Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 20

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR TERHADAP

PEMAHAMAN KONSEP PEMBELAJARAN IPS DI KELAS V SDN 1


KARANGPAWITAN TAHUN PELAJARAN 2019/2020

JURNAL

Oleh
GITA ANTIKA
NIM. 18843049

Oleh
TITA AMALIAH
NIM. 18845008

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU SOSIAL BAHASA DAN SASTRA
INSTITUT PENDIDIKAN INDONESIA
GARUT
2020
PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR TERHADAP
PEMAHAMAN KONSEP IPS DI KELAS V SDN KARANGPAWITAN 1
TAHUN PELAJARAN 2019/2020

Tita Amaliah
Nim. 18845008

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan apakah terdapat pengaruh positif


penggunaan media gambar terhadap pemahaman konsep pembelajaran IPS pada
siswa kelas V SDN 1 Karangpawitan tahun pelajaran 2019/2020 . Desain
penelitian ini adalah nonequivalent control group design dengan metode
penelitian eksperimen semu (Quasi Exsperiment). Teknik pengambilan sampel
yang digunakan adalah sampling random yakni bertujuan dimana karakteristik
yang mewakili dari sebuah populasi dan selanjutnya subyek yang memenuhi
kriteria tersebut untuk selanjutnya digunakan sampel dalam penelitian ini. Sampel
penelitian ini adalah seluruh siswa kelas V A dan V B SDN 1 karangpawitan.
Subyek dalam sampel penelitian ini kemudian akan dibagi kedalam dua
kelompok, yaitu kelompok V A atau kelompok eksperimen berjumlah 25 siswa,
merupakan kelompok yang akan mendapat penggunaan media gambar dan
kelompok V B berjumlah 25 siswa, merupakan kelompok yang tidak diberikan
media gambar. Instrumen yang digunakan adalah instrument tes berupa soal
pilihan ganda, serta instrumen nontes berupa pedoman observasi. Hasil penelitian
menunjukan bahwa terdapat pengaruh penggunaan media gambar terhadap
pemahaman konsep pembelajaran IPS pada siswa kelas V SDN 1 Karangpawitan
tahun pelajaran 2019/2020. dalam bentuk peningkatan nilai rata-rata yang
signifikan. Hal ini didasarkan pada hasil uji hipotesis yakni pemerolehan nilai Sig.
t-test (2-tailed) sebesar 0,158. Sehingga Ho ditolak maka H1 diterima, karena nilai
Sig. t-test (2-tailed) yakni 0,158 > 0,05. Jadi, dapat disimpulkan bahwa terdapat
pengaruh yang signifikan antara hasil belajar kelompok eksperimen dan kelompok
kontrol. Hal ini tersebut juga didukung oleh hasil telaah pedoman observasi yang
menunjukan respon positif dari subjek penelitian.

Kata Kunci: Media Gambar, Pemahaman konsep IPS


Abstract

This aims of research is to reveal whether there is an positive effect of used


picture media in understanding concept learning Social Studies Students grade V
SDN 1 karangpawitan school year 2019/2020. The research was used
nonequivalent control group design with quasi experiment method. The sampling
technique used random sampling technique which aims which represent the
characteristics of a population and subsequent subjects that meet these criteria
for further sample use in this study. This research sample is all grade 5 A ang
grade 5 B students of SDN 1 karangpawitan. Subjects in this research sample will
then be divided into 2 groups of, group 5 A or an experimental group 25 students,
is a group that will use image media and group 5 B of 25 students. Is a group that
is not provided with image media. was test instrument in the form of multiple
choice question, as well as non-test instrument in the form observations. The
results showed that there are significant used picture media against
understanding social studies concept learning students in grade V SDN 1
Karangpawitan school year 2019/2020, in the form of an increase in the average
value significant. It based on hypothesis result value, acquisition Sig t-test (2-
tailed) is 0,158 and H0 that or H1 accepted, because Sig t- test value is 0,158 <
0,05 t-table. So, it can be concluded that there is a significant infuence between
the study result of the experiment group and the control group. This is also
supported by the results of observation that shows a positive response from the
research subject.

