Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 10

GAS MULIA

Kelimpahan Gas Mulia di alam:


He Ne Ar Kr Xe Rn
−4 −3 −4 −6
5,2. 10 % 1,8. 10 % 0,93 % 1,1. 10 % 8,7. 10 % –

Radon ( Rn ) sangat sedikit di alam karena merupakan unsur radioaktif ( t 1 sangat pendek, 38 hari ).
2

Sifat-sifat Gas Mulia; secara umum sangat stabil, karena:


1. Konfigurasi elektron valensinya n s2 n p6 ( untuk He : n s2 )

tidak mungkin membentuk ikatan kovalen

2. E I tinggi sukar membentuk ion positif

3. A E rendah sukar membentuk ion negatif

He Jari-jari makin panjang


Ne Gaya van der Waals makin kuat
EI Ar Titik didih dan titik leleh makin tinggi ( non logam )
Kr
Xe E I Xe dan Rn < E I Hidrogen

Rn membentuk ikatan ionik

Senyawa Gas Mulia;


→ +¿¿ −¿¿
E I O2 (g) > E I Xe (g) ; O2 (g) O2 (g) + e ∆ H = + 1,170 kJ/mol
Ion oksigenil

Xe (g) Xe +¿¿(g) + e−¿¿ ∆ H = + 1,077 kJ/mol

Karena gas O2 dapat bereaksi dengan senyawa Pt F6 ; O2 (g) + Pt F6 (s) O +¿¿ −¿¿
2 Pt F 6 (s) ( ik. Ionik )


maka