Proses - Pencairan - Gas Alam

You might also like

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 7

FORUM TEKNOLOGI Vol. 03 No.

PROSES PENCAIRAN NATURAL GAS ALAM)

Lilis Harmiyanto. SST*)

Abstrak

Unit refrigeration adalah suatu unit proses pendinginan untuk mendapatkan suhu
yang rendah dari pada suhu embient, sering pendinginan digunakan untuk mencairkan gas /
uap.
Untuk pencairan gas bumi (natural gas) diperlukan suhu yang sangat rendah sekali
karena suhu pengembunan gas bumi (natural gas) sangat rendah sehingga diperlukan
pendinginan yang mampu mendinginkan suhu yang rendah.
Untuk mendapatkan pendinginan yang rendah dapat dilakukan dengan beberapa
metode pendinginan yaitu : Pendinginan sampai suhu pengembunan pada tekanan
atmosphir, penekanan tinggi (diatas tekanan embient) pada suhu embient dan dapat pula
dilakukan dengan kombinasi yaitu tekanan tinggi dan suhu rendah.
Untuk mendapatkan/pemilihan refrigerant yang mampu mendinginankan sampai
suhu dingin yang utama adalah refrigerant mempunyai panas penguapan (latent heat) yang
besar semakin baik sbegai bahan pendingin, sehingga dapat menyerap panas yang besar
pula dan makin mampu untukn mendinginkan lebih rendah.
Untuk memenuhi kebutuhan pendinginan yang besar selain besarnya latent heat
(panas penguapan) dari bahan refregerantnya dan jumlah sirkulasi refrigerannya, juga dapat
dilakukan dengan refregerantion dengan lebih satu tahap, makin banyak tahapnya makin
besar kemampuan pendinginannya dan tahapan pendinginan dilakukan secara cascade
refrigerant.

I. PENDAHULUAN Sedangkan untuk transportasi


dapat dilakukan dengan bermacam-
a. Latar Belakang macam cara seperti melalui pipa,
kemasan, mobil tangki dan tangker.
Saat ini gas bumi tidaklah asing atmospher) dalam kondisi gas (tidak
bagi kita karena sehari-hari kita temui dan mencair) sehingga didalam
digunakan untuk beraneka macam seperti pengendaliannya lebih sulit dibandingkan
sebagai bahan bakar rumah tangga, alat dengan fluida cair.
pengelas, pendingin, bahan baku Transportasi dengan pipa gas tidak perlu
petrokimia dan lain-lain. Dengan dicairkan hanya dengan tekanan lebih
banyaknya penggunaan gas bumi tidak sedikit diatas atmosphir gas dapat
luput dari bagaimana storage mengalir dan digunakan sebagai bahan
(penyimpanan), handling (penanganan) bakar rumah tangga, tetapi dengan sistim
dan transportasinya agar lebih efective perpipaan ini tarnsportasinya terbatas juga
dan effisien. tidak dapat mencapai daerah yang jauh.
Gas bumi untuk penyimpanan Sehingga untuk daerah yang jauh
perlu untuk dicairkan karena bila pada penyaluran gas dapat dilakukan dengan
kondisi embient memerlukan penampung pengiriman melalui kemasan, mobil tangki
yang besar, tetapi bila kondisi cair atau dengan tanker.
memerlukan penampung yang lebih kecil.
FORUM TEKNOLOGI Vol. 03 No. 4

Dengan transportasi menggunakan Siklus refrigerasi bila digambarkan


kemasan, mobil tangki dan tanker, gas dalam diagram P – H secara ideal
bumi dicairkan agar effisiensi dan effective berbentuk trapesium, yakni 1-2-3-4-1,
sistim transportasinya serta lebih mudah seperti terlihat pada gambar berikut ini .
penanganannya. Masing – masing titik merupakan
Sehingga dengan cairnya gas bumi maka perpotongan antara suhu (T) dan tekanan
kebutuhan dari storage lebih kecil (P)
sehingga lahan lebih kecil, untuk
membawa kemasan dan tanker pada
volume yang sama, cairan akan lebih P
besar kuantitasnya dibandingkan 3
membawa gas bumi dalam kondisi gas. P2 2

