Professional Documents
Culture Documents
Efektivitas REBT Untuk Meningkatkan Disiplin
Efektivitas REBT Untuk Meningkatkan Disiplin
TESIS
OLEH
LITA GUSTIANA
NIM. 17151028
i
ABSTRAK
Disiplin siswa memiliki pengaruh yang besar terhadap segala hal, baik
urusan belajar maupun kepentingan pribadi, sosial dan karir. Alasan irasional
menjadi faktor penyebab siswa melakukan pelanggaran disiplin siswa. Pendekatan
Rational Emotive Behaviour Therapy format kelompok merupakan teori dan
praktik konseling yang relatif tepat untuk meningkatkan disiplin siswa. Rational
Emotive Behaviour Therapy dapat merubah cara berpikir siswa yang tidak logis
atau irasional dan menggantinya dengan cara berpikir yang logis atau rasional.
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan rancangan The Non
Equivalent Control Group. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa SMA Negeri
2 Padang dengan 10 siswa kelompok eksperimen dan 10 orang siswa kelompok
kontrol yang terindikasi melanggar disiplin dengan kategori sangat tinggi, tinggi
dan sedang. Instrumen yang digunakan berupa skala disiplin siswa yang telah
memenuhi uji validitas dan reliabilitas penelitian. Data dianalisis dengan
menggunakan uji Wilcoxon Signed Rank Test dan Kolmogorov Smirnov 2
Independent Samples.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendekatan Rational Emotive
Behaviour Therapy format kelompok efektif dalam meningkatkan disiplin siswa,
di mana setelah diberikan perlakuan, disiplin siswa kelompok eksperimen
meningkat secara signifikan. Hal ini juga terlihat dari hasil Kolmogorov Smirnov
2 Independent Sample, Jika dibandingkan, maka terdapat perbedaan yang
signifikan skor rata-rata posttest antara kelompok eksperimen yang menggunakan
pendekatan Rational Emotive Behaviour Therapy format kelompok dengan
kelompok kontrol yang diberikan treatmen tanpa pendekatan Rational Emotive
Behaviour Therapy. Hendaknya pelaksanaan pendekatan Rational Emotive
Behaviour Therapy format kelompok dapat lebih diintensifkan ke dalam bentuk
program BK dan dirancang dengan sebaik-baiknya oleh konselor/guru BK.
ii
iii
iv
v
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirabbilalamin, puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas
segala berkah dan hidayah-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan tesis ini,
Shalawat serta salam semoga tercurah kepada Nabi Muhammad SAW yang telah
membawa cahaya Islam dalam kehidupan manusia. Tesis yang berjudul
“Efektivitas Pendekatan Rational Emotive Behaviour Therapy Format Kelompok
untuk Meningkatkan Disiplin Siswa di SMAN 2 Padang” ini dapat diselesaikan
berkat bantuan dan bimbingan berbagai pihak, untuk itu peneliti sampaikan
terima kasih kepada:
1. Bapak Dr. Daharnis, M.Pd., Kons., selaku pembimbing I yang senantiasa
telah meluangkan waktu, memberikan motivasi, bimbingan, ide-ide untuk
kebaikan penulisan tesis ini.
2. Bapak Dr. Marjohan, M.Pd., Kons., selaku pembimbing II yang
senantiasa telah meluangkan waktu, memberikan motivasi, bimbingan, ide-ide
untuk kebaikan penulisan tesis ini.
3. Ibu Prof. Dr. Neviyarni S., M.S., Kons., selaku kontributor I dan
penimbang instrumen I yang telah memberikan masukan berupa ide, gagasan,
dan saran demi penyusunan tesis ini.
4. Ibu Dr. Yeni Karneli, M.Pd., Kons., selaku kontributor II dan
penimbang instrument II yang telah memberikan masukan berupa ide,
gagasan, dan saran demi penyusunan tesis ini.
5. Ibu Dr. Netrawati, M.Pd., Kons., selaku penimbang instrumen III yang
telah memberikan masukan berupa ide, gagasan, dan saran demi penyusunan
tesis ini.
6. Dosen Prodi S2 BK Universitas Negeri Padang, yang telah memberikan
ilmu pengetahuan pada proses perkuliahan, sehingga dapat peneliti terapkan
dalam menyusun tesis ini.
7. Pimpinan dan segenap staf tata usaha Program Studi S2 Bimbingan dan
Konseling Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Padang, yang
telah membantu peneliti dalam urusan administrasi.
vi
vii
9. Kepada orangtua, ayahanda tercinta Nasum, dan ibunda tercinta Sumiati, serta
adik tersayang Mutiara Anugris, yang senantiasa memberikan do’a dan
motivasi untuk menyelesaikan tesis ini.
10. Kepada tunangan tercinta, Suprianto, S.Pd, yang senantiasa memberikan do’a
dan motivasi untuk menyelesaikan tesis ini.
11. Teman-teman mahasiswa Program Studi S2 Bimbingan dan Konseling
Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Padang khususnya angkatan
2017 yang telah memberikan dukungan, semangat, perhatian, serta
masukan dalam menyusun tesis ini.
12. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah
membantu peneliti dalam menyusun tesis ini.
Semoga Allah SWT meridhoi dan memberikan balasan untuk segala
bantuan yang telah diberikan. Peneliti menyadari bahwa dalam penyusunan
tesis ini belum sempurna, oleh karena itu peneliti mengharapkan saran dan
masukan yang bersifat membangun dari semua pihak dan bermanfaat bagi kita
semua.
Padang, November 2019
Peneliti
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRACT...................................................................................................... i
ABSTRAK ....................................................................................................... ii
PERSETUJUAN AKHIR TESIS .................................................................. iii
PERSETUJUAN KOMISI UJIAN TESIS MAGISTER PENDIDIKAN .. vi
SURAT PERNYATAAN ................................................................................ v
KATA PENGANTAR .................................................................................... vi
DAFTAR ISI .................................................................................................. viii
DAFTAR TABEL .......................................................................................... xi
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xiii
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xiv
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ................................................................. 1
B. Identifikasi Masalah ....................................................................... 10
C. Pembatasan Masalah ...................................................................... 12
D. Rumusan Masalah .......................................................................... 12
E. Tujuan Penelitian ........................................................................... 12
F. Manfaat Penelitian ......................................................................... 13
BAB II. KAJIAN PUSTAKA
A. Landasan Teori .............................................................................. 15
1. Disiplin ..................................................................................... 15
a. Pengertian Disiplin ............................................................ 15
b. Tujuan dan Perlunya Disiplin ............................................ 16
c. Fungsi Disiplin .................................................................. 19
d. Unsur Pokok Disiplin ........................................................ 21
e. Ciri-ciri Disiplin ................................................................ 22
f. Faktor yang Mempengaruhi Disiplin ................................ 25
g. Tata Tertib Sekolah ............................................................ 27
h. Tata Tertib SMAN 2 Padang ............................................. 29
i. Aspek-aspek Disiplin Siswa .............................................. 31
viii
ix
Tabel Halaman
16. Hasil Pretest dan Posttest Disiplin Siswa Kelompok Eksperimen ........... 117
17. Perbandingan Disiplin Siswa Kelompok Kontrol Pretest dan Posttest .... 119
18. Hasil Pretest dan Posttest Disiplin Siswa Kelompok Kontrol .................. 120
xi
xii
Gambar Halaman
1. Tahap Pembentukan........................................................................... 70
2. Tahap Peralihan ......................................................................................... 71
3. Tahap Kegiatan .......................................................................................... 73
4. Tahap Pengakhiran .................................................................................... 74
5. Kerangka Konseptual ................................................................................ 84
6. Rancangan Penelitian The Non Equivalent Control Group ...................... 86
7. Alur Pendekatan Rational Emotive Behaviour Therapy Format
Kelompok Model A-B-C-D-E ................................................................... 101
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
Hala
man
1. Surat Permohonan Penggunaan Instrumen Penelitian dan Surat Izin
Penggunaan Instrumen Penelitian.............................................................. 153
xiv
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Disiplin diperlukan oleh siapa pun dan di mana pun. Hal itu disebabkan
di mana pun seseorang berada, di sana selalu ada peraturan dan tata tertib.
Sekolah sebagai salah satu tempat penerapan disiplin yang memiliki peraturan
dan tata tertib dalam mengembangkan potensi siswa (Tu’u, 2012). Oleh
lingkungan yang kondusif untuk belajar dan mengajar. Situasi kondusif akan
Hal ini berdasarkan hasil penelitian bahwa sikap disiplin belajar yang dimiliki
siswa menunjukkan hubungan positif dengan prestasi belajar siswa (Wisnu &
korelasi yang positif dan signifikan antara disiplin belajar dengan prestasi
1
2
prestasi belajar siswa. Yanti & Rosalina (2016) juga menyatakan bahwa
sebagai tempat penting bagi pengembangan disiplin. Disiplin pada diri siswa
pendidik yang dilakukan secara bertahap dan sedikit demi sedikit (Dani,
tentang kurang disiplin yang terjadi pada siswa. Misalnya, seringkali slogan-
menaati peraturan akan tetapi slogan tersebut tidak dipedulikan. Siswa masih
disediakan tempat sampah (Sari & Syamsi, 2015). Alasan irasional siswa
mengikuti trend (celana yang botol dan baju yang ketat) menjadi alasan
dimulai dari siswa terlambat bangun dikarenakan tidur terlalu larut pada
malam hari, kurang mempunyai persiapan untuk kegiatan di kelas hal ini
ke sekolah (Umaria, 2019) selain itu ada rasa malas yang timbul dari dalam
tugas, dan kerapian berpakaian siswa berada dalam kategori kurang baik yaitu
yang paling sering terjadi, yaitu berbisik-bisik sebanyak 34,86%, tidak bisa
salah satu sekolah yang memiliki peraturan disiplin siswa yang tinggi.
Padang yang dilakukan peneliti pada tanggal 12-13 Juli 2018 mengungkapkan
bahwa tata tertib yang dibuat masih sering dilanggar, diketahui bahwa rata-
rata 20 orang siswa datang terlambat setiap harinya, dan pada hari tertentu
mencapai 100 siswa yang terlambat, pada saat jam pelajaran berlangsung
maupun pada saat pergantian jam pelajaran masih terlihat siswa yang keluar
masuk kelas, masih banyak ditemukan siswa yang memakai sepatu selain
warna hitam, masih ada siswa yang mengeluarkan baju, secara umum ada
beberapa siswa yang tidak menggunakan baju seragam pada hari yang sudah
yang tidak menggunakan baju seragam olahraga, masih ada siswa yang
membolos dan absen, masih ada siswa yang menumpuk atau melalaikan tugas
stress untuk para pendidik (Sadik, 2017). Penelitian Bechuke & Debeila
yang dilakukan oleh konselor atau guru Bimbingan dan Konseling (BK)
Osodo, Mito, Raburu, & Aloka, 2016) bahwa di Amerika Serikat, layanan
membawa perubahan untuk siswa yang tidak disiplin (Salgong, Ngumi, &
(Stanley, 2014). Salgong, Ngumi, & Chege (2016) menemukan ada cukup
menyebabkan ketidakdisiplinan.
