Resum 11

You might also like

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 8

FORMAT RESUME PERANGKAT PEMBELAJARAN

Judul Modul : IMPLEMENTASI KURIKULUM MERDEKA DAA PEMBELAJARAN


Judul Kegiatan Belajar : Rasionalitas dan konsep dasar, manfaat Kurikulum Merdeka sebagai
paradigma baru dalam peningkatan mutu pembelajaran
Nama Mahasiswa : FATCHAN

Peta Konsep/Mapping Materi Modul sesuai dengan KB

Buatlah Diagram atau Peta Konsep/Mapping materi dibawah ini

Pengertian Kurikulum
Merdeka

Rasionalitas Kurikulum
Merdeka

Rasionalitas dan konsep


dasar, manfaat Kurikulum
Konsep Dasar Kurikulum
Merdeka sebagai paradigma
Merdeka
baru dalam peningkatan
mutu pembelajaran

Tujuan Kurikulum Merdeka

Manfaat dan Hal-hal Baru


dalam Kurikulum Merdeka

Istilah atau definisi yang ada pada Modul sesuai dengan KB

A. Rasionalitas Kurikulum Merdeka

Kurikulum merupakan salah satu komponen penting dan strategis dalam


penyelenggaraan pendidikan karena kurikulum menjadi jembatan dan peta jalan yang jelas
dan terukur proses pendidikan. Ki Hajar Dewantara memberikan batasan yang berbeda
antara „Pendidikan‟ dengan „Pengajaran‟ (Febriyanti, N., 2021). „Pengajaran‟ (onderwijs) itu
merupakan salah satu bagian dari pendidikan, bahwa pengajaran itu tidak lain adalah
pendidikan dengan cara memberi ilmu atau sesuatu yang berfaedah buat hidup anak-anak,
baik lahir maupun batin. Setiap anak memiliki dasar jiwa sebagai potensi bawaan.
Mengenai dasar jiwa yang dimiliki anak- anak itu, terdapat tiga aliran yang berhubungan
dengan soal daya pendidikan. Pertama, aliran yaitu anak yang lahir di dunia itu diumpamakan
seperti sehelai kertas yang belum ditulis, sehingga kaum pendidik boleh mengisi kertas
yang kosong itu menurut kehendaknya. Kedua, aliran negatif, yang berpendapat, bahwa
anak itu lahir sebagai sehelai kertas yang sudah ditulisi sepenuhnya, sehingga pendidikan
dari siapapun tidak mungkin dapat mengubah karakter anak. Pendidikan hanya dapat
mengawasi dan mengamati supaya pengaruh-pengaruh yang jahat tidak mendekati diri
anak. Ketiga, aliran convergentie-theorie yang mengajarkan, bahwa anak yang dilahirkan
itu diumpamakan sehelai kertas yang sudah ditulisi penuh, tetapi semua tulisan-tulisan itu
suram.

Menurut convergentie-theorie, watak manusia itu dibagi menjadi dua bagian.


Pertama, dinamakan bagian yang intelligible Kedua, dinamakan bagian yang
biologis, yakni bagian yang berhubungan dengan dasar hidup manusia (bios = hidup) dan
yang dikatakan tidak dapat berubah lagi selama hidup.
Kecerdasan intelligible (hidup angan-angan) hanya dapat menutupi tabiat-tabiat
perasaan yang tidak baik. Menguasai diri (zelfbeheersching) secara tetap dan kuat, akan dapat
melenyapkan atau mengalahkan tabiat-tabiat biologis yang tidak baik itu.
Kecerdasan budi yang dimiliki orang sungguh baik, sehingga dapat mewujudkan
kepribadian (persoonlikjkheid) dan karakter (jiwa yang berasas hukum kebatinan), selalu dapat
mengalahkan nafsu dan tabiat- tabiatnya yang asli dan biologis. Oleh karena itu, menguasai
diri (zelfbeheersching) (merupakan tujuan pendidikan dan maksud keadaban. ‘Beschaving is
zelfbeheersching’ (adab itu berarti dapat menguasai diri), demikian menurut pengajaran adat
atau etika.
B. Konsep Dasar Kurikulum Merdeka

