Analisis Penarikan Motor

You might also like

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 15

ANALISA YURIDIS TERHADAP PENARIKAN KENDARAAN

BERMOTOR OLEH KREDITUR

Oleh: Adrianus Sijabat


Pembimbing 1: Dr. Firdaus, SH., MH
Pembimbing 2: Riska Fitriani, SH., MH
Alamat : Jln. Tiung Ujung Nomor 41L Pekanbaru
Email : adrianus.sijabat@yahoo.com
Telepon : 0852-7006-5646

ABSTRACT

A covenant is an event in which there is a promise to another person or


two people to promise each other to carry out a thing. Default means not fulfilling
what is required as what has been specified in the engagement. The non-
fulfillment of obligations by the debtor is caused by two possible reasons, namely
due to the debtor's mistake, whether intentionally or unfulfilled or negligent and
because of overmacth, the force majeur may be due to human circumstances and
influenced by natural conditions.
Based on this understanding, the authors formulate two formulation of the
problem, namely: First, Why the debtor is negligent in fulfilling the obligations as
a debtor so that the creditor withdraw the debtor vehicle. Second, how the
mechanism of motor vehicle withdrawal by the creditor for negligence or not
carried out the debtor's liability to the creditor.
The type of research or approach used by the author is normative legal
research. Normative legal research is a legal research conducted by examining
library materials or secondary data only. Because making the literature as the
main focus of this research, the data source used, primary data, secondary data,
and tertiary data, technical data collection in this study with literature study then
by analyzing and processing the data qualitatively and generate descriptive data
and then take the conclusion deductively. From the research results of the
problem there are three main things that can be concluded, namely: First, Causes
of Negligence Debtor Conducting Obligation As A Debtor. Second, Mechanism of
Motor Vehicle Withdrawal by Creditor for Negligence or Not Performed Debtor
Obligation To Creditor.

Keywords : Agreement, , Withdrawal of Motor Vehicles

1
___________________________________________________________
JOM Fakultas Hukum Volume V Nomor 1 April 2018
PENDAHULUAN barang lainnya.4 Berdasarkan Pasal 2
Peraturan Presiden Republik
A. Latar Belakang Masalah Indonesia Nomor 9 Tahun 2009 Pasal
Pesatnya pembangunan dan 2 Lembaga Pembiayaan meliputi:5
perkembangan perekonomian 1. Perusahaan Pembiayaan;
nasional telah menghasilkan variasi 2. Perusahaan Modal Ventura; dan
produk barang dan/atau jasa yang 3. Perusahaan Pembiayaan
dapat dikonsumsi. Kemajuan Infrasturkur.
dibidang ilmu pengetahuan, teknologi Menurut Peraturan Presiden
telekomunikasi, dan informatika juga Republik Indonesia Nomor 9 Tahun
turut mendukung perluasan gerak 2009 Pasal 3 Kegiatan Usaha
transaksi barang dan/atau jasa hingga Perusahaan Pembiayaan meliputi:
melintasi batas-batas wilayah suatu 1. Sewa Guna usaha;
negara.1 2. Anjak Piutang;
Kondisi demikian pada satu pihak 3. Usaha Kartu Kredit; dan/atau
sangat bermanfaat bagi kepentingan 4. Pembiayaan Konsumen;
konsumen karena kebutuhannya akan Hak-hak konsumen sebagaimana
barang dan/atau jasa yang diinginkan disebutkan dalam Pasal 4 UUPK
dapat terpenuhi serta semakin terbuka lebih luas daripada hak-hak dasar
lebar kebebasan untuk memilih aneka konsumen sebagaimana pertama kali
jenis kualitas barang dan/atau jasa dikemukakan oleh Presiden Amerika
sesuai dengan kemampuannya.2 Hal Serikat J.F.Kennedy di depan
ini sangatlah wajar, mengingat tujuan Kongres Pada Tanggal 15 Maret
berbisnis dari para pelaku usaha 1962, yaitu terdiri atas:6
adalah memperoleh keuntungan 1. Hak memperoleh keamanan;
semaksimal mungkin dari hasil 2. Hak memilih;
usahanya.3 3. Hak memdapatkan informasi;
Lembaga Pembiayaan menurut 4. Hak untuk didengar;
Peraturan Presiden Republik Dengan adanya perjanjian kredit
Indonesia Nomor 9 Tahun 2009 Pasal ini akan menimbulkan utang piutang.
1 Ayat (1) adalah badan usaha yang Menurut Pasal 2 Undang-Undang
melakukan kegiatan pembiayaan Nomor 8 Tahun 1999 Tentang
dalam bentuk penyediaan dana atau Perlindungan Konsumen,
perlindungan konsumen menganut
lima asas, yaitu:7
1. asas asas manfaat;

