Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 7

Jurnal Kesehatan Lingkungan

Vol.11, No.2, Oktober 2021, pp. 99 – 102


ISSN 2615-188X(Online), ISSN 2089 – 0451(Print)
DOI: 10.47718/jkl.v10i2.1172
Journal homepage: https://ejurnal.poltekkes-manado.ac.id/index.php/jkl

Analisis Implementasi Higiene Dan Sanitasi Di Pasar Kemiri Muka Kota Depok
Analysis Of The Implementation of Hygiene And Sanitation In The Kemiri Market
In Depok City

Cindy Ameliaa, Susaldib, Rosidi Roslanc


a,b
Peminatan Kesehatan Lingkungan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Indonesia Maju, Indonesia
c
Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit Surabaya, Indonesia

ABSTRACT/ABSTRAK

The traditional market as a form of public activity that should concern to the health aspect of
environmental sanitation. That an important thing to be applied in public places, including the market.
There are still many environmental sanitation problems found in the market, one of which is the problem
of poor sanitation facilities. This study aims to analyze the Implementation of Environmental Hygiene and
Sanitation at the Kemiri Muka Market in Depok City in accordance with the Minister of Health
Regulation No. 17 of 2020 concerning Healthy Markets. The research is descriptive qualitative with data
collection techniques in the form of in-depth interviews, observations, and assessment sheets. Informants
in this study amounted to 14 people who were determined using purposive sampling technique. The results
showed that the facilities infrastrucutre and environmental sanitation did not meet the requirements
because they only got the yes category as many as 53 points. Morefore, repairing or adding facilities and
infrastructure and environmental sanitation is needed for environmental health in order to improve the
degree of human health. This research is expected to produce research products in the form of scientific
articles that will be published in indexed journal.

Keywords: Kemiri Muka Market, Impementation, Environmental Sanitation

Pasar sebagai salah satu bentuk kegiatan umum masyarakat yang harus memperhatikan aspek kesehatan
sanitasi lingkungan. Sanitasi lingkungan menjadi hal penting untuk diterapkan di tempat-tempat umum
termasuk salah satunya yaitu pasar. Masih banyak permasalahan sanitasi lingkungan yang ditemukan di
pasar, salah satunya permasalahan fasilitas sanitasi yang belum baik. Penelitian ini bertujuan untuk
menganalisis Implementasi Higiene dan Sanitasi Lingkungan di Pasar Kemiri Muka Kota Depok sesuai
dengan Permenkes Nomor 17 Tahun 2020 tentang Pasar Sehat. Penelitian bersifat deskriptif kualitatif
dengan teknik pengumpulan data berupa wawancara mendalam, observasi, dan lembar penilaian.
Informan dalam penelitian ini berjumlah 14 orang yang ditentukan dengan menggunakan teknik
purposive sampling. Hasil penelitian menunjukan bahwa sarana dan prasarana dan sanitasi lingkungan
pasar tidak memenuhi persyaratan karena hanya mendapatkan kategori ya sebanyak 53 poin. Maka dari
itu, perbaikan ataupun menambah fasilitas sarana prasarana dan sanitasi lingkungan diperlukan untuk
penyehatan lingkungan demi meningkatkan derajat kesehatan manusia. Penelitian ini diharapkan
menghasilkan produk penelitian berupa artikel ilmiah yang akan dipublikasikan di jurnal-jurnal
terindeks.

Kata Kunci : Pasar Kemiri Muka, Implementasi, Sanitasi Lingkungan

*Alamat korespondensi : email : cimelia1698@gmail.com

PENDAHULUAN Malaysia dan Singapura karena memiliki standar


sanitasi yang tinggi 1.
Menurut Badan Keseahatan Dunia (WHO) Sekitar 2,4 juta kasus kematian di dunia
pada tahun 2014 menyatakan bahwa Indonesia pada dimana 4,2% individu dari seluruh jumlah kematian
posisi ke-3 di dunia dengan kondisi sanitasi terburuk hanya beberapa orang yang mampu melakukan
setelah Negara India dan Tiongkok. Dimana kondisi upaya preventif terhadap dirinya sendiri dengan
tersebut berbanding terbalik dengan Negara mempunyai fasiltas sanitasi yang memenuhi
prosedur sesuai dengan Permenkes, seperti adanya
air bersih yang cukup dan menjaga kesehatan dan
kebersihan dirinya sendiri maupun kebersihan
99
Jurnal Kesehatan Lingkungan
Vol.11, No.2, Oktober 2021, pp. 99 – 102
ISSN 2615-188X(Online), ISSN 2089 – 0451(Print)
DOI: 10.47718/jkl.v10i2.1172
Journal homepage: https://ejurnal.poltekkes-manado.ac.id/index.php/jkl