Keywords:Picture Media, Social Studies Understanding Concept


BAB 1 baru bahwa media pembelajaran
PENDAHULUAN telah menjadi bagian dalam sistem
pendidikan, sehingga dapat
A. Latar Belakang Masalah dimanfaatkan semaksimal mungkin
Pembelajaran IPS merupakan untuk membantu kelancaran bidang
mata pelajaran yang dipelajari di tugas untuk kemajuan dan
SMA, SMP dan SD. Dalam proses meningkatkan kualitas peserta didik.
pembelajaran IPS siswa dituntut Oleh karena itu pendidik harus
untuk memahami konsep membangun kemampuan pada
pembelajarn IPS. Dalam hal ini, dirinya agar mengubah gaya
maka peneliti akan membahas mengajar menjadi modern.
pemahaman konsep pembelajaran Profesionalisme seorang guru
IPS. sangatlah penting dibutuhkan guna
Menurut Puskur (Kasim, terciptanya proses pembelajaran
2008:4) Ilmu Pengetahuan Sosial kreatif, aktif, dan efisien dalam
adalah suatu bahan kajian yang pengembangan kemampuan siswa
terpadu yang merupakan yang memiliki karakteristik yang
penyederhanaan, adaptasi, seleksi beragam. Guru sebagai fasilitator
dan modifikasi yang diorganisasikan dalam pendidikan harus mampu
dari konsep-konsep dan keterampilan menumbuhkan minat belajar siswa.
sejarah, geografi, sosiologi, Dalam kegiatan pembelajaran, guru
antropologi, dan adalah orang yang akan
ekonomi.Penggunaan media mengembangkan pembelajaran
pembelajaran bukan sekedar upaya demokratis bagi siswa untuk
untuk membantu guru dalam mengkaji apa yang menarik dan
mengajar, tetapi lebih dari itu mengekspresikan ide-ide kreatif.
sebagai usaha memudahkan siswa Selain itu juga guru harus
dalam mempelajari materi pelajaran. menggunakan metode dan media
Media pembelajaran memang pantas pembelajaran yang tepat dan menarik
digunakan oleh guru, namun sebagai upaya meningkatkan kualitas
diharapkan akan timbul kesadaran pembelajaran.
Menurut Djahiri (Yaba, 2006:5) terangkum dalam pengertian media
menyatakan bahwa IPS adalah grafis. Media grafis adalah suatu
merupakan ilmu pengetahuan yang media berbasis visual yang terdiri
memadukan sejumlah konsep pilihan dari simbol-simbol, gambar, titik,
dari cabang ilmu sosial dan ilmu garis untuk menggambarkan dan
lainnya serta kemudian diolah merangkum suatu ide dan peristiwa.
berdasarkan prinsip-prinsip Media gambar adalah suatu perantara
pendidikan untuk dijadikan program yang paling umum dipakai. Dia
pengajaran pada tingkat sekolah. merupakan bahasa yang umum, yang
Dengan demikian, IPS adalah dapat dimengerti dan dapat dinikmati
perpaduan dari disiplin ilmu-ilmu dimana-mana. Dengan demikian
sosial yang merupakan suatu bidang pembelajaran IPS dengan
studi utuh yang tidak terpisah-pisah menggunakan media gambar akan
dalam disiplin ilmu yang ada. membuat siswa lebih menarik dan
Artinya, bahwa bidang studi IPS tidak akan cepat bosan.
tidak lagi mengenal adanya pelajaran Menurut Sapriya, dkk (2007 : 1)
geografi, ekonomi, sejarah secara hakikat Ilmu Pengetahuan Sosial
terpisah, melainkan semua disiplin (IPS) adalah sebuah program
tersebut diajarkan secara terpadu. pendidikan yang mengintegrasikan
dan dapat dijadikan pembelajaran secara interdisiplin konsep-konsep
pada tingkat sekolah.Terkadang ilmu-ilmu sosial dan humaniora
siswa kurang dapat memahami untuk tujuan pendidikan
konsep pembelajaran IPS. Oleh kewarganegaraan. Maka IPS
karena itu, diperlukan metode yang merupakan ilmu pengetahuan sosial
dapat membantu siswa untuk yang memang mempelajari tentang
memahami konsep pembelajaran sosial dan sejarah serta kebudayaan.
IPS. Salah satu metode yang dapat IPS merupakan ilmu yang
digunakan dalam memahami konsep mempelajari tentang prilaku seperti
pembelajaran IPS adalah media konsep peran kelompok, institusi,
gambar. proses interaksi dan kontrol sosial.
Menurut Sadiman (2011) Serta untuk dijadikan program
Bentuk umum dari media gambar pembelajaran pada tingkat sekolah.
Oleh karena itu untuk memahami pusat dalam suatu pembelajaran.
pembelajaran IPS digunakan metode Disisi lain, minimnya penggunaan
media gambar, karena media gambar media pembelajaran sebagai alat
