Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 7

TUGAS TUTORIAL 2

(MATA KULIAH TUGAS AKHIR PROGRAM)

NAMA : NI WAYAN DESI ASTITI


NIM : 855723904
SEMESTER : 3 (Tiga)
PRODI : PGSD BI
POKJAR : SEPUTIH BANYAK

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


UNIVERSITAS TERBUKA
2022
KASUS PEMBELAJARAN

Pak Nardi mengajar mata pelajaran IPA kelas V dengan siswa berjumlah 28 anak. Materi
yang diajarkan tentang cahaya pada sub pemantulan cahaya pada cermin datar dan lengkung
(cermin cembung dan cekung). Indikator pada materi tersebut yaitu siswa dapat
mendiskripsikan sifat-sifat cahaya yang mengenai cermin datar dan cermin lengkung (cermin
cembung dan cekung). Pak Nardi telah mempersiapkan segala kebutuhan yang dianggap perlu
dalam pelaksanaan pembelajaran di sekolah seperti RPP maupun media atau alat peraga
berupa senter, lilin, kertas HVS, kaca spions dan cermin datar yang nantinya akan digunakan
untuk melakukan percobaan. Pada saat praktek di kelas, anak-anak merasa antusias dan dalam
pelaksanaan praktek percobaan berjalan lancar. Anak-anak mampu mempraktekkan
percobaan dengan baik.

Dalam angan-angan atau persepsi Pak Nardi bahwa kegiatan yang dilakukan selama 2 jam
pelajaran (2 x 35 menit) dapat membawa pengalaman bagi anak sehingga nantinya anak-anak
dapat mengerjakan pos test di akhir pembelajaran dengan baik. Pada saat post tes, siswa diberi
tugas untuk menyimpulkan kegiatan yang dilakukan pada saat percobaan. Dari 28 siswa
hanya 3 siswa yang mampu menyatakan kesimpulan akhir tentang percobaan yang dilakukan
secara individual. Pak Nardi kemudian berpikir bahwa kegiatan pembelajaran yang telah
dilakukan masih belum berhasil sehingga perlu untuk mengulangi lagi materi tersebut dalam
pembelajaran yang berikutnya.

Pertanyaan

1. Mengapa pembelajaran Pak Nardi tidak sesuai dengan harapan? Identifikasi 4


penyebab kegagalan pembelajaran Pak Nardi!
Jawab:
Adapun hasil identifikasi 4 penyebab kegagalan pembelajaran pak Nardi yang saya
temukan adalah:
1. Pada awal pembelajaran Pak Nardi tidak memberikan apersepsi dan tidak menyampaikan
Tujuan Pembelajaran yang akan dicapai kepada siswa.
2. Pak Nardi tidak melakukan Pre-Test yang terkait dengan Pemantulan cahaya pada cermin
datar dan lengkung (cermin cembung dan cekung), untuk mengetahui sejauh mana
pengetahuan awal siswa sifat-sifat cahaya yang mengenai cermin datar dan cermin
lengkung.
3. Pada saat melakukan percobaan, siswa tidak dibentuk kelompok dan Pak Nardi tidak
mengajak siswa untuk berdiskusi tentang percobaan yang telah dilaksanakan, serta Pak
Nardi tidak mengajak siswa untuk bersama-sama menyimpulkan hasil dari percobaan
yang telah dilaksanakan.
4. Pak Nardi tidak memberikan penguatan materi tentang Pemantulan cahaya pada cermin
datar dan lengkung (cermin cembung dan cekung) kepada siswa setelah selesai percobaan.

