Professional Documents
Culture Documents
Rangkuman Ilmu Politik Laura Selpia Rizki
Rangkuman Ilmu Politik Laura Selpia Rizki
Nim : 2230702086
Kelas : 2272C
RANGKUMAN PENGANTAR ILMU POLITIK
BAB 3 Politik dan Negara
Definisi negara
Negara adalah sebuah kesatuan politik yang membentuk wilayah hukum berdaulat didalam batas
batas wilayah tertentu dan menyelenggarakan otoritas melalui serangkaian lembaga permanen. Hegel
mengindentifikasi tiga momen dari eksistensi sosial: keluarga, masyarakat, sipil dan negara
Pendekatan fungsional tentang negara berfokus pada peran atau tujuan dari lembaga negara.
Fungsi utama dari negara adalah pemeliharaan tatanan sosial, negara didefinisikan sebagai rangkaian
lembaga yang menegakan tatanan menghasilkan stabilitas sosial.
Pandangan organisasional mendefinisikan negara sebagai perangkat pemerintahan dan
pengertian yang paling luas yaitu sebagai rangkaian lembaga yang dapat dikenali bersifat publik,
dimana mereka bertanggung jawab dalam pengaturan kehidupan sosial dan dibiayai oleh belanja
publik
Dalam sudut pandang ini kita dapat mengindentifikasi lima ciri penting dalam negara
• Otoritas tradisional
• Otoritas karismatik
• Otoritas legal-rasional
Tipe pertama Legitimasi politik dari weber didasarkan pada adat istiadat dan tradisi- tradisi yang telah
lama mapan. Bentuk kedua dominasi yang absah dari weber adalah otoritas karismatik. Tipe ketiga
Legitimasi politik dari weber, otoritas legal-rasional, menghubungkan otoritas dengan sebuah
rangkaian aturan yang jelas dan didefinisikan secara hukum. Dikemukakan oleh beethem (1991),
melihat Legitimasi tidak lebih sebagaimana dilakukan yang dilakukan weber, berarti mengabaikan
bagaimana ia menghasilkan. Beethem mengemukakan bahwa kekuasaan hanya bisa dikatakan absah
jika dipenuhi tiga kondisi. Pertama, kekuasaan harus diselenggarakan menurut aturan-aturan yang
telah baku, apakah ini berupa undang-undang hukum formal ataupun konvensi-konvensi yang bersifat
informal. Kedua, aturan-aturan ini harus dapat dibenarkan dalam sudut pandang kenyakinan-
keyakinan bersama dari yang memerintah dan yang di perintah. Ketiga Legitimasi harus dibuktikan
oleh adanya ekpsresi persetujuan dari pihak(rakyat) yang diperintah.
Krisis Legitimasi dan revolusi
Sebuah problem yang sangat mirip telah diidentifikasi sejak 1970an dalam bentuk apaa yang di sebut
'beban berlebih' dari pemerintah. Dalam banyak hal, kebangkitan kanan baru sejak 1980an dapat
dilihat sebagai respons terhadap krisis Legitimasi atau beban berlebihan ini
Legitimasi Demokrasi
Pembahasan-pembahasan modern tentang Legitimasi didominasi oleh hubungannya dengan
demokrasi, begitu dominan sehingga Legitimasi demokrasi sekarang secara luas diterima sebagai satu-
satunya bentuk Legitimasi yang bermakna. Demokrasi dapat dianggap mendukung Legitimasi paling
tidak dalam tiga cara. Pertama, melalui persetujuan. Kedua, esensi dari pemerintahan demokratis
adalah sebuah proses kompromi, konsiliasi, dan negosias, melalui mana berbagai kepentingan dan
kelompok mendapatkan cara untuk hidup bersama dalam keadaan relatif damai, daripada saling
bersaing dengan menggunakan kekuatan dan senjata. Ketiga demokrasi berfungsi sebagai sistem
umpan balik yang cenderung mendukung stabilitas politik jangka panjang karena ia membuat 'output'
dari pemerintah selaras dengan 'input' atau tekanan atau tuntutan yang dikenakan kepadanya.
Legitimasi non-demokrasi
Tiga bentuk utama dari Legitimasi non -demokrasi pernah digunakan. Pertama, pemilihan, meskipun
hanya satu partai, terkadang merupakan pemilihan yang non- kompetitif atau curang yang digunakan
untuk memberikan topeng demokrasi pada sebuah rezim, yang membantu untuk menciptakan kesan
dan dukungan masyarakat dan untuk mendorong masyarakat kepada penerimaan terhadap rezim
tersebut. Kedua, rezim-rezim non demokratis berusaha membangun Legitimasi melalui kemampuan
mereka untuk meningkatkan standar standar kehidupan, ketertiban masyarakat, layanan pendidikan
dan kesehatan dan sebagainya. Ketiga, Legitimasi ideologi juga digunakan untuk menegakkan hak
atau keabsahan dari kekuasaan sang pemimpin, militer atau partai atau untuk menetapkan tujuan dan
prinsip yang lebih luas yang akan memberi rezim tersebut sebuah kesan keabsahan.