Kel 5 Metopen

You might also like

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 17

P.

KUANTITATIF :
TEKNIK
PENGUMPULAN
DATA
FROM : KEL 5 (VG EKS)

Besse Nur Ulfa Syafrilinda ; Cindy Rismawati ; Heni Marlina


TEKNIK PENGUMPULAN DATA
MENURUT PARA AHLI

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengertian teknik pengumpulan


data adAalah proses, cara, perbuatan mengumpulkan,
atau menghimpun data

Menurut Suharsimi Arikunto, instrumen pengumpulan data adalah


alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam
kegiatannya mengumpulkan data agar kegiatan tersebut menjadi
sistematis dan dipermudah olehnya.

Menurut Jhonson & Christensen (2000: 126) Metode pengumpulan


data diartikan sebagai teknik untuk mendapatkan data secara fisik
untuk dianalisis dalam suatu studi penelitian.
Dari uraian beberapa pakar diatas, dapat kita ambil
generalisasinya bahwa :

Teknik pengumpulan data dan


instrumennya adalah teknik dan alat bantu
yang digunakan dalam sebuah research
untuk mengumpulkan aneka ragam
informasi yang diolah secara kuantitatif
kemudian disusun secara sistematis.
TEKNIK TEKNIK PENGUMPULAN DATA

QUESTIONER
(KUESIONER / ANGKET)
OBSERVASI
INTERVIEW
(PENGAMATAN)
(WAWANCARA)
01
WAWANCARA
WAWANCARA
7 langkah dalam penggunaan wawancara untuk
mengumpulkan data dalam penelitian, yaitu:
Wawancara adalah suatu tanya 1) Menetapkan kepada siapa wawancara itu akan
jawab secara tatap muka yang dilakukan.
dilaksanakan oleh pewawancara 2) Menyimpan pokok-pokok masalah yang akan menjadi
dengan orang yang diwawancarai bahan pembicaraan.
untuk memperoleh informasi 3) Mengawali atau membuka alur wawancara.
yang dibutuhkan. 4) Mengkonfirmasikan ikhtisar hasil wawancara dan
mengakhirinya.
5) Menuliskan hasil wawancara ke dalam catatan
lapangan.
6) Mengidentifikasikan tindak lanjut hasil wawancara
yang telah diperoleh.
Jenis Pertanyaan yang dapat ditanyakan :

1) Pengalaman dan perbuatan responden, yaitu apa yang telah


dikerjakannya atau yang lazim dikerjakannya.
2) Pendapat, pandangan, tanggapan, tafsiran atau perkiraanya tentang
sesuatu.
3) Perasaan, respons emosional, apakah ia merasa cemas, takut,
senang, gembira,curiga, jengkel dan sebagainya tentang sesuatu.
4) Pengetahuan, fakta-fakta, apa yang diketahuinya tentang sesuatu.
5) Penginderaan, apa yang dilihat, didengar, dirabah, dikecap atau
diciumnya, diuraikan secara deskriptif
6) Latar belakang pendidikan, pekerjaan, daerah asal, tempat tinggal,
keluarga dan sebagainya.
MACAM-MACAM BENTUK WAWANCARA

01 02 03
WAWANCARA WAWANCARA SEMI WAWANCARA TAK
TERSTRUKTUR STRUKTUR BERSTRUKTUR

ALAT – ALAT YANG DIGUNAKAN DALAM WAWANCARA

01 02 03
BUKU TAPE KAMERA
CATATAN RECORDER
02
QOUESTIONER
(ANGKET)
QUESTIONER?
Teknik pengumpulan data dengan cara mengirimkan suatu
daftar pertanyaan kepada responden untuk diisi. Berdasarkan
cara menyusun petanyaan dalam teknik questioner ini dibagi
menjadi 4:
TERBUKA TERTUTUP
Pertanyaan yang dituliskan Pertanyaan yang dituliskan
tidak disediakan jawaban telah disediakan jawaban pilihan

