Professional Documents
Culture Documents
Juknis Aplikasi RS Online
Juknis Aplikasi RS Online
SURAT EDARAN
NOMOR HK.02.02/I/0044/2021
TENTANG
UPAYA PENGUATAN PENANGANAN COVID-19 DI INDONESIA BERBASIS DATA
MELALUI APLIKASI RUMAH SAKIT ONLINE (RS ONLINE)
1. Seluruh Rumah Sakit di Indonesia wajib melaporkan data terbarukan (Update Data)
kepada Kementerian Kesehatan melalui aplikasi Rumah Sakit Online dengan link:
http://sirs.kemkes.go.id/fo, sesuai dengan petunjuk teknis. Data yang harus diperbaharui
diantaranya Data tempat tidur, Data logistik dan Data tenaga kesehatan.
2. Bagi RS yang belum memperbaharui data, diberikan batas waktu hingga Senin, 11
Januari 2021, dan selanjutnya untuk diperbaharui setiap hari,
3. Dinas Kesehatan harus melakukan monitoring dan evaluasi pelaporan data RS di wilayah
masing-masing, mencakup kepatuhan RS dalam melakukan pelaporan, kualitas
pelaporan, dan validitas data yang dilaporkan.
4. Dinas Kesehatan agar memberikan sanksi pada RS yang tidak melakukan pelaporan,
baik berupa tindakan tidak memperpanjang izin operasional RS yang bersangkutan, tidak
memberikan rekomendasi pengajuan kenaikan kelas RS maupun akreditasi RS, dan
menjadi pertimbangan dalam memberikan rekomendasi pengajuan anggaran DAK.
5. Jika terjadi kesulitan dalam mengakses dan memperbaharui data, dapat menghubungi
Sub Bagian Informasi dan Evaluasi melalui email infomonev.yankes@gmail.com.
Selanjutnya kami harapkan agar hal tersebut diatas menjadi perhatian dan dapat
dilaksanakan dengan sebaik-baiknya. Atas perhatian dan kerja sama Saudara diucapkan
terima kasih.
Ditetapkan di : Jakarta
Pada Tanggal : 8 Januari 2021
TIM PENYUSUN
Pengarah
Prof. Dr. H. Abdul Kadir, PHD, Sp.THT-KL(K), MARS
(Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan)
Pembina
dr. Azhar Jaya, SKM, MARS (Sekretaris Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan)
dr. Rita Rogayah, Sp.P(K), MARS (Direktur Pelayanan Kesehatan Rujukan)
Penanggung Jawab
dr. Indri Yogyaswari, MARS (Kepala Bagian Program dan Informasi, Setditjen Yankes)
dr. Asral Hasan, MPH (Kasubdit Pelayanan Gawat Darurat Terpadu, Direktorat Yankes Rujukan )
Dr. dr. Yout Savithri, MARS (Kasubdit Pengelolaan Rujukan dan Pemantauan RS, Direktorat
Yankes Rujukan)
dr. Ira Melati,MKM (Kasubdit Pelayanan Penunjang, Direktorat Yankes Rujukan)
Penyusun
Haidar Istiqlal, S.Kom (Kepala Subag Informasi dan Evaluasi, Setditjen Yankes)
dr. Budhi Suryadharma, SH, MHKes (Kasie Pemantauan dan Evaluasi RS, Direktorat Yankes
Rujukan )
Panggih Dewi Kusumaningrum, SKM, MKM (Sekretariat Ditjen Yankes)
Putri Little Holiday, S.T (Sekretariat Ditjen Yankes)
Kuncoro Ngudi Siswanto, S.Kom (Sekretariat Ditjen Yankes)
Ratih Dwi Lestari,S.Kep.,MARS (Direktorat Yankes Rujukan)
dr. Wiwi Ambarwati, MARS (Direktorat Yankes Rujukan)
Prima Ardian, S.Kep., M.Kep (Direktorat Yankes Rujukan)
dr. Mohammad Fiqri Qoidhafy (Direktorat Yankes Rujukan)
dr. Sugeng Hermawan (Direktorat Yankes Rujukan)
Editor
Panggih Dewi Kusumaningrum, SKM, MKM (Sekretariat Ditjen Yankes)
Endang Supriadi, S.Kom (Sekretariat Ditjen Yankes)
Design Cover
Endang Supriadi, S.Kom (Sekretariat Ditjen Yankes)
Diterbitkan oleh:
Sekretariat Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan
Kementerian Kesehatan RI
Gedung Adhyatma Blok B - C Lantai 4 Ruang 409 dan 414
Jl. H. R. Rasuna Said Kav. X5 No. 4-9
Jakarta 12950
Tahun 2020
2
DAFTAR ISI
I. PENDAHULUAN .............................................................................................................. 4
