176-Article Text-478-1-10-20140830

You might also like

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 5

Jurnal Ilmu-Ilmu Peternakan 24 (2): 67 - 71

ISSN: 0852-3581
©Fakultas Peternakan UB, http://jiip.ub.ac.id/

Pengaruh kadar ekstrak bawang merah (Allium cepa liliaceae) yang


berbeda dengan pengencer Ringer’s dextrose terhadap kualitas semen
kambing Peranakan Etawah (PE)
Ongky Dwi Ismianto, Achadiah Rachmawati dan Suyadi

Fakultas Peternakan, Universitas Brawijaya


Jl. Veteran Malang – Jawa Timur

suyadi@ub.ac.id

ABSTRACT: The purpose of this research was to evaluate the use of onion extract (Al-
lium cepa L) diluted in Ringer’s Dextrose base extender on the semen quality of Pera-
nakan Etawah (PE) buck. Fresh onion was grinded and filtered with filter paper. The
filtrate was then inactivated by heating it at 56oC for 10 min to avoid the negative or
detrimental effect of its biological activity. The onion filtrate was added to the tube con-
taining Ringer’s–dextrose solution with the concentration of 0%, 1%, 2% and 3% (v/v).
Semen was collected with artificial vagina from a healthy selected PE buck reared at the
Teaching Farm Laboratory of the Animal Husbandry Faculty Brawijaya University. The
semen was diluted with prepared extender to rich the sperm concentration of 75x10 mil-
lions/ml. The semen parameters were observed after 1 and 2 hours during storage at
room temperature. The results showed that concentration of onion extract (OE) affected
the individual sperm motility (P<0.05), sperm viability (P>0.05) and sperm abnormality
(P<0.05) during semen evaluation at 1 and 2 hours following the semen dilution time.
The highest quality of semen following the dilution was shown by the dilution contain-
ing 2% of OE (2 ml/100 ml extender). It was concluded that it was possible to use the
OE to improve the semen quality during storage at room temperature. A further study of
the use of OE should be conducted to explore more positive effect of OE when it is used
in combination with standard semen extender and other technique semen storage such
as cold storage or freezing process.

Keywords: semen quality, onion extract, Ringer’s dextrose

PENDAHULUAN Populasi kambing PE di Indonesia


Kambing Peranakan Ettawa (PE) hingga kini baru mencapai 3,9 juta ekor
adalah salah satu jenis ternak penghasil atau 30% dari total jumlah ternak na-
daging dan susu yang sudah lama di- sional yang mencapai 13 juta ekor (Dit-
kenal para petani dan mempunyai po- jen Peternakan, 2013).
tensi yang sangat baik untuk dikem- Salah satu upaya meningkatkan
bangkan, terutama di daerah pedesaan, produktifitas ternak dengan metode In-
karena mempunyai sifat yang mengun- seminasi Buatan (IB). Penerapan tekno-
tungkan, antara lain: cepat berkembang logi IB pada kambing hingga saat ini
biak, jarak antar kelahiran pendek (150 masih belum sesuai dengan harapan dan
hari) dan jumlah kelahiran anaknya le- ditandai dengan angka kebuntingan
bih dari satu ekor (Sutiono dkk, 2003). yang rendah. Rosida et al. (2013) me-