6
dengan pendekatan REBT format kelompok. Ellis (Holt & Austad, 2013)
yang rasional.
adalah hasil dari apa yang dipikirkan individu, menganggap atau percaya
(tentang diri mereka sendiri, orang lain, dan dunia umumnya). Pelanggaran
bahwa pikiran adalah konsep pusat REBT yang menyumbang suara terbanyak
7
dalam kehidupan individu (Holt & Austad, 2013). Tinggi dan rendahnya
(Ningsih, 2015).
mengarah pada emosi negatif yang tidak sehat (misalnya pelanggaran) serta
Liu, Ho, & Song (2011) menjelaskan REBT sebagai bentuk psikoterapi
dan tindakan dalam kehidupan nyata. Holt & Austad (2013) menjelaskan
metode studi REBT dapat mendorong orang untuk berpikir kritis dan untuk
menunjukkan perubahan yang luar biasa dari pada kelompok kontrol (Zelie,
yang tidak disiplin dari faktor eksternal maupun internal menjadi keyakinan
rasional yaitu siswa yang tidak disiplin berubah lebih baik (Amir, 2014).
signifikan antara skor per aspek disiplin diri peserta didik kelompok
pasangan atau keluarga dan kelompok (Corey, 2013a). Secara garis besar
merupakan teori dan praktik konseling yang relatif tepat untuk meningkatkan
disiplin siswa yaitu merubah cara berpikir siswa yang tidak logis atau
irasional dan menggantinya dengan cara berpikir yang logis atau rasional.
dalam kelompok antara lain teaching the A-B-Cs of REBT yaitu anggota
yang mengganggu mereka sendiri. Selain itu juga teknik cognitive homework
tingkah laku baru yang melibatkan pengambilan risiko dan untuk penerapan
berbagai situasi yang nyata (Corey, 2013a). Demikian pula Bernard &
B. Identifikasi Masalah
Setiap siswa diharapkan untuk menunjukkan ketaatan atau kepatuhan
terhadap peraturan atau tata tertib yang telah ada. Perilaku, aturan dan tata
yaitu ketaatan siswa terhadap berbagai peraturan dan tata tertib yang berlaku
ekonomi, pendidikan, prasarana dan sarana serta sumber daya dan, 3) faktor
Padahal ada tiga domain dalam pembelajaran yaitu kognitif, afektif, dan
pemikiran yang selama ini memiliki keyakinan irasional di dalam diri siswa
pikiran yang efektif dan filosofi pribadi baru yang akan membantu siswa
2. Masih terlihat siswa yang keluar masuk kelas pada saat jam mata
6. Masih ada siswa yang menumpuk atau melalaikan tugas yang diberikan
guru.
12
7. Masih ada siswa yang membuka hand phone saat proses belajar
mengajar.
C. Pembatasan Masalah
D. Perumusan Masalah
E. Tujuan Penelitian
F. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoretis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran
disiplin siswa.
2. Manfaat Praktis
khususnya dalam hal disiplin siswa yang rendah, dapat teratasi dengan
A. Landasan Teori
1. Disiplin
a. Pengertian Disiplin
bidang studi yang memiliki objek, sistem dan metode tertentu (KBBI,
merupakan siswa yang belajar dari mereka cara hidup yang berguna dan
peraturan atau tata tertib yang telah ada dan dilakukan dengan senang
hal, baik urusan belajar maupun kepentingan pribadi, sosial dan karier.
Disiplin merupakan sikap yang wajib ada pada semua siswa dan untuk
15
16
sekolah, yang meliputi jam masuk dan keluar sekolah, kepatuhan siswa
mempunyai dua tujuan, yaitu tujuan jangka pendek dan tujuan jangka
mereka bentuk-bentuk tingkah laku yang pantas atau yang masih asing
(melakukan hal-hal yang lurus dan benar), dan menjauhi hal-hal negatif.
menyimpang.
tuntutan lingkungan.
terhadap lingkungannya.
individu lainnya.
disimpulkan bahwa disiplin sangat penting bagi para siswa agar siswa
2) Tanpa disiplin yang baik, suasana sekolah dan juga kelas, menjadi
proses pembelajaran.
dan disiplin.
c. Fungsi Disiplin
Tu’u (2012) menyatakan fungsi-fungsi disiplin bagi siswa yaitu
sebagai berikut.
1) Menata Kehidupan Bersama
2) Membangun Kepribadian
3) Melatih Kepribadian
4) Pemaksaan
5) Hukuman
bahwa fungsi disiplin yaitu agar kehidupan siswa tertata dengan baik
sesuai standar yang ditetapkan suatu kelompok sosial, ada empat unsur
1) Peraturan
peraturan di rumah.
22
2) Hukuman
Hukuman mempunyai peran antara lain menghalangi
3) Penghargaan
punggung.
4) Konsistensi
e. Ciri-ciri Disiplin
empati.
melaksanakan aturan.
disimpulkan bahwa ciri-ciri disiplin dapat dilihat dari sikap yang terpuji
pada waktu yang telah ditetapkan, tidak membuat onar, dan mengerjakan
pekerjaan rumah.
1) Faktor internal, yaitu yang bersumber dari dalam diri anak sendiri,
berlebihan.
diri anak, seperti sikap guru dan personil sekolah lainnya yang
kurang baik.
mantap.
dan negatif.
dilihat dari teori Maslow tersebut. Ketaatan sebagai upaya mencapai dan
terjadi karena:
optimal.
dan faktor eksternal. Selain itu juga faktor yang mempengaruhi disiplin
tersebut.
sistem. Tata tertib sekolah adalah serangkaian peraturan, tata nilai, atau
sekolah, dan setiap siswa dituntut untuk dapat berperilaku sesuai dengan
aturan dan tata tertib yang berlaku di sekolahnya. Kepatuhan dan ketaaan
siswa terhadap berbagai aturan dan tata tertib yang berlaku di sekolahnya
sekolah adalah usaha sekolah untuk memelihara perilaku siswa agar tidak
umumnya.
tata nilai, atau nilai moral yang berlaku di lembaga sekolah guna
memahami tata tertib kehidupan sosial sekolah yang sesuai dengan nilai-
nilai dan norma dan melaksanakan tata tertib kehidupan sosial sekolah
dengan tepat.
tahu mana yang salah dan mana yang benar yang disertai dengan contoh
agar selalu tetap rapi, sesuai dengan tata tertib yang berlaku.
santun, akhlak atau etika siswa, baik kepada guru, teman dan
selalu tetap rapi, sesuai dengan tata tertib yang berlaku. Disiplin
membawa atau menggunakan topi, sepatu hitam, dasi, kaus kaki pada
(Julia, 2013).
2 sebagai berikut.
35
BENTUK
NO ALASAN
PELANGGARAN
Lelah berpikir, bosan dan
1 Mengobrol saat pelajaran
mengantuk.
2 Datang terlambat ke sekolah Bangun kesiangan dan macet
Meninggalkan pelajaran Mendesak
3
tanpa izin
4 Tidak mengerjakan tugas Lelah dan banyak tugas
Tidak masuk sekolah tanpa Tidak ada yang mengantar
5
izin (alfa) surat
6 Baju tidak dimasukkan Desakan moral
7 Rambut tidak rapi Lupa potong rambut
Keluar kelas saat jam Bosan di kelas dan membeli
8
kosong jajan
Tidak menjaga kebersihan Khilaf, malas bersih-bersih
9
kelas
Tidak tertib dan khidmat Pidato boring dan pengaruh
10
saat upacara teman
11 Tidak berseragam lengkap Terburu-buru
Disuruh orang tua dan untuk
12 Membawa HP ke sekolah
foto selfie
Berdasarkan temuan penelitian yang diuraikan tersebut, dapat
disiplin sekolah.
standar yang sama ini, diharapkan tidak ada diskriminasi dan rasa
tersebut. Di samping itu, adanya tata tertib, para siswa tidak dapat
pelanggaran yang satu dengan yang lain. Hal seperti ini akan
siswa.
masalah disiplin.
kuratif.
1) Preventif
kekeluargaan).
39
yang baik.
2) Represif
b) teguran tertulis;
telah dilanggar.
memperbaiki.
41
emosional.
diberikan.
terlindungi.
kemarahan anak-anak.
3) Kuratif
selera, tetapi harus mengacu pada standar dan aturan yang ada serta
dan dibesarkan di New York. Teori ini muncul dan mulai berkembang pada
tingkah laku, tindakan atau juga disebut kognitif behavior yang menitik-
tentang diri sendiri dan lingkungannya, adapun usaha yang dilakukan oleh
melatih klien untuk bisa berpikir dan berbuat yang lebih realistis serta
rasional.
berpikir rasional dan jujur maupun untuk berpikir irasional dan jahat.
taraf tertentu (Winkel & Hastuti, 2015). Menurut Ellis (Glading, 2015)
oleh pemikiran, karena manusia itu naif, mudah di sugesti, dan mudah
terusik. Selain itu manusia akan merasa bahagia serta secara aktif
ataupun irasional.
yang rasional.
tidak logis.
rasional dan irasional atau tidak logis ditentukan oleh sistem nilai
Seseorang dapat berpikir dengan akal sehat tetapi dapat juga berpikir
dikaji dari konsep-konsep teori Ellis yaitu "A" activating event sebagai
peristiwa itu, dan "C" consequences yaitu respon dari emosional dan
antecedent event (A) yaitu peristiwa yang dialami, dan belief (B) yaitu
lebih baik lagi. Sejalan dengan pendapat di atas, Ellis (Glading, 2015)
lebih besar.
dalam bentuk keharusan itu, harus itu, dan seharusnya itu. Sehingga
keyakinan tersebut menjadi ciri utama dari banyak gangguan emosi dan
manusia.
melalui pengalaman serta proses belajar yang tidak logis, yang diperoleh
diubah menjadi cara berpikir yang lebih tepat yaitu cara berpikir yang
oleh mereka.
nilai dasar pendekatan REBT. Sub tujuan ini dapat menjadikan individu
mencapai nilai untuk hidup (to survive) dan untuk menikmati hidup (to
diperoleh sebelumnya.
terbuka dan terus terang (Winkel & Hastuti, 2015). Pada kondisi ini
yaitu teknik kognitif, teknik emotif, dan teknik behavior, yaitu sebagai
berikut.
1) Teknik Kognitif
sendiri.
d) Psychoeducational Methods
REBT mengambil pendekatan pendidikan bersama
e) Cognitive Homework
Klien diharapkan untuk membuat daftar masalah mereka,
ini.