1 4
Susanti Adi Nugroho, Proses Pasal 1 Ayat (1) Peraturan Presiden
penyelesaian Sengketa Konsumen ditinjau dari Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2009
Hukum Acara Serta Kendala Implementasinya, Tentang Lembaga Pembiayaan.
5
Kencana, Jakarta: 2008, hlm. 1. Pasal 2 Peraturan Presiden Republik
2
Ibid, hlm.1 Indonesia Nomor 9 Tahun 2009.
3 6
Derry Angling Kusuma, Mekanisme Ahmad Miru dan Sutarman Yodo, Hukum
Dalam Perjanjian Kredit Sindikasi Dan Perlindungan Konsumen, Rajawali Pers,
Perlindungan Hukum Terhadap Kreditor, Jakarta: 2010, hlm. 38-39.
7
Jurnal Hukum, Program Pasca Sarjana Yusuf Shofie, Kapita Selekta Hukum
Universitas Sriwijaya, Vol. VII, No. 1, Edisi Perlindungan Konsumen di Indonesia, PT Citra
Januari 2009, hlm. 20. Bakti, Bandung: 2008, hlm. 118.
2
___________________________________________________________
JOM Fakultas Hukum Volume V Nomor 1 April 2018
2. keadilan; tanggal 31 Juli 2015 debitur
3. keseimbangan; mengajukan gugatan dan telah
4. keamanan dan keselamatan terdaftar di Sekretariat Badan
konsumen; serta Penyelesaian Sengketa Konsumen
5. kepastian hukum; (BPSK) Kota Pekanbaru.
Perjanjian kredit menurut Hukum BPSK mengabulkan gugatan
Perdata Indonesia merupakan salah Rafdinal dan menghukum BFI
satu bentuk perjanjian pinjam Finance agar menyerahkan langsung
meminjam yang diatur dalam Buku mobil tersebut. Sedangkan, Rafdinal
Ketiga KUHPerdata. Dalam bentuk diminta agar membayar angsuran
apapun juga pemberian kredit itu yang tertunggak selama 3 bulan dan
diadakan pada hakekatnya merupakan ditambah denda. Pada tanggal 8
salah satu perjanjian pinjam September 2015 itu dalam putusannya
meminjam sebagaimana yang diatur bernomor 52/Pts/BPSK/VII/2015
dalam Pasal 1754 sampai dengan BPSK menyatakan sejumlah
Pasal 1769 KUHPerdata.8 pelanggaran BFI Finance.
Kasus Rafdinal (43) warga Berdasarkan kasus diatas dapat
Kecamatan Tampan, Pekanbaru, pada disimpulkan bahwa pihak leasing
bulan Agustus 2014 menghubungi tidak mematuhi Peraturan Menteri
Marketing BFI Finance bernama Keuangan No.130/PMK.010/2012
Wahyu untuk meminjam uang dengan Tentang Pendaftaran Jaminan Fidusia
jaminan asli BPKB atas 1 (satu) unit Pasal 3 “Perusahaan pembiayaan
Mobil Mitsubishi Fuso FM 517 H bak dilarang melakukan pernarikan benda
besi tahun 2006 dengan Nomor Polisi jaminan fidusia berupa kendaraan
BM 8150 JU yang mana bisa cair bermotor apabila Kantor Pendaftaran
dengan jumlah sebesar fidusia belum menerbitkan sertifikat
Rp.210.000.000,- dengan angsuran jaminan fidusia dan telah disepakati
sebesar Rp. 9.206.500,- setiap bulan oleh para pihak dalam perjanjian
selama 36 bulan. Namun, dalam pembiayaan konsumen bermotor”.10
angsuran ke 9 (sembilan) pihak Menurut Undang-Undang
debitur mengalami kesulitan ekonomi Perlindungan Konsumen penyelesaian
karena ibu mertua mengalami sakit sengketa dapat ditempuh melalui
jantung.9 pengadilan atau diluar pengadilan
Tanggal 15 Juli 2015, pihak BFI berdasarkan pilihan sukarela para
Finance mengambil paksa mobil pihak yang bersengketa.11
tersebut tanpa adanya akta jaminan Majelis Hakim berpendapat
fidusia dan mobil tersebut langsung mengabulkan gugatan pihak debitur,
diambil dengan mengunakan Mobil menyatakan bahwa Perjanjian Sewa
derek saat mangkal di Gudang. Pada Guna Usaha No. 4021402806 cacat
hukum, menghukum pihak kreditur
8
untuk menyerahkan secara seketika
Mardalena Hannifah, Perjanjian Sewa dan sekaligus unit obyek 1 (satu)
Beli Menurut Hukum Perdata, Jurnal Ilmu
Hukum, Yustisia, Vol.21, No.1, Januari-Juni
10
2014, hlm. 14. Pasal 3, Peraturan Menteri Keuangan
9
Putusan Badan Penyelesaian Sengketa Nomor 130/PMK.010/2012, Tentang
Konsumen Pekanbaru Nomor Pendaftaran Jaminan Fidusia.
11
52/Pts/BPSK/VII/2015 Happy Susanto, Op.cit, hlm 76.
3
___________________________________________________________
JOM Fakultas Hukum Volume V Nomor 1 April 2018
mobil Mitsubishi Fuso Bak Besi BM Tujuan dari penulisan penelitian
8150 JU yang ditarik berkaitan ini yaitu sebagai berikut :
dengan Perjanjian Sewa Guna Usaha a. Untuk mengetahui faktor yang
No. 4021402806 yang dinyatakan menyebabkan debitur lalai
cacat hukum, menghukum pihak dalam memenuhi kewajiban
debitur untuk membayar tunggakan sebagai debitur .
yang tertunggak selama 3 (tiga) bulan b. Untuk megetahui mekanisme
ditambah denda tertanggal 15 Juli penarikan kendaraan bermotor
2015 sebesar Rp. 31.992.587.12 oleh kreditur atas kelalaian atau
Tabel I.1 tidak dilaksanakan kewajiban
Jumlah Leasing di Indonesia debitur kepada kreditur.
NO Jenis Status 2. Kegunaan Penelitian
kendaraan Kepemilikan a. Kegunaan Teoritis
yang 1) Untuk mengembangkan ilmu
dibiayai hukum secara umum dan ilmu
1 Motor dan Swasta 72 perdata secara khusus dalam
Mobil Nasional hal penelitian penarikan
PMA 13 kendaraan bermotor oleh
BUMN 1 kreditur.
Jumlah 86 2) Sebagai salah satu syarat yang
Sumber: Asosiasi Perusahaan Pembiayaan harus dipenuhi untuk
Indonesia(APPI). memperoleh gelar Sarjana
Kasus penarikan paksa yang Strata Satu (S1) Ilmu Hukum
dilakukan oleh kreditur tidak sesuai di Fakultas Hukum
dengan Undang-Undang yang Universitas Riau.
berlaku. Maka penulis tertarik untuk b. Kegunaan Praktis.
untuk meneliti lebih lanjut dengan 1) Sebagai bahan refrensi dan
judul : “Analisa Yuridis Terhadap sumber ilmu bagi konsumen
Penarikan Kendaraan Bermotor dalam memperjuangkan hak-
Oleh Kreditur. haknya dan memperoleh
B. Rumusan Masalah pengetahuan terkait dengan
1. Mengapa pihak debitur lalai dalam perlindungan konsumen.
memenuhi kewajiban sebagai 2) Sebagai bahan refrensi bagi
debitur sehingga pihak kreditur penegak hukum untuk
menarik kendaraan debitur ? memeriksa kasus kredit macet
2. Bagaimana mekanisme penarikan yang merugikan konsumen.
kendaraan bermotor oleh kreditur D. Kerangka Teori
atas kelalaian atau tidak 1. Teori Kepastian Hukum
dilaksanakan kewajiban debitur Kepastian hukum merupakan
kepada kreditur ? suatu hal yang hanya bisa dijawab
