Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 9

BARON TECHNOPARK SEBAGAI KAWASAN WISATA EDUKASI DENGAN

PENDEKATAN ARSITEKTUR EKOLOGI


Maria Ulfiatun Rohmah, Musyawaroh, Ummul Mustaqimah
Program Studi Arsitektur
Universitas Sebelas Maret Surakarta
Email : maria.ulfiatunr@gmail.com

Abstract: Designing of Baron Technopark based on the efforts from government Gunung Kidul in
improving competitiveness for the community as well as the potential of natural resources found on
Baron Beach. The purpose of this designing is to design container research and development of
renewable energy and container of science and technology with effective, recreational and
informative for the public like industry, researchers, educators and the general public. The main
problem of this design is able to support the fulfillment of the needs of science and technology for the
general public and also serves as an educational tourist attraction by paying attention to the concept
of Ecological Architecture. Ecological Architecture is applied to the arrangement of buildings,
building form, building color selection, materials, types of plants and utilities buildings. The result
of this design from applying Ecological Architecture is to obtain building shape based on ecological
prinsiples, the material used is a material that does not have a negative impact on the environment,
the choice of plants that includes four elements of Ecological Architecture (air, water, fire and
earth) and the application of Ecological Architecture on water utilities, electricity and articial air.

Keywords: Ecological Architecture, Baron Technopark, Renewable Energy, Educational Tourist,


Gunung Kidul.

1. PENDAHULUAN Perumahan Dan Energi Sumber Daya


Menurut pasal 14 Undang-undang No Mineral, 2006).
18 Tahun 2002, peningkatan daya saing Pantai Baron adalah salah satu
menggunakan peran ilmu pengetahuan pantai yang terletak di wilayah
dan teknologi, memerlukan sarana dan Kabupaten Gunung Kidul. Pantai Baron
prasarana yang bukan saja menjadi memiliki energi gelombang sebesar 2193
tanggung jawab pemerintah melainkan joule dan termasuk ke dalam kelas energi
juga pihak swasta dan peran aktif dari gelombang kuat. Kuat energi gelombang
masyarakat. laut tidak lepas dari kontribusi angin
Aspek pendidikan yang berkaitan yang berhembus pada Pantai. Hembusan
dengan ilmu pengetahuan dan teknologi angin pada Pantai Baron mempunyai
pada Kabupaten Gunung Kidul Provinsi kecepatan 44,2 m/s.
D.I. Yogyakarta memerlukan perhatian Sejak awal 2000-an, BPPT telah
lebih tinggi. Gagasan tersebut menjadikan daerah Baron sebagai pusat
ditindaklanjuti dengan suatu rencana penelitian dan pengembangan energi
kegiatan yang jelas melalui interaksi dan terbarukan. Pada Pantai Baron dibangun
dan diuji beberapa demo pembangkit
koordinasi antar pemangku kepentingan
listrik tenaga hybrida skala 1 Kva,
yang diwadahi secara interaktif, rekreatif,
pembangkit listrik tenaga angin dan
informatif dan edukatif. Salah satu usaha pembangkit listrik tenaga samudra
mendekatkan kelompok lembaga dengan teknologi Oscillating Water
riset/akademisi, kelompok bisnis, dan Column (OWC). Direktur PTKKE BPPT
pemerintah adalah menggunakan wahana (Pusat Teknologi Konversi dan
yang tepat, yaitu pembangunan Konservasi Energi Badan Pengkajian dan
Technopark (Dinas Pekerjaan Umum, Pengembangan Teknologi)
mensinergikan potensi-potensi tersebut
Arsitektura, Vol. 13, No. 2, Oktober 2015