Dalam dunia pendidikan, kurikulum memiliki peran penting dan strategis karena sebagai acuan
pelaksanaan kegiatan pembelajaran yang efektif pada satuan pendidikan (sekolah/madrasah).
Dalam Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 mengenai Sistem Pendidikan Nasional pasal 1
butir 19 ditegaskan mengenai makna kurikulum sebagai seperangkat rencana serta pengaturan
mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran.
1. Pengertian Kurikulum Merdeka
Kurikulum sebagai seperangkat rencana serta pengaturan mengenai tujuan, isi
dan bahan pelajaran. Perubahan dan inovasi kurikulum juga disesuaikan dengan
kebutuhan, tantangan dan perkembangan zaman untuk meningkatkan kualitas
pendidikan Indonesia.
Perubahan dan inovasi kurikulum juga disesuaikan dengan kebutuhan, tantangan
dan perkembangan zaman untuk meningkatkan kualitas pendidikan Indonesia. Adanya
pandemi Covid 19 yang datang secara tiba-tiba dan membuat perubahan secara
disruptif dalam berbagai sektor kehidupan manusia termasuk perubahan disruptif dalam
sektor pendidikan. Adanya perubahan disruptif yang diakibatkan oleh kemajuan teknologi
di era revolusi industri 4.0 yang diperparah oleh hadirnya bencana kemanusia dan
kesehatan yaitu datengnya pandemi Covid 19 yang membuat pola dan kegiatan
pembelajaran berubah secara drastis dan mengalami ketertinggalan belajar (learning
loss). Perubahan drastis akibat pandemi Covid 19 dan kemajuan era digital tidak diikuti
dengan kesiapan para pelaku pendidikan (guru dan kepala sekolah/madrasah), orang tua
dan pemangku kepentingan lainnya.
Untuk mengatasi masalah tersebut pemerintah dalam hal ini Kementerian
Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi melalui Badan Standar, Kurikulum, dan
Asesmen Pendidikan (BSKAP) membuat suatu langkah kebijakan perubahan dan inovasi
kurikulum dengan merancang kurikulum baru dengan maksud kurikulum tersebut dapat
mengatasi permasalahan pembelajaran dan dapat meningkatkan mutu lulusan pendidikan di
era baru yaitu era revolusi industri 4.0. era masyarakat 5.0 dan era pandemi Covid 19.
Kurikulum baru tersebut bernama Kurikulum Prototipe yang selanjutnya berubah
nama menjadi Kurikulum Merdeka di tahun 2022. Kurikulum Merdeka yang dicanangkan
sampai tahun 2024 menjadi cikal bakal hadirnya kurikulum pendidikan nasional yang akan
diberlakukan dan menjadi acuan untuk seluruh satuan pendidikan. Perubahan dan
inovasi kurikulum tersebut dengan harapan dapat mengatasi masalah dan dapat
membangun daya saing dan ketangguhan sumber daya manusia serta peningkatan mutu
pendidikan di Indonesia.
Secara sederhana prototipe bermakna contoh yang posisikan sebagai model
pertama atau suatu kasus uji dari kegiatan inovasi.
Dalam design thinking (desain berpikir) sebagai kerangka dan paradigma
berpikir sistemik, prototipe merupakan salah satu tahapan kerja inovasi dan pemecahan
masalah. Design thinking adalah proses memecahkan masalah secara kreatif. Menurut
Binus University, design thinking adalah pendekatan berbasis solusi untuk
menyelesaikan masalah, juga proses menentang asumsi yang berfokus pada kebutuhan
pengguna atau dalam hal ini manusia. Design thinking berputar di sekitar minat yang
mendalam dalam mengembangkan pemahaman dari orang-orang yang menjadi tujuan
perancangan produk atau layanan.
menciptakan banyak ide dalam brainstorming, dan mengadopsi pendekatan
langsung dalam pembuatan prototype dan testing. Design thinking juga melibatkan
eksperimen yang sedang berjalan, membuat sketsa, membuat prototype, testing, dan
mencoba berbagai konsep dan ide. Dengan kata lain dalam design thinking sebagai
paradigma perubahan dan inovasi kurikulum memuat tahapan empathisme, define,
Ideate, prototype, dan test.
Prototipe menjadi satu tahapan dalam design thinking yang tersedia untuk
adanya pengujian konsep dan desain secara empirik dari sebuah inovasi termasuk
