Makalah Teori Keperawatan

You might also like

Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 15

MAKALAH

TEORI KEPERAWATAN PSIKODINAMIK


(MENURUT HILDEGARD E. PEPLAU)
KATA PENGANTAR

Puji syukur diucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmatNya sehingga makalah ini
dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terimakasih terhadap
bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran
maupun materinya.

Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa pembaca
praktekkan dalam kehidupan sehari-hari.

Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan
makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman Kami. Untuk itu kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................................................i

DAFTAR ISI..................................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................................1

1.1 Latar Belakang.......................................................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah..................................................................................................................2

1.3 Tujuan Masalah......................................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN................................................................................................................3

2.1 Pengertian Teori Keperawatan Menurut Hildegard E. Peplau...............................................3

2.2 Tahapan Interpersonal Menurut Hildegard E. Peplau dalam Keperawatan...........................5

2.3 Teori Hildegard E. Peplau dan Konsep 4 Besar.....................................................................6

2.4 Hubungan Antara Fase-Fase Hildegard E. Peplau dan Proses Keperawatan........................6

2.5 Biodata Hildegard E. Peplau..................................................................................................8

BAB III PENUTUP......................................................................................................................11

3.1 Kesimpulan..........................................................................................................................11

3.2 Saran.....................................................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................12

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Menurut Nurul (2020) Keperawatan merupakan suatu bentuk layanan kesehatan


professional yang menjadi bagian integral dari layanan kesehatan yang didasarkan
pada ilmu dan etika keperawatan. Sedangkan ilmu keperawatan adalah suatu ilmu
yang mempelajari pemenuhan kebutuhan dasar manusia mulai dari bologis, psikologis,
sosial, dan spiritual. Ilmu keperawatan juga didasarkan pada suatu teori yang sangat
luas. Model keperawatan yang dijelaskan oleh Hildegard E. Peplau ini mencakup
segala sesuatu tentang diri individu itu sendiri tepatnya didalam dirinya, yaitu
interpersonal, dan hal ini mengarah pada kejiwaan seseorang. Inilah model teori yang
dijadikan acuan perawat dalam melakukan tindakan keperawatan. Model keperawatan
menurut Peplau ini juga menggunakan dasar hubungan antar manusia yang mencakup
4 komponen sentral yaitu pasien, perawat, masalah kecemasan yang terjadi akibat
sakit (sumber kesulitan) dan proses interpersonal.

Ilmu keperawatan didasarkan pada suatu teori yang sangat luas. Proses
keperawatan adalah metode dimana suatu konsep diterapkan dalam praktik
keperawatan. Keperawatan merupakan suatu bentuk layanan kesehatan professional
yang merupakan bagian integral dari layanan kesehatan yang berdasarkan pada ilmu
dan etika keperawatan (Susanti, 2010). Keperawatan sebagai bagian intergral dari
pelayanan kesehatan, ikut menentukan mutu dari pelayanan kesehatan. Untuk
menjalankan tugas keperawatan, banyak teori keperawatan yang digunakan, salah
satunya adalah Hildegard E. Peplau. Model konsep dan teori keperawatan yang
dijelaskan oleh Peplau menjelaskan tentang kemampuan dalam memahami diri sendiri
dan orang lain yang menggunakan dasar hubungan antar manusia yang mencakup 4
komponen sentral yaitu klien, perawat, masalah kecemasan yang terjadi akibat sakit
dan proses interpersonal.

1
1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan lengkapnya permasalahan pada latar belakang masalah di atas, yang


menjadi rumusan masalah dalam makalah yang penulis susun adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana pengertian teori keperawatan menurut Hildegard E. Peplau?
2. Bagaimana tahapan interpersonal menurut Hildegard E. Peplau dalam keperawatan?
3. Bagaimanakah Teori Hildegard E. Peplau dan konsep 4 besar?
4. Bagaimanakah hubungan antara fase-fase Hildegard E. Peplau dan proses
keperawatan?