C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian. secara normatif berdasarkan peraturan
1. Tujuan Penelitian perundang-undangan yang berlaku,
bukan sosiologis, tapi kepastian
hukum secara normatif adalah ketika
12
Putusan Badan Penyelesaian Sengketa suatu peraturan dibuat dan
Konsumen Pekanbaru Nomor diundangkan secara pasti karena
52/Pts/BPSK/VII/2015
4
___________________________________________________________
JOM Fakultas Hukum Volume V Nomor 1 April 2018
mengatur secara jelas dan logis dalam adalah kesamaan hak untuk semua
artian tidak menimbulkan keragu- orang didepan pengadilan.
raguan (multi-tafsir) dan logis dalam c. Asas kemanfaatan hukum
arti menjadi sistem norma dengan (zwechmatigheid atau doelmatigheid
norma yang lain sehingga tidak atau utility).
berbenturan atau menimbulkan 2. Teori Keadilan
konflik norma yang ditimbulkan dari Rawls mengajarkan teori mengenai
ketidakpastian. prinsip-prinsip keadilan terutama
Pengertian Teori Kepastian alternatif bagi teori utilitarisme
Hukum yang dikemukakan oleh sebagaimana dikemukakan Hume,
Roscoe Pound dikatakan bahwa Benthman dan Mill. Rawls
adanya kepastian hukum berpendapat bahwa dalam masyarakat
memungkinkan adanya Predictability. yang diatur menurut prinsip-prinsip
Dengan demikian kepastian hukum utilitarisme orang-orang akan
mengandung dua pengertian yaitu: kehilangan harga diri lagi pula bahwa
a. Adanya aturan yang bersifat umum pelayanan demi perkembangan
membuat individu mengetahui bersama akan lenyap. Rawls juga
perbuatan apa yang boleh atau berpendapat bahwa sebenarnya teori
tidak boleh dilakukan; ini lebih keras dari apa yang dianggap
b. Berupa keamanan hukum bagi normal oleh masyarakat. Memang
individu dari kesewenangan boleh jadi diminta pengorbanan ini
pemerintah karena adanya aturan pertama-tama diminta dari orang-
hukum yang bersifat umum itu orang yang sudah kurang beruntung
individu dapat mengetahui apa saja dalam masyarakat.
yang boleh dilakukan oleh Negara Lebih lanjut Jhon Rawls
terhadap individu.13 menegaskan bahwa maka program
Satjipto Rahardjo mengemukakan penegakan keadilan yang berdimensi
bahwa, kepastian hukum adalah jiwa kerakyatan haruslah memperhatikan
peraturan hukum, karena merupakan dua prinsip keadilan yaitu pertama
dasar lahirnya peraturan hukum dan memberi hak dan kesempatan yang
rasiolegisnya peraturan hukum. sama atas kebebasan dasar yang
Gustav Radbruch, hukum harus paling luas seluasnya kebebasan yang
mengandung 3 (tiga) nilai identitas, sama bagi setiap orang. Kedua,
yaitu sebagai berikut :14 mampu mengatur kembali
a. Asas kepastian hukum kesenjangan sosila ekonomi yang
(rechhtmatigheid). Asas ini terjadi sehingga dapat memberi
meninjau dari sudut yuridis. keuntungan yang bersifat timbal balik
b. Asas keadilan hukum (reciprocal benefits) bagi setiap orang
(gerechtighheid). Asas ini meninjau baik mereka yang berasal dari
dari sudut filosofis, dimana keadilan kelompok beruntung maupun tidak
beruntung.15
Kepastian hukum dan keadilan
13
Peter Mahmud Marzuki, Pengantar Ilmu merupakan dua hal yang sejalan. Jika
Hukum, Kencana Pranada Media Group,
15
Jakarta: 2008, hlm. 158. Carl Joachim Friedrich, Filsafat Hukum
14
Radbruch Gustav, Unsur Penegakan Perspektif Historis, Nuansa dan Nusamedia,
Hukum, Sinar Harapan, Jakarta: 1988, hlm 7. Bandung: 2004, hlm. 26
5
___________________________________________________________
JOM Fakultas Hukum Volume V Nomor 1 April 2018
terjadi pertentangan antara isi hukum dengan cara meneliti bahan pustaka
dengan rasa keadilan maka dalam atau data sekunder belaka.18
penerapannya harus mampu untuk 2. Sifat Penelitian
melakukan pilihan mana yang harus Penelitian ini bersifat tinjauan
dikorbankan, kepastian hukum atau kepustakaan dengan cara, peneliti
keadilan. Adil merupakan sesuatu yng mencari landasan teoritis dari
tidak berat senelah (equality) dimana permasalahan penelitian. Sehingga
tiap orang mendapat bagian yang dapat dikatakan bahwa studi
sama atau kedudukan yang sama kepustakaan merupakan separuh
didepan hukum. Menurut Redbluch, dari keseluruhan aktifitas penelitian
hubungan antara keadilan dan itu sendiri.19 Sehingga penelitian ini
kepastian hukum perlu diperhatikan, adalah deskriptif uyaitu
oleh sebab itu kepastian hukum harus menggambarkan secara tepat
dijaga demi keamanan dalam negara, tentang unsur-unsur yang ada dalam
maka hukum positif harus ditaati. Peraturan Menteri Keuangan
Tapi terdapat pengecualian, yakni No.130/PMK.010/2012 Tentang
bilamana pertentangan antara isi tata Pendaftaran Jaminan Fidusia.
hukum dan keadilan menjadi begitu 3. Sumber Data
besar sehingga tata hukum itu tampak Penulis menggunakan
tidak adil pada saat itu tata hukum menggunakan sumber data yang
harus ditegakkan.16 dapat dikelompokkan sebagai
Keadilan merupakan salah satu berikut:
tujuan hukum yang paling banya a. Bahan Hukum Primer
dibicarakan sepanjang perjalanan Bahan hukum primer yaitu
sejarah filsafat hukum. Tujuan hukum bahan hukum yang bersifat
tidak hanya untuk keadilan, tetapi autoritatir, artinya mempunyai
juga kepastian hukum dan otoritas. Bahan-bahan primer
kemanfaatan. Idealnya, hukum terdiri dari perundang-undangan,
memang harus mengakomodasikan catatan-catatan resmi dalam
ketiganya.17 Uraian tentang keadilan perbuatan perundang-undangan
paling komprehensif sampai saat ini. dan putusan-purusan hakim20,
Teori Rawls sendiri dapat dikatakan yaitu sebagai berikut :
berangkat dari pemikiran 1) Peraturan Menteri Keuangan
Utillitarianisme. No.130/PMK.010/2012 Tentang
D. Metode Penelitan Pendaftaran Jaminan Fidusia.
1. Jenis Penelitian 2) Putusan Badan Penyelesaian
Dari sudut metode yang dipakai Sengketa Konsumen Pekanbaru
penulis dalam penelitian ini, maka Nomor 52/Pts/BPSK/VII/2015.
penelitian ini termasuk adalah
berupa penelitian normatif. 18
Penelitian hukum normatif adalah Soerjono Soekanto dan Sri Mamudji.
Penelitian Hukum Normarif, Raja Grafindo
penelitian hukum yang dilakukan
Persada, Jakarta: 1995, hlm. 13-14.
19
Burhan Ashsofa, Metode Penelitian
