Professional Documents
Culture Documents
1 PB
1 PB
bebas dari intervensi politik, bersih dari tentang Pengembangan Kompetensi bagi
praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN). setiap PNS, yang dilakukan paling sedikit 20
Selain itu, ASN juga dituntut untuk mampu (dua puluh) jam pelajaran dalam 1(satu)
menyelenggarakan pelayanan publik dengan tahun. Kebijakan ini telah mulai dilakukan
baik dan dapat menjalankan peran sebagai oleh seluruh PNS yang wajib dicantumkan
unsur perekat persatuan dan kesatuan dalam perjanjian kinerja pegawai.
bangsa. Melalui UU ASN, dilakukan
Menurut (Komara, 2019), kompetensi
transformasi dalam implementasi
pegawai dapat dipahami sebagai sebuah
manajemen ASN, yaitu melalui kewajiban
kombinasi antara keterampilan, atribut
melaksanakan sistem merit dalam
personal, dan pengetahuan yang tercermin
manajemen ASN yang menekankan
melalui perilaku kinerja yang dapat diamati,
kualifikasi, kompetensi ( teknis, manajerial
diukur, dan dievaluasi. Ada dua tipe hasil
dan sosial kultural), dan kinerja pegawai
kajian kompetensi yaitu kompetensi
sebagai dasar pembinaan ASN di Indonesia.
“lembut” dan kompetensi “keras”.
Hasil penelitian yang dilakukan (Chariah Kompetensi “lembut”, adalah jenis
et al., 2020) menyatakan bahwa penerapan kompetensi yang berkaitan erat dengan
sistem merit di Indonesia masih belum kemampuan untuk mengelola proses
sepenuhnya dilakukan sesuai prosedur dan pekerjaan, hubungan antar manusia, serta
pelaksanaannya ditentukan oleh kesadaran membangun interaksi dengan orang lain.
penuh pemangku kepentingan serta Contoh kompetensi “lembut” bagi para
peningkatan pengawasan oleh KASN agar pegawai ASN adalah kepemimpinan,
implementasi aturan ini terlaksana optimal. komunikasi, hubungan antar pribadi, dan
(Meyrina, 2016) mengharapkan agar lain-lain. (Febrisoni et al., 2018)
implementasi sistem merit dapat menyampaikan bahwa model alternatif
dilaksanakan secara profesional sesuai terbaik dalam pemenuhan 20 JP per tahun
dengan keahlian dan kompetensi pegawai bagi setiap PNS BPSDM Provinsi Kalimantan
dengan mengedepankan penilaian objektif Barat secara efisien adalah memperbanyak
dan netral, maka pelaksanaan sistem merit kegiatan yang dapat dilakukan secara massal
dilakukan melalui uji kompetensi pegawai yaitu On The Job Training (OJT), di samping
dan selanjutnya akan membawa masih ada kegiatan pelatihan full e-learning,
perkembangan profesional dalam pelatihan blended learning,
peningkatan kinerja yang lebih baik. workshop/seminar, bimbingan teknis,
coaching sedangkan menurut (Sukarmen,
Dalam rangka meningkatkan kualitas
2020) dalam penelitiannya disampaikan
manajemen Pegawai Negeri Sipil (PNS),
kemampuan menggunakan teknologi
transformasi terus dilakukan pemerintah.
multimedia dalam proses belajar mengajar
Dalam (Peraturan Pemerintah Republik
oleh Widyaiswara BPSDM Riau turut
Indonesia Nomor 11 Tahun 2017 tentang
menentukan efektifitas pembelajaran daring,
Manajemen Pegawai Negeri Sipil, 2017)
terutama pada pelatihan kompetensi PNS
tentang Manajemen Pegawai Negeri Sipil
minimal 20 jam pembelajaran.
