Bab 13 Sistem Reproduksi

You might also like

Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 32

BAB 13

SISTEM REPRODUKSI

A.SISTEM ORGAN REPRODUKSI WANITA

Sistem reproduksi wanita yang membedakannya dengan pria adalah bahwa organ
reproduksi wanita terletak internal dan pada keadaan tidak hamil terletak didalam rongga
panggul sejati. Saluran reproduksi wanita terdiri atas dua ovarium, dua tuba uterina(fallopi),
uterus dan serviks, vagina dan genitalia eksterna.

Gambar 13.1 Organ Reproduksi Wanita

Pada wanita, hormon yang berperan dalam pendewasaan seksual primer dan sekunder
adalah hormon estrogen.ciri – ciri kelamin sekunder pada wanita adalah mulai tumbuhnya
bagian khas seorang wanita,seperti payudara yang membesar,pinggul serta tumbuh rambut
disekitar kelamin dan ketiak.

Genetalia eksterna wanita (alat kelamin luar wanita)


1. Vulva atau pudendum

Merupakan alat kelamin bagian luar tempat bermuaranya sistem urogenital,dilingkari oleh
labiya mayora kebelakang menjadi satu dengan kommisura posterior dan perenium,dibawah
kulit vulva terdapat jaringan lemak (mons veneris). Atau lebih sederhananya vulva adalah
area genetalia eksterna wanita yang membentang dari mons pubis sampai tepi
perinium.bagian depan frenolum terdapat fossa nafikulare,sedangkan pada kiri kanan fossa
nafikulare terdapat dua buah lubang kecil tempat bermuaranya glandula bartholini.kira – kira
1,5 cm dibawah klitoris terdapat orifisium uretra eksterna (lubang kemih),dikiri dan kanan
lubang kemih terdapat dua lubang kecil dari saluran buntu (duktus skene).

2. Mons pubis atau mons veneris

Mons pubis merupakan jaringan lemak subkutan dari jaringan konektif yang melapisi
simpisis pubis. Mons pubis adalah bagian menonjol yang melingkar didepan simpisis pubis
yang dibentuk oleh jaringan lemak dibawah kulit, meliputi daerah simpisis yang ditumbuhi
rambut pada masa pubertas.

3. Labiya mayora (Bibir besar)

Labiya mayora merupakan dua lipatan kulit melengkung yang menutupi lemak dan
jaringan ikat yang menyatu dengan mons pubis dan berhubungan dengan perineum pada
bagian bawah.masing – masing labium mempunyai dua permukaan yaitu bagian luar
mempunyai pigmen dan ditutupi oleh rambut keriting dan bagian dalam yang permukaannya
licin karena dikelilingi oleh folikel sebasea.disamping itu juga terdapat pembuluh darah dan
glandula yang membentuk kommisura labialis posterior.

4. Labiya minora (bibir kecil)

Labiya minora merupakan lipatan jaringan tipis dibawah labiya mayora,tidak mempunyai
folikel rambut,membentang dari bawah klitoris sampai dengan fourchette.pada labiya minora
banyak terdapat pembuluh darah,saraf dan otot sehingga berwarna merah dan lebih sensitif
serta bersifat erektil.

Masing – masing labiya minora terbagi menjadi :

 Bagian atas,melalui klitoris bergabung dengan yang lain membentuk lipatan yang
menggantung pada glans klitoris.
 Bagian bawah,melalui bawah klitoris dan membentuk permukaan bawah yang saling
berhubungan dinamakan frenolum klitoris.
 Bagian depan labiya minora menjadi satu membentuk prepusium klitoris,yang
bawahnya terdapat klitoris sekitar 1,5 cm dibawah klitoris terdapat lubang kemih,
klitoris adalah tonjolan kecil yang berisi jaringan erektil yang sangat sensitif, klitoris
tersembunyi di antara ujung anterior labia minora yang memiliki saraf:
5. Klitoris

Klitoris adalah tonjolan kecil yang melingkar berisi jaringan erektil yang sangat
sensitif,terdapat dibawah kommisura labia anterior dan sebagian tersembunyi diantara ujung
anterior labia minora,dan banyak mengandung saraf.klitoris homolog dengan penis pada pria,
terletak pada superior vulva, tepat dibawah arkus pubis, bentuknya pendek, silindris dengan
ukuran 6x6 mm. Banyaknya pembuluh darah dan saraf membuat klitoris sangat sensitif
terhadap sentuhan, suhu maupun sensasi tekanan.

6. Vestibulum vagina (serambi)

Vestibulum merupakan area tertutup oleh labiya minora,terletak diantara klitoris,labiya


minora dan fourchette.didalamnya terdapat orifisium uretra 2,5 cm yang terletak dibelakang
glans klitoris diikuti dengan vagina yang merupakan muara duktus vestibularis mayor,liang
senggama,kelenjar bartholini dan kelenjar skene kiri dan kanan.

7. Himen (selaput dara)

Himen adalah lapisan tipis yang menutupi sebagian liang senggama.pada bagian tengah
terdapat lubang tempat keluarnya menstruasi,bentuknya bervariasi dan bila teregang akan
terbentuk cincin.pada waktu koitus (coitus) pertama,himen robek dibeberapa tempat dan
pada sisa himen yang telah ruptur ditemukan penonjolan kecil disebut karunkula mirtiformis
(caruncula mirtiformis).diantara himen dan frenolum labia terdapat lekukan kecil yang
disebut fossa navikularis (fossa navicularis)

8. Introitus atau oriffisium vagina

Oriffisium vagina adalah celah yang terdapat dibawah belakang muara uretra,ukurannya
tergantung pada himen,dan lipatan pinggir dalamnya berkontak satu sama lainnya,oriffisium
vagina muncul sebagai celah diantara oriffisium vagina.
9. Perineum

Perineum merupakan daerah muscular yang ditutupi kulit,terletak antara introitus vagina
dan anus.jaringan otot ini juga menopang rongga panggul dan menjaga panggul tetap pada
tempatnya.panjangnya sekitar 4 cm.

10. Glandula vestibularis mayor (bartholini gland)

Terdiri atas dua bagian melingkar dengan warnah merah kekuning – kuningan pada
oriffisium vaginalis ujung posterior dari masing – masing dari bulbus vestibuli dengan
panjang duktus 2 cm.

Alat Genitalia Interna (Kelamin Dalam)

A. Vagina

Vagina merupakan penghubung antara genetalia eksterna dengan genetalia interna.


Bagian depan vagina berukuran 6,5 cm, sedangkan bagian belakang berukuran 9,5 cm dan
panjangnya sekitar 8 cmn terletak didalam rongga panggul sejati, memanjang dari serviks ke
vulva. Sumbunya berjalan kira kira sejajar dengan arah pinggir bawah simpisis ke ginekologi.
Cairan vagina bersifat asam dengan PH sekitar 4,5 sehingga berfungsi mencegah
pertumbuhan bakteri. Pada masa produktif menjadi lebih asam tetapi pada masa sebelum
pubertas dan monopause cairan menjadi biasa. Vagina memiliki tiga fungsi utama, yaitu :
fasilitasi koitus, sebagai saluran untuk mengeluarkan darah haid, dan sebagai jalan lahir.
Vagina juga membantu jalan uterus dan mencegah infeksi asendens. Vagina dilapisi oleh
sebuah lapisan sel epitel lembab yang melipat-lipat membentuk rigi (disebut rugae) yang
teregang sewaktu persalinan sehingga vagina dapat diregangkan. Vagina tidak memiliki
kelenjer, tapi dipertahankan tetap basah oleh sekresi dari kelenjer serviks dan transudat cairan
dari pembuluh darah yang terletak dibawah lapisan vagina. Vagina disebut juga saluran
potensial karena dindingnya saling berkontak, tetapi mudah dipisahkan. Vagina juga dilalui
darah saat menstruasi dan merupakan akhir dari saluran kelamin wanita, serta merupakan
tempat bayi keluar pada saat kelahiran.

