Professional Documents
Culture Documents
Chap 6, Investment by Jones (2016)
Chap 6, Investment by Jones (2016)
Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pasar Modal dan Pasar Uang
Dosen Pengampu:
Dr. Nur Cahyonowati, S.E., Akt., M.Si.
Oleh:
Kelompok 13
Aji Ilham Furqoni 12030120120008
Reyhan Yusuf Iskandar 12030120130266
KELAS B
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS
UNIVERSITAS DIPONEGORO
TAHUN 2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
limpahan rahmatnya kami dapat menyusun dan menyelesaikan makalah berjudul
“Pembahasan Pengembalian dan Risiko Investasi” ini tepat waktu dan sesuai
harapan kami.
Kami ucapkan terima kasih kepada Bu Dr. Nur Cahyonowati, S.E., Akt.,
M.Si. selaku dosen pengampu kelas B mata kuliah Pasar Modal dan Pasar Uang
yang telah membimbing dan memberikan arahan serta pemahaman kepada kami
dalam penyusunan makalah ini.
Makalah ini kami buat demi memenuhi penugasan makalah minggu pertama
yang membahas bab keenam dari buku referensi berjudul “Investment: Analysis and
Management 13th Edition by Charles P. Jones and Gerald R. Jensen, John Wiley
& Sons, Inc. (2016)”. Kami berharap makalah yang kami buat dapat memenuhi
harapan Bu Nur Cahyonowati, S.E., Akt., M.Si.
Kami menyadari bahwa penyusunan makalah ini mengalami banyak
hambatan, rintangan, serta tantangan karena keterbatasan kami sebagai penulis.
Karena itu penulis mengharapkan koreksi serta kritik dan saran demi memperbaiki
makalah ini. Semoga makalah ini dapat membawa manfaat bagi semua pihak yang
bersangkutan.
Semarang, 2022
Kelompok 13
ii
Daftar Isi
Cover ....................................................................................................................... i
Kata Pengantar ..................................................................................................... ii
Daftar Isi ............................................................................................................... iii
Daftar Gambar ..................................................................................................... iv
Daftar Tabel............................................................................................................v
Bab 1 Pendahuluan ................................................................................................1
1.1 Latar Belakang................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah ..........................................................................................1
1.3 Tujuan Penulisan ............................................................................................1
Bab 2 Pembahasan .................................................................................................2
2.1 Pengembalian .................................................................................................2
2.1.1 Menghitung Pengembalian ......................................................................2
2.1.2 Indeks Kemakmuran Kumulatif ..............................................................3
2.1.3 Perspektif Global .....................................................................................4
2.1.4 Bagaimana Perubahan Mata Uang Memengaruhi Investor .....................4
2.1.5 Menghitung Pengembalian Mata Uang yang Disesuaikan ......................5
2.1.6 Kesimpulan Statistik untuk Pengembalian ..............................................5
2.2 Risiko ..............................................................................................................6
2.2.1 Sumber Risiko .........................................................................................6
2.2.2 Mengukur Risiko .....................................................................................8
2.2.3 Premi Risiko ............................................................................................9
2.2.4 Jumlah Pengembalian dan Deviasi Standar Aset Keuangan Utama......10
2.2.5 Mamahami Kekayaan Kumulatif sebagai Investor................................12
2.2.6 Compounding dan Discounting .............................................................12
Bab 3 Penutup ......................................................................................................13
3.1 Kesimpulan ...................................................................................................13
3.2 Saran .............................................................................................................13
Daftar Pustaka......................................................................................................14
iii
Daftar Gambar
Gambar 2.2.1 Grafik Kekayaan Kumulatif untuk Kelas Aset Besar dan
Inflasi Kumulatif 11 .............................................................................................11
iv
Daftar Tabel
v
BAB I
PENDAHULUAN
1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengembalian
Tujuan seorang investor berinvestasi adalah untuk memaksimalkan
pengembalian yang diharapkan dengan tunduk pada kendala, terutama resiko.
Pengembalian merupakan inti dari investasi.
Terdapat 2 komponen pengembalian aset:
1. Yield
Yield adalah komponen pendapatan dari pengembalian sekuritas.