inovasi kurikulum yang diajukan sehingga dapat diterima oleh stakeholders pendidikan,
para pelaku pendidikan, untuk pengujian dapat atau tidak dapat diterapkan serta
untuk melihat ketepatan dan kendala yang dihadapi saat pelaksanaan serta hasil yang
diperolehnya. Kurikulum hasil inovasi setelah melewati tahap prototipe dinamakan
Kurikulum Prototipe yang merupakan kurikulum model hasil uji coba pada sekolah
penggerak yang dimaksudkan untuk dapat mengatasi masalah pendidikan yang ada
selama ini terutama dalam ranah proses dan hasil pembelajaran dimana kurikulum
menjadi instrumen yang sangat strategis keberadaannya. Kurikulum prototipe ini
menguatkan praktik kurikulum berbasis konteks satuan pendidikan yang sudah diatur
dalam kurikulum-kurikulum sebelumnya. Kurikulum prototipe ini dimaksudkan untuk
penguatan literasi dan numerasi dalam pembelajaran yang efektif dan menyeluruh di
semua mata pelajaran. Kurikulum Prototipe ditawarkan juga sebagai opsi tambahan
untuk rehabilitasi proses pembelajaran yang mengalami perubahan secara disruptif
akibat covid 19 dan juga sebagai langkah perbaikan dan pembenahan pendidikan.
Kurikulum prototipe mendorong pembelajaran sesuai dengan kemampuan siswa, dan
memberikan ruang tambahan untuk pengembangan perilaku dan keterampilan dasar.
Kebijakan Kurikulum Nasional yang saat ini dinamakan Kurikulum Merdeka yang
sebelumnya Bernama Kurikulum Prototipe merupakan hasil inovasi kurikulum yang akan
ditinjau kembali pada tahun 2024 berdasarkan hasil penilaian pelaksanaan dan penerapan
Kurikulum Merdeka di satuan pendidikan yang dilakukan selama masa pemulihan
pembelajaran terutama dalam situasi pandemi Covid 19 untuk selanjutnya akan
ditetapkan sebagai kurikulum baru yang dijadikan pedoman dan acuan dalam
pembelajaran di semua jenis satuan pendidikan dan semua jenjang pendidikan mulai
pendidikan anak usia dini sampai pendidikan menengah di Indonesia. Berdasarkan alur
pikir design thinking di atas, maka Kurikulum Merdeka yang akan diberlakukan mulai
tahun ajaran 2022 ini merupakan model kurikulum yang terus dikuatkan dan
disempurnakan sampai tahun 2024 untuk selanjutnya menjadi bahan dasar dalam
penetapan kebijakan kurikulum baru pendidikan nasional sebagai hasil dari perubahan dan
inovasi kurikulum yang akan diberlakukan secara nasional untuk semua jenis dan
jenjang pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar dan menengah. Perubahan dan
inovasi kurikulum dengan skema tersebut agar penerapannya dapat berjalan dengan
lebih baik, semakin efektif dan efisien serta menunjukkan peningkatan mutu proses dan
hasil pendidikan sesuai dengan situasi dan kondisi serta tantangan yang dihadapi dunia
pendidikan.
2. Tujuan Kurikulum Merdeka
Untuk mengatasi krisis belajar kita perlu perubahan yang sistemik. Kualitas guru
dan kepala sekolah tentu menjadi faktor kunci kualitas pembelajaran. Selain itu kualitas
pembelajaran juga dipengaruhi oleh kurikulum yang digunakan.
Kurikulum sebagai pedoman dasar pembelajaran di dalamnya memuat struktur
dan bahan kajian yang dapat menentukan materi yang akan diajarkan di kelas. Muatan
kurikulum juga dapat mempengaruhi kecepatan pembelajaran dan penggunaan
pendekatan, model, strategi, metode, teknik dan penilaian yang digunakan guru dalam
pembelajaran.
Kurikulum pendidikan nasional sebagai kerangka acuan dalam penyelenggaraan
pendidikan nasional pada setiap jenjang dan satuan pendidikan telah hadir sejak lama.
Berikut perkembangan kurikulum pendidikan di Indonesia:
1) Rencana Pelajaran 1947
2) Rencana Pelajaran 1952
3) Rencana Pelajaran 1964
4) Kurikulum 1968
5) Kurikulum 1975
6) Kurikulum 1984
7) Kurikulum 1994
8) Kurikulum 2004, KBK (Kurikulum Berbasis Kompetensi)
9) Kurikulum Periode 2006 KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan)
10) Kurikulum Periode 2013 (K13)