media yang memang berbasis visual bantu guru dalam penyampaian
yang terdiri dari simbol, titik, dan informasi kepada siswa. Banyak guru
garis untuk merangkum suatu ide yang masih menggunakan media
peristiwa yang dapat dimengerti dan konvensional berupa alat indera yang
dapat dinikmati serta menarik dimiliki guru dan papan tulis.
perhatian, memperjelas materi fakta Penggunaan media pembelajaran
dan informasi. yang tepat pada dasarnya banyak
Pembelajaran IPS masuk membantu siswa untuk menrima
kedalam kurikulum 2013 dan pembelajaran. Oleh karena itu dalam
diuraikan dalam KTSP sekolah mempelajarinya IPS harus banyak
menjadi mata pelajaran utama dan membaca dan memahami materi-
terintegrasi didalam program tahunan materinya sehingga siswa dapat
dan program semester yang mengaplikasikan dalam kehidupan
diuraikan dalam silabus sehari-hari. Didalam IPS banyak
pembelajaran. konsep yang diajarkan, salah satunya
Tingkat pemahaman siswa konsep persebaran sumber daya alam
sangat dipengaruhi oleh kualitas dilingkungan setempat
pembelajaran yang dilaksanakan
disekolah. Salah satu hal yang B. Batasan Masalah
menentukan kualitas pembelajaran Batasan masalah diterapkan
adalah penggunaan model untuk menghindari perkembangan
pembelajaran. Namun pada permasalahan yang terlalu luas.
kenyataanya masih banyak sekolah Maka masalah penelitian akan
yang kurang memperhatikan dibatasi dengan pembatasan sebagai
penggunaan model pembelajaran berikut:
dalam setiap proses pembelajaran a. Peneliti hanya menganalisis
dilaksanakan. Pembelajaran biasanya pada pengaruh penggunaan
hanya menggunakan model media gambar terhadap konsep
konvensional, dimana guru menjadi pemahaman pembelajaran IPS.
b. Penelitian ini melihat D. Tujuan Penelitian
kemampuan pemahaman IPS. Berdasarkan latar belakang, dan
c. Obyek penelitian adalah siswa rumusan masalah yang telah
kelas VA dan VB SDN 1 diuraikan di atas, maka tujuan
Karangpawitan Tahun Pelajaran penelitian ini adalah sebagai berikut :
2019/2020. 1. Untuk mengetahui bagaimana
pengaruh penggunaan media
gambar di kelas V SDN 1
C. Rumusan Masalah Karangpawitan.
Berdasarkan latar belakang yang 2. Untuk mengetahui apakah
membahas media gambar dan konsep penggunaan media gambar
pembelajaran IPS berkaitan dengan berpengaruh terhadap
hal ini, perlu dilakukan penelitian pemahaman konsep
dalam rangka mengetahui sejauh pembelajaran IPS di kelas V
mana pengaruh penggunaan media SDN 1 Karangpawitan.
gambar terhadap pemahaman konsep
pembelajaran IPS. E. Manfaat penelitian
Untuk menegaskan rumusan Berdasarkan tujuan penelitian
masalah di atas, diajukan pertanyaan yang hendak dicapai, maka
penelitian sebagai berikut : penelitian ini diharapkan mempunyai
1. Bagaimana pengaruh manfaat dalam pendidikan baik
penggunaan media gambar secara langsung maupun tidak
dalam pembelajaran IPS di kelas langsung. Adapun manfaat penelitian
V SDN 1 Karangpawitan Tahun ini adalah sebagai berikut :
Pelajaran 2019/2020 ? 1. Manfaat Teoretis
2. Apakah penggunaan media Secara teoretis hasil penelitian
gambar berpengaruh terhadap ini diharapkan dapat bermanfaat
pemahaman konsep yaitu :
pembelajaran IPS di kelas V a. Memberikan sumbangan
SDN 1 Karangpawitan Tahun pemikiran bagi
Pelajaran 2019/2020 ? pembaharuan kurikulum
di SDN 1 Karangpawitan
yang terus berkembang dalam mempelajari
sesuai dengan tuntutan pembelajaran IPS
masyarakat dan sesuai menggunakan media
dengan kebutuhan gambar.
perkembangan siswa. c. Bagi Guru
b. Memberikan sumbangan d. Penelitian ini
ilmiah dalam ilmu diharapkan dapat
pendidikan pada siswa mengembangkan
penggunaan metode kreativitas guru dalam
media gambar dalam menyajikan
peningkatan kemampuan pembelajaran.
siswa. e. Bagi Peneliti
c. Sebagai pijakan dan f. Penelitian ini
referensi pada penelitian- diharapkan dapat
penelitian selanjutnya menambah wawasan
yang berhubungan dan kemampuan
dengan penggunaan peneliti dalam
media gambar terhadap mempelajari
pemahaman konsep pembelajaran IPS
