Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 8

DESAIN TULANGAN LONGITUDINAL KOLOM DENGAN

BANTUAN PROGRAM KOMPUTER

Disusun oleh : Listiyono Budi, S.Pd., M.T.

Program yang digunakan = spColumn v6.00

1. Identifikasi Gaya Aksial dan Momen dari Hasil Analisis SAP2000

Buatlah data tabulasi hasil gaya aksial dan momen untuk kolom yang akan didesain
berdasarkan hasil output dari SAP2000, semua gaya aksial dan momen dari setiap kombinasi
pembebanan yang ada di rekap semua.
Contoh hasil tabulasi gaya aksial dan momen:

Kombinasi Pu (kN) Mu (kNm)*


COMB1 425 165
COMB2 505 215
*Jika kolomnya merupakan kolom panjang, maka nilai Mu harus dikalikan dengan
faktor pembesaran kolom

Data perencanaan kolom:


Dimensi = 400x400 mm
Tebal Selimut Beton = 30 mm
Mutu Beton (fc’) = 25 Mpa
Mutu Baja (fy) = 400 Mpa

2. Tampilan Awal Program spColumn v6.00

1
3. Input General Information

Langkah-langkah = Klik Input → General Information


Kemudian isi data-data sebagai berikut:
Project = Nama sesuai keinginan
Column = Diisi dengan identitas kolom
Engineer = Diisi dengan nama perencana
Design Code diisi dengan pilihan sebagai berikut
= ACI 318-14, jika menggunakan SNI Beton 2019
= ACI 318-11, jika menggunakan SNI Beton 2013
Units = pilih Metric
Run Option = pilih Design (jika ingin review desain, pilih Investigation)
Run Axis = pilih About X-Axis (untuk analisis biaksial, pilih Biaxial)
Consider Slenderness = pilih No (semua dianggap sebagai

4. Input Material Properties

Langkah-langkah = Klik Input → Material Properties


Kemudian isi data-data material (fc’ dan fy) sesuai dengan data yang sudah ditentukan di
awal.

2
Tampilan sidebar
setelah input
materials

5. Input Sections

Langkah-langkah = Klik Input → Sections → Rectangular (karena kolom yang dipakai


adalah kolom segi empat)
Kemudian isi dimensi kolom sesuai dengan data yang sudah ditentukan di awal.

Isian Start dan End disamakan jika desain dimensi kolom sudah ditentukan, tapi jika
desain dimensi kolom belum ditentukan, maka bisa diisikan perkiraan dimensi yang
paling kecil di Start, dan dimensi paling besar di End, untuk peningkatan pembesaran
dimensi mau per berapa mm bisa dimasukkan ke Increment.

6. Input Reinforcements

Sebelum input reinforcement, perlu untuk diketahui database kode besi serta diameternya,
langkah-langkah = klik Options → Reinforcement → pilih Bar Set → klik OK

3
Bar Set pilih ASTM A615M karena
database diameter tulangannya
yang paling mendekati SNI

Database diameter
tulangan

Langkah-langkah input Reinforcements = Klik Input → Reinforcements → All Side Equals


(karena tulangan akan dipasang di ke empat sisi kolom sama banyak)
Kemudian isi data-data sebagai berikut:
Cover to = pilih Transverse Bars (selimut beton dihitung dari sisi luar tulangan
sengkang
No. of bars = diisi dengan jumlah tulangan mininum dan maksimum yang akan
didesain, karena opsi yang dipilih All Side Equals, maka harus diisikan
dengan angka kelipatan 4. Coba masukkan 4 di minimum dan 16 di
maksimum.
Bar Size = diisi dengan asumsi diameter tulangan terkecil dan terbesar yang akan
digunakan. Asumsi tulangan yang dipakai minimum D13 dan
maksimum D22, maka pilih #10 di minimun dan #22 di maksimum.
Clear Cover = diisi dengan tebal selimut beton, masukkan angka 30 mm.
Bar Layout = pilih Rectangular

7. Input Loads

Langkah-langkah = Klik Input → Loads → Factored (karena beban yang akan dimasukkan
adalah beban ultimit dari hasil output SAP)

4
Kemudian isi data-data beban (Pu dan Mu) sesuai dengan data output dari SAP.
Data nilai Pu dan Mu:
Kombinasi Pu (kN) Mu (kNm)
COMB1 425 165
COMB2 505 215

Cara memasukkan nilai Pu dan Mu:


1. Masukkan nilai Pu di Load, dan Mu di X-Moments.

2. Klik Insert untuk memasukkan data Pu dan Mu tersebut.

3. Dengan cara yang sama, masukkan semua nilai Pu dan Mu yang ada.

4. Jika ada kesalahan input, bisa diperbaiki dengan Modify atau data yang salah
dihapus (Delete), kemudian input data baru yang benar.
5. Jika sudah diisikan semua nilai Pu dan Mu, klik OK.

8. Proses Analisis

Langkah-langkah = klik Solve → Execute (atau tekan F5)


Setelah selesai analisis, maka tampilan program spColumn akan seperti berikut:

5
a b

Kurva
Batas
Layan

Keterangan :
a. Hasil dimensi kolom beserta rasio tulangan terpasang, dimensi 400x400 mm,
dengan rasio tulangan terpasang sebesar 1,93%. Jika rasio tulangan terpasang
lebih dari 3%, maka perlu dilakukan redesain dengan memperbesar dimensi
kolom.
b. Diagram interaksi kolom berdasarkan dimensi dan rasio tulangan terpasang,
sumbu X menyatakan nilai P (kN) dan sumbu Y menyatakan nilai Mx (kNm). Di
dalam diagram interaksi kolom tersebut terdapat tanda +1 dan +2 berwarna
merah, itu adalah posisi nilai Pu dan Mu dari COMB1 dan COMB2 yang berada di
dalam kurva batas layan.
c. Detail material, dimensi, dan pembesian yang dipakai dalam desain.

9. Hasil Analisis Desain Tulangan Kolom

Untuk menampilkan hasil analisis desain tulangan kolom, dapat melalui menu sebagai
beriktut:
a. Untuk laporan detail, klik File → Print Report → Default Report (output file PDF)
b. Untuk laporan ringkas sesuai dengan tampilan layar, klik File → Print Screen (output
file PDF)

6
Tampilan Laporan Detail

7
Tampilan Laporan Ringkas

You might also like