67
J. Ilmu-Ilmu Peternakan 24 (2): 67 – 71

nyebutkan bahwa angka kebuntingan Ternak dan Biologi, Fakultas


pada kambing PE yang menggunakan Peternakan Universitas Brawijaya.
semen beku pada kisaran 40-46%. Se- Sedangkan penampungan semen segar
dangkan Tambing dkk. (2000) melapor- kambing PE dilakukan di laboratorium
kan bahwa angka konsepsi yang dipero- Sumber Sekar Fakultas Peternakan
leh dari hasil IB pada kambing PE pada Universitas Brawijaya dan pengamatan
kisaran 33,3-84%. mikroskopis dilakukan di laboratorium
Pengencer berbahan dasar dan Epidemiologi Fakultas Peternakan
dianggap baik untuk kebutuhan IB anta- Universitas Brawijaya.
ra lain larutan Ringer’s, Locke dan Thy-
rode. Larutan Ringer’s merupakan ba- Materi penelitian
han pengencer yang paling baik dan Materi yang digunakan dalam
mudah didapatkan diantara ketiga bahan penelitian ini adalah semen segar
pengencer semen tersebut (Danang, kambing PE berumur 1,5-2 tahun
2012). Ringer’s Dextrose merupakan dengan bobot badan 50-60 kg yang
pengencer sederhana yang mengandung dipelihara di Laboratorium Sumber
glukosa sebagai salah satu senyawa da- Sekar Fakultas Peternakan Universitas
lam plasma semen yang berfungsi seba- Brawijaya. Semen yang digunakan se-
gai sumber energi bagi spermatozoa bagai sampel penelitian mempunyai
(Ridwan, 2008). persyaratan motilitasi ndividu minimal
Prosesing semen beku dapat 70%, motilitas massa 2+. Selanjutnya
menyebabkan kerusakan membran semen diencerkan menggunakan pen-
plasma spermatozoa akibat reaksi gencer Ringer’s Dextrose (Otsu-D5 reg.
peroksidasi lipid oleh radikal bebas no. DKL9811265549A1) dengan kan-
yang dihasilkan selama proses dungan glucose 25 g dan deionized wa-
metabolisme sehingga mengakibatkan ter 475 ml. Pewarna eosin-negrosin di-
rendahnya kualitas semen kambing peroleh dari BBIB Singosari, NaCl 3%
(Kusno, 2002). Kerusakan membran (Merck KGaA reg.no K31519804 249)
spermatozoa dapat dihambat atau dan larutan HOST menggunakan Na
dicegah dengan menambahkan Sitrat, D-fruktosa dan aquabidest (IKA
antioksidan. reg.no D.2018020-IV). Sedangkan ba-
Khaki et al. (2010) menyatakan wang merah diperoleh dari pasar tradi-
bahwa quercetin merupakan antioksidan sional.
yang berasal dari ekstrak bawang merah
dan telah terbukti mengurangi stress Metode penelitian
oksidatif pada spermatozoa tikus jantan. Metode penelitian yang diguna-
Keunggulan bawang merah sebagai kan adalah percobaan laboratorium (ex-
bahan baku lokal adalah sebagai bahan perimental laboratory) menggunakan
bumbu dapur dan obat-obatan sehingga Rancangan Acak Lengkap (RAL) (Yit-
dapat menghambat penimbunan nosumarto, 1993). Empat variabel pe-
trombosit dan meningkatkan aktifitas nambahan konsentrasi ekstrak bawang
fibrinolitik (Budi dan Bambang, 2005). merah antara lain 0%, 1%, 2% dan 3%
dalam 100ml pengencer Ringer’s Dex-
MATERI DAN METODE trose dengan 16 kali ulangan.
Penelitian ini dilaksanakan pada
bulan Februari sampai Maret 2014. Variabel penelitian
Pembuatan ekstrak bawang merah Variabel yang diamati dalam
dilakukan di laboratorium Fisiologi penelitian ini adalah ekstrak bawang

68
J. Ilmu-Ilmu Peternakan 24 (2): 67 – 71

merah sebagai variabel bebas, sedang- HASIL DAN PEMBAHASAN


kan variabel terikatnya adalah motilitas
individu, viabilitas dan abnormalitas Persentase motilitas individu sperma-
spermatozoa. tozoa
Motilitas individu spermatozoa
Analisis data merupakan salah satu parameter kualitas
Data yang diperoleh dianalisis semen yang diperhatikan untuk
menggunakan analisis ragam dan apabi- keperluan IB. Hasil pengamatan
la diantara perlakuan terdapat perbedaan motilitas individu spermatozoa kambing
nyata, maka dilanjutkan dengan Uji Ja- PE setelah pengenceran dan
rak Berganda Duncan (UJBD) penambahan ekstrak bawang merah
dengan lama penyimpanan berbeda
pada suhu ruang disajikan pada Tabel 1.