2) Teknik Emotif
a) Unconditional Acceptance
Para konselor dapat membuat sikap penerimaan tentang
apa yang telah dilakukan atau dirasakan oleh klien. Melalui hal
b) Rational-Emotive Imagery
c) Use of Humor
Humor digunakan konselor untuk menunjukkan kepada
d) Shame-Attacking Exercises
Latihan ini bertujuan untuk meningkatkan penerimaan
3) Teknik Behavior
a) Role Playing
Adanya komponen emosional, kognitif, dan perilaku
2013a).
b) Homework Assignment
Kegiatan pekerjaan rumah bertujuan untuk membantu
2011).
d) Skill Training
Latihan keterampilan dilakukan dengan melatih diri baik
berikut.
irasional klien.
ini berfokus pada teknik khusus untuk mengubah pikiran bunuh diri
percaya pada sektor transportasi apa yang mereka rasakan dan apa yang
hanya dua metode yang berguna untuk format grup (Corey, 2013b).
(Corey, 2012).
61
(Corey, 2012).
pelajari dalam sesi grup. Mereka melihat apa yang terjadi selama
kelompok itu penting, tetapi mereka menyadari bahwa kerja keras antara
memberi para anggota alat yang dapat mereka gunakan untuk menjadi
hari baik sebagai individu maupun sebagai pelajar, anggota keluarga dan
optimal.
teman-temannya.
umumnya.
kelompok.
5) Melatih siswa untuk dapat bersikap tenggang rasa dengan orang lain.
hari baik sebagai individu maupun sebagai pelajar, anggota keluarga dan
orang lain, membina sikap dan perilaku yang normatif serta aspek-aspek
yang dimiliki.
digunakan untuk membahas masalah self esteem (harga diri) dan aspirasi
Campur tangan ini meliputi, baik hal-hal yang bersifat isi dari yang
karenanya.
kelompok tersebut.
antaranggota kelompok.
kegiatan kelompok.
bersama
kegiatan kelompok.
peranannya.
sebagai berikut.
1) Tahap Pembentukan
TAHAP I
PEMBENTUKAN
Tema : - Pengenalan
- Pelibatan Diri
- Pemasukan Diri
Tujuan: Kegiatan:
1. Anggota memahami pengertian dan 1. Mengungkapkan pengertian dan
kegiatan kelompok dalam ruang BK tujuan kegiatan kelompok dalam
2. Tumbuhnya suasana kelompok
dalam rangka pelayanan bimbingan
3. Tumbuhnya minat anggota mengikuti
kegiatan kelompok dan konseling
4. Tumbuhnya saling mengenal, percaya, 2. Menjelaskan (a) cara-cara, dan (b)
menerima, dan membantu asas-asas bimbingan kelompok
5. Tumbuhnya suasana bebas dan 3. Saling memperkenalkan dan
terbuka mengungkapkan diri
6. Dimulainya pembahasan tentang 4. Teknik khusus
tingkahlaku dan perasaan dalam
5. Permainan
kelompok
penghangatan/pengakraban
Bila perlu, beberapa hal pokok yang telah diuraikan pada tahap
TAHAP II
PERALIHAN
Tujuan: Kegiatan:
1. Terbebasnya anggota dari perasaan
atau sikap enggan, ragu, malu atau 1. Menjelaskan kegiatan yang ditempuh
tidak saling percaya pada tahap berikutnya
2. Makin mantapnya suasana kelompok 2. Mengamati apakah para anggota sudah
dan kebersamaan siap menjalani kegiatan berikutnya
3. Makin mantapnya minat untuk ikut 3. Membahas suasana yang terjadi
serta dalam kegiatan kelompok 4. Meningkatkan kemampuan
keikutsertaan anggota
3) Tahap kegiatan
amat tergantung pada hasil dari dua tahap sebelumnya. Jika dua
tahap sebelumnya berhasil dengan baik, maka tahap ketiga itu akan
Tahap III
Kegiatan Kelompok Tugas
Tujuan: Kegiatan:
1. Terbahasnya suatu masalah atau 1. Pemimpin kelompok mengemukakan
topik yang relevan dengan suatu masalah atau topik
kehidupan anggota secara 2. Tanya jawab antara anggota dan
mendalam dalam tuntas pemimpin kelompok tentang hal-hal
2. Ikut sertanya seluruh anggota yang belum jelas yang menyangkut
secara aktif dan dinamis dalam masalah atau topik yang dikemukakan
pembahasan, baik yang pemimpin kelompok
menyangkut unsur-unsur tingkah 3. Anggota membahas masalah secara
laku, pemikiran ataupun perasaan mendalam
4. Kegiatan selingan
4) Tahap Pengakhiran
TAHAP IV
PENGAKHIRAN
Tujuan: Kegiatan:
1. Terungkapnya kesan-kesan anggota 1. Pemimpin kelompok kelompok
kelompok tentang pelaksanaan mengemukakan bahwa kegiatan
kegiatan akan segera diakhiri
2. Terungkapnya hasil kegiatan 2. Pemimpin dan anggota kelompok
kelompok yang telah dicapai yang mengemukakan kesan dan hasil-
dikemukakan secara mendalam hasil kegiatan
3. Terumuskanya rencana kegiatan 3. Membahas kegiatan lanjutan
lebih lanjut 4. Mengemukakan pesan dan harapan
4. Tetap dirasakanya hubungan
kelompok dan rasa kebersamaan
meskipun kegiatan diakhiri
dapat dilakukan secara tertulis, baik melalui essai, daftar cek, maupun
daftar isian sederhana (Prayitno & Amti, 2004; Prayitno, 2017; Prayitno,
Afdal, Ifdil, & Ardi, 2017). Setiap pertemuan, pada akhir kegiatan
kelompok ini bertitik tolak bukan pada kriteria “benar atau salah”, tetapi
kelompok lebih bersifat “dalam proses”, hal ini dapat dilakukan melalui:
berlangsung.
penyelenggaraan layanan.
76
sosial dan karir. Disiplin merupakan sikap yang wajib ada pada semua
sikap disiplin sehingga menjadi suatu landasan yang kuat bagi siswa.
yang terjadi di dalam diri siswa sebagai suatu kejadian yang buruk karena
akan mengambil jalan buruk pula sebagai konsekuensi yang dibuat atas
tersebut
rasional
“E” : Pemikiran yang efektif dan filosofi pribadi baru yang akan
teori kepada anggota, yang pertama adalah untuk mengambil masalah dari
salah satu anggota kelompok. Cara kedua dengan mulai bertanya kepada
mereka, "dari mana perasaan berasal?" Banyak orang akan berseru dari
"orang lain," " hati," " masa lalu", atau "situasi." Ini mengarah ke
emosional dan perilaku atau reaksi individu; reaksi dapat baik sehat atau
membuat siswa memutuskan keluar kelas pada saat jam mata pelajaran
kejadian atau peristiwa. keluar kelas pada saat jam mata pelajaran
irasional siswa yang diperoleh dari proses berfikir bahwa duduk di kantin
(di titik B) adalah apa yang terutama menyebabkan siswa keluar (pada titik
menantang keyakinan irasional mereka. Ada tiga komponen dari proses ini
kepercayaan mereka dan berkerja keras agar pendapat mereka keluar dari
berubah maka individu harus bekerja keras dalam merubah cara emosi dan
(Corey, 2013b).
kelompok.
C. Kerangka Konseptual
Penelitian ini terdiri dari dua variabel yaitu satu variabel bebas dan
pakaian sesuai dengan jadwal dan aturan yang berlaku, belajar dengan baik
siswa sebagai anggota kelompok untuk melibatkan diri secara fisik dan
atau hal-hal yang menyangkut masalah yang sedang dibahas yang pada
akhirnya akan melahirkan suatu komitmen yang kuat yang lahir dari dalam
masalah yang dibahas. Lebih jelasnya bisa dilihat pada Gambar 5 sebagai
berikut.
84
Disiplin siswa
SMAN 2 Padang
Diberikan Pretest
Diberikan Posttest
Uji Hipotesis
D. Hipotesis Penelitian
REBT format kelompok, di mana skor rata-rata posttest lebih tinggi secara
dibandingkan pretest.
kontrol.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Desain eksperimen
yang dipilih terkait erat dengan tingkat validitas hasil penelitian yang akan
untuk mencari pengaruh treatment tertentu terhadap yang lain dalam kondisi
semu. Salah satu desain yang tergolong Quasi-Experiment adalah The Non
Equivalent Control group (Yusuf, 2013). The Non Equivalent Control group
berikut.
E O1 X O2
K O3 - O4
86
87
Keterangan :
E : Kelompok Eksperimen
K : Kelompok Kontrol
O1 : Eksperimen Pretest
O2 : Eksperimen Posttest
O3 : Kontrol Pretest
O4 : Kontrol Posttest
X : Treatment peningkatan disiplin dengan pendekatan REBT
format kelompok
- : Treatment peningkatan disiplin tanpa pendekatan REBT
ditetapkan oleh peneliti. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa
2. Sampel
non random, yaitu dengan teknik purposive sampling. Non random disebut
88
mempunyai hubungan yang erat dengan ciri-ciri atau sifat populasi yang
yang memiliki skor disiplin dalam kategori rendah, sedang, tinggi dan
sangat tinggi berdasarkan instrumen disiplin siswa dan (2) jumlah anggota
agar anggota lebih ter pantau dan peningkatan disiplin siswa dengan
pendekatan REBT format kelompok bisa berjalan lebih efektif. Hal ini
sebagai berikut.
siswa yang tinggi, hal ini berdasarkan hasil pengumpulan data awal
C. Definisi Operasional
pada keyakinan irasional (iB) dan keyakinan rasional (rB) sehinga terlihat
90
2. Disiplin Siswa
peraturan atau tata tertib yang telah ada dengan senang hati dan kesadaran
waktu, (2) disiplin dalam belajar, (3) disiplin dalam bertata karma dan
kembangkan alat pengumpul data yaitu berupa instrumen skala model Likert
sebagai berikut.
92
Total Item 22 12 34
93
2. Pedoman Scoring
dari 5 pilihan jawaban yaitu: Sangat Sesuai, Sesuai, Cukup Sesuai, Tidak
Sesuai, dan Sangat Tidak Sesuai. Untuk lebih jelasnya mengenai pola
melakukan kelayakan adalah Ibu Prof. Dr. Neviyarni S., M.s., Kons.,
Ibu Dr. Yeni Karneli, M.Pd., Kons., dan Ibu Dr. Netrawati, M.Pd.,
94
sebaliknya jika r hitung < r tabel maka butir instrumen tersebut tidak
untuk keperluan uji validitas. Butir soal instrumen disiplin siswa saat
yaitu:
dan sebaliknya jika r hitung <r tabel maka butir instrumen tersebut tidak
butir instrumen.
