Professional Documents
Culture Documents
SEMPROP
SEMPROP
Studi Kasus :
Kota Bogor, Provinsi Jawa Barat
Disusun Oleh :
Suhandi Pirmansyah
051114012
LEMBAR PENGESAHAN
Judul Tugas Akhir : Pembuatan WebGIS Jalur Hijau Jalan Kota Bogor
Instansi :
Nama : Suhandi Pirmansyah
NPM : 051114012
Program Studi : Teknik Geodesi
Suhandi Pirmansyah
051114012
Mengetahui,
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
DAFTAR SINGKATAN
DAFTAR ISTILAH
Umum
Judul : Pembuatan WebGIS Jalur Hijau Jalan Kota Bogor
Studi Kasus : Kota Bogor, Provinsi Jawa Barat
Bidang Ilmu : Sistem Informasi Geografis
Instansi :
Alamat :
Pembimbing 1 :
Pembimbing 2 :
I.1Latar Belakang
Kota Bogor terletak di antara 106’ 48’ BT dan 6’ 26’ LS, kedudukan
geografis Kota Bogor di tengah-tengah wilayah Kabupaten Bogor serta lokasinya
sangat dekat dengan Ibukota Negara, merupakan potensi yang strategis bagi
perkembanga dan pertumbuhan ekonomi dan jaa, pusat kegiatan nasional untuk
industri, perdagangan, transportasi, komunikasi, dan pariwisata. Luas Wilayah
Kota Bogor sebesar 11.850 Ha terdiri dari 6 Kecamatan dan 68 Kelurahan, secara
Administratif Kota Bogor terdiri dari 6 wilayah Kecamatan, 31 Kelurahan dan 37
Desa. Kota Bogor terletak di ketinggian minimum 90 m dan maksimum 330 m
dari permukaan laut (https://kotabogor.go.id). Perkembangan Kota Bogor
khususnya dari segi fisik cenderung mengarah kepada alih fungsi lahan,
khususnya perubahan ruang terbuka hijau (RTH) menjadi non-RTH. RTH kota
menjadi bagian dari kawasan atau ruang kota yang kontribusi terutama dalam
meningkatkan kualitas lingkungan perkotaan.
RTH merupakan area yang memanjang yang berbentuk jalur dan area
mengelompok yang penggunaannya lebih sifat terbuka, tempat tumbuh tanaman
baik yang tumbuh secara alamiah maupun yang disengaja di tanam. Dalam UU
No. 26 tahun 2007 menjelaskan tentang suatu penataan ruang yang menyebutkan
bahwa 30% dari luas wilayah Kota harus berupa RTH yang terdiri dari 20%
publik dan 10% bersifat privat. RTH publik digunakan untuk kepentingan
masyarakat secara umum (http://www.medcofoundation.org). RTH publik yang
dikelola oleh pemerintah Daerah Kota yang digunakan untuk masyarakat secara
umum, seperti Jalur Hijau Jalan yang di kelola oleh pemerintah yang digunakan
oleh pengguna lalu lintas dijalan.
Jalan merupakan sebagai prasarana transportasi darat yang meliputi segala
bagian jalan, termasuk bangunan dan pelengkapannya yang diperuntukkan bagi
rambu lalu lintas, yang berada pada permukaan tanah dan air, serta di atas
permukaan air dan kecuali jalan kereta api, jalan lori dan jalan kabel. Panjang
jalan yang ada di Kota Bogor sepanjang 621.151 Km yang statusnya di bagi
menjadi Jalan Nasional/Negara, Jalan Provinsi, dan Jalan Kota.
(https://kotabogor.go.id). Dinas Bina Marga/Pemkot membuat Jalur Hijau Jalan
sebagai tempat peneduh dari terik sinar matahari, dan juga median jalan sebagai
penghalang/pembatas dari lampu kendaraan yang melintas, maka dari itu di
tanam pot atau semak semak pada median jalan.
Jalur Hijau Jalan merupakan daerah hijau sekitar lingkungan permukiman
atau sekitar kota-kota yang bertujuan untuk mengendalikan pertumbuhan,
pembangunan, dan mempertahankan daerah hijau, rekreasi ataupun daerah
resepan hujan. Menurut UU No.23/1997 tentang pengelolaan pada lingkungan
hidup yang menyebutkan bahwa jalur hijau yang diperuntukan sebagai udara sehat
bagi masyarakat guna mendukung kenyamanan lingkungan yang baik.