sanitasi lingkungan di sekitar 2. Higiene merupakan tempat cuci tangan yang terdistribusi merata, adanya
suatu tindakan pencegahaan penyakit yang yang vector pengganggu seperti tikus dan kecoa di bawah
berfokus pada usaha lingkhungan hidup manusia meja pedagang, dan banyak pedagang pangan basah
sedangkan sanitasi tempat-tempat umum adalah yang tidak memakai APD seperti masker, sarung
upaya untuk mencegah dan mengawasi kerugian tangan dan celemek saat melayani pembeli.
dari suatu tempat umum yang mempunyai suatu Menurut teori yang dikemukakan oleh Ni
potensi terjadinya penyebaran dan rusaknya suatu Made Chandra tahun 2018 bahwasanya pasar
lingungan maupun suatu kejadian penyakit 3. tradisonal yang sehat adalah pasar yang memiliki
Data dari Direktori Pasar Tradisional dan kondisi yang bersih, aman dan nyaman sesuai
Pusat Perbelanjaan tahun 2017, jumlah pasar dengan standar kesehatan lingkungan. Pasar yang
tradisonal yang tersebar diberbagai wilayah Provinsi sehat juga pasar yang memiliki sarana dan prasarana
Jawa Barat terdapat 686 pasar, dimana salah satunya yang mendukung akitivitas kegiatan para pedagang
yaitu Pasar Kemiri Muka yang terdapat di Kota maupun para pengunjung7.
Depok 4. Menurut data Inpeksi Kesehatan Penelitian serupa juga dilakukan oleh Boky
Lingkungan Dinas Kesehatan Kota Depok tahun Harvani dkk pada tahun 2019 dimana kondisi
2020 menyatakan bahwa pasar kemiri muka hanya sanitasi Pasar Bersehati secara keseluruhan belum
mendapatkan skor 3604 dengan presentase 38,8% dikategorikan tidak sehat karena belum sesuai
dibawah skor pasar sukatani dan pasar segar cinere dengan KEPMENKES RI NO.
yaitu dengan total skor 8207 dengan presentase 519/Menkes/SK/VI/2008 yang menyatakan jika skor
84,4% dan 6982 dengan presentase 75,2%5. Dimana ≥ 47 (81%) maka pasar dikategorikan sehat. Dalam
hal ini menunjukan bahwa pasar kemiri muka penelitian tersebut, jumlah skor yang didapatkan
termasuk kategori pasar yang tidak memenuhi hanya 25 yang artinya tidak sesuai dengan peraturan
8
syarat. .
Hasil studi pendahuluan dan observasi awal Berdasarkan uraian diatas, penulis melakukan
dan wawancara oleh pengelola pasar bahwas pasar penelitian terkait analisis implementasi higine dan
kemiri muka dari segi lokasi tidak memiliki batasan sanitasi lingkungan di pasar kemiri muka untuk
wilayah yang jelas dimana wilayah tersebut tidak melihat sejauh mana pengimplementasian higiene
diketahui batasan milik pemerintah atau milik dan sanitasi lingkungan pasar kemiri muka
perusahaan, lalu dilihat dari segi bangunan pasar berdasarkan Permenkes Nomor 17 Tahun 2020
didapatkan bahwa pembagian penataan ruang tentang Pasar Sehat.
dagang yang tidak dipisah antara pedagang pangan
basah kering dan pangan jadi, selanjutnya dari segi BAHAN DAN METODE
sanitasi didapatkan bahwa tidak ada pemisahan
Penelitian ini menggunakan jenis peneltian
sampah antara organik dan anorganik, fasilitas
yang bersifat deskriptif menggunakan pendekatan
tempat cuci tangan yang terdistribusi merata,
kualitatif dengan menganalisis implementasi dari
terdapat beberapa vector pengganggu seperti tikus
higiene dan sanitasi lingkungan yang ada di pasar
dan kecoa di bawah meja pedagang. Lalu dari segi
kemiri muka kota depok tahun 2021. Variabel yang
pemberdayaan dan PHBS didapatkan bahwa banyak
diteliti adalah kondisi sarana prasarana dan sanitasi
pedagang pangan basah yang tidak memakai APD
lingkungan pasar. Teknik pengumpulan data yang
seperti masker, sarung tangan dan celemek saat
digunakan adalah wawancara mendalam dan
melayani pembeli. Dari segi keamanan hanya
observasi dengan mengisi lembar penilaian
terdapat satu alat pemadam kebakaran yang
menggunakan pedoman permenkes no. 17 tentang
diletakan di kantor pengelola, dari segi sarana
pasar sehat. Lalu data dianalisis secara deskriptif,
penunjang tidak ada P3K dan akses pintu keluar
disajikan dalam bentuk tabel dan narasi. Pasar
masuk yang terpisah antara barang dan orang.
dikategorikan sehat apabila kategori ya dalam
Masalah yang menimbulkan dampak
lembar penilaian berjumlah ≥127 poin atau ≥70%.
gangguan kesehatan jika tidak diatasi dengan baik,
Informan dalam penelitian ini berjumlah 14 orang
karena masalah sanitasi merupakan sumber utama
yang ditentukan dengan menggunakan teknik
dan potensial dalam perpindahan mikroorganisme
purposive sampling yaitu memilih sampel dengan
dari manusia ke makanan yang akan menyebabkan
kriteria inklusi yang sudah ditetapkan peneliti.
penyakit menular 6. Masalah tersebut yaitu fasilitas