Kurikulum merdeka merupakan langkah inovasi yang merupakan hasil evaluasi


terhadap kurikulum 2013 yang masih digunakan di satuan pendidikan. Kurikulum
merdeka sebagai hasil inovasi dimaksudkan menjadi model kurikulum yang baik dan
berorientasi masa depan serta visioner. Kurikulum jenis ini memberikan ruang pada guru
dalam membangun iklim dan kultur pembelajaran yang dapat menghantarkan siswa
menjadi mandiri, pembelajar sepanjang hayat, belajar sejalan dengan minat, bakat, dan
potensi peserta didik, mendapatkan pembelajaran yang inspiratif, menantang,
menyenangkan, bermakna, fungsional dan produktif. Kurikulum yang baik tidak memaksa
guru untuk melaksanakan pembelajaran dengan cara “kejar tayang materi”, melainkan
mendorong guru untuk lebih memperhatikan kemajuan dan kualitas belajar muridnya.
langkah inovasi kurikulum melalui kurikulum prototipe sebagai model yang
selanjutnya dikenal dengan Kurikulum Merdeka sebagai bagian penting dan strategis
upaya memulihkan pembelajaran dari krisis pembelajaran yang sudah berlangsung cukup
lama yang dialami bangsa dalam penyelenggaraan pendidikan. Kurikulum Merdeka
tersebut dapat menjawab permasalahan pendidikan dan sekaligus menjadi solusi
yang tepat dalam menghadapi berbagai tantangan dan peluang sebagai akibat dari
adanya perubahan yang berjalan cepat dan disruptif karena kemajuan teknologi dalam
hal ini teknologi digital, perubahan masyarakat, perubahan iklim dan termasuk
perubahan akibat pandemi Covid 19.
3. Manfaat dan Hal-hal Baru dalam Kurikulum Merdeka