Komponen dasar yang dipikirkan banyak investor ketika membahas hasil
investasi adalah arus kas (atau pendapatan) periodik atas investasi, baik
bunga (dari obligasi) atau dividen (dari saham). Ciri pembeda dari
pembayaran ini adalah penerbit melakukan pembayaran secara tunai kepada
pemegang aset.
2. Capital Gain (atau Loss)
Capital Gain (Loss) adalah perubahan harga sekuritas selama
beberapa periode. Dalam kasus aset yang dibeli (posisi beli), itu adalah
perbedaan antara harga beli dan harga di mana aset dapat atau sedang dijual.
Kedua komponen tersebut akan membentuk formula Total Return:
2
CFt = Arus kas saat periode t
PE = Harga pada akhir periode atau harga jual
PB = Harga beli aset atau harga di awal periode
PC = Perubahan harga selama periode (PE – PB)
Saat menghitung pengembalian, kita dapat menggunakan bentuk
decimal. Namun, saat melaporkan angka akhir, pastikan untuk
mengubahnya menjadi persen. Arus kas periodik dari obligasi terdiri dari
pembayaran bunga yang diterima, dan untuk saham, dividen yang
diterima. Untuk beberapa aset, seperti T-bill atau saham yang tidak
membayar dividen, hanya ada perubahan harga.
konsep ini secara tradisional diidentifikasi sebagai pengembalian
(R), yang berharga sebagai ukuran pengembalian karena mencakup
semua. Pengembalian (R) adalah ukuran dasar pendapatan yang
diperoleh investor atas aset keuangan apa pun untuk periode waktu
tertentu. Pengembalian ini umumnya dinyatakan berdasarkan persentase.
Pengembalian ini menunjukkan perbandingan kinerja aset selama
periode tertentu, baik perbandingannya adalah aset yang berbeda, seperti
saham versus obligasi, atau sekuritas yang berbeda di dalamnya jenis
yang sama, seperti beberapa saham biasa.
2.1.2 Indeks Kemakmuran Kumulatif
Indeks kemakmuran kumulatif ini menunjukkan kemakmuran
akhir yang diperoleh dalam suatu periode tertentu. Indeks kemakmuran
ini diukur dari pengembalian yang berlipat ganda dari waktu ke waktu
mengingat beberapa investasi awal yang dinyatakan. Cara
menghitungnya adalah:
CWIn = WI0 (1 + R1) (1 + R2)…(1 + Rn)
CWIn = Indeks Kekayaan Kumulatif pada Akhir Periode
WI0 = Nilai Indeks Awal
R = Periodik Rs dalam bentuk decimal (Menambahkan 1,0 ke R akan
menghasilkan pengembalian relatif)
3
Kekayaan kumulatif selalu dinyatakan dalam satuan mata uang dan
mewakili efek pengembalian majemuk selama beberapa periode waktu,
mengingat investasi awal.
2.1.3 Perspektif Global
Investasi internasional menawarkan peluang pengembalian
potensial dan potensi pengurangan risiko melalui diversifikasi. Menurut
sejarah, investasi di pasar luar negeri akan meningkatkan tingkat
pengembalian investor selama periode waktu tertentu. Misalnya, pada
dekade pertama abad ke-21, kinerja saham Eropa jauh lebih baik
daripada saham A.S. Hasil dividen di luar negeri sekitar 1 poin persentase
lebih tinggi dari hasil dividen Amerika Serikat selama periode tersebut.
Saat investor membeli dan menjual aset di negara lain, mereka
harus mempertimbangkan risiko nilai tukar atau risiko mata uang. Risiko
ini dapat mengubah keuntungan dari aset menjadi kerugian pada
investasi atau kerugian dari aset menjadi keuntungan pada investasi.
Currency risk adalah risiko perubahan nilai mata uang dalam negeri
investor relatif terhadap mata uang asing yang terlibat akan menjadi tidak
menguntungkan; namun, seperti risiko pada umumnya, risiko mata uang
dapat menguntungkan investor, meningkatkan pengembalian yang
seharusnya diterima.
2.1.4 Bagaimana Perubahan Mata Uang Memengaruhi Investor
Perubahan mata uang dapat mempengaruhi investor karena jika
mata uang asing menguat saat investor memegang aset asing, saat
investor menjualnya asetnya akan dapat membeli kembali lebih banyak
dolar menggunakan mata uang asing yang sekarang lebih kuat.