100
Jurnal Kesehatan Lingkungan
Vol.11, No.2, Oktober 2021, pp. 99 – 102
ISSN 2615-188X(Online), ISSN 2089 – 0451(Print)
DOI: 10.47718/jkl.v10i2.1172
Journal homepage: https://ejurnal.poltekkes-manado.ac.id/index.php/jkl

HASIL Kemiri Muka Kota Depok, dapat dilihat pada tabel


Hasil pengolahan data untuk penilaian 1.
sarana prasarana sanitasi linggkungan di Pasar

Tabel 1. Hasil Observasi Penilaian Sarana Prasarana Di Pasar Kemiri Muka Kota Depok

Memenuhi Tidak Memenuhi


NO Variabel % %
Syarat Sayarat
Sarana dan prasarana
1 Tata letak lokasi 3 60 2 40
2 Bangunan pasar 2 22 7 78
3 Bangunan los pangan basah 0 0 4 100
4 Bangunan kios sayuran 0 0 4 100
5 Bangunan kios buah-buahan 3 75 1 25
6 Bangunan kios sembako 3 75 1 25
7 Bangunan kios unggas potong 1 25 3 75
8 Area parkir 1 50 1 50
9 Fasilitas keamanan 3 100 0 0
10 Sarana penunjang 1 33 2 67
Jumlah 17 25

Tabel 1 menjelaskan bahwa kondisi sarana yaitu bangunan pasar (78%), bangunan los pangan
dan prasarana di pasar Kemiri Muka Kota Depok, basah (100%), bangunan los sayuran (100%),
yang memenuhi syarat yaitu tata letak lokasi (60%), bangunan los ungags potong (75%) dan sarana
bangunan kios buah-buahan (75%), bangunan kios penunjang (67%). Hasil pengolahan data untuk
sembako (75%) dan fasilitas keamanan (100%), kondisi sanitasi lingkungan pasar di pasar Kemiri
sarana dan prasarana yang tidak memenuhi syarat Muka Kota Depok, dapat dilihat pada tabel 2.

Tabel 2. Hasil Observasi Penilaian Kondisi Sanitasi Lingkungan Di Pasar Kemiri Muka Kota Depok

Memenuhi Tidak Memenuhi


No Sanitasi Lingkungan Pasar % %
Sayarat Syarat
1 Tempat pembuangan sampah 1 14 6 86
2 Saluran limbah cair dan drainase 0 0 6 100
3 Toilet 4 67 2 33
4 Air bersih 2 67 1 33
5 Tempat cuci tangan 0 0 4 100
6 Tempat penjuala bahan makanan 3 33 6 67
7 Pengendalian binatang penyakit 1 33 2 67
8 Desinfeksi pasar 2 33 0 67
9 Pencahayaan, suhu, kelembapan 2 100 0 100
10 PHBS pedagang pangan basah 3 43 4 57
11 PHBS pedagang sayuran 3 43 4 57
12 PHBS pedagang buah 3 43 4 57
13 PHBS pedagang sembako 3 43 4 57
14 PHBS unggas potong 5 60 2 29
15 Pengunjung 3 60 2 40
16 POKJA 0 0 2 100
Jumlah 35 49

99
Jurnal Kesehatan Lingkungan
Vol.11, No.2, Oktober 2021, pp. 99 – 102
ISSN 2615-188X(Online), ISSN 2089 – 0451(Print)
DOI: 10.47718/jkl.v10i2.1172
Journal homepage: https://ejurnal.poltekkes-manado.ac.id/index.php/jkl