B. Uterus (Rahim)

Uterus pada orang dewasa merupakan organ tebal seperti buah alpukat atau buah pir yang
sedikit gepeng, terletak dalam rongga pelvis antara rektum dan kandung kemih posisi uterus
normalnya anteflesi (menekuk dan maju ke depan). Ukuran uterus adalah panjang 7 – 7,5 cm,
lebar 5 cm dan tebal 2,5 cm. Uterus pada wanita dewasa umumnya terletak di sumbu tulang
panggul dalam posisi antervesio fleksio, membentuk sudut dengan vagina, sedangkan korpus
uteri ke arah depan membentuk sudut 120 – 130 derajat dengan serviks uteri. Badan uteri
merupakan 3/3 dari uterus dengan panjang 4 cm, berbentuk triangular, dan pada bagian apeks
berhubungan dengan serviks. Bagian bagian uterus sebagai berikut:

1. Fundus uteri(dasar rahim)

Ditutupi oleh peritoneum,berhubungan dengan fasies vesikalis dan permukaan


internalis.pada bagian atas bermuara tuba uteri yang menembus dinding uterus.Dibawah dan
didepan titik pertemuan ini dapat ligamentum dan di belakangnya dapat ovarium.

2. Korpus uteri

Di didalamnya terdapat rongga (cavum uteri)yang membuka keluar melalui saluran


kanalis servikalis yangterletak pada serviks.bagian ini merupakan tempat berkembangnya
janin.

3. Serviks uterus

Merupakan bagian uterus yang menyempit,berbentuk kerucut dengan apeks yang


menjurus ke bawah kebelakang dengan sedikit lebar dipertengahanya.sumbu panjang sserviks
sama dengan sedikit lebar di pertengahanya.sumbu panjang serviks sama dengan sumbu
panjang korpus yang berbentuk garis bengkok ke depan. Serviks uteri dibagi dua bagian:

a. porsio supra vaginalis

Dipisahkan darikandung kemiholeh parametrium yang memanjang pada sisi lateral


uterus dia antara ligamentum uteradan uterus ,berjalan kebawah dan kedepan didalam
parametrium sepanjang 2 cm dari sserviks.

b. porsio vaginalis

Terdapat diantara forniks anterior dan forniks anterior dan forniksposterior.pada ujung
porsio vaginalis terdapat orifisium eksterna uteridimana serviks eksterna uteri
dibatasioleh satu bibir(bibir atas dan bibir bawah)keduabibir ini berkontak dengan
diding posterior vagina.

4. Bagian dalam uterus


Bagian berupa segitiga dimana basis dibentuk olehpermukaan dalam dari fundus
dianara tuba uterina. Kavum uteri dilapisi oleh selaput lendir yang kaya dengan
kelenjer, bagian apeks dibentuk oleh orifisum interna uteri dimana kafum uteri
bergabung dengan kanalis servis.

1) Endomentrium
Endometrium terdiri dari jaringan epitel dan kelenjer yang banyak mengandung
pembuluh darah yang berlekuk lekuk.bagiankorpus uteri endomentrium licin dan
bagian serviks berkekelok kelok.
2) Miometrium
Miometrium terdiri dari lapisan otot polos yang tersusun sedemikian rupa sehingga
dapat mendorong isinya pada saat persalinan.
3) Perimetrium
Perimetrium merupakan lapisan paling luar dari uterus

C.Kanalis

Berhubungan dengan kavum uteri melalui melalui orifisum uterina interna.bagian


bawahnya berhubungan dengan vagina melalui orivisium uteri eksternus.pada dinding
kanalis servisis terdapatlipatan lipatan longitudinal.

Penyongkong uterus adalah diafgrgma pelfis, vagina, ligamentum kardinale,


lingamentum latum, dan uterus sakralis. Jaringan lemak di sekitar ligamentum dan
uterus merupakan elemen penting dalam penyongkong uterus.

Posisi Uterus :

 pada masa pubertas

Uterus berbentuk firiformis dengan berat 14-17 gram dan berada dalam dan berada dalam
rongga pelvis. Pada waktu kandang kemih kosong korpus uteri hampir horizontal.

 Selama Kehamilan

Uterus membesar pada bulan kedelapan mencapai raigo epigastrika. Pertambahan ukuran
disebabkan pertumbuhan otot yanng telah ada dan sebagian pertumbuhan otot baru

 Sesudah Melahirkan
Uterus hampir kembali pada ukuran semula,bertanya 42 gram karena kavum uteri lebih
besar, serta pembuluh darah dan otot bertambah.

 Pada Umur Tua

Uterus menjadi antropi dan pucat sehingga lebih memisahkan uterus dan serviks

Pembuluh Darah Uterus

1) Arteri uternia

Cabang dari hipogastrika,sebelum sampai ke bagian supra vaginal bercabang dua yaitu
cabang yang kecil arteri servika vaginalis memberikan darah untuk serviks dan bagian
atas vagina.

2) Arteri Ovarika

Cabaang dari aorta masuk ke ligamentum latum melalui ligamentum infudilum


pelvikum sampai di hilus ovarium akn bercabang kecil lalu masuk uterus.

3) Vena Uterus

Arahnya berlawanan dengan ateri darah uterus akan bergabung membentuk vena uterina
pada tiap tiap sisi masuk ke vena hipogastrika.

Persarafannya berasal dari percabangan dari pleksus hipogastrikus dan pleksus avarikus
dari nervi servikal III – IV. Serabut aferens uterus masuk ke medula spinalis melalui
nervi torakal XI – XII.

D.Tuba Fallopi / Tuba Uterina

Tuba fallopi disebut juga dengan oviduk,yaitu saluran tempat ovum (sel telur) berjalan
menuju uterus.dindingnya berupa otot polos yang dilapisi dibagian dalamnya oleh epitel
bersillia dan sel sekretorik.panjangnya  11 – 14 cm dan diameternya 0,7cm,terletak
menggantung diantara ligamen uterus.ujung distal tuba uterina memiliki stuktur khusus yang
disebut fibria,yang mengelilingi lubang kedalam tuba.fibria terletak dekat dengan ovarium
dan saat ovulasi membantu masuknya ovum kedalam tuba uterina melalui gerakan
“menggiring”,yang mempermudah pergerakan cairan intraperitoneum.lapisan dalam tuba
uterina membentuk banyak lipatan disebut (plika) dan terdiri atas sel epitel kolumnar bersilia
diselang – selingi oleh sel goblet yang mengeluarkan piruvat untuk memberi makan ovum.
Silia mempermudah pergerakan ovum sepanjang tuba uterina, hal in diperkuat oleh kontraksi
peristaltik terpadu otot polos. Ujung distal tuba uterina memiliki bagian yang sedikit melebar
yang disebut ampula tempat biasanya terjadinya pembuahan (fertilisasi) ovumoleh sperma.

Tuba fallopi terdiri atas :

 Pars interstialis,yaitu bagian tuba yang terdapat didalam uterus.


 Pars ismika / istmus,yaitu bagian yang sempit pada sudut antara uterus dan tuba.
 Pars ampularis / ampula,yaitu bagian yang membentuk saluran yang lebar meliputi
ovarium.terletak antara infundibulum dengan istmus.
 Infundibulum,yaitu bagian ujung tuba yang terbuka mempunyai umbul/rumbai yang
disebut fimbriae,melekat pada ovarium untuk menangkap telur yang dilepas
olehovarium menuju tuba.

Bagian luar tuba diliputi oleh peritoneum viseral yang merupakan bagian dari ligamentum
latum.pada bagian dalam terdapat mukosa yang berlipat – lipat kearah longitudinal terutama
pada bagian ampula.fungsi dari tuba fallopi adalah menangkap sel ovum,menyalurkan
sperrmatozoa dan tempat konsepsi,pertumbuhan dan perkembangan konsepsi sampai blastula.