1.1. Latar Belakang ...................................................................................................................... 4
1.2. Tujuan ..................................................................................................................................... 4
1.3. Alur Pelaporan....................................................................................................................... 5
1.4. Periode Pelaporan ................................................................................................................ 6
3
I
PENDAHULUAN
1.2. Tujuan
Pelaporan berupa formulir rekapitulasi pasien bertujuan untuk menyederhanakan jenis
pelaporan yang dilaporkan, sehingga Rumah Sakit mampu melaporkan setiap hari di tengah
keterbatasan waktu dan tenaga pelapor. Petunjuk teknis ini juga mencantumkan defiinisi
operasional sehingga diharapkan dapat mempermudah petugas pelapor di Rumah Sakit
untuk memahami jenis data yang harus dilaporkan dan menyamakan persepsi petugas
pelapor di seluruh Rumah Sakit.
4
1.3. Alur Pelaporan
Pelaporan Covid-19 dilakukan secara online oleh Rumah Sakit melalui aplikasi RS
Online versi 2 yang dapat diakses di link http://sirs.kemkes.go.id/fo menggunakan username
dan password sesuai dengan yang diberikan. Pelaporan meliputi rekapitulasi data pasien
Covid-19; data ketersediaan ruangan dan tempat tidur, persiapan tempat tidur yang
merupakan data persiapan tempat tidur bagi RS apabila mengalami lonjakan kasus pasien
Covid-19; data ketersediaan dan kebutuhan Sumber Daya Manusia (SDM); serta data
ketersediaan, rencana kebutuhan, dan penerimaan Alat Pelindung Diri (APD), Obat, dan Alat
Kesehatan (Alkes). Data yang dilaporkan oleh Rumah Sakit dapat diakses dan wajib dimonitor
oleh Dinas Kesehatan Provinsi, dan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota di wilayah masing-
masing.
Selain itu, pelaporan Covid-19 versi 2 dalam aplikasi RS Online versi 2 akan
memperoleh data pasien individu melalui bridging dengan BPJS Kesehatan, sehingga akan
diperoleh data yang lebih lengkap dan akurat. Seluruh data yang diterima baik dari pelaporan
Rumah Sakit maupun dari bridging dengan BPJS Kesehatan akan dikirimkan dengan bridging
ke server di Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan RI sehingga dapat digunakan
oleh stakeholder terkait.
Alur pelaporan Covid-19 versi 2 dalam aplikasi RS Online versi 2 digambarkan sebagai
berikut:
DINKES PROVINSI/
DATA PASIEN COVID-19 KAB/KOTA
BRIDGING
BPJS KESEHATAN
5
1.4. Periode Pelaporan
Setiap formulir yang dilaporkan di-update pada:
a. Formulir Rekapitulasi Data Pasien Covid-19
Dilaporkan harian paling lambat setiap pukul 10 pagi keesokan harinya. Contoh: data
pasien tanggal 1 September 2020 dilaporkan paling lambat tanggal 2 September 2020
pukul 10 pagi.
b. Formulir Data Ketersediaan Ruangan dan Tempat Tidur
Dilaporkan setiap kali ada perubahan di Rumah Sakit sesuai SK yang berlaku.
c. Formulir Data Ketersediaan dan Kebutuhan Sumber Daya Manusia (SDM)
• Data existing dilaporkan minimal setiap sebulan sekali,
• Data kebutuhan SDM dilaporkan setiap setidaknya 1 minggu sekali atau bila ada
perubahan ketersediaan dan kebutuhan SDM di rumah sakit.
d. Formulir data ketersediaan, rencana kebutuhan, dan penerimaan Alat Pelindung Diri
(APD), Obat, dan Alat Kesehatan (Alkes)
• Ketersediaan dilaporkan setiap tanggal 1 dan 15 setiap bulan,
• Kebutuhan dilaporkan setiap hari Senin,
• Penerimaan dilaporkan setiap tanggal 1 dan 15 setiap bulan.