Pengembalian dalam mata uang dolar investor akan meningkat
Lalu jika mata uang melemah saat investor memegang aset asing,
dan saat investor menjual asetnya dan konversi kembali ke mata uang
domestik, investor akan dapat membeli kembali lebih sedikit dari yang
sekarang, sehingga mengurangi pengembalian dalam mata uang dalam
negeri seorang investor.
4
2.1.5 Menghitung Pengembalian Mata Uang yang Disesuaikan
Untuk menghitung secara langsung pengembalian investor AS dari
investasi di negara asing, kita dapat menggunakan rumus dibawah.
Pengembalian yang diperoleh dari aset asing dalam bentuk mata uang
asing (RFA) ditambah dengan perubahan nilai mata uang asing. Mata
uang asing dinyatakan dalam istilah domestik yaitu, jumlah mata uang
domestik yang diperlukan untuk membeli satu unit mata uang asing.
G = [(1+R1)(1+R2)…(1+Rn)]1/n – 1
5
Rata-rata aritmatika adalah ukuran kinerja rata rata yang lebih
baik pada periode tunggal. Rata-rata aritmatika adalah ukuran yang
lebih tepat untuk investor yang menyeimbangkan protofolio mereka
untuk memulai setiap periode dengan investasi ukuran tetap.
Rata-rata geometrik adalah pengukuran atas perubahan
kekayaan yang lebih baik. Biasanya, investor menggunakan rata-rata
geometrik untuk mengukur tingkat return gabungan yang
direalisasikan dengan uang tumbuh selama periode waktu tertentu.
Selain itu, ukuran ini juga berfungsi lebih baik bagi yang
menggunakkan strategi buy-and-hold
4. Pengembalian Sesungguhnya (Pengembalian dengan menyesuaikan
inflasi)
Ketika pengembalian nominal disesuaikan dengan inflasi,
hasilnya adalah daya beli yang konstan. Sejak tahun 1871, data yang
dapat diandalkan tentang penampang saham yang luas, Amerika
Serikat telah mengalami beberapa periode deflasi, tetapi rata-rata
Amerika Serikat telah mengalami inflasi ringan dalam jangka waktu
yang lama. Oleh karena itu, tingkat inflasi atau deflasi didefinisikan
sebagai presentase perubahan Consumer Price Index (CPI)
CPI digunakan sebagai ukuran inflasi. Tingkat inflasi gabungan
selama periode 1926-2014 adalah sekitar 3%. Ini artinya bahwa
barang yang di beli pada tahun 1926 dengan harga $1 akan berharga
sekitar $13,88 (1.0389) pada akhir tahun 2014.
2.2 Risiko
Return dan risiko merupakan sisi berlawanan dari mata uang yang sama.
Risiko dianggap sebagai peluang bahwa hasil aktual suatu investasi akan
berbeda dari hasil yang diharapkan. Semakin luas jangkauan atau besar
investasi, maka akan semakin besar pula risikonya. Investor mungkin
menerima return yang diharapkan atas sekuritas berisiko yang rata-rata
didapatkan pada jangka panjang dan sering gagal dalam jangka pendek.
2.2.1 Sumber Risiko
6
1. Risiko Suku Bunga (Interest Rate Risk)
Diakibatkan oleh perubahan tingkat suku bunga. Risiko suku
bunga lebih mempengaruhi obligasi secara langsung daripada saham
biasa, tetapi akan tetap mempengaruhi keduanya dan menjadikan
pertimbangan penting bagi investor.
2. Risiko Pasar (Market Risk)
Diakibatkan oleh fluktuasi pasar secara keseluruhan (pasar
saham agregat). Semua sekuritas dapat terkena risiko pasar, terutama
saham biasa. Risiko pasar mencakup berbagai faktor eksogen, seperti
resesi, perang, perubahan struktural dalam ekonomi, dan perubahan
preferensi konsumen.
3. Risiko Inflasi (Inflation Risk)
Dikarenakan ketidakpastian inflasi mengakibatkan return riil
terdampak risiko meskipun apabila pengembalian nominalnya aman,
seperti obligasi treasury. Risiko ini berkaitan dengan risiko suku
bunga yang umumnya naik seiring dengan kenaikan inflasi.