2. Sebutkan 4 (empat) upaya yang dapat anda lakukan agar pembelajaran IPA menjadi
lebih bermakna. Beri alasannya mengapa upaya tersebut akan mampu membuat
pelajaran IPA lebih bermakna!
Jawab:
Adapun 4 (empat) upaya yang dapat saya lakukan agar pembelajaran IPA menjadi
lebih bermakna adalah:
1. Memberikan apersepsi pada awal pembelajaran karena Apersepsi merupakan
penghubung antara pengetahuan siswa sebelumnya untuk mempelajari materi baru.
Apersepsi merupakan sebuah stimulus khusus untuk menyiapkan siswa baik secara psikis
maupun materi. Apersepi merupakan batu loncatan dari pengetahuan lama menuju ke
pengetahuan baru (Panglipur, Purbarani 2018). Dan menyampaikan tujuan pembelajaran
yang akan dipelajari oleh siswa.Karena dengan menyampaikan tujuan pembelajaran
siswa dapat mengetahui arah yang ingin dituju dari rangkaian aktivitas yang dilakukan
dalam proses pembelajaran. Hal ini biasanya dirumuskan dalam bentuk perilaku
kompetensi spesifik, aktual, dan terukur sesuai yang diharapkan terjadi, dimiliki, atau
dikuasai siswa setelah mengikuti kegiatan pembelajaran tertentu.Seperti yang telah
disebutkan Menurut David E. Kapel dan Edward L. Dejnozka, tujuan pembelajaran
merupakan sebuah deklarasi yang detail yang dikemukakan dalam sikap dan
dimanifestasikan dalam bentuk tulisan agar bisa dicerna dengan baik dan bisa menjadi
hasil yang diinginkan.
2. Melakukan Pre-Test pada awal pembelajaran untuk mengetahui sejauh mana
pengetahuan awal siswa tentang materi yang akan dipelajari. Karena dengan
dilakukannya Pre test, dimaksud untuk mengetahui apakah ada diantara peserta yang
sudah mengetahui mengenai materi yang akan diajarkan. Pre test juga bisa di artikan
sebagai kegiatan menguji tingkatan pengetahuan peserta terhadap materi yang akan
disampaikan. Adapun manfaat dari diadakannya pree test adalah untuk mengetahui
kemampuan awal peserta mengenai pelajaran yang disampaikan. Dengan mengetahui
kemampuan awal siswa ini, guru sebagai fasilitator akan dapat menentukan cara
penyampaian pelajaran yang akan di tempuhnya nanti.
3. Melakukan eksperimen/percobaan dengan siswa dibentuk kelompok terlebih dahulu,
karena dengan dibentuk kelompok siswa dapat terlibat langsung dalam percobaan dan
dapat aktif dengan melakukan percobaan tersebut. Seperti yang diungkapkan oleh Joseph
Mbulu, 2001:58 Metode eksperimen adalah cara penyajian bahan pelajaran dimana siswa
melakukan eksperimen (percobaan) dengan mengalami dan membuktikan sendiri sesuatu
yang dipelajari. Dalam proses belajar mengajar dengan metode eksperimen, siswa diberi
pengalaman untuk mengalami sendiri tentang suatu objek, menganalisis, membuktikan,
dan menarik kesimpulan tentang suatu objek keadaan. Kemudian dilanjutkan dengan
mempresentasikan hasil percobaan dan melakukan diskusi, serta menyimpulkan
percobaan. Dengan berdiskusi siswa dapat mengungkapkan pendapatnya tentang materi
yang telah dipelajarinya dan dapat mengungkapkan kesulitan atau hal-hal yang belum
dipahaminya. Dan dengan dibentuk kelompok siswa dapat saling bertukar pikiran dengan
sesama teman dalam kelompoknya untuk memecahkan suatu permasalahan yang sedang
dipelajari. Selanjutnya membuat kesimpulan disini penting dalam setiap pembelajaran
karena dengan membuat kesimpulan siswa dapat menemukan inti dari pembelajaran yang
telah mereka pelajari.
4. Memberikan penguatan materi tentang pembelajaran yang dilaksanakan dengan
menggunakan media Power Point. Penguatan disini berfungsi untuk menambah
pengetahuan yang telah dimiliki oleh siswa, meningkatkan motiasi belajar siswa,
meningkatkan kegiatan belajar dan membina tingkah laku siswa yang produktif. Dengan
media power point siswa diharapkan akan lebih tertarik karena dapat melihat secara
langsung tentang apa yang dijelaskan.