Hukum, Rineka Cipta, Jakarta: 2010, hlm 91.
16 20
Radbruch, Filsafat Hukum Lintas Peter Mahmud Marzuki, Penelitian
Sejarah, Kamisius, Jakarta; 1982. Hlm 163. Hukum edisi revisi, Kencana Prenada Media
17
Hans Kelsen, Loc.cit. Group, Jakarta: 2013, hlm. 81
6
___________________________________________________________
JOM Fakultas Hukum Volume V Nomor 1 April 2018
b. Bahan Hukum Sekunder dengan menguraikan secara
Bahan hukum sekunder yaitu deskriptif dari data yang diperoleh.
terdiri atas buku-buku teks yang Deskriptif adalah gambaran
ditulis ditulis para ahli hukum, mengenai suatu hal atau keadaan
hasil-hasil penelitian, jurnal-jurnal sehingga pembaca seolah-olah
hukum yang terkait dengan topik melihat, mendengar, atau
penelitian ini. merasakan hal tersebut.22 Tata cara
c. Bahan Hukum Tersier penelitian yang menghasilkan data
Bahan hukum tersier yaitu deskriptif yaitu apa yang
hukum yang memberikan petunjuk dinyatakan secara tertulis.
atau penjelasan bermakna terhadap Selanjutnya penulis menarik
bahan hukum primer dan bahan kesimpulan secara deduktif, yaitu
hukum sekunder, seperti kamus menarik kesimpulan dari hal-hal
umum, kamus hukum, dan bahan- yang bersifat khusus.
bahan diluar bidang hukum yang HASIL PENELITIAN DAN
relevan dan dapat dipergunakan PEMBAHASAN
untuk melengkapi hasil penelitian A. Kelalaian Debitur Dalam
ini. Melaksanakan Kewajiban
3. Teknik Pengumpulan Data Sebagai Debitur.
Studi kepustakaan merupakan 1. Penyebab Kelalaian Debitur
metode tunggal yang dipergunakan Melakukan Kewajiban Sebagai
penelitian hukum normatif.21 Seorang Debitur.
Peneliti hendak melakukan studi Sesuai dengan Peraturan Menteri
kepustakaan harus memperhatikan Keuangan Nomor 130/PMK.010/2012
bahan atau data yang dicari, bahan Tentang Perusahaan Pembiayaan Pasal
pustaka dapat berupa bahan primer 1 menyebutkan Bahwa :23 “Perusahaan
ataupun bahan sekunder, dimana Pembiayaan adalah badan usaha yang
kedua bahan tersebut mempunyai khusus didirikan untuk melakukan
karakteristik dan jenis yang sewa guna usaha, anjak piutang,
berlainan. Pengumpulan data pembiayaan konsumen, dan/atau usaha
mempunyai hubungan erat dengan kartu kredit” dan Peraturan Otoritas
sumber data, karena dengan Jasa Keuangan Nomor
pengumpulan data akan diperoleh 29/POJK.05/2014 Pasal 1 menyebutkan
data yang diperlukan untuk bahwa “Perusahaan Pembiayaan adalah
selanjutnya dianalisis sesuai badan usaha yang melakukan kegiatan
kehendak yang diharapkan. pembiayaan untuk pengadaan barang
4. Analisis Data dan/atau jasa”.24
Analisis yang dilakukan penulis
dalam penelitian ini adalah analisis
kualitatif merupakan data analisis
22
dengan tidak menggunakan Meilany dan Weni Rahayu, Ensiklopedia
statistik atau matematika ataupun Bahasa Indonesia 1, PT. Mediantara Semesta,
Jakarta: 2012, hlm.116.
dengan sejenisnya, namun cukup 23
Pasal 1 Peraturan Menteri Keuangan
Nomor /PMK.010/ Tentang Perusahaan
21
Bambang Waluyo, Penelitian Hukum Pembiayaan.
24
Dalam Praktek, Jakarta: Sinar Grafika, 2012, Pasal 1 Perauran Peraturan Otoritas Jasa
hlm. 50. Keuangan Nomor 29/POJK.05/2014
7
___________________________________________________________
JOM Fakultas Hukum Volume V Nomor 1 April 2018
Apabila dalam suatu perjanjian si berpatokan pada debitur pada
debitur tidak melaksanakan apa yang umumnya, bukan debitur tertentu
telah diperjanjikan maka dapat yang terlibat dalam peristiwa itu.
dikatakan ia telah lalai atau alpa atau Dengan demikian kesalahan
ingkar janji. Tidak dipenuhinya (schuld) berkaitan dengan masalah
kewajiban itu ada dua kemungkinan “dapat dihindari” (dapat berbuat
alasannya, yaitu : atau bersikap lain) dan “dapat
a) Karena kesalahan debitur, baik menduga” (akan timbulnya
karena kesengajaan maupun karena kerugian). Dalam hal kelalaian,
kelalaian. penting untuk mengetahui sejak
Kesalahan disini adalah kapan seseorang dikatakan dalam
terjemahan dari kata “schuld” yang keadaan lalai, hal ini tergantung
dalam arti luas meliputi kesengajaan pada jenis perikatan yang terjadi
(opzet) dan kelalaian diantara para pihak.
(onachtzaamheid). Perumusan pasal b) Karena keadaan memaksa (force
1236 KUH Perdata yang dalam majeure), jadi diluar kemampuan
pemahamannya perlu dikaitkan debitur.
dengan pasal 1235 menunjukkan Perlu diperhatikan dalam keadaan
bahwa kewajiban untuk mengganti bagaimana debitur dikatakan lalai
biaya, rugi, dan bunga baru ada, tidak memenuhi kewajibannya
jika debitur mempunyai kesalahan, melaksanakan kredit, berikut ada
sehingga ia berada dalam keadaan tiga hal pokok debitur melakukan
yang tidak mampu lagi memenuhi wanprestasi, yaitu :
prestasinya. Kesalahan disini adalah 1. Debitur tidak memenuhi prestasi
kesalahan yang menimbulkan sama sekali, artinya debitur tidak
kerugian. Dikatakan orang memenuhi kewajiban yang
mempunyai kesalahan bila ia disanggupinya untuk dipenuhi
sebenarnya dapat menghindari dalam suatu perjanjian atau tidak
terjadinya peristiwa yang merugikan memenuhi kewajiban yang telah
itu, baik dengan tidak berbuat atau ditetapkan Undang-Undang
berbuat lain. dalam perjanjian yang timbul
Kerugian dipersalahkan kepada karena Undang-Undang.
debitur jika ada unsur kesengajaan 2. Debitur memenuhi prestasi tetapi
atau kelalaian dalam peristiwa yang keliru, artinya debitur tidak
merugikan itu pada diri debitur yang melaksanakan atau tidak
dapat dipertanggungjawabkan memenuhi sebagaimana mestinya
kepadanya. Dikatakan debitur menurut kualitas yang ditentukan
sengaja jika kerugian itu memang dalam perjanjian atau yang
diniati dan dikehendaki oleh debitur, ditetapkan Undang-Undang.
sedangkan kelalaian adalah 3. Debitur memenuhi prestasi, tetapi
peristiwa dimana debitur seharusnya tidak tepat waktu atau terlambat,
tahu atau patut menduga bahwa artinya debitur melakukan
dengan perbuatan yang keterlambatan waktu pembayaran
dilakukannya akan menimbulkan berdasarkan tenggang waktu
kerugian. Ukuran yang dipakai yang ditentukan dalam
disini adalah ukuran objektif, yaitu perjanjian.