Penilaian pada sarana prasarana dan sanitasi berbeda-beda sehingga memang harus dipisahkan
lingkungan pasar didapatkan dengan wawancara menurut zonanya (10).
mendalam dan observasi menggunakan lembar Variabel kios/los pada pedagang baik pedagang
penilaian menurut Permenkes No. 17 Tahun 2020 pangan basah dan kering tidak memenuhi syarat
tentang Pasar Sehat. Yang terdiri dari tata letak sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor
lokasi, bangunan pasar secara umum, bangunan 17 Tahun 2020. Hasil menunjukan dalam 4
kios/los pasar, area parkir, fasilitas keamanan dan substansi dikategorikan tidak (100%). Kondisi di
sarana penunjang. Sedangkan Penilaian pada pinggir setiap kios maupun los pedagang pangan
sanitasi lingkungan pasar terdiri dari tempat basah dan kering masih banyak sampah yang
pembuangan sampah, SPAL, toilet, air bersih, berserakan yang berasal dari sisa hasil penjualan
fasilitas tempat cuci tangan, tempat penjualan bahan sehingga dibiarkan menumpuk dan membusuk di
pangan, pengendalian binatang vector, desinfeksi sekitar area kios/los. Tidak terdapat juga tempat
pasar, pencahayaan suhu kelembapan, PHBS sampah yang terbuat dari bahan yang kuat, aman
pedagang dan pengunjung dan POKJA. dan mudah dibersihkan.
Variabel area parkir secara umum tidak
1. Sarana dan Prasarana memenuhi syarat sesuai dengan Peraturan Menteri
Variabel tata letak lokasi pasar kemiri muka Kesehatan Nomor 17 Tahun 2020. Hasil
secara umum sudah memenuhi semua kriteria sesuai menunjukan 2 substansi penilaian 1 dikategorikan
dengan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 17 ya (50%), dan 1 dikategorikan tidak (50%). Seperti
Tahun 2020 tentang pasar sehat, 3 substansi tidak ada pemisah yang jelas antara jalur masuk dan
penilaian dikategorikan ya (75%) dan 2 substansi jalur keluar pasar sehingga banyak kendaraan yang
dikategorikan tidak (25%). Lokasi adalah suatu menerobos masuk dari segala arah dan tidak
tempat penyebaran suatu kegiatan yang digunakan beraturan. Sedangkan pasar kemiri muka tersedia
untuk berbagai jenis produksi dalam suatu tempat tempat parkir untuk berbagai macam kendaraan.
(9). Pasar terletak di dataran rendah karena lebih Pasar kemiri muka memiliki dua parkir yaitu parkir
tinggi sungai dibanding saluran air. Batas wilayah, barat timur, parkir barat digunakan untuk kendaraan
pasar kemiri muka sedang ada status hukum dengan beroda dua sedangkan parkir timur digunakan untuk
PT. Pertamburan sehingga untuk status pasar ini kendaraan pengangkut hewan hidup maupun
masih di kategorikan quo yaitu ada pembekuan hak bongkar muat barang dagang.
diatas tanah yang sifatnya sementara terhadap Variabel fasilitas keamanan pasar sudah
perbuatan hukum. memenuhi Peraturan Menteri Kesehatan Republik
Variabel bangunan pasar secara umum tidak Indonesia No. 17 tahun 2020. Hasil menunjukan
memenuhi syarat sesuai dengan Peraturan Menteri dari 4 substansi semua memenuhi kriteria (100%)
Kesehatan Nomor 17 Tahun 2020. Hasil Pasar kemiri muka mempunyai pos keamanan
menunjukan 2 substansi penilaian dikategorikan ya dengan kondisi yang bersih yang terletak startegis di
(22%) dan 7 substansi dikatakan tidak (78%). dekat pasar utama. Pos keamanan terdiri dari 12
Bangunan pasar tidak terpelihara baik dari segi atap tibsar atau tertib pasar yang bekerja dengan
dan dinding, lingkungan pasar banyak sampah pembagian shift selama 24 jam. Jumlah APAR atau
berserakan di setiap los pedagang, lantai terbuat dari alat pemadam kebakaran yang terdapat di pasar
aspal dengan kondisi retak, licin dan terdapat kemiri muka berjumlah 35-38 dipasang di pos
genangan air pada los pedagang pangan basah. Dan keamanan dan di kantor UPT pengelola saja.
ditinjau dari bahan-bahan penjualan pangan basah Variabel sarana penunjang tidak memenuhi
maupun kering diletakan sesuai tempatnya dan tidak syarat Peraturan Menteri Kesehatan Republik
menghalangi jalan yang dilewati oleh pengunjung. Indonesia No. 17 tahun 2020. Hasil menunjukan 1
Berdasarkan penataan ruang dagang atau zooning substansi penilaian dikategorikan ya (33%), dan 2
semua bangunan kios maupun los juga belum substansi dikategorikan tidak (67%). Pos pelayanan
memenuhi syarat penilaian karena pembagian kesehatan yang terdapat di pasar kemiri muka masih
zoning tidak disertai dengan identitas yang lengkap. bercampur dengan pos keamanan, jadi di pos
Maka dari itu, pemberian indentitas penting keamanan tersedia kotak p3k yang bertujuan untuk
dilakukan agar memudahkan pengunjung untuk penanganan dini cedera Sarana ibadah berjarak 1,5
membeli karena semua bahan dagang mempunyai meter dari pasar utama, kondisi mushola dalam
sifat, karakterstik dan perlakukannya juga yang keadaan bersih namun tempatnya tidak memadai
seperti ventilasi dan pencayahaan yang kurang