4. Risiko Bisnis (Business Risk)
Risiko yang didapatkan karena melakukan bisnis dalam
industri atau lingkungan tertentu.
5. Risiko Keungan (Financial Risk)
Risiko ini dikaitkan dengan penggunaan pembiayaan utang
oleh perusahaan. Semakin besar proporsi aset yang dibiayai oleh
utang, semakin besar risikonya. Risiko keuangan melibatkan konsep
leverage keuangan.
6. Risiko Likuiditas (Liquidity Risk)
Risiko terkait dengan pasar sekunder tertentu dimana sekuritas
diperdagangkan. Investasi yang dapat dibeli atau dijual dengan cepat
dan tanpa konsesi harga yang signifikan dianggap likuid.
7. Risiko Kurs Mata Uang (Exchange Rate Risk)
7
Investor internasional menghadapi prospek ketidakpastian
dalam return setelah mengkonversi keuntungan asing mereka kembali
ke mata uang mereka sendiri.
8. Risiko Negara (Country Risk)
Risiko ini disebut juga sebagai risiko politik. Semakin banyak
investor yang berinvestasi secara internasional, maka stabilitas dan
kelangsungan hidup politik dan ekonomi suatu negara perlu
dipertimbangkan.
2.2.2 Mengukur Risiko
Investor perlu mengetahui tentang variabilitas dalam return.
Saham biasa akan menunjukkan variabilitas terbesar dalam return,
kemudian obligasi korporasi memiliki variabilitas yang jauh lebih kecil
karena distribusi return tetap, sedangkan T-bills paling tidak berisiko
yang berarti dispersi return tahunan untuk T-bills tetap. Saham biasa
yang lebih kecil memiliki jangkauan hasil yang jauh lebih luas daripada
saham biasa yang besar. Investor mengukur variabilitas ini menggunakan
varians atau standar deviasi sebagai proksi risiko.
Salah satu cara mengukur risiko adalah dengan menggunakan
pendekatan statistik menggunakan varians dan deviasi standar ukuran
alternatif dari total risiko adalah akar kuadrat dari varians, yaitu standar
deviasi. Kedua ukuran tersebut cenderung direferensikan secara
bergantian ketika membahas konsep variabilitas atau risiko, tetapi karena
standar deviasi diukur dalam unit yang sama dengan mean, standar
deviasi lebih umum digunakan daripada varians saat melakukan analisis
dan perhitungan investasi. Berikut adalah rumus yang dapat digunakan:
∑𝑛𝑛𝑖𝑖=1(𝑋𝑋 − 𝑋𝑋�)2
𝜎𝜎 2 =
𝑛𝑛 − 1
𝜎𝜎 2 = Variance dari satu set nilai
𝑋𝑋 = Tiap nilai dalam set
𝑋𝑋� = Rata-rata set
𝑛𝑛 = Jumlah data
8
𝜎𝜎 = (𝜎𝜎 2 )1/2 =Deviasi Standar
Standar deviasi return mengukur total risiko suatu sekuritas atau
total risiko portofolio sekuritas. Ex post value berguna dalam
mengevaluasi total risiko untuk periode historis tertentu dan
memperkirakan total risiko yang diharapkan terjadi selama beberapa
periode yang akan datang. Dengan distribusi normal, setelah mengetahui
standar deviasi, maka probabilitas dari hasil tertentu akan berada di atas
atau di bawah nilai tertentu dapat ditentukan. Khususnya, dengan
distribusi normal, 68,3% nilai berada dalam satu standar deviasi (+ atau
-) dari mean dan 95% (99%) berada pada dua atau tiga standar deviasi
dari mean.
9
kompensasi tambahan untuk berinvestasi dalam obligasi korporasi
berisiko versus sekuritas Treasury bebas risiko. Premi risiko yang sering
dibahas adalah premi risiko ekuitas. Premi risiko ekuitas didefinisikan
sebagai perbedaan antara pengembalian saham dan sekuritas Treasury
bebas risiko. Terdapat cara alternatif untuk menghitung premi risiko
ekuitas yang melibatkan sarana aritmatika, geometris, sekuritas
Treasury, dan sebagainya. Hal ini dapat dihitung sebagai pengembalian
pada:
1. Ekuitas dikurangi T-bill yield, menggunakan mean aritmatika atau
geometrik.