1.3 Tujuan Masalah


Tujuan yang ingin dicapai penulis, setelah menyusun makalah ini adalah:
1. Untuk mengetahui dan mendeskripsikan pengertian teori keperawatan menurut
Hildegard E. Peplau
2. Untuk mengetahui dan mendeskripsikan bagaimana tahapan interpersonal menurut
Hildegard E. Peplau dalam keperawatan
3. Untuk mengetahui dan mendeskripsikan bagaimana tahapan model keperawatan
Hildegard E. Peplau
4. Untuk mengetahui dan mendeskripsikan bagaimana teori Hildegard E. Peplau dan
konsep 4 besar
5. Untuk mengetahui dan mendeskripsikan hubungan antara fase-fase Hildegard E.
Peplau dan proses keperawatan

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Teori Keperawatan Menurut Hildegard E. Peplau

Teori yang dikembangkan Hildegard E Peplau adalah keperawatan spikodinamik


(Psychodynamyc Nursing). Teori ini dipengaruhi oleh model hubungan interpesonal
yang bersifat terapeutik (significant therapeutic interpersonal process). Hildegard E.
Peplau mendefenisikan teori keperawatan  psikodinamikanya sebagai berikut:
“Perawatan psikodinamik adalah kemampuan untuk memahami perilaku seseorang
untuk membantu mengidentifikasikan kesulitan-kesulitan yang dirasakan dan untuk
mengaplikasikan prinsip-prinsip kemanusiaan yang berhubungan dengan masalah-
masalah yang muncul dari semua hal atau kejadian yang telah dialami (Putri, 2012).

Berdasarkan teori ini klien adalah individu dengan kebutuhan perasaan, dan
keperawatan adalah proses interpersonal dan terapeutik. Tujuan keperawatan adalah
untuk mendidik klien dan keluarga dan untuk membantu klien mencapai kematangan
perkembangan kepribadian (Putri, 2012) Oleh sebab itu perawat berupaya
mengembangkan hubungan antara perawat dan klien, dimana perawat bertugas
sebagai narasumber, konselor, dan wali. Pada saat klien mencari bantuan, pertama
perawat mendiskusikan masalah dan menjelaskan jenis pelayanan yang tersedia.
Dengan berkembangnya hubungan antara perawat dan klien, perawat dan klien
bersama-sama mendefinisikan masalah dan kemungkinan penyelesaian masalahnya.
Dari hubungan ini klien mendapatkan keuntungan dengan memanfaatkan pelayanan
yang tersedia untuk memenuhi kebutuhannya dan perawat membantu klien dalam hal
menurunkan kecemasan yang berhubungan dengan masalah kesehatannya. Teori
Peplau merupakan teori yang unik dimana hubungan kolaborasi perawat-klien
membentuk suatu “kekuatan mendewasakan” melalui hubungan interpersonal yang
efektif dalam membantu pemenuhan kebutuhan klien (Kusmiran, 2020). Ketika
kebutuhan dasar telah diatasi, kebutuhan yang baru mungkin muncul. Hubungan
interpersonal perawat-klien digambarkan sebagai fase-fase yang saling tumpang tindih
seperti berikut ini : orientasi, identifikasi, penjelasan, dan resolusi.

3
Peplau menerbitkan Buku Interpersonal Relation in Nursing pada tahun 1952
Artikel-artikel di majalah-majalah profesional dan topik konsep-konsep interpersonal
sampai pada isu-isu keperawatan yang terbaru. Dan selanjutnya Peplau
mengembangkan teori keperawatan yang dikenal dengan Psychodynamic Nursing.
Model  konsep dan teori keperawatan yang dijelaskan oleh Peplau menjelaskan
tentang kemampuan dalam memahami diri sendiri dan orang lain yang menggunakan
dasar hubungan antar manusia yang mencakup 4 komponen sentral :
1. Pasien
2. Perawat
3. Masalah kecemasan yang terjadi akibat sakit
4. Proses interpersonal 
Penjabarannya sebagai berikut:
1. Pasien
Sistem dari yang berkembang terdiri dari karakteristik biokimia, fisiologis,
interpersonal dan kebutuhan serta selalu berupaya memenuhi kebutuhannya dan
mengintegrasikan belajar pengalaman. Pasien adalah subjek yang langsung
dipengaruhi oleh adanya proses interpersonal.
2. Perawat
Perawat berperan mengatur tujuan dan proses interaksi interpersonal dengan
pasien yang bersifat partisipatif, sedangkan pasien mengendalikan isi yang menjadi
tujuan. Hal ini berarti dalam hubungannya dengan pasien, perawat berperan sebagai
mitra kerja, pendidik, narasumber, pengasuh pengganti, pemimpin dan konselor sesuai
dengan fase proses interpersonal.
3. Masalah Kecemasan yang terjadi akibat sakit / Sumber Kesulitan
Ansietas berat yang disebabkan oleh kesulitan mengintegrasikan pengalaman
interpersonal yang lalu dengan yang sekarang ansietas terjadi apabila komunikasi
dengan orang lain mengancam keamanan psikologi dan biologi individu. Dalam model
peplau ansietas merupakan konsep yang berperan penting karena berkaitan langsung
dengan kondisi sakit.
4. Proses Interpersonal

