Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 3

Diskusi 4 – Akuntansi Sektor Publik

Nama : Rambudi Bagas Bistara

NIM : 043381841

Prodi : DIII-Perpajakan

Pertanyaan :

Diskusikanlah mengenai Dasar hukum Standar Akuntansi Pemerintah yang saat ini


digunakan dengan memberikan resume singkat terkait dasar hukum terbaru tersebut
termasuk latar belakang penggantian PP No 24 Tahun 2005!
Jawab :

Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP)  merupakan prinsip-prinsip akuntansi yang


diterapkan dalam menyusun dan menyajikan laporan keuangan pemerintah. Dengan
diterbitkannya Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 71 tahun 2010, maka PP No 24
Tahun 2005 dinyatakan  dicabut dan tidak berlaku lagi. Sesuai dengan PP nomor 71
tahun 2010, penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) Berbasis Akrual
dapat dilaksanakan secara bertahap. Pemerintah dapat menerapkan  SAP Berbasis
Kas Menuju Akrual paling lambat Tahun Anggaran 2015. Selain mengatur SAP
Berbasis Akrual , PP Nomor 71 Tahun 2010 juga mengatur  SAP Berbasis Kas
Menuju Akrual yang saat ini masih digunakan oleh seluruh entitas.

Basis Akrual adalah suatu basis akuntansi dimana transaksi ekonomi atau peristiwa
akuntansi diakui, dicatat dan disajikan dalam laporan keuangan  pada saat
terjadinya transaksi tersebut, tanpa memperhatikan waktu kas diterima atau
dibayarkan. Pendapatan diakui pada saat hak telah diperoleh dan beban diakui pada
saat kewajiban  timbul atau sumber daya dikonsumsi.

Manfaat basis akrual antara lain:

1. Memberikan gambaran yang utuh atas posisi keuangan pemerintah


2. Menyajikan informasi yang sebenarnya mengenai hak dan kewajiban
pemerintah.
3. Bermanfaat dalam mengevaluasi kinerja pemerintah terkait biaya jasa
layanan, efisiensi, dan pencapaian tujuan.

Adanya Peraturan Pemerintah (PP)  Nomor 71 Tahun 2010 membawa konsekuensi


pada perubahan dan penambahan baik pada pernyataan  maupun ayat-ayat yang
ada pada pernyataan tersebut. Penambahan pernyataan standar akuntansi yaitu
pada pernyataan  (PSAP) Nomor 12 tentang Laporan Operasional (LO) 

Struktur SAP berbasis akrual (Lampiran 1 PP 71 Tahun 2010):

1. PSAP Nomor 01 tentang Penyajian Laporan Keuangan;


2. PSAP Nomor 02 tentang Laporan Realisasi Anggaran;
3. PSAP Nomor 03 tentang Laporan Arus Kas;
4. PSAP Nomor 04 tentang Catatan atas Laporan Keuangan;
5. PSAP Nomor 05 tentang Akuntansi Persediaan;
6. PSAP Nomor 06 tentang Akuntansi Investasi;
7. PSAP Nomor 07 tentang Akuntansi Aset Tetap;
8. PSAP Nomor 08 tentang Akuntansi Konstruksi Dalam Pekerjaan;
9. PSAP Nomor 09 tentang Akuntansi Kewajiban;
10. PSAP Nomor 10 tentang Koreksi Kesalahan, Perubahan Kebijakan Akuntansi
dan Peristiwa Luar Biasa;
11. PSAP Nomor 11 tentang Laporan Keuangan Konsolidasian;
12. PSAP Nomor 12 tentang Laporan Operasioanal.

Komponen Laporan Keuangan berdasarkan PP 71 Tahun 2010 yaitu:

1. Laporan realisasi anggaran


2. Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih (SAL)
3. Neraca
4. Laporan Arus Kas
5. Laporan Operasional
6. Laporan Perubahan Ekuitas
7. Catatan atas Laporan Keuangan

Dengan diberlakukannya SAP Berbasis Akrual, peraturan pelaksanaan dan sistem


akuntansi sudah pasti akan berubah. Demikian juga dengan kapasitas dan
kemampuan SDM harus ditingkatkan karena SAP Berbasis Akrual  memang
memberikan informasi keuangan yang lebih baik tetapi implementasinya lebih rumit
dibandingkan SAP Berbasis Kas Menuju Akrual.

Kelebihan dan kelemahan :


Kelebihan Akuntansi berbasis akrual, diantaranya sebagai berikut :
1) Menunjukan Gambaran Pendapatan. Akuntansi berbasis akrual biasanya dipakai oleh
perusahaan besar hingga pemerintahan. Hal ini tidak terlepas dari salah satu kelebihannya
yang menganggap tidak begitu penting tentang waktu diterimanya pemasukan, melainkan
pengakuannya sebagai pendapatan. Hal ini berarti meskipun kas belum diterima, tetapi
sudah menunjukkan kondisi pendapatan.
2) Sebagai Tolak Ukur Modal. Penerapan akuntansi berbasis akrual ternyata juga memiliki
kelebihan berupa bisa dijadikan tolok ukur modal. Hal ini karena pencatatan dan
penghitungan pemasukan dan pengeluaran kas akan mempengaruhi modal.
3) Penerimaan dan Pengeluaran Langsung Diakui.
4) Lebih Mudah untuk Pengukuran Aset, Kewajiban, dan Ekuitas.
5) Informasi Lebih Akurat
6) Mengurangi Resiko Kerugian
Selain beberapa kelebihan diatas, penerapan akuntansi berbasis akrual juga memiliki
kekurangan, berikut adalah beberapa kekurangannya :
1) Bisa Mengurangi Pendapatan
2) Resiko Pendapatan Tak Tertagih. Oleh karena pencatatan dilakukan saat transaksi
meskipun kas belum masuk, maka akuntansi berbasis akrual ini berisiko mengurangi
pendapatan karena adanya pendapatan tak tertagih.
3) Pembentukan Cadangan Bisa Mempengaruhi Pendapatan
4) Entitas Tidak Mempunyai Perkiraan Tepat
5) Bisa Mengakibatkan Penurunan Ekuitas
6) Biaya Administrasi Lebih Mahal
Dan metode ini memang biasanya dipakai oleh perusahaan-perusahaan besar hingga
instansi pemerintahan karena dianggap lebih akurat. Oleh karena itu, pemahaman akan
akuntansi basis akrual penting dimiliki terutama oleh para akuntan agar lebih mudah
melakukan pencatatan.

Terima Kasih ,Sehat Selalu 


Sumber : https://www.jogloabang.com/ekbis/pp-71-2010-standar-akuntansi-pemerintahan,
https://ukirama.com/en/blogs/kelebihan-dan-kekurangan-akuntansi-berbasis-akrual-dan-
contoh-cara-penerapannya.

You might also like