Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 4

PEMBUKAAN PEMBEKALAN WISUDAWATI ANGKATAN 38 UNIVERSITAS

DARUSSALAM GONTOR PUTRI

2 Februari 2022

Sambutan Al-Ustadz Fairuz Subakir Ahmad, MA

Dalam melakukan sesuatu dan memecahkan masalah yang ada bagaimana cara
mempertimbangkan perilaku dan akal untuk menyikapinya?

- Ketenangan hati dapat menghasilkan sikap bijak dalam berberilaku


- Tidak ada yang dapat menikmati kesedihan kecuali wanita
- Setiap gundah gulana selalu punya jawaban, terletak pada dirimu sendiri
- Sumber galau adalah karena kamu tahu kapasitas kemampuanmu tidak sesuai ekspetasi
harapan
- Dalam menghadapi visioner tentu ada perasaan pesimis, tentu hal ini terjadi jika
memikirkan logika hati
- Ikhlas dalam mencoba untuk maju tidak akan pernah merasa gagal, karena apa yang
dicoba adalah kebaikan
- Dalam menjalani kesuksesan adalah proses, saat ada kegagalan itu adalah proses untuk
melihat bagaimana kemampuanmu
- Untuk bisa move on atau menerima kegagalan adalah dengan menempatkan kesabaran
pada logika akal bukan di hati, hati untuk barometer, sabar ada di akal sebagai
keputusan bijak
- Move on dari kecewa, sedih, galau, dan lainnya lakukan dengan cara wal asyr atau
waktu, fokus pada waktu, tempatkan kesedihan pada waktu, perubahan dipegang
waktu, dan di tentukan oleh tangan yang bertindak
- Menghadapi move on, dengan wa amilus sholihat dan dengan fokus pada waktu
- Menjadi wanita yang all out maka perkuat logika akalnya sehingga mudah
mengahadapi tantangan kehidupan

Pemateri 1 Al-Ustadz Ir. Muhammad Ridlo, M.M

Judul : Bisnis Entrepreneur Manajemen Keuangan

- Masa depan adalah kejelasan visi dan misi yang dipegang teguh dalam menghadapi
masyarakat
- Jangan takut untuk menghadapi kehidupan bermasyarakat
- Akan menjadi apa di masa depan kelak?
- Apakah impian anda?
Dalam menjawab pertanyaan ini, dengan menjawab apa yang anda sukai, menjadi
seperti apa yang anda idamkan, dan seperti apa yang anda inginkan
- Impian dihubungkan dengan cita cita yang telah direncanakan berawal dari tindakan
hasil dari pemikiran visi misi anda
- Tulislah impian yang mengandung makna “punya apa? (materi/duniawi), menjadi apa?
(peran/status), bisa apa? (keahlian/profesi)”
Impian yang kuat adalah impian yang dapat menghanyutkan perasaan, dalam impian
jangan memikirkan ada dan tidak ada (sarana prasarana)
“tidak ada impian atau cita cita terlalu tinggi, yang ada adalah tindakan yang
menyesuaikan impian itu”
- Motivasi dalam meraih impian adalah mencintai yang dilakukan
- Impian adalah mindset yang dapat memotivasi diri untuk meraih hal tersebut
- Impian menjadi landasan cita cita dengan formula status, materi, dan peran yang jelas
- Mancapai cita cita perlu target yang spesifik dengan konsekuensi waktu yang telah
diyakinkan dalam diri
- Tindakan memliki prinsip terstruktur, konsisten, dan persisten

Tanya jawab :

1. Dita Nur Safitri :


Determinasi diri, dalam mengoptimalkan kemampuan diri apakah konsistensi dan
presistensi dapat menurun dengan alur jenjang pendidikan yang sedang dilalui?
Tanggapan :
Dalam menjalani perlayaran kapal, jika apa yang dilakukan tidak sesuai dengan
keadaan anda, silahkan melompat keluar dari kapal namun siapkan sekoci anda dan
ikutlah kapal pelayaran yang ada impikan
Kemarin adalah perjalanan untuk memperkaya mindset untuk mempersiapkan hari
esok
Jangan terjebak dalam menaiki kapal kehidupan, bukan masalah ketika harus berbelok
arah dari nahkoda dan kembali mencari pelayaran yang lain
2. May Lita :
Apa ada motivasi dan nasehat untuk menghadapi tantangan bisnis di masyarakat
dengan basic kehidupan di kampus yang berorientasi pada pendidikan atau menjadi
pendidik?
Tanggapan :
Mandiri secara ekonomi adalah berpenghasilan dengan cara menjadi pegawai atau
memliki pegawai
Nasehat :
Selamat datang dalam kehidupan masyarakat dengan persiapan yang perlu dikuatkan
untuk menerima ujian-ujian kehidupan yang sebenarnya
Rumuskan impian anda dalam cita-cita, milestone, rencana, tindakan
Temukan passion dan kemampuan anda sebelum 40 tahun