9
Jurnal Kesehatan Lingkungan
Vol.11, No.2, Oktober 2021, pp. 99 – 102
ISSN 2615-188X(Online), ISSN 2089 – 0451(Print)
DOI: 10.47718/jkl.v10i2.1172
Journal homepage: https://ejurnal.poltekkes-manado.ac.id/index.php/jkl

terang. Akses keluar masuk dan barang di pasar mempengaruhi perilaku dari pengunjung maupun
kemiri muka masih tercampur. pedagang untuk cuci tangan
2. Sanitasi Lingkungan Pasar Variabel tempat tidak penjualan bahan pangan
Variabel tempat pembuangan sampah secara dan makanan tidak memenuhi syarat sesuai dengan
umum tidak memenuhi syarat sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 17 Tahun
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 17 Tahun 2020. Hasil menunjukan dari 9 substansi penilaian 3
2020. Hasil menunjukan 1 substansi penilaian dikategorikan ya (33%) dan 6 dikategorikan tidak
dikategorikan ya (14%) dan 6 substansi (67%). Tempat penjualan pangan basah tidak
dikategorikan tidak (86%). Kondisi TPS terdapat tersedia tempat cuci tangan yang dilengkapi oleh
sampah yang menumpuk dan mengeluarkan aroma sabun dan air mengalir. Meja tempat penjualan
tidak sedap sampai ke area pasar utama. Di setiap bahan pangan basah seharusnya tidak terbuat dari
kios atau los pasar tidak adak kotak sampah yang kayu, melainkan terbuat dari bahan yang anti karat
memenuhi persyaratan seperti terbuat dari bahan dengan tinggi minimal 60cm. Alas pemotong
kedap air, tertutup, dan dipisahkan antara organik, pangan basah terbuat dari bahan kayu dan pisau
anorganik dan residu. Hal ini menunjukan dalam kondisi yang mudah dibersihkan sehingga
kurangnya ketersediaan sarana tempat sampah yang tidak menjadi tempat berkembang biakan bakteri.
sangat berkaitan erat dengan prilaku masyarakat Hal ini sejalan dengan penelitian Fredrik dkk yang
dalam membuang sampah (11). menunjukan bahwa tempat penjualan bahan pangan
Variabel saluran limbah dan drainase secara yang kotor maka akan menjadi sumber pencemaran
umum tidak memenuhi syarat sesuai dengan silang dari satu alat ke alat lainnya (12).
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 17 Tahun Variabel pengendalian binatang penularan
2020. Hasil menunjukan 6 substansi dikategorikan penyakit tidak memenuhi syarat sesuai dengan
tidak (100%). Saluran limbah cair yang terdapat di Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 17 Tahun
pasar kemiri muka, masih dalam kondisi yang 2020. Hasil menunjukan dari 3 substansi penilaian,
terbuka dan tidak disemen maupun ditutup dengan hanya 1 dikategorikan ya (33%) dan 2
kisi-kisi logam Aliran limbah yang berasal dari kios dikategorikan tidak (67%). Pasar kemiri muka sudah
ikan langsung di buang ke saluran pembuangan, melakukan penyemprotan lalat, nyamuk kecoa dan
kondisi keadaan yang macet karena ada sampah tikus. Namun, saat observasi dilakukan ditemukan 3
yang menyangkut. ekor tikus yang berlalu lalang di bawah meja
Variabel toilet secara umum sudah memenuhi pedagang unggas potong hidup. Terdapat juga
syarat sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan kucing liar yang berkeliaran di area pasar.
Nomor 17 Tahun 2020. Hasil menunjukan 4 Variabel desinfeksi pasar sudah memenuhi syarat
substansi penilaian dikategorikan ya (67%) dan 2 sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor
substansi dikategorikan tidak (33%). Pasar kemiri 17 Tahun 2020. Hasil menunjukan semua substansi
muka memiliki 7 toilet yang dilengkapi dengan dikategorikan ya (100%). Desinfeksi adalah suatu
jamban leher angsa dan air mengalir yang bersih. kegiatan yang bertujuan untuk membunuh
Kondisi lantai dengan keadaan yang bersih, tidak organisme pathogen pada benda dengan
licin, tidak retak dan mudah dibersihkan. Namun, menggunakan bahan-bahan campuran zat kimia cair
tidak ada pemisah antara toilet laki-laki dan namun ramah lingkungan (13). Desinfeksi pasar
perempuan. Sehingga toilet digunakan semua rutin dilakukan seminggu sekali di hari jumat
kalangan baik pengunjung laki-laki dan perempuan. menggunakan bahan yang ramah lingkungan.
Toilet mempunyai penerangan dan ventilasi yang Variabel pencahayaan, suhu dan kelembapan
cukup, tidak pengap dan tidak berbau. Toilet tidak sudah memenuhi syarat sesuai dengan Peraturan
memiliki fasilitas tempat cuci tangan. Menteri Kesehatan Nomor 17 Tahun 2020. Hasil
Variabel tempat cuci tangan secara umum tidak menunjukan semua substansi dikategorikan ya
memenuhi syarat sesuai dengan Peraturan Menteri (100%). Bangunan kios maupun los yang terdapat di
Kesehatan Nomor 17 Tahun 2020. Hasil pasar kemiri muka terdapat di ruang terbuka,
menunjukan 4 substansi penilaian dikategorikan sehingga pencahayaan langsung dari sinar matahari
tidak (100%). Untuk fasilitas tempat cuci tangan, sehingga cahaya cukup untuk melakukan kegiatan
hanya tersedia satu yang diletakan di dekat tempat yang di pasar. Sedangkan keadaan suhu dan
pembuangan sampah sementara, dengan kondisi kelembapan di kios maupun los juga tidak panas,
yang rusak dan tidak terdapat air bersih dan sabun. karena tempat yang terbuka sehingga membuat
Tidak tersedianya tempat cuci tangan ini dapat pertukaran udara.

