Professional Documents
Culture Documents
Kelompok 5 Keperawatan Anak (BBLR)
Kelompok 5 Keperawatan Anak (BBLR)
ASUHAN KEPERAWATAN
2. AKHMADI, A.Md.Kep
2022
2
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur senantiasa kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha
(BBLR)”.
makalah yang lebih baik. Oleh karena itu, segala kritikan dan saran yang
Makalah ini. Semoga segala budi baik dari semua pihak diberkati oleh
Semoga apa yang kami kami susun ini dapat bermanfaat bagi
Wassalamu’alaikumwr. Wb.
Penulis
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
BBLR adalah bayi dengan berat lahir kurang dari 2500 gram tanpa memandang masa
gestasi (Setyo & Paramita, 2015). Kondisi bayi yang lahir dengan BBLR seringkali tidak
Penyebab terjadinya BBLR dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu faktor ibu, faktor
janin, dan faktor plasenta. Faktor dari ibu meliputi berat badan yang tidak adekuat selama
hamil, malnutrisi, riwayat kehamilan dengan BBLR, remaja, tubuh pendek, sudah sering
hamil, status sosial ekonomi rendah, anemia, penyakit kronis, merokok, dan ketuban pecah
dini. Faktor janin dan plasenta yang dapat menyebabkan BBLR antara lain kehamilan ganda,
hidroamnion, ketuban pecah dini, cacat bawaan, insufiensi plasenta, plasenta previa, dan
solusio plasenta (Hanum, Oswati & Veny, 2014). BBLR juga dapat mengakibatkan
Bayi dengan berat badan bayi lahir rendah merupakan penyebab tersebesar kematian
bayi yang diikuti kejadian infeksi. Bayi BBLR secara umum belum mempunyai kematangan
dalam sistem pertahanan tubuh untuk beradaftasi dengan lingkungan. Bayi prematur yang
mempunyai berat badan rendah akan cenderung mengalami hipotermia. Hal ini dapat
disebabkan karena tipisnya lemak subkutan pada bayi sehingga sangat mudah dipengaruhi
Berdasarkan data dan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahin 2018, menunjukkan
bahwa prevalensi bayi dengan berat badan lahir < 2500 tertinggi di provinsi Sulawesu
Tengah dengan persentase 8,9 %. Sedangkan yang terendah di provinsi Jambi dengan
presentase 2,6 %. Di Jawa Tengah sendiri jumlah persentase bayi dengan berat berat badan
4
Berdasarkan uraian diatas, penulis tertarik untuk menulis makalah yang berjudul
“Asuhan Keperawatan pada Neonatal dengan Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR)”.
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Mengetahui secara umum mengenai BBLR serta asuhan keperawatan yang tepat
2. Tujuan Khusus
5
penyakit Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR).
(BBLR).
6
BAB II
PRMBAHASAN
LAHIR RENDAH
1. Definisi
BBLR adalah bayi yang lahir dengan berat badan yang kurang dari
2500 gram dibandingkan dengan berat badan seharusnya untuk masa gestasi
bayi < 37 minggu (Marmi dan Rahardjo, 2014). BBLR (kurang dari 2.500
BBLR karena intra uterin retardation (IUGR) yaitu bayi cukup bulan tetapi
Menurut Utama, (2018) Dalam Putri DKK (2019) bayi berat lahir
rendah/ BBLR merupakan keadaan dimana bayi yang baru lahir dengan
Bari berat lahir rendah (BBLR) merupakan kondisi bayi lahir dengan
berat kurang dari < 2500 gram tanpa memandang gestasi. Berat bayi sendiri
yaitu berat bayi yang ditimbang dalam satu jam setelah bayi lahir
7
2. Etiologi
Beberapa penyebab dari bayi dengan berat badan lahir rendah yaitu:
a. Faktor ibu
1) Penyakit
kemih.
penyakit jantung.
2) Ibu
tahun).
kurang.
8
b. Faktor janin, faktor janin meliputi :kelainan kromosom, infeksi janin
kembar.
(Nuratif, 2015).
