Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 6

Nama : Riri Dwi Aprilia

Npm : 1943050022
Radio Farmasi

Radionuklida (nuklida radioaktif, radioisotop atau isotop radioaktif) adalah


suatu isotop memancarkan zat radioaktif atau memiliki energi nuklir yang berlebih, sehingga
membuatnya tidak stabil. Radionuklida dapat memancarkan radiasi seperti partikel
alfa, partikel beta, atau sinar gamma.
Radionuklida dapat terbentuk secara alamiah ataupun sengaja dibuat oleh manusia dengan
menggunakan reaktor nuklir, akselerator partikel, atau generator radionuklida.

Alami
Radionuklida di alami terbagi dalam tiga kategori, yaitu radionuklida primordial,
radionuklida sekunder, dan radionuklida kosmogenik.
Nuklida primordial atau isotop primordial adalah nuklida yang ditemukan di bumi yang telah
ada saat sejak sebelum bumi ini terbentuk.Nuklida ini masih ada karena memiliki waktu
paruh yang sangat lama, sehingga belum sepenuhnya membusuk. Radionuklida primordial
diproduksi dalam nukleosintesis bintang dan ledakan supernova bersama dengan nuklida
stabil. Ada 254 nuklida primordial stabil dan 32 nuklida primordial radioaktif, tetapi hanya
ada 80 unsur stabil primordial (1 hingga 82, yaitu hidrogen melalui timbal, eksklusif 43 dan
61, teknesium dan prometium) dan tiga elemen primordial radioaktif (bismut, torium, dan
uranium). Bismut memiliki waktu paruh yang sangat lama, sehingga sering digolongkan
dengan 80 elemen stabil primordial.
Radionuklida sekunder adalah isotop radiogenik yang berasal dari peluruhan radionuklida
primordial. Radionuklida sekunder memiliki waktu paruh yang lebih pendek dibanding
dengan radionuklida primordial. Radionuklida ini muncul dalam rantai peluruhan isotop
primordial thorium-232, uranium-238, dan uranium-235. Contohnya yaitu termasuk isotop
alami polonium dan radium.
Nuklida kosmogenik atau Isotop kosmogenik adalah isotop yang dihasilkan oleh interaksi
sinar kosmik dengan inti atom.Nuklida kosmogenik diproduksi di meteorit dan bahan luar
angkasa lainnya yang berada di atmosfer bumi.Contohnya karbon-14 yang dihasilkan oleh
reaksi 14N (n,p) 14C dan terbentuk di atmosfer akibat dari sinar kosmik.
Sintesis atau buatan
Selain terbentuk secara alami, radionuklida juga dapat terbentuk secara sintetis atau buatan
dengan menggunakan reaktor nuklir, akselerator partikel, atau generator
radionuklida. Contohnya yaitu technetium-95 dan promethium-146. Banyak di antaranya
ditemukan di perakitan bahan bakar bekas (nuklir).
Dalam proses pembentukan radionuklida, reaktor nuklir adalah yang paling cocok digunakan
untuk memproduksi radioisotop kaya neutron, contohnya molibdenum-99. Sedangkan
siklotron paling cocok digunakan untuk memproduksi radioisotop kaya proton, contohnya
fluor-18.
Penerapan radionuklida
Beberapa penerapan radionuklida dalam berbagai bidang, diantaranya yaitu :