10
Jurnal Kesehatan Lingkungan
Vol.11, No.2, Oktober 2021, pp. 99 – 102
ISSN 2615-188X(Online), ISSN 2089 – 0451(Print)
DOI: 10.47718/jkl.v10i2.1172
Journal homepage: https://ejurnal.poltekkes-manado.ac.id/index.php/jkl

Variabel PHBS pedagang tidak memenuhi syarat pemeriksaan awal terhadap pangan yang akan dijual
sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor belum dilakukan oleh pedagang pasar kemiri muka.
17 Tahun 2020. Hasil menunjukan pada dari 7 Hasil penelitian secara keseluruhan di Pasar
substansi penilaian 3 dikategorikan iya (43%) dan 4 Kemiri Muka, diperoleh skor kategori ya hanya 53
dikategorikan tidak (57%). Bagi pedagang pangan poin (<70%) yang artinya Pasar Kemiri Muka
basah dan potong hidup seharusnya menggunakan termasuk dalam kriteria pasar tidak sehat
APD lengkap sesuai dengan pekerjaannya seperti berdasarkan Permenkes No. 17 Tahun 2020 tentang
sepatu boot, sarung tangan, celemek, penutup Pasar Sehat.
rambut. Hal ini selain untuk menjaga keselamatan
pedagang saat bekerja, juga untuk menjaga bahan KESIMPULAN
pangan agar terhindar dari kontaminasi dari 1. Berdasarkan hasil penelitian yang menganlisis
pedagang. Saat observasi dilakukan, APD yang tata letak lokasi pasar kemiri muka sudah
digunakan pedagang tidak lengkap. APD tidak memenuhi persyaratan.
digunakan lengkap karena menghalangi aktivitas 2. Berdasarkan hasil penelitian yang menganalisis
mereka berjualan. Selama mereka berjualan belum bangunan pasar secara umum tidak memenuhi
sama sekali melakukan pelatihan yang diadakan persyaratan. Lalu, pada bangunan los buah-
oleh pengelola pasar maupun dinas terkait. buahan, kios pedagang kering sembako dan area
Sedangkan, untuk pedagang unggas potong hidup parkir sudah memenuhi persyaratan. Sedangkan
pernah melakukan pelatihan yang didadakan oleh pada bangunan los sayur-sayuran tidak
walikota dan dinas kesehatan setempat sehingga memenuhi persyaratan.
sertifkat pelatihan dicantumkan di plakat nama di 3. Berdasarkan hasil penelitian yang menganalisis
depan kios unggas potong hidup. sanitasi seperti tempat pembuangan sampah,
Variabel pengunjung sudah memenuhi syarat saluran limbah dan drainase, tempat penjualan
sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor bahan pangan dan makanan, pengendalian
17 Tahun 2020. Hasil menunjukan 3 substansi binatang penularan penyakit, fasilitas tempat cuci
penilaian dikategorikan ya (40%) dan 2 substansi tangan tidak memenuhi persyaratan. Sedangkan
dikategorikan tidak (60%). Pengunjung di pasar toilet, air bersih dan disenfeksi pasar sudah