ditekankan bahwa sistem merit merupakan
kewajiban dalam manajemen PNS. Berdasarkan Peraturan Menteri
Manajemen PNS melalui sistem merit Pendayagunaan Aparatur Negara dan
difokuskan pada pembinaan kinerja, Reformasi Birokrasi Nomor 38 Tahun 2017
pembinaan kompetensi, dan pembinaan tentang Standar Kompetensi Jabatan
karier pegawai. Sesuai PP Nomor 11 Tahun Aparatur Sipil Negara (Kementerian
2017 pada pasal 203 ayat 4 mengatur Pendayagunaan Aparatur Negara dan
DOI: https://doi.org/10.17509/jap.v28i3 |
ISSN: p.1412-8152 e.2580-1007 |
47 | Jurnal Administrastrasi Pendidikan, Volume 28 Special Issue: Forum ASN Internasional
2021“Building an Agile and Global Minded Public Civil Servant”, Oktober 2021 Hal 45-54
Reformasi Birokrasi RI, 2017) kompetensi Setiap hasil penilaian dan pemetaan
manajerial adalah pengetahuan, kompetensi manajerial dan sosial kultural
keterampilan, dan sikap/perilaku yang dapat akan disampaikan ke pimpinan UPT dan
diamati, diukur, dikembangkan untuk masing-masing pegawai dapat melihat hasil
memimpin dan/atau mengelola unit penilaian tersebut dalam sistem siasn
organisasi, sedangkan kompetensi sosial .pom.go.id. Jumlah PNS yang tidak sesuai
kultural adalah pengetahuan, ketrampilan, dengan dana pengembangan kompetensi,
dan sikap/perilaku yang dapat diamati, maka perlu dilakukan perencanaan
diukur, dan dikembangkan terkait dengan pengembangan kompetensi yang tepat.
pengalaman berinteraksi dengan masyarakat Berdasarkan permasalahan di atas BBPOM di
majemuk dalam hal agama, suku dan budaya, Padang sebagai salah satu Unit Pelaksana
perilaku,wawasan kebangsaan, etika, nilai - Teknis Badan POM yang ada di daerah telah
nilai, moral, emosi dan prinsip yang harus melakukan perencanaan pengembangan
dipenuhi oleh setiap pemegang jabatan kompetensi untuk pegawai yang akan
untuk memperoleh hasil kerja sesuai dengan dilaksanakan baik mengikuti program
peran, fungsi dan jabatan. Kompetensi yang pembelajaran yang diadakan oleh PPSDM
dinilai dalam kompetensi manajerial yaitu POM atau secara mandiri dengan pendanaan
integritas, kerjasama, komunikasi, orientasi BBPOM Padang. Perencanaan
pada hasil, pelayanan publik, pengembangan pengembangan kompetensi yang tepat
diri dan orang lain, mengelola perubahan, sangat diperlukan agar dapat diminimalkan
pengambilan keputusan, dan kompetensi gap kompetensi yang ada serta secara
sosial kultural yaitu kompetensi perekat otomatis akan meningkatkan kinerja dan
bangsa. mencapai tujuan organisasi.
Untuk mendukung sistem merit dan Penelitian yang dilakukan (Masfifah,
manajemen talenta dilakukan dengan 2019) terhadap 35 orang kepala Tata Usaha
optimal, sejak tahun 2015 BPOM konsisten Madrasah di Balai Diklat Keagamaan
melakukan penilaian kompetensi pegawai. Semarang yang diberikan Diklat Tata Usaha
Pada tahun 2020 dilakukan penilaian dengan metode kuantitatif dan deskriptif,
kompetensi teknis, manajerial dan sosial didapatkan hasil tidak ada perbedaan secara
kultural untuk PNS BBPOM Padang. Penilaian statistik dari variabel pre test dan post test
dan pemetaan kompetensi pegawai di BPOM yang dihasilkan selama pembelajaran dan
dilakukan sesuai dengan Keputusan Kepala memerlukan pelatihan ulang tahun berikut.
BPOM Nomor HK.04.01.1.22.04.19.1407
Hasil penelitian (Handayani, 2016) yang
(Badan Pengawas Obat dan Makanan, 2019)
dilakukan di Biak Numfor menyatakan bahwa
dan dilaksanakan secara berkala setiap 3
inovasi pelayanan publik menunjukkan
tahun di seluruh unit pusat dan Unit
peningkatan kompetensi ASN dalam
Pelaksana Teknis (UPT) di daerah. Karena
meningkatkan pelayanan terhadap
kondisi pandemi covid-19, maka kegiatan ini
masyarakat, sedangkan menurut (Rifai et al.,
dilaksanakan secara luring, daring atau
2018), Pengaruh Diklat Terhadap
kombinasi keduanya, (PPSDM POM,
Peningkatan Kompetensi Aparatur Sipil
2021).Tahun 2021 ini PPSDM POM sebagai
Negara di Sekretariat Daerah Kota Samarinda
unit kerja yang menyelenggarakan kegiatan
didapatkan hasil bahwa Diklat berpengaruh
penilaian kompetensi mendapat pengakuan
kuat terhadap kompetensi. Saat ini belum
kelayakan penyelenggara penilaian
ditemukan penelitian yang memanfaatkan
kompetensi dengan Akreditasi A melalui
hasil penilaian dan pemetaan kompetensi
Keputusan Kepala Badan Kepegawaian
manajerial dan sosial kultural sebagai dasar
Negara Nomor 08/BKN/IX/2021.