3. Patofisiologi
adalah sesuatu yang dinamis dan dipengaruhi oleh tahap pertumbuhan atau
9
hyperbilirubinemia, anemia dan oedema. Maladaftasi karena karena
Kapasitas vital dan kapasitas residual fungsional paru pada dasarnya kecil
Instabilitas suhu tubuh merupakan salah satu masalah khusus pada bayi
pada bayi prematur hampir selalu inadekuat. Absorpsi lemak, laktosa dan
dan rikets yang berat sebelum kesulitan ini dikenali. Karena itu asupan
(Pantiawati, 2010).
1
0
4. Manifestasi Klinis
seharusnya
intrauterine
1
1
7) Tulang tengkorak lunak atau mudah bergerak
8) Menangis lemah
menghisap berkurang)
14) Anemia
15) Hiperbilirubinemia
16) Suhu tidak stabil (Kulit tipis dan transparan) (Nuratif, 2015)
5. Klasifikasi
Berat badan lahir rendah dapat dibagi menjadi 2 golongan : prematuritas dan
dismaturitas
kurang dari 37 minggu dan berat badan bayi sesuai dengan gestasi atau
SMK)
6. Penatalaksanaan Medis
a. Pemeriksaan Penunjang
1
2
Menurut Antika & Cahyo (2010) Pemeriksaan penunjang yang dapat
aspirasi meconium.
yang dapat dilakukan pada bayi berat badan lahir rendah antara lain:
2) Tes kosok (shake test), dianjurkan untuk bayi kurang bulan atau
premature.
4) Foto dada ataupun babygram yang biasa diperlukan pada bayi baru
lahir dengan umur kehamilan kurang bulan dimulai pada umur 8 jam
1
3
b. Penatalaksanaan
dengan ketat.
kondisi gizi bayi dan erat kaitannya dengan daya tahan tubuh, oleh
5) Kain yang basah secepatnya diganti dengan kain yang kering dan
Cahyo, 2010)
7. Komplikasi BBLR
a. Hipotermia
b. Asfiksia
1
4
c. Infeksi
d. Hipoglikemi
f. Apnea of prematury
g. Hiperbilirubin
a. Gangguan pertumbuhan
b. Gangguan perkembangan
LAHIR RENDAH
1. Pengkajian
a. Biodata
umur, tanggal dan jam lahir, jenis kelamin, berat badan, panjang badan,
b. Riwayat Kehamilan
Pada riwayat kehamilan perlu dikaji antara lain: hari pertama haid
c. Riwayat Persalinan
dan penolong persalinan. Hal ini perlu dikaji untuk mengetahui apakah
1
5
d. Riwayat Penyakit ibu
operasi.
e. Pemeriksaan
1) Pemeriksaan khusus
2) Pemeriksaan umum
(Muslihatun,2010).
a) Kepala
1
6
b) Muka
c) Mata
d) Telinga
e) Mulut
atau labiopalatoskizis.
f) Hidung
jalan nafas.
g) Leher
h) Dada
i) Abdomen
limpa.
j) Genetalia
1
7
Jika laki-laki apakah testis sudah turun pada skrotum, dan
k) Ekstremitas
sindaktili.
l) Anus
a) Reflek moro
b) Reflek rooting
c) Reflek walking
d) Reflek sucking
e) Reflek grasfing
f) Reflektonik neck
1
8
Untuk mengetahui otot leher bayi akan mengangkat leher dan
tengkurap.
7) Eliminasi
2. Diagnosa Keperawatan
yang kurang.
