Kreasi Tari Nusantara

You might also like

Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 6

KREASI TARI NUSANTARA

NAMA : MEYSHA ANDIANOVI PUTRI HARI, TANGGAL : SENIN,


25 SEPT 2022

KELAS : 6 R.3 SENI BUDAYA DAN PRAKARYA

Tari Tor Tor adalah tarian daerah yang


berasal dari Sumatra Utara, tepatnya daerah
Danau Toba di Tapanuli. Tarian suku Batak ini
biasanya dilakukan pada ritual-ritual tertentu,
yakni pesta pernikahan, kematian, syukuran,
sampai upacara penyembuhan orang sakit.
Tarian ini biasanya juga diiringi oleh alat
musik tradisional, yakni Magondangi.

Tari piring adalah tarian daerah yang berasal dari Minangkabau yang memiliki ciri khas
dimana penari membawa piring saat menari. Tarian ini biasanya terdiri dari 3 sampai 5 orang
dengan diiringi alunan alat musik tradisional Minangkabau, Bonang dan Saluang.

MEYSHA ANDIANOVI PUTRI – KELAS 6 R.3


Penari biasanya menggunakan kostum khas minangkabau dengan hiasan kepala yang
meruncing, gelang lonceng di kaki, dan membawa dua hingga tiga piring di tangannya. Tari
piring memiliki makna simbolis dari persembahan hasil panen kepada sang pencipta. Ini
adalah bentuk rasa syukur masyarakat Minangkabau atas rezeki yang Tuhan mereka berikan.

Tari Kancet Ledo atau Tari Gong


adalah tarian daerah yang berasal dari
Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur.
Kostum yang dikenakan penari Kancet
Ledo sangatlah unik, yakni pakaian
adat Dayak Kenyah yang akan menari
di atas gong. Makna dari tarian ini
adalah keseimbangan dalam hidup
yang disimbolkan dengan karakter
wanita dayang yang cantik, pandai,
dan anggun.

MEYSHA ANDIANOVI PUTRI – KELAS 6 R.3


Tokoh kemerdekaan

MOHAMAD IBNU SAYUTI

PERAN DALAM KEMERDEKAAN INDONESIA :

Mohamad Ibnu Sayuti atau yang lebih dikenal sebagai Sayuti Melik, dicatat dalam sejarah
Indonesia sebagai pengetik naskah proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia.

BIOGRAFI KH HASYIM ASY’ARI


MEYSHA ANDIANOVI PUTRI – KELAS 6 R.3
SILSILAH KELUARGA

KH Hasyim Asy'ari lahir di Gedang, Kabupaten Jombang, pada 14 Februari 1871. Beliau
adalah putra ketiga dari 11 bersaudara, anak dari pasangan Kiai Asy'ari dan Nyai Halimah. KH
Hasyim Asy'ari merupakan campuran dua darah atau trah, yaitu darah biru (ningrat, priyayi,
keraton), dan darah putih (kalangan tokoh agama, kiai, santri).

Namanya tidak dapat dipisahkan dari riwayat Kerajaan Majapahit dan Kerajaan Demak. Dari
silsilah keturunan ayahnya, nasab KH Hasyim Asy'ari bersambung kepada Maulana Ishak
hingga Imam Ja'tar Shadiq bin Muhammad Al-Bagir. Sedangkan dari jalur ibu, nasabnya
bersambung kepada pemimpin Kerajaan Majapahit, Raja Brawijaya VI, yang berputra Karebet
atau Jaka Tingkir.

KH Hasyim Asy'ari menikah tujuh kali dan semua istrinya adalah putri dari ulama. Salah satu
putranya, KH Abdul Wahid Hasyim adalah salah satu perumus Piagam Jakarta yang
kemudian menjadi Menteri Agama. Sementara cucunya, Abdurrahman Wahid atau yang
akrab disapa dengan Gus Dur menjadi Presiden Republik Indonesia yang ketiga.