Tabel 1. Persentase motilitas individu spermatozoa kambing PE setelah pengenceran den-


gan Ringer’s Dextrose dan ekstrak bawang merah
Pengamatan (Jam ke-)
Variabel (ml)
1 2
0% 68,75±2,23a 52,50±10,64a
1% 70,62±1,70b 51,87±9,97a
2% 71,87±2,5ab 61,87±2,5ab
3% 70±0b 56,25±8,06a
Keterangan: Notasi yang berbeda menunjukkan bahwa tingkat penambahan ekstrak ba-
wang merah memberikan perbedaan sangat nyata (P<0,01) terhadap motili-
tas individu spermatozoa kambing PE

Tabel 1 memperlihatkan bahwa merah sebanyak 15 mg/kg berpengaruh


penambahan ekstrak bawang merah terhadap perubahan motilitas
sebanyak 2% memberikan perbedaan spermatozoa tikus jantan sebesar
yang signifikan dalam mempertahankan 81,49%.
motilitas individu spermatozoa setelah
pengenceran dan disimpan pada suhu Persentase viabilitas spermatozoa
ruang selama 1 jam dibandingkan Viabilitas merupakan salah satu
jumlah penambahan ekstrak bawang parameter kualitas semen yang perlu
merah lainnya Selain itu, pengamatan diperhatikan selain motilitas individu
pada jam ke-2 juga menunjukkan bahwa dan motilitas masa. Penambahan
penambahan ekstrak bawang merah ekstrak bawang merah dalam pengencer
sebanyak 2% masih mampu Ringer’s Dextrose diharapkan dapat
mempertahankan motilitas spermatozoa memberikan efek dalam
sebesar 61,87±2,5ab. Hasil ini mempertahankan viabilitas spermato-
menunjukkan adanya pengaruh yang zoa. Hasil pengamatan viabilitas
konsisten setelah penambahan ekstrak spermatozoa kambing PE setelah
bawang merah terhadap motilitas pengenceran dan penambahan ekstrak
spermatozoa setelah pengenceran. bawang merah dengan lama
Jamshids (2012) menyebutkan bahwa penyimpanan berbeda pada suhu ruang
persentase penambahan ekstrak bawang disajikan pada Tabel 2.

69
J. Ilmu-Ilmu Peternakan 24 (2): 67 – 71

Tabel 2. Persentase viabilitas spermatozoa kambing PE setelah pengenceran dengan


Ringer’s Dextrose dan ekstrak bawang merah
Pengamatan (Jam ke-)
Variabel (ml)
1 2
0% 90,18±4,37 87,39±3,72
1% 90,58±2,10 87,78±2,25
2% 90,63±0,97 89,11±0,87
3% 90,40±3,71 87,67±3,33

Tabel 2 menunjukkan bahwa viabilitas spermatozoa setelah


penambahan ekstrak bawang merah pengenceran.
dalam pengencer Ringer’s Dextrose
pada penelitian ini tidak memberikan Persentase abnormalitas spermatozoa
pengaruh nyata terhadap viabilitas Hasil pengamatan abnormalitas
semen kambing PE. Namun, spermatozoa kambing PE setelah
penambahan ekstrak bawang merah pengenceran dan penambahan ekstrak
sebanyak 2% memberikan hasil yang bawang merah dengan lama
terbaik dalam mempertahankan penyimpanan berbeda dapat dilihat pada
Tabel 3.