96
Alat akan dikatakan reliabel, apabila alat ukur itu di uji cobakan
k 2 b
rtt 1 2
k 1 t
Keterangan:
r tt :Koefisien reliabilitas instrumen
k :Banyaknya butir pertanyaan
∑σ2 b :Jumlah varian butir
σ2 t :Varian total
instrumen tersebut reliabel. sebaliknya jika r hitung <r tabel maka butir
,909 42
97
reliabelitasnya sangat tinggi, yaitu alpha sebesar 0,909. Nilai ini lebih
besar dari 0,80 (0,909 > 0,80), sehingga syarat suatu instrumen yang
E. Prosedur Penelitian
1. Menentukan tempat penelitian
pengumpulan data awal dari buku pelanggaran disiplin siswa dan buku
guru piket yang ada di SMAN 2 Padang. Selain itu guru BK di SMAN 2
2. Merancang materi
(delapam) kali pertemuan dalam durasi waktu 45 menit dalam satu kali
kontrol dengan topik tugas dan materi penunjang yang sama pada setiap
format kelompok.
100
berikut.
a. Menyediakan Alat
tersebut
“E” Pemikiran yang efektif dan filosofi pribadi baru yang akan
skala Likert, instrumen digunakan untuk mengambil data pretest dan posttest
yang diberikan kepada siswa di sekolah yang akan dijadikan subjek untuk
sebagai berikut.
103
pengisian instrumen.
direncanakan sebelumnya.
Analisis data merupakan salah satu langkah yang sangat penting dalam
1. Deskripsi Data
Interval k = 170–34+1
5
Interval k = 27,4
skor yang didapat sebesar 27,4 yang kemudian dibulatkan menjadi 28.
2. Pengujian Hipotesis
siswa mempunyai karakteristik data sebagai berikut. (1) data interval, (2)
data yang sedikit (kurang dari 30) dan mempertimbangkan skor awal
hipotesis 1 dan 2.
H. Pelaksanaan Penelitian
1. Izin Penelitian
2. Pengadministrasian Pretest
disiplin siswa dengan kategori sedang, tinggi, dan sangat tinggi, hal ini
3. Kegiatan Penelitian
a. Kelompok Eksperimen
b. Kelompok Kontrol
4. Pengadministrasian Posttest
Pada bab ini akan dibahas hasil penelitian yang telah dilaksanakan di
orang. Waktu pelaksanaan penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli sampai
SMAN 2 Padang. Data-data yang diperoleh adalah hasil pretest dan posttest
109
110
Waktu Pelaksanaan
Kelompok Topik
Per- Kelompok Tujuan
Bahasan
temuan Eksperim- Kontrol
en
Untuk pembentukan
sikap siswa yang akan
15 Juli 16 Juli Manajemen
1 berperilaku disiplin
2019 2019 waktu
dalam memanfaatkan
waktu.
Sikap Untuk pembentukan
bertanggung- sikap siswa yang akan
18 Juli 19 Juli
2 jawab dalam berperilaku disiplin
2019 2019
memanfaatkan dalam memanfaatkan
waktu waktu.
Untuk pembentukan
Persiapan-
22 Juli 23 Juli sikap siswa yang akan
3 persiapan dalam
2019 2019 berperilaku disiplin
belajar
dalam belajar.
Untuk pembentukan
25 Juli 26 Juli Aktif dalam sikap siswa yang akan
4
2019 2019 belajar berperilaku disiplin
dalam belajar.
Untuk pembentukan
29 Juli 30 Juli Sukses dalam sikap siswa yang akan
5
2019 2019 belajar berperilaku disiplin
dalam belajar.
Untuk pembentukan
Sopan dan
5 Agustus 6 Agustus sikap siswa yang akan
6 santun kepada
2019 2019 berperilaku disiplin
guru dan teman
dalam bertata krama.
Menjaga Untuk pembentukan
8 Agustus 9 Agustus kebersihan sikap siswa yang akan
7
2019 2019 lingkungan berperilaku disiplin
sekolah dalam bertata krama.
Menjaga Untuk pembentukan
12 13
kerapian dan sikap siswa yang akan
8 Agustus Agustus
kebersihan berperilaku disiplin
2019 2019
pakaian dalam berpakaian.
111
Tabel 10. Skor Pretest Disiplin Siswa pada Kelompok Eksperimen dan
Kelompok Kontrol
sebanyak 5 (lima) orang siswa, 2 (dua) orang siswa berada pada kategori
112
tinggi dan 3 (tiga) orang siswa lainya berada pada kategori sangat tinggi.
2 (dua) orang siswa yang memiliki skor disiplin siswa pada kategori
sedang, 6 (enam) orang kategori tinggi dan 2 (dua) orang siswa lainya
kelompok kontrol sebesar 126,2 dan berada pada kategori tinggi. Untuk
0,671 dan pada kolom Asymp. Sig. (2-tailed) nilai untuk uji dua sisi adalah
0,759. Jika dibandingkan dengan taraf signifikansi 0,05 (0,759 > 0,05),
113
maka tidak ada perbedaan yang signifikan antara data pretest disiplin
Distribusi frekuensi data pretest dapat dilihat pada Tabel 12 di bawah ini.
eksperimen, siswa yang memiliki skor disiplin siswa yang berada pada
kategori sangat tinggi sebanyak 2 (dua) orang siswa (20%), pada kategori
tinggi sebanyak 3 (tiga) orang siswa (30%), dan pada kategori sedang
dari 10 siswa kelompok kontrol, siswa yang memiliki skor disiplin siswa
yang berada pada kategori sangat tinggi sebanyak 2 (dua) orang siswa
(20%), pada kategori tinggi sebanyak 6 (enam) orang (60%) dan pada
siswa pada kelompok eksperimen dan kontrol dapat dilihat pada Tabel 13.
eksperimen siswa yang memiliki skor disiplin pada kategori sangat tinggi
kelompok kontrol orang siswa yang memiliki skor disiplin pada kategori
disiplin siswa pada siswa kelompok eksperimen sebesar 155 yang berada
9 orang siswa (90%) dan kategori tinggi 1 orang siswa (10%). Sedangkan
format kelompok, rata-rata skor pretest sebesar 126,7 dan berada pada
pretest dan posttest tentang disiplin siswa dapat dilihat pada tabel di
bawah ini.
pretest berada pada kategori sangat tinggi sebanyak 20% (2 orang siswa),
perubahan di mana dapat dilihat dari hasil posttest sebanyak 90% (9 orang
siswa) berada pada kategori sangat tinggi dan 10% (1 orang siswa) berada
skor dari pretest dan posttest atau mengalami perubahan setelah diberikan
masing disiplin siswa dari kelompok pretest dan posttest dapat dijelaskan
180
160
140
120
100 Pretest
80 Posttest
60
40
20
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
pendekatan REBT, rata-rata skor pretest sebesar 126,2 dan berada pada
REBT, rata-rata skor posttest sebesar 140,5 dan masih berada pada
kategori baik.
dan posttest disiplin siswa dapat dilihat pada Tabel 17 di bawah ini.
120
Tabel 18. Hasil Pretest dan Posttest Disiplin Siswa Kelompok Kontrol
Pretest Posttest
Interval Kategori
Frekuensi % Frekuensi %
≥146 Sangat Tinggi 2 20 4 40
118-145 Tinggi 6 60 6 60
90-117 Sedang 2 20 0 0
62-89 Rendah 0 0 0 0
≤ 61 Sangat Rendah 0 0 0 0
Jumlah 10 10 10 100
perbedaan skor disiplin siswa pada kelompok kontrol sebelum dan sesudah
berada pada kategori sangat tinggi sebanyak 20% (2 orang siswa), kategori
tinggi sebanyak 60% (6 orang siswa) dan kategori sedang sebanyak 20%
dapat dilihat dari hasil posttest sebanyak 40% (4 orang siswa) berada pada
kategori sangat tinggi sedangkan siswa yang berada pada kategori tinggi
rata skor dari pretest dan posttest atau mengalami perubahan setelah
kontrol hasil pretest dan hasil posttest dapat dijelaskan pada gambar di
bawah ini.
160
140
120
100
Pretest
80
Postest
60
40
20
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
B. Pengujian Hipotesis
Berdasarkan penjelasan pada Bab III dan hasil uji beda pretest antara
non parametrik dengan uji Wilcoxon Signed Ranks Test dengan menggunakan
bantuan program SPSS versi 20.00. Uji Wilcoxon Signed Ranks Test
dua data apakah berbeda atau tidak. Sedangkan, untuk dua data yang
kontrol.
(α = 0,05)
(α = 0,05)
123
atau probabilitas di bawah alpha 0,05 (0,005 < 0,05). Dari hasil tersebut
pertama yang diuji dalam penelitian ini dapat diterima, yaitu “terdapat
dibandingkan pretest”.
124
pretest atau posttest yang lebih tinggi, dapat dilihat pada Tabel 20 di
bawah ini.
REBT format kelompok. Hal ini dapat dilihat bahwa dari 10 siswa yang
dari pretest.
125
Analisis ini dipilih karena teknik ini menggunakan data yang berpasangan
probabilitas di bawah alpha 0,05 (0,005 < 0,05). Dari hasil tersebut maka
yang diuji dalam penelitian ini dapat diterima, yaitu “terdapat perbedaan
dibandingkan pretest”.
pretest atau posttest yang lebih tinggi, dapat dilihat berdasarkan pada
pendekatan REBT.
dari pada kelompok kontrol yang hanya sebesar 14,3. Oleh sebab itu,
127
pendekatan REBT format kelompok lebih efektif dari pada treatment tanpa
bawah ini.
dan nilai Asymp. Sig. (2-tailed) disiplin siswa kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol sebesar 0,015, atau probabilitas di bawah 0,05 (0,015 <
demikian, maka hipotesis ketiga yang diuji dalam penelitian ini dapat
C. Pembahasan
1. Disiplin Siswa
sebesar 28,3.
Disiplin yang dimiliki oleh seorang siswa akan membantu siswa itu
dengan baik jika siswa sudah memiliki disiplin yang ada pada dirinya.
130
terbatas pada penyampaian materi pelajaran, tetapi lebih dari itu, guru
dapat merubah cara berpikir siswa yang tidak logis atau irasional dan
menggantinya dengan cara berpikir yang logis atau rasional (Allen &
Konadi, Mudjiran, & Karneli, 2017; Netrawati, Khairani, & Karneli, 2018;
Ardi & Sisin, 2018; Misdeni, Syahniar, & Marjohan, 2015; Arliyus,
sebelum diberikan treatment berada pada kategori tinggi. Hal ini dapat
dari skor rata-rata menjadi 155 pada kategori sangat tinggi. Sedangkan,
skor rata-rata pada kelompok kontrol juga terjadi perubahan sebesar 140,5
pada kategori tinggi. Hal ini terjadi karena kelompok kontrol tetap
perubahan disiplin siswa yang signifikan. Hal ini dapat dilihat dari hasil
pemikiran yang irasional, negatif dan tidak logis menjadi lebih rasional,
positif dan logis agar siswa mampu menerapkan aturan dan tata tertib di
oleh pemikiran yang tidak rasional, cenderung tidak logis, dan negatif.
