Resume Tme

You might also like

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 2

Nama Maulidini Nabila

NIM M1B120004
Mata Kuliah Teknologi dan Manajemen Energi
Program Studi Teknik Kimia

Tugas Kuliah Tamu Teknologi Dan Manajemen Energi


1. Apa itu ultrasonic flowmeter, prinsip kerjanya dan tipe-tpenya?
Penyelesaian : Ultrasonic Flowmeter adalah alat yang digunakan untuk
mengukur laju aliran suatu fluida dengan memanfaatkan gelombang suara
ultrasonic. Alat ini memiliki tiga bagian utama yang pertama transducer yaitu
perangkat yang mengubah energi fisik menjadi sinyal-sinyal listrik, fungsi
utamanya ialah menghasilkan gelombang ultrasonic dan menembakkannya
melalui fluida. Kedua, prosesor yang berfungsi untuk memproses sinyal listrik
yang diterima melalui transducer dan menerjemahkannya dalam bentuk
kuantitatif/angka. Terakhir, layar display untuk menampilkan hasil kalkulasi
yang telah melalui pemrosesan oleh prosesor.

Prinsip kerja ultrasonic flowmeter ialah menggunakan efek doppler pada


medium yang sedang bergerak. Transducer A mengirim gelombang ultrasonic
ke transducer B. Selanjutnya, transducer B akan mengirim gelombang yang
serupa ke transducer A. Gelombang ultrasonik pada saat transducer A ke B
dan B ke A akan berbeda. Transducer A ke B menghasilkan kecepatan rambat
gelombang yang akan lebih tinggi karena searah dengan aliran fluida,
sedangkan transducer B ke A akan menghasilkan kecepatan rambat gelombang
yang lebih rendah. Selanjutnya prosesor akan menghitung dan
membandingkan masing-masing gelombang ultrasonic untuk menemukan
kecepatan volumetric fluida, yang kemudian akan ditampilkan pada layar
display. Tipe untuk ultrasonic flowmeter diantaranya, tipe Inline, tipe clamp
on.

2. Apa yang dimaksud dengan Cavitasi dan cara menghindarinya?


Penyelesaian : kavitasi adalah peristiwa timbulnya gelembung-gelembung
dalam aliran fluida akibat penurunan tekanan sehingga tekanan tersebut
dibawah tekanan uapnya. Hal ini dapat terjadi karena tekanan statik fluida
setempat menjadi lebih rendah dari tekanan uap cairan (pada suhu sebenarnya).
Kavitasi biasanya terjadi pada pompa. Peristiwa kavitasi dapat menyebabkan
kerusakan pada pompa khususnya pada impeller. Ada beberapa jenis kavitasi
yakni kavitasi Suction dan Kavitasi Discharge. Beberapa Langkah untuk
mencegah terjadinya kavitasi pada pompa yaitu dengan rutin memeriksa filter
pompa agar tidak terjadi penyumbatan yang dapat mengganggu kinerja pompa,
mengevaluasi kinerja pompa dengan referensi kurva pompa untuk mengetahui
kinerja pompa dengan cara mengukur tekanan dan laju alirnya, dan terakhir
mengevaluasi desain saluran perpipaan.
3. Cari Literatur mengenai kelas efisiensi motor pompa!
Penyelesaian : Berdasarkan Literatur (Hardono, 2016), Efisiensi pompa
merupakan presentase perbandingan dari daya air (water power) dan daya poros
(shaft power). Daya air adalah daya yang diperlukan untuk menaikkan air pada
tinggi total tertentu dan daya poros adalah daya yang diukur pada poros
pompa,yang diperlukan untuk mengangkat dan atau memindahkan air pada
tinggi total tertentu. Pada literatur, pompa yang dilakukan performance test
adalah pompa sentrifugal tipe ETA-N 125x100-400 yang berada pada PT.
Torishima Guna Indonesia. Performa test pompa yang dimaksud meliputi : head,
capacity, shaft power, dan efficiensi. Spesifikasi motor yang dihgunakan adalah
putanran motor 1450 rpm, daya motor 75 KW, dan efisiensi motor 91%. Setelah
dilakukan test, data-data yang didapat kemudian diolah dan diketahui bahwa best
efisiensi point pompa sentrifugal tipe ETA-N 125x100-400 terjadi pada putaran
1450 rpm memiliki kapasitas 2,62 m3/min; head total 52,11 m; dan efisiensi
pompa 67,97%. Sedangkan untuk pompa standar pabrik memiliki best efisiensi
point pada putaran 1450 rpm memiliki kapasitas = 2.68 m3 /min; head total = 51
m; dan efisiensi pompa 67,5 %.

4. Cari Literatur cara kerja cooling tower!


Penyelesaian : Berdasarkan Literatur, Cara kerja menara pendingin berdasarkan
pada pelepasan kalor dan perpindahan kalor. Dalam menara pendingin,
perpindahan kalor berlangsung dari air ke udara. Menara pendingin
menggunakan penguapan dimana sebagian air diuapkan ke aliran udara yang
bergerak dan kemudian dibuang ke atmosfir. Sehingga air yang tersisa
didinginkan secara signifikan. Prinsip kerja menara pendingin dapat dilihat pada
gambar di atas. Air dari bak/basin dipompa menuju heater untuk dipanaskan dan
dialirkan ke menara pendingin. Air panas yang keluar tersebut secara langsung
melakukan kontak dengan udara sekitar yang bergerak secara paksa karena
pengaruh fan atau blower yang terpasang pada bagian atas menara pendingin,
lalu mengalir jatuh ke bahan pengisi. Sistem ini sangat efektif dalam proses
pendinginan air karena suhu kondensasinya sangat rendah mendekati suhu bola-
basah udara. Air yang sudah mengalami penurunan suhu ditampung ke dalam
bak/basin. Pada menara pendingin juga dipasang katup make up water untuk
menambah kapasitas air pendingin jika terjadi kehilangan air ketika proses
evaporative cooling tersebut sedang berlangsung (Handayo, 2015).

You might also like