E.Ovarium

Ovarium adalah badan yang berbentuk buah almond yang berwarna putih suram yang
panjangnya sekitar 4cm,lebar 0,4cm dan berat sekitar 3gr. Ovarium terletak disebelah
posterior dan lateral dari korpus uterus dan dibawah tuba uterina. Ovarium dibungkus oleh
peritoneum dan ditopang oleh ligamen mesovarium, ligamentum latum, ligamen ovarika dan
ligamen infundibulum. Ovrium berhubungan dengan uterus melalui ligamentum ovarii
propium yang terletak pada lapisan belakang ligamentum latum. Darah yang mengalir ke
ovarium berasal dari arteri ovarika, yang berjalan disepanjang sisi ligamentum ovarii dan
cabang ovarium arteri uterina.

Bagian ovarium yang berada didalam kavum peritoneal (cavum peritonei) dilapisi oleh
epitel kubik silinder yang disebut juga epitelium germinativum. Pada bagian bawah epitel ini
terdapat tunika albuginea dan dibawah tunika albuginea ditemukan lapisan yang banyak
terdapat folikel. Setiap bulan folikel ini berkembang menjadi folikel de graaf. Folikel ini
merupakan bagian ovarium yang terpenting dapat ditemukan di korteks ovarii (cortex ovarii)
dalam letak yang beraneka ragam dan dalam tingkat perkembangannya dari satu sel telur
yang dikelilingi oleh satu lapisan sel saja sampai folikel de graaf matang. Ovarium dibagi
atas dua bagian yaitu korteks atau kulit dan medulla. Korteks merupakan lapisan terluar,
terdiri atas stroma dan folikel ovarian, sedangkan bagian medulla terdiri dari stroma,
pembuluh darah, limfatik, serabut saraf dan otot polos.

Arteri yang menyuplai ovarium dan tuba interna adalah arteri ovarika cabang dari aorta
abdominalis, masing – masing beranastomosis dengan arteri uterina dan memberi beberapa
cabang ke tuba uterina, cabang yang melalui mesovarium akan masuk ke hilus ovarium. Vena
muncul dari hilus dan membentuk plexus pompaniformis. Vena ovarika yang dibentuk dari
plexus ini meninggalkan pelvis. Bagiaan ovarium yang berada di dalam karvum peritoni
dilapisi oleh epitelium kubik ,disebut epitelium germinativum .

Persarafan ovarium berasal dari percabangan nervus hipogastrikus atau pleksus pelvikus,
yang kemudian akan membentuk pleksus ovarikus tuba interna (plexus ovaricus tuba interna)
yang menerima cabang dari nervus internus.

B.FISIOLOGI REPRODUKSI WANITA

Masa pubertas wanita adalah masa mulainya produktivitas artinya mulai dapat
melanjutkan keturunan.masa produktif ini berlangsung kira – kira 30 tahun.setelah itu wanita
memasuki masa klimakterium,merupakan masa peralihan antara masa reproduksi dan masa
senium (kemunduran).pada klimakterium haid berangsur – angsur berhenti selama 1 – 2
bulan dan kemudi berhenti sama sekali yang disebut menopause.selanjutnya akan terjadi
kemunduran alat – alat reproduksi,organ tubuh,dan kemampuan fisik.

1. Menstruasi

Wanita yang sehat dan tidak hamil setiap bulan secara teratur mengeluarkan darah
dari alat kandungannya yang disebut menstruasi (haid). Siklus menstruasi terjadi karena
selaput lendir rahim dari hari ke hari mengalami perubahan yang berulang – ulang, dalam 1
bulan mengalami 4 masa (stadium) :

a. Stadium menstruasi (deskuamasi)

Pada masa ini endemetrium terlepas dari dinding rahim disertai dengan perdarahan, hanya
lapisan tipis yang tinggal disebut stratum basale (berlangsung selama 4 hari). Pada saat haid
keluar darah, luruhan dinding endometrium, dan lendir dari serviks. Darah ini tidak membeku
karena ada fermen (biokatalisator) yang mencegah pembekuan darah dan mencairkan luruhan
mukosa. Banyaknya perdarahan selama haid kira – kira 50 cc.

b. Stadium post – menstruasi (regenerasi).

Luka yang terjadi karena endometrium terlepas berangsung – angsur ditutup kembali oleh
selaput lendir baru yang terjadi dari sel epitel kelenjer endometrium. Pada masa ini tebal kira
– kira 3,5 mm.kelenjar – kelenjar tumbuhnya lebih cepat dari jaringan lain (berlangsung kira
– kira 5 – 14 hari dari pertama haid)

c. Stadium inter – menstruasi (proliferasi)

Pada masa ini endometrium tumbuh menjadi tebal kira – kira 3,5 mm. Kelenjar – kelenjar
tumbuhnya lebih cepat dari jaringan lain (berlangsung kira – kira 5 – 14 hari dari hari
pertama haid)

d. Stadium pra – menstruasi (sekresi)

Pada stadium ini endometrium tetap tebalnya tetapi bentuk kelenjar berubah menjadi
panjang dan berliku – liku dan mengeluarkan getah. Dalam endometrium telah tertimbun
glikogen dan kapur yang diperlukan sebagai makanan untuk sel telur. Perubahan ini untuk
mempersiapkan endometrium untuk menerima sel telur.

Pada endometrium sudah dapat dibedakan lapisan atas yang padat (stratum kompaktum)
yang hanya di tembus oleh saluran – saluran keluar kelenjar, lapisan stratum spongeosum
yang banyak lubang – lubangnya karena disini terdapat rongga dari kelenjar, lapisan bawah
yang disebut stratum basale. Stadium ini berlangsung 14 – 28 hari. Bila tidak terjadi
kehamilan maka endometrium dilepas dengan perdarahan dan siklus menstruasi berulang
lagi.

e. Hormon

Berikut beberapa hormon yang dihasilkan oleh seorang wanita:

1. Hormon estrogen

Hormon estrogen disekresi oleh sel – sel trache intra – folikel ovarium, korpuslatum,
dan plasenta. Sebagian kecil dihasilkan oleh korteks adrenal. Estrogen mempermudah
pertumbuhan folikel ovarium dan meningkat tuba uterin, jumlah otot uterus ,dan kadar
protein kontraktil uterus. Estrogen memengaruhi organ endokrin dengan menurunkan sekresi
FSH. Dalam beberapa keadaan menghambat sekresi LH dan pada keadaan lain meningkatkan
LH.

2. Hormon progesteron

Hormon progesteron dihasilkan oleh korpus luteum dan plasenta. Hormon ini
bertanggung jawab atas perubahan siklik dalam serviks dan vagina. Progesteron juga
berpengaruh anti – estrogenik pada sel – sel miometrium.

3. Hormon perangsang folikel

Hormon perangsang folikel (FSH), mulaiditemukan pada gadis usia 11 tahun dan
jumlahnya terus menerus bertambah sampai dewasa. FSH dibentuk oleh lobus anterior
kelenjar hipofisis. Pembentukan FSH ini akan berkurang pada pembentukan atau pemberian
estrogen dalam jumlah yang cukup, yaitu keadaan hamil.

4. Hormon lutein.

Hormon lutein (LH) bekerja sama dengan FSH menyebabkan terjadinya sekresi
estrogen dari folikel de graaf. LH juga menyebabkan penimbunan substansi progesteron
dalam sel granulosa.

5. Hormon prolaktin

Hormon prolaktin (luteotropin, LTH) ditemukan pada wanita yang mengalami


menstruasi, terbanyak pada urin wanita hamil, masa laktasi ,dan menopause. Hormon ini
dibentuk oleh sel alfa (asidofil) dari lobus anterior kelenjar hipofisis. Fungsi hormon ini
adalah untuk mempertahankan produksi progesteron dari korpus luteum.

