilmu yang bermanfaat yaitu ilmu yang sudah kita pelajari dan
kemudian dapat kita sampaikan pada orang lain serta dapat kita
amalkan dan dipraktekkan dalam kehidupan sehari-hari.sebagai
contohnya menjadi mubaligh dan mubaligot

3.Anak yang sholeh dan sholeha yang selalu mendoakan kedua


orang tuanya

4.SAMBUNG JAMA’AH
Sambung itu banyak manfaatnya antara lain :

1. Sebagai penyaksian imam terhadap rukyah-nya


2. Cepat menyelesaikan masalah, dan masih banyak manfaat
yang lain :

Berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan


janganlah kamu berpecah belah
karena jamaah itu rahmat bagi kita dan selain jamaah ( berpecah
belah itu siksa ) Neraka.

5.THOAT
Buat semua jamaah supaya bisa thoat karena thoat yaitu
merupakan kunci utama orang bisa cepat masuk surga
dan selamat dari neraka, sebab dengan kethoatanya tadi program
diatas bisa dilaksanakan semua. Dan thoat diatas haruslah bisa
dilaksanakan oleh semua jama’ah yaitu thoat Allah, Rosul dan
Imam ‫ح‬ ‫ح ح مل ح مح ح ح ل ص ح ل ص م ح ح ح ل ص مح ح ل‬
‫ل‬ ‫ص‬
ْ‫َلَ لسول حَُ صَ هِ َأُ هَ هَُّ ص‬ َ‫َذََ آَّوَ ُ هََْوَ َّ َُ هََْو‬
‫…َا ََْا ه‬.* ‫ َأٌَ سورة ََنْاء‬59

Hai orang-orang yang beriman, ta’atilah kalian pada Allah dan


ta’atilah kalian pada Rasul (Nya), dan pada orang-orang yang
mengatur perkara dari kalian.
Thoat Allah itu wajib, mutlak disembah dan dithoati semua
perintahnya sak pol kemampuannya dan larangannya dijauhi
sejauh-jauhnya. Adapun Rasul itu tidak wajib disembah tetapi
wajib di thoati, dan thoat kepada imam selama perintahnya tidak
maksiat dan bagi ibu-ibu supaya thoat pada suaminya masing-
masing, bisa boso yang baik dan jangan suka memerintah pada
suaminya, baik didepan orang banyak ataupun ber-hadapan
sendiri. Bagi anak-anaknya supaya thoat pada orang tuanya.

You might also like