Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 5

RANGKUMAN NOVEL

Judul Novel : LELAKI ITU


Penulis : Rudiar Arrifianto
Cetakan : Pertama 1425 H/februari 2005
Penerbit : Diterbitkan oleh Dari mizan
Tebal halaman : 144 halaman

 TOKOH
 Tokoh Utama : Munir
Jaiz
Raihan
 Tokoh Pembantu : Suli
Yu Tiya
Yu Lestari
Amse
Dapot
Hatina
Buk Sus
 Tokoh Sampingan : Ayah munir
Samsul hadi wardoyo
Nahdho
Bapak Nahdho
Anissa
Pak Mulyadi

 PENOKOHAN
- Munir : cacat tidak bias berjalan.
- Jaiz : teman akrab dan selalu setia menemani munir.
- Raihan : teman akrab munir sama seperti jaiz.

1
- Suli : pemberi semangat kepada munir untuk selalu bersyukur walaupun
keadaanya tidak sempurna.
- Yu tiya : kakak munir.
- Yu lestari : kakak munir.
- Amse : suami Yu tiya, kakak ipar munir.
- Dapot : jahat selau mengejek dan menghina munir.
- Buk Sus : guru munir waktu SD.
- Hatina : Ibu munir.
- Samsul hadi wardoyo : Bupati Jember
- Nahdho : istri munir
- Annisa : istri jaiz
- Mulyadi : bapaknya nahdho
 CERITA
Tema : Aku ingin hidup lebih sempurna
Konflik intrinsik dan ekstrinsik :
Intrinsik : munir merasa jengkel dan marah ketika diejek oleh dapot, mengenai cacat yang
diderita oleh munir.
Ekstrinsik : Amse meremehkan agama yang dianut oleh munir karena amse sendiri
menganut agama hindu.
Alur : maju
Petikan cerita :
Munir adalah laki-laki cacat yang tidak bias berjalan dengan menggunakan
kakinya melainkan dengan lututnya, ayah munir adalah orang jepang dan ibuknya adalah
orang jember. Pada suatu hari ayah munir meninggal dunia dan ibuknya menjadi gila
karena merasa tidak bias melepas kepergian suaminya, waktu itu munir masih kecil ia
merupakan saudara yang paling kecil dari empat saudara yakni Suli, Yu tiya, dan Yu
lestari.
Mereka sekeluarga pergi jember tempat tanah kelahiran munir, iapun sekolah disana dan
mempunyai teman yang sangat baik mereka adalah Jaiz dan Rihan. Munir, jaiz dan raihan
sangat akrad selama 6 tahun mereka bergaul dan bercanda gurau bersama. Namun setelah

2
selesai sekolah SD mereka berpisah Raihan pergi ke Malysia menjadi TKI, Munir
kembali ke jepang melanjutkan sekolahnya sedangkan Jaiz tetap di Jember.
Kurang lebih selama tiga tahun di jepang menuntut ilmu munirpun belik ke
jember, masyarakat di kampungnya sangat bergembira menyambut kedatangan munir
terutama Jaiz teman akrabnya waktu masih kecil. Pada pagi hari sekitar pukul 9 pagi Jaiz
dan Munir berjalan-jalan melihat kondisi keadaan petaninya yang sangat memprihatinkan,
munir dan jaiz lalu pergi ke kantor bupati untuk berkonsultasi.
Sepulangnya dari kantor Bupati munir ke rumah jaiz untuk diperkenalkan dengan
Annisa istrinya, jaiz menyinggung yang belum berkeluarga munir tersenyum ia
sebenarnya penegen cepat kawin, tapi hanya saja adakah perempuan yang mau bilangnya
sama jaiz dan istrinya. Hingga pada akhirnya jaiz memeperkenalkan munir dengan
nahdho anak dari buk Sus.
Mereka bertemu bersama keluarga masing-masing maksud kedatangan munir
adalah untuk melamar Nahdho menjadi calon istrinya dan Nahdhu pun menerima lamaran
dari munir itu dan akhirnya mereka menikah dan hidup bahagia.
Setelah seminggu mereka menikah jaiz datang ke rumah munir guna menyambung
pembicaraanya tempo hari di kantor Bupati. Munir berencana mengadakan acara
silaturrahmi besar-besaran di kampungnya, acara berjalan dengan lancer munir menjadi
sambutan dalam acara tersebut. Setelah acara selesai munir bersama istrinya Nahdho
mereka akan tinggal disana untuk menjaga ibuknya yang sedang sakit-sakitan.
 RANGKUMAN PERBAGIAN CERITA
Bagian I
Hatina ibuknya munir menjadi gila karena suaminya meninggal dunia, ia merasa tidak
bias menerima kepergian suaminya tercinta itu begitu saja. Munir dan keluarganya pergi
meninggalkan jepang mereka pergi ke jember dan munir sekolah SD disana.
Bagian II
Buk Sus selaku guru SD memberikan tugas rumah kepada munir, jaiz dan raihan, merka
berlomba-lomba mengerjakan tugas tersebut walaupun pada keenyataanya tugas itu
sangat sulit untuk mereka kerjakan.

