Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 7

The story of

Onion and Garlic

Name : Rafika Hersa

Class : VIII E

Teacher : Rosdiana. S,Pd.

MTS.s Nurul Iman Pomalaa.

1
Onion and Garlic

In the ancient time, lived a little family. The family consists of father, mother, and a beautiful girl named
Garlic. They are a harmonious and happy family despite his father worked as an ordinary merchant. One
day, the happiness in this family was lost because the mother died. Garlic was very sad because she was
very fond of her mother. Her father was also so sad because he loved his wife so much.

After Garlic’s mother died, her house was visited frequently by a widow who had a daughter named
Onion. The widow often came with Onion to the Garlic’s home by bringing food, helping to clean the
house, and chatting with Garlic’s father. Finally, the father thinks that he should marry the widow and
made the widow as a new mother for Garlic.

He asked for consideration of the proposal to Garlic. After being allowed to get married by Garlic, then
her father immediately carried out the marriage. They become a new family and lived in a house. At first,
the mother and Onion’s behaved Garlic very well. However, the good behavior did not to be last long.
Soon, the Onion and her mother began to show their bad attitude. Garlic was often scolded and given
heavy works when the father went to trade. She had to do a lot of housework while the Onion’s just sit
and did not work at all. However, the situation was never told by her to his father, so the Garlic’s
continued to be treated badly by Onion’s and her mother.

2
One day, his father was sick and passed away. Since then, Garlic was treated worse than before. Garlic
almost never had a break every day. In the morning, she had to get up in order to prepare breakfast and
the water for Onion and her mother. Later, she also gave eating to the livestock, washing clothes, and
even watering the entire garden. Although she should do so many works, she always did it happily. She
hoped, with such sincerity, her mother would love her sincerely someday.

On the morning, Garlic went to the river to wash the clothes. She was so excited and washed vigorously.
Because of getting too excited, she was not aware that there was a shirt that washed away. She realized
that the shirt had been washed away when the flow carried it far enough. Later, she pursued but did not
get the shirt. She felt hopeless and immediately went home.

The shirt was her mother's favorite. Of course, the mother was angry and told her to look for the shirt
until she could found it. Garlic came back to the river and walked to the west to seek her mother's favorite
shirt. She walked along the river up to tens of kilometers. After that, Garlic suddenly saw someone who
was bathing the buffalo in the river. She asked the man about the clothes were washed away. Later, she
was informed that the shirt drifting and it was not far from where she was standing. At that moment,
Garlic immediately ran down the river to find the shirt.

3
It was getting dark and the Garlic found a home. Because of completely exhausted, she decided to take a
break in the house. Apparently, it housed an old lady who had previously found the shirt. The old lady
wanted to return the shirt to her, but she should accompany the old lady during a week. She agreed to stay
with the lady for a week. Within a week, she made the old lady to be so happy because she was diligent
and never complained even though felt so tired.
After accompanying for a week, she was given a pumpkin as the gift. When opening it, she was very
surprised because there were so much gold and gems. She immediately went home and told the happening
to her mother and also Onion. However, the gold and jewels that she got immediately seized and she was
forced to tell where the jewelry could be obtained. Garlic immediately said that she got it from an old
lady who lived near the river.

In the next day, Onion came to that house and stayed for a week like what Garlic did. However, because
Onion was a lazy girl, the old lady gave a different pumpkin from Garlic. Onion did not care and Onion
immediately went home to open the pumpkin with her mother. Apparently, the content was not gems or
gold, but the venomous snake that bit of Onion and the mother. Both of them died because of their greed.

After the happening, Garlic was living alone, but she was more calm and lived happily with its gold and
gems.

4
Terjemahan :

Bawang Merah dan Bawang Putih

Pada zaman dahulu, ada sebuah keluarga kecil yang hidup bahagia. Keluarga tersebut terdiri dari ayah,
ibu, dan seorang gadis cantik bernama bawang putih. Mereka adalah keluarga yang harmonis dan bahagia
meskipun sang ayah hanya bekerja sebagai seorang pedagang biasa. Suatu hari, kebahagiaan yang ada di
dalam keluarga tersebut hilang karena sang ibu meninggal. Bawang putih sangat sedih karena ia sangat
menyayangi ibunya, begitu juga sang ayah yang sangat sedih karena sang istri telah meninggal.

Setelah ibu bawang putih meninggal, rumahnya sering dikunjungi oleh seorang janda yang mempunyai
anak bernama bawang merah. Ibu bawang merah sering datang ke rumah bawang putih dan membawakan
makanan, membantu membersihkan rumah, dan mengobrol dengan ayah bawang putih. Akhirnya, ayah
bawang putih berpikir bahwa sebaiknya ia menikah dengan janda tersebut dan menjadikannya sebagai ibu
baru untuk bawang putih.