Pemateri 2 Al-Ustadz Dr. Cecep Sobar Rahmat, M.Pd.I

Judul : Parenting “Ibu Cerdas, Pendidikan Anak Prioritas”

- Ibarat telur yang baru menetas, siap berkiprah di masyarakat dan siap berkiprah
berkeluarga
- Etika wanita ketika di khitbah untuk menjawab dengan senyum dan diam, senyum
senang dan bahagia
- Semua yang dilahirkan adalah fitrah, bapaknya yang menjadikannya yahudi, nasrani,
atau majusi
- Posisi anak dalam al-Qur’an adalah penyejuk hati (Furqon: 74), perhiasan (Al-Kahfi),
menjadi fitnah (At-Taghabun: 15), dan dapat menjadi musuh (At-Taghabun: 14) -> maka
perlu memiliki orientasi kemana tujuan anak membawa derajat orang tuanya
- Ibu berbicara akan diikuti oleh anak, karena bahasa ibu adalah bahasa pertama, di
sinilah hikmah cewek dihadirkan cerewet
- Doa amalan baik untuk dipermudah mendapat keturunan. Rabbana hablana min azwajina
wa dzurriyatina qurrota a’yun waj’alna lil muttaqina imaman (Furqon : 74), Rabbana hablana
minas sholihin, Rabbana hablana mun ladunka dzurriyatan tayyibatan innaka anta sami’ud du’a,
Rabbana la tadzarna fardan wa anta khairul warisin. Niatkan dengan baik maka kunci dari
Allah.
- Tips menjadikan anak sholeh : rajin mendoakan anak, memberi rizki yang halal,
memberikan lingkungan yang baik, sering menasehati dalam kebaikan, menjadi
suritauladan

Tanya jawab :

1. Masnunatus :
Bagaimana etika dalam menerima khitbah adalah diam dan senyum, lalu bagaimana
jika tidak bisa tatapmuka, seperti via telepon, bagaimana etika menolak atau
menerimanya?
Tanggapan :
Laki laki yang keren bukanlah laki laki yang mampu mengetuk hati wanita, tetapi yang
mampu mengetuk pintu rumah orang tua wanita. Dalam khitbah atau lamaran lebih
baik secara langsung. Untuk menolak lamaran, bilang tidak mau, tetapi perlu diingat
“jika datang seorang laki laki dengan agama yang baik, terimalah.. karena jika di tolak
bisa menimbulkan fitnah, dan jika di tolak belum tentu yang akan datang jauh lebih
baik”
2. May Lita :
Bagaimana cara menyampaikan uneg-uneg atau memperjelas permasalahan pada suami
tanpa menyinggung perasaan suami?
Tanggapan :
Untuk mengungkapkan sesuatu pada suami, perhatikan keadaan suami, jangan
memakda keadaan dan waktu yang baik.
3. Intan Fasya :
Suatu kewajaran laki-laki memilih wanita melihat parasnya, lalu ada pendapat memilih
wanita dari inner beauty, apakah hal ini objektif atau bagaimana?
Lalu bagaimana telepati yang kuat dalam memilih istri sehingga ada kemantapan hati
dalam memilih?
Tanggapan :
Bukan berarti fisik adalah pendangan pertama, tetapi terkadang dalam melihat wanita
setiap lelaki menilai standarnya
Setiap orang memiliki keyakinana yang berbeda beda, tetapi keyakinan akan muncul
saat waktunya
4. Dita Nur Safitri :
Bagaimana cara mengajak suami untuk beribadah tanpa menyinggung perasaan?
Tanggapan :
dalam menasehati orang tua harus tau keadaan dan cobalah cari orang yang dekat
dengan orangt tua untuk membantu dalam menasehati

You might also like