6. Ovulasi

Pada wanita yang mempunyai siklus seksual normal 28 hari sesudah terjadinya
menstruasi. Sebelum ovulasi dinding luar folikel yang menonjol akan membengkak dengan
cepat dan daerah kecil bagian tengah kapsul yang disebut stigma akan menonjol seperti
puting. Ovulasi berlangsung dalam dua peristiwa :
1. Kapsul folikel mulai melepaskan enzim proteolitik dari lisozim yang mengakibatkan
pelarutan dinding kapsul, mengakibatkan membengkaknya seluruh folikel dan
degenerasi dari stigma.
2. Terjadi pertumbuhan pembuluh darah baru yang berlangsung cepat kedalam dinding
folikel. Pada saat yang sama prostaglandin menjadi vasodilatasi dan akan disekresi
dalam jaringan folikular.

Kedua efek ini selanjutnya akan mengakibatkan transudasi plasma ke dalam folikel yang
berperan pada pembengkakan folikel.akhirnya pembengkakan dan degenerasi stigma
mengakibatkan pecahnya folikel disertai dengan pengeluaran ovum.

2.Pembuahan

Pembuahan adalah penyatuan antara sperma dan sel telur yang telah dewasa / matang
sehingga terbentuk zigot. Dengan menyatunya sperma kedalam ovum terjadi pembuahan
yaitu terjadinya individu baru. Peristiwa ini menjadikan pasangan kedua kromosom gamet,
pihak jantan dan pihak betina yang semua haploid, sehingga zigot terjadi dalam susunan
diploid. Setelah terjadi pembuahan zigot mengalami pertumbuhan (embriologi).

Perjalanan sperma ke tempat pembuahan :

1. Dalam tubuh laki – laki. Sperma dan sedikit plasma, mani keluar tubulus seminiferus
masuk kedalam vas diferens karena adanya tekanan volume dalam tubulus. Volume
meningkat karena meningkatnya getaran sel sartoli berupa plasma dan merembesnya
cairan dari ruangan antara tubuli sehingga dihasilkan penumpukan sperma. Dalam vas
diferens sperma bergerak perlahan dan berlangsung beberapa hari. Gerakan ini
disebabkan oleh :

a.Tekanan volume meningkat dari vas diferens

b.Kerutan otot dinding epidedimis

c.penumpukan getaran kelenjar dinding epididimis berupa plasma

d.Kerutan otot dinding vas diferens,secara peristaltik,menyebabkan kerja pompa


pengisap sehingga mani mengalir maju kearah distal.
2. Dalam tubuh wanita. Mani dihantarkan kedalam tubuh wanita melalui penis ketika
koitus. Tempat pembuahan atau pertemuan sperma dan ovum sering terjadi di 1/3
bagian lateral tuba falopi. Sperma dalam tubuh wanita sesudah ejakulasi, ditampung
pada bagian atas vagina dan untuk sampai ketuba, sperma dipengaruhi oleh beberapa
faktor :
a.Gerakan berenang aktif sperma dengan bantuan ekornya.
b.Kekuatan antiperistaltik kelamin wanita atau daya aspirasi uterus
c.Daya ejakulasi
kemandulan.kecepatan sperma dalam tubuh wanita 2,7 mm/menit.perjalanan sperma
itu beberapa puluh menit untuk sampai ketempat pembuahan (30 menit – 3 jam).

3. Laktasi

Pada wanita kelenjer mamae mulai berkembang pada permulaan masa pubertas
(adolesens), pada umur 11-12. Kelenjer mamae tumbuh menjadi besar sebelah lateral linea
aksilaris anterior /medial ruang interkostalis VII-VIII. Kelenjer mamae terdapat dibagian luar
fasia torakalis superfisalis di daerah jaringan subkutis. Kelenjer mamae menyebar di sekitar
areola mamae , mempunyai lobis antara 150-20. Tiap lobus berbentuk piramid dengan
dengan puncak mengarah ke areola mamae. Tiap lobus kelenjer mamae mempunyai saluran
keluar yang disebut duktus laktiferus melebar ,adisebut keluar yang disebut duktus laktiferus
bermuara papila mamae. Pembuluh darah mamae berasal dari arteri mamaria interna dan
arteri torakalis retalaris berjalan bersama ateri dan vena di tepi lateral muskulus pektoralis
mayor dan supervisialis

Dalam fisiologi laktasi, prolaktin merupakan suatu hormon yang disekresi oleh
glandula pituitaria anterior, yang penting untuk memproduksi air susu ibu (ASI). Kadar
hormon ini dihambatkan oleh plasenta. Dengan lepasnya plasenta pada proses persalinan
maka kadar estrogen dan progesteron berangsur - angsur turun sampai pada tingkat rendah.
Diaktifkanya prolaktin akan menaikkan pasokan darah yang beredar lewat payudara, ini dapat
menyekresi bahan penting untuk pembentukan air susu, globulin, lemak,dan molekul molekul
protein yang akan membengkakkan acini dan mendorong menuju lobuli laktiferus.

Pengeluaran air susu dipengaruhioleh hormon oksitosin. Hormon ini akan mengalirkan
air susu dalam sel sel sekretorik ke papila mame. Selain itu juga dipengaruhi oleh :
a) tekanan dari belakang. Tekanan globuli yang baru berbentuk di dalam sel akan
mendorong glubuli tersebut kedalam tubuli laktiferus dan isapan bayi akan memacu
sekresi air susu lebih banyak.
b) refleks neurohormonal. Gerakan menghisap bayi akan menghasilkan ragsangan saraf
yang terdapat di dalam glandula pituitaria posterior.akibat langsung dari refleks
iniadalah keluarnya oksitosin dari hipofisis posterior.

4. Pubertas Dan Menarke

Pubertas yaitu dimulainya kehidupan seksual dewasa, sedangkan menarke


dimulainya menstruasi. Periode pubertas terjadi karena kenaikan sekresi hormon
gonodotropin oleh hipofise yang perlahan dimulai padaa tahun ke 8 kehidupan mencapai
puncak pada saat terjadi menstruasi pada usia 11-16 tahun.

Bila lonjakan LH praovulasi tidak cukup besar maka ovulasi tidak berlangsung yang
disebut sebagai anovulatorik. Variasi siklus seksual terus berlanjut tetapi mengalami
perubahan dengan cara tidak ada ovulasi yang menyebabkan korpusluteum gagal
berkembang.

5. Menopause

Menopause terjadi pada usia 45-50 an. Siklus seksual menjadi tidak teratur, ovulasi
tidak terjadi selama beberapa siklus selama beberapa bulan atu beberapa tahun, dan terhenti
sama sekali. Siklus berhenti dan hormon kelamin wanita menghilang dengan cepat sampai
hormon tidak ada, yangdisebut sebagai menopause. Penyebabnya adalah matinya
ovarium(burningn out).
C. SISTEM REPRODUKSI PRIA

Saluran reproduksi laki-laki berfungsi untuk memproduksi spermatozoa dan


menyalurkannya kesaluran reproduksiwanita sehingga terjadi fertilisasi. Organ
reproduksi disebut juga traktus genitalis berhubungan dengan traktus urinarius, tetapi
tidak bersambung. Sebagian besar organ reproduksi terletak diluar pelvis.

Organ-organ saluran reproduksi pria berasal dari jaringan embrional yang


sama dengan saluran reproduksi wanita. Organ reproduksi pria tidak terpisah dari
saluran uretra dan sejajar dengan kelamin luar, terletak dibagian ginjal, membentuk
kelenjar reproduksi yang berisi sel benih, dan membentuk struktur dikelilingnya.