4
Proses interpersonal yang dimaksud antara perawat dan pasien ini
menggambarkan metode transpormasi energi atau ansietas pasien oleh perawat yang
terdiri dari 4 fase. Peplau mengidentifikasi empat tahapan hubungan interpersonal
yang saling berkaitan yaitu: (1) orientasi, (2) identifikasi,  (3) eksploitasi, (4) resolusi
(pemecahan masalah). Setiap tahap saling melengkapi dan berhubungan sebagai satu
proses untuk penyelesaian masalah.

2.2 Tahapan Interpersonal Menurut Hildegard E. Peplau dalam Keperawatan

Untuk mencapai tujuan dari hubungan interpersonal tersebut maka harus melalui
penggunaan step-step atau fase-fase sebagai berikut:
1). Fase Orientasi
Pada fase ini perawat dan klien masih sebagai orang yang asing. Pertemuan diawali
oleh pasien yang mengekspresikan perasaan butuh, perawat dan klien malakukan
kontrak awal untuk membangun kepercayaan dan terjadi proses pengumpulan data.
Pada fase ini yang paling penting adalah perawat bekerja sama secara kolaborasi
dengan pasien dan keluarganya dalam menganalisis situasi yang kemudian bersama-
sama mengenali, memperjelas dan menentukan masalah untuk ada setelah masalah
diketahui, diambil keputusan bersama untuk menentukan  tipe bantuan apa yang
diperlukan. Perawat sebagai fasilitator dapat merujuk klien ke ahli yang lain sesuai
dengan kebutuhan
2). Fase Identifikasi
Fase ini fokusnya memilih bantuan profesional yang tepat, pada fase ini pasien
merespons secara selektif ke orang-orang yang dapat memenuhi kebutuhannya. Setiap
pasien mempunyai respons berbeda-beda pada fase ini. Respons pasien terhadap
perawat:
a.         Berpartisipasi dan interpendent dengan perawat
b.        Anatomy dan independent
c.         Pasif dan dependent
3). Fase Eksploitasi
Fase ini fokusnya adalah menggunakan bantuan profesional untuk alternatif
pemecahan masalah. Pelayanan yang diberikan berdasarkan minat dan kebutuhan dari

5
pasien. Pasien mulai merasa sebagai bagian integral dari lingkungan pelayanan. Pada
fase ini pasien mulai menerima informasi-informasi yang diberikan padanya tentang
penyembuhannya, mungkin berdiskusi atau mengajukan pertanyaan-pertanyaan pada
perawat, mendengarkan penjelasan-penjelasan dari perawat dan sebagainya.
4). Fase Resolusi
Terjadi setelah fase-fase sebelumnya telah berjalan dengan sukses. Fokus pada
fase ini mengakhiri hubungan profesional pasien dan perawat dalam fase ini perlu
untuk mengakhiri hubungan teraupetik meraka. Dimana pasien berusaha untuk
melepaskan rasa ketergantungan kepada tim medis dan menggunakan kemampuan
yang dimilikinya agar mampu menjalankan secara sendiri.