kemiri muka sudah menerapkan perilaku hidup memenuhi persyaratan.
bersih dan sehat dengan mencuci tangan setelah 4. Berdasarkan hasil penelitian yang menganalisis
memilih bahan pangan yang dibeli. Area pasar tidak manajemen sanitasi seperti pengelolaan sampah,
terdapat himbauan atau slogan untuk pengunjung limbah dan drainase, toilet dan air serta
tentang upaya preventif kesehatan. Maka dari itu, pembersihan pasar dengan SOP dan lembar
pendekatan seperti metode yang sifatnya persuasif monitoring evaluasi tidak memenuhi persyaratan.
dengan pesan atau gambar dapat merubah dan 5. Berdasarkan hasil penelitian yang menganalisis
membangkitkan emosi yang tinggi dapat merubah pemberdayaan masyarakat seperti POKJA dan
pendapat dan keyakinan sehingga dapat PHBS pedagang tidak memenuhi persyaratan
mempengaruhi prilaku masyarakat khsusunya sedangkan pada PHBS pengunjung sudah
tentang hidup bersih dan sehat (14). memenuhi persyaratan.
Variabel POKJA tidak memenuhi syarat sesuai
6. Berdasarkan hasil penelitian yang menganalisis
dengan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 17
sarana penunjang tidak memenuhi persyaratan.
Tahun 2020. Hasil menunjukan semua substansi
7. Berdasarkan hasil penelitian yang menganalisis
dikategorikan tidak (100%). Menurut informan di
fasilitas keamanan sudah memenuhi persyaratan.
pasar kemiri muka sudah terbentuk kelompok kerja
pasar namun terdiri dari koodrdinasi kebersihan dan
SARAN
keamanan. Dan kantor terdiri dari kepala UPT,
bendahara, staff umum dan pengutip retribusi. 1. Dari segi tata letak lokasi, peneliti menyarankan
Namun menurut Permenkes No. 17 Tahun 2020, agar pihak pengelola pasar mengkaji ulang tata
yang dimaksud dengan kelompok kerja pasar sehat letak lokasi agar pasar tidak terletak di daerah
yaitu terdiri asosiasi pedagang pasar, perwakilan dataran rendah dan terhindar dari bencana banjir.
pemasok, dan perwakilan masyarakat sekitar pasar 2. Dari segi bangunan pasar, peneliti menyarankan
sehat (15). Sedangkan rencana implementasi kerja agar pihak pengelola pasar dan pedagang lebih
diperlukan untuk pemeriksaan fisik terhadap memperhatikan kebersihan lingkungan pasar dan
komunitas pasar, untuk itu screening atau melakukan penataan ruang dagang yang terpisah
antara pedagang pangan basah dan kering sesuai
11
Jurnal Kesehatan Lingkungan
Vol.11, No.2, Oktober 2021, pp. 99 – 102
ISSN 2615-188X(Online), ISSN 2089 – 0451(Print)
DOI: 10.47718/jkl.v10i2.1172
Journal homepage: https://ejurnal.poltekkes-manado.ac.id/index.php/jkl