Gambar 13.2 Anatomi Reproduksi Laki-Laki

Organ reproduksi (traktus genitalis) berhubungan dengan traktus urinarius


tetapi tidak bersambung.Sistem reproduksi pria terdiri dari :

1. Kelenjar
a. Testis
Testis merupakan dua buah organ glandula yang memproduksi semen
(sperma) dan hormon reproduksi, terdapat di dalam skrotum dan digantung
oleh feniklus spermatikus. Testis merupakan tempat terbentuknya spermatozoa
dan hormon laki-laki, terdiri dari belahan-belahan disebut lobulus testis.
Spermatozoa pada manusia berlangsung selama 2-3 minggu. Sperma
berbentuk sangat kecil, dan berbentuk seperti kecebong. Testis merupakan
organ kecil dengan diameter sekitar 5 cm pada orang dewasa. Testis
membutuhkan sushu lebih rendah dari suhu badan (36,7⁰c) agar dapat
berfungsi secara optimal.

Testis menghasilkan hormon testosteron yang menimbulkan sifat


kejantanan setelah masa pubertas, disamping itu folicle stimulating hormone
(FSH) dan lutelin hormone (LH).

Testis terletak menggantung pada urat-urat spermatik didalam skrotum.


Sepasang kelenjar yang masing-masing sebesar telur ayam tersimpan didalam
skrotum masing-masing di tunika albugenia testis. Dibelakang testis, selaput
ini agak menebal sehingga membentuk suatu bagian yang disebut
mediastinum testis.

Testis dibentuk didalam abdomen fetus kira-kira 28 minggu kehidupan


intrauteri, dan turun kedalam scrotum dan ditopang oleh funiculus spermaticus
sebelum lahir. Testis merupakan stuktur yang berbentuk oval, berwarn putih,
kira-kira panjangnya 4 cm, lebar 2,5 cm, dan tebal 3 cm. Masing-masing testis
beratnya antara 10-14 g.

Testis diselubungi oleh kapsul pelindung fibrosa yang disebut tunika


albuginea, dan ditutupi lagi oleh membran serosa yang disebut tunika
vaginalis, yang memungkinkan testis dapat bergerak secara bebas didalam
scrotum.

Tiap testis terbagi atas 200-300 lobulus. Tiap lobulus berisi dua atau
tiga tubulus seminiferus yang berkelok –kelok dan rapat, tempat terjadinya
spermatogenisis. Spermatozoa bergerak dari epitel germinal kelumen, hingga
menjadi matur. Diperlukan 70-80 hari untuk menghasilkan spermatozoa yang
matur.
Testis mempunyai dua fungsi:

1. Untuk memproduksi testosteren, yaitu hormon yang mengendalikan sifat-


sifat sekunder kejantanan.
2. Untuk memproduksi spermatozoa

Pembungkus testis

1. Fasia spermatika eksterna


Suatu membran yang tipis memanjang kearah bawah
diantara fenikulus dan testis lalu berakhir pada cicin subkutan
inguinalis.
2. Lapisan kremasterika
Terdiri atas lapis otot dimana lapisan ini sesuai dengan
muskulus obligus abdominis internus dan fasies abdominus
internus.
3. Fasies spermatika interna
Suatu membran tipis dan menutupi fenikulus
spermatikus. Fasia ini akan berakhir pada cicin inguinalis
interna bersama dengan fasia transversalis yaitu lapisan otot
dimana lapisan ini sesuai dengan moskulus obligus abdominis
internus dan fasianya.
b. Vesika seminalis
Vesika seminalis merupakan dua ruangan diantara fundus vesika urinaria dan
rektum, masing-masing ruangan berbentuk piramid. Permukaan posterior
terletak diatas rektum yang dipisahkan oleh fasia rektovesikalis. Panjang
kelenjar ini 5-10 cm,merupakan kelenjar sekresi yang menghasilkan zat
mukoid.zat ini merupakan sumber energi bagi spermatozoa yang banyak
mengandung fruktosa dan zat gizi (prostaglandin dan fibrinogen).
Sekresi vesika seminalis merupakan komponen pokok dari air mani yang
menghasilkan cairan semen untuk perlindung spermatozoa.
Vesika seminalis merupakan kantong-kantong kecil yang berbentuk tidak
teratur, panjangnya 5 cm dan terletak diantara dasar vesika urinaria dan
rectum. Fungsi vesika seminalis sebagai tempat penyimpanan sspermatozoa,
dan menyekresi cairan kaya nutrisi yang menghidupi spermatozoa dan
mengsekresi cairan yang kental berwarna kekuningan yang ditambahkan pada
sperma untuk membentuk cairan seminal. Cairan tersebut mengandung
glukosa dan bahan lain untuk memberi nutrien (makanan) kepada sperma.
Vesika seminalis menghasilkan cairan yang isebut semen sebagai pelindung
spermatozoa. Vesika seminalis mengeluarkan isinya kedalam duktus
ejakulatorius sehingga menambah semen ejakulasi serta mukosa. Duktus
ejakulatorius berjumlah dua buah pada sisi lain dari garis tengah, masing-
masing duktus akan membentuk gabungan vesikula seminalis dengan duktus
deferens, panjangnya 2 cm mulai dari lobus medialis basis glandula protata
berjalan kedepan bawah diantara lateralis dari utrikulus prostatikus berakhir
kedalam pinggir urtikulus.