8
___________________________________________________________
JOM Fakultas Hukum Volume V Nomor 1 April 2018
Dari berkas salinan Putusan Badan a. Akta Jaminan Fidusia yang
Penyelesaian Sengketa Konsumen berada dalam negeri.
Nomor 52/Pts/BPSK/VII/2015 b. Maupun yang diluar negeri.
bahwasanya pihak debitur melakukan Tujuannya adalah memenuhi azas
tindakan wanprestasi disebabkan publisitas dan keterbukaan,
pihak debitur mengalami keadaan mengenai segala keterangan yang
ekonomi yang buruk karena ibu ada di Kantor Pendaftaran Jaminan
mertua dari pihak debitur mengalami Fidusia terbuka untuk umum selain
penyakit jantung dan ditambah rekan itu tujuan dari pendaftaran ini adalah
bisnis pihak debitur memohon agar sebagai jaminan kepastian terhadap
pembayaran tagihan diundur sehingga kreditor lain mengenai kebenaran
dana yang seharusnya dialokasikan benda yang dibebani dengan
untuk membayar angsuran kredit jaminan fidusia.
tetapi pihak debitur mengalokasikan 3. Selanjutnya didalam Pasal 12 Ayat
terlebih dahulu untuk biaya perobatan (1) Pendaftaran dilakukan ditempat
ibu mertuanya. kedudukan penerima fidusia.
4. Tempat pendaftaran dimana
Dalam praktek usaha pembiayaan kedudukan dari penerima fidusia.
konsumen, biasanya permasalahan 5. Permohonan pendaftaran bisa
akan timbul jika debitur tidak mampu dilakukan oleh penerima fidusia
mengangsur lagi pinjaman tersebut. atau kuasanya atau juga boleh
Permasalahan pada pembayaran diwakilkan Pasal 13 Ayat (1).
angsuran yang seharusnya dilakukan 6. Pencatatan jaminan fidusia dalam
debitur adalah berupa kredit macet. Pasal 13 Ayat (2).
Kelalaian debitur yang 7. Tata cara pendaftaran sesuai aturan
mengakibatkan kredit macet tidak dalam Peraturan Pemerintah
terjadi begitu saja secara mendadak, Nomor 86 Tahun 2000 tanggal 28
pada sebagian besar kejadian berbagai September 2000.
macam gejala penurunan pada Perusahaan yang menyediakan
ketetapan pembayaran pada setiap dokumen berbentuk barang dagangan
bulannya. sehubungan dengan transaksi
B. Mekanisme Penarikan Kendaraan pinjaman adalah “kreditur”. 25
Bermotor oleh Kreditur Atas Menurut Undang-Undang
Kelalaian atau Tidak Perlindungan Konsumen Pasal 45
Dilaksanakan Kewajiban Debitur Ayat 1, setiap konsumen yang
Kepada Kreditur. dirugikan bisa menggugat pelaku
Sebelum terjadinya eksekusi ada usaha melalui lembaga yang bertugas
beberapa tahapan yang dipenuhi agar menyelesaikan sengketa antara
kekuatan eksekutorial dan Pasal 29 konsumen dan pelaku usaha atau
Undang-Undang Jaminan Fidusia melalui peradilan yang berada
dapat terpenuhi agar tahapan-tahapan
sebagai berikut: 25
1. Akta Jaminan Fidusia yang wajib Leroy F. Moore, III and Janice K. Moore
Plaintiffs, Flagstar Bank, Federal Savings
didaftarkan.
Bank (Formely Known As First Security
2. Pendaftaran Jaminan Fidusia yang Savings Bank, FSB), United States District
meliputi: Court, E.D Virginia, Norfolk Division, 6 F.
Suup. 2d 496, November. 26, 1997.
9
___________________________________________________________
JOM Fakultas Hukum Volume V Nomor 1 April 2018
dilingkungan peradilan umum. KUHPerdata yaitu karena terbukti
Gugatan terhadap masalah dengan adanya Perjanjian
pelanggaran hak konsumen perlu Pembiayaan No.4021402806 yang
dilakukan karena posisi konsumen tidak sesuai menurut Pasal 1320
dan pelaku usaha sama-sama KUHPerdata tersebut, bawa pihak
berimbang dimata hukum. perusahaan pembiayaan :
Rafdinal (43) warga Kecamatan a. Telah beritikad buruk dalam
Tampan, Pekanbaru, pada bulan melakukan kegiatan usahanya;
Agustus 2014 menghubungi b. Tidak memberikan yang benar,
Marketing BFI Finance bernama jelas, dan jujur;
Wahyu untuk meminjam uang dengan c. Tidak memperlakukan atau
jaminan asli BPKB atas 1 (satu) unit melayani konsumen secara benar
Mobil Mitsubishi Fuso FM 517 H bak dan jujur.
besi tahun 2006 dengan Nomor Polisi Menurut analisis penulis
BM 8150 JU yang mana bisa cair berdasarkan Putusan Badan
dengan jumlah sebesar Penyelesaian Sengketa Konsumen
Rp.210.000.000,- dengan angsuran Nomor 52/Pts/BPSK/2015 terbukti
sebesar Rp. 9.206.500,- setiap bulan bahwa dalam perjanjian Sewa Guna
selama 36 bulan. Namun, dalam Usaha Nomor 4021402806 tersebut
angsuran ke 9 (sembilan) pihak pihak kreditur tidak mendaftarkan
debitur mengalami kesulitan ekonomi jaminan fidusia atas objek jaminan.
karena ibu mertua mengalami sakit Dalam Pasal 29 Ayat (1) Undang-
jantung.26 Tanggal 15 Juli 2015, Undang Nomor 42 Tahun 1999, dasar
pihak BFI Finance mengambil paksa lahirnya hak eksekusi:
mobil tersebut tanpa adanya akta 1. Adanya cidera janji.
jaminan fidusia dan mobil tersebut Adapun cidera janji yang diatur
langsung diambil dengan dalam KUHPerdata Pasal 1243
mengunakan Mobil derek saat unsur-unsurnya antara lain:
mangkal di Gudang. a. Lalai memenuhi perjanjian;
Berdasarkan Peraturan Menteri b. Tidak memenuhi prestasi dalam
Keuangan Nomor jangka waktu yang telah
130/PMK.010/2012 Pasal 2 yang ditentukan.
mengatur tentang Pendaftaran Namun dalam kasus diatas,
Jaminan Fidusia “ Perusahaan sebenarnya eksekusi tidak mudah
Pembiayaan wajib mendaftarkan dilakukan karena penyelesaiannya
jaminan fidusia pada kantor harus lewat pengadilan dan dengan
pendaftran fidusia paling lama 30 hari menggunakan prosedur biasa yang
kalender terhitung sejak tanggal sangat tidak efesien dari segi waktu
Perjanjian Pembiayaan Konsumen”. dan biaya. Karena sulitnya dalam
Apabila dikaitkan dengan Pasal 7 eksekusi maka banyak perusahaan
Undang-Undang Nomor 8 Tahun pembiayaan mencoba menggunakan
1999 Tentang Pelindungan unsur kepolisian, walaupun masih
Konsumen dan Pasal 1320 dipertanyakan kewenangan pihak
kepolisan, karena perjanjian kredit
26
Putusan Badan Penyelesaian Sengketa melalui perusahaan pembiayaan
