Professional Documents
Culture Documents
Adoc - Pub - Laporan Praktikum Biologi Sel Dan Molekuler Mitosi
Adoc - Pub - Laporan Praktikum Biologi Sel Dan Molekuler Mitosi
MOLEKULER
MITOSIS AKAR BAWANG
Disusun oleh:
Kelompok 1:
Bayu Purnomo (1110016100031)
Ditya Ambarwati (1110016100024)
Ria Rista Agustina (1110016100003)
Ayu Nofitasari (1110016100018)
Iyus Abdussyakir (1110016100017)
Wildati Nuri A.S (1110016100010)
Rahmita El-jannati (1110016100032)
A. Tanggal Percobaan
Perobaan kali ini dilakukan pada hari Selasa tanggal 22 September 2012 di
Laboratorium Biologi I Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
B. Tujuan
Setelah selesai melakukan pengamatan, mahasiswa diharapkan dapat:
1. Membuat bagan tahapan penyediaan squash ujung akar dengan acetocarmine untk
memperlihatkna proses mitosis;
2. Menjelaskan setiap fase yang terjadi pada proses mitosis.
C. Dasar Teori
Mitosis merupakan dasar dalam perkembangbiakan vegetatif tanaman, sedangkan
meiosis merupakan dasar munculnya keragaman. Kromosom pada metafase mitotik
mengalami kondensasi dan penebalan yang maksimal, sehingga kromosom pada tahap
ini dapat diamati dengan lebih jelas panjangnya dan letak sentromernya. Setelah
panjang total dan letak sentromernya diketahui, maka dapat dilanjutkan dengan analisis
kariotipe.
Mitosis terjadi dalam sel somatik yang bersifat meristematik, yaitu sel-sel yang
hidup terutama yang sedang tumbuh (ujung akar dan ujung batang), mitosis pada
tumbuhan terjadi selama mulai dari 30 menit sampai beberapa jam dan merupakan
bagian dari suatu proses yang berputar dan terus menerus.
Proses mitosis ini terjadi bersama dengan pembelahan sitoplasma dan bahan-bahan
di luar inti sel. Pada mitosis setiap induk yang diploid (2n) akan menghasilkan dua
buah sel anakan yang masing-masing tetap diploid serta memiliki sifat keturunan yang
sama dengan sel induknya.
Mitosis adalah pembelahan inti yang berhubungan dengan pembelahan sel somatik,
dimana terdapat beberapa tahap didalamnya, yaitu: interfase, profase, metafase,
anafase, dan telofase (Satrosumarjo, 2006).
1. Interfase
Inti sel Nampak keruh dan tampak benang- benang kromatin yang halus.
2. Profase
Benang- benang kromatin memendek dan menebal. Terbentuklah kromosam. Tiap
kromosom membelah dan memanjang membentuk kromatid, membrane inti mulai
menghilang
3. Metaphase
Kromosom- kromosom menempatkan diri di bidang tengah dari sel.
4. Anafase
Sentromer membelah dan kedua kromatid memisahkan diri dan bergerak menuju
kutub dari sel yang berlawanan. Tiap kromatid hasil pembelahan itu memiliki sifat
yang sama dengan sel induknya, sejak saat itu kromatid-kromatid tersebut menjadi
kromosom baru.
5. Telofase
Di tiap kutub sel terbentuk stel kromosom yang identik. Selaput gelendong inti
lenyap dan dinding inti terbentuk lagi. Kemudian plasma sel terbagi lagi menjadi
dua bagian, proses tersebut dikenal sebagai sitokinesis. Pada sel tumbuhan
sitokinesis ditandai dengan terbentuknya dinding pemisah di tengah- tengah sel
D. Alat dan Bahan
NO Nama Gambar
1. Mikroskop
2. Lampu spirtus
3. Kaca objek
5. Korek
6. Kaca arloji
7. Penjepit Kayu
8. Akar Bawang
9. Asam Asetat 1M
E. Langkah Kerja
NO Keterangan Gambar
1 Kira-kira 3-4 hari sebelum
praktikum dilaksanakan, umbi
bawang Bombay disimpan di
atas kemasan air mineral bekas
yang berisi air.