2. Kelenjar prostat
Prostat merupakan kelenjar yang berfungsi mengeluarkan cairan alkali yang
encer seperti susu yang mengandung asam sitrat yang berguna untuk
melindungi spermatozoa terhadap tekanan pada uretra. Prostat merupakan
suatu kelenjar yang mempunyai empat lobus, yaitu
posterior,anterior,lateral,dan medial. Basis prostat menghadap keatas
berhubungan dengan permukaan inferior vesika urinaria. Permukaannya
berhubungan dengan vesika urinaria. Apeks prostat mengarah kebawah
berhubungan dengan diafragma urogenitalis.
Pembuluh darah dan saraf untuk kelenjar prostat meliputi arteri pundenda
interna, arteri sesikalis inferior, arteri haemoroidalis medialis. Prostat terletak
dibawah vesika urinaria,melekat pada dinding bawah vesika urinaria disekitar
uretra bagian atas,tediri dari dari kelenjar majemuk, saluaran–saluran dan otot
polos. Kelenjar prostat terdiri dari 30-50 kelenjar.
Prostat merupakan struktur yang berbentuk kerucut yang pnjangnya 4 cm,
lebarnya 3 cm, dan tebalnya 2 cm dengan berat kira-kira 8 g. Prostat
mengelilingi bagian atas uretra dan terletak dalam hubungan langsung dengan
cervix vesicae urinariae. Prostat tersusun atas jaringan kelenjar dan serabur-
serabut otot involunter dan berada didalam kapsul fibrosa. Jaringan otot
prostat berfungsi untuk membantu dalam ejakulasi.
Prostat sering membesar pada pria setengah umur atau umur tua, dan
pembesaran ini, atau karena tekanan lain yang disebabkan oleh apa saja pada
sfingter uretra atau uretra itu sendiri.
3. Kelenjar bulbouretralis
Kelenjar ini terdapat dibelakang lateral pars membranasea uretra, diantara
kedua lapisan diafragma urogenitalis dan sebelah bawah kelenjar prostat.
Bentuknya bundar, kecil, dan warnanya kuning, panjangnya 2,5 cm. Memiliki
fungsi hampir sama dengan kelenjar prostat.
Kelenjar bulbouretralis dibungkus oleh simpai jaringan ikat tipis yang
diluarnya terdapat serat-serat otot rangka. Jaringan ikatnya banyak
mengandung serat elastin, serat otot rangka, dan serat otot polos.
Kelenjar bulbouretralis dikenal dengan kelenjar cowper, terletak di radiks
penis. Kelenjar ini merupakan kelenjar kecil seukuran kacang polong yang
memiliki duktus yang dikosongkan kedalam uretra sebelum kelenjar masuk
kepenis. Kelenjar ini menambah sekresi kecairan seminal dan juga dan
mengeluarkan pelumas (lubrikan) keuretra yang memudahkan masuknya penis
kedalam vagina.
4. Duktus
a. Epididimis
Epididimis adalah stuktur yang berbentuk koma yang terdiri atas kaput,
korpos, ekor, dan epididmis merupakan saluran halus yang panjangnya kira-
kira 6 cm dan terletak sepanjang atas tepi dan belakang testis yang
menghubungkan testis dengan vas deferens. Epididimis terletak disebelah
permukaan superior testis, berisi tubulus berkelok-kelok yang panjangnya 6 m.
Tubulus dilapisi oleh epitel bersilia, yang mendorong maju spermatozoa
disepanjang tubulus. Tubulus menjadi makin tidak berkelok-kelok ketika
menuju ekor epididmis dan disebut vas deferens. Vas deferens panjangnya
sekitar 45 cm dan berjalan disepanjang batas posterior testis. Pita sperma ini
menggantung testis dalam skrotum. Pita sperma berjalan bersama serabut
saraf, memasuki abdomen melalui kanalis inguinalis. Fungsi epididimis adalah
sebagai saluran penghantar testis, mengatur sperma sebelum diejakulasi, dan
memproduksi sperma. Epididimis sebagian ditutupi oleh lapisan viseral.
Lapisan ini bagian mediastinum menjadi lapisan parietal, dikelilingi oleh
jaringan ikat spermatozoa melalui duktus eferen, merupakan bagian dari kaput
epididimis tempat bermuaranya spermatozoa lalu disimpan masuk ke dalam
vas diferens. Duktus eferen panjangnya kurang lebih 20 cm, berkelok-kelok
dan membentuk kerucut kecil dan bermuara keduktus epididimis.
Apendiks testis adalah bagian ekstremitas superior testis dekat kaput
epididimis. Berupa benda kecil, oval yang merupakan sisa dari duktus muleri
bagian atas. Apendiks epididimis berupa tangkai kecil yang terdapat pada
kaput epididimis, dianggap sebagai duktus eferen.
Saluran halus yang panjangnya 6 cm, terletak sepanjang atas tepi dan belakang
testis, terdiri atas :
a. Kaput epididimis berhubungan erat dengan bagian atas testis sebagai duktus
eferens dari testis
b. Kaput efididmis (badan) ditutupi oleh membran serosa servikalis sepanjang
pinggir poterior
c. Kauda epididimis (ekor) disebut juga globulus minor ditutupi oleh membran
serosa berhubungan dengan duktus deferens
d. Ekstremitas suoerior (bagian yang besar)
e. Ekstremitas inferior (seperti titik)

Diantara korpus dan testis terdapat ruangan yang disebut sinus epididimis (fosa
didgitalis). Sebagian epididmis ditutupi oleh lapisan viseral. Jaringan ikat
spermatozoa melalui duktus deferens merupakan bagian dari kaput epididimis,
tempat bermuaranya spermatozoa disimpan masuk kedalam vas deferens,
fungsinya sebagai saluran penghantar testis,mengatur sperma sebelum
diejakulasi, dan memproduksi sperma.

b. Duktus Seminalis
Duktus seminalis merupakan lanjutan dari kanal epididimis. Duktus ini
berfungsi sebagai penampung spermatozoa dan merupakan alur dari saluran
sebelum menuju uretra.
c. Uretra
Uretra merupakan saluran kemih dan saluran ejakulasi pada pria. Penegeluaran
urin tidak bersamaan dengan ejakulasi karena diatur oleh kegiatan kontraksi
prostat. Uretra berfungsi membawa sperma dan urine keluar dari dalam tubuh.
Meskipun satu saluran urine dan sperma tidak keluar bersamaan, hal ini
disebabkan karena ada pengaturan dari prostat.

5. Bangun penyambung
a. Skrotum
Skrotum adalah struktur yang tertutup oleh kulit dan merupakan tempat
bergantungnya penis. Skrotum adalah sepasang kantong longgar yang
tersusun atas kulit, fasia, otot polos, yang berkerut dan bergantung didasar
pelvis. Kantong ini memungkinkan adanya pembesaran jika terjadi
kontaksi otot polos dan pembesaran testis yang berada didalam nya.
Didepan skrotum terdapat penis dan dibelakangnya terdapat anus.
Skrotum terdiri dari dua buah yang masing-masing berisi testis untuk
memproduksi sperma. Skrotum atau kandung buah pelir berupa kantong
terdiri dari kulit tanpa lemak dan memiliki sedikit jaringan otot. Skrotum
sebelah kiri tergantung lebih rendah dari skrtum kanan. Skrotum di
perdarahi oleh arteri pudenda eksterna, arteri cabang skortalis posterior
dan dipersarafi oleh nervus skortalis anterior, nervus pudenda eksterna,
nervus skortalis posterior. Dalam menjalan kan fungsinya, skrotum
bervariasi dalam beberapa keadaan, misalnya pengaruh panas pada lansia,
dan keadaan lemak, skrotum akan memanjang dan lemas. Sedangakan
dalam keadaan dingin dan pada orang muda akan memendek dan berkerut.
Pengerutan dan pengendoran kantong skrotum disebabkan oleh adanya
kontraksi otot kremaster pada dinding skrotalis. Pembungkusnya disebut
tunika vaginalis yang dibentuk dari peritonium skrotum yang mengandung
pigmen, didalamnya terdapat kantong-kantong, setiap kantong berisi
epididimis fenikulu spermatikus.
Skrotum terdiri dari dua lapisan :
1. Kulit : Warna kecoklatan, tipis, dan mempunyai flika/rugae,
terdapat folikel sebasea dikelilingi oleh rambut keriting yang
akarnya terlihat melalui kulit.
2. Tunika dartos : Berisi lapisan otot polos yang tipis sepanjang
basis skrotum. Tunika dartos membentuk septum yang
membagi skrotum menjadi dua ruangan untuk testis yang
terdapat di bawah permukaan penis.
b. Fenikulus spermatikus
Fenikulus merupakan bangun penyambung yang berisi duktus
seminalis, pembuluh limfa, dan serabut saraf. Fenikulus spermatikus
memanjang dari abdominalis inguinalis dan tersusun konvergen ke bagian
belakang testis, melewati cincing subkutan dan turun hampir vertikel ke
skrotum.
Pembuluh darah fenikulus spermatikus :
1. Arteri spermatika interna : cabang dari aorta abdominalis, keluar dari
abdomen melalui cincing inguinalis abdominalis bergabung dengan
fenikulus spermatikus sepanjang kanalis inguinalis, memberikan darah
untuk epididimis dan subtansia testis.
2. Arteri spermatika eksterna : cabang dari arteri epigastrika inferior,
memberikan darah untuk fenikulus spermatikus, beranastomosis
dengan arteri spermatika interna.
3. Arteri duktus diferens : cabang dari arteri vesikalis inferior. Arteri ini
panjang bergabung dengan duktus diferens dan beranastomosis dengan
arteri spermatika interna dekat testis.
4. Vena spermatika : mulai dari belakang testis, menerima darah dari
epididimis, membentuk pompa bagian dari fenikulus spermatikus.
Pembuluh-pembuluh yang membentuk fleksus banyak masuk
sepanjang fenikulus spermatikus didepan duktus diferens. Dibawah
cincin subtansia inguinalis, pembuluh ini bersatu membentuk 2-4 vena
lewat kanalis inguinalis masuk ke abdomen, melalui cincin inguinalis
abdominalis yang kanan bermuara ke vena kava inferior dan yang kiri
bermuara ke vena renalis sinistra.