Konsumen Pekanbaru Nomor beserta wanprestasinya belum
52/Pts/BPSK/VII/2015
10
___________________________________________________________
JOM Fakultas Hukum Volume V Nomor 1 April 2018
termasuk dalam masalah pidana, jika penyelesaian sengketanya
tetapi termasuk kasus perdata murni. dilakukan dengan cara abritase. Hal
Alternatif lain yang diambil dalam ini dapat dimengerti karena putusan
melakukan eksekusi, biasanya pihak BPSK dengan cara konsiliasi atau
kreditur (lessor) menggunakan jasa mediasi semata-mata dijatuhkan
juru tagih atau collector amatir berdasarkan surat perjanjian
maupun profesional. perdamaian yang dibuat dan
Eksekusi yang dilakukan oleh ditandatangani oleh kedua belah
tenaga penagihan secara sepihak ini, pihak yang bersengketa, sehingga
tentu tidak sesuai dengan asas ganti kerugian berdasarkan sanksi
perlindungan konsumen. Asas-asas administratif tidak diperlukan sesuai
itu berupa keamanan, keselamatan dengan ketentuan Pasal 37 Ayat (1)
konsumen dan kepastian hukum. dan Ayat (2) Kepmen Nomor
Maka itu diperlukan adanya suatu 350/2001 Tentang Pelaksanaan dan
kejelasan mengenai penarikan yang Wewenang Badan Penyelesaian
dilakukan oleh kreditur secara Sengketa Konsumen. Penyelesaian
sepihak. sengketa di Badan Penyelesaian
Apabila leasing tetap bersikukuh Sengketa Konsumen pada
mengambil alih kendaraan, maka hakikatnya bertujuan untuk
perusahaan pembiayaan akan mendapatkan ganti kerugian bagi
dikenakan sanksi. Peraturan Menteri konsumen.
Keuangan Nomor Ketika banding adalah dengan
130/PMK.010/2012 memberikan cuti dan tidak benar, Anders dan
sanksi adminidtratif secara bertahap peraturan pengadilan yang sesuai,
berupa: yang meminta penasihat ditunjuk
1. Peringatan, yang mana yang ingin menarik berkas singkat
peringatan diberikan secara yang menjelaskan kurangnya
tertulis paling banyak 3 (tiga) kali masalah yang dapat diwarnai, tidak
berturut-turut dengan masa berlaku. Sebaliknya, jika hanya
berlaku masing-masing 60 (enam masalah yang tidak benar yang
puluh) hari kalender. Bila dapat di identifikasi dank lien tidak
ternyata sebelum berakhirnya akan setuju untuk meninggalkan
jangka waktu sanksi peringatan pencarian bantuan banding,
Perusahaan Pembiayaan telah penasihat yang ditunjuk dapat
memenuhi ketentuan maka mengajukan gugatan untuk menarik
Menteri Keuangan dapat dan mendukung secara singkat di
mencabut sanksi peringatan; pengadilan, yang memiliki
2. Pembekuan kegiatan usaha; wewenang untuk membatalkan
3. Pencabutan izin usaha; perintah yang ditunjuk.27
Ketentuan Kepmen Nomor Menurut analisis penulis dalam
350/2001 Tentang Pelaksanaan dan kasus diatas terbukti bahwa leasing
Wewenang Badan Penyelesaian
27
Sengketa Konsumen, BPSK Ronald Tesson, In Re Withdrawal Of
berwenang menjatuhkan ganti Attorney. People Of The State Of Michigan,
kerugian berdasarkan sanksi Plaintiff-Appelle, In Re Withdrawal Of
administratif kepada pelaku usaha Attorney. 231 Mich. App. 504 Court Of Appleas
Of Michigan, December. 10, 1998.
11
___________________________________________________________
JOM Fakultas Hukum Volume V Nomor 1 April 2018
tersebut belum mendaftarkan barang a. Akta Jaminan Fidusia yang
jaminan fidusia di kantor Wilayah berada dalam negeri.
Hukum dan HAM yang membawahi b. Maupun yang diluar negeri.
Kantor Pendaftaran Fidusia sesuai 3. Selanjutnya didalam Pasal 12 Ayat
dengan Putusan BPSK (1) Pendaftaran dilakukan ditempat
52/Pts/BPSK/VII/2015. Berdasarkan kedudukan penerima fidusia.
pengertian Teori Kepastian Hukum 4. Tempat pendaftaran dimana
yaitu: kedudukan dari penerima fidusia.
a) Adanya aturan yang bersifat 5. Permohonan pendaftaran bisa
umum membuat individu dilakukan oleh penerima fidusia
mengetahui perbuatan apa yang atau kuasanya atau juga boleh
boleh atau tidak boleh dilakukan; diwakilkan Pasal 13 Ayat (1).
b) Berupa keamanan hukum bagi 6. Pencatatan jaminan fidusia dalam
individu dari kesewenangan Pasal 13 Ayat (2).
pemerintah karena adanya aturan 7. Tata cara pendaftaran sesuai aturan
hukum yang bersifat umum itu dalam Peraturan Pemerintah
individu dapat mengetahui apa Nomor 86 Tahun 2000 tanggal 28
saja yang boleh dilakukan oleh September 2000.
Negara terhadap individu. B. Saran
PENUTUP 1. Analisis yang cermat terhadap
Dari pembahasan yang penulis calon debitur oleh pihak
uraikan diatas maka dapat ditarik perusahaan pembiayaan dan
kesimpulan dan saran sebagai berikut : itikad baik dari konsumen dan
A. Kesimpulan kreditur dalam melaksanakan
1. Faktor penyebab terjadi penarikan perjanjian pembiayaan
kendaraan bermotor adalah faktor konsumen. Oleh sebab itu,
ekonomi dimana pihak debitur sebelum memberi memberi
mengalami kesulitan ekonomi persetujuan kepada calon debitur
karena keluarga dari pihak debitur maka pihak BFI Finance
mengalami sakit dan kegiatan usaha seharusnya melakukan analisis
yang dijalankan pihak debitur macet yang cermat terhadap karakter,
karena dana yang seharusnya di kemampuan membayar angsuran
butuhkan untuk kegiatan usaha dan serta status pekerjaan dari calon
pembayaran angsuran tersebut di debitur tersebut guna
alokasikan untuk biaya perobatan. menghindari timbulnya masalah
2. Sebelum terjadinya eksekusi ada dalam pelaksanaan perjanjian
beberapa tahapan yang dipenuhi pembiayaan konsumen.
agar kekuatan eksekutorial dan 2. Debitur harus menyadari
Pasal 29 Undang-Undang Jaminan kewajibannya untuk melakukan
Fidusia dapat terpenuhi agar pembayaran dengan tepat waktu
tahapan-tahapan sebagai berikut: serta tidak melakukan tindakan-
1. Akta Jaminan Fidusia yang wajib tindakan yang dilarang oleh
didaftarkan. pihak perusahaan pembiayaan
2. Pendaftaran Jaminan Fidusia yang sehingga dalam pelaksanaan
meliputi: pembiayaan konsumen dapat
berjalan dengan lanvar serta tidak