Pembangunan Kota Bogor tahun ke tahun semakin bertambah, sehingga
pepohonanpun berkurang atau penghijauan berkurang terutama di kawasan
perkotaan, keadaan pepohonan yang berada di pinggir jalan sudah banyak
dilakukan pembangunan sehingga membuat RTH berkurang. Sebelum adanya
pepohonan yang di tanam di pinggir jalan kondisi jalanan sangat gersang dan
panas, guna untuk melakukan penanaman pepohonan di pinggir jalan agar
menjadi tempat teduh untuk pejalan kaki, mengurangi cuaca panas, dan menyerap
udara kendaraan bermotor yang berada di jalan. Masih minimnya di Kota Bogor
melakukan penanaman pepohonan di pinggir jalan maupun di median jalan, maka
dari itu pemerintah harus lebih memperhatikan jalan yang masih minimnya jalur
hijau. Pengamatan jalan yang mempunyai jalur hijau juga harus lebih di
perhatikan lagi, karena di saat musim hujan pohon bisa tumbang, dirusak atau
dilakukannya penebangan oleh manusia, dan pohon yang sudah tua sehingga
harus di tanam kembali dengan pohon yang baru lagi. Dilakukannya pengamatan
jalur hijau ini agar Pemerintah Kota Bogor bisa mengetahui jalan mana yang
sudah terealisasi jalur hijau di jalan Kota Bogor, secara umum kondisi RTH pada
klasifikasi Jalur Hijau Jalan sudah mencakupi keberadaanya sehingga bisa lebih di
rawat lagi atau diperhatikan.
Penilitian ini menggunakan WebGIS yang memiliki Jalur Hijau Jalan Kota
Bogor untuk mengetahui keberadaan Jalur Hijau Jalan Kota Bogor yang
didalamnya mengetahui tentang nama jalan, panjang jalan, lebar jalan, lebar jalur
hijau dan persebaran Jalur Hijau Jalan Kota Bogor. Pada penelitian ini mengacu
pada penelitian sebelumnya (Rikie Artianto, 2005) telah dibuat penelitian yang
berjudul “Pemetaan Jalur Hijau Jalan di Kecamatan Pati Kabupaten Pati berbasis
Sistem Informasi Geografis (SIG)”. Pada WebGIS tersebut dibuat tentang jalan
yang memiliki Jalur Hijau Jalan dan kondisi jalan yang memiliki jalur hijau pada
kota tersebut.
Pembuatan WebGIS pada Jalur Hijau Jalan Kota Bogor merupakan salah
satu penelitian untuk memberikan sebuah informasi yang lebih rinci lagi,
informasi yang di berikan oleh WebGIS sendiri untuk Jalur Hijau Jalan adalah
mengetahui jalan yang memiliki jalur hijau di Kota Bogor yang bisa di ketahui
berapa persen RTH jalan yang ada jalur hijau tersebut pada Jalan Nasional, Jalan
Provinsi, dan Jalan Kota. Penelitian ini memberi sebuah informasi di Jalan
Nasional, Jalan Provinsi, dan Jalan Kota tersebut yang memiliki jalur hijau yang
akan dilihat Jalur Hijau Jalan tersebut pada WebGIS yang berupa sebaran jalur
hijau Kota Bogor.
Agar penelitian ini lebih terarah, masalah dibatasi kedalam beberapa hal,
diantaranya sebagai berikut :
1. Penelitian ini menampilkan Jalan Nasional, Jalan Provinsi, dan Jalan Kota
yang memiliki jalur hijau di Kota Bogor, karena dengan intensitas
kendaraan yang melaluinya cukup tinggi di Kota Bogor.
2. Informasi yang di tampilkan pada WebGIS jalan yang memiliki jalur
hijau.
Metodologi Pembuatan WebGIS Peta Jalur Hijau Kota Bogor dapat dilihat
pada Gambar 1 berikut ini :
Dalam penelitian ini data yang digunakan untuk berjalannya penelitian ini,
yaitu sebagai berikut ini :
1. Perangkat Keras
a. Satu Unit Laptop Asus Nitro 5
b. Printer
c. GPS Handheld
2. Perangkat Lunak
a. Sofware ArcGIS 10.4 digunakan untuk melakukan digitasi atau
merubah format Raster ke dalam Vecktor, serta melakukan editing
data.
b. Geodatabase digunakan untuk membuat aplikasi WebGIS dalam
software ArcGIS.
c. Mapsource.
d. Microsoft Excel, digunakan untuk melakukan perhitungan data.
e. Microsoft Word, digunakan untuk menulis laporan Tugas Akhir.
Laporan Penelitian ini dibagi menjadi 5 (lima) bab yang saling berhubungan
satu sama lain. Adapun sistemtika penulisan serta penjabaran isi dari setiap bab
adalah sebagai berikut :
BAB I : PENDAHULUAN
Bab pendahuluan berisi judul, latar belakang, rumusan masalah, tujuan
penelitian, manfaat penelitian, batasan masalah, metodologi penelitian, data yang
digunakan, peralatan, lokasi penelitian, dan waktu pelaksanaan penelitian.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR PUSTAKA