6
II
DEFINISI OPERASIONAL
7
Covid-19. Pasien IGD yang dilaporkan adalah pasien yang masuk melalui IGD tetapi tidak
berlanjut ke rawat jalan ataupun rawat inap karena pasien meninggal atau pulang atau
dirujuk.
d. Pasien Rawat Jalan
Pasien rawat jalan adalah pasien dengan penyakit infeksi Covid-19 maupun terduga
infeksi Covid-19 yang memiliki hemodinamik stabil dan membutuhkan perawatan tanpa
harus dirawat di rumah sakit dengan memperhatikan prinsip kewaspadaan isolasi.
e. Pasien Rawat Inap
Pasien rawat inap adalah pasien yang diisolasi di Rumah Sakit atau Ruang Perawatan
Covid-19/ Rumah Sakit Darurat Covid-19 baik di ICU tekanan negatif atau ICU bukan
tekanan negatif maupun di ruang isolasi tekanan negatif atau ruang isolasi biasa (natural
air flow).
8
g. Pasien Dirawat dengan Komorbid
Pasien suspect atau confirm Covid-19 yang dirawat dengan komorbid atau penyakit
penyerta. Komorbid bukan merupakan gejala ataupun akibat dari Covid-19. Contoh
komorbid yaitu Diabetes Mellitus, Penyakit Jantung Coroner (PJK), Kanker, Hipertensi,
Osteoporosis, Obesitas, Demam Berdarah Dengue (DBD), Tuberculosis (TBC), dan
sebagainya.
9
b. Pasien Pulang
Pasien dapat dipulangkan dari perawatan di rumah sakit, bila memenuhi kriteria selesai
isolasi dan memenuhi kriteria klinis sebagai berikut:
• Hasil asesmen klinis menyeluruh termasuk diantaranya gambaran radiologis
menunjukkan perbaikan, pemeriksaan darah menunjukan perbaikan, yang dilakukan
oleh DPJP menyatakan pasien diperbolehkan untuk pulang;
• Tidak ada tindakan/perawatan yang dibutuhkan oleh pasien, baik terkait sakit
COVID-19 ataupun masalah kesehatan lain yang dialami pasien.
c. Sembuh/APD (Atas Persetujuan Dokter)
Pasien konfirmasi tanpa gejala, gejala ringan, gejala sedang, dan gejala berat/kritis
dinyatakan sembuh apabila telah memenuhi kriteria selesai isolasi dan dikeluarkan surat
pernyataan selesai pemantauan, berdasarkan penilaian dokter di fasyankes tempat
dilakukan pemantauan atau oleh DPJP.
d. Alih Rawat Non Isolasi
Pasien yang sudah memenuhi kriteria selesai isolasi tetapi masih memerlukan perawatan
lanjutan untuk kondisi tertentu yang terkait dengan komorbid, co-insidens, dan komplikasi.
Proses alih rawat diputuskan berdasarkan hasil asesmen klinis yang dilakukan oleh DPJP
sesuai standar pelayanan dan/atau standar prosedur operasional. Pasien tersebut sudah
dinyatakan sembuh dari Covid-19.
e. Discarded
Pasien dengan status kasus suspect dengan hasil pemeriksaan RT-PCR 2 kali negatif
selama 2 hari berturut-turut dengan selang waktu >24 jam
f. Meninggal Confirm
Pasien confirm yang meninggal di rumah sakit selama perawatan COVID-19. Pasien
meninggal confirm dibagi berdasarkan adanya komorbid dan tanpa komorbid.
g. Meninggal Probable
Pasien probable yang meninggal di rumah sakit selama perawatan COVID-19. Probable
merupakan kasus suspect dengan ISPA Berat/ARDS/meninggal dengan gambaran klinis
yang meyakinkan Covid-19 dan belum ada hasil pemeriksaan laboratorium RT-PCR.
