Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 12

MAKALAH TEKNOLOGI SENSOR

SENSOR PARKIR BERBASIS GELOMBANG


ULTRASONIC

Disusun Oleh :

Rahadian Kusuma Adi P. (35668)

Septia Deofy Lesmana (35844)

Sri Sadono (35647)

Wisnu Angga Sakti (35462)

Muhammad Agha Hutama S (34897)

Program Studi Teknik Fisika

Jurusan Teknik Fisika

Fakultas Teknik

Universitas Gadjah Mada


Yogyakarta

2011

BAB I

PENDAHULUAN

I. LATAR BELAKANG
Seiring dengan perkembangan zaman dan semakin lama manusia dimudahkan untuk berinteraksi
dengan lingkungannya. Demikian pula yang terjadi di dunia perindustrian otomotif. Peningkatan kuantitas
seiring dengan peningkatan kualitas menjadi suatu keharusan dimana dalam memenuhi kebutuhan hidup
manusia pada zaman sekarang ini diperlukan suatu pikiran yang kritis dan cerdas dalam mengambil suatu
keputusan. Sementara manusia sebagai operator mempunyai keterbatasan dalam melakukan suatu hal,
sehingga untuk mengembangkan peralatan yang dapat membantu mereka dalam melakukan pekerjaan
yang sulit sekali pun. Dengan adanya Sensor Parkir pada kendaraan maka dapat membantu pengemudi
dalam memarkirkan kendaraannya, sehingga dengan adanya sensor tersebut dapat mengurangi resiko
tabrakan baik dari bagian depan kendaraan maupun dari bagian belakang kendaraan pada saat akan parkir.
Karena sensor parkir ini merupakan sensor jarak yang memancarkan sinyal uLtrasonik untuk mendeteksi
halangan yang ada di sekitarnya.

II. Tujuan
1.Menjelaskan tentang dasar-dasar sensor ultrasonik
2.P enj el as a n t e nt an g S ens o r P a rki r
3.P en ggu n aa n S e nso r P a rki r p ad a k end a r a an b er m ot or
BAB II
DASAR TEORI

Dasar-dasar Gelombang Ultrasonik


Gelombang ultrasonik merupakan suatu gelombang yang dapat memancarkan gelombang
suara. Teori gelombang suara menggambarkan secara luas tentang getaran mekanis yang
mengenai suatu penghalang. Getaran tersebut berjalan melalui sebuah perantara dalam bentuk
gelombang. Pada perantara tersebut cenderung terdiri dari beberapa partikel. Getaran itu pun
dapat di kategorikan dalam bentuk perpindahan tiap-tiap bagiannya dari pada partikel tersebut
atau biasanya dikarenakan tekanan yang oleh perpindahan partikel tersebut. Biasanya gelombang
tersebut adalah suatu gelombang sinusoidal, yang berdasarkan hukum Efek Doppler.Hukum Efek
Doppler berbunyi : “ Bahwa efek yang diamati pada gelombang,akibat jarak antara sumber dan
pengamat berubah-ubah (sumber/pengamat bergerak mendekati atau menjauhi). Jika jarak antara
sumber dan pengamat mengecil (sumber mendekati pengamat atau pengamat mendekati
sumber), gelombang yang teramati akan memiliki frekuensi yang lebih besar dari yang
dipancarkan sumber, begitu juga sebaliknya “. Efek ini biasa kita amati sehari-hari, misalnya :
pada nada sirene mobil ambulance yang mendekati kita akan terdengar meninggi (frekuensinya
meninggi), saatia menjauh nadanya akan menurun (frekuensinya menurun)