3. Temukan solusi yang tepat untuk memperbaiki pembelajaran Pak Nardi dan
tuangkan dalam bentuk rencana perbaikan melalui Penelitian Tindakan Kelas (PTK).
Rencana tersebut mencakup (a) Identifikasi Masalah, (b) Analisis Masalah, (c)
Rumusan Masalah, (d) Tujuan Perbaikan, dan (e) Langkah Perbaikan. Untuk
langkah perbaikannya, kembangkan prosedur pembelajaran yang akan ditempuh
(kegiatan awal, inti, penutup). Beri alasan mengapa langkah perbaikan dibuat seperti
itu.
Jawab:
a) Identifikasi Masalah
Belum tercapai/berhasilnya pembelajaran yang dilakukan oleh pak Nardi, karena dari 28
siswa hanya 3 siswa yang mampu menyatakan kesimpulan akhir tentang percobaan yang
dilakukan secara individual sehingga perlu untuk mengulangi lagi materi tersebut dalam
pembelajaran yang berikutnya.
b) Analisis Masalah
Pada pembelajaran IPA kelas V yang dilakukan oleh Pak Nardi tentang cahaya pada sub
pemantulan cahaya pada cermin datar dan lengkung (cermin cembung dan cekung).
Dengan indikator siswa dapat mendiskripsikan sifat-sifat cahaya yang mengenai cermin
datar dan cermin lengkung (cermin cembung dan cekung) dikatakan belum berhasil
karena setelah dilakukan Post tes ternyata dari 28 siswa hanya 3 siswa yang mampu
menyatakan kesimpulan akhir tentang percobaan yang dilakukan secara individual.
Adapun kemungkinan penyebab kegagalan pembelajaran yang dilakukan oleh pak Nardi
adalah:
Pada awal pembelajaran Pak Nardi tidak memberikan apersepsi dan tidak
menyampaikan Tujuan Pembelajaran yang akan dicapai kepada siswa.
Pak Nardi tidak melakukan Pre-Test yang terkait dengan Pemantulan cahaya pada
cermin datar dan lengkung (cermin cembung dan cekung), untuk mengetahui sejauh
mana pengetahuan awal siswa sifat-sifat cahaya yang mengenai cermin datar dan
cermin lengkung.
Pada saat melakukan percobaan, siswa tidak dibentuk kelompok dan Pak Nardi tidak
mengajak siswa untuk berdiskusi tentang percobaan yang telah dilaksanakan, serta Pak
Nardi tidak mengajak siswa untuk bersama-sama menyimpulkan hasil dari percobaan
yang telah dilaksanakan.
Pak Nardi tidak memberikan penguatan materi tentang Pemantulan cahaya pada cermin
datar dan lengkung (cermin cembung dan cekung) kepada siswa setelah selesai
percobaan.
c) Rumusan Masalah
Bagaimana cara guru dalam meningkatkan hasil belajar siswa kelas V tentang cahaya
pada sub pemantulan cahaya pada cermin datar dan lengkung (cermin cembung dan
cekung).
d) Tujuan Perbaikan
Meningkatkan hasil belajar siswa kelas V tentang cahaya pada sub pemantulan cahaya
pada cermin datar dan lengkung (cermin cembung dan cekung) dengan metode
eksperimen secara berkelompok.
e) Langkah Perbaikan
Kegiatan Awal
1. Guru memberikan salam dan menyapa siswa.
2. Guru meminta salah satu perwakilan siswa untuk memimpin doa.
3. Guru meminta siswa untuk memperhatikan keadaan lingkungan disekitar tempat
duduknya dan memastikan semua sudah bersih dan rapi.
4. Guru mengecek kehadiran siswa.
5. Siswa bersama Guru Menyanyikan lagu Indonesia Raya
6. Guru memotivasi siswa dengan tepuk PPK
7. Guru membuka pelajaran dengan memperkenalkan judul tema dan subtema yang akan
dipelajari.
8. Guru mengingatkan Kembali materi yang telah diajarkan pada pertemuan sebelumnya.
9. Guru memberikan beberapa pertanyaan untuk menstimulus rasa ingin tahu siswa,
tentang topik yang akan dibahas pada tema.
Pernahkah kalian bercermin? mengapa wajah kalian bisa muncul di cermin?
10. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan kegiatan yang akan dilaksanakan.
11. Guru memberikan soal Pre-Tes untuk mengetahui penmahaman awal tentang materi
yang akan dipelajari.

Kegiatan Inti
1. Guru membagi siswa kedalam 4 kelompok dimana masing-masing kelompok terdiri
dari 7 siswa.
2. Guru menampilkan gambar yang ada pada buku siswa, dan memancing siswa untuk
menanggapi gambar, mengapa ketika Dayu melihat air kolam ternyata wajah Dayu
terlihat di air tersebut.

3. Siswa menanggapi pertanyaan yang disampaikan oleh guru.


4. Setelah selesai berdiskusi, guru memberitahukan kepada siswa bahwa kegiatan
berikutnya adalah melakukan percobaan.
5. Guru memberikan LKPD kepada tiap-tiap kelompok tentang percobaan yang akan
dilaksanakan.
6. Siswa melakukan percobaan tentang sifat-sifat cahaya dengan dibimbing oleh guru.
7. Tiap-tiap kelompok memaparkan hasil percobaan yang telah dilaksanakan.
8. Kelompok lain menanggapi dari kelompok yang presentasi.
9. Guru memberikan apresiasi kepada tiap-tiap kelompok.
10. Siswa diberikan kesempatan untuk bertanya tentang apa yang belum dipahaminya.
11. Siswa dan guru melakukan tanya jawab tentang pemantulan cahaya.
12. Siswa dengan bimbingan guru mengevaluasi kegiatan percobaan yang telah dilakukan.
13. Guru memberikan penguatan materi dengan menggunakan Power Point.

Kegiatan Penutup
1. Guru mengajak siswa untuk menyimpulkan pembelajaran yang telah dilaksanakan.
2. Guru memberikan penguatan atas kegiatan yang telah dilaksanakan.
3. Guru memberikan soal Post tes untuk mengetahui pengetahuan akhir siswa setelah
dilaksanakan kegiatan pembelajaran.
4. Guru menanyakan perasaan siswa selama pembelajaran sebagai refleksi selama
pembelajaran.
5. Guru memberikan penugasan sebagai tindak lanjut dari pembelajaran yang telah
dilaksanakan.
6. Guru menyampaikan rencana pembelajaran untuk pertemuan berikutnya.
7. Guru meminta salah satu siswa untuk memimpin do’a untuk menutup pembelajaran.
8. Guru mengucapkan salam dan memberikan motivasi kepada siswa untuk selalu belajar

You might also like