1
9
3. Intervensi
2
0
oksigen
1. Pernafasan cuping
hidung Terapeutik
menurun pemantauan
menurun 2. Dokumentasikan
menurun
Edukasi
prosedur
pemantauan
2. Informasikan hasil
pemantauan
2
1
lingkungan rendah tidak terjadi terpapar suhu
Objektif: menggigil,
refleksmenurun;
Gejala dan tanda minor hipotermiberat:
Objektif: oliguria, refleks
1. Bradikardi ( Normal menghilang, edema
120-160 x/menit) paru)
2. Dasar kuku sianotik
2
2
3. Hipoglikemia Terapeutik
8. Takikardi 3. Lakukan
menutup kepala,
pakaian tebal)
4. Lakukan
penghangatan aktif
eksternal
(mis:kompres
selimut hangat,
perawatan metode
kangguru)
5. Lakukan
penghangatan aktif
cairan hangat,
oksigen hangat,
2
3
lavase peritoneal
dengan cairan
hangat)
Edukasi
melakukan metode
kangguru
kesulitan laboratorium
2
4
menyusui
g normal konstipasi
4. Hentikan pemberian
makanan melalui
selang nasogatrik
dapat di toleransi
Edukasi
dan benar
2
5
primer 2. Tidak mengalami dan sistemik
gejala infeksi
mencuci tangan
dengan benar
Kolaborasi
1. Kolaborasi
pemberian imunisasi
jika perlu
4. Implementasi
2
6
Implementasi merupakan tahapan keempat dari proses keperawatan.
Tahap ini muncul jika perencanaan yang dibuat diaplikasikan pada klien.
kondisi klien saat ini dan kebutuhan yang paling dirasakan oleh klien.
5. Evaluasi
Evaluasi adalah tahapan kelima dari proses keperawatan. Pada tahap ini
kriteria hasil yang sudah ditetapkan serta menilai apakah masalah yang
proses yang digunakan untuk mengukur dan memonitor kondisi klien untuk
BAB III
2
7
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) merupakan keadaan dimana bayi yang baru
lahir dengan berat badan < 2500 gram. Penyebab dari bayi dengan berat badan
lahir rendah disebabkan beberapa faktor yaitu faktor ibu, penyakit, keadaan sosial
Berat badan lahir rendah dapat dibagi menjadi 2 golongan yaitu prematuritas
dan dismaturitas. Penatalaksaan untuk bayi berat badan lahir rendah biasanya
laboratoriun.
Asuhan keperawatan pada pasien neonatus dengan berat badan lahir rendah,
Pada fase pengkajian perlu dilakukan anamnesa untuk data subjektif (meliputi:
biodata, riwayat kehamilan, riwayat persalinan, dan riwayat penyakit ibu) dan
berat badan lahir rendah yaitu pola nafas tidak efektif (D.0005), hipotermi
merupakan tahapan keempat dari proses keperawatan. Tahap ini muncul jika
perencanaan yang dibuat diaplikasikan pada klien. Evaluasi adalah tahapan kelima
B. SARAN
2
8
Bagi pembaca makalah ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan dan
DAFTAR PUSTAKA
2
9
Anggraini, Y. 2010. Asuhan Kebidanan Masa Nifas. Yogyakarta: Pustaka Rihama.
Budiarti, Tri. (2011). Neonatus, Bayi dan Balita. Jakarta, Trans Info Media.
Debora, O. (2013). Proses Keperawatan dan Pemeriksaan Fisik (2nd ed;P.P Lestari,
Medika
Rahardjo. (2014). Dampak Masalah Pada Bayi Dengan Berat Badan Lahir Rendah.
WIB.
Marni, Rahardjo. 2012. Asuhan Neonatus Bayi Balita dan Anak Prasekolah.
Matondang, dkk. 2013. Diagnosis Fisik pada Anak. Jakarta: CV Aung Seto.
Muslihatun, NW. 2010. Asuhan Neonatus Bayi dan Balita. Yogyakarta: Fitramaya.
Antika & Cahyo. (2010). Berat Badan Lahir Rendah. Medical Book : Yogyakarta
3
0
Minarti. (2010). Ilmu Teori Perkembangan Psikoseksual & Psikososial Anak. EGC.
Jakarta.
Proverawati, Atikah. (2010). Berat Badan Lahir Rendah. Yogyakarta, Nuha Medika.
Jakarta Wong L.D. (2010). Buku Ajar Keperawatan Neonatus. EGC, Jakarta
Maternity, D., Arum, DA., Nita,E (2018). Asuhan Kebidanan Neonatus, Bayi, Balita
3
1