Gelombang Ultrasonik Menurut Efek Doppler


Dalam bentuk dasar, prinsip-prinsip Efek Doppler menyatakan bahwa jika
sebuah penerima bergerak menuju ke sebuah sumber gelombang suara terdapat pada gambar
3,kemudian frekuensi yang dideteksi oleh penerima tersebut adalah tidak sama seperti jika
dipancarkan/disebarkan oleh sumber. Untuk dapat memahami bagaimana pegeseran frekuensi ini
terjadi, menganggap waktu menerima gelombang tersebut (penerimaan dari pada gelombang
pancaran). Digambarkan, ujung dari gelombang suara terletak pada penerima tersebut. Anggap
bahwa sumber dan penerima tersebut diperlihatkan pada gambar 3.a. Tingkat dari ujung yang
dideteksi sebagai gelombang suara yang berjalan mengenai penerima adalah hampir sama
dengan tingkat gelombang yang dipancarkan. Jika sebuah pemancar bergerak dari sebuah sumber
yang diperlihatkan pada gambar 3.b. Kemudian jumlah dari ujung gelombang yang diterima per
satuan waktu akan disesuaikan dengan jumlah yang dipancarkan, ditambah dengan jumlah pada
ujung gelombang. Pada gambar 3.c hampir sama dengan sebelumnya, jika penerima pindah dari
sumber kemudian keempat gelombang yang akan dideteksi jika R diam dan belum akan diterima.
Tingkat ujung deteksi lebih rendah dari pada kondisi yang normal dan frekuensi yang diterima
juga turun.

Untuk perhitungan matematis, digambarkan penerima (R) bergerak pada kecepatan (VR) langsung
dari sumber (S) yang memancarkan ultrasonik pada frekuensi (FS) Melalui perantara dimana persebaran

ultrasonik ialah (c). Jarak antara ujung dalam sebuah gelombang ialah λs, λs

adalah panjang gelombang ultrasonik. Penerima bergerak pada jarak VR

dan menahan jumlah lebih dari ujung V per λ S . Frekuensi yangditerima FR sama dengan jumlah
keseluruhan ujung yang dideteksi per-satuan waktu :

Pergeseran atau perbedaan frekuensi Doppler (Fd) merupakan perbedaan antara frekuensi yang
diterima (FR) dan frekuensi yang dipancarkan (FS) atau pada pernyataan Doppler :

Ketika sumber bergerak dalam arah dan medium yang sama dengan gelombang,ujung
gelombang akan lebih dekat menempati jumlah yang sama pada jarak ∆λ dimana sumber tersebut
mampu untuk berpindah/bergerak diantara pengiriman dua ujung gelombang. Oleh karena itu,
penerima yang diam dapat mendeteksi frekuensi yangterlihat lebih tinggi dari sumber.

Secara matematisnya, jika VS merupakan kecepatan (S) dalam persebarannya kemudian jarak waktunya

ialah diantara ujung sumber akan bergerak pada jarak ∆λ seperti

Panjang gelombang (λ R) yang berjalan biasanya dideteksi oleh penerima dalam bentuk

Frekuensi FR berhubungan dengan panjang gelombang yang diberikan pada persamaan 2.a yaitu :

Pada persamaan Doppler yang menunjukkan secara langsung nilai frekuensi


pergeseranDoppler berhubungan dengan frekuensi yang dipancarkan.
BAB III
PEMBAHASAN

Sensor Parkir merupakan suatu sensor pengukur jarak dengan sistem ultrasonik yang
bekerja mendeteksi jarak yang menghalang pada keadaan sulit. Sensor Parkir dapat membantu
para pengendara pada saat parkir dan saat situasi atau keadaan mendesak di bawah kecepatan
15 km/jam. Sensor Parkir ini merupakan suatu sensor jarak yang memancarkan dan menerima
sinyal ultrasonik jika sinyal tersebut terhalang oleh benda yang menghalangi jalannya sinyal.
Alat sensor ini berada pada bamper depan dan belakang mobil serta sensor iniakan menjangkau
dan mendeteksi benda yang menghalangi kendaraan dengan sudut jangkauan yang sangat luas.
Benda yang terkena sinyal ultrasonik akan memantulkan kembali sinyal tersebut ke sensor itu.
Gema sinyal ultrasonik akan diterima oleh sensor-sensor berupa data-data dan diteruskan ke
control module.