dengan sifat dan jenisnya serta menambah 2. Bartram J, Cairncross S. Hygiene, sanitation, and
identitas yang lengkap pada setiap zoning water: Forgotten foundations of health. PLoS
(los/kios) untuk memudahkan pengunjung dalam Med. 2010;7(11):1–9.
memilih ataupun mencari bahan pangan maupun 3. Pitriani SMK, Kiki Sanjaya, SKM. MK. Dasar
kebutuhan sehari-hari Kesehatan Lingkungan. Makassar: Nas Media
3. Dari segi sanitasi, peneliti menyarankan agar Pustaka; 2020.
pihak pengelola pasar memperbaiki dan 4. Stastistik Pusat Badan. Sebaran Pasar dan Pusat
memenuhi fasilitas sanitasi di pasar yang masih Perdagangan Menurut Klasifikasi 2019. 2019.
kurang seperti kotak sampah serta tempat cuci Available from: https://www. bps.go.id/ indicator
tangan agar memudahkan pengunjung maupun /173/1875/1/
penjual dalam menerapkan perilaku hidup bersih 5. Dinas K. Inpeksi Kesehatan Lingkungan. Depok;
dan sehat. Menambah kisi-kisi pada saluran 2018.
drainase untuk menghindari masuknya sampah 6. Arrazy Syafran. Analisis Higiene dan Sanitasi
ke dalam saluran air limbah. Dan tetap Pengelohan Makanan pada Pedagang Makanan
mengawasi kondisi air bersih agar tidak di PasarTradisonal Kota Medan Tahun 2020.
terkontaminasi oleh bakteri dan virus. Universitas Islam Negeri Sumatra; 2020.
4. Dari segi manajemen sanitasi, peneliti 7. Ni, Putri CR, Wayan I, Asmara S, Sudiadnyana
menyarankan agar pihak pengelola pasar W. Tinjauan Keadaan Sanitasi Pasar di Pasar
membuat sop serta lembar monitoring dan Umum Kusamba Desa Kusamba Kecamatan
evaluasi terkait manajemen sanitasi untuk Dawan Kabupaten Klungkung. J Kesehat
melakukan penilaian mengenai mekanisme Lingkung. 2018;8(2):70–7.
pekerjaan. 8. Finda V. Umboh, Harvani Boky dan WBSJ.
5. Dari segi pemberdayaan masyarakat, peneliti Gambaran Kondisi Sanitasi Pasar Bersehati di
menyarankan agar pedagang lebih meningkatkan Kota Manado Tahun 2019. Community Health
kesadaran melakukan perilaku hidup bersih dan (Bristol). 2019;4:47–60.
sehat untuk menjaga kebersihan bersama di area 9. Suryani Yosi. Teori Lokasi Dalam Penentuan
pasar demi kesehatan yang lebih optimal. Pembangunan Lokasi Pasar Tradisional.
6. Dari segi sarana penunjang, peneliti Ekonomi. 2016;(ISBN: 978-602-17129-5-5).
menyarankan agar pihak pengelola pasar 10. Murtining. Penataan Ruang Dagang Pada
menambah fasilitas sepeti pos pelayanan Rancangan Kembali Pasar Sukun Kota Malang.
kesehatan (p3k) dengan dilengkapi fasilitas 2016;
tenaga kesehatan.
11. Ashidisqi M. Analisis Faktor-Faktor Yang
7. Dari segi fasilitas keamanan, peneliti Berhubungan Dengan Perilaku Masyarakat
menyarankan agar pihak pengelola pasar dan Dalam Membuang Sampah Rumah Tangga Di
petugas keamanan meletakan apar di area pasar Sungai Mranggeh. Kesehat Masy. 2018;
utama agar memudahkan petugas jika terjadi
12. Johannes F, Ompi B, Pinontoan OR, Joseph
kebakaran.
WBS, Kesehatan F, Universitas M, et al.
UCAPAN TERIMA KASIH Gambaran Kondisi Lingkungan Pasar Winenet di
Terimakasih kepada pengelola pasar tradisional Kota Bitung Tahun 2019. 2020;1:84–9.
kemiri muka yang telah mengizinkan 13. Efendi R, Syifa JNA. Status Kesehatan Pasar
pelaksanaan penelitian ini. Terimakasih kepada Ditinjau Dari Aspek Sanitasi Dan Perilaku Hidup
para pedagang dan pengunjung yang bersedia Bersih Sehat (PHBS) Pada Pasar Ciputat dan
menjadi informan dalam penelitian ini. Pasar Modern BSD Kota Tangerang Selatan. J
Terimakasih kepada dosen pembimbing dan Kesehat Indones. 2019;9(3):122.
dosen penguji yang telah membantu dalam 14. Rangkuti AF, Musfirah M, Febriyani F. Kajian
penelitian ini. Terimakasih kepada orang tua atas Pengetahuan, Sikap Dan Persepsi Pedagang
doa dan dukungannya. Tentang Kualitas Kesehatan Lingkungan Pasar.
Wind Heal J Kesehat. 2020;3(3):227–39.
DAFTAR PUSTAKA 15. Departemen RK. Keputusan Menteri Kesehatan
1. Yale U, University C. Countries The 2010 Republik Indonesia Nomor 1197/Menkes/
Environmental Negara Performance Index (EPI) SK/X/2004, tentang Standar Pelayanan Farmasi di
ranks. 2010; Rumah Sakit. Jakarta; 2004.

12

You might also like