2.3 Teori Hildegard E. Peplau dan Konsep 4 Besar

Teori keperawatan biasanya berkembang menjadi empat konsep individu,


kesehatan, masyarakat, dan keperawatan. Peplau mendefinisikan manusia sebagai
organisme kesehatan, didefinisikan sebagai "simbol kata yang menyiratkan gerakan
maju kepribadian dan proses-proses manusia lainnya yang sedang berlangsung di arah
yang produktif, kreatif, konstruktifberusaha dengan caranya sendiri untuk mengurangi
ketegangan yang dihasilkan oleh kebutuhan "pribadi, dan komunitas yang hidup"
(Arifin, et al., 2020).

2.4 Hubungan Antara Fase-Fase Hildegard E. Peplau dan Proses Keperawatan

Kontinum Peplau pada empat fase orientasi, identifikasi, eksploitasi, dan resolusi


dapat dibandingkan dengan proses keperawatan. Proses keperawatan didefinisikan
sebagai "aktivitas intelektual’’ yang disengaja dimana praktek keperawatan didekati
secara tertib, sistematis. Ada banyak kesamaan antara proses keperawatan dan
fase interpersonal Peplau. Fase Peplau dan proses keperawatan berurutan dan fokus
pada interaksi terapeutik. Keduanya bila menemui “stress” harus menggunakan
tehnik problem solving secara kolaboratif, dengan tujuan akhir adalah menemukan
kebutuhan pasien.. Keduanya menggunakan observasi, komunikasi,
dan recording sebagai alat dasar untuk praktek perawat. Ada perbedaan juga antara
fase Peplau dan proses keperawatan. Keperawatan profesional saat ini memiliki

6
pengertian tujuan yang lebih jelas dan memiliki area praktek yang
spesifik. Keperawatan beranjak dari peran physician’s helper ke arah consumer
advocay.
Tabel 2.1 Hubungan Fase-Fase Peplau dengan Proses Keperawatan
PROSES KEPERAWATAN FASE-FASE PEPLAU
Pengkajian OrientasiPerawat dan pasien sebagai orang
yang asing, pertemuan diawali oleh pasien
yang mengekspresikan perasaan butuh,
bekerja sama mengenali dan menentukan
masalah

Diagnosa Keperawatan Pasien menjelaskan perasaan butuh


Perencanaan Identifikasi. Meletakkan tujuan yang
interpendent, pasien mempunyai perasaan
memiliki dan merespons secara selektif untuk
memenuhi kebutuhannya

Implementasi Eksploitasi. Pasien secara selektif mencari


siapa yang dapat memberi inisiatif oleh
pasien
Evaluasi Resolusi. Terjadi setelah fase-fase yang lain
sukses secara lengkap kemudian dilakukan
pengakhiran hubungan

7
2.5 Biodata Hildegard E. Peplau

Hildegrad Peplau lahir di Reading Pensylvania 1 September 1909. Lulus Diploma


Keperawatan dari Pottstown, Pennsylvania 1931. Lulus BA dari Bennington College
bidang interpersonal Psychology 1943, dan lulus MA bidang Keperawatan jiwa
(Psychiatrict) 1947 dan Doktor PEndidikan bidang pengembangan kurikulum 1953.
DR Peplau memiliki pengalaman kerja dibidang keperawatan baik di rumah sakit
swasta maupun pemerintah, 2 tahun di Kemiliteran US, Penelitan keperawatan, dan
praktek paruh waktu di keperawatan jiwa swata. Dia telah mengajar bidang
keperawatan jiwa selama beberapa tahun dan professor emeritus dari Universitas
Rutgers. Lulusan sarjana bidang keperawatan yang pertama eropa pusat di fasilitasi
oleh DR. Peplau di belgia

Hildegrad Peplau menerbitkan bukunya “hubungan interpersonal dalam


keperawatan” 1952. Ia juga menerbitkan banyak artikel dalam majalah-majalah
professional dengan topic mulai konsep interpersonal sampai issue terkini dalam
bidang keperawatan. Pampletnya “prinsip dasar bagi konseling keperawatan” yang
berasal dari hasil penelitianya dan lokakaria (pengalaman kerja).