DOI: https://doi.org/10.17509/jap.v28i3 |
ISSN: p.1412-8152 e.2580-1007 |
Meilifa. Title - Studi Evaluatif Pemetaan Kompetensi Manajerial dan Sosial Kultural Pegawai
Negeri Sipil pada BBPOM di Padang | 48
dalam pemenuhan 20 Jam Pelajaran wajib hipotesis. Penelitian deskriptif adalah studi
bagi PNS. untuk menemukan fakta dengan interpretasi
yang tepat. Dalam desain studi deskriptif
Hasil penilaian BPOM atas pemetaan
yang diinginkan hanya untuk mengenal
kompetensi manajerial dan sosial kultural
fenomena-fenomena untuk keperluan studi
masih perlu ditelaah secara mendalam untuk
selanjutnya.
kemudahan dalam penetapan tindak
lanjutnya. Perlu tergambarkan, apakah Penilaian dan pemetaan manajerial dan
perencanaan pengembangan kompetensi sosial kultural dilakukan dengan
telah dibuat sesuai dengan hasil pemetaan berpedoman pada peraturan BKN Nomor 26
kompetensi manajerial sosial kultural yang Tahun 2019 (Badan Kepegawaian Negara,
telah dilakukan? serta berapa persentase 2019) tentang Pembinaan Penyelenggaraan
kesesuaian realisasi pelaksanaan Penilaian Kompetensi Pegawai Negeri Sipil, di
pengembangan kompetensi dengan mana BPOM menggunakan metode penilaian
perencanaan yang dibuat?. yaitu penilaian kompetensi kompleks
(Assessment Center), penilaian kompetensi
Tujuan penelitian ini sebagai evaluasi
sedang dan penilaian kompetensi sederhana
perencanaan pengembangan kompetensi
yang dilaksanakan oleh Asesor internal
sebagai tindak lanjut hasil pemetaan
maupun Asesor eksternal dari K/L lain yang
kompetensi manajerial dan sosial kultural
mempunyai kompetensi sesuai jenjang
yang dilakukan terhadap PNS di BBPOM
jabatan yang akan dinilai dan dipetakan
Padang pada tahun 2020-2021. Dengan
kompetensinya. Alat ukur yang digunakan
evaluasi ini akan ada peningkatan kinerja
saat penilaian dan pemetaan kompetensi
BBPOM Padang melalui kesesuaian
manajerial dan sosial kultural adalah
Pengembangan Kompetensi ASN
wawancara, kuisioner, psikotest, penugasan
berdasarkan gap kompetensi.
dan simulasi.
Data yang diambil dalam penelitian ini
2. METODE PENELITIAN adalah 100 PNS BBPOM Padang yang telah
dilakukan penilaian dan pemetaan
Metodologi penelitian menurut kompetensi Manajerial dan Sosial Kultural
(Syahrum & Salim, 2019) adalah cara yang tahun 2019 - 2020 dan dilakukan studi
digunakan untuk mengumpulkan dan evaluatif terhadap kesesuaian jenis
menganalisa data yang dikembangkan untuk kompetensi yang diambil masing-masing PNS
memperoleh pengetahuan dengan BBPOM Padang tahun 2020-2021 terhadap
menggunakan prosedur reliabel dan gap kompetensi yang ada yang dapat diakses
terpercaya. Prosedur ini direncanakan secara lewat siasn.pom.go.id. Data tersebut juga
sistematis sebagai suatu rencana untuk dapat diakses oleh pengelola kepegawaian
menghasilkan data tentang masalah sebagai bahan evaluasi.