Eka, & Karsih, 2011). Hasil penelitian ini membuktikan bahwa REBT
adanya pemikiran negatif baik itu pada diri pribadi, guru, teman, lingkungan
pelajaran tanpa izin; tidak mengerjakan tugas; tidak masuk sekolah tanpa
izin (alfa); baju tidak dimasukkan;rambut tidak rapi; keluar kelas saat jam
kosong; tidak menjaga kebersihan kelas; tidak tertib dan khidmat saat
membuat siswa terbebani dan malas, sengaja datang terlambat agar tidak
kelompok, dan mengajak anggota kelompok untuk secara sukarela dan aktif
D-E kepada anggota kelompok, selain itu juga peneliti memanfaatkan topik
merupakan siswa yang memiliki tingkat disiplin siswa yang sedang, tinggi,
dalam belajar, (4) aktif dalam belajar; (5) sukses dalam belajar, (6) sopan
dan santun kepada guru dan teman; (7) menjaga kebersihan lingkungan
lebih optimal. Ellis (dalam Corey, 2012) menjelaskan REBT secara khusus
kelompok kontrol adalah sebesar 140,5 dan siswa berada peda kategori
dinamika, latihan dan interaksi yang timbal balik dalam proses perlakuan
pasti dari masalah disiplin. Dengan kata lain, siswa kurang aktif dalam
bervariasi, siswa aktif, dan kreatif. Selain itu, pendekatan REBT format
bertanggung jawab.
eksperimen sebesar 155 dan kelompok kontrol sebesar 140,5 Dari hal ini
eksperimen dan kelompok kontrol. Dari jumlah ini terlihat jelas perbedaan
dilakukan membuktikan bahwa nilai asymp. Sig. (2-tailed) 0,015 < 0,05.
tidak disiplin berubah lebih baik (Amir, 2014). Diperkuat dengan temuan
skor per aspek disiplin diri peserta didik kelompok eksperimen pada saat
didik.
di sekolah.
siswa.
D. Keterbatasan Penelitian
terjadi baik yang bersumber dari peneliti, subjek penelitian dan lain
kelompok. Aspek ini masih bisa dikembangkan lebih lanjut oleh peneliti
A. Kesimpulan
kontrol.
141
142
meningkatkan disiplin siswa lebih tinggi. Hal ini terbukti dari skor yang
REBT format kelompok yang telah teruji efektifnya pada penelitian ini
rasional siswa, sehingga siswa merasakan langsung dampak dari apa yang
B. Implikasi
1. Implikasi terhadap Teori Disiplin Siswa
Pengubahan disiplin siswa tidak cukup hanya dengan metode
kontrol mengenai disiplin siswa sebagai mana telah dibahas pada Bab IV,
siswa yaitu pada kategori tinggi. Hal ini dapat dibuktikan dengan melihat
142
143
salah satu strategi yang bisa digunakan dalam bimbingan dan konseling
yang dialaminya.
siswa yang disebabkan dari pemikiran yang tidak rasional. Oleh karena itu,
perlunya peran serta ataupun kerjasama yang baik dari kepala sekolah,
suatu pendekatan. Materi dalam penelitian ini dapat dijadikan rujukan dan
C. Saran
tindak lanjut dari penelitian ini. Beberapa saran yang dapat diajukan adalah
sebagai berikut.
146
147
Corey, G. (2012). Theory & practice of group counseling. (S. Dobin, Ed.).
Canada: Cengage Learning.
Corey, G. (2013a). Teori dan praktek: Konseling & psikoterapi, diterjemahkan
oleh E. Koswara. Bandung: Refika Aditama.
Corey, G. (2013b). Theory and practice of counseling and psychotherapy.
Canada: Cengage Learning.
Creswell, J. W. (2016). Research design pendekatan metode kualitatif, kuantitatif,
dan campuran (Edisi ke E). Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Dani, N. K. I. P., Suarni, N. K., & Sulastri, N. M. (2013). Efektivitas konseling
behavioral teknik latihan asertif untuk meningkatkan perilaku disiplin belajar
siswa kelas X SMA Laboratorium Undiksha tahun 2012/2013. Jurnal Ilmiah
Bimbingan Konseling Undiksha, 1–12.
De Vries, S. L., Hoeve, M., Assink, M., Stams, G. J. J., & Asscher, J. J. (2015).
Practitioner review: effective ingredients of prevention programs for youth at
risk of persistent juvenile delinquency–recommendations for clinical
practice. Journal of Child Psychology and Psychiatry, 56(2), 108–121.
Depdiknas. (2001). Manajemen peningkatan mutu berbasis sekolah. Jakarta:
Ditjen Dikdasmen.
Diswantika, N. (2016). Efektivitas teknik self-talk dalam pendekatan konseling
kognitif untuk meningkatkan disiplin diri peserta didik. Lentera, 1, 13–31.
Dryden, W. (2009). Rational emotive behavior therapy: Distinctive featurest.
New York: Routledge (Taylor & Francis Group).
Durkheim, E. (1990). Pendidikan moral: Suatu studi teori dan aplikasi sosiologi
pendidikan. Jakarta: Erlangga.
Ellis, A. (2006). Terapi rational emotive behavior: Agar hidup bebas derita.
Yogyakarta: B-First.
Ellis, A., & Dryden, W. (2007). The practice of rational emotive behavior
therapy. New York: Springer Publishing.
Emi Julia. (2013). Analisis faktor penyebab dan upaya mengatasi pelanggaran
tata tertib sekolah pada SMA Wisuda Pontianak. Universitas Tanjungpura.
Fiana, F. J., Daharnis, & Ridha, M. (2013). Disiplin siswa di sekolah dan
implikasinya dalam pelayanan bimbingan dan konseling. Jurnal Ilmiah
Konseling, 2(23), 26–33.
Fitri, L., & Christiana, E. (2013). Penerapan layanan informasi tentang etika dan
disiplin di sekolah untuk mengurangi pelanggaran tata tertib pada siswa
SMP. Journal Mahasiswa Bimbingan Konseling, 1(1), 129–142.
148
Konadi, H., Mudjiran, M., & Karneli, Y. (2017). Efektivitas pendekatan rational
emotive behavior therapy melalui bimbingan kelompok untuk mengatasi
stres akademik siswa. Konselor, 6(4), 120. Retrieved from
http://ejournal.unp.ac.id/index.php/konselor/article/view/7887
Latipun. (2008). Psikologi konseling. Malang: UMM Press.
Liu, E. Z. F., Ho, H. C., & Song, Y. J. (2011). Effects of an online rational
emotive curriculum on primary school students’ tendencies for online and
real-world aggression. Turkish Online Journal of Educational Technology,
10(3), 83–93.
Misdeni, M., Syahniar, S., & Marjohan, M. (2019). The effectiveness of rational
emotive behavior therapy approach using a group setting to overcome
anxiety of students facing examinations. International Journal of Research in
Counseling and Education, 3(2), 82–88.
Mulyasa. (2011). menjadi guru profesional menciptakan pembelajaran kreatif dan
menyenangkan. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Muti, R. K. (2018). Efektivitas konseling kelompok dengan teknik rasional
emotive behavior therapy dalam meningkatkan kedisiplinan peserta didik
SMP Negeri 21 Bandar Lampung. Universitas Islam Negeri Raden Intan
Lampung.
Osodo, J. M., Osodo, J., Mito, J. W., Raburu, P., & Aloka, P. (2016). The role of
peer counselors in the promotion of student discipline in ugunja sub-county,
Kenya. Asian Journal of Education and Training, 2(2), 63–69.
Pratama, A. H. (2013). Strategi pembentukan disiplin siswa melalui pelaksanaan
tata tertib di SMA Negeri 1 Krian Sidoarjo. Jurnal Mahasiswa Undiksa, 1(1),
1–19.
Prayitno. (2017). Konseling profesional yang berhasil. Depok: Rajawali Pers.
Prayitno, Afdal, Ifdil, & Ardi, Z. (2017). Layanan bimbingan kelompok dan
konseling kelompok yang berhasil. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Prayitno, & Amti, E. (2004). Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta:
Rineka Cipta.
Putu, N., Indrayani, R., & Suarni, N. K. (2013). Efektivitas Konseling Behavioral
dengan Teknik Penguatan Intermitten untuk Meningkatkan Disiplin Belajar
Siswa Kelas VIII A SMP Negeri 1 Sukasada. Jurnal Ilmiah Bimbingan
Konseling Undiksha, 1(1), 1–10.
Rachman, M. (1999). Manajemen kelas. Jakarta: Depdiknas, Proyek Pendidikan
Guru SD.
Riyadi, A. (2011). Korelasi antara disiplin belajar dengan prestasi belajar siswa
pada mata pelajaran aqidah akhlak kelas VIII di Mts Ma’arif Sikampuh
kecamatan Kroya kabupaten Cilacap tahun 2010. Skripsi Walisongo
Institutional Reposetory, 54–56.
Rusmana, N. (2009). Bimbingan konseling kelompok di sekolah (metode teknik
dan aplikasi). Bandung: Rizki Press.
Sadik, F. (2017). Children and discipline: Investigating secondary school
students’ perception of discipline through metaphors. European Journal of
Educational Research, 6(4), 495–508.
Salgong, V. K., Ngumi, O., & Chege, K. (2016). The role of guidance and
counseling in enhancing student discipline in secondary schools in Koibatek
district. Journal of Education and Practice, 7(13), 142–151.
Sari, I. P., & Syamsi, K. (2015). Pengembangan Buku Pelajaran Tematik-
Integratif Berbasis Nilai Karakter Disiplin dan Tanggung Jawab di Sekolah
Dasar. Jurnal Prima Edukasia, 3(1), 73–83.
Semiawan, C. R. (2008). Penerapan pembelajaran pada anak. Jakarta: Indeks.
Stanley, E. O. (2014). Discipline and academic performance (A study of selected
secondary schools in lagos, Nigeria). International Journal of Academic
Research in Progressive Education and Development, 3(1), 181–194.
151
Wisnu, Y., & Kurniawan, S. (2007). Hubungan antara sikap disiplin belajar siswa
dan lingkungan belajar siswa dengan prestasi belajar siswa. Skripsi
Univesitas Sanata Dharma.
Wood, A. G., Barker, J. B., Turner, M. J., & Sheffield, D. (2018). Examining the
effects of rational emotive behavior therapy on performance outcomes in
elite paralympic athletes. Scandinavian Journal of Medicine and Science in
Sports, 28(1), 329–339.
Yanti, F., & Rosalina, M. (2016). Hubungan kedisiplinan dengan prestasi belajar
siswa di SMP Maria Immaculata Yogyakarta. Skripsi Univesitas Sanata
Dharma.
Yanti, Y., & Marimin. (2017). Pengaruh motivasi, lingkungan keluarga, dan
teman sebaya terhadap kedisiplinan siswa. Economic Education Analysis
Journal, 6(2), 329–338.
Yusuf, A. M. (2013). Metode penelitian kuantitatif, kualitatif dan penelitian
gabungan. Padang: UNP Press.