menjadi sebuah atraksi terpadu dalam Kemudian akan ditransformasikan ke


bentuk kawasan yang diberi nama Taman bentuk yang diinginkan sesuai dengan
Teknologi Energi Terbarukan Baron atau tema yang digunakan, yaitu Baron
Baron Technopark. Technopark dengan pendekatan Arsitektur
Berdasarkan hasil dari evaluasi purna Ekologi.
huni (Lampiran 1), kawasan Baron
Technopark memerlukan upaya penataan 3. ANALISIS
dan perubahan desain. Penataan kawasan 3.1 Analisis Peruangan
Baron Technopark berupa pengolahan Analisis kebutuhan ruang bertujuan
tapak, penambahan fasilitas kawasan untuk mengetahui jenis-jenis ruang yang
Baron Technopark, pengolahan masa dibutuhkan oleh Baron Technopark.
bangunan. Penataan dan perubahan Ruangan-ruangan tersebut diperoleh dari
desain dimaksudkan untuk menghasilkan pelaku dan kegiatan manusia (lihat Tabel
Baron Technopark yang mampu 1).
mewadahi kegiatan edukasi yang bersifat Tabel 1. Kebutuhan Ruang
rekreatif dan informatif. Pelaku Bentuk kegiatan Keb. ruang
Baron Technopark memanfaatkan dan Kegiatan Penelitian dan pengembangan
memaksimalkan potensi alam di sekitar Peneliti - Melakukan penelitian - Laboratorium
lokasi perencanaan. Potensi alam yang - Menerima tamu - Ruang transaksi
- Melakukan rapat - Ruang rapat
dimanfaatkan adalah energi surya, energi
- Melakukan seminar - Ruang seminar
angin, dan energi gelombang laut sebagai Kegiatan Wisata
sumber penghasil energi listrik dan Pengunjung - Wisata alam - Gasebo pantai,
digunakan sebagai sumber energi listrik - Wisata edukasi gardu pandang
- Membaca buku - Visitor center
pada kawasan Gunung Kidul. Sistem (ruang pamer,
Baron Technopark yang merupakan ruang peragaan
kawasan pemanfaatan energi terbarukan teknologi, ruang
selaras dengan konsep Arsitektur audio visual)
- Perpustakaan
Ekologi. Arsitektur Ekologi Kegiatan Penunjang
menggunakan bahan alami dan Penyewa - Membuka lapak - Commercial
memanfaatkan sumber daya alam yang lapak - Keg.Makan/ minum shop
dapat diperbaharui di mana sumber - Beribadah - Restaurant
energi. - Musholla
Pengelola - Beribadah - Musholla
2. METODE perkantoran - Keg. Makan/minum - Restaurant
Penelusuran masalah dimulai dengan Peneliti - Beribadah - Musholla
- Keg. Makan/minum - Restaurant
melalukan evalusi purna huni pada Pengunjung - Beribadah - Musholla
kawasan Baron Technopark yang sudah - Keg. Makan/minum - Restaurant
ada. Setelah permasalahan ditemukan, - Membeli souvenir - Commercial
shop
dilakukan analisis perencanaan (building Penyewa - Beribadah - Musholla
concept) yaitu mengidentifikasi masalah lapak - Keg.Makan/minum - Restaurant
yang ada berdasarkan konsep desain. Servis
Permasalahan yang terdapat pada Baron Pengelola - Melakukan kegiatan - Janitor
servis servis - Gudang
Technopark akan diselesaikan dengan Kegiatan Pengelolaan
pendekatan Arsitektur Ekologi. Arsitektur Pengelola - Mengelola technopark - Front office / r.
Ekologi menjadi batasan dalam - Menerima tamu Informasi
perancangan, seperti pemilihan bentuk - Melakukan kegiatan - R.pengelola
administrasi, teknis - Gudang
dasar bangunan, pemilihan material, dan MEE - Ruang MEE
utilitas dan tampilan bangunan.
Setelah melakukan analisis, tahap
selanjutnya yaitu melakukan tahap 3.2 Analisis Tapak
sintesis, yaitu tahap penggabungan dari Berdasarkan RTRW Kabupaten Gunung
referensi dan hasil analisa fakta lapangan Kidul tahun 2011-2031, rencana
sehingga akan mendapatkan kesimpulan pembangunan technopark terdapat di
untuk memperolah konsep perancangan.
Maria Ulfiatun Rohmah, Musyawaroh, Ummul Mustaqimah, Baron Technopark sebagai Kawasan …