c. Penis
Penis merupaka organ seks utama pria, tempat mengeluarkan sperma
pada saat koitus dan pengeluaran urin pada saat miksi. Organ ini
bebrbentuk silindris dan terletak pada dua pangkal paha. terletak
menggantung didepan skrotum. Untuk sebagian besar waktunya, penis
tergantung lunglai antar kedu paha, tergantung kebawah didepan skrotum.
Penis terbagi dua bagian, yaitu batang dan kepala pada bagian kepala
tertutupi kulit disebut preputium. Pada bagian ujung disebut glans penis,
bagian tengah korpus penis, dan bagian pangkal radiks penis. Penis
memanjang pada ujung distalnya membentuk struktur seperti buah jadi
belanda, yang disebut glans penis. Penis tidak meimiliki tulang dan tidak
terbentuk dari otot. Penis tersusun dari tiga batang seperti spons yang
bersifat erektil dan kaya pembuluh darah. Batang spongiosa ini dilapisi oleh
selubung jaringan fibrosa yang kuat dan selanjutnya diluarnya tertutup oleh
kulit yang merupakan lanjutan kulit pada skrotum dan inguina
(selangkang). Kulit pembungkus amat tipis tidak berhubungan dengan
bagian permuakaan dalam dari organ dan tidak mempunyai jaringan
adiposa. Kulit ini berhubungan dengan pelvis, skrotum, dan perineum. Kulit
yang menutupi glans penis melipat kebelakang untuk membentuk
prepusium, kecuali pada bayi yang prepusiumnya masih melekat pada glans
penis. Kulit yang menutupi glans penis bersambung dengan membran
mukosa uretra pada orifisium dan tidak mempunyai rambut. Fasia
superfisialis secara langsung berhubungan dengan fasia skrotum dengan
lapisan sel otot polos, diantara itu terdapat celah yang menyebabkan kulit
bergerak bebas.
Glans penis adalah bagian akhir anterior dari korpus kavernosa uretra,
memnajang kedalam dan bentuknya seperti jamur. Glans penis licin dan
kuat, bagian perifer lebih besar sehingga membentuk tepi yang bundar,
disebut koronal glans
D. FISIOLOGI REPRODUKSI PRIA
a. Spermatogenesis
Spermatogenesis adalah proses perkembangan spermatogenia menjadi
spermatozoa yang matang atau menjadi sperma. Spermatogenisis pada
pria terjadi dari spermatogenia sampai menjadi spermatozoa
memerlukan waktu sekitar 75 hari. Rata-rata proses spermatogenisis
terjadi pada usia 13 tahun diawal-awal pubertas, dimana produksi
testosterone meningkat dan terus berlangsung sepanjang hayat. Proses
spermatogenesis berawal dari adanya sel stem atau sel induk yang
berada pada lapisan luar tubulus seminiverus yang kemudian akan
berdiferensiasi menjadi sel-sel immatur yang disebut spermatogenia.
Tubulus seminiferus mengandung banyak sel epitel germinativum
yang beraturan kecil dinamakan spermatogenia. Sel ini membelah diri
membentuk dua spermatosit yang masing-masing mengandung 23
kromosom. Spermatid ketika pertama kali dibentuk masih mempunyai
sifat umum sel epiteloid, kemudian sitoplasma menghilang, spermatik
memanjang menjadi spermatozoa yang terdiri dari kepala, leher, badan
dan ekor.
Setelah pembentukan tubulus seminiferus, sperma masuk ke
seminiferus selama 18 jam sampai 10 hari hingga mengalami proses
pematangan. Spermatogenia merupakan sel epitel germinal pada
tubulus seminiferus dan merupakan diploid sel (dengan 46
kromosom). Spermatogenia terus menerus berproliferasi menjadi
sperma tosit primer melalui proses pembelahan mitosis (46
kromosom). Spermatosit primer merupakan sel sperma yang matur dan
berpindah kebagian luar tubulus seminiferus atas peran dari sel sertoli.
Sel sertoli berperan dalam mensupport nutrisi dan menstransport
spermatosis keluar surfaks tubulus seminiferus dalam central chanel
tubulus.
Proses spermatogenesis tergantung pada lingkungan, hormon dan
temperatur. Kontrol hormonal terhadap spermatogenesis terjadi
melalui mekanisme interaksi antara hipothalamus, kelenjar pituitary
dan sel leydig. Hipotalamus mensimulasi kelenjar pituitary untuk
menghasilkan hormon folikel stimulating hormon dan kelenjar leydig
menghasilkan hormon testoterone.
Berlangsungnya spermatogenesis diperlukan suhu tubuh yang normal
atau dua derajat celcius diatas normal sampai kurang dari 8 dibawah
normal. Agar suhu lingkungan tersebut dapat dipertahankan maka pada
keadaan cuaca panas krotum akan melembek untuk mengeluarkan
panas dan pada cuaca dingin skrotum akan mengerut mangangkat testis
kedekat tubuh sehingga lebih hangat.

b. Penyimpanan dan pematangan sperma


Stuktur sperma terdiri dari kepala, leher dan ekor. Pada bagian kepala
terdiri dari lapsan yang paling ujung sebagai topi atau taju yang disebut
akrosom dan intisel. Akrosom mengandung enzim hialuronidase dan
proteinase yang berfungsi untuk menembus lapisan pelindung ovum.
Pada bagian leher sperma terdapat sentriole yang berisi protein khusus
untuk pergerakan flagelum sperma dan mitokondria yang didalamnya
terdapat ATP untuk energi pergerakan. Pada bagian ekor disebut
flagelum terdapat aksial filamen yang berperan dalam pergerakan ekor
sperma dan membrane plasma yang berfungsi melindung sperma dari
pengaruh lingkungan luar.

Sperma terbentuk dalam tubulus seminiferus membutuhkan waktu


beberapa hari untuk melewati epididimis. Sperma bergerak dari
tubulus seminiferus yang menuju epididimis, dan bertahan sekitar 3
minggu hingga sampai sperma matang. Selanjutnya sperma memasuki
saluran vas deferens hingga ujung saluran dan bercampur dengan
sekret vesika seminalis, kelenjar prostat dan kelenjar cowper. Sperma
yang telah bercampur dengan sekret disebut dinamakn semen.
Keluarnya seman dari dalam tubuh disebut ejakulasi. Sebelum
ejakulasi, biasanya kondisi penis menegang. Kadang seperti ini
dinamakan ereksi. Ejakulasi menyekresi cairan mengandung hormon
testosteron, hormon ekstrogen, enzim-enzim, serta nutrisi khusus untuk
pematangan sperma. Pada saat ejakulasi, tempat keluar urin tetutup
otot disekitarnya sehingga semen dan urin tidak bercampur.
Kedua testis membentuk sperma kira-kira 120 juta setiap hari. Pada
orang normal dan sehat jumlah spermanya lebih dari 20 juta per
mililiternya, lebih dari setengah total sperma motilitasnya
(pergerakannya) baik, lincah, dan lebih dari spertiganya (bentuknya)
normal, mengandung sel darah putih sekitar 1 juta per mililiternya.
Pada saat ejakulasi jumlah sperma yang dikeluarkan sekitar 3-3,5 ml
dan setiap mililiternya mengandung 60-150 juta sperma. Sejumlah
kecil sperma dapat disimpan dalam epididimis dan sebagian besar
disimpan dalam vas deferens dan ampula vas deferens dan dapat
mempertahankanfertilitasnya dalam duktus genitalis selama satu bulan.
Sperma normal cenderung untuk bergerak lurus dan bukan berputar.
Aktivitas sperma meningkat bersamaan dengan peningkatan suhu dan
kecepatan metabolisme.