Zelie, K., Stone, C. I., & Lehr, E. (1980). Cognitive-behavioral intervention in
school discipline: A preliminary study. Personnel & Guidance Journal,
59(2), 80.
SURAT PERMOHONAN PENGGUNAAN INSTRUMEN PENELITIAN DAN
SURAT IZIN PENGGUNAAN INSTRUMEN PENELITIAN
Dosen Pembimbing:
Oleh:
LITA GUSTIANA
NIM 17151028
NEGERI PADANG
2019
153
154
155
HASIL JUDGMENT NSTRUMEN PENELITIAN
DISIPLIN SISWA
Dosen Pembimbing:
Oleh:
LITA GUSTIANA
NIM 17151028
NEGERI PADANG
2019
156
157
157
158
DISIPLIN SISWA
Dosen Pembimbing:
Oleh:
LITA GUSTIANA
NIM 17151028
NEGERI PADANG
2019
167
KISI-KISI INSTRUMEN PENELITIAN
168
INSTRUMEN PENELITIAN (UJI COBA)
DISIPLIN SISWA
Dosen Pembimbing:
Oleh:
LITA GUSTIANA
NIM 17151028
169
170
PENGANTAR
Hormat saya,
Lita Gustiana
171
A. Pendahuluan
Instrumen penelitian ini berkenaan dengan disiplin siswa. Ananda diminta
untuk memilih jawaban dari pernyataan dalam instrumen ini dengan memberikan
tanda silang (X) pada salah satu kolom pilihan jawaban yang telah disediakan.
Pilihan yang diminta adalah yang dianggap paling sesuai dengan keadaan
atau kondisi Ananda saat ini. Ananda diminta hanya memberikan satu tanda
silang (X) pada kolom pilihan jawaban untuk setiap penyataan. Di samping itu,
isilah semua identitas Ananda pada bagian B (Identitas Pibadi)
B. Identitas Pribadi
Nama : ......................................................
Jenis Kelamin : ......................................................
Kelas : ......................................................
Hari/ Tgl. Pengisian : ................./..............................2019.
C. Petunjuk Pengisian
Instrumen ini terdiri dari 42 butir pernyataan mengenai disiplin siswa dan
untuk masing-masing pernyataan disediakan lima pilihan jawaban sebagai berikut:
1. Sangat Sesuai : jika isi pernyataan tersebut memiliki tingkat kesesuaian
dengan keadaan atau kondisi Ananda saat ini adalah 81% s/d 100%.
2. Sesuai : jika isi pernyataan tersebut memiliki tingkat kesesuaian dengan
keadaan atau kondisi Ananda saat ini adalah 61% s/d 80%.
3. Cukup Sesuai : jika isi pernyataan tersebut memiliki tingkat kesesuaian
dengan keadaan atau kondisi Ananda saat ini adalah 41% s/d 60%.
4. Tidak Sesuai : jika isi pernyataan tersebut memiliki tingkat kesesuaian
dengan keadaan atau kondisi Ananda saat ini adalah 21% s/d 40%.
5. Sangat Tidak Sesuai : jika isi pernyataan tersebut memiliki tingkat
kesesuaian dengan keadaan atau kondisi Ananda saat ini adalah 0% s/d 20%.
172
Contoh:
Pilihan Jawaban
No Pernyataan Sangat
Sangat Cukup Tidak
Sesuai Tidak
Sesuai Sesuai Sesuai
Sesuai
Saya mempersiapkan
1 diri sebelum berangkat X
ke sekolah
Berdasarkan contoh nomor 1 di atas Ananda memberi tanda silang (X) pada
kolom jawaban Tidak Sesuai, dengan demikian berarti pernyataan tersebut
memiliki tingkat kesesuaian dengan keadaan atau kondisi Ananda saat ini
adalah 21% s/d 40% yaitu Ananda mempersiapkan diri sebelum berangkat ke
sekolah. Selanjutnya contoh nomor 2 di atas Ananda memberi tanda silang
(X) pada kolom jawaban Sesuai, dengan demikian berarti pernyataan tersebut
memiliki tingkat kesesuaian dengan keadaan atau kondisi Ananda saat ini
adalah 61% s/d 80% yaitu Ananda datang terlambat ke sekolah.
“Selamat Mengerjakan”
173
Pilihan Jawaban
No Pernyataan Sangat
Sangat Cukup Tidak
Sesuai Tidak
Sesuai Sesuai Sesuai
Sesuai
1 Saya mempersiapkan diri sebelum berangkat ke
sekolah
2 Saya datang terlambat ke sekolah
3 Ketika pergantian jam pelajaran, saya tetap berada di
dalam kelas
4 Saya cenderung terlambat berbaris pada persiapan
upacara bendera
5 Saya datang tepat waktu untuk mengikuti kegiatan
kultum mingguan (Kulmi)
6 Saya mencari alasan agar bisa datang terlambat pada
kegiatan ekstrakulikuler
7 Saya mengembalikan buku yang dipinjam dari
perpustakaan sekolah tepat waktu
8 Saya sengaja menunda pembayaran uang SPP
9 Saya menunggu diingatkan untuk mengumpulkan data
administrasi kesiswaan
10 Saya menyiapkan semua perlengkapan belajar yang
diperlukan sebelumnya
11 Saya meninggalkan buku-buku pelajaran di
sekolah
12 Saya memeriksa jadwal mata pelajaran setiap hari
13 Sebelum belajar, saya terlebih dahulu mempelajari
materi yang akan diajarkan guru
14 Sebelum belajar, saya berusaha menyelesaikan
urusan-urusan lain agar saya dapat mengikuti
pelajaran dengan sebaik-baiknya
15 Dalam belajar, saya berusaha memanfaatkan
kesempatan untuk merespon (misalnya menjawab
pertanyaan, menjelaskan, dan mengemukakan
pendapat)
16 Saya mencatat secara lengkap materi pelajaran
sewaktu proses pembelajaran berlangsung
17 Jika guru tidak hadir, saya tetap belajar sesuai dengan
materi yang dijadwalkan
18 Saya mengerjakan tugas mata pelajaran lain pada saat
Proses Belajar Mengajar (PBM) berlangsung
174
Pilihan Jawaban
No Pernyataan Sangat
Sangat Cukup Tidak
Sesuai Tidak
Sesuai Sesuai Sesuai
Sesuai
19 Apabila pembelajaran kurang menarik, saya
cenderung meminta izin untuk keluar kelas atau
melakukan kegiatan lain
20 Saya menonaktifkan alat-alat elektronik saat PBM
berlangsung
Pilihan Jawaban
No Pernyataan Sangat
Sangat Cukup Tidak
Sesuai Tidak
Sesuai Sesuai Sesuai
Sesuai
38 Saya meninggalkan kelas dengan meminta izin dari
guru yang mengajar
39 Saya menyiapkan pakaian seragam sekolah sebelum
berangkat ke sekolah
40 Saya mengikuti jadwal memakai seragam yang sudah
ditentukan
41 Saya memasang atribut seragam setiap hari pada
pakaian seragam sekolah saya
42 Saya berpakaian rapi ke sekolah
TABULASI DATA UJI COBA INSTRUMEN PENELITIAN
DISIPLIN SISWA
Dosen Pembimbing:
Oleh:
LITA GUSTIANA
NIM 17151028
NEGERI PADANG
2019
176
177
104 144 148 133 141 132 150 156 154 155 5508 3,64286 PENSKORAN ITEM POSITIF PENSKORAN ITEM NEGATIF
Sangat Sesuai SS 5 Sangat Sesuai SS 1
2,889 4 4,111 3,694 3,917 3,667 4,167 4,333 4,278 4,306
Sesuai S 4 Sesuai S 2
57,78 80 82,22 73,89 78,33 73,33 83,33 86,67 85,56 86,11
Cukup Sesuai CS 3 Cukup Sesuai CS 3
S T T T T T T ST ST ST
Tidak Sesuai TS 2 Tidak Sesuai TS 4
-0,29 0,699 0,771 0,516 0,601 0,248 0,542 0,711 0,697 0,675
Sangat Tidak Sesuai STS 1 Sangat Tidak Sesuai STS 5
0,32 0,32 0,32 0,32 0,32 0,32 0,32 0,32 0,32 0,32
TV V V V V TV V V V V
HASIL UJI VALIDITAS INSTRUMEN PENELITIAN
DISIPLIN SISWA
Dosen Pembimbing:
Oleh:
LITA GUSTIANA
NIM 17151028
NEGERI PADANG
2019
179
180
Correlations Keterangan
Disiplin dalam VAR00001 Correlation Coefficient ,429 Valid
memanfaatkan Sig. (2-tailed) ,009
waktu N 36
VAR00002 Correlation Coefficient ,057 Tidak Valid
Sig. (2-tailed) ,742
N 36
VAR00003 Correlation Coefficient ,458 Valid
Sig. (2-tailed) ,005
N 36
VAR00004 Correlation Coefficient ,380 Valid
Sig. (2-tailed) ,022
N 36
VAR00005 Correlation Coefficient ,410 Valid
Sig. (2-tailed) ,013
N 36
VAR00006 Correlation Coefficient ,452 Valid
Sig. (2-tailed) ,006
N 36
VAR00007 Correlation Coefficient ,507** Valid
Sig. (2-tailed) ,002
N 36
VAR00008 Correlation Coefficient ,382* Valid
Sig. (2-tailed) ,022
N 36
VAR00009 Correlation Coefficient ,162 Tidak Valid
Sig. (2-tailed) ,344
N 36
Disiplin dalam VAR00010 Correlation Coefficient ,734 Valid
belajar Sig. (2-tailed) ,000
N 36
VAR00011 Correlation Coefficient ,494 Valid
Sig. (2-tailed) ,002
N 36
VAR00012 Correlation Coefficient ,505 Valid
Sig. (2-tailed) ,002
N 36
VAR00013 Correlation Coefficient ,412 Valid
Sig. (2-tailed) ,012
N 36
VAR00014 Correlation Coefficient ,454 Valid
Sig. (2-tailed) ,005
N 36
VAR00015 Correlation Coefficient ,112 Tidak Valid
Sig. (2-tailed) ,517
N 36
VAR00016 Correlation Coefficient ,585 Valid
Sig. (2-tailed) ,000
N 36
VAR00017 Correlation Coefficient ,154 Tidak Valid
Sig. (2-tailed) ,370
N 36
181
Correlations Keterangan
VAR00018 Correlation Coefficient ,185 Tidak Valid