penelitian tersebut. Uraian ringkas mengenai
metodologi, jenis penelitian dan Penelitian dilaksanakan pada bulan Juli
rancangannya, variabel penelitian, s.d September 2021, dimulai dari
parameter yang diamati, lokasi dan waktu pengumpulan data hasil penilaian dan
penelitian. Desain penelitian secara pemetaan kompetensi manajerial dan sosial
deskriptif analisis (penelitian non kultural dan data pelaksanaan
experimental) menurut (Nurdin,I. et al, 2019) pengembangan kompetensi yang telah
adalah desain yang tidak dilakukan dilaksanakan tahun 2020 s.d 2021 sampai
generalisasi data serta tidak membutuhkan analisis data. Instrumen penelitian yang
digunakan dalam penelitian ini diolah
DOI: https://doi.org/10.17509/jap.v28i3 |
ISSN: p.1412-8152 e.2580-1007 |
49 | Jurnal Administrastrasi Pendidikan, Volume 28 Special Issue: Forum ASN Internasional
2021“Building an Agile and Global Minded Public Civil Servant”, Oktober 2021 Hal 45-54
DOI: https://doi.org/10.17509/jap.v28i3 |
ISSN: p.1412-8152 e.2580-1007 |
Meilifa. Title - Studi Evaluatif Pemetaan Kompetensi Manajerial dan Sosial Kultural Pegawai
Negeri Sipil pada BBPOM di Padang | 50
DOI: https://doi.org/10.17509/jap.v28i3 |
ISSN: p.1412-8152 e.2580-1007 |
51 | Jurnal Administrastrasi Pendidikan, Volume 28 Special Issue: Forum ASN Internasional
2021“Building an Agile and Global Minded Public Civil Servant”, Oktober 2021 Hal 45-54
DOI: https://doi.org/10.17509/jap.v28i3 |
ISSN: p.1412-8152 e.2580-1007 |
Meilifa. Title - Studi Evaluatif Pemetaan Kompetensi Manajerial dan Sosial Kultural Pegawai
Negeri Sipil pada BBPOM di Padang | 52
dalam nine talent box sesuai dengan kriteria dilakukan oleh BBPOM Padang jika materi
sumbu x (kompetensi) dan sumbu y (kinerja), c. pelatihan belum dapat difasilitasi oleh PPSDM
telah melakukan pilot project pengisian jabatan POM, pelatihan dapat dilaksanakan melalui
melalui manajemen talenta. PNS yang berada di pihak ke tiga yang mempunyai kompetensi
pool 7 (promotable), pool 8 (promotable) dan untuk menyelenggarakan pelatihan ataupun
pool 9 (rising star) yang akan menjadi pilihan dikoordinasikan ke Badan POM. Selain itu
kader pimpinan Badan POM masa mendatang. monitoring dan evaluasi perlu dilakukan secara
Untuk itu PNS harus dapat memilih dan berkala untuk melihat kesesuaian
mempersiapkan diri dalam pengembangan pengembangan kompetensi yang diambil PNS
kompetensi untuk mencapai posisi talent pool dengan gap kompetensi personal yang ada.
yang diinginkan. Pengembangan kompetensi Monitoring serta evaluasi yang dilakukan
yang ada di Badan POM sudah bervariasi dan berkala ini perlu difeedback ke pegawai
digunakan secara masif dengan memanfaatkan sehingga mereka tahu kondisi pengembangan
media pembelajaran online dengan melalui kompetensi yang dilakukan, perlu kerjasama
aplikasi IDEAS (kompetensi manajerial, sosial yang baik antara analis kepegawaian,
kultural dan umum), dan aplikasi SiPandai perencana serta pegawai dalam hal ini.
(kompetensi teknis). PNS dapat memilih materi Feedback yang teratur akan menyelesaikan
dan waktu yang tepat untuk melakukan masalah gap kompetensi yang ada dan otomatis
pembelajaran dan pada setiap akhir capaian output organisasi yang akan lebih
pembelajaran ada post test dan setiap peserta mudah dilakukan.
yang lulus akan diterbitkan sertifikat kelulusan.
