Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 14

ZAMAN REVOLUSI 1945-1950 (ERA PERANG KEMERDEKAAN)

Mata Kuliah : Pengantar Sejarah Indonesia

Dosen Pengampu : Drs. Zul Asri M, Hum

Kode Sesi : 202213390014

Disusun Oleh:

Muhammad Akmal. S (20052014)

Prodi Ppkn Jurusan Ilmu Sosial Politik

Fakultas Ilmu Sosial

Universitas Negeri Padang

2022
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb.

Puji syukur kehadirat Allah swt atas limpahan rahmat, karunia serta hidayah-Nya,
sehingga makalah ini dapat terselesaikan. Salawat serta salam semoga senantiasa selalu
tercurahkan kepada baginda Muhamad saw, beserta seluruh keluarga dan sahabat-Nya, serta
pengikut-Nya yang senantiasa selalu istiqomah di atas sunah-sunah, serta ajaran yang beliau
bawa sampai hari kiamat kelak.

Makalah ini disusun untuk menyelesaikan tugas individu pada mata kuliah Hubungan
Internasional di Universitas Negeri Padang pada Program Studi Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan. Maka harapan saya, kiranya makalah ini sesuai dengan harapan Dosen pada
mata kuliah yang dimaksud.

Penulis menyadari bahwa tulisan ini jauh dari sempurna. Penulis merasa berbahagia bila
ada pembaca yang mau memberikan saran dan masukan bagi perbaikan tulisan ini. Dan akhirnya
hanya kepada Allah swt jualah penulis memohon, semoga tulisan ini memberikan manfaat yang
baik guna kemajuan ilmu pengetahuan baik bagi penulis khususnya dan bagi para pembaca
umumnya.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.....................................................................................................................2

DAFTAR ISI...................................................................................................................................3

BAB I...............................................................................................................................................4

PENDAHULUAN...........................................................................................................................4

A. Latar Belakang......................................................................................................................4

B. Rumusan Masalah.................................................................................................................4

C. Tujuan...................................................................................................................................4

BAB II.............................................................................................................................................6

PEMBAHASAN..............................................................................................................................6

A. Karakteristik Zaman Revolusi..............................................................................................6

B. The Founding Fathers Indonesia Merdeka...........................................................................7

C. Proklamasi dan Revolusi......................................................................................................8

D. Anatomi Revolusi Indonesia 1945-1950..............................................................................9

E. Warisan Revolusi................................................................................................................10

BAB III..........................................................................................................................................13

PENUTUP.....................................................................................................................................13

A. Kesimpulan.........................................................................................................................13

B. Referensi.............................................................................................................................13
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Zaman revolusi fisik (1945-1950) merupakan suatu zaman yang paling
cemerlang dalam sejarah Indonesia, hak-hak Indonesia akan kemerdekaan
ditunjukkan oleh pengorbanan-pengorbanan yang luar biasa oleh bangsa Indonesia.
Revolusi yang menjadi alat tercapainya kemerdekaan bukan hanya merupakan suatu
kisah sentral dalam sejarah Indonesia melainkan merupakan suatu unsur yang kuat di
dalam persepsi bangsa Indonesia itu sendiri. Semua usaha yang tidak menentu untuk
mencari identitas-identitas baru, untuk persatuan dalam menghadapi kekuasaan asing,
dan untuk suatu tatanan sosial yang lebih adil akhirnya membuahkan hasil pada masa-
masa sesudah perang dunia II. Untuk pertama kalinya di dalam kehidupan
kebanyakan rakyat Indonesia segala sesuatu yang serba paksaan yang berasal dari
kekuasaan asing hilang secara tiba-tiba. Tradisi nasional yang mengatakan bahwa
rakyat Indonesia berjuang bahumembahu selama revolusi hanya merupakan sedikit
dasar sejarah.
Dalam rentang waktu diantara tahun 1945 hingga 1949, Indonesia mengalami
suatu masa pergolakan politik yang amat besar. Dari sebuah koloni Belanda yang
tertindas, Indonesia muncul dan menggertak dunia. Ketika ribuan serdadu Belanda
datang dan bermaksud menguasai Indonesia kembali, orang-orang Indonesia yang
telah lelah tertindas, bangkit dan bergerak angkat senjata melawan serdadu-serdadu
Belanda yang mereka anggap sebagai penjajah. Pergerakan ini meluas dan menjalar
hingga seluruh pelosok negeri. Demikian pula berita proklamsi kemerdekaan
Indonesia tersebut terdengar ke seluruh daerah-daerah di Indonesia tidak terkecuali
terdengar pula ke Subang. Hal ini membuat masyarakat Subang sangat antusias dan
bergembira mendengar atau menyambut berita proklamasi kemedekaan Indonesia.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaima karakteristik zaman revolusi?
2. Apa itu The Founding Father Indonesia Merdeka?
3. Bagaimana Proklamasi dan Revolusi?
4. Jelaskan mengenai Anatomi revolusi Indonesia 1945-1950?
5. Sebutkan warisan revolusi?