pembelajaran IPS di dengan menggunakan
kelas V serta menjadi metode penggunaan
bahan kajian lebih lanjut. media gambar.
g. Bagi Peneliti Lain
2. Manfaat Praktis h. Penelitian ini dapat
Secara praktis penelitian ini dijadikan sebagai bahan
dapat bermanfaat sebagai berikut : perbandingan untuk
a. Bagi Siswa melaksanakan
b. Penelitian ini di penelitian serupa.
harapkan dapat
memudahkan dan F. Definisi Operasional
meningkatkan Menurut Sudirman (1992: 203)
kemampuan siswa menyatakan bahwa: Media adalah
segala alat fisik yang digunakan kelebihan alat peraga visual
untuk menyampaikan isi materi khususnya sebagai salah satu dari
pengajaran. Dalam pengertian ini, media pembelajaran yang efektif.
buku/modul, tape recorder, kaset, Dari definisi tersebut maka
video recorder, camera video, peneliti memberikan simpulan bahwa
televisi, radio, film, slide, foto, pengertian media gambar merupakan
gambar, dan komputer adalah sesuatu yang bersifat menyalurkan
merupakan media pembelajaran. pesan dan dapat merangsang siswa
Media adalah bentuk- bentuk untuk mengemukakan pikiran,
komunikasi baik yang tercetak perasaan, dan kemauan siswa
maupun audio visual beserta sehingga dapat mendorong terjadinya
peralatannya. Diantara media proses belajar pada diri siswa.
pembelajaran, media gambar adalah Penggunaan media secara kreatif
media yang paling umum dipakai. dapat memungkinkan siswa untuk
Hal ini dikarenakan peserta didik belajar lebih baik dan dapat
lebih menyukai gambar daripada meningkatkan siswa sesuai dengan
tulisan, apalagi jika gambar dibuat tujuan yang ingin dicapai.
dan disajikan sesuai derngan
persyaratan yang baik, sudah tentu G. Anggapan Dasar Penelitian
akan menambah semangat peserta Anggapan dasar adalah suatu
didik dalam mengikuti proses titik tolak pemikiran agar tidak
pembelajaran. Alat peraga dapat terjadi keragu-raguan dalam
memberi gagasan dan dorongan penelitian yang akan dilakukan.
kepada guru. dalam mengajar anak- Seperti yang dikemukakan oleh
anak sekolah dasar. Sehingga tidak Winarno Surakhmad (Zainal Arifin,
tergantung pada gambar dalam buku 2008:6) , sebagai berikut :
teks, tetapi dapat lebih kreatif dalam “Anggapan dasar atau postulat
mengembangkan alat peraga agar adalah asumsi yang menjadi
para murid menjadi senang belajar tumpuan segala pandangan dan
media gambar. Media gambar kegiatan pada masalah-masalah yang
digunakan untuk membawa pesan dihadapi. Postulat ini menjadi titik
dengan suatu tujuan. Jadilah
pangkal, titik mana yang tidak lagi BAB II
menjadi keragu-raguan.” TINJAUAN PUSTAKA
Berdasarkan pernyataan di atas
maka hal yang menjadi anggapan A. Pembelajaran IPS
dasar dalam penelitian ini adalah: Menurut Panen (2003: 1.5)
1. Penggunaan media gambar istilah pembelajaran merupakan
terhadap pemahaman konsep istilah baru yang digunakan untuk
pembelajaran IPS di sekolah menunjukkan kegiatan guru dan
untuk mencapai hasil yang peserta didik. Sebelumnya dikenal
optimal. istilah proses belajar mengajar dan
2. Setiap siswa memiliki potensi pengajaran. Istilah pembelajaran
yang sama untuk mencapai merupakan terjemahan dari kata
prestasi belajar yang optimal instruction. Dalam perkembangan
terutama pembelajaran IPS. selanjutnya lebih banyak digunakan
istilah pembelajaran, karena istilah
H. Hipotesis penelitian pembelajaran mengacu kepada
Sugiono (2010: 96) segala kegiatan yang berpengaruh
mengungkapkan bahwa hipotesis langsung terhadap proses belajar
merupakan jawaban sementara atas peserta didik.
rumusan penelitian. Berdasarkan Menurut Zuraik dalam Djahri
pada uraian yang telah disampaikan (1984), hakikat IPS adalah harapan
maka hipotesis penelitian ini adalah : untuk mampu membina suatu
1. Penggunaan media gambar masyarakat yang baik dimana para
dalam pembelajaran IPS anggotanya benar-benar berkembang
berpengaruh secara signifikan. sebagai insan sosial yang rasioal dan
2. Penggunaan media gambar penuh tanggung jawab, sehingga
berpengaruh terhadap oleh karenanya diciptakan nilai-nilai.
pemahaman konsep Hakikat IPS di sekolah dasar