Gap kompetensi terbesar yang dimiliki
Penyusunan rencana pengembangan BBPOM Padang adalah kompetensi sosial
kompetensi manajerial dan sosial kultural untuk kultural perekat bangsa di mana kemampuan
tingkat Unit pelaksana teknis (UPT) BBPOM dalam mempromosikan sikap toleransi,
Padang sangat diperlukan untuk mencapai keterbukaan, peka terhadap perbedaan
kompetensi maksimal PNS sehingga diharapkan individu/kelompok masyarakat; mampu
tujuan organisasi baik dari segi visi atau misi nya menjadi perpanjangan tangan pemerintah
dapat dicapai secara optimal. Hal ini tidak akan dalam mempersatukan masyarakat dan
lepas dari peran serta seluruh lapisan PNS yang membangun hubungan sosial psikologis dengan
ada di unit tersebut dengan segala atribut masyarakat ditengah kemajemukan Indonesia
kompetensi yang dimiliki baik kompetensi sehingga menciptakan kelekatan yang kuat
manajerial, sosial kultural maupun teknis serta anatara ASN dan para pemangku kepentingan
kompetensi lainnya yang tidak dilakukan serta diantara para pemangku kepentingan itu
pemetaan secara berkala. Pemetaan perlu sendiri; menjaga, mengembangkan dan
dilakukan secara berkala untuk mengetahui mewujudkan rasa persatuan dan kesatuan
kompetensi PNS apakah terpelihara atau ada dalam kehidupan bermasyarakat berbangsa
mengalami peningkatan / improvement. dan bernegara Indonesia belum memiliki nilai
Rencana pengembangan kompetensi yang yang sesuai standar kompetensi. (anak
dibuat harus disosialisasikan ke seluruh Lampiran 1.b. Keputusan kepala Badan
pegawai, sehingga mereka dapat mengetahui Pengawas Obat dan makanan Republik Indonesi
dengan jelas kompetensi apa yang harus nomor HK.04.01.1.22.04.19.1407 Tahun 2019
diambil oleh masing-masing pegawai. tentang Pedoman Penilaian Kompetensi
Komitmen yang tinggi mulai dari pimpinan Manajerial dan Sosial Kultural Pegawai Negeri
tertinggi serta seluruh pegawai sangat Sipil Badan Pengawas Obat dan Makanan
diharapkan untuk mensukseskan capaian (Badan Pengawas Obat dan Makanan, 2019).
rencana pengembangan kompetensi yang Untuk itu diharapkan agar pengembangan
dibuat. Langkah-langkah strategis perlu kompetensi ini menjadi perhatian di masa yang
DOI: https://doi.org/10.17509/jap.v28i3 |
ISSN: p.1412-8152 e.2580-1007 |
53 | Jurnal Administrastrasi Pendidikan, Volume 28 Special Issue: Forum ASN Internasional
2021“Building an Agile and Global Minded Public Civil Servant”, Oktober 2021 Hal 45-54
akan datang baik secara teori maupun PNS BBPOM Padang lebih banyak mengikuti
implementasi di lapangan. pengembangan kompetensi teknis.
Pemilihan materi pengembangan
kompetensi yang diambil minimal 20 JP per
4. KESIMPULAN tahun oleh PNS belum menggambarkan
pengambilan JP yang merata dari gap
Berdasarkan hasil penelitian yang kompetensi yang ada dan hal ini akan
dilakukan, perencanaan pengembangan mempengaruhi kesempatan pengembangan
kompetensi yang dibuat BBPOM Padang karir PNS bila gap kompetensi tidak
belum sesuai pelaksanaannya dengan gap diperbaiki. Studi evaluatif yang telah
hasil penilaian dan pemetaan kompetensi dilakukan ini diharapkan dapat menjadi
manajerial dan sosial kultural yang telah masukan bagi BBPOM Padang untuk menata
dilakukan pada tahun 2020. Realisasi manajemen SDM yang lebih baik, selain itu
kesesuaian pelaksanaan pengembangan dapat dijadikan masukan untuk penyusunan
kompetensi dengan perencanaan yang Training Need Analysis tahun 2022.
dibuat sebagai tindak lanjut gap kompetensi
manajerial dan sosial kultural dengan
rentang kesesuaian terendah 3,23% dan
tertinggi 60,61%, dan sesuai hasil penelitian
5. DAFTAR PUSTAKA
Badan Kepegawaian Negara. (2019). Peraturan Badan Kepegawaian Negara Nomor 26 Tahun
2019 tentang Pembinaan Penyelenggaraan Penilaian Kompetensi Pegawai Negeri
Sipil.
Badan Pengawas Obat dan Makanan. (2019). Keputusan Kepala Badan Pengawas Obat dan
Makanan Nomor HK.04.01.1.22.04.19.1407 tahun 2019 tentang Pedoman Penilaian
Kompetensi Manajerial dan Sosial Kultural Pegawai Aparatur Sipil Negara Badan
Pengawas Obat dan Makanan.
Chariah, A., Ariski, S., Nugroho, A., Suhariyanto, A., Gadjah, U., Bulaksumur, M., & Yogyakarta,
D. I. (2020). Implementasi Sistem Merit Pada Aparatur Sipil Negara Di Indonesia The
Implementation Of Merit-Based System On State Civil Apparatus In Indonesia. Jurnal
Borneo Administrator, 16(3), 383–400.
Febrisoni, F., Provinsi, P., Barat, K., Sumber, B. P., Provinsi, D. M., & Barat, K. (2018).