Sebagai pedoman pembelajaran, ada beberapa manfaat yang didapat dari


pelaksanaan Kurikulum Merdeka sebagai berikut:
1) Guru tidak mengejar tujuan pembelajaran yang padat (tidak mengejar target kurikulum),
2) Guru menitikberatkan pada kebutuhan dan materi esensial yang dibutuhkan untuk
memperkuat perilaku, karakter dan pengetahuan siswa, dan penerapan metode
pembelajaran lebih baik dan efektif.
3) Guru diberi kesempatan untuk menggali potensi siswa secara ,maksimal melalui
berbagai kesempatan belajar dan lingkungan belajar yang lebih kondusif dan
menyenangkan bagi guru dan siswa.
4) Guru diberi kesempatan untuk merancang dan melaksanakan pembelajaran sesuai
dengan karakteristik, kemampuan siswa, dan memberikan ruang tambahan untuk
pengembangan perilaku dan keterampilan dasar.
5) Guru mendapatkan efisiensi dalam pelaksanaan pembelajaran karena tidak merasa
terbebani.
beberapa hal baru yang harus dipahami para pihak dalam Kurikulum Merdeka yang
dijadikan sebagai acuan dalam pembelajaran di sekolah/madrasah mulai tahun
ajaran 2022, yaitu :
Pertama, Kerangka Kurikulum dan Profil Pelajar Pancasila (PPP) merupakan acuan
untuk mengembangkan standar isi, standar proses dan standar evaluasi. Secara
umum, struktur Kurikulum Merdeka mencakup adanya interaksi pembelajaran
lintas mata pelajaran dan lintas guru seperti dalam pelaksanaan
pembelajaran berbasis proyek. Selain itu, setiap sekolah/madrasah diberikan
kesempatan untuk mengembangkan program kerja tambahan yang akan
meningkatkan kinerja siswa dan program tersebut sehingga dapat
menyesuaikan dengan visi, misi dan sumber daya yang dimiliki
sekolah/madrasah. Profil Pelajar Pancasila adalah perwujudan pelajar
Indonesia sepanjang hayat yang memiliki kompetensi global, dan berperilaku
sesuai dengan nilai-nilai pancasila, dengan enam ciri utama yakni : beriman,
bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, kebhinekaan
global, gotong royong, mandiri, nalar dan kreatif. Profil ini menjadi acuan bagi
sekolah/madrasah dalam mengembangkan ketiga standar kurikulum yakni,
standar isi, standar proses, serta standar penilaian.
Kedua, hal yang penting dalam Kurikulum 2013 adanya kata KI dan KD sebagai
kerangka kualifikasi yang harus dicapai siswa setelah proses pembelajaran.
Ketiga, pelaksanaan proses pembelajaran tematik yang selama ini hanya
dilakukan di tingkat SD/MI, dibiarkan berlangsung di tingkat lain dalam
kurikulum baru. Dengan demikian model pembelajaran tematik dapat
diterapkan pada jenjang selain SD/MI. Keempat, dari segi jumlah jam,
kurikulum pawai baru tidak merinci jumlah jam per minggu seperti yang
diterapkan dalam Kurikulum 2013, tetapi jumlah jam per tahun diatur dalam
Kurikulum Merdeka.
Kelima, Sekola/Madrasah diberi kebebasan untuk menerapkan model
pembelajaran kolaboratif antar topik dan membawanya dalam lintas topik,
dengan menerapkan penilaian berbasis proyek atau penilaian portofolio.
Keenam, untuk mata pelajaran teknologi informasi dan komunikasi (TIK) yang pada
Kurikulum 13 tidak ada, akan kembali ada dengan nama baru yaitu
informatika yang akan dimulai pada tingkat SMP/MTs.
Ketujuh, mata pelajaran IPA dan IPS digabung menjadi Ilmu Pengetahuan Alam
Sosial (IPAS). Pada tataran pendidikan dasar kelas IV, V, dan VI selama ini
mata pelajaran kelompok IPA dan IPS terpisah namun pada Kurikulum
Merdeka diajarkan secara bersamaan dalam satu mata pelajaran.
Daftar Materi yang sulit dipahami pada KB ini
Tantangan dan kendala bagi guru untuk menerapkan perubahan konsep dari kurikulum 13 ke
kurikulum merdeka seperti yang di dicanangkan oleh pemerintah.

Sebutkan Daftar materi yang masih mengalami miskonsepsi di modul pada KB ini
Perubahan Konsep kurikulum yang sering berubah-ubah mulai dari
1) Rencana Pelajaran 1947
2) Rencana Pelajaran 1952
3) Rencana Pelajaran 1964
4) Kurikulum 1968
5) Kurikulum 1975
6) Kurikulum 1984
7) Kurikulum 1994
8) Kurikulum 2004, KBK (Kurikulum Berbasis Kompetensi)
9) Kurikulum Periode 2006 KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan)
10) Kurikulum Periode 2013 (K13)
Hingga kurikulum merdeka yang tujuan sebenarnya akhirnya adalah untuk memperoleh
hasil pembelajaran yang baik.

Merangin, 11 Nopember 2022


Mahasiswa

FATCHAN

You might also like