Tugas Tuton UT

You might also like

Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 3

1).

Akibat adanya gaya kohesi dan adhesi :


Ada 3 kemungkinan yang akan terjadi jika dua zat bercampur :
a.   Apabila gaya kohesi lebih besar daripada gaya adhesi maka kedua zat tidak akan bercampur.
Contoh : minyak goreng danair.
b.   Apabila gaya adhesi sama besar daripada gaya kohesi maka kedua zat akan bercampur
merata. Contoh : air yang dicampur dengan alkohol.
c.   Jika gaya adhesi lebih besar daripada gaya kohesi maka  kedua zat akan saling menempel.
Contoh :air yang menempel pada kaca.

Akibat adanya gaya adhesi dan kohesi terjadi peristiwa unik dalam fisika, diantaranya :
1. Kapilaritas
Kapilaritas adalah peristiwa naik atau turunnya zat cair melalui celah sempit atau di dalam pipa
kapiler.
Contoh
peristiwa kapilaritas :
a.   Naiknya minyak tanah pada sumbu kompor
b.   Meresapnya air melalui kain atapun kertas
c.   Naiknya air dari akar sampai daun pada tanaman melalui pembuluh angkut.

Tegangan Permukaan
Merupakan kecenderungan zat cair untuk menegang sehingga pada permukaan zat cair seolah
olah terdapat selaput yang dapat menahan benda. Hal ini disebabkan karena adanya kohesi zat
cair.
Contoh tegangan permukaan yang sering kita jumpai :
a.   Tetesan air di atas daun talas berbentuk bola
b.   Silet yang mengambang di atas air
c.   Serangga dapat berjalan di atas air

2). air dan minyak tidak bisa bercampur karena sifat molekulnya yang berbeda. Molekul air
adalah molekul polar, artinya salah satu ujung molekul memiliki muatan positif dan ujung
lainnya memiliki muatan negatif. Sehingga molekul air selalu berikatan. Polar ini membentuk
ikatan hidrogen yang kuat satu sama lain. Molekul gula dan garam bisa bercampur dengan air
karena memiliki molekul polar yang sama dengan air. Sedangkan minyak memiliki jenis molekul
non-polar. Molekul ini hanya bisa bersatu dengan molekul non-polar lainnya.

Sehingga air dan minyak tidak dapat bersatu karena memiliki molekul yang berbeda dan tidak
bisa mengikat. Saat air dan minyak diguncangkan dalam sebuah botol, memang akan terlihat
bercampur untuk beberapa saat. Setelah itu keduanya akan mulai berpisah lagi. Setelah
diguncangkan, minyak akan pecah menjadi manik-manik kecil dan akan bersatu kembali dengan
minyak lainnya dan berpisah dengan air. Hal ini karena molekul air saling menarik satu sama
lain sedangkan minyak akan saling menempel. Kemudian membentuk dua lapisan. Biasanya air
akan berada di bawah sedangkan minyak di atas air. Hal ini karena minyak kurang padat
dibandingkanair.

3).

diketahui

m = 0,2 + 0,2 = 0,4 gr = 4×10⁻⁴ kg


g = 9,8 m/s²
L = 10 cm = 0,1 m

ditanya
γ = ___?

Jawab :

F=2γL
mg=2γL
γ = m g / (2 L)
γ = (4×10⁻⁴ kg) (9,8 m/s²) / (2 • 0,1 m)
γ = 19,6×10⁻³
γ = 1,96×10⁻² = 0,0196 N/m ✓

4). Rheologi pada ilmu tentang pangan adalah ilmu tetang deformasi dan aliran bahan mentah,
produk intermediate, dan produk akhir suatu industri pangan. Makanan dapat diklasifikasikan
menjadi padatan, gel, cairan homogen. Produk cair diformulasikan untuk menunjukkan sifat
aliran atau viskositas yang diinginkan. Contoh reologi dalam produk cokelat adalah pembuatan
lapisan hiasan pada makananan tanpa bergelombang. 

Viskositas adalah cabang dari reologi dan memiliki parameter terpenting yang terpengaruh
dengan ukuran partikel. Perhitungan viskositas tergantung pada tegangan geser dan nilai laju
geser. Besarnya nilai shear rate tergantung pada proses pengukuran yang sesuai.

Bahan baku dapat diklasifikasikan menjadi penipisan geser (Pseudoplastik), Newtonian, dan
penebalan geser (Dilatant), tergantung pada laju geser, tegangan geser, dan perilaku viskositas.
Untuk bahan Newtonian, viskositas bahan tidak berubah tergantung pada laju geser. Untuk
penebalan geser, jika laju geser meningkat, viskositas menurun. Kemudian untuk shear thinning,
jika shear rate meningkat maka viskositas juga akan meningkat. Juga tergantung pada tegangan
geser dan perilaku laju geser, ada lima klasifikasi aliran untuk material seperti model Hershel-
Bucley, model Bingham, model Pseudoplastic, model Newtonian, dan model Dilatant.

Untuk makanan, pengukuran perilaku reologi juga termasuk pengukuran perilaku tergantung
waktu dan perilaku tergantung suhu sehingga produsen akan mengetahui bagaimana suhu dan
proses penyimpanan mempengaruhi produk mereka terutama viskositas yang akan
mempengaruhi kualitas produk mereka. Pengukuran lain yang perlu dilakukan adalah
pengukuran tribology cell-friction untuk mengetahui bagaimana perasaan mulut dari produk.

You might also like