Dr. Peplau telah bekerja pada berbagai organisasi, termasuk WHO, lembaga
nasional kesehatan jiwa, dan kesatuan keperawatan. Ia juga mantan direktur eksekutif
dan presiden persatuan Perawat Amerika dan anggota akademi keperawatan amerika.

8
Dia telah bekerja /melanyani sebagai konsultan keperawatan bagi berbagai Negara-
negara asing dan bagian bedah umum angkatan udara US. Pensiun pada tahun 1974
dan masih aktif dalam keperawatan. Bukunya 1952 telah diterbitkan kembali 1988
(komunikasi pribadi, November 4, 1987). Kontribusinya yang banyak bagi
keperawatan adalah hasil kualitas rintisanya dalam komunikasi dan persepsinya
mengenai keperawatan.

Hildegrad Peplau menerbitkan bukunya hubungan antar-pribadi (interpersonal)


dalam keperawatan, sehubungan dengan bukunya “teori parsial untuk praktek
keperawatan” Peplau membahas mengenai tahap-tahap proses hubungan antar-pribadi,
peran dalam kerja keperawatan, dan metode-metode dalam mempelajari keperawatan
sebagai satu proses interpersonal.

Karir

Peplau memulai karirnya di keperawatan pada tahun 1931 sebagai lulusan dari
Pottstown Rumah Sakit Sekolah Keperawatan di Philadelphia, PA . Dia kemudian
bekerja sebagai perawat staf di Pennsylvania dan New York City. Posisi musim panas
sebagai perawat untuk New York University perkemahan musim panas menyebabkan
rekomendasi untuk Peplau untuk menjadi perawat sekolah di Bennington College di
Vermont. Di sana ia memperoleh gelar sarjana di bidang psikologi interpersonal tahun
1943 di Bennington dan melalui pengalaman lapangan di Chestnut Lodge, pusat jiwa
swasta, ia belajar masalah psikologis dengan Erich Fromm , Frieda Fromm-
Reichmann , dan Harry Stack Sullivan .Pekerjaan seumur hidup Peplau sebagian besar
berfokus pada pengembangan teori interpersonal yang Sullivan untuk digunakan
dalam praktik keperawatan.

Dari 1943-1945 ia menjabat di Angkatan Darat Korps Perawat dan ditugaskan ke


Field Station Hospital di Inggris, di mana American School of Military Psychiatry
terletak. Di sini ia bertemu dan bekerja dengan tokoh-tokoh terkemuka dalam psikiatri
Inggris dan Amerika. Setelah perang, Peplau berada di meja dengan banyak dari laki-
laki yang sama seperti mereka bekerja untuk membentuk kembali sistem kesehatan
mental di Amerika Serikat melalui bagian dari Undang-Undang Kesehatan Mental
Nasional 1946 .

9
Peplau memegang gelar master dan doktor dari Teachers College, Columbia
University. Dia juga bersertifikat dalam psikoanalisis di William Alanson Putih
Institute of New York City. Pada awal 1950-an, Peplau dikembangkan dan diajarkan
kelas pertama untuk lulusan kejiwaan mahasiswa keperawatan di Teachers College. Dr
Peplau adalah anggota fakultas dari College of Nursing di Rutgers University dari
1954 sampai 1974 Di Rutgers, Peplau menciptakan program tingkat pascasarjana
pertama untuk persiapan spesialis klinis di keperawatan jiwa . 

Dia adalah seorang penulis yang produktif dan sama-sama terkenal untuk
presentasi, pidato, dan lokakarya pelatihan klinisnya. Peplau penuh semangat
menganjurkan bahwa perawat harus menjadi lebih terdidik sehingga mereka bisa
memberikan perawatan yang benar-benar terapi untuk pasien daripada perawatan
kustodian yang umum di rumah sakit jiwa di masa itu. Selama tahun 1950 dan 1960-
an, ia mengadakan lokakarya musim panas untuk perawat di seluruh Amerika Serikat,
terutama di negara rumah sakit jiwa. Dalam seminar ini, ia mengajar konsep
interpersonal dan teknik wawancara, serta, keluarga, dan terapi kelompok individu.