Sig. (2-tailed) ,281
N 36
VAR00019 Correlation Coefficient ,454** Valid
Sig. (2-tailed) ,005
N 36
VAR00020 Correlation Coefficient ,158* Tidak Valid
Sig. (2-tailed) ,358
N 36
VAR00021 Correlation Coefficient ,686 Valid
Sig. (2-tailed) ,000
N 36
VAR00022 Correlation Coefficient ,645 Valid
Sig. (2-tailed) ,000
N 36
VAR00023 Correlation Coefficient ,701 Valid
Sig. (2-tailed) ,000
N 36
VAR00024 Correlation Coefficient ,569 Valid
Sig. (2-tailed) ,000
N 36
VAR00025 Correlation Coefficient ,409 Valid
Sig. (2-tailed) ,013
N 36
VAR00026 Correlation Coefficient ,527 Valid
Sig. (2-tailed) ,001
N 36
VAR00027 Correlation Coefficient ,533 Valid
Sig. (2-tailed) ,001
N 36
Disiplin dalam VAR00028 Correlation Coefficient ,523 Valid
bertata krama Sig. (2-tailed) ,001
N 36
VAR00029 Correlation Coefficient ,344 Valid
Sig. (2-tailed) ,040
N 36
VAR00030 Correlation Coefficient ,534 Valid
Sig. (2-tailed) ,001
N 36
VAR00031 Correlation Coefficient ,681** Valid
Sig. (2-tailed) ,000
N 36
VAR00032 Correlation Coefficient ,632* Valid
Sig. (2-tailed) ,000
N 36
VAR00033 Correlation Coefficient -,286 Tidak Valid
Sig. (2-tailed) ,091
N 36
VAR00034 Correlation Coefficient ,699 Valid
Sig. (2-tailed) ,000
N 36
182
Correlations Keterangan
VAR00035 Correlation Coefficient ,771 Valid
Sig. (2-tailed) ,000
N 36
VAR00036 Correlation Coefficient ,516 Valid
Sig. (2-tailed) ,001
N 36
VAR00037 Correlation Coefficient ,601 Valid
Sig. (2-tailed) ,000
N 36
VAR00038 Correlation Coefficient ,248 Tidak Valid
Sig. (2-tailed) ,145
N 36
Disiplin dalam VAR00039 Correlation Coefficient ,542 Valid
berpakaian Sig. (2-tailed) ,001
N 36
VAR00040 Correlation Coefficient ,711 Valid
Sig. (2-tailed) ,000
N 36
VAR00041 Correlation Coefficient ,697 Valid
Sig. (2-tailed) ,000
N 36
VAR00042 Correlation Coefficient ,675 Valid
Sig. (2-tailed) ,000
N 36
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
HASIL UJI RELIABELITAS INSTRUMEN PENELITIAN
DISIPLIN SISWA
Dosen Pembimbing:
Oleh:
LITA GUSTIANA
NIM 17151028
NEGERI PADANG
2019
183
184
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
,909 42
dari 42 butir instrumen yang valid tersebut di atas dapat diketahui nilai
reliabelitasnya sangat tinggi, yaitu alpha sebesar 0,909. Nilai ini lebih besar
dari 0,80 (0,909> 0,80), sehingga syarat suatu instrumen yang reliabel sudah
Dosen Pembimbing:
Oleh:
LITA GUSTIANA
NIM 17151028
NEGERI PADANG
2019
185
186
Nomor Item
Sub- Jumla
Variabel Indikator Unfav (- h Item
Variabel Fav (+)
)
Persiapan berangkat ke sekolah 1 - 1
Masuk ke kelas 2 - 0
Mengikuti upacara bendera setiap
- 3 1
hari Senin
Disiplin Mengikuti Kultum Mingguan
dalam 4 - 1
(kulmi) pada hari Jumat pagi
Disiplin meman- Hadir dalam kegiatan
siswa faatkan - 5 1
ekstrakulikuler
waktu Menggembalikan barang milik
(Disiplin
sekolah sesuai dengan batas 6 - 1
siswa yang
waktu yang ditentukan
dimaksud
Menyelesaikan administrasi
dalam - 7 1
sekolah tepat waktu
penelitian
ini adalah Persiapan belajar 8, 10,
9 5
11, 12
sikap
seseorang Perhatian terhadap kegiatan
Disiplin 13 - 1
yang akan belajar
dalam
menunjukk Mematuhi peraturan Proses
belajar - 14, 15 2
an ketaatan Belajar Mengajar (PBM)
atau Menyelesaikan tugas yang 16, 17,
19, 20 6
kepatuhan diberikan guru 18, 21
terhadap Membuat surat izin ketika tidak
- 22 1
peraturan masuk sekolah
atau tata Menyapa guru dan siswa lain 23 24 2
tertib yang Disiplin Berbicara sopan 25, 26,
telah ada dalam - 4
27, 28
dengan bertata Membuang sampah pada
senang hati krama tempatnya - 29 1
dan
kesadaran Bertanggung jawab dengan tugas
diri. - 30 1
piket
Persiapan berpakaian sekolah 31 - 1
Disiplin Memakai seragam sekolah 32 - 1
dalam Memakai kelengkapan seragam
pakaian 33 - 1
Berpakaian rapi dan bersih 34 - 1
Total Item 22 12 34
INSTRUMEN PENELITIAN
DISIPLIN SISWA
Dosen Pembimbing:
Oleh:
LITA GUSTIANA
NIM 17151028
187
188
PENGANTAR
Hormat saya,
Lita Gustiana
189
A. Pendahuluan
Instrumen penelitian ini berkenaan dengan disiplin siswa. Ananda diminta
untuk memilih jawaban dari pernyataan dalam instrumen ini dengan memberikan
tanda silang (X) pada salah satu kolom pilihan jawaban yang telah disediakan.
Pilihan yang diminta adalah yang dianggap paling sesuai dengan keadaan
atau kondisi Ananda saat ini. Ananda diminta hanya memberikan satu tanda
silang (X) pada kolom pilihan jawaban untuk setiap penyataan. Di samping itu,
isilah semua identitas Ananda pada bagian B (Identitas Pribadi)
B. Identitas Pribadi
Nama : ......................................................
Jenis Kelamin : ......................................................
Kelas : ......................................................
Hari/ Tgl. Pengisian : ................./..............................2019.
C. Petunjuk Pengisian
Instrumen ini terdiri dari 34 butir pernyataan mengenai disiplin siswa dan
untuk setiap pernyataan disediakan lima pilihan jawaban sebagai berikut:
1. Sangat Sesuai: jika isi pernyataan tersebut memiliki tingkat kesesuaian
dengan keadaan atau kondisi Ananda saat ini antara 81% s/d 100%.
2. Sesuai: jika isi pernyataan tersebut memiliki tingkat kesesuaian dengan
keadaan atau kondisi Ananda saat ini antara 61% s/d 80%.
3. Cukup Sesuai: jika isi pernyataan tersebut memiliki tingkat kesesuaian
dengan keadaan atau kondisi Ananda saat ini antara 41% s/d 60%.
4. Tidak Sesuai: jika isi pernyataan tersebut memiliki tingkat kesesuaian
dengan keadaan atau kondisi Ananda saat ini antara 21% s/d 40%.
5. Sangat Tidak Sesuai: jika isi pernyataan tersebut memiliki tingkat
kesesuaian dengan keadaan atau kondisi Ananda saat ini antara 0% s/d 20%.
190
Contoh:
Pilihan Jawaban
No Pernyataan Sangat
Sangat Cukup Tidak
Sesuai Tidak
Sesuai Sesuai Sesuai
Sesuai
Saya mempersiapkan
1 diri sebelum berangkat X
ke sekolah
Berdasarkan contoh nomor 1 di atas Ananda memberi tanda silang (X) pada
kolom jawaban Tidak Sesuai, dengan demikian berarti pernyataan tersebut
memiliki tingkat kesesuaian dengan keadaan atau kondisi Ananda saat ini
antara 21% s/d 40% yaitu Ananda mempersiapkan diri sebelum berangkat ke
sekolah.
“Selamat Mengerjakan”
191
Pilihan Jawaban
No Pernyataan Sangat
Sangat Cukup Tidak
Sesuai Tidak
Sesuai Sesuai Sesuai
Sesuai
Saya mempersiapkan diri sebelum berangkat ke
1
sekolah
Ketika pergantian jam pelajaran, saya tetap berada di
2
dalam kelas
Saya cenderung terlambat berbaris pada persiapan
3
upacara bendera
Saya datang tepat waktu untuk mengikuti kegiatan
4
kultum mingguan (Kulmi)
Saya mencari alasan agar bisa datang terlambat pada
5
kegiatan ekstrakulikuler
Saya mengembalikan buku yang dipinjam dari
6
perpustakaan sekolah tepat waktu
7 Saya sengaja menunda pembayaran uang SPP
Saya menyiapkan semua perlengkapan belajar yang
8
diperlukan sebelumnya
Saya meninggalkan buku-buku pelajaran di
9
sekolah
10 Saya memeriksa jadwal mata pelajaran setiap hari
Sebelum belajar, saya terlebih dahulu mempelajari
11
materi yang akan diajarkan guru
Sebelum belajar, saya berusaha menyelesaikan
12 urusan-urusan lain agar saya dapat mengikuti
pelajaran dengan sebaik-baiknya
Saya mencatat secara lengkap materi pelajaran
13
sewaktu proses pembelajaran berlangsung
Apabila pembelajaran kurang menarik, saya
14 cenderung meminta izin untuk keluar kelas atau
melakukan kegiatan lain
Saya meninggalkan kelas walaupun PBM belum
15
berakhir
Apabila materi pelajaran tidak dipahami, saya mencari
16 sumber atau menanyakannya kepada guru atau teman
di luar jam pelajaran
Apabila saya terpaksa tidak dapat mengikuti
17 pelajaran, maka saya mengejar ketertinggalan materi
pelajaran tersebut
18 Saya mencermati instruksi tugas yang diberikan guru
Saya cenderung menunda mengerjakan
19