Semenanjung Parang Racuk, Pantai 3.4 Analisis View


Baron. Kawasan Baron Technopark merupakan
Kawasan Baron sesuai untuk dijadikan kawasan wisata edukasi. Analisa view
sebagai kawasan pengembangan tapak pada kawasan Baron Technopark
teknologi terbarukan berdasarkan perlu dipertimbangkan untuk
kecepatan angin dan kuat gelombang mendapatkan view-view menarik yang
laut. ada di sekitar tapak. Bagian selatan dan
Batas kawasan terdiri dari: sebelah utara barat tapak memiliki view ke arah laut.
tapak berupa perkebunan, sebelah View pada bagian tersebut merupakan
selatan, timur dan barat tapak berupa laut view yang menarik untuk dinikmati
(lihat Gambar 1). (Lihat Gambar 3).

Gambar 3. Analisa View


Gambar 1. Batas-batas Tapak
3.5 Analisis Penyinaran Matahari
3.3 Analisis Pencapaian Panas matahari paling besar didapat pada
Kawasan Baron Technopark hanya bagian barat dan timur tapak, sesuai
dapat dituju melalui jalan Kesombo. peredaran matahari. Sisi kawasan yang
Baron Technopark hanya memiliki satu mendapat penyinaran matahari paling
akses menuju kawasan yaitu berupa optimal dimanfaatkan sebagai area
main entrance (lihat Gambar 2). Jalan pemanfaatan sumber energi matahari
Kesombo memiliki lebar lebih kurang 5 (photovoltaic) (lihat Gambar 4). Sinar
meter, sehingga tidak bisa dilewati oleh matahari yang berlebihan pada bangunan
dua kendaraan besar sekaligus. dapat diatasi dengan mengatur perletakan
Transportasi yang digunakan oleh massa bangunan pada tapak, penempatan
pengunjung untuk mencapai kawasan bukaan pada massa bangunan,
Technopark berupa sepeda listrik dan penggunaan barrier atau shading wall
mobil wisata. yang dapat mereduksi panas.

Gambar 4. Analisa Penyinaran Matahari

Gambar 2. Analisa Pencapaian 3.6 Analisis Pergerakan Angin


Letak tapak berada di tepi laut, sehingga
mengakibatkan tapak banyak menerima
Arsitektura, Vol. 13, No. 2, Oktober 2015

angin yang berasal dari arah laut. c. Zona Edukatif-Rekreatif, terdiri dari
Tempat-tempat yang memiliki kecepatan fasilitas pembangkit energi seperti
angin tinggi dapat dimanfaatkan sebagai wind turbin, photovoltaic,
area wind turbin. Wind turbin yang biomassa/biofuel dan oscillating
dimanfaatkan pada kawasan Baron water colum. Fasilitas-fasilitas
Technopark berjumlah lima buah yang tersebut dirancang agar dapat
terletak pada area yang tinggi dan berinteraksi dengan pengunjung.
berhadapan langsung dengan laut. Sisi d. Zona Kontemplatif-Edukatif
bangunan yang menghadap ke arah laut (Pengembangan), dapat berupa pusat
memanfaatkan barrier tanaman untuk pengembangan industri dan
mengurangi kecepatan angin (lihat pemanfaatan energi yang berbasis
Gambar 5). pada proses yang ramah lingkungan.
Pada technopark terdapat fasilitas
yang berfungsi sebagai pusat
pengembangan energi dan beberapa
fasilitas penunjang (workshop, ruang
seminar dan ruang transaksi). Di
dalam fasilitas ini, dilakukan
pengaturan suplai energi ke area-area
lain dalam kawasan Baron
Technopark. Fasilitas ini bersifat
semi publik.
e. Zona Pengelola,merupakan area
pengelolaan pada Baron Technopark
Gambar 5. Analisa Pergerakan Angin yang terdiri dari pengelola
3.7 Analisis Pemintakatan (Zoning) perkantoran dan pengelola servis.
Analisis Pemintakatan (zoning) bertujuan
untuk mengelompokkan ruang
berdasarkan sifat kegiatan dan tuntutan
ruang yang dapat menunjang keefektifan
fungsi ruang (lihat Gambar 6).
Kawasan Baron Technopark dibagi
menjadi beberapa zona (Dinas Pekerjaan
Umum, Perumahan Dan Energi Sumber
Daya Mineral, 2013), antara lain:
a. Zona Kontemplatif-Rekreatif,
merupakan ruang hijau yang terletak Gambar 6. Hasil Pemintakatan Kawasan
di area sebelum memasuki kawasan 3.8 Analisis Gubahan Massa dan
technopark dan sisi sebelah barat. Tampilan Bangunan
Zona kontemplatif-rekreatif sebagai Analisis gubahan massa bertujuan untuk
upaya pelestarian alam serta salah menemukan bentuk massa yang sesuai
satu upaya untuk menselaraskan dengan kebutuhan serta karakter
kawasan technopark terhadap bangunan yang dimaksud. Pantai Baron
lingkungan. merupakan kawasan wisata pantai dan
b. Zona Informatif-Rekreatif, terdiri digunakan sebagai tempat berlabuh
dari fasilitas-fasilitas yang bersifat perahu-perahu nelayan yang ada di
edukatif dan informatif mengenai Kabupaten Gunung Kidul.
ilmu pengetahuan dan teknologi, Bentuk massa berasal dari bentuk dasar
seperti visitor center dan wahana massa perahu yang ditambah, dikurangi
pembelajaran lainnya. dan disusun menyesuaikan dengan
keadaan tapak. Bentuk massa
Maria Ulfiatun Rohmah, Musyawaroh, Ummul Mustaqimah, Baron Technopark sebagai Kawasan …