C. Tujuan
1. Dapat mengetahui karakteristik zaman revolusi.
2. Dapat mengetahui The Founding Father Indonesia Merdeka.
3. Dapat mengetahui Proklamasi dan Revolusi.
4. Dapat mengetahui mengenai Anatomi revolusi Indonesia 1945-1950.
5. Dapat mengetahui warisan revolusi.
BAB II

PEMBAHASAN
A. Karakteristik Zaman Revolusi

Revolusi Nasional Indonesia adalah sebuah konflik bersenjata dan pertentangan


diplomasi antara Republik Indonesia yang baru lahir melawan Kerajaan Belanda yang
dibantu oleh pihak Sekutu, diwakili oleh Inggris. Rangkaian peristiwa ini terjadi mulai
dari proklamasi kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945 hingga pengakuan
kemerdekaan Indonesia oleh Kerajaan Belanda pada 27 Desember 1949. Meskipun
demikian, gerakan revolusi itu sendiri telah dimulai pada tahun 1908, yang saat ini
diperingati sebagai tahun dimulainya kebangkitan nasional Indonesia. Selama sekitar empat
tahun, beberapa peristiwa berdarah terjadi secara sporadis. Selain itu, terdapat pula
pertikaian politik serta dua intervensi internasional. Dalam peristiwa ini, pasukan Belanda
hanya mampu menguasai kota-kota besar di pulau Jawa dan Sumatra, tetapi gagal
mengambil alih kendali di desa dan daerah pinggiran. Karena sengitnya perlawanan
bersenjata serta perjuangan diplomatik, Belanda berhasil dibuat tertekan untuk mengakui
kemerdekaan Indonesia. Revolusi ini berujung pada berakhirnya pemerintahan
kolonial Hindia Belanda dan mengakibatkan perubahan struktur sosial di Indonesia;
kekuasaan raja-raja mulai dikurangi atau dihilangkan. Peristiwa ini dikenal dengan "revolusi
sosial", yang terjadi di beberapa bagian di pulau Sumatra.

Pergerakan nasionalis untuk mendukung kemerdekaan Indonesia dari Kerajaan


Belanda, seperti Budi Utomo, Partai Nasional Indonesia, Sarekat Islam dan Partai Komunis
Indonesia tumbuh dengan cepat di pertengahan abad ke-20. Budi Utomo, Sarekat Islam dan
gerakan nasional lainnya memprakarsai strategi kerja sama dengan mengirim wakil mereka
ke Volksraad (dewan rakyat) dengan harapan Indonesia akan diberikan hak memerintah diri
sendiri tanpa campur tangan Kerajaan Belanda.[12] Sedangkan gerakan nasionalis lainnya
memilih cara nonkooperatif dengan menuntut kebebasan pemerintahan Indonesia sendiri
dari Belanda. Pemimpin gerakan nonkooperatif ini adalah Soekarno dan Mohammad Hatta,
dua orang mahasiswa nasionalis yang kelak menjadi presiden dan wakil
presiden pertama. Pergerakan ini dimudahkan dengan adanya kebijakan Politik Etis yang
dijalankan oleh Belanda. Pendudukan Indonesia oleh Jepang selama tiga setengah tahun
masa Perang Dunia Kedua merupakan faktor penting untuk revolusi berikutnya. Belanda
hanya memiliki sedikit kemampuan untuk mempertahankan penjajahan di Hindia Belanda.
Hanya dalam waktu tiga bulan, Jepang berhasil menguasai Sumatra. Jepang kemudian
berusaha untuk mengambil hati kaum nasionalis dengan menjanjikan kemerdekaan untuk
Indonesia dan mengizinkan penggunaan bahasa Indonesia di ruang publik. Ini menimbulkan
lahirnya organisasi-organisasi perjuangan di seluruh negeri. Ketika Jepang berada di ambang
kekalahan perang, Belanda kembali untuk merebut kembali bekas koloni mereka. Pada 7
September 1944, Perdana Menteri Jepang Kuniaki Koiso menjanjikan kemerdekaan kepada
Indonesia, walaupun tidak menetapkan tanggal resmi.