Pengembangan Model Strategi Pemenuhan Jam Wajib Pengembangan Kompetensi
Bagi Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat. 11,
20–32.
Handayani, S. (2016). Faktor Determinan Pengembangan Kompetensi Aparatur Sipil Negara
Di Kabupaten Biak Numfor. Gema Kampus IISIP YAPIS Biak, 11(2), 32–39.
https://doi.org/10.52049/gemakampus.v11i2.26
Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi RI. (2017). Peraturan
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 38 Tahun
2017 tentang Standar Kompetensi Jabatan Aparatur Sipil Negara.
Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi RI. (2020). Peraturan
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik
Indonesia Nomor 3 Tahun 2020 tentang Manajemen Talenta Aparatur Sipil Negara.
DOI: https://doi.org/10.17509/jap.v28i3 |
ISSN: p.1412-8152 e.2580-1007 |
Meilifa. Title - Studi Evaluatif Pemetaan Kompetensi Manajerial dan Sosial Kultural Pegawai
Negeri Sipil pada BBPOM di Padang | 54
Komara, E. (2019). Kompetensi Profesional Pegawai ASN (Aparatur Sipil Negara) di Indonesia.
Kompetensi Profesional Pegawai ASN (Aparatur Sipil Negara) Di Indonesia, 4(1), 73–
84. https://doi.org/10.17509/mimbardik.v4i1.16971
Linda Aryani, Anggia Kargenti Evanurul Marettih, Hijriyati Cucuani, Rita Susanti, & Yuliana
Intan Lestari. (2013). Kompetensi Tidak Sempurna Tanpa Integritas Pada Pemimpin.
Jurnal Psikologi UIN Sultan Syarif Kasim Riau, 9(Juni), 31–39.
Manara, M. U. (2014). Hard Skills Dan Soft Skills Pada Bagian Sumber Daya Manusia Di
Organisasi Industri. Jurnal Psikologi Tabularasa, 9(1), 37–47.
Masfifah. (2019). JPPS (Jurnal Penelitian Pendidikan Sains) Tata Usaha Madrasah di Balai
Diklat. 9(1), 1740–1744.
Meyrina, R. S. A. (2016). Implementasi Peningkatan Kinerja Melalui Merit Sistem Guna
Melakanakan Undang-Undang Aparatur Sipil Negara No. 5 Tahun 2014 Di
Kementerian Hukum Dan HAM. Jurnal Ilmiah Kebijakan Hukum, 10(2), 175–185.
Munawar. (2019). Kompetensi Sosio Kultural Untuk Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama Eselon
II.B di Lingkungan Pemerintah Aceh. 148(c), 148–162.
Nastiti R. (2018). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Partisipasi Dalam Mengikuti Pendidikan
dan Pelatihan Pada Pegawai Kanwil Kementerian Hukum dan HAM Kalimantan
Selatan. 8(April), 41–51.
Peraturan Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2018 Tentang
Pengembangan Kompetensi PNS. (2018). 1–6.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2017 tentang Manajemen
Pegawai Negeri Sipil. (2017). Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 11
Tahun 2017 tentang Manajemen Pegawai Negeri Sipil.
PPSDM POM. (2021). Laporan Kinerja Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia
Pengawasan Obat dan Makanan tahun 2020. 19.
Rifai, A., Idris, A., & Surya, I. (2018). Pengaruh Pendidikan dan Pelatihan Terhadap
Peningkatan Kompetensi Aparatur Sipil Negara di Sekretariat Daerah Kota
Samarinda. 6(2), 1001–1012.
Sartika, D. (2017). Pengembangan Kompetensi Sosio-Kultural ASN Dalam Perspektif Kepekaan
Gender Pada Pemerintah Daerah di Kalimantan Timur. Civil Service, 11(1), 1–14.
Sartika, D., & Kusumaningrum, M. (2018). Pengembangan Kompetensi Aparatur Sipil Negara
di Lingkungan Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur. Jurnal Borneo Administrator,
13(2), 131–150. https://doi.org/10.24258/jba.v13i2.310
Sukarmen, H. A. (2020). Efektifitas Pembelajaran Daring di BPSDM Provinsi Riau Era New
Normal. Jurnal Karya Aparatur, 4(2), 15–26.
Syahrum, & Salim. (2019). Metodologi penelitian Kuantitatif. Cita Pustaka Media.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara.
(2014). 1–105.
DOI: https://doi.org/10.17509/jap.v28i3 |
ISSN: p.1412-8152 e.2580-1007 |