MASA PENDIDIKAN

MEYSHA ANDIANOVI PUTRI – KELAS 6 R.3


Di bidang pendidikan, KH Hasyim Asy'ari terkenal memiliki keinginan kuat untuk
mendapatkan ilmu sebanyak-banyaknya. Sejak kecil hingga berusia 14 tahun, beliau
mendapatkan pendidikan langsung dari ayah dan kakeknya, Kiai Usman, yang juga pemimpin
Pesantren Nggedang di Jombang.

Setelah itu, KH Hasyim Asy'ari menimba ilmu dari berbagai pesantren di Jawa dan
melanjutkan pendidikannya ke Mekah pada 1892. Guru KH Hasyim Asy'ari di antaranya,
Syekh Ahmad Khatib Minangkabau, Syekh Muhammad Mahfudz at-Tarmasi, Syekh Ahmad
Amin Al-Aththar, Syekh Ibrahim Arab, Syekh Said Yamani, Syekh Rahmaullah, Syekh Sholeh
Bafadlal, Sayyid Abbas Maliki, Sayyid Alwi bin Ahmad As-Saqqaf, Sayyid Husein Al-Habsyi,
Syekh Nawawi al-Bantani, Syekh Shata, dan Syekh Daghastani.

KH HASYIM ASY’ARI SEBAGAI PEJUANG ISLAM

Perjuangan KH Hasyim Asy'ari untuk Islam dimulai ketika mendirikan Pondok Pesantren
Tebuireng pada 1899. Pesantren ini awalnya sangat kecil, hingga akhirnya berkembang dan
menjadi pesantren terbesar di Jawa pada awal abad ke-20. Kemudian pada 31 Januari 1926,
KH Hasyim Asy'ari dan beberapa ulama mendirikan Nahdatul Ulama (NU).

Berdirinya NU dilatarbelakangi oleh situasi dunia Islam kala itu yang sedang dilanda
pertentangan paham. NU hadir dengan pemikiran lebih moderat sehingga membuat
interaksi dan komunikasi dunia Islam menjadi lebih mudah.

PERJUANGAN KH HASYIM ASY’ARI UNTUK INDONESIA

Perjuangan KH Hasyim Asy'ari untuk Indonesia juga dimulai dengan mendirikan Pesantren
Tebuireng. Seperti diketahui, lokasi pesantren tersebut hanya berjarak 5 mil dari pabrik gula
Cukir, yang didirikan oleh pemerintah kolonial pada 1835.

Pesantren Tebuireng merupakan bentuk perlawanan atas modernisasi dan industrialisasi


penjajah untuk memeras rakyat. Beliau juga dengan tegas menolak medali kehormatan dari
Belanda dan mengeluarkan fatwa haram bagi rakyat Indonesia yang pergi haji dengan

MEYSHA ANDIANOVI PUTRI – KELAS 6 R.3


fasilitas dari Belanda. Karena sikap kerasnya, KH Hasyim Asy'ari pernah akan dibunuh dan
pesantrennya dibakar habis.

Sementara pada masa pendudukan Jepang, beliau pernah ditangkap karena menolak
melakukan penghormatan ke arah Tokyo setiap pagi.

Perjuangan KH Hasyim Asy'ari untuk Indonesia berlanjut saat Belanda dengan membonceng
NICA kembali bermaksud menjajah nusantara. KH Hasyim Asy'ari bersama para ulama
mengeluarkan resolusi jihad yang berhasil memunculkan gerakan perlawanan terhadap
Belanda dan sekutu. Salah satunya pertempuran di Surabaya pada 10 November 1945.

KH Hasyim Asy'ari wafat pada 21 Juli 1947, dan pada 1964 beliau ditetapkan sebagai
Pahlawan Pergerakan Nasional.

MEYSHA ANDIANOVI PUTRI – KELAS 6 R.3

You might also like