tugas/Pekerjaan Rumah (PR)
192
Pilihan Jawaban
No Pernyataan Sangat
Sangat Cukup Tidak
Sesuai Tidak
Sesuai Sesuai Sesuai
Sesuai
Saya tergesa-gesa dalam mengerjakan
20
tugas/PR
Saya mempelajari kembali materi tugas/PR yang
21
nilainya rendah
Saya tidak hadir ke sekolah tanpa mengirim
22
pemberitahuan kapada guru
23 Saya memberikan salam saat bertemu guru
Saya mengabaikan teman satu sekolah yang tidak saya
24
kenal
25 Saya bertutur kata sopan di lingkungan sekolah
Saya bertanya kepada guru dengan kalimat yang
26
sopan
27 Saya tidak memotong pembicaraan guru
Saya memanggil atau meminta sesuatu pada guru
28
dengan mendekati guru dari arah depan atau samping
29 Saya membuang sampah di laci meja
Saya cenderung mengabaikan piket pada jadwal yang
30
telah ditentukan
Saya menyiapkan pakaian seragam sekolah sebelum
31
berangkat ke sekolah
Saya mengikuti jadwal memakai seragam yang sudah
32
ditentukan
Saya memasang atribut seragam setiap hari pada
33
pakaian seragam sekolah saya
34 Saya berpakaian rapi ke sekolah
TABULASI DATA PRETEST
Dosen Pembimbing:
Oleh:
LITA GUSTIANA
NIM 17151028
NEGERI PADANG
2019
193
194
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
1 FACHRY FAHMI L XI IPS 1 1 4 3 3 4 4 3 4 5 1 3 4 2 5 1 2 4 4 4 3 3 3 2 3 2 4 2
2 FAUZIAH AULIA P XI IPS 1 35 5 2 2 4 2 3 4 3 3 2 2 1 2 2 3 1 3 4 3 1 1 4 5 5 5 5
3 DEVA BERLIAN S L XI IPS 1 8 5 4 4 4 4 5 5 4 4 4 3 5 4 3 4 4 2 4 1 3 3 3 4 4 3 4
4 KEVIN PRASE TYA A L XI IPS 1 11 4 4 2 3 3 3 4 4 2 4 4 5 5 1 2 4 5 4 2 2 5 2 4 2 5 5
5 FAKHRI AFALAH GUSMAN L XI IPS 1 21 5 3 4 3 4 3 4 4 4 5 2 3 3 2 3 3 4 4 2 2 4 3 4 3 4 5
6 MUHAMMAD BERLIAN L XI IPS 1 2 4 3 4 4 5 4 5 3 2 4 2 5 3 3 5 2 3 2 4 3 3 4 5 4 3 4
7 LIDRA SYARIF PUTRA L XI IPS 1 9 5 4 1 5 4 3 4 5 3 5 4 4 4 3 2 2 5 4 3 3 3 5 4 3 4 5
8 RAMADHAN DWI PRANANDA L XI IPS 1 24 5 4 1 1 3 4 4 4 2 5 4 5 5 2 2 3 3 3 3 3 4 4 4 4 5 5
9 ILHAM TAUFIQURRAHMAN L XI IPS 1 25 5 4 5 5 5 3 2 4 5 4 3 4 4 4 5 4 3 5 3 2 3 4 4 3 4 3
10 BINTANG MELBI A P XI IPS 1 55 5 3 4 4 3 5 4 4 1 1 3 4 3 5 5 4 4 4 3 3 3 5 4 3 4 5
11 ARIQ L XI IPS 1 22 5 4 3 4 4 4 4 4 3 5 4 4 4 1 2 4 4 5 3 2 3 4 5 4 4 4
12 SHERLIY SABRINA M P XI IPS 1 42 5 3 4 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 5 3 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4
13 AL HAMBRA L XI IPS 1 17 4 4 4 2 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 2 4 4 4 4 4 4
14 M HAFIZ ALVINANDA L XI IPS 1 20 5 3 1 4 4 4 5 4 5 5 5 3 4 3 5 3 3 4 3 3 4 3 5 3 4 5
15 DHINI P XI IPS 1 27 4 3 4 3 4 4 4 5 4 5 3 3 3 3 5 4 4 4 3 4 3 3 2 4 4 4
16 VIOLA P XI IPS 1 33 5 4 5 4 2 4 4 5 4 3 3 3 4 2 3 4 4 4 3 2 4 4 4 4 4 5
17 LIDYA PURNAMA SARI P XI IPS 1 28 4 3 3 5 4 4 5 4 4 5 4 3 5 3 4 3 3 5 4 3 2 3 5 4 5 4
18 RHUDATULSHAKILA PAHLE VI P XI IPS 1 43 5 5 2 4 3 4 3 4 5 5 4 4 3 4 5 4 4 5 2 2 4 4 4 3 4 4
19 SELLY DEVIANA E KASUCI P XI IPS 1 44 5 4 4 5 2 4 3 5 5 3 4 5 5 2 3 5 5 5 2 1 5 1 3 4 3 4
20 SULTAN RAYENDRA PUDISSUMA L XI IPS 1 7 4 5 5 4 3 3 4 4 5 5 3 3 4 4 5 3 4 4 3 3 3 5 4 3 4 5
21 RANI HAIRUNNISHA P XI IPS 1 41 5 3 2 4 4 4 3 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 5 3 2 4 5 4 3 4 5
22 NABILA APEIANI ZETIRA P XI IPS 1 34 5 3 2 5 4 5 4 5 5 5 3 5 4 4 5 3 5 4 2 2 3 4 3 3 3 5
23 DWIVA AMARTYA P XI IPS 1 54 5 3 1 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 2 3 4 5 1 1 5 5 5 1 5 5
24 MIFTAHUL JANNAH R P XI IPS 1 30 5 4 5 5 3 3 5 5 5 5 3 3 3 5 5 3 4 4 3 3 3 4 5 4 4 5
25 INDRY RAHAYU JOERORA P XI IPS 1 32 4 4 4 4 2 5 2 5 4 4 4 5 5 5 4 5 4 5 2 1 5 5 4 5 5 5
26 SYLVANA ANNISA P XI IPS 1 46 5 4 5 5 2 4 5 5 5 5 2 4 4 5 5 4 5 5 2 4 3 5 4 3 4 5
27 PATRICIYA IVANKA R P XI IPS 1 62 5 5 2 4 3 4 5 5 5 5 3 5 5 3 5 3 4 4 4 4 3 5 4 3 5 5
28 SADDAM HUSSEN L XI IPS 1 15 5 3 4 5 4 5 4 3 4 5 4 5 5 3 5 5 3 5 5 5 4 5 4 4 5 5
29 FANI IZWAR P XI IPS 1 26 5 5 5 5 5 4 4 5 4 5 3 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 5 4 4 5 5
30 NABILAH P XI IPS 1 37 5 5 2 5 4 4 5 5 4 5 3 3 1 5 5 5 5 5 4 3 4 5 5 4 5 5
31 IMAM ARKANSALIM L XI IPS 1 23 4 4 5 4 5 5 4 5 5 5 4 4 5 5 5 3 5 5 5 3 4 5 4 3 5 5
32 ELIZA AURA P XI IPS 1 36 5 3 4 3 4 5 4 5 5 5 4 4 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 3 5 5
33 MARSHA HEIDAN PUTRI P XI IPS 1 59 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 5 5 5 5 5
TOTAL SKOR PER ITEM 117 89 79 99 89 96 99 106 94 104 87 95 98 76 95 86 95 104 67 60 87 94 102 86 102 111
RATA-RATA 4,68 3,56 3,16 3,96 3,56 3,84 3,96 4,24 3,76 4,16 3,48 3,8 3,92 3,04 3,8 3,44 3,8 4,16 2,68 2,4 3,48 3,76 4,08 3,44 4,08 4,44
% 70,91 53,94 47,88 60 53,94 58,18 60 64,24 56,97 63,03 52,73 57,58 59,39 46,06 57,58 52,12 57,58 63,03 40,61 36,36 52,73 56,97 61,82 52,12 61,82 67,27
KATEGORI T S R S S S S S S S R S S R S R S S R R R S S R S S
MIN 4 2 1 1 2 3 2 3 1 1 2 1 1 1 2 1 2 2 1 1 1 1 2 1 3 2
MAX 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
197
Dosen Pembimbing:
Oleh:
LITA GUSTIANA
NIM 17151028
NEGERI PADANG
2019
199
200
Frequencies
kelompok N
1 10
Disiplin 2 10
Total 20
Keterangan: 1: Kelompok Eksperimen
2: Kelompok Kontrol
Test Statisticsa
Disiplin
Absolute ,300
Most Extreme Differences Positive ,300
Negative -,300
Kolmogorov-Smirnov Z ,671
Asymp. Sig. (2-tailed) ,759
a. Grouping Variable: kelompok
disiplin siswa adalah 0, 671 dan pada kolom Asymp. Sig. (2-tailed) untuk uji dua
sisi adalah 0,759. Jika dibandingkan dengan taraf signifikansi 0,05 (0,759 > 0,05),
maka tidak ada perbedaan yang signifikan antara data pretest disiplin siswa
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol sebelum diberikan perlakuan. Hal ini
Dosen Pembimbing:
Oleh:
LITA GUSTIANA
NIM 17151028
NEGERI PADANG
2019
201
TABULASI HASIL PRETEST KELOMPOK EKSPERIMEN
NO ITEM KATEGORI PER
TOTAL INTERVAL F % SKOR IDEAL
RATA- RESPONDEN
No NAMA L/P KELAS RESPONDEN P P N P N P N P N P P P P N N P P P N N P N P N P P P P N N P P P P SKOR PER % KATEGORI
RATA
RESP
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 Sangat Tinggi ST 146-173 2 20 MIN 34
28,3
TABULASI DATA PRETEST DAN POSTTEST
KELOMPOK KONTROL
Dosen Pembimbing:
Oleh:
LITA GUSTIANA
NIM 17151028
NEGERI PADANG
2019
203
204
1 FACHRY FAHMI L X IPS 1 1 4 3 3 4 4 3 4 5 1 3 4 2 5 1 2 4 4 4 3 3 3 2 3 2 4 2 2 5 4 4 4 4 4 4 113 3,324 66,47 S Tinggi T 118-145 6 60 MAX 170
14,3
TABULASI DATA POSTTEST
Dosen Pembimbing:
Oleh:
LITA GUSTIANA
NIM 17151028
NEGERI PADANG
2019
205
206
-22,5
HASIL UJI HIPOTESIS
Dosen Pembimbing:
Oleh:
LITA GUSTIANA
NIM 17151028
NEGERI PADANG
2019
207
208
Test Statisticsa
posttest -
pretest
Z -2,805b
Asymp. Sig. (2-
,005
tailed)
a. Wilcoxon Signed Ranks Test
b. Based on negative ranks.
Ranks
N Mean Sum of
Rank Ranks
Negative
0a ,00 ,00
Ranks
posttest -
Positive Ranks 10b 5,50 55,00
pretest
Ties 0c
Total 10
a. posttest < pretest
b. posttest > pretest
c. posttest = pretest
209
Test Statisticsa
Posttest -
Pretest
Z -2,814b
Asymp. Sig. (2-
,005
tailed)
a. Wilcoxon Signed Ranks Test
b. Based on negative ranks.
Test Statisticsa
Disiplin
Absolute ,700
Most Extreme ,000
Positive
Differences
Negative -,700
Kolmogorov-Smirnov Z 1,565
Asymp. Sig. (2-tailed) ,015
a. Grouping Variable: Kelompok
bahwa nilai disiplin siswa adalah 1, 565 dan uji pada kolom Asymp. Sig.
(2-tailed) untuk uji dua sisi adalah 0,015. Jika dibandingkan dengan taraf
signifikansi 0,05 (0,015 < 0,05), maka terdapat perbedaan yang signifikan
Dosen Pembimbing:
Oleh:
LITA GUSTIANA
NIM 17151028
NEGERI PADANG
2019
211
212
213
214
215
216
217
218
219
KUMPULAN SURAT PENELITIAN
Dosen Pembimbing:
Oleh:
LITA GUSTIANA
NIM 17151028
NEGERI PADANG
2019
220
221
222
223
224
225
226
227
228
229
DOKUMENTASI PENELITIAN
Dosen Pembimbing:
Oleh:
LITA GUSTIANA
NIM 17151028
NEGERI PADANG
2019
230
231