Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 8

Nomor : S.312/MENLHK/KSDAE/KSA.

3/10/2022 28 Oktober 2022


Lampiran : 1 (satu) berkas
Perihal : Peraturan Gubernur Nusa Tenggara Timur Nomor 85 Tahun 2022

Yth:
Gubernur Nusa Tenggara Timur
di
Kupang
Sehubungan dengan Peraturan Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Nomor 85
Tahun 2022 Tanggal 28 Juli 2022 tentang Penyelenggaraan Konservasi Sumber Daya
Alam Hayati dan Ekosistemnya di Taman Nasional Komodo, dengan ini kami sampaikan
sebagai berikut:
1. Bahwa Nota Kesepahaman antara Direktorat Jenderal KSDAE dan Pemerintah
Provinsi NTT Nomor PKS.9/KSDAE/PIKA/KSA.0/11/2021 dan Nomor
PEM.415.4.43/II/69/XI/2021 tentang Kerja Sama Penguatan Fungsi Kawasan
Konservasi dan Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya secara
Berkelanjutan di Taman Nasional Komodo dan Perjanjian Kerjasama (PKS) antara
Balai Taman Nasional Komodo dengan PT Flobamor Nomor
PKS.1/T.17/TU/REN/2/2022 dan Nomor 01/FLB-PKS/II/2022 tentang Penguatan
Fungsi berupa Penguatan Kelembagaan, Perlindungan Kawasan, dan
Pengembangan Wisata Alam di TN Komodo yang menjadi acuan dalam amar
“Menimbang” peraturan gubernur tersebut adalah bukan merupakan bentuk
pelimpahan wewenang pengelolaan kawasan konservasi (dalam hal ini kawasan
Taman Nasional Komodo) dari Kementerian LHK kepada Pemerintah Provinsi NTT;
2. Bahwa Nota Kesepahaman antara Direktorat Jenderal KSDAE dengan Pemerintah
Provinsi NTT dan Perjanjian Kerjasama (PKS) antara Balai Taman Nasional Komodo
dengan PT Flobamor bertujuan untuk penguatan fungsi kawasan konservasi dengan
mensinergikan program diantara kedua pihak dalam rangka mendukung optimalisasi
pengelolaan Taman Nasional Komodo yang disusun dengan mengacu Undang-
undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan
Ekosistemnya beserta peraturan turunannya;
3. Dalam pelaksanaan kerjasama penguatan fungsi kawasan konservasi, Kementerian
LHK dengan Pemerintah Provinsi NTT harus berpedoman pada Undang-undang
Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah pada lampiran Pembagian
Urusan Pemerintahan Konkuren Antara Pemerintah Pusat dan Daerah Provinsi dan
Daerah Kabupaten/Kota, khususnya pada Pembagian Urusan Pemerintahan Bidang
Kehutanan;
4. Berkenaan dengan hal-hal tersebut di atas, kami minta untuk dapat dikaji ulang
Peraturan Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Nomor 85 Tahun 2022 khususnya
amar “Menimbang” huruf b, pasal 7 ayat 1, pasal 8 ayat 1, ayat 3 dan ayat 4, pasal 9
dan pasal 10 ayat 1 agar disesuaikan dengan dasar pijakan matriks substansi
bersama ini kami lampirkan peraturan perundangan yang berlaku.
Demikian, atas perhatian dan kerjasama yang baik, kami ucapkan terima kasih.

MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN


KEHUTANAN,

SITI NURBAYA

Tembusan:
1. Menteri Dalam Negeri RI;
2. Sekretaris Jenderal Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI;
3. Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem KLHK RI;
4. Sekretaris Daerah Provinsi NTT;
5. Bupati Manggarai Barat;
6. Kepala Balai Taman Nasional Komodo;
7. Direktur Utama PT. Flobamor.
Lampiran Surat Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Nomor : S.312/MENLHK/KSDAE/KSA.3/10/2022
Tanggal : 28 Oktober 2022

