Pohon Literasi Terobosan Ramaikan Perpustakaan Sekolah Guna Mencetak Generasi Literat

You might also like

Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 4

Pohon Literasi Terobosan Ramaikan Perpustakaan

Sekolah Guna Mencetak Generasi Literat

Pohon Literasi Terobosan Ramaikan Perpustakaan Sekolah

Guna Mencetak Generasi Literat

Salah satu kendala perpustakaan sekolah menjadi sepi adalah kemajuan eraglobalisasi
terutama menjamurnya pemakaian telepon seluler oleh masyarakat. HP bukan lagi barang mewah,
terbukti pada siswa SMP ke atas rata-rata sudah memiliki HP. HP bisa diaskes dimana saja dan
kapan saja, dengan waktu yang cepat untuk mendapatkan informasi secara cepat dan efisien.
Sementara itu perpustakaan sekolah perlu waktu khusus harus meluangkan waktu pergi ke
perpustakaan. Pergi ke perpustakaan pun harus pada saat jam istirahat, sementara itu jam istirahat
digunakan untuk ke kantin karena perut sudah mendesak minta diisi atau ke masjid karena sudah
waktunya untuk sholat. Hal inilah merupakan penyebab utama sepinya pengunjung perpustakaan.
Sebagai pengelola perpustakaan merupakan problema dan hambatan untuk memajukan
perpustakaan. Sementara itu jaringan wifi di sekolah terbatas dan lemot, bahkan wifi di
perpustakaan sedang rusak.

Salah satu pemikiran sebagai terobosan meramaikan perpustakaan sekolah adalah program
Pohon Literasi. Program ini sekaligus secara bertahap mencetak generasi literat di sekolah.
Melalui kegiatan pohon literasi ini problema sepinya pengunjung perpustakaan dapat
diminimalisir. Sama halnya dengan program Pohon Literasi ini, pengelola akan memberikan
reward setiap semester kepada siswa maupun guru yang aktif ke perpustakaan, pembaca buku
fiksi/novel terbanyak. Peserta pemenangnya dinobatkan sebagai “Pendekar Pustaka."

Kegiatan pohon literasi ini ada keterkaitannya dengan pojok literasi dan perpustakaan
sekolah. Keterkaitannya adalah program pohon literasi dipasang pada pojok literasi sekolah. Hal
ini karena pojok literasi tempat pelaluan warga sekolah dan mudah dilihat ketika melintasi ruang
tersebut. Di pojok literasi sudah tersedia novel-novel, dilengkapi rak buku, meja kursi untuk
membaca. Sebagai kriteria pemenang Pendekar Pustaka harus berhasil memenuhi kriteria yang
ditentukan pengelola perpustakaan. Kriteria tersebut antara lain: sebagai pengunjung terbanyak ke
perpustakaan, pembaca novel terbanyak, serta penulis resume terbaik. Dalam program ini
diharapkan pengunjung perpustakaan sekolah akan meningkat.

Kegiatan program Pohon Literasi ini yaitu siswa membaca novel bebas sebanyak-
banyaknya. Setelah membaca novel dia berhak menulis di label yang ada perekatnya (sering
digunakan untuk menulis nama undangan). Pada label tersebut siswa menulis nama dan kelas,
bagian bawahnya menulis judul novel yang dibacanya. Setelah itu label tsb ditempelkan pada
salah satu daun yang disukainya pada pohon literasi. Langkah berikutnya siswa dianjurkan
membuat resume novel.
Selain itu pengelola pun membuat program Selamat Hari Kunjungan Perpustakaan dan
Bulan Gemar Membaca pada Bulan Bahasa. Kegiatan ini siswa mendapat aneka doorprize mulai
bersifat hiburan sampai hadiah yang cukup lumayan. Program ini diadakan setiap triwulan.
Pengelola berusaha semaksimal mungkin melakukan perkembangan demi terwujudnya mencetak
generasi literat. Program ini pun melibatkan semua warga sekolah baik guru, siswa, maupun staf,
honor maupun ASN, kecuali pengelola/petugas perpustakaan. Mereka dipersilakan dan
dibolehkan mengambil undian dan harus mampu menjawab pertanyaan yang tertera dalam
undian. Jika mereka bisa menjawab pertanyaan maka akan diberi hadiah. Bagi yang mampu
menjawab 1 pertanyaan hanya mendapat sebuah pena cantik, menjawab 2 pertanyaan mendapat
hadiah sedang, dan menjawab 3 pertanyaan mendapat hadiah cukup lumayan. Aneka hadiah
dipajangkan di perpustakaan dengan diberi kode hadiah hiburan (berupa pena cantik), hadiah
No.2 kualitas menengah dan hadiah No. 1 kualitas cukup lumayan.

Langkah awal yang dilakukan oleh pengelola perpustakaan adalah menyediakan fasilitas
pojok literasi. Langkah kedua secara bertahap membuat program Pohon Literasi yang
ditempelkan di dinding pojok literasi, serta memasang brosur berisi ketentuan memperebutkan
juara Pendekar Pustaka. langkah ketiga membuat perangkat/kuis undian. Langkah keempat
menentukan pembagian tugas, masing-masing tingkatan kelas VII, VIII, dan IX dikelola masing-
masing 2 orang siswa untuk setiap tingkatan, total seluruhnya 6 orang dan koordinatornya satu
orang. Langkah terakhir petugas melakukan perekapan setiap hari dan dicatat di buku
administrasi.

Kepada semua sahabat mohon masukan agar program ini berjalan secara maksimal guna
memanfaatkan fungsi perpustakaan secara maksimal dan mencetak generasi literat agar
berwawasan luas dan mampu bersaing dengan negara lain. Insyaalllah tujuan tercapai diiringi
dengan tekad yang kuat.

You might also like