Peplau adalah penasehat Organisasi Kesehatan Dunia dan menjadi dosen tamu di
universitas-universitas di Afrika, Amerika Latin, Belgia, dan di seluruh Amerika
Serikat.Seorang pengacara yang kuat untuk pendidikan pascasarjana dan penelitian di
bidang keperawatan , ia menjabat sebagai konsultan untuk US Surgeon General,
Angkatan Udara AS, dan National Institute of Mental Health . Dia berpartisipasi
dalam banyak kelompok pembuatan kebijakan pemerintah. Dia menjabat sebagai
presiden American Nurses Association 1970-1972 dan wakil presiden kedua 1972-
1974. Setelah pensiun dari Rutgers, ia menjabat sebagai profesor tamu di University of
Leuven di Belgia dalam 1975 dan 1976. Dia meninggal dengan tenang dalam tidurnya
di rumah di Sherman Oaks, California .

10
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Teori Hildegard E. Peplau berfokus pada individu, perawat, dan proses


interaktif. Hildegard E. Peplau yang menghasilkan hubungan antara perawat dan klien.
Berdasarkan teori ini klien adalah individu dengan kebutuhan perasaan, dan
keperawatan adalah proses interpersonal dan terapeutik. Teori dan gagasan Peplau
dikembangkan untuk memberikan bentuk praktik keperawatan jiwa. Oleh sebab itu
perawat berupaya mengembangkan hubungan antara perawat dan klien dimana
perawat bertugas sebagai narasumber, konselor dan wali.
Teori psikodinamika adalah teori yang berusaha menjelaskan hakikat dan
perkembangan kepribadian. Unsur-unsur yang diutamakan dalam teori ini adalah
motivasi, emosi dan aspek-aspek internal lainnya. Teori ini mengasumsikan bahwa
kepribadian berkembang ketika terjadi konflik-konflik dari aspek-aspek psikologis
tersebut, yang pada umumnya terjadi pada anak-anak dini. Teori psikodinamika
dicetuskan oleh Sigmund Freud. Dia berpendapat bahwa perkembangan jiwa atau
kepribadian seseorang ditentukan oleh komponen dasar yang bersifat sosio-efektif,
yakni ketegangan yang ada di dalam diri seseorang itu ikut menentukan dinamikanya
ditengah-tengah lingkungannya.

3.2 Saran

Makalah ini menjelaskan tentang Teori Keperawatan Psikodinamik, untuk itu


penulis menyarankan kepada pembaca agar kiranya mengetahui silsilah tentang Teori
Keperawatan Psikodinamik ini dan mampu mempertahankanya, khususnya pembaca
Teori Keperawatan Psikodinamik.

11
DAFTAR PUSTAKA

Arifin, A., Kusmiran, E., & Lestari, I. (2020). Gambaran Hubungan Interpersonal Perawat-
Klien Berdasarkan Aplikasi Teori Hildegard Peplau Di Rumah Sakit Rajawali
Bandung Tahun 2020. Jurnal Kesehatan Kartika, 15(3), 1-9.

Kusmiran, E. (2020). Gambaran Hubungan Interpersonal Perawat-Klien Berdasarkan


Aplikasi Teori Hildegard Peplau Di Rumah Sakit Rajawali Bandung Tahun
2020. Jurnal Kesehatan Rajawali, 10(2), 83-91.

Nurul Saputri, R. I. S. T. Y. A. N. A. (2020). Studi Literature: Asuhan Keperawatan Pada


Penderita Skizofrenia Dengan Masalah Keperawatan Resiko Perilaku
Kekerasan (Doctoral dissertation, Universitas Muhammadiyah Ponorogo).

Putri, D. E. (2012). Penerapan asuhan keperawatan pada klien isolasi sosial dengan
pendekatan model konseptual Hildegard E. Peplau dan Virginia Henderson. Ners
Jurnal Keperawatan, 8(1), 75-83.

Susanti, H. (2010). Defisit perawatan diri pada klien skizofrenia: aplikasi teori keperawatan
orem. Jurnal Keperawatan Indonesia, 13(2), 87-97.

12

You might also like