Tabel 3. Persentase abnormalitas spermatozoa kambing PE setelah pengenceran dengan


Ringer’s Dextrose dan ekstrak bawang merah
Pengamatan (Jam ke-)
Variabel (ml)
1 2
a
0% 3,5±0,30 10,3±0,54a
1% 4,0±0,23a 6,3±0,29a
a
2% 6,1±0,17 6,3±0,16ab
3% 5,0±0,35a 9,3±0,53a
Keterangan: Notasi yang berbeda menunjukkan bahwa tingkat penambahan ekstrak ba-
wang merah memberikan perbedaan nyata (P<0,05) terhadap abnormalitas
spermatozoa kambing PE

Tabel 3 menunjukkan bahwa sebanyak 2% mampu mengurangi


pemberian ekstrak bawang merah abnormalitas secara optimal.
sebanyak 2% dalam pengencer Ringer’s
Dextrose dan disimpan dengan lama KESIMPULAN
penyimpanan pada suhu ruang selama 2 Penambahan ekstrak bawang
jam memberikan pengaruh yang terbaik merah sebanyak 2% dalam pengencer
dalam mempertahankan abnormalitas Ringer’s Dextrose memberikan hasil
spermatozoa sebesar 6,3±0,16ab. Khaki yang lebih baik pada pengujian kualitas
et al. (2010) menyatakan bahwa spermatozoa meliputi motilitas individu,
penambahan quercetin sebesar 15 viabilitas, dan abnormalitas
mg/kg memberikan hasil yang efektif spermatozoa kambing PE setelah proses
dalam mengurangi abnormalitas pengenceran.
spermatozoa tikus jantan sebesar 4,20%.
Hal ini dapat disimpulkan bahwa
penambahan ekstrak bawang merah

70
J. Ilmu-Ilmu Peternakan 24 (2): 67 – 71

DAFTAR PUSTAKA: dan integritas membran plasma


Budi. S dan Bambang. 2005. Bawang semen cair domba Garut. Skripsi.
merah, intensifikasi budidaya. Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Kanisius. Yogyakarta. Ridwan. 2008. Pengaruh pengencer se-
Danang, D. R., N. Isnaini dan P. Trisu- men terhadap abnormalitas dan
nuwati. 2012. Pengaruh lama daya tahan hidup spermatozoa
simpan semen terhadap kualitas kambing lokal pada penyimpanan
spermatozoa ayam kampung da- suhu 5ºC. J. Agroland 16 (2):
lam pengencer ringer’s pada suhu 187–192.
4oC. J. Ternak Tropika.13 (1): 47- Rosida, H. Anwar, S. Hidanah, and P.
57. Srianto, 2013, The quality of Eta-
Ditjen Peternakan. 2013. Populasi wa goat-breed’s frozen semen in
kambing di Indonesia 2009-2013. various types of diluents. Vete-
Ditjen Peternakan. rine, 6 (1) 69-74.
Sutiono, D. Suryaningsih, E. T. Setiatin
Jamshid, G. G. 2012. Androgenic effect
dan C. M. S. Lestari. 2003, Per-
of onion (Allium cepa. linn)
formas anak berdasarkan tipe ke-
aqueous extract on sperms quanti-
lahiran pada kambing Peranakan
ty and viability compared with Zn
Etawa. Skripsi. Universitas Dipo-
sulfate supplementation in the
negoro. Semarang.
rats. Asian J. Exp. Biol. Sci 3(3)
Tambing, S. N, Mozes R. Toelihere,
2012: 506-509.
Tuti L. Yusuf dan Sutama. I. K.
Khaki, F. Fathiazad, M. Nouri, A Kha-
2000. Pengaruh gliserol dalam
ki, Navid, A. and Maleki. 2010.
pengencer tris terhadap kualitas
Beneficial effects of quercetin on
semen beku kambing Peranakan
sperm parameters in streptozoto-
Etawah. Jurnal IlmuTernak dan
cin-induced diabetic male rats.
Veteriner.5 (2): 1-8
Article first published online. 24
Yitnosumarto, S. 1993. Percobaan, pe-
(9): 1285–1291.
rancangan, analisis dan interpreta-
Kusno, U. 2002. Efektifitas berbagai
sinya. Gramedia Pustaka Utama.
dosis a- tokoferol dan pengencer
Jakarta.
tris kuning telur terhadap motilitas

71

You might also like