Pasien meninggal confirm dibagi berdasarkan adanya komorbid dan tanpa komorbid,
yang kemudian dibagi lagi berdasarkan pengelompokan usia.
Jika beberapa hari setelah pasien meninggal diketahui hasil pemeriksaan RT-PCR, maka
jika hasilnya positif status pasien menjadi confirm dan status keluar menjadi meninggal
confirm; tetapi jika hasilnya negatif maka status keluar menjadi meninggal discarded.
10
h. Meninggal Discarded
Pasien suspect yang meninggal di rumah sakit selama perawatan COVID-19, yang
setelah meninggal baru diketahui hasil pemeriksaan RT-PCR terakhirnya negatif.
i. Dirujuk
Pasien memerlukan rujukan ke RS lain dengan alasan yang terkait dengan tata laksana
Covid-19 atau karena penyakit lainnya
j. Isolasi Mandiri di Rumah
Pasien yang sudah tidak memiliki indikasi rawat yang dipulangkan dari RS untuk
melanjutkan isolasi mandiri di rumah atau di fasilitasi isolasi lainnya.
k. Atas Permintaan Sendiri (APS)
Pasien pulang atas permintaan sendiri, juga termasuk pasien yang kabur dari perawatan
di Rumah Sakit.
11
Ruangan yang didesain khusus untuk menangani pasien dengan penyakit infeksi yang
terpisah dari pasien lain yang menggunakan sistem sterilisasi dengan High-Efficiency
Particle Air (HEPA).
e. Isolasi Tanpa Tekanan Negatif
Ruangan yang didesain khusus untuk menangani pasien dengan penyakit infeksi yang
terpisah dari pasien lain yang tidak menggunakan sistem sterilisasi dengan High-
Efficiency Particle Air (HEPA). Ruangan isolasi biasa yang digunakan bagi pasien Covid-
19 dilaporkan ke dalam isolasi tanpa tekanan negatif.
f. NICU Khusus Covid
Ruangan Neonatal Intensive Care Unit (NICU) adalah ruangan perawatan intensif untuk bayi
(sampai usia 28 hari) memerlukan pengobatan dan perawatan khusus bagi pasien Covid-19.
g. PICU Khusus Covid
Ruangan Pediatric Intensive Care Unit (PICU) adalah ruangan perawatan intensif untuk bayi
usia satu bulan sampai dengan anak-anak yang memerlukan pengobatan dan perawatan
khusus dan merupakan pasien Covid-19 sehingga terpisah dengan pasien lainnya.
2.3. Formulir Data Ketersediaan dan Kebutuhan Sumber Daya Manusia (SDM)
Merupakan formulir untuk melaporkan jumlah ketersediaan (existing) dan kebutuhan
Sumber Daya Manusia (SDM). Beberapa definisi operasional yang terdapat dalam formulir ini
sebagai berikut:
a. Existing (ketersediaan)
• SDM yang dihitung sebagai tenaga kesehatan yang memberikan pelayanan
terhadap pasien Covid-19 sesuai dengan SK Direktur atau pimpinan Rumah Sakit,
• SDM kesehatan yang memberikan pelayanan harus memiliki izin praktik atau surat
tugas yang masih berlaku,
• Data existing dilaporkan minimal setiap sebulan sekali.
b. Kebutuhan
Data kebutuhan SDM dihitung berdasarkan jumlah kapasitas perawatan dan jumlah
pasien yang dirawat serta beban kerja selama dalam merawat pasien. Untuk perawatan
pasien Covid-19 dibutuhkan SDM tenaga kesehatan dan tenaga non kesehatan.