pembelajaran IPS dikelas V memberikan pengetahuan dasar dan
SDN 1 Karangpawitan Tahun keterampilan sebagai media
Pelajaran 2019/2020. pelatihan bagi siswa sebagai warga
Negara sedini mungkin. Karena
pendidikan IPS tidak hanya Menurut Djahiri (dalam Sapriya,
memberikan ilmu pengetahuan dkk., 2006: 7) IPS merupakan ilmu
semata, tetapi harus berorientasi pada pengetahuan yang memadukan
pengembangan keterampilan berfikir sejumlah konsep pilihan dari cabang-
kritis, sikap, dan kecakapan- cabang ilmu sosial dan ilmu lainnya
kecakapan dasar siswa yang berpijak kemudian diolah berdasarkan
pada kenyataan kehidupan sosial prinsip-prinsip pendidikan.
kemasyarakatan sehari-hari dan Dapat disimpulkan bahwa IPS
memenuhi kebutuhan bagi kehidupan adalah ilmu yang mempelajari,
sosial siswa di masyarakat. menelaah, menganalisis tentang
Menurut Mohamad (2015 : 56) berbagai fakta, konsep, dan
mengatakan bahwa pemahaman generalisasi sosial yang ada di
adalah kemampuan seseorang dalam masyarakat. Selain itu, IPS juga
mengartikan, menafsirkan, mempelajari hubungan manusia yang
menerjemahkan atau menyatakan menyangkut tingkah laku manusia
sesuatu dengan caranya sendiri didalam kehidupan bermasyarakat.
tentang pengetahuan yang pernah di
terimanya. Kemampuan di tingkat B. Media Gambar
pemahaman meliputi kemampuan 1. Pengertian Media Gambar
mengklasifikasi, menggambarkan, Media gambar dapat
mendiskusikan, menjelaskan, menampilkan materi pelajaran secara
mengungkapkan, melaporkan, visual melalui pembuatan
mengkaji ulang, dan menerjemahkan. transparansi yang di buat oleh guru
Sapriya, dkk (2006: 3) ataw dengan cara mengambil gambar
menjelaskan IPS merupakan gambar dari sumber lainya (buku
perpaduan dari pilihan konsep ilmu- atau majalah) sesuai dengan materi
ilmu sosial seperti sejarah, geografi, yang akan di bahas. Penggunaan
ekonomi, antropologi, budaya dan media gambar di harap kan
sebagainya yang diperuntukkan penyampaian materi pengajaran
sebagai pembelajaran pada tingkat menjadi lebih jelas dan lebih mudah
persekolahan. di cerna karena membantu peserta
didik belajar dengan indera
penglihatan, di samping itu b. Model yakni benda tiga
pembelajaran akan lebih dimensi yang
meningkatkan daya Tarik peserta merupakan representasi
didik. dari benda yang
a. Menurut Ahmad Rohani, sebenarnya. Seperti
Media adalah segala sesuatu contohnya: rumah
yang dapat di indera yang rumahan dan yang
berfungsi sebagai lainya.
perantara/sarana/alat untuk c. Benda grafis yakni
proses komunikasi proses gambar atau visual
belajar mengajar. yang penampilannya
Jadi pengertian media gambar tidak diproyeksikan.
adalah suatu bentuk visual yang d. Display yakni bahan
hanya dapat dilihat, namun tidak dari pameran yang
memiliki unsur suara atau audio. dipasang di tempat
Pengertian media gambar yang lain, tertentu.
Media gambar adalah segala
sesuatu yang bisa diwujudkan secara 3. Kelebihan dan Kekurangan
visual 2 dimensi sebagai pemikiran Media Gambar
atau curahan yang bermacam- Berikut ini terdapat beberapa
macam. kelebihan dan kekurangan media
gambar, terdiri atas:
2. Jenis Jenis Media Gambar a. Kelebihan media gambar,
Adapun macam-macam Jenis terdiri atas:
Media Gambar : 1) Sifatnya konkrit.
a. Realita yakni benda- Gambar/ foto lebih
benda yang nyata, realistis menunjukkan
digunakan sebagai pokok masalah
bahan belajar. Missal dibanding dengan
contohnya: media verbal semata.
pemandangan dari alam 2) Gambar dapat
dan lain sebagainya. mengatasai masalah
batasan ruang dan telanjang dapat
waktu. Tidak semua disajikan dengan jelas
benda, objek atau dalam bentuk gambar.
peristiwa dapat 4) Dapat memperjelas
dibawa ke kelas, dan suatu masalah, dalam
tidak selalu bisa, bidang apa saja dan
anak-anak dibawa ke untuk tingkat usia
objek tersebut. Untuk beberapa saja,
itu gambar atau foto sehingga dapat
dapat mengatasinya. mencegah atau
Air terjun niagara atau membetulkan kesalah
danau toba dapat pahaman.
disajikan ke kelas 5) Murah harganya,
lewat gambar atau mudah didapat,