b. Tujuan Penulisan
1. Mekanisme proses pencairannya. P1
4 1
P
c. Batasan Masalah
H3=H4 H1 H2
Penyusunan makalah ini akan
H
dibatasi pada :
1. Skema refrigeration Keterangan :
2. Cascade Refrigeration  1- 2 = proses kompresi di
kompresor (sejajar dengan garis
II. DASAR TEORI s)
1. Siklus Refrigerasi Diagram P-H  2 – 3 = proses kondensasi di
Siklus refrigerasi dapat kondensor
digambarkan dalam diagram P-H dari  3 – 4 = proses ekspansi di alat
refrigerant yang digunakan, dengan data ekspansi
suhu dan tekanan dari seluruh sistem  4 – 1 = proses penguapan di
refrigerasi. evaporator / chiller
Catatan :
1. Proses kompresi di kompresor Panas yang diserap refrigerant di
dianggap secara adiabatik  compresor (Q1) = H2 – H1
entropy (s) tetap  proses Panas yang dilepas refrigerant di
mengikuti garis s kondensor ( Q2 ) = H3 – H2
Panas yang diserap refrigerant di
2. Proses kondensasi di kondensor evaporator (Q3) = H1 – H4
tekananya turun sedikit 
dianggap tetap. Keluar 2. Neraca Panas
kondensor refrigerant sudah cair Dilihat dari sudut energi panas,
3. Proses ekspansi di valve ekspansi  rangkaian siklus refrigerasi sbb.
entalphynya tetap - Kompresor  memerlukan energi
4. Selama proses penguapan dalam dari luar (listrik). Disini refrigerant
chiller  suhu dan tekanan juga menerima energi panas (Q1)
refrigerant di daerah campuran
tetap
FORUM TEKNOLOGI Vol. 03 No. 4

- Kondensor  refrigerant Neraca Panas :


melepaskan panas yang diterima di Panas masuk refrigerant = panas
kompresor dan evaporator (Q2). yang dikeluarkan refrigerant
- Valve ekspansi  menurunkan Q1 + Q3 = Q2
tekanan refrigerant tanpa perubahan
energi panas (enthalphy tetap). Catatan :
- Evaporator  refrigerant menyerap Q = ∆ H = perubahan enthalpy
panas untuk menguap (Q3) refrigerant
- Accumulator drum dan surge drum
 tak ada perubahan energi

III. Unit Refrigerasi. c. Propane


b. Freon - 22
Unit refrigerasi adalah peralatan d. Multy Component Refrigerant
yang berfungsi untuk menghasilkan suhu (MCR)
lebih rendah dari suhu atmosferis, dengan
media kerja refrigerant. Salah satu syarat Komponen Utama Unit Refrigerasi :
refrigerant adalah harus mempunyai 1. Kompresor : untuk menaikkan
panas penguapan yang besar. tekanan uap refrigerant yang keluar
dari evaporator dan sekaligus
Contoh refrigerant: mengalirkanya ke seluruh sistem
a. Freon – 12 refrigerasi..
FORUM TEKNOLOGI Vol. 03 No. 4

2. Kondensor : untuk Proses refrigerasi berdasarkan


mengkondensasikan uap refrigerant skema dibawah ini dimana gas refrigerant
yang keluar dari kompresor. Sebagai dikompressi oleh kompressor, tekanan
media pendingin pada umumnya air akan naik dan suhu naik, Kemudian
atau udara. refrigerant didinginkan di kondensor
3. Valve ekspansi : untuk menurunkan menjadi cair (liquid) dan tekanan sedikit
tekanan dari refrigerant cair yang turun, kemudian liquid refrigerant
keluar dari kondensor dan dilewatkan ke valve ekspansi tekanan
mengalirkannya ke evaporator. diturunkan sampai mendekati tekanan
4. Evaporator/chiller : untuk atmospherik kemudian dimasukkan ke
menguapkan refrigerant cair yang evaporator. Refrigerant dari ekspansion
keluar dari alat ekspansi. Untuk dilewatkan evaporator, karena pada
menguap-kan refrigerant dibutuhkan tekanan embient, maka dia akan menguap
panas cukup besar. Panas diambil dan dalam penguapan memerlukan panas
dari cairan refrigerant yang tidak sehinga panas yang diambil panas
menguap di dalam chiller dan dari disekitar evaporator dimana dievaporator
fluida lain yang mengalir dalam tube tersebut ada bahan yang akan
yang dilewatkan dalam chiller/ didinginkan. Dengan pengambilan panas
evaporator.  suhu fluida lain di evaporator tersebut, maka gas sekitar
tersebut turun. evaporator dimabil panasnya sehiingga
gas akan menjadi dingin. Refriegarant
Skema Refrigerasi yang menguap tadi dimasukkan ke
kompressor untuk mendapatkan
Skema refrigerasi berikut ini adalah kompressi sehingga menjadi tekanan
skema sederhana yaitu untuk gambar tinggi kemudi dilewatkan ke condensor
skema I untuk unit kecil, sedangkan untuk poendinginan, begitu seterusnya
gambar skema II refrigerasi untuk unit proses pendinginan.
yang besar, yakni dilengkapi dengan
akumulator dan surde drum

Kondensor
Kompresor

Evaporator Valve Ekspansi

Skema I : Refrigerasi Kapasitas Kecil


FORUM TEKNOLOGI Vol. 03 No. 4

Kondensor

Akumulator
Kompresor

Evaporator

Valve Ekspansi
Surge Drum ( Chiller )