Sensor Parkir merupakan suatu alat yang terdapat pada kendaraan yang berguna untuk
mengolah data yang diterima. Pada Sensor Parkir tersebut semua data yang diterima
diperhitungkan waktu/jarak perjalanan sinyal antara kendaraan dan halangan yang melintang,
kemudian control module memberikan output/keluaran dalam bentuk uara dari speaker
maupun lampu indikator/peringatan.

Sensor ini memancarkan sinyal ultrasonik dan siap menerima kembali sinyal tersebut
setelah penundaan singkat (waktu yang dibutuhkan untuk menyentuh selaput osilasi benda).
Setiap sensor menerima gema/bunyi sinyal ultrasonik dari gema/ bunyi sinyal ultrasonik yang
berdekatan.

Jarak antara kendaraan dan halangan ditunjukkan kepada pengendara dengan segmen
lampu yang dapat dilihat dan juga peringatan dari speaker yang dapat di dengar. Alat yang
dapat dilihat itu berupa serangkaian lampu peringatan yang mempunyai bentuk dan kecerahan
yang berbeda-beda. Bentuknya ditandai dari besar serta kecilnya lampu peringatan dan juga
dapat dilihat dari warnanya. Segmen lampu peringatan dapat menyala secara otomatis atau
manual tergantung dari jarak benda yang menghalangi kendaraan. Sensor ini akan aktif bila
tombol berada dalam posisi On (diaktifkan).
FUNGSI UTAMA SENSOR PARKIR
Dalam hal ini Sensor Parkir merupakan suatu sensor jarak yang memancarkan dan
menerima sinyal ultrasonik untuk mengukur jarak yang menghalangi kendaraan bagian depan
maupun bagian belakang kendaraan. Yang dapat kita aktifkan dan non aktifkan melalui suatu
tombol yang berada di dalam kendaraan. Sensor parkir ini dapat membantu kita dalam hal yang
sesulit apapun kita saat memarkir kendaraan.

CARA KERJA SENSOR PARKIR


Sensor parkir yang sebenarnya merupakan aplikasi dari detektor jarak terdiri dari
beberapa bagian atau blok seperti ditunjukkan skema blok di bawah ini :
Sebuah osilator menghasilkan getaran dengan frekuensi sama dengan frekuensi kerja
transducer ultrasonic, misalnya setinggi 40 kHz. Sinyal output osilator dilalukan pada switch
elektronik, misalnya gerbang TTL atau gerbang C-Mos, sebelum dimasukkan ke penguat sinyal,
sehingga dihasilkan deretan pulsa, misalnya sebanyak 10 cycle untuk setiap deretan sinyal.

Output penguat diberikan kepada transducer yang berfungsi sebagai transmitter


(pemancar), sehingga secara periodik dapat dipancarkan gelombang suara ultrasonic sebanyak 10
cycle untuk setiap “pancaran”. Ini adalah fase “mengirimkan sinyal”. Pada saat ini, transducer
yang berfungsi sebagai receiver (penerima) yang bekerja selaku “microphone” harus dibungkam,
sehingga tidak menangkap gelombang yang sedang dipancarkan.

Gambar di atas adalah sirkuit yang dapat digunakan untuk penginderaan jarak antara
bemper belakang mobil dan setiap hambatan di belakang mobil. Jarak dapat dipahami dari
kombinasi dari LED (D5 untuk D7) berseri-seri. Pada 25cm D7 akan bersinar, pada 20 cm D7 &
D6 akan menyala dan di 5cm D7, D6 dan D5 akan bercahaya. Ketika hambatan adalah di luar 25
cm tidak ada di atas LED akan menyala.