B. The Founding Fathers Indonesia Merdeka


Founding Fathers Indonesia adalah Muhammad Yamin, Soepomo, dan Soekarno.
Ketiganya adalah anggota BPUPKI yang mengusulkan rumusan pancasila pada sidang
BPUPKI pertama 29 Mei-1 Juni 1945. Rumusan Pancasila yang The Founding Fathers
rumuskan tidak serta merta diterima. Berikut rumusan Pancasila oleh Founding Fathers.
Rumusan Pancasila oleh The Founding Fathers

1. Muhammad Yamin
The Founding Father pertama adalah Muhammad Yamin. Ia mengusulkan lima dasar
negara Indonesia merdeka secara lisan pada sidang pertama BPUPKI tanggal 29 Mei
1945. Usulan Muhammad Yamin tentang dasar negara Indonesia yaitu:
 Peri Kebangsaan
 Peri Kemanusiaan
 Peri Ketuhanan
 Peri Kerakyatan
 Kesejahteraan Rakyat

Rumusan dasar negara Muhammad Yamin kemudian disampaikan secara tertulis kepada
ketua sidang BPUPKI. Usulan tersebut berbeda dengan rumusan yang disampaikan
Muhammad Yamin secara lisan. Usulan rumusan dasar negara Muhammad Yamin secara
tertulis yaitu:
 Ketuhanan Yang Maha Esa
 Kebangsaan persatuan Indonesia
 Rasa kemanusiaan yang adil dan beradab
 Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan
perwakilan
 Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
2. Soepomo
The Founding Father kedua adalah Soepomo. Soepomo mengusulkan rumusan dasar
negara pada sidang pertama BPUPKI tanggal 31 Mei 1945. Usulan rumusan dasar negara
Soepomo didasarkan pada pemikiran bahwa negara Indonesia hendaklah berbentuk
negara persatuan. Hasilnya, usulan rumusan dasar negara Soepomo berisi lima prinsip
berikut:
 Persatuan
 Kekeluargaan
 Keseimbangan lahir dan batin
 Musyawarah
 Keadilan rakyat
3. Soekarno
The Founding Father ketiga adalah Soekarno Usulan dasar negara Soekarno berisi lima
dasar yang disampaikan lewat pidato pada sidang pertama BPUPKI tanggal 1 Juni 1945.
Usulan rumusan dasar negara Soekarno adalah:
 Kebangsaan Indonesia
 Internasionalisme atau peri kemanusiaan
 Mufakat atau demokrasi
 Kesejahteraan sosial
 Ketuhanan yang berkebudayaan
Soekarno juga mengusulkan nama dasar negara. Awalnya, Soekarno mengusulkan dasar
negara Panca Darma. Namun atas saran ahli bahasa sekaligus teman Soekarno, akhirnya
ia menamakan rumusan dasar negara tersebut sebagai Pancasila.
C. Proklamasi dan Revolusi
Dengan diproklamasikan kemerdekaan Indonesia berarti bangsa Indonesia telah
menyatakan kemerdekaannya secara formal, baik kepada dunia internasional maupun
kepada Bangsa Indonesia sendiri, bahwa mulai saat itu Bangsa Indonesia telah merdeka.
Merdeka berarti bahwa mulai saat itu bangsa Indonesia mengambil sikap menentukan
nasibnya dan nasib tanah airnya dalam segala bidang (Joeniarto, 1996: 4). Pada sisi lain
proklamasi kemerdekaan itu sekaligus juga pernyataan bahwa bangsa Indonesia telah cakap
untuk mengurus rumah tangganya sendiri dan memberitahukan sudah menegakkan suatu
negara nasional yang merdeka dan berdaulat. Keterangan kemerdekaan itu memulai “Fajar”,
bahwa Revolusi Indonesia telah mulai berjalan. Revolusi ini memusnahkan dan
meruntuhkan keadaan yang lama dan memunculkan pembentukan negara dan masyarakat
baru, negara dan masyarakat Indonesia (Yamin, 1982: 24).