12
___________________________________________________________
JOM Fakultas Hukum Volume V Nomor 1 April 2018
merugikan pihak perusahaan _________, 1998, Ruang Lingkup
pembiayaan, karena dalam Permasalahan Eksekusi Bidang
prakteknya pelaksanaan pihak Perdata, PT. Gramedia. Jakarta:
perusahaan pembiayaan sering
dirugikan oleh pihak debibur. Kansil, CST, 2002, Pengantar Ilmu
DAFTAR PUSTAKA Hukum dan Hukum Tata
Indonesia, Balai Pustaka, Jakarta.
A. Buku
Amiruddin dan Zainal Asikin, 2004, Kelsen, Hans, 2006, Teori Umum
Pengantar Metode Penelitian Tentang Hukum dan Negara,
Hukum, PT.Raja Grafindo Nusamedia, Bandung.
Persada, Jakarta.
Lebaccqs, Keren, 2006, Teori-Teori
Ashsofa, Burhan, 2010, Metode Keadilan (Six Theories Of
Penelitian Hukum, Rineka Cipta, Justice), Nusamedia, Bandung.
Jakarta.
Marzuki, Peter Mahmud, 2008
Bachtiar, Maryati, 2009, Hukum Pengantar Ilmu Hukum, Kencana
Perikatan, PPPUR, Pekanbaru. Pranada Media Group, Jakarta.