Fase kedua adalah fase: “listening”. Pada fase ini, transmitter “dimatikan”, tetapi
sebaliknya, “pendengar” receiver dibuka lebar-lebar sehingga siap menerima gelombang
ultrasonic yang terpantulkan kembali. Setelah sederetan gelombang ultrasonic (yang sebanyak 10
cycles) dipancarkan oleh transmitter, dan jika gelombang tersebut mengenai sesuatu obyek,
maka gelombang tersebut akan dipantulkan, dan sebagian terpantul mengarah transducer receiver
dengan keterlambatan tertentu, tergantung jarak obyek pemantul terhadap sumber gelombang.
Seberapa lama waktu keterlambatan gelombang pantul, dihitung dengan pendekatan sederhana
menggunakan angka kecepatan rambat gelombang bunyi di udara, yang sebesar 340 m/detik atau
330 m/detik.

Transducer yang berfungsi sebagai receiver akan mengubah gelombang-gelombang


(akustik) ultrasonic yang ditangkapnya, menjadi sinyal-sinyal listrik dengan frekuensi sama,
yaitu 40 kHz, namun amplitudonya bisa bervariasi, tergantung jarak, bentuk dan sifat pantul dari
obyek pemantul. Sinyal listrik dari receiver ini dikuatkan secukupnya agar mencapai level yang
dapat dideteksi oleh diode-diode detektor, sehingga dihasilkan tegangan DC namun memiliki
selubung (envelope) sesuai frekuensi switch pada sistem transmitter ultrasonicnya, sehingga
merupakan pulsa-pulsa DC.
Frekuensi pulsa-pulsa DC tersebut dapat berubah-ubah, tergantung jarak obyek pemantul.
Jika jarak pemantul cukup jauh, maka keterlambatan sinyal pantul (echo) akan besar, sehingga
frekuensi pulsa-pulsa DC akan rendah. Namun kalau jarak obyek pemantul kian dekat, maka
gelombang-gelombang pantul akan tiba lebih cepat, sehingga frekuensi pulsa-pulsa DC jadi lebih
tinggi.

Pulsa-pulsa DC tersebut dikuatkan oleh penguat suara, sehingga cukup kuat untuk dapat
diberikan ke Speaker yang akan menghasilkan isyarat bunyi. Jika obyek berada cukup jauh,
maka speaker menghasilkan nada rendah, sedangkan kalau obyek lebih dekat, maka speaker
menghasilkan nada tinggi (melengking).
BAB IV

PENUTUP

I. KESIMPULAN

Sensor Parkir merupakan suatu alat pendeteksi jarak atau sensor yang menggunakan
sistem sinyal ultrasonik. Sinyal ini dapat mengeluarkan gelombang ultrasonik berbentuk
sinusiodal yang dapat mendeteksi adanya halangan atau benda yang ada di depannya. Dalam
sensor ini terdapat dua komponen utama yaitu transmitter amplifiers dan receiver amplifiers
yang dijadikan dalam satu komponen. Kerja sensor ultrasonik ini memancarkan sinyal
ultrasonik dan menerima kembali sinyal tersebut dalam bentuk gelombang yang nantinya
gelombang tersebut akan diproses dan menghasilkan suatu keluaran yang akan memberitahukan
jarak antara kendaraan dengan halangan yang ada disekitarnya. Sensor parkir ini bekerja jika
tombol kontrol diaktifkan, dalam keadaan aktif maka lampu peringatan akan menyala dan bila
terdapat halangan suara peringatan akan berbunyi.
DAFTAR PUSTAKA

http://id.wikipedia.org/wiki/Ultrasonik
http://obitosacred.wordpress.com/2010/02/25/rangkaian-sensor-parkir-mobil/
http://www.scribd.com/doc/4947973/KATA-PENGANTAR
Trisno,M. Dwi.2007. Sensor Parkir Pada Kendaraan Bermotor : Depok.Cempaka Mas.
http://id.wikipedia.org/wiki/Efek_Doppler

You might also like