Nomor Amar/Pasal/ Narasi Telaah


Ayat
1. Menimbang b. bahwa berdasarkan Nota 1. bahwa dalam NK antara
huruf b dan Kesepahaman antara Dirjen KSDAE dan
huruf c Direktorat Jenderal Gubernur NTT Nomor
Konservasi Sumber Daya PKS.9/KSDAE/PIKA/
Alam dan Ekosistem KSA.0/11/2021 dan
Kementerian Lingkungan Nomor PEM.415.4.43/II/
Hidup dan Kehutanan 69/XI/2021 Tanggal 24
dengan Provinsi NTT November 2021 tidak
Nomor: PKS.9/KSDAE/ menyatakan adanya
PIKA/KSA.0/11/2021 dan penyelenggaraan
Nomor konservasi sumber daya
PEM.415.4.43/II/69/XI/2021 alam hayati dan
Tanggal 24 November 2021, ekosistemnya, utamanya
Pemerintah Provinsi dalam bentuk
diikutsertakan dalam pelimpahan wewenang
penyelenggaraan pengelolaan kawasan
konservasi sumberdaya kepada Pemerintah
alam hayati dan Provinsi Nusa Tenggara
ekosistemnya di Taman Timur, melainkan
Nasional Komodo; menitikberatkan pada
c. bahwa penyelenggaraan kerja sama penguatan
konservasi sumber daya fungsi kawasan
alam hayati dan konservasi dengan
ekosistemnya di Taman mensinergikan program
Nasional Komodo pada kedua pihak dalam
huruf b dilakukan pada areal rangka mendukung
kegiatan di Pulau Komodo, optimalisasi pengelolaan
Pulau Padar, dan perairan Taman Nasional
sekitarnya dengan luas Komodo
712,12 Ha. 2. Hal tersebut tidak sesuai
dengan Undang-undang
Nomor 23 Tahun 2014
tentang Pemerintahan
Daerah pada lampiran
Pembagian Urusan
Pemerintahan Konkuren
Antara Pemerintah Pusat
dan Daerah Provinsi dan
Daerah Kabupaten/
Kota, khususnya pada
Pembagian Urusan
Pemerintahan Bidang
Kehutanan;
3. Bahwa berdasarkan
Peraturan Pemerintah
Nomor 28 Tahun 2011
Tentang Pengelolaan
Kawasan Suaka Alam
(KSA) dan Kawasan
Pelestarian Alam (KPA)
Pasal 12 Ayat 1
dinyatakan
Penyelenggaraan KSA
dan KPA kecuali
TAHURA dilakukan oleh
Pemerintah (Pusat).
Lebih lanjut, pada Ayat 2
dinyatakan bahwa
TAHURA dapat dikelola
oleh Pemerintah Provinsi
atau Pemerintah Daerah.
Pada Pasal 43 Ayat 1
juga dinyatakan bahwa
penyelenggaraan KSA
dan KPA dapat
dikerjasamakan dengan
penguatan fungsi dan
pembangunan strategis.
Butir-butir ayat tersebut
kian menegaskan bahwa
Taman Nasional
Komodo termasuk ke
dalam kategori KPA yang
dikelola oleh Pemerintah
Pusat dan tidak
disebutkan
diperbolehkannya
pelaksanaan pelimpahan
wewenang pengelolaan
Taman Nasional kepada
Pemerintah Provinsi
ataupun Pemerintah
Daerah, kecuali melalui
penguatan fungsi
kelembagaan melalui
mekanisme kerja sama
dengan tujuan
peningkatan efektivitas
pengelolaan kawasan
4. pasal 7 (1) Penyelenggaraan konservasi 1. Hal tersebut tidak sesuai
sumberdaya alam hayati dan dengan Undang-undang
ekosistemnya dilakukan pada Nomor 23 Tahun 2014
areal kegiatan di Pulau tentang Pemerintahan
Komodo, Pulau Padar dan Daerah pada lampiran
perairan di sekitarnya dengan Pembagian Urusan
luas 712,12 Ha; Pemerintahan Konkuren
(2) Penyelenggaraan konservasi Antara Pemerintah Pusat
sebagaimana dimaksud pada dan Daerah Provinsi dan
ayat (1) dilaksanakan oleh Daerah Kabupaten/Kota,
PT. Flobamor sesuai khususnya pada
ketentuan peraturan Pembagian Urusan
perundang-undangan
Pemerintahan Bidang
Kehutanan;
2. Penunjukan BUMD
Pemprov NTT, PT.
Flobamor sebagai
pelaksana
penyelenggaraan
konservasi perlu dikaji
mendalam terkait
dengan etika hukum
mengenai penunjukan
entitas perusahaan untuk
melakukan sebuah
penyelenggaraan
KSDAH dan
ekosistemnya dalam
ranah wilayah KPA. Hal
ini perlu dengan
seksama dikaji karena
pemanfaatan ruang
investasi pada Zona
Pemanfaatan Taman
Nasional dapat
dimohonkan oleh seluruh
pihak dan tidak
diperkenankan untuk
hanya diberikan pada
satu pemohon/entitas
tunggal berdasarkan
peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
5. pasal 8 ayat (1) Wisatawan yang melakukan 1. Hal ini bertentangan
1, ayat 3 kunjungan wisata ke Pulau dengan peraturan