Epitel sekretorik vesikal semianlis menyekresi bahan mokus yang


mengandung pruktosa, asam sitrat prosta glanding dan fibrinogen
fruktosa dan zat gizi lainnya dalam cairan dibutuhkan oleh sperma
yang diejakulasi sampai salah satu dari sperma membuahi ovum
kelenjar prostat menghasilkan cairan encer yang mengandung fosfat,
enzim pembeku, dan profibrinolisin.

c. Semen
Semen berasal dari vas deferens, merupakan cairan yang terakhir yang
diejakulasi. Semen berfungsi untuk mendorong sperma keluar dari
duktus ejakulatorius dan uretra. Cairan dari vesikula siminalis
membuat semen lebih kental. Enzim pembeku dari cairan prostat
menyebabkan fibrinogen dari cairan vesikula seminalis membentuk
kuagulum yang lemah. Sperma dapat hidup bebrapa minggu dalam
duktus genitalia pria. Setelah sperma diejakulasi kedalam semen,
jangka hidup maksimal sperma hanya 24-48 jam.
Semen terdiri atas sperma dan sekresi cairan dari spesikula
seminalis, prostat dan glandula bulbouretralis PH rata-rata 7,5. Selama
ejakulasi sekitar 2-4 ml semen dikeluarkan dan setiap meliliter semen
mengandung 100 juta sel sperma. Sperma dapat hidup 24-48 jam pada
suhu tubuh
d. Hormon
1. Hormon Testoteron
Hormon testoteron dihasilkan oleh sel intersisial leyding yang
terletak diantara tubulus seminiferus. Sel ini sedikit pada bayi dan
anak namun banyak pada pria dewasa setelah pubertas sel
intertisial banyak menghasilkan hormon testoteron setelah
disekresi testis. Sebagian besar testoteron berikatan longgar
dengan protein plasma yang beredar dalam darah. Testoteron yang
tidak terikat pada jaringan dengan cepat diubah oleh hati menjadi
andosteron dan dehidroepiandosteron. Konjugasi ini disekresi
dalam usus melalui empedu kedalam urine.
Fungsi testoteron :
a. Efek desensustestis. Hal ini menunjukkan bahwa
testosteron merupakan hal yang penting untuk
perkembangan seks pria selama kehidupan manusia dan
faktor keturunan. Perkembangan seksual primer dan
sekunder : sekresi testosteron setelah pubertas
menyebabkan penis, testis dan skrotum membesar sampai
usia 20 thn, mempengaruhi pertumbuhan sifat seksual
sekunder pria mulai pada masa pubertas.

2. Hormon Gonadotropin
Kelenjar hipofisis anterior menghasilkan 2 macam hormon
yaitu luteimizim hormone ( LH ) dan folicle stimulating
hormone ( FSH ). Sekresi testosteron selama kehidupan fetus
penting untuk peningkatan pembentukan organ seks pria.
Perubahan spermatogenesis menjadi spermatosit terjadi di
dalam tubulus seminiferus dan dirangsang oleh FSH. Namun
FSH tidak dapat menyelesaikan pembentukan spermatozoa
karena itu testosteron disekresi secara serentak oelh sel
interstisial yang berdifusi menuju tubulus seminiferus utuk
proses pematangan akhir spermatozoa.
3. Hormon Estrogen
Hormon estrogen dibentuk dari testosteron dan di rangsang oleh
hormon perangsang folikel yang memungkinkan
spermatogenesis mengesekresi protein pengikat androgen untuk
mengikat testosteron dan estrogen serta membawa keduanya
kedalam cairan lumen tubulus seminiferus untuk pematangan
sperma.
4. Hormon Pertumbuhan
Hormon pertumbuhan diperlukan untuk mengatur latar
belakang funsi metabolisme testis. Secara khusus
meningkatkan pembelahan awal spematogenesis. Bila tidak
terdapat hormon pertumbuhan spermatogenesis sangat
berkurang atau tidak ada sama sekali.
E. PENGATURAN FUNGSI REPRODUKSI
Pengaturan fungsi reproduksi dimulai dari sekresi hormon. Pelepasan
gonodotropin releasin hormone ( GnRH ) oleh hipotalamus merangsang
kelenjar hipofisis anterior untuk menyekresi LH dan FSH. LH merupakan
ransangan utama untuk sekresi testosteron oleh testis dan FSH merangsang
spermatogenesis. Pengaruh GnRH meningkatkan sekresi LH dan FSH.
Hipotalamus melepaskan GnRH, diangkut kekelenjar hipotalamus anterior
dalam merangsang pelepasan LH dan FSH darah portal. Perangsangan hormon
ini ditentukan oleh frekuensi dari siklus sekresi dan jumlah GnRH yang
dilepaskan setiap siklus. Sekresi LH mengikuti pelepasan GnRH dan sekresi
FSH berubah lebih lambat sebagai respon perubahan jangka panjang GnRH.
Hormon gonadotropin disekresi oleh sel-sel yang sama dalam kelenjar
hopofisis anterior. LH dan FSH adalah glikoprotein yang berkaitan denagn
protein dalam molekul yang sangat berfariasi. Keadaan yang berbeda dapat
mengubah kemampuan aktifitas dasar LH maupun FSH mengeluarkan
pengaruhnya pada jaringan didalam testis melalui aktifitas mengaktifkan
sistem enzim khusus dalam sel-sel target berikutnya.
FSH melekat pada sel-sel dalam tubulus seminiferus. Pengikatan ini
mengakibatkan sel bertumbuh dan menyekresi berbagai unsur spermatogenik.
Secara bersamaan testosteron berdifusi kedalam tubulus. Dalam ruang
interstisial mempunyai efek tropik terhadap spermatogenesis. Untuk
membangkitkan spermatogenesis dibutuhkan FSH dan testosteron. Testosteron
dapat mempertahankan spermatogenesis untuk waktu yang lama.
SOAL LATIHAN

1. Organ reproduksi wanita yang berfungsi sebagai tempat pertemuan sel sperma dengan
sel telur adalah :
a. Ovarium
b. Vagina
c. Serviks
d. Tuba fallopi
2. Organ reproduksi wanita yang juga berfungsi sebagai kelenjer endokrin adalah :
a. Uterus
b. Ovarium
c. Tuba fallopi
d. Vagina
3. Hormon yang mengatur ovulasi adalah :
a. Luteinizing Hormone (LH)
b. Folicle Stimulating Hormone (FSH)
c. Progesteron
d. Estrogen
4. Lapisan uterus yang meluruh pada saat menstruasi adalah :
a. Miometrium
b. Endometrium
c. Perimetrium
d. Kavum uteri
5. Berikut ini adalah hormon-hormon yang dominan dihasilkan seorang wanita, kecuali :
a. Prolaktin
b. Progesteron
c. Estrogen
d. Testosteron
6. Peristiwa matangnya sel telur disebut dengan :
a. Nidasi
b. Ovulasi
c. Menstruasi
d. Menopause
7. Berikut ini adalah bukan ciri dari vagina :
a. Tempat koitus
b. Tempat jalan lahir
c. Tempat pertemuan sel telur dengan sperma
d. Ber Ph asam
8. Berikut ini yang bukan fase menstruasi adalah :
a. Fase regenerasi
b. Fase menstruasi
c. Fase sekresi
d. Fase nidasi
9. Hormon testosteron dihasilkan oleh :
a. Penis
b. Testis
c. Vasdeferens
d. Epididimis
10. Proses pengeluaran sperma disebut peristiwa :
a. Ovulasi
b. Ejakulasi
c. Pembuahan
d. Fertilisasi
11. Pematangan sperma terjadi di :
a. Epididimis
b. Penis
c. Testis
d. Kelenjer prostat
12. Proses spermatogenesis terjadi di :
a. Vasdeferens
b. Testis
c. Kelenjer prostat
d. Penis

You might also like