mempertimbangkan keadaan klimatologi Massa Baron Technopark membujur dari


pada kawasan, sehingga bentuk dasar utara ke selatan sehingga massa
yang dipilih adalah lingkaran (lihat bangunan tidak memblok view menarik,
Gambar 8). meminimalisir bidang yang terkena
kencangnya angin laut, dan
meminimalisir bidang yang terkena panas
yang dibawa oleh angin laut. Posisi
bangunan tersebut menyebabkan sisi
paling panjang terkena penyinaran
Gambar 8. Massa Dasar matahari paling banyak. Cara
Pengolahan bentuk massa menanggulangi hal tersebut adalah
mempertibangkan keadaan lingkungan dengan cara menggunakan shading dan
yang berupa penyinaran matahari, barrier tanaman.
pergerakan angin, dan kondisi tapak
untuk menghasilkan massa bangunan
yang bersifat ekologis (lihat Gambar 9
sampai 12).

Pergerakan Angin

Gambar 9. Massa Visitor Center


Gambar 13. Massa Bangunan Baron Technopark

Pola penyusunan massa pada


perencanaan kawasan Baron Technopark
Pergerakan Angin adalah pola terpusat dengan bangunan
visitor center sebagai pusat kegiatan
kawasan technopark (lihat Gambar 13).
Gambar 10. Massa Bangunan Penelitian dan
Pengembangan (R&D) 3.9 Analisis Landscape
Jenis tanaman yang sesuai dengan area
pantai dan dimanfaatkan pada Baron
Technopark yaitu ketapang laut,
Pergerakan Angin
mengkuang/pandan laut, cemara laut dan
jarak (lihat Gambar 14).

Gambar 11. Massa Bangunan Industri

Pergerakan Angin

Gambar 12. Massa Bangunan Pengelolaan


Gambar 14. Pemilihan Vegetasi Tanaman
Arsitektura, Vol. 13, No. 2, Oktober 2015

4 KESIMPULAN (KONSEP DESAIN)  Pemilihan warna dan material pada


Dari hasil analisa serta keterkaitan dari bangunan (lihat Gambar 17).
beberapa data di atas, maka diperoleh
hasil sebagai berikut:
Nama : Baron Technopark
Lokasi :Baron Tanjung Parang
Rancuk, Gunung Kidul
Luas Lahan : 9 ha
Luas Bangunan : 15507.252 m2
Jumlah Bangunan : 16 dengan lima
massa bangunan utama, jumlah lantai
maksimal 3 Lantai
Daya Tampung : 1448 orang/hari
Konsep Arsitektur Ekologi pada tapak dan
Gambar 17. Pengolahan Interior
bangunan antara lain:
 Penerapan bentuk gubahan massa  Pemanfaatan sumber daya alam
yang mempertimbangkan klimatologi sebagai alternatif sumber listrik dan
kawasan (lihat Gambar 9 sampai 12). penghematan pencahayaan buatan
 Penggunaan secondary skin berupa pada malam hari (lihat Gambar 18).
vertical garden yang berfungsi
mengurangi efek cahaya matahari
yang masuk dan mengurangi panas
pada ruang (lihat Gambar 15).