2. Ekuitas dikurangi T-bond yield jangka panjang, menggunakan mean
aritmatika atau geometrik.
2.2.4 Jumlah Pengembalian dan Deviasi Standar Aset Keuangan Utama
Saham biasa yang berkapitaliasi lebih kecil biasanya cenderung
memiliki pengembalian yang lebih besar dibanding yang memiliki
kapitalisasi lebih besar namun biasanya memiliki resiko yang lebih
besar.rata rata aritmatika dalam jenis ini lebih tinggi 5 % - 6% dari S&P
500. Saham yang lebih kecil memiliki standar deviasi yang lebih besar
sehingga mengakibatkan perbedaan mean geometric dan aritmatikanya
lebih besar.
(1 + 𝐺𝐺)2 ≈ (1 + 𝐴𝐴𝐴𝐴)2 − 𝜎𝜎 2
𝐺𝐺 = Rata-rata Geometrik dari serangkaian pengembalian aset
𝐴𝐴𝐴𝐴 = Rata-rata Arikmatika dari serangkaian pengembalian aset
𝜎𝜎 2 = Variance dari serangkaian pengembalian
10
Tabel 2.2.2 Contoh Data Statistik dalam Menghitung Indeks
Kekayaan Kumulatif
11
CWI
CWIIA =
CIINF
CWIIA = Nilai indeks kekayaan kumulatif untuk aset apapun dibawah
basis penyesuaian inflasi
CWI = Nilai indeks kekayaan kumulatif untuk aset apapun dibawah basis
nominal
CIINF = Nilai indeks akhir untuk inflasi, dihitung dengan (1 + Tingkat
Inflasi Geometris)n, dimana n adalah jumlah periode yang
diperhitungkan
2.2.5 Memahami Kekayaan Kumulatif sebagai Investor
Dengan mengetahui bagaimana kekayyaan kumulatif dihasilkan,
kita memiliki peluang yang lebih baik untuk meningkatkan kekayaan itu.
Untuk saham, indeks kekayaan kumulatif dapat di dekomposisi menjadi
2 komponen pengembalian, yaitu: komponen dividen dan komponen
perubahan harga. Untuk mendapatkan kekayaan kumulatif, kita
mengalikan kedua komponen ini bersama-sama. Dengan demikian,
CWI = CDY x CPC
CWI = Indeks kekayaan kumulatif atau indeks pengembalian untuk
sebuah seri
CDY = Komponen dividen yield kumulatif pada pengembalian
CPC = Komponen perubahan harga kumulatif pada pengembalian
2.2.6 Compounding dan Discounting
Penggabungan melibatkan penurunan nilai masa depan yang
dihasilkan dari bunga majemuk—mendapatkan bunga dari bunga.Seperti
yang kita lihat, penghitungan indeks kekayaan melibatkan penggabungan
pada pengembalian rata-rata geometrik selama beberapa periode sejarah.
Nilai sekarang (diskonto) adalah nilai hari ini dari satu dolar yang
akan diterima di masa depan. Dolar masa depan tidak sebanding dengan
dolar sekarang, karena nilai waktu dari uang. Agar sebanding, mereka
harus didiskontokan kembali ke masa sekarang.
12
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Jadi sesuai yang telah dibahas pada Bab 2 mengenai pembahasan,
Pengembalian dapat diukur menggunakan perhitungan Total Return dengan
menghitung selisih harga aset di awal dan akhir periode dibagi dengan harga
aset di Tahun dasar dan menambahnya dengan arus kas selama periode. Hal-
hal yang dapat memberi risiko bagi investor adalah: Suku Bunga, Pasar, Inflasi,
Lingkungan Bisnis, Keuangan Perusahaan, Likuiditas, Nilai Kurs Mata Uang,
dan Negara.
3.2 Saran
Pembelajaran mengenai Pembahasan Pengembalian dan Risiko Investasi
memang penting bagi masa depan teman-teman mahasiswa, karena itu kami
menyarankan bagi dosen pengajar untuk memberikan pemahaman serta
pengajaran yang tepat diluar dari presentasi yang diberikan oleh kelompok
presenter mahasiswa
13
DAFTAR PUSTAKA
14