Perhitungan kebutuhan SDM tenaga kesehatan secara umum dapat menggunakan
perbandingan:
• 1 DPJP Utama (Sp. Paru, Sp. Penyakit Dalam dan Sp. Anak) dapat merawat 10 -15
pasien,
• 1 DPJP Second Line (spesialis lainnya atas pengawasan DPJP Utama) dapat
merawat 10 pasien,
• 1 Sp. Anastesi dapat merawat 10 pasien berventilator,
12
• 1 Dokter Umum dapat membantu dokter spesialis merawat 15 pasien ,
• 1 Perawat ICU dapat merawat 1 pasien ICU,
• 1 Perawat HCU dapat merawat 2 pasien HCU, dan
• 1 Perawat ruang isolasi dapat merawat 4 pasien (dikali 4 orang untuk 4 shift jaga)
Perhitungan perbandingan SDM Kesehatan diatas hanya sebagai acuan dan dapat
disesuaikan dengan kebutuhan rumah sakit masing-masing.
Jumlah kebutuhan SDM tenaga kesehatan lainnya dan Non Kesehatan di sesuaikan
dengan kebutuhan dan beban kerja masing-masing unit kerja.
Data kebutuhan SDM dilaporkan setiap setidaknya 1 minggu sekali atau bila ada
perubahan ketersediaan dan kebutuhan SDM di rumah sakit.
13
III
PETUNJUK TEKNIS ENTRI DATA
3.1.2. Masukkan username dan password sesuai dengan yang telah diberikan, klik pada
kotak I’m Not a Robot, klik gambar sesuai instruksi, klik tombol verify, sampai muncul
tanda centang, kemudian klik tombol LOGIN
14
3.1.3. Klik Menu Laporan Covid-19 V.2
15
3.2.2. Masukkan data pasien sesuai dengan formulir yang tersedia, jika sudah selesai klik
tombol “SIMPAN”
16
3.2.3. Hasil entri akan muncul di tabel, klik tombol “UPDATE” untuk mengubah data, atau
tombol “HAPUS” untuk menghapus data
17
3.3.1.2. Masukkan data pasien dirawat dengan komorbid sesuai dengan formulir yang
tersedia, jika sudah selesai klik tombol “SIMPAN”
18
3.3.1.3. Hasil entri akan muncul di tabel, klik tombol “UPDATE” untuk mengubah data, atau
tombol “HAPUS” untuk menghapus data
19
3.3.2. Formulir Rekapitulasi Data Pasien Dirawat Tanpa Komorbid
3.3.2.1. Klik “Entri +” untuk menambahkan laporan harian
3.3.2.2. Masukkan data pasien dirawat tanpa komorbid sesuai dengan formulir yang
tersedia, jika sudah selesai klik tombol “SIMPAN”
20
3.3.2.3. Hasil entri akan muncul di tabel, klik tombol “UPDATE” untuk mengubah data, atau
tombol “HAPUS” untuk menghapus data
21
3.4. Formulir Rekapitulasi Data Pasien Keluar
3.4.1. Klik “Entri +” untuk menambahkan laporan harian
3.4.2. Masukkan data pasien keluar sesuai dengan formulir yang tersedia, jika sudah
selesai klik tombol “SIMPAN”
22
3.4.3. Hasil entri akan muncul di tabel, klik tombol “UPDATE” untuk mengubah data, atau
tombol “HAPUS” untuk menghapus data
23
3.5. Formulir Data Ketersediaan Ruangan dan Tempat Tidur
Masukkan data di tempat yang telah disediakan per baris, kemudian klik tombol
“SIMPAN” pada baris tersebut
24
3.7. Formulir Data Ketersediaan dan Kebutuhan Sumber Daya Manusia (SDM)
Masukkan data di tempat yang telah disediakan per baris, kemudian klik tombol “SIMPAN”
pada baris tersebut
25
KONTAK KAMI
Konten Data
Teknis Aplikasi
Kementerian Kesehatan RI
Gedung Adhyatma Blok B - C Lantai 4 Ruang 409 dan 414
Jl. H. R. Rasuna Said Kav. X5 No. 4-9
Jakarta 12950
26