foto. Peristiwa- mudah digunakan,
peristiwa yang terjadi tanpa memerlukan
di masa lampau, peralatan yang khusus
kemarin atau bahkan (Sadiman; 1996: 31).
menit yang lalu
kadang-kadang tak b. Kelemahan media gambar,
dapat dilihat seperti terdiri atas:
apa adanya. Gambar 1) Hanya menampilkan
atau foto sangat persepsi indera mata,
bermanfaat dalam hal ukurannya terbatas
ini. hanya dapat dilihat
3) Media gambar dapat oleh sekelompok
mengatasi siswa.
keterbatasan 2) Gambar
pengamatan kita. Sel diinterpretasikan
atau penampang daun secara personal dan
yang tak mungkin kita subyektif.
lihat dengan mata
3) Gambar disajikan BAB III
dalam ukuran yang METODE PENELITIAN
sangat kecil, sehingga
kurang efektif dalam A. Metode Penelitian
pembelajaran. Setiap penelitian memerlukan
metode penelitian sesuai dengan
C. Penerapan Media Gambar masalah yang ingin diteliti. Menurut
Dalam Melaksanakan Darmawan (2013:127) “metode
Pembelajaran IPS penelitian adalah cara yang
Menurut Muhadi (2008:89) digunakan oleh peneliti untuk dapat
media gambar merupakan media mendapatkan data dan informasi
visual yang penting dan mudah mengenai berbagai hal yang
didapat. Dikatakan penting sebab ia berkaitan dengan masalah yang
dapat mengganti kata verbal, diteliti”. Arikunto (2013:203),
mengkongkretkan yang abstrak, dan mengatakan bahwa metode
mengatasi pengamatan manusia. penelitian adalah cara yang
Menurut Sudjana (2005:68), media digunakan oleh peneliti dalam
gambar adalah media yang mengumpulkan data penelitiannya.
mengkombinasikan fakta dan Metode penelitian dapat diartikan
gagasan secara kuat dan jelas melalui sebagai cara ilmiah untuk
konbinasi pengungkapan kata kata mendapatkan data yang valid dengan
dengan gambar. Namun secara tujuan dapat ditemukan,
khusus media gambar berfungsi dikembangkan, dan dibuktikan suatu
untuk menarik perhatian, pengetahuan tertentu sehingga pada
memperjelas sajian ide, gilirannya dapat digunakan untuk
mengilustrasikan atau memberi memahami, memecahkan, dan
variasi pada fakta kemungkinan mengantisipasi masalah dalam
dilupakan atau diabaikan. bidang pendidikan (Sugiyono
2014:6).
Berdasarkan pendapat di atas
dapat disimpulakan bahwa metode
penelitian adalah cara peneliti secara
ilmiah untuk mendapatkan data Dalam penelitian ini, penulis
sehingga dapat memecahkan masalah menggunakan metode quasi
secara valid dapat dibuktikan eksperiment jenis nonequivalent
keberhasilannya. Oleh karena itu, control group design. Quasi
penulis menggunakan metode experiment ialah rancangan yang
penelitian kuantitatif dalam meliputi hanya satu kelompok atau
pelaksanaan penelitian. Metode satu kelas yang diberikan pra dan
penelitiasn kuantitatif adalah suatu paska uji.
pendekatan yang menghasilkan data Berdasarkan keterangan
berupa angka-angka dari hasil tes. tersebut, penelitian ini dilakukan
Metode penelitian kuantitatif untuk mengetahui penalaran
biasanya data penelitian berupa matematis siswa dengan
angka-angka dan analisis menggunakan model pembelajaran
menggunakan statistik. Metode penggunaan media gambar
penelitian kuantitatif biasanya
dipakai untuk menguji satu teori, B. Desain Penelitian
untuk menyajikan suatu fakta atau Desain penelitian merupakan
mendeskripsikan statistik, untuk cara-cara yang dipergunakan untuk
menunjukan hubungan antar mengumpulkan data penelitian
variabel, dan ada pula yang bersifat sehingga hasil penelitian dapat
mengembangkan konsep. dibuktikan. Campbell dan Stanley
Metode penelitian eksperimen dalam Arikunto (2013:123),
terbagi dalam tiga kelompok besar, mengatakan bahwa metode
yaitu pra-eksperimen, eksperimen, penelitian membagi jenis-jenis
dan eksperimen semu (quasi desain berdasarkan baik buruknya
experiment). Sugiyono (2014:107), eksperimen, atau sempurna tidaknya
mengatakan bahwa metode eksperimen terbagi menjadi dua,
penelitian eksperimen dapat diartikan yaitu pre-experimental design, true
sebagai metode penelitian yang experimental design. Penelitian ini
digunakan untuk mencari pengaruh menggunakan jenis penelitian