3
Bagian III
Munir sangat sedih melihat keadaanya yang tidak bisa brjalan layaknya seperti teman-
temannya yang lain. Suli kakaknya sangat prihatin melihat kondisi adikkya seperti itu,
Raihan dan jaiz selalu bergantian menggendong munir ketika akan pergi ke sekolah.
Bagian IV
Setelah pulang dari Jepang Munir menjadi orang yang sukses, Jaiz menjadi menjadi
kepala sekolah. Munir sangat sedih melihat kondisi masyarakatnya yang sangat minim
dengan hasil taninya, hingga akhirnya mereka pergi menemui pak Bupati untuk
berkonsultasi.
Bagian V
Munir bertemu dengan jaiz dan istrinya dan bercanda gurau menyinggung munir yang
sampai usianya yang ke 27 belum menikah, hingga pada akhirnya munir diperkenalkan
oleh jaiz kepada Nahdho putrid dari buk Sus guru SD nya dulu. Munir melamar Nahdho
dan Nahdho pun menerima lamaran itu
Bagian VI
Munir dan Nahdho menikah dan memutuskan untuk kembali lagi ke Jepang mereka
berbulan madu disana dan kehidupan mereka selalu diiringi dengan penuh kebahagian dan
anugerah dari Allah SWT.
 ANALISIS PENOKOHAN
Karakter Penokohan
- Munir : cacat fisik, peramah, bijaksana dan mempunyai semangat hidup yang
tinggi dalam menuntut ilmu walaupun keadaannya tidak sesempurna temannya
yang lain.
- Jaiz : baik dan dia selalu setia menggendong munir pada saat mereka pergi ke
sekolah, ia sangat kasihan melihat kondisi munir yang tidak bisa berjalan.
- Raihan : baik, selalu setia menemani munir baik dalam keadaan susah maupun
senang.
- Suli : selalu memberikan semangat hidup kepada munir ia selalu berkata lemah
lembut terhadap adiknya itu.
- Yu tiya : baik dan perhatian terhadap munir
- Yu lestari : baik dan perhatian terhadap munir
4
- Amse : agak menentang dengan agama yang dianut oleh munir karena dia sendiri
menganut agama hindu.
- Dapot : jahat, ia selau merendahkan dan mengejek munir.
- Hatina : ibu munir yang menjadi gila ketika suaminya meninggal dunia.
- Buk Sus : guru SD munir, wataknya agak sedikit pemarah jika melihat siswanya
tidak mengumpulkan tugas.
Hubungan antar tokoh
Hubungan antar tokoh baik terbukti ketika munir kembali ke desanya ia disambut
dengan rasa bahagia oleh orang sekampungya terutama jaiz dan raihan yang memgang
dari kecil mereka bersahabat. Begitu juga dengan Suli, Yu tiya, Yu lestari, Amse, Buk
Sus, Bapak Nahdho dan lain-lainnya kecuali Dapot yang memang iri melihat munir
menjadi orang sukses.
Konflik antar tokoh
- Munir dan Dapot sempat berkelahi adu mulut ketika mereka bermain bola ketika
mereka masih SD, Dapot menghina munir karena tidak bisa berjalan
- Amse selalu menentang agama yang dianut oleh munir selaku adik iparnya,
karena amse mengira kalau agama yang yang dianut oleh munir itu adalah agama
yang tidak baik.
 AMANAT
Janganlah kita menganggap remeh orang yang cacat dalam kehidupan kita karena kita
adalah sama dimata tuhan dan bisa jadi derajat orang-orang yang seperti itu lebih mulia
dibandingkan dengan orang yang sempurna.
 KESIMPULAN
Cerita novel di atas menggambarkan kepada kita bahwa betapa gigihnya perjuangan
seorang pemuda alloh untuk untuk menggapai cita-citanya menjadi orang yang suskses
walaupun keadaanya tidak sesempurna orang-orang yang lainnya. Walaupun kondisi
fisiknya cacat ia tetap tegar dan tabah menghadapi semuanya itu, karena baginya bentuk
fisik tidak menjadi ukuran mulia atau tidaknya seseorang dimata Tuhan melainkan dengan
ilmu dan takwa yang ia miliki.

You might also like