Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 6

PRAKTIKUM 3

PEMERIKSAAN GLUTAMIC OXALOACETIC TRANSAMINASE (SGOT)


ATAU ASPARTATE TRANSAMINASE (AST)

A. TUJUAN PRAKTIKUM
Menentukan secara kualitatif aspartate transaminase (AST) dalam serum manusia

B. METODE
Kinetik – IFCC (International Federation of Clinical Chemistry)

C. PRINSIP
SGOT/AST akan mengkatalisis transfer gugus amino L – aspartat ke 2 – Oskoglutarat
menjadi L – Glutamat dan oksaloasetat. Oksaloasetat yang terbentuk akan bereaksi dengan
NADH menyebabkan oksidasi NADH menjadi NAD+ dengan bantuan Malat Dehidrogenase
(MDH). Penurunan absorbansi akibat konversi NADH menjadi NAD +, sebanding dengan
aktivitas SGOT pada spesimen, diukur pada panjang gelombang 340 nm.

L – aspartate + α – ketoglutarate AST oxaloacetate + L – glutamate

Oxaloacetate + NADH + H+ L – malate + NAD+ + H2O


MDH

D. DASAR TEORI
SGOT (Serum glutamic oxaloacetic transaminase) = AST (Aspartate
aminotransferase). Aspartate aminotransferase (AST) ditemukan dalam konsentrasi tinggi di
dalam hati, jantung, otot skelet dan ginjal. Obat yang dapat meningkatkan konsentrasi AST :
Antihipertensi, agen kolinergik, antikoagulan tipe koumarin, digitalis, eritromisin, isoniazid,
metildopa, kontrasepsi oral, opiat, salisilat, obat hepatotoksik,statin, dan verapamil.
Diagnosis dan pemantauan penyakit hati, terutama penyakit yang mengakibatkan
kerusakan sel hati Serum AST seringkali dibandingkan dengan konsentrasi ALT. Rasion
AST/ALT biasanya lebih dari 1 pada pasien dengan sirosis karena alkohol, liver congestion
atau tumor metastase hati. Rasio <1 dapat ditemukan pada pasien hepatitis akut, hepatitis
virus, atau infeksi mononukleosis. Rasio kurang akurat jika konsentrasi AST melebihi 10
kali dari nilai normal. Peningkatan sementara dapat terjadi pada pankreatitis akut, penyakit
ginjal akut, muskuloskeletal, atau trauma.
E. ALAT DAN BAHAN
a) Alat b) Bahan
1. Mikropipet (1000 µl, 100 µl) 1. Reagen AST/GOT
2. Blue tip dan yellow tip Reagen Komponen Konsentrasi
3. Fotometer R1 NADH 0.18 mmol/L
MDH ≥ 1000 U/L
4. Stopwatch LDH ≥ 5000 U/L
5. Sentrifuse R2 L – aspartate 240 mmol/L
α – ketoglutarate 12 mmol/L

2. Distilled water
3. Serum segar (lebih disarankan), heparin
atau plasma EDTA

F. CARA KERJA
1. Disiapkan alat dan bahan yang digunakan.
2. Kumpulkan 3 sampai 5 mL darah vena dalam tabung spesimen darah.
3. Lakukan sentrifugasi untuk mendapatkan serum atau plasma.
4. Diamkan reagen dan spesimen pada suhu kamar (37 °C)
 Working Reagen (WR)
Buat working reagen R1 dan R2 dengan perbandingan 2:1
R1 400 µl
R2 200 µl
Campur dan homogenkan secara menyeluruh, inkubasi pada suhu selama 37 °C
2 menit

 Siap digunakan
Blank Sample
Sample - 60 µl
Distilled water 60 µl -
WR 600 µl 600 µl
Campur dan homogenkan. Inkubasi pada suhu 37 °C selama 30 detik. Catat
absorbansi (ΔA) pada panjang gelombang (λ) 340 nm.
Hitung aktivitas AST
G. NILAI NORMAL
Dewasa 8 40 U/L
Catatan: Rentang nilai referensi ditentukan oleh semua pihak rumah sakit untuk
mengkonfirmasi dengan karakteristik wilayah yang diuji.

H. HASIL PENGAMATAN

I. PERHITUNGAN
ALT = (ΔAsample/min - ΔAblank/min ) × F
Vt
F= × 1000 = 4127
V s× K
V t = volume reaksi
V s = volume sampel
NADH di bawah panjang gelombang 340 nm K = 6.3
PRAKTIKUM 4
PEMERIKSAAN SERUM GLUTAMIC PYRUVIC TRANSAMINASE (SGPT)
ATAU ALANINE TRANSAMINASE (ALT)

A. TUJUAN PRAKTIKUM
Menentukan secara kualitatif alanine aminotransferase (ALT) dengan serum manusia

B. METODE
Kinetik – IFCC (International Federation of Clinical Chemistry)

C. PRINSIP
Enzim SGPT/ALT mengkatalisis transfer gugus amino dari L – alanin ke 2 – Oxoglutarate
menjadi L – Glutamat dan Piruvat. Piruvat yang terbentuk akan mengalami reduksi dan
terjadi oksidasi NADH menjadi NAD+ dengan bantuan enzim Laktat Dehidrogenase (LDH).
Penurunan absorbansi akibat konversi NADH menjadi NAD+, sebanding dengan aktivitas
SGOT pada spesimen, diukur pada panjang gelombang 340 nm.

ALT
L – alanine + α – ketoglutarate Pyruvate + L – glutamate

Pyruvate + NADH + H+ L – lactate + NAD+ + H2O


LDH

D. DASAR TEORI

E. ALAT DAN BAHAN


a) Alat b) Bahan
1. Mikropipet (1000 µl, 100 µl) 1. Reagen ALT/GOT
2. Blue tip dan yellow tip Reagen Komponen Konsentrasi
3. Fotometer R1 NADH 0.18 mmol/L
LDH ≥ 5000 U/L
4. Stopwatch R2 L – alanine 500 mmol/L
5. Sentrifuse α – ketoglutarate 15 mmol/L

2. Distilled water
3. Serum segar (lebih disarankan), heparin
atau plasma EDTA
F. CARA KERJA
1. Disiapkan alat dan bahan yang digunakan.
2. Kumpulkan 3 sampai 5 mL darah vena dalam tabung spesimen darah.
3. Lakukan sentrifugasi untuk mendapatkan serum atau plasma.
4. Diamkan reagen dan spesimen pada suhu kamar (37 °C)
 Working Reagen (WR)
Buat working reagen R1 dan R2 dengan perbandingan 2:1
R1 400 µl
R2 200 µl
Campur dan homogenkan secara menyeluruh, inkubasi pada suhu selama 37 °C
2 menit

 Siap digunakan
Blank Sample
Sample - 60 µl
Distilled water 60 µl -
WR 600 µl 600 µl
Campur dan homogenkan. Inkubasi pada suhu 37 °C selama 30 detik. Catat
absorbansi (ΔA) pada panjang gelombang (λ) 340 nm.
Hitung aktivitas ALT

G. NILAI NORMAL
Pria 5 40 U/L
Wanita 5 35 U/L
Catatan: Rentang nilai referensi ditentukan oleh semua pihak rumah sakit untuk
mengkonfirmasi dengan karakteristik wilayah yang diuji.

H. HASIL PENGAMATAN
I. PERHITUNGAN
ALT = (ΔAsample/min - ΔAblank/min ) × F
Vt
F= × 1000 = 4127
V s× K
V t = volume reaksi
V s = volume sampel
NADH di bawah panjang gelombang 340 nm K = 6.3

You might also like