Radioterapi sinar eksternal


Bidang pengobatan
Penggunaan kobalt-60 pada mesin teleterapi (radioterapi sinar eksternal), menghasilkan
pancaran sinar gamma yang diarahkan ke tubuh pasien untuk menghilangkan sel-sel kanker
atau tumor.
Radioaktif yodium-131 atau I-131 yang digunakan dalam kanker tiroid dan hipertiroidisme
akibat hormon tiroksin yang terlalu banyak.
Teknesium-99m (Tc-99m) adalah isotop yang biasa digunakan dalam sejumlah pemindaian
pencitraan diagnostik medis. Salah satu alasannya yaitu karena memiliki waktu paruh yang
sangat cocok atau ideal bagi penyelidikan penyakit dalam tubuh manusia. Apabila waktu
paruh terlalu kecil, maka radioisotop terlalu sulit untuk dideteksi (setelah disuntikkan, tidak
lama kemudian akan hilang kereaktifannya). Sedangkan apabila radioisotop yang disuntikkan
memiliki waktu paruh yang besar, maka akan berbahaya bagi tubuh. Teknesium-99m dapat
untuk mendeteksi berbagai kondisi termasuk cedera, infeksi, tumor, penyakit jantung,
kelainan tiroid, kondisi ginjal, mendeteksi stroke, dan penyakit demensi. Sifat radioaktif
teknesium-99m juga dapat digunakan untuk mengidentifikasi kelenjar getah bening utama
yang mengeringkan kanker, seperti kanker payudara atau melanoma.
Bidang Industri
Bidang industri menggunakan radionuklida dalam berbagai cara untuk meningkatkan
produktivitas dan dalam beberapa kasus, digunakan untuk mendapatkan informasi yang tidak
dapat diperoleh dengan cara lain. Salah satu contoh penerapannya yaitu industrial
tracers. Radioisotop digunakan oleh produsen sebagai pelacak untuk memantau aliran fluida
dan filtrasi, mengukur keausan mesin atau korosi peralatan, dan juga untuk mendeteksi pipa
air yang tersumbat atau mengalami kebocoran pada pipa minyak. Pelacak radioaktif
(radiotracers) juga digunakan dalam industri minyak dan gas untuk membantu menentukan
luasnya ladang minyak.
Bidang pangan dan pertanian
Penerapan radionuklida dalam iridiasi makanan, yang dilakukan dengan cara penyinaran
terhadap pangan baik dengan menggunakan zat radioaktif maupun akselerator, sehingga
bakteri dapat terbunuh akibat terpapar oleh sinar gamma. Proses ini dapat untuk mencegah
terjadinya pembusukan dan kerusakan pangan serta meningkatkan umur simpan dari produk
makanan.
Diketahui bahwa sekitar 25% hingga 30% dari makanan yang dipanen mengalami
pembusukan sebelum dapat dikonsumsi. Masalah tersebut terutama terjadi di negara-negara
yang panas dan lembab. Sebagian besar negara-negara di dunia, melakukan peningkatan
penggunaan teknologi iradiasi untuk mengawetkan makanan. Lebih dari 60 negara di seluruh
dunia telah memperkenalkan peraturan yang memungkinkan penggunaan iradiasi untuk
produk makanan, termasuk rempah-rempah, biji-bijian, buah, sayuran, dan juga daging.
Langkah ini dapat menjadi alternatif pengawetan makanan dengan cara fumigan kimiawi—
yang berpotensi berbahaya ketika digunakan untuk membasmi serangga dari biji-bijian
kering, kacang-kacangan, buah, dan rempah-rempah.
Pesawat luar angkasa

Pemeriksaan RTG pesawat ruang angkasa Cassini sebelum diluncurkan


Radionuklida digunakan untuk menyediakan tenaga atau sumber daya pesawat ruang
angkasa, terutama melalui generator termoelektrik radioisotop (RTG) dan unit pemanas
radioisotop (RHU). Radioisotopic Thermoelectric Generators (RTG) menggunakan panas
yang dihasilkan oleh peluruhan radioaktif untuk menghasilkan tenaga listrik dan sering
menggunakan isotop plutonium sebagai sumber panas. RTG telah menjadi sumber daya
utama oleh antariksa Amerika Serikat sejak tahun 1961.
Satu-satunya radioisotop yang cocok memenuhi kriteria dasar untuk digunakan dalam misi
luar angkasa adalah plutonium-238. Plutonium-238 memiliki waktu paruh 88 tahun dan
kepadatan daya tinggi, serta telah terbukti menjadi sumber panas yang sangat andal dan aman
di lebih dari dua lusin misi luar angkasa Amerika Serikat selama 50 tahun terakhir.
Bidang lain
Dalam ilmu ekologi, radionuklida digunakan untuk melacak dan menganalisis polutan dan
mempelajari pergerakan air permukaan. Selain itu juga dapat digunakan untuk mengukur
limpasan air dari hujan maupun salju, serta dapat digunakan untuk mengukur laju aliran
sungai.
Ahli geologi biasanya menggunakan metode penanggalan radiometrik,
berdasarkan peluruhan radioaktif alami dari unsur-unsur tertentu seperti kalium dan karbon,
yang digunakan untuk memperkirakan atau mengetahui tanggal terjadinya suatu peristiwa di
masa lampau. Ahli geologi juga menggunakan metode lain seperti resonansi paramagnetik
elektron dan thermoluminescence untuk menentukan usia batuan maupun fosil.
Contoh
Tabel berikut mencantumkan properti radionuklida terpilih yang mengilustrasikan berbagai
propertinya
DE Elektronvol Cara
Isotop Z N Waktu paruh DM
t pembentukan