dan ayat 4, Komodo, Pulau Padar dan perundang-undangan
perairan sekitarnya yang berlaku karena
sebagaimana dimaksud tidak adanya peraturan
dalam Pasal 7 ayat 1 wajib pemerintah yang
memberikan kontribusi dalam mewajibkan wisatawan
kawasan konservasi sesuai meberikan kontribusi
ketentuan yang berlaku; tertentu dalam hal
(3) Wisatawan yang melakukan pengelolaan kawasan
kunjungan wisata ke Pulau Taman Nasional,
Komodo, Pulau Padar, dan utamanya Taman
perairan sekitarnya Nasional Komodo.
sebagaimana dimaksud pada Wisatawan dapat
Ayat 1 mendaftar melalui berkontribusi langsung
mekanisme keanggotaan dengan membeli karcis
kolektif (membership) dan Penerimaan Negara
secara perorangan (member) Bukan Pajak (PNBP)
per tahun; Taman Nasional
(4) Pemberian Kontribusi Komodo sesuai dengan
sebagaimana dimaksud pada PP No 12 Tahun 2014
ayat (1) melalui aplikasi milik Tentang Tarif dan Jenis
PT. Flobamor. PNBP yang Berlaku di
Kementerian Kehutanan.
Pada Peraturan
Pemerintah tersebut,
tidak ada pasal atau butir
ayat yang mengatur
bahwa wisatawan wajib
memberikan kontribusi
finansial selain dengan
membayar besaran yang
ditetapkan dalam
peraturan dimaksud
2. Klausul “membership”
bertentangan dengan
peraturan perundang-
undangan yang berlaku
karena tidak terdapat
Undang-Undang,
Peraturan Pemerintah
atau Peraturan Menteri
Lingkungan Hidup dan
Kehutanan yang
mewajibkan wisatawan
untuk bergabung dalam
sistem keanggotaan
kolektif maupun
perorangan untuk bisa
mengakses SDA dalam
ranah wilayah KPA.
Merujuk kepada
dokumen Perjanjian
Kerja Sama antara
Kepala Balai Taman
Nasional Komodo
dengan Direktur Utama
PT Flobamor yang
berlaku 5 tahun (2022 –
2026), serta dokumen
RPP dan RKT, tidak
dinyatakan adanya
kewajiban wisatawan ikut
serta dalam sistem
membership dan atau
member untuk memasuki
Pulau Komodo dan Pulau
Padar di Taman Nasional
Komodo. Pelaksanaan
kerja sama penguatan
fungsi antara Kepala
Balai Taman Nasional
Komodo dan Direktur
Utama PT Flobamor
diselenggarakan untuk
meningkatkan efektivitas
pengelolaan kawasan,
bukan untuk penguasaan
wilayah pengelolaan oleh
Pihak Kedua dalam
substansi perjanjian
kerja sama
6. pasal 9 Wisatawan yang belum Hal ini sangat bertentangan
memberikan kontribusi tidak dengan peraturan
diperkenankan untuk melakukan perundang-undangan
kunjungan wisata ke Pulau karena publik (wisatawan)
Komodo, Pulau Padar, dan memiliki kebebasan
perairan di sekitarnya dengan memanfaatkan/mengakses
luas 712,12 Ha wilayah KPA selama
membayar karcis PNBP sah
sesuai dengan PP 12 Tahun
2014. Dalam Undang-
Undang, Peraturan
Pemerintah, maupun
Peraturan Menteri
Lingkungan Hidup dan
Kehutanan tidak terdapat
satupun produk hukum yang
mewajibkan publik
memberikan kontribusi
terlebih melarang publik
mengakses/memanfaatkan
SDA untuk kepentingan
rekreasi alam jika tidak
memberikan/mengikuti
anjuran kontribusi seperti
yang dituangkan dalam
Peraturan Gubernur
dimaksud
7. pasal 10 (1) Pemerintah Daerah melalui Hal ini bertentangan dengan
ayat 1 PT. Flobamor melakukan peraturan perundang-
pengawasan undangan Undang-undang
penyelenggaraan KSDAH Nomor 23 Tahun 2014
dan ekosistemnya di Pulau tentang Pemerintahan
Komodo, Pulau Padar, dan Daerah dan Undang-
perairan di sekitarnya dengan undang Nomor 5 Tahun
luas 712.12 Ha 1990 tentang Konservasi
Sumber Daya Alam Hayati
dan Ekosistemnya beserta
peraturan turunannya
karena pengawasan wilayah
KSA dan KPA kecuali
TAHURA diawasi langsung
oleh Pemerintah Pusat,
dalam hal ini Menteri
Lingkungan Hidup dan
Kehutanan. Pengawasan
penyelenggaraan
pengelolaan kawasan
Taman Nasional Komodo
dilakukan sepenuhnya oleh
Balai Taman Nasional
Komodo selaku UPT yang
mendapatkan mandat
penuh dalam mengelola
kawasan Taman Nasional
Komodo.

You might also like