Ia meminta usul dan pertimbangan dari bawang putih. Setelah diizinkan untuk menikah oleh bawang
putih, maka sang ayah segera melaksanakan pernikahan dengan ibu bawang merah. Mereka menjadi
sebuah keluarga baru dan tinggal di rumah tersebut. Pada awalnya, ibu bawang merah dan bawang merah
sangat baik terhadap bawang putih. Namun, perilaku baik tersebut tidak bertahan lama. Lama-kelamaan
bawang merah dan ibunya mulai menunjukkan sikap buruk mereka. bawang putih sering dimarah dan
diberikan pekerjaan berat ketika sang ayah pergi berdagang. Ia harus mengerjakan banyak pekerjaan
rumah sementara bawang merah hanya duduk dan tidak bekerja sama sekali. Namun, keadaan tersebut
tidak pernah diceritakan olehnya kepada sang ayah, sehingga bawang putih terus diperlakukan secara
buruk oleh bawang merah dan ibunya.

Pada suatu hari sang ayah sakit dan meninggal dunia. Sejak saat itu, bawang merah dan ibunya  
memperlakukan bawang putih semakin buruk. Bawang putih hampir tidak pernah istirahat setiap hari. di
pagi hari, ia harus bangun untuk mempersiapkan air dan sarapan bagi bawang merah dan ibunya.
Kemudian, ia juga harus member makan ternak, mencuci baju, dan bahkan menyirami seluruh kebun.
Meskipun pekerjaan yang harus ia kerjakan begitu banyak, namun bawan putih melakukan semua itu
dengan gembira. Ia berharap, dengan keikhlasan tersebut, sang ibu mau menyayanginya dengan tulus dan
menganggapnya sebagai anak kandung.

5
Pada suatu pagi, bawang putih pergi ke sungai untuk mencuci baju. Dia begitu gembira dan mencuci
dengan penuh semangat. Karena terlalu semangat, ia tidak sadar bahwa ada sebuah baju yang hanyut. Ia
menyadari bahwa baju tersebut hanyut ketika telah terbawa aliran yang cukup jauh. Kemudian, ia
mengejarnya dan tidak mendapatkan baju tersebut. Ia merasa putus asa dan segera pulang ke rumah.

Baju tersebut merupakan baju kesayangan ibu bawang merah. Tentu saja, sang ibu marah dan
menyuruhnya untuk mencari baju tersebut hingga ditemukan. Bawang putih kembali lagi ke sungai dan
berjalan ke arah barat untuk mencari baju kesayangan ibunya. Ia berjalan menyusuri aliran sungai hingga
puluhan kilometer. Setelah itu, bawang putih tiba-tiba melihat seseorang yang sedang memandikan
kerbau di sungai. Ia bertanya kepada orang itu mengenai baju yang hanyut. Kemudian, ia mendapat
informasi bahwa baju ibu bawang merah hanyut namun baju tersebut tidaklah jauh dari tempatnya berdiri.
Saat itu juga, bawang putih segera berlari menyusuri sungai untuk menemukan baju tersebut.

Hari semakin gelap dan bawang putih menemukan sebuah rumah. Karena sangat lelah, ia memutuskan
untuk beristirahat sejenak di rumah tersebut. Ternyata, di dalamnya tinggal seorang nenek yang
sebelumnya sudah menemukan baju milik ibu bawang putih. Sang nenek ingin mengembalikan baju
tersebut kepada bawang putih, dengan syarat bawang putih harus menemaninya selama seminggu.
Bawang putih begitu iba dengan nenek tersebut, dan ia setuju untuk tinggal bersama sang nenek selama
seminggu. Dalam waktu satu minggu, ia membuat nenek tersebut amat gembira karena bekerja dengan
rajin dan tidak pernah mengeluh.

Setelah bawang putih menemani sang nenek selama seminggu, ia diberikan satu buah labu sebagai
hadiah. Ketika membuka labu tersebut, ia sangat terkejut karena didalamnya terdapat emas dan permata
yang begitu banyak. Ia segera pulang dan memberitahukan kejadian tersebut kepada sang ibu dan juga
bawang merah. Namun, emas dan permata yang ia dapatkan segera direbut dan ia dipaksa untuk
memberitahukan dimana perhiasan tersebut dapat diperoleh. Bawang putih segera mengatakan bahwa ia
mendapatkannya dari seorang nenek yang tinggal di dekat sungai.

Esok hari, bawang merah datang ke rumah nenek tersebut dan tinggal selama satu minggu. Namun,
karena bawang merah adalah gadis yang malas, maka sang nenek memberikannya labu yang berbeda dari
bawang putih. Bawang merah tidak peduli dan ia segera pulang dan membuka labu tersebut bersama

6
ibunya. Ternyata, isi labu tersebut bukanlah permata atau emas, namun ular berbisa yang menggigit
bawang merah dan ibunya. Kedua orang tersebut meninggal karena keserakahannya.
Bawang putih kini hidup sendiri namun ia lebih tenang karena tidak ada lagi orang yang menganggunya.
Ia hidup bahagia dengan emas dan permata yang dimilikinya. 

You might also like