Tritium (3H) 1 2 12,3 β− 19 Kosmogenik

Berilium-10 4 6 1,387,000 tahun β− 556 Kosmogenik

Karbon-14 6 8 5,700 tahun β− 156 Kosmogenik

Fluor-18 9 9 110 menit β+, EC 633/1655 Kosmogenik

1
Aluminium-26 13 717,000 tahun β+, EC 4004 Kosmogenik
3

1
Klorin-36 19 301,000 tahun β−, EC 709 Kosmogenik
7

1
Kalium-40 21 1.24×109 tahun β−, EC 1330 /1505 Primordial
9

2
Kalsium-41 21 99,400 tahun EC Kosmogenik
0

2
Kobalt-60 33 5,3 tahun β− 2824 Sintesis
7

3 Produk fisi
Strontium-90 52 28,8 tahun β− 546
8 nuklir

4 Produk fisi
Technetium-99 56 210,000 tahun β− 294
3 nuklir

Teknesium- 4
56 6 jam γ,IC 141 Sintesis
99m 3

5 15,700,000
Yodium-129 76 β− 194 Kosmogenik
3 tahun

5 Produk fisi
Yodium-131 78 8 hari β− 971
3 nuklir

5 Produk fisi
Xenon-135 81 9,1 jam β− 1160
4 nuklir

5 Produk fisi
Cesium-137 82 30,2 tahun β− 1176
5 nuklir
Gadolinium- 6
89 240 hari EC Sintesis
153 4

8
Bismuth-209 126 2.01×1019 tahun α 3137 Primordial
3

8 Produk
Polonium-210 126 138 hari α 5307
4 peluruhan

8 Produk
Radon-222 136 3,8 hari α 5590
6 peluruhan

9
Thorium-232 142 1.4×1010 tahun α 4083 Primordial
0

9
Uranium-235 143 7×108 tahun α 4679 Primordial
2

9
Uranium-238 146 4.5×109 tahun α 4267 Primordial
2

9
Plutonium-238 144 87,7 tahun α 5593 Sintesis
4

9
Plutonium-239 145 24,110 tahun α 5245 Sintesis
4

Amerisium- 9
146 432 tahun α 5486 Sintesis
241 5

Kalifornium- 9
154 2,64 tahun α/SF 6217 Sintesis
252 8

Ketarangan
Z  =  nomor atom
N  =  jumlah neutron
DM = mode peluruhan
DE = energi peluruhan
EC =  penangkapan elektron
Pendeteksi asap rumah tangga
Radionuklida sering digunakan di dalam detektor asap rumah. Radionuklida yang digunakan
adalah amerisum-241
Dampak atau pengaruh
Radionuklida yang masuk ke lingkungan memiliki risiko berbahaya sebagai kontaminasi
radioaktif. Radionuklida tersebut juga dapat menyebabkan kerusakan apabila digunakan
secara berlebihan, sehingga makhluk hidup yang terpapar dapat keracunan radiasi.
Potensi kerusakan kesehatan akibat paparan radionuklida bergantung pada sejumlah faktor,
dan dapat merusak fungsi jaringan atau organ. Contohnya pada manusia, paparan radiasi
dapat mengakibatkan kulit menjadi kemerahan dan rambut rontok, bahkan dapat
menimbulkan luka bakar radiasi dan sindrom radiasi akut. Selain itu, paparan radiasi dalam
jangka panjang dapat menyebabkan sel rusak dan bahkan menyebabkan kanker. Tanda-tanda
sel kanker mungkin baru muncul bertahun-tahun atau bahkan puluhan tahun setelah terpapar.
Risiko paparan radiasi tersebut berisiko lebih tinggi untuk anak-anak dan remaja, karena
mereka secara signifikan lebih sensitif terhadap paparan radiasi dibandingkan orang dewasa.
Contoh lain yaitu pancaran radiasi memiliki efek positif pada pertumbuhan tanaman pada
tingkat radiasi yang lebih rendah, tapi dapat menimbulkan efek berbahaya pada tingkat tinggi.
Tanaman membutuhkan beberapa jenis radiasi non-pengion seperti sinar matahari dalam
proses fotosintesis. Meskipun radiasi matahari tersebut sangat penting untuk kelangsungan
hidup tumbuhan, namun beberapa bentuk radiasi non-pengion dan pengion lainnya dapat
merusak tumbuhan. Radiasi juga dapat mengganggu resistensi stomata. Stomata merupakan
lubang udara kecil di dalam daun tanaman yang juga berperan dalam mengontrol air. Apabila
terjadi banyak penguapan karena radiasi intens. Kemudian apabila stomata tidak dapat
terbuka dalam jangka waktu yang lama, maka pertumbuhan tanaman akan terhambat.

You might also like