Dengan adanya proklamasi kemerdekaan bangsa Indonesia, maka mulai saat itu
hanya berlaku tata hukum Indonesia, menggantikan tata hukum kolonial. Dengan proklamasi
kemerdekaan itu, segala sesuatu yang berbau kolonial telah digantikan dengan sesuatu yang
bersifat nasional. Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945 menjadi awal bangsa Indonesia
guna menegakkan hak asasinya sebagai bangsa yang setara dengan bangsa lain. Bersamaan
itu, Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945 juga menjadi sumber dari segala sumber
hukum Bangsa Indonesia. Melalui proklamasi tersebut, mulailah hukum nasional Indonesia
di bumi nusantara ini. Proklamasi menjadi landasan bagi dihapuskannya hukum kolonial,
dan sekaligus sebagai permulaan untuk menggantinya dengan hukum yang lebih berpihak
kepada manusia dan bangsa Indonesia. Dengan demikian, seharusnya Proklamasi 17
Agustus 1945 menjadi landasan hukum dan awal bagi kesejahteraan dan kemakmuran
Bangsa Indonesia.

D. Anatomi Revolusi Indonesia 1945-1950


Revolusi kemerdekaan 1945-1949 adalah salah satu periode terpenting dalam
perjalanan sejarah Bangsa Indonesia. Periode ini dimulai dari kekalahan bala tentara Jepang
terhadap sekutu, Proklamasi kemerdekaan hingga perlawanan terhadap pendudukan NICA
yang membonceng sekutu, baik perlawanan melalui jalur atau fisik. Didalamnya dibahas
revolusi kemerdekaan 1949-1950 yang secara detail mengulas dalam beberapa Babyaitu :
Proklamasi kemerdekaan Perjuanga merebut dan menegakan kedaulatan. Perjuangan
diplomasi memepertahankan kemerdekaan RIS.Pada periode ini terjadi sebuah konflik
bersenjata dan pertentangan diplomasi antara Republik Indonesia yang baru lahir melawan
Kerajaan Belanda yang dibantu oleh pihak Sekutu, diwakili oleh Inggris. Rangkaian
peristiwa ini terjadi mulai dari proklamasi kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus
1945 hingga pengakuan kemerdekaan Indonesia oleh Kerajaan Belanda pada 29 Desember
1949.

Meskipun demikian, gerakan revolusi itu sendiri telah dimulai pada tahun 1908, yang
saat ini diperingati sebagai tahun dimulainya kebangkitan nasional Indonesia.Selama sekitar
empat tahun, beberapa peristiwa berdarah terjadi secara sporadis. Selain itu, terdapat pula
pertikaian politik serta dua intervensi internasional. Dalam peristiwa ini, pasukan Belanda
hanya mampu menguasai kota-kota besar di pulau Jawa dan Sumatra, tetapi gagal
mengambil alih kendali di desa dan daerah pinggiran. Karena sengitnya perlawanan
bersenjata serta perjuangan diplomatik, Belanda berhasil dibuat tertekan untuk mengakui
kemerdekaan Indonesia.Revolusi ini berujung pada berakhirnya pemerintahan kolonial
Hindia Belanda dan mengakibatkan perubahan struktur sosial di Indonesia; kekuasaan raja-
raja mulai dikurangi atau dihilangkan. Peristiwa ini dikenal dengan "revolusi sosial", yang
terjadi di beberapa bagian di pulau Sumatra.