perlakuan tertentu terhadap yang lain eksperimen (Eksperimental
dalam kondisi yang terkendali. Research).
Penelitian ekperimen adalah membandingkan dengan keadaan
suatu penelitian yang menuntut sebelum diberi treatment. Desain ini
peneliti memanipulasi dan dapat digambarkan sebagai berikut
mengendalikan satu atau lebih (Sugiyono, 2015: 116)
variable bebas serta mengamati
variable terikat, untuk melihat
O1 X O2
perbedaannya atau suatu penelitian
yang melihat hubungan sebab akibat O3 O4
kepada dua atau lebih variable Gambar 3.1
dengan memberi perlakuan Nonequivalent
(treatment) kepeda kelompok Control Group
eksperimen. Untuk melihat Design
pengaruhnya, maka kelompok Keterangan:
eksperimen yang diberi treatment O1 : pre-test kelas
dibandingkan dengan kelompok eksperimen
eksperimen yang tidak diberi O3 : pre-test kelas
treatment, kelompok ini biasa disebut kontrol
kelompok kontrol. O2 : Post-test
Quasi experimental design kelas eksperimen
disebut juga dengan eksperiman O4 : Post-test
semu. Pada penelitian ini kelas kontrol
menggunakan nonequivalent control X :Treatment
group design. Desain ini hampir
sama dengan pretest-posttest control
group design, hanya pada desain ini
kelompok eksperimen maupun
kelompok control tidak dipilih secara
random. Pada disain ini pretest akan
diberikan sebelum dilakukan untuk
mengetahui keadaan awal, sehingga
hasil setelah diberi treatment dapat
diketahui lebih akurat karena dapat
BAB IV penerapan media gambar dikelas
HASIL PENELITIAN DAN eksperimen dan penerapan model
PEMBAHASAN pengajaran langsung atau
konvensional di kelas kontrol, maka
A. Hasil Penelitian penulis memberikan tes akhir
1. Deskripsi Data (posttest) dengan soal yang sama
Penelitian ini dilakukan di untuk ke dua kelas tersebut.
Sekolah Dasar Negeri Adapun instrumen tes yang
Karangpawitan 1 terdapat dua digunakan dalam penelitian ini
kelompok siswa di kelas V, yaitu berupa soal pilihan ganda yang
kelas V A sebagai kelas eksperimen berjumlah 25 soal dengan 4 alternatif
dan V B sebagai kelas kontrol. jawaban yaitu a, b, c, dan d.
Sampel yang digunakan sebanyak Pembuatan soal difokuskan pada
siswa, dengan keterangan siswa kelas konsep sumber daya alam di
eksperimen dan siswa kelas kontrol. lingkungan setempat. Instrumen tes
Kelas V A sebagai kelas eksperimen yang digunakan telah memenuhi
melaksanakan pembelajaran IPS syarat dalam kelayakan instrumen
dengan menggunakan media gambar. seperti uji validitas, reliabilitas, taraf
Sedangkan kelas V B sebagai kelas kesukaran, dan daya pembeda.
kontrol melaksanakan pembelajaran Berdasarkan hasil tes mata
IPS melalui pembelajaran langsung. pelajaran IPS pada pemahaman
Konsep yang diajarkan adalah konsep sumber daya alam di
konsep persebaran sumber daya alam lingkungan setempat di kelas
di lingkungan setempat.Untuk itu, eksperimen dan kelas kontrol, maka
sebelum diberikan perlakuan, deskripsi data yang diperoleh sebagai
peneliti memberikan tes awal berikut:
(pretest) pada kedua kelompok kelas
dengan soal yang sama untuk a. Deskripsi Nilai Pretest
mengetahui pemahaman awal siswa Kelas Eksperimen dan Kelas
tentang konsep persebaran sumber Kontrol
daya alam di lingkungan setempat. Sebelum diberikan
Setelah diberikan perlakuan berupa perlakuan, peneliti memberikan tes
awal (pretest) pada siswa kelas Sedangkan pemerolehan nilai pretest
eksperimen dan siswa kelas kontrol tertinggi pada kelas eksperimen
dengan soal yang sama. adalah sebesar 87 dan nilai terendah
Deskripsi data statistik nilai adalah sebesar 48.
pretest yang diperoleh siswa kelas
eksperimen adalah sebagai berikut: Tabel 4.2
Distribusi Frekuensi Nilai Pretest
Tabel 4.1 Kelas Eksperimen
Deskripsi Data Statistik Nilai
Pretest Kelas Eksperimen Frequ Perce Valid Cumulat
ency nt Percent ive
Valid 25 Percent
N
Missing 0 48 1 4.0 4.0 4.0
Mean 74.20 65 2 8.0 8.0 12.0
Median 75.00 66 2 8.0 8.0 20.0
Mode 75
67 1 4.0 4.0 24.0
Std. Deviation 8.803
68 1 4.0 4.0 28.0
Variance 77.500
70 2 8.0 8.0 36.0
Range 39
Minimum 48 75 5 20.0 20.0 56.0