LANGSUNG TIDAK LANGSUNG


Daftar pertanyaan yang Daftar pertanyaan tentangorang lain
berhubungan dengan respondens dan diisi oleh responden yang
mengetahui tentang orang tersebut
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN QUESTIONER

KELEBIHAN
+ 1. Tidak membutuhkan banyak waktu dalam proses pengerjaannya
2. Bersifat fleksibel karena bisa dilakukan secara online melalui form
3. Cocok digunakan untuk data dalam jumlah banyak
4. Peneliti tidak perlu hadir secara langsung karena bisa dilakukan dengan perantara

- KEKURANGAN
1. Jawaban belum tentu valid 100% karena mungkin saja responden tidak menjawab dengan jujur
2. Responden cenderung menjawab asal-asalan bila pertanyaan kurang dipahami
3. Responden seringkali kurang teliti sehingga melewatkan beberapa pertanyaan
4. Hanya bisa dilakukan pada responden dengan rentang usia dan pendidikan tertentu. Metode
kuesioner akan sulit bagi mereka yang sakit, tidak bisa membaca, ataupun sudah renta.
PRINSIP PENULISAN ANGKET
1) Isi dan tujuan pertanyaan.
2) Bahasa yang digunakan.
3) Tipe dan bentuk pertanyaan.
4) Pertanyaan tidak mendua.
5) Tidak menanyakan yang sudah lupa.
6) Pertanyaan tidak menggiring.
7) Panjang pertanyaan.
8) Urutan pertanyaan.
9) Prinsip pengukuran.
10) Penampilan fisik angket
03
OBSERVASI
OBSERVASI Observasi adalah
teknik
pengumpulan data
Observasi dibagi menjadi 3 diantaranya sebagai berikut : dengan cara
mengamati secara
Observasi partisipatif Observasi Sistematis langsung maupun
Observasi partisipatif merupakan Observasi sistematis ini tidak tentang hal-
seperangkat strategi dalam penelitian merupakan pengamatan yang
dilakukan sesuai prosedur atau
hal yang diamati
yang tujuannya adalah untuk
mendapatkan data yang lengkap. ketentuan yang sudah dirancang dan mencatatnya
sebelumnya tanpa melanggar pada alat observasi.
ketentuan tersebut.
Observasi Eksperimental
Observasi eksperimental ini dilakukan dengan melakukan tindakan
untuk mengendalikan situasi yang kemudian melakukan pengamatan
terhadap gejala atau fenomena yang diteliti.
KELEBIHAN OBSERVASI
1. Observasi dapat meringankan beban subjek penelitian (yang diobservasi), karena mereka
tidak harus mengerjakan apa-apa. Observant (yang diobservasi) dapat melakukan seperti
yang ia kerjakan sehari-hari tanpa harus dibuat-buat, dan observer mengamati serta
mencatatnya pada alat observasi.
2. Dengan observasi, observer tidak memerlukan bahasa verbal sebagai alat utama pengumpul
data, melainkan alat lain yang lebih praktis yang efisien, bandingkan dengan wawancara
yang menuntut kemampuan peneliti untuk mengungkap pendapat atau opini subjek
penelitian.
3. Data yang diperoleh melalui observasi akan lebih akurat dan objektif sebab subjek penelitian
akan melakukan dan bekerja apa adanya.
4. Observasi dapat digunakan untukmengecek kebenaran data yang diperoleh dengan teknik
lain seperti wawancara dan angket.
KEKURANGAN OBSERVASI
1. Banyak hal atau gejala-gejala tingkahlaku yang tidak dapat diungkap dengan
observasi (tidak dapat diamati), terutama hal-hal yang bersifat pribadi dan
bersifat rahasia.
2. Bagi observant (yang diobservasi) yang mengetahui bahwa dirinya sedang
diamati (diobservasi), ada kecenderungan melakukan kegiatan yang dibuat-
buat dan berpura-pura sehingga tidak sesuai dengan kenyataan yang
sebenarnya.
3. Apabila yang diamati mengenai gejala-gejala tingkah laku, maka akan sulit
bagi observant untuk bertindak secara objektif
THANK
YOU!!!

You might also like