F. Pembahasan
Pada praktikum mitosis akar bawang ini kami menggunakan akar bawang bombay,
hal ini dikarenakan bawang bombay (Allium cepa) memiliki jumlah kromosom yang
tidak terlalu banyak yaitu sekitar 16 kromosam (Sastrosumarjo, 2006). Selain itu
ukuran kromosom yang besar dapat memudahkan pengamatan. Pada saat pengamatan
diperlukan suatu organ yang memiliki sel-sel meristematik yaitu sel-sel yang aktif
membelah, sehingga saat praktikum kami menggunakan akar bawang bombay agar
tujuan dari praktikum in yaitu untuk melihat pembelahan mitosis dapat terlaksana.
Tentunya tidak semua akar yang kami gunakan, hanya ujung akar dengan panjang
sekitar 2,5-5 cm yang kami gunakan karena ujung akar memiliki sel-sel yang lebih
aktif membelah dibandingkan sel-sel akar lainnya.
Potongan ujung akar kemudian kami rendam dalam larutan asam asetat 1 M selama
30 menit agar dapat melunakkan jaringan sehingga mempermudah zat pewarna yang
dalam langkah kerja selanjutnya akan dilakukan dapat masuk dan terserap kuat oleh
sel-sel sehingga kromosom Allium cepa dapat terwarnai secara keseluruhan. Selain itu
larutan asam asetat juga berfungsi untuk menghilangkan bahan-bahan yang dapat
mengganggu saat pengamatan pembelahan mitosis. Setelah proses pelunakkan dinding
sel dan pembersihan dari bahan-bahan yang mengganggu, selanjutnya sel-sel diberi
pewarna seperti yang kami katakan sebelumnya, hal ini dilakukan untuk
mempermudah pengamatan pembelahan mitosis. Pewarna yang digunakan adalah
larutan acetocarmine. Pemanasan dilakukan untuk mempercepat proses penyerapan
warna dari acetocarmin.
Setelah itu, terjadi proses pemotongan dan pencacahan ujung akar dengan silet agar
mempermudah penetrasi zat pewarna ke dalam sel dan mewarnai kromosom sehingga
mempermudah pengamatan. Setelah proses pencacahan, kaca objek ditutup dengan
cover glass dan ditekan sambil didorong (metode squash) dengan menggunakan ibu
jari atau telunjuk untuk memecah dinding sel dan nucleus agar kromosom dapat keluar
dari sel dan tersebar. Setelah semua proses diatas, pengamatan dilakukan dengan
menggunakan mikroskop cahaya dengan perbesaran lemah yaitu 10x10 didapatkan
gambar pembelahan mitosis pada fase telofase. Pada fase telofase, nucleus anakan
terbetuk dan sudah ada yang terjadi sitokinesis yang mana lempeng sel telah membelah
sitoplasma menjadi dua, tumbuh ke arah tepi sel induk. Tetapi ada juga beberapa sel
yang mana dinding selnya belum terpisah secara sempurna. Kemungkinan terjadi tahap
pembelahan mitosis yang lainnya akan tetapi karena factor kekurang telitian dalam
pengamatan ini sehingga tidak ditemukannya fase pembelahan mitosis yang lainnya.
I. Daftar Pustaka
Campbell,Reece, dan Mitchell. 2004. Biologi Edisi Ke-5 jilid 3. Jakarta: Erlangga
Jai. 2011. Analisis Mitosis Pada ujung Akar Bawang Bombay dan Aglaonema.
http://jai.staff.ipb.ac.id/2011/02/04/analisis-mitosis-pada-ujung-akar-bawang-
merah-bawang-bombay-dan-aglaonema/. Diakses pada tanggal 10 September
2012
Sastrosumarjo, S. 2006. Panduan laboratorium. Bogor: IPB Press
Suryo. 2008. Genetika Strata I. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press