Maximum 87 76 1 4.0 4.0 60.0


Vali
Sum 1855 77 2 8.0 8.0 68.0
d
78 2 8.0 8.0 76.0
Berdasarkan tabel 4.1, maka 82 1 4.0 4.0 80.0
dapat diperoleh data sebanyak 25 84 1 4.0 4.0 84.0
dengan jumlah 1855. Nilai rata-rata
85 2 8.0 8.0 92.0
kelas eksperimen sebesar 74,20,
86 1 4.0 4.0 96.0
dengan variance 77,500 dan standar
87 1 4.0 4.0 100.0
Deviation sebesar 8,803. Selanjutnya
Tot
nilai tengah pada kelas eksperimen 25 100.0 100.0
al
sebesar 75,00, dengan nilai modus
sebesar 75, dan range sebesar 39.
Adapun data statistik nilai
pretest kelas eksperimen dalam
bentuk distribusi frekuensi dapat
dilihat sebagai berikut:

Berdasarkan tabel 4.2 di atas,


maka dapat diketahui bahwa
perolehan nilai pretest kelas
eksperimen dengan nilai terendah
yang diperoleh siswa adalah 48
dengan frekuensi 1 siswa. Sedangkan
nilai tertinggi yang diperoleh siswa
adalah 87 dengan frekuensi 1 siswa.
Nilai lainya yaitu 65 dan 66 memiliki
frekuensi 2 siswa, 1 siswa memiliki Gambar 4.1
nilai 67, 68 dan 2 siswa memiliki Histogram Distribusi Frekuensi
nilai 70. Sedangkan 5 siswa Nilai Pretest Kelas Eksperimen
mendapat nilai 75, 1 siswa mendapat
nilai 76, 2 siswa mendapat nilai 77
dan 78. 1 siswa mendapat nilai 82
dan 84, 2 siswa mendapat nilai 85
dan 1 siswa mendapat nilai 86.
Perolehan nilai pretest sekitar 72%
dari seluruh jumlah siswa atau
sebanyak 18 siswa memperoleh nilai
diatas rata-rata, sedangkan 7 siswa
masih dibawah rata-rata sebesar
28%.

Selanjutnya diskripsi data


statistik nilai pretest kelas kontrol
dapat dilihat pada tabel sebagai
berikut:
BAB V 1. Media gambar dapat
SIMPULAN DAN SARAN diterapkan sebagai salah satu
referensi media dalam
A. Simpulan upaya untuk meningkatkan
Berdasarkan hasil analisis dan pemahaman konsep
pembahasan dalam penelitian pembelajaran pada siswa,
mengenai pengaruh penggunaan khususnya pada mata
media gambar terhadap pemahaman pelajaran IPS.
konsep pembelajaran IPS pada siswa 2. Estimasi alokasi waktu
kelas V SDN 1 Karangpawitan pembelajaran harus
Tahun Pelajaran 2019/2020, maka direncanakan dengan baik
penulis menarik kesimpulan bahwa agar dapat meminimalisir
media gambar berpengaruh terhadap waktu yang kurang efektif.
pemahaman konsep IPS. Hal ini 3. Pihak sekolah hendaknya
dapat dilihat dari rata-rata posttest melakukan pengayaan
siswa kelas eksperimen sebesar terhadap fasilitas terkait
75,58, sedangkan untuk rata-rata media pembelajaran untuk
posttest siswa kelas kontrol sebesar menunjang mutu pendidikan.
68,30.

B. Saran
Berdasarkan beberapa temuan
yang diperoleh selama penelitian,
maka penulis
mengajukan beberapa saran yang
diharapkan mampu memperbaiki
berbagai kekurangan selama
penelitian berlangsung, yaitu:

You might also like