Professional Documents
Culture Documents
ISIP4216 Metode Penelitian Sosial
ISIP4216 Metode Penelitian Sosial
TUGAS 1
Nama Mahasiswa :
Kode/Nama UPBJJ :
2).Dari uraian di atas ada beberapa poin pertanyaan untuk memilih pendekatan penelitian. Tentukan
objek penelitian social yang terjadi di sekitar kita. Dan tentukan pendekatan penelitian apa yang
saudara gunakan serta berikan alasan mengapa menggunakan pendekatan penelitian tersebut.
Jawab : objek penelitian social yang terjadi di sekitar kita contoh kasusnya
sebagai berikut :
Cara berpikir kritis yang tumbuh pada peneliti sebagai berikut :
a.Sikap menjunjung tinggi seseorang yang menjadi idolanya
b.Sikap menunjukkan mana yang benar dan mana yang salah
c.Sikap menerima semua usul dan saran dari berbagai pihak
d.Sikap yang memisahkan pendapat umum dengan pendapat ilmiah
e.Selalu mendasarkan pikiran dan pendapatnya pada logika
Pembahasan jawbana yang benar yaitu (E):
Cara berpikir yang diharapkan dari seorang peneliti adalah sebagai berikut:
a.Berpikir skeptis
Seorang peneliti harus selalu mempertanyakan bukti atau fakta yang dapat mendukung suatu
pernyataan (tidak mudah percaya)
b.Berpikir analisis
Peneliti harus selalu menganalisis setiap pernyataan atau persoalan yang dihadapi
c.Berpikir kritis
Peneliti harus mendasarkan pikiran dan pendapatnya pada logika serta menimbang berbagai hal
secara objektif berdasarkan data dan analisis akal sehat.
3).Setelah menentukan objek penelitian dan pendekatan penelitian yang dipilih yang sesuai dengan
jawaban nomor sebelumnya, langkah berikutnya saudara diharuskan untuk menentukan konsep-
konsep dan variable yang akan saudara teliti?
Jawab :
A.Konsep dalam objek penelitian
Berteoretisasi merupakan bagian sangat penting dalam penelitian. Pada tahap ini peneliti
menggunakan istilah “konsep” dan “proposisi” untuk menggambarkan fenomena atau peristiwa yang
diamati dari yang kompleks menjadi sederhana. Konsep sendiri itu apa? Singarimbun dan Effendi
(1987: 33) mendefinisikan konsep sebagai istilah dan definisi yang digunakan untuk menggambarkan
secara abstrak suatu kejadian, keadaan, kelompok, atau individu yang menjadi pusat perhatian ilmu
sosial. Melalui konsep, peneliti diharapkan dapat menyederhanakan pemikirannya dengan
menggunakan satu istilah untuk beberapa kejadian (events) yang berkaitan satu dengan lainnya.
Istilah tersebut digunakan untuk mewakili realitas yang kompleks. Dalam penelitian dikenal dua jenis
konsep, yaitu pertama konsep-konsep yang jelas hubungannya dengan fakta atau realitas yang mereka
wakili, dan kedua ialah konsep-konsep yang lebih abstrak atau tidak jelas hubungannya dengan fakta
atau realitas. Kursi adalah sebagai konsep jenis pertama. Dengan menggunakan istilah “kursi”, kita
dengan mudah dapat menangkap makna yang dimaksud, yakni menunjuk pada barang (perabot)
tertentu dengan ciri-ciri yang dimiliki, seperti kaki dan permukaan yang dapat digunakan sebagai
tempat duduk. Kendati jenis dan bentuknya bermacam-macam, konsep “kursi” dapat digunakan untuk
mewakili semua jenis kursi dengan berbagai ciri-cirinya. Proses demikian disebut “abstraksi”, yakni
mengabstraksikan berbagai realitas dengan menggunakan istilah yang dapat diukur dan diamati.
Selain kursi, istilah-istilah lain seperti “meja”, “dipan”, “almari” “pintu” bisa disebut sebagai konsep.