Skema II : Refrigerasi Kapasitas Besar

Komponen – komponen refrigerasi yang diaplikasikan pada AC certral dan coolcase


(kulkas) terlihat pada gambar berikut :
FORUM TEKNOLOGI Vol. 03 No. 4

Cascade Refrigeration dengan media pendingin Methane


sehingga suhu mencapai + suhu 162oC.
Berikut ini adalah cascade Dari cascade pendinginan inilah
Refrigerant yaitu untuk mendapatkan suhu dapat dicapai suhu gas yang suhu embun
rendah dengan tekanan embien, sehingga sangat rendah, dimana gas methane
diperlukan suhu yang sangat rendah untuk mencapai suhu yaitu – 162oC, dan suhu
mendapatkan gas misalkan gas alam inilah suhu pengembunan gas methane
dalam kondisi cair yaitu pada suhu dan hasil pengembunan yang disebut LNG
pengembunan gas pada tekanan embient. (Liquified Natural Gas).
Kebutuhan suhu yang cukup rendah Suhu pendinginan ini suhu
diperlukan pendinginan secara bertahap pengembunan gas methane pada tekanan
(cascade) . Setiap tahap pendinginan embient, bila untuk mendapatkan LNG
dibutuhkan siklus refrigerasi pada tekanan pada tekanan diatas embient, suhu gas
yang berbeda. Makin rendah suhu yang tidak perlu sampai serendah itu atau dapat
dikehendaki makin rendah pula suhu diatas suhu – 162oC, dan untuk
operasi dari siklus refrigerasi, untuk mengetahui hubungan antara suhu
refrigerant yang sama. pengembunan pada tekanan diatas
Untuk suhu yang sangat rendah, embient dapat dilakukan dengan
cascade refrigerasi menggunakan perhitungan kesetimbangan sehingga
refrigerant yang berbeda, misalnya hubungan antara tekanan dan suhu
propan, ethylen dan methan. pengembunan gas.
Refrigerasi dibawah berikut ini Gas perlu dicairkan karena untuk
dimana Gas masuk Refrigerant I memudahkan pengendalian dan
(pertama) pada tekanan 3,5 Bar.abs, transportasinya, karena dengan keadaan
dengan menggunakan pendingin cair gas akan mendapatkan jumlah yang
(refrigerant) Propan sehingga gas mampu maskin besar pada volume yang sama
diidnginkan sampai + suhu – 42oC, dibandingkan kalau gas dibawa dengan
kemudian gas keluar dari evaporator I kondisi gas.
(Refrigerant I) masuk ke Evap. II
(Refrigerant II) dengan media pendingin
Ethyline dan suhu pendinginan mencapai
+ suhu – 105oC dan kemudian
dimasukkan ke evap III (Refrigerant III)
FORUM TEKNOLOGI Vol. 03 No. 4

REFRIGERANT COMPRESSOR

11 Bar Abs. 15 Bar Abs. 25 Bar Abs.

WATER COOLER
RECYCLE GAS
- 42OC
- 105OC
- 162OC

3,5 Bar Abs.


Cascade Refrigeration Dengan Refrigerant Propan
PROPANE ETHYLENE METHANE FLASH LNG
VAPOUR VAPOUR VAPOUR DRUM STORAGE

Cascade Refrigeration Dengan Refrigerant : Propan, Ethylene dan Methane

IV. Kesimpulan 3. Makin rendah tekanan kerja dari


1. Heat duty dalam chiller makin refrigerant di chiller  makin
besar  kecepatan sirkulasi rendah juga suhu penguapan
refrigerant makin besar,  beban refrigerant di chiller
kompresor  makin besar panas 4. Apabila suhu kondensasi di
yang harus dibuang di kondensor kondensor lebih rendah dari suhu
2. Makin rendah suhu cairan atmosferis, maka harus dipakai
refrigerant yang keluar dari media pendingin refrigerant lain
kondensor, makin tinggi panas untuk pendinginan di kondensor.
yang diperlukan oleh refrigerant 5. Untuk mendapatkan suhu yang
untuk menguap di chiller  rendah dalam pendinginan dapat
kecepatan sirkulasi refrigerant dilakukan dengan pendinginan
lebih rendah (untuk heat duty yang bertingkat (cascade).
sama)

DAFTAR PUSTAKA

(1). D. K. Katz, et al., Handbook Of Natural Gas Engineering, McGraw-Hill Book Company,
New York, 1959.
(2). R. R. Maddox, Gas And Liquid Sweetening, 2nd Ed. Campbell Petroleum Series,
Norman, OK, 1974.
(3). R. E. Kirk and D. F. Othmer (eds.), Encyclopedia Of Chemical Technology. Vol. 7,
Interscience Encyclopedia, Inc., New York, NY, 1951.

You might also like