Gambar 15. Vertical Garden Gambar 18. Pemanfaatan sumber energi alam

 Penggunaan roof garden sebagai  Pemilihan jenis vegetasi yang terdapat


pengganti lahan yang terpakai, selain pada kawasan (lihat Gambar 14).
itu berfungsi untuk mengurangi panas
ruangan dibawahnya (lihat Gambar REFERENSI
16).
BAPPEDA Kabupaten Gunung Kidul. 2011.
Rencana Tata Ruang Wilayah
Kabupaten Gunung Kidul Tahun
2011-2031. Gunung Kidul.
Damayanti, Astrid dan Ranum Ayuningtyas.
2008. Karakteristik Fisik dan
Pemanfaatan Pantai Karst
Kabupaten Gunung Kidul. Jurnal
Makara Teknologi, VOL. 12, NO. 2.
UI. Depok.
Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan Dan
Energi Sumber Daya Mineral. 2006.
Kerangka Acuan Kerja Masterplan
Gambar 16. Pengolahan Roofgarden Rencana Induk Pengembangan
Technopark Baron.
Maria Ulfiatun Rohmah, Musyawaroh, Ummul Mustaqimah, Baron Technopark sebagai Kawasan …

Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan Dan


Energi Sumber Daya Mineral, 2013,
Laporan Akhir Rencana Induk
Pengembangan Baron technopark,
Kabupaten Bantul Propinsi Daerah
Istimewa Yogyakarta.
Arsitektura, Vol. 13, No. 2, Oktober 2015

Lampiran1. Evaluasi Purna Huni


Evaluasi
No Baron Technopark Keterangan Pendukung Standar Usulan Desain
+ -
1. Tapak v -  Kecepatan angin 3-70m/s  Tapak sesuai sabagai kawasan
a. Energi gelombang:  Kelas energi gelombang laut pengembangan energi terbarukan.
2193 joule EnergiGelombang  Pemaksimalan potensi.
b. Kecepatan angin: Joule Kategori
44,2m/s v - ≥ 1871 Kuat
< 1871 Lemah
(Sumber : Damayanti, 2008)
2. Landscape Elemen landscape :  Membagi jalur sirkulasi menjadi dua:
a. Elemen landscape  Elemenkeras skywalks untuk pejalan kaki dan
1) Elemen keras - v Elemen keras dapat berupa perkerasan, sirkulasi untuk sepeda listrik.
 Jalur sirkulasi: terjadi bangunan, jalan, landscape furniture dsb.  Penambahan landscape furniture.
crossing, tidak Pengolahan landscape  Elemen Lunak  Pengolahan pattern landscape pada
mencakup semua Elemen lunak dapat berupa tanaman, air dsb. openspace di area visitor center, area
kawasan wind turbin.
 Tidak ada landscape - v  Penataan tanaman berdasarkan
furniture fungsinya dan memaksimalkan tanaman
 Tidak ada pattern Jalur sirkulasi tidak dapat mengakses ke semua wilayah
- v yang ada pada kawasan.
yang jelas,  Tanaman berfungsi sebagai pemertegas
2) Elemen Lunak batas tapak, mempertegas zona pada
 Tanaman tidak tertata - v tapak, perlindungan dari matahari dan
 Tidak memanfaatkan angin, sebagai estetika, sebagai tanaman
potensi tanaman yang - v peneduh.
Penataan vegetasi tidak berkonsep
ada
3. Branding Bangunan
a. Fungsi bangunan: v - Kawasan wisata edukasi:  Penambahan fasilitas wisata edukasi
1) Wisata alam a. Pendidikan nonformal berupa museum pengembangan energi
view laut b. Kegiatan pengunjung wisata dan belajar terbarukan, area penunjang kegiatan
2) Wisata Edukasi Wisatawan Baron Technopark wisata (commercial shop, souvenir
 Belum ada - v shop) gazebo dan gardu pandang
 Kawasan penelitian sebagai pemaksimalan wisata alam
hanya diakses untuk
pengelola dan
peneliti Bangunan pengelolaan Baron Technopark
b. Zone Ruang Program technopark berdasarkan rencana induk  Pengelolaan jalur sirkulasi
1) Kontemplatif-rekreatif: pengembangan technopark:  Penambahan fasilitas informatif-
Tidak ada jalur sirkulasi - v a. Zona kontemplatif-rekreatif: rekreatif berupa visitor center,
2) Informatif –rekreatif: b. Zona informatif-rekreatif commercial area, souvenir shop,
Tidak ada fasilitas yang Bangunan yang semula direncanakan dan bangunan - v c. Zona edukatif-rekreatif: perpustakaan.
mewadahi zona ini terbangun d. Zona kontemplatif-edukatif  Pemaksimalan pemanfaatan area
3) Edukatif-rekreatif: edukatif-rekreatif dengan merancang
Pemanfaatan belum - v area menjadi lebih menarik
maksimal (pemanfaatan area bawah windturbin
4) Kontemplatif rekreatif: - v sebagai openspace)
Tidak ada fasilitas yang Area windturbin, pvc dan biofuel  Penambahan fasilitas kontemplatif-
mewadahi di zona ini v - rekreatif berupa gazebo, gardu pandang
5) Pengelola:
Ada