Friedman, Lawrance M., 1975, The _____________, 2013, Penelitian Hukum


Legal System A Social Science edisi revisi, Kencana Prenada Media
Prespective, Rusel Foundation. Group, Jakarta.

Friedrich, Carl Joachim, 2004, Mertokesumo, Sudikno, 1996,


Filsafat Hukum Perspektif Mengenal Hukum (Suatu
Historis, Nuansa dan Nusamedia, Pengantar), Liberty,
Bandung. Yogyakarta.

J.Satrio, 1996, Hukum Perjanjian, Meilany dan Weni Rahayu, 2012,


Citra Aditya Bakti, Bandung. Ensiklopedia Bahasa Indonesia
1, PT. Mediantara Semesta,
______, 2001, Hukum Perikatan Jakarta.
Yang Lahir Dari Perjanjian,
Citra Aditya Bakti, Bandung Miru, Ahmad dan Sutarman Yodo,
. 2010, Hukum Perlindungan
______, 2001, Hukum Jaminan Hak Konsumen, Rajawali Pers,
Jaminan Fidusia, PT. Citra Jakarta.
Aditya Bakti, Purwekerto.
Muhammad, Abdul Kadir, 1992,
Harahap, Muhammad Yahya, 2006, Hukum Perdata Indonesia, Citra
Pembahasan, Permasalahan dan Aditya Bakti, Bandung.
Penetapan KUHAP, Sinar
Grafika, Edisi Kedua, Jakarta. Muhammad, Abdulkadir dan Rilda
Murniati, 2000, Segi Hukum
Lembaga Keuangan Dan

13
___________________________________________________________
JOM Fakultas Hukum Volume V Nomor 1 April 2018
Pembiayaan, PT. Citra Aditya Suryodiningrat, R.M, 1978,
Bakti, Bandung. Perikatan-Perikatan Bersumber
Perjanjian, Tarsito, Bandung.
Nugroho, Susanti Adi, 2008, Proses
Penyelesaian Sengketa Susanto, Happy, 2008, Hak-Hak
Konsumen ditinjau dari Hukum Konsumen Jika Dirugikan,
Acara Serta Kendala Transmedia Pusta, Jakarta.
Impelementasinya, Kencana,
Jakarta. Syahmin AK, 2010, Hukum Kontrak
Internasional, Rajawali Pers,
Rahardjo, Satjipto, 1982, Ilmu Jakarta.
Hukum, Alumni, Bandung.
Tjemen, Edy Putra, 2002, Kredit
Salim HS, 2011 Perkembangan Perbankan Suatu Tinjauan
Hukum Jaminan di Indonesia, Yuridis, Pradya Paramita, Jakarta.
PT. Raja Grafindo Persada,
Jakarta. Waluyo, Bambang, 2012, Penelitian
Hukum Dalam Praktek, Sinar
Shofie, Yusuf, 2008, Kapita Selekta Grafika, Jakarta.
Hukum Perlindungan Konsumen
Di Indonesia, PT. Citra Aditya Wardiono, Kelik, 2014, Hukum
Bakti, Bandung. Perlindungan Konsumen Aspek
Substansi Hukum, Struktur
Soekanto, Soejono dan Sri Mamudji, Hukum dan Kultur Hukum
1995, Penelitian Hukum Dalam UU No 8 Tahun 1999
Normatif, Raja Grafindo Persada, Tentang Perlindungan
Jakarta. Konsumen, Penerbit Ombak,
Yogyakarta.
Soeroso. R, 2010, Perjanjian
Dibawah Tangan, Sinar Grafika, Widjaja, Gunawan dan Ahmad Yani,
Jakarta. 2003, Seri Hukum Bisnis:
Jaminan Fidusia, PT. Raja
Subekti, 1983, Aneka Perjanjian, Grafindo Persada, Jakarta.
Alumni, Bandung. B. Jurnal/Kamus/Makalah
Departemen Pendidikan dan
________, 1987, Hukum Perjanjian, Kebudayaan, 2003, Kamus Besar
PT. Intermasa, Jakarta. Bahasa Indonesia, Balai Pustaka,
Jakarta.
________, 2002, Hukum Perjanjian, Hannifah, Mardalena, 2014,
Intermasa, Jakarta. Perjanjian Sewa Beli Menurut
Hukum Perdata, Jurnal Ilmu
Sunaryo, 2009, Hukum Lembaga Hukum, Yustisia.
Pembiayaan, Sinar Grafika,
Jakarta. Kusuma, Derry Angling, 2009,
Mekanisme Dalam Perjanjian
Kredit Sindikasi Dan
14
___________________________________________________________
JOM Fakultas Hukum Volume V Nomor 1 April 2018
Perlindungan Hukum Terhadap Pelaksanaan Lembaga
Kreditor, Jurnal Hukum, Program Pembiayaan di Indonesia.
Pasca Sarjana Universitas
Sriwijaya. Kitab Undang-Undang Hukum
Perdata
Pusat Pembinaan dan Pengembangan
Bahasa Departemen Pendidikan Peraturan Menteri Keuangan
dan Kebudayaan, 1983, Kamus No.130/PMK.010/2012, Tentang
Bahasa Indonesia, Balai Pustaka, Pendaftran Jaminan Fidusia Bagi
Jakarta. Perusahaan Pembiayaan Yang
Melakukan Pembiayaan
Purwanto, 2012, “Beberapa Konsumen Untuk Kendaraan
Permasalahan Perjanjian Bermotor dengan Pembebanan
Pembiayaan Konsumen Dengan Jaminan Fidusia.
Jaminan Fidusia”, Jurnal
RechtsVinding Media Pembinaan Peraturan Menteri Keuangan Nomor
Hukum Nasional, BPHN 84/PMK.12/2006 tentang
Kementrian Hukum dan Ham. Perusahaan Pembiayaan
Putusan Badan Penyelesaian Sengketa Peraturan Presiden Republik
Konsumen Nomor Indonesia Nomor 9 Tahun 2009
52/Pts/BPSK/VII/2015 Tentang Lembaga Pembiayaan.
Salim, Peter, 1983, Kamus Bahasa Surat Keputusan Bersama Menteri
Indonesia Kontenporer, Modern Keuangan dan Menteri
English Pers, Jakarta. Perdagangan Republik Indonesia
C. Peraturan Perundang- dengan No.KEP-
Undangan 122/MK/IV/2/1974 dan
Undang-Undang Nomor 8 Tahun No.30/Kpb/I/1974 Tentang
1999 tentang Perlindungan Perizinan Leasing.
Konsumen Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 1999 Undang-Undang Nomor 4 Tahun
Nomor 42. 1996 tentang hak Tanggungan.
D. Webstie
Keppres No 61 Tahun 1998 Tentang http://beritariau.com/berita-3429-
Lembaga Pembiayaan. hakim-pn-pekanbaru-bpsk-tak-
berwenang-adili-kasus-
Keputusan Menteri Keuangaan No konsumen-pt-bfi-finance-
1251/KMK.013/1998 Tentang dimenangkan.html. diakses,
Ketentuan dan Tata Cara tanggal, 12 Oktober 2016
Pelaksanaan Lembaga
Pembiayaan di Indonesia.

Keputusan Menteri Keuangaan No


1251/KMK.013/1998 Tentang
Ketentuan dan Tata Cara
15
___________________________________________________________
JOM Fakultas Hukum Volume V Nomor 1 April 2018

You might also like