E. Warisan Revolusi
Indonesia telah merdeka sejak 17 Agustus 1945, yang berarti tahun 2018 ini
Indonesia sudah 73 tahun merdeka. Perjalanan kemerdekaan Indonesia sangat menarik untuk
diikuti. Saat terjadinya revolusi kemerdekaan maka, ada beberapa tempat yang menjadi
warisan sejarah seperti berikut:

1. Rumah Rengasdengklok
Lokasi : Jalan Perintis Kemerdekaan No. 33, Rengasdengklok, Karawang, Jawa Barat
Rumah ini merupakan saksi perjuangan proklamasi karena dijadikan tempat
Soekarno-Hatta disembunyikan oleh golongan muda yang mendesak untuk segera
diumumkan kemerdekaan Indonesia. Rumah ini dianggap aman karena saat itu
Rengasdengklok merupakan wilayah kekuasaan tentara Peta dan jauh dari kekuasaan
Jepang. Rumah ini milik Djiaw Kie Siong, seorang penduduk lokal yang sehari-hari
bekerja sebagai petani. Di sini masih ada dipan asli yang digunakan untuk tidur Bung
Hatta. Sementara itu, dipan milik Soekarno sudah dibawa ke Bandung.
2. Monumen Kebulatan Tekad
Lokasi : Jalan Raya Tugu Proklamasi, Rengasdengklok, Karawang, Jawa Barat
Monument ini dibangun pada tahun 1950 yang dimaksudkan untuk memperingati
peristiwa Rengasdengklok. Peristiwa Rengasdengklok ialah peristiwa saat golongan
muda dan tua sepakat memproklamasikan kemerdekaan pada 17 Agustus 1945. Lokasi ini
awalnya berdiri markas Peta. Di belakang tugu ada relief yang menceritakan peristiwa
kemerdekaan.
3. Museum Perumusan Naskah Proklamasi
Lokasi : Jalan Imam Bonjol No. 1, Menteng, Jakarta Pusat
Soekarno dan Hatta yang dijemput oleh Ahmad Subardjo dari Rengasdengklok
langsung ke rumah ini untuk melakukan perumusan teks proklamasi. Rumah ini dianggap
aman karena Maeda merupakan sahabat Subardjo. Sebagai petinggi militer, rumah ini
aman dari pengaruh dan pengawasan angkatan darat Jepang.
4. Tugu Proklamasi
Lokasi : Jalan Proklamasi, Menteng, Cikini, Jakarta Pusat
Area ini merupakan bekas lokasi rumah Presiden Soekarno. Lalu juga menjadi tempat
para proklamator membacakan naskah proklamasi.
5. Radio Republik Indonesia
Lokasi : Jalan Medan Merdeka Barat 4-5, Gambir, Jakarta Pusat
RRI punya peranan penting menyebarkan kabar proklamasi. Tepat pukul 19.00 WIB,
teks proklamasi dari kantor berita Domei yang sekarang Kantor Berita Antara sampai di
tangan Yusuf Ronodipuro, Bachtiar Lubis, dan Suprapto. Mereka penyiar radio Hoso
Kanri Kyoku yang sekarang menjadi RRI. Dari situ, RRI memiliki peran awal untuk
menyebarkan berita Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia. Saat ini, RRI masih
mengudara dan tetap hadir untuk memberikan informasi berita kepada masyarakat.
6. Monumen Nasional
Lokasi : Di tengah Lapangan Merdeka, Jakarta Pusat
Monumen Nasional merupakan monumen peringatan yang dibangun untuk
mengenang perjuangan rakyat Indonesia dalam merebut kemerdekaan dari pemerintahan
Belanda. Monumen setinggi 132 meter ini dibangun pada tanggal 17 Agustus 1961 dan
mulai dibuka untuk umum pada 12 Juli 1975. Di dalam museum terdapat 51 diorama
yang menampilkan sejarah Indonesia sejak masa pra-sejarah hingga orde baru dan juga
naskah asli teks proklamasi kemerdekaan Indonesia yang disimpan dalam kotak kaca di
Ruang Kemerdekaan.
7. Gedung Joang 45
Lokasi : Jalan Menteng Raya 31, Kebon Sirih, Menteng, Jakarta Pusat
Pada zaman Belanda, gedung ini bermanfaat sebagai hotel, memamerkan miniatur
perjuangan Indonesia. Selain itu juga ada mobil dinas resmi Presiden dan Wakil Presiden
RI pertama.
8. Museum Kebangkitan Nasional
Lokasi : Jalan Abdurrahman Saleh No. 26, Jakarta Pusat
Lokasi ini dulu merupakan gedung sekolah STOVIA (School Tot Opleiding Van
Inlandsche Arsten) atau sekolah kedokteran untuk pelajar pribumi yang telah beroperasi
sejak Maret 1902. Gedung ini juga merupakan saksi lahirnya organisasi-organisasi
pergerakan kebangsaan, yaitu Boedi Oetomo, Trikoro Dharmo (Jong Java), Jong
Minahasa, dan Jong Ambon. Namun sejak 1974, gedung ini dijadikan Museum
Kebangkitan Nasional. Di museum ini terdapat lebih dari 2.000 koleksi bangunan, mebel,
jam dinding, gantungan lonceng, perlengkapan kesehatan, pakaian, senjata, foto, lukisan,
patung, diorama, peta, dan miniatur.
9. Monumen Pancasila Sakti
Lokasi : Lubang Buaya, Cipayung, Jakarta Timur
Monumen ini dibangun dengan tujuan mengingat perjuangan para Pahlawan Revolusi
yang berjuang mempertahankan ideologi negara Republik Indonesia, Pancasila dari
ancaman ideologi komunis.
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan

Zaman revolusi fisik (1945-1950) merupakan suatu zaman yang paling cemerlang
dalam sejarah Indonesia, hak-hak Indonesia akan kemerdekaan ditunjukkan oleh
pengorbanan-pengorbanan yang luar biasa oleh bangsa Indonesia. Revolusi yang menjadi
alat tercapainya kemerdekaan bukan hanya merupakan suatu kisah sentral dalam sejarah
Indonesia melainkan merupakan suatu unsur yang kuat di dalam persepsi bangsa Indonesia
itu sendiri. Semua usaha yang tidak menentu untuk mencari identitas-identitas baru, untuk
persatuan dalam menghadapi kekuasaan asing, dan untuk suatu tatanan sosial yang lebih adil
akhirnya membuahkan hasil pada masa-masa sesudah perang dunia II. Secara umum
dampak revolusi kemerdekaan di Sumatera dan di Jawa tidak jauh berbeda. Dua fenomena
historis yang tampak jelas adalah : Pertama, terjadinya peningkatan aktivitas politik di
kalangan elit, baik elit nasional ataupun elit lokal yang bertujuan untuk konsolidasi. Kedua,
terjadinya revolusi sosial.

B. Referensi
 Djunedding, B. (2020). Perjuangan Tanpa Revolusi: Perspektif Baru dalam Memahami
Kekerasan Periode Revolusi di Indonesia Timur 1945-1950. Al-Qalam, 25(3), 561-574.
 Salawati, A. R. (2021). Gelandangan Pada Masa Revolusi Kemerdekaan di Semarang
Tahun 1945-1950. Journal of Indonesian History, 10(2), 179-190.
 Halimah, H., Suprayitno, S., & Warjio, W. (2020). Revolusi di Tanah Alas: Peranan
Masyarakat dalam Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia Tahun 1945-1950. Yupa:
Historical Studies Journal, 4(2), 62-72.
 Novrila, S. (2018). SULIKI MASA REVOLUSI TAHUN 1945-1949 (Doctoral dissertation,
Universitas Andalas).
 Lestari, A. A. (2017). PERJUANGAN MOHAMAD RIVAI PADA MASA REVOLUSI DI
INDONESIA TAHUN 1945-1950 (Doctoral dissertation, Universitas Pendidikan
Indonesia).

You might also like