Dalam bidang pendidikan istilah-istilah seperti “kurikulum”, “semester”, “kecerdasan”, “prestasi”,
“buku ajar”, “skripsi”, “makalah”, dan sebagainya adalah juga konsep. Jenis konsep kedua ialah yang
lebih abstrak dari fakta atau realitas yang diwakili, misalnya dalam bidang sosiologi dikenal istilah-
istilah “interaksi sosial”, “dominasi”, “hegemoni”, Antara Konsep, Proposisi, Teori, Variabel dan
Hipotesis dalam Penelitian Mudjia Rahardjo | 2 “koersi”, “kooptasi” dan “kompetisi” adalah konsep
yang lebih abstrak untuk menggambarkan atau mengilustrasikan realitas sosial. Dalam bidang
kependudukan dikenal konsep seperti “mobilitas”, “fertilitas”, “mortalitas”, “harapan hidup”,
“keluarga inti”, “produktivitas” dan sebagainya. Konsep-konsep abstrak tersebut, menurut
Singarimbun dan Effendi (1995: 33) disebut sebagai inferensi, yakni tingkat abstraksi yang lebih
tinggi dari kejadian-kejadian yang konkrit, sehingga tidak mudah menghubungkannya dengan
kejadian, obyek atau individu tertentu. Selanjutnya konsep yang abstrak tersebut disebut konstruk
(construct), karena dikonstruksikan dari konsep yang lebih rendah tingkatan abstraksinya. Semakin
besar jarak antara konsep atau konstruk ini dengan fakta empirik atau aktivitas yang ingin
digambarkannya, semakin besar pula kemungkinan terjadinya salah pengertian dan salah penggunaan.
Dari uraian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa dalam arti yang lebih luas konsep adalah
abstraksi mengenai suatu feno- mena atau peristiwa yang dirumuskan atas dasar generalisasi dari
sejumlah karakterisktik kejadian, keadaan, kelompok, atau individu tertentu. Migrasi, misalnya adalah
sebuah konsep yang dirumuskan atas dasar generalisasi dari perilaku mobilitas tertentu manusia.
Perilaku ini berkaitan dengan perpindahan dari satu tempat ke tempat lain pada waktu tertentu untuk
tujuan tertentu pula. Peranan konsep sangat penting dalam penelitian karena dia menghubungkan
dunia teori dan dunia observasi, antara abstraksi dan realitas, baik realitas konkrit maupun abstrak.
B.Variabel dalam objek penelitian
Agar konsep dapat diteliti secara empiris ia harus dirumuskan secara operasional dengan
mengubahnya menjadi variabel. Caranya adalah dengan memilih dimensi tertentu konsep yang
memiliki variasi nilai. Misalnya, konsep badan. Untuk menjadi variabel ... yang dapat diukur ialah
tinggi, berat, dan bentuknya.
4).Silahkan anda susun langkah-langkah dalam penelitian sesuai dengan pendekatan penelitian,
konsep dan variable yang saudara tentukan pada jawaban nomor sebelumnya!
Jawab:
Langkah- langkah pokok metode ilmiah yang akan mendasari langkah-langkah pendekatan penelitian
yaitu:
1. Merumuskan masalah
Yaitu mengajukan pertanyaan untuk dicari jawabannya. Tanpa adanya masalah tidak akan terjadi
penelitian, karena penelitian dilakukan untuk memecahkan masalah. Rumusan masalah penelitian
pada umumnya diajukan dalam bentuk pertanyaan..
2. Mengajukan hipotesis
Yaitu mengemukakan jawaban sementara (masih bersifat dugaan) atas pertanyaan yang diajukan
sebelumnya. Hipotesis penelitian dapat diperoleh dengan mengkaji berbagai teori berkaitan
dengan bidang ilmu yang dijadikan dasar dalam perumusan masalah. Peneliti menelusuri
berbagai konsep, prinsip, generalisasi dari sejumlah literatur, jurnal dan sumber lain berkaitan
dengan masalah yang diteliti. Kajian terhadap teori merupakan dasar dalam merumuskan
kerangka berpikir sehingga dapat diajukan hipotesis sebagai alternatif jawaban atas masalah.
3. Verifikasi data
Yaitu mengumpulkan data secara empiris kemudian mengolah dan menganalisis data untuk
menguji kebenaran hipotesis. Jenis data yang diperlukan diarahkan oleh makna yang tersirat
dalam rumusan hipotesis. Data empiris yang diperlukan adalah data yang dapat digunakan untuk
menguji hipotesis. Dalam hal ini, peneliti harus menentukan jenis data, dari mana data diperoleh,
serta teknik untuk memperoleh data. Data yang terkumpul diolah dan dianalisis dengan cara-cara
tertentu yang memenuhi kesahihan dan keterandalan sebagai bahan untuk menguji hipotesis
4. Menarik kesimpulan
Yaitu menentukan jawaban-jawaban definitif atas setiap pertanyaan yang diajukan (menerima
atau menolak hipotesis). Hasil uji hipotesis adalah temuan penelitian atau hasil penelitian.
Temuan penelitian dibahas dan disintesiskan kemudian disimpulkan. Kesimpulan merupakan
adalah jawaban atas rumusan masalah penelitian yang disusun dalam bentuk proposisi atau
pernyataan yang telah teruji kebenarannya.