c. Orientasi Bangunan Jalur matahari  Orientasi membujur utara selatan,


1) Memblock view bagus - v Orientasi bangunan, berdasarkan oleh bangunan tidak memblock view.
Area yang
2) Orientasi bangunan - v a. Karakteristik tapak  Bagian terpendek sedikit terkena panas
membelakangi view terblock b. View di luar dan angin. Bagian sisi terpanjang paling
bagus view c. Iklim khususnya arah mata angin dan matahari banyak terkena sinar matahari
3) Panas yang dibawa - v (pemanfaatan barrier dan shading pada)
angin menerpa sisi
angin  Bentuk massa bangunan mengikuti
paling panjang sirkulasi angin.
bangunan Orientasi bangunan

d. Penataan massa Area yang Aegean Tech Turki dalam Laporan Akhir  Massa bangunan Baron Technopark
1) Terkumpul dalam satu tidak - v Rencana Induk Pengembangan Baron terdiri dari visitor center, penelitian dan
titik, tidak menyebar dimanfaatkan Technopark, technopark: pengelolaan, pengecasan sepeda listrik,
2) Area lain tidak Arah orientasi a. Pengolahan lahan menarik gazebo, gardu pandang, biofuel,
dimanfaatkan secara - v b. Bangunan-banguna berarsitektur indah desalinasi, owc, musholla, dan ruang
optimalkan Massa terbangun c. Bangunan tersebar secara spasial pada keamanan.
kawasan  Massa tersebar pada kawasan dan
Perletakkan massa di tengah kawasan d. Penelitian dan pengembangan dihubungkan dengan jalur sirkulasi
berupa skywalks dan jalur sepeda.
4. Sistem Bangunan (struktur Pemilihan sturktur didasari oleh keadaan tapak
Bangunan) kawasan perencanaan (kondisi iklim, kondisi
a. Atap - v geologi)
Atap dak, bersuhu 80oc
b. Dinding Atap dak bangunan
1) Menggunakan material v -
batu bata dengan kolom
beton bertulang
2) Dinding dua lapis Pengolahan dninding bangunan
sebagai perlindungan v - Pengolahan atap dak dengan
sinar matahari menggunakan roofgarden
c. Pondasi Pemilihan warna cat menggunakan warna-
Menggunakan batu kapur Reaksi material terhadap panas matahari. warna dingin dan warna yang dapat
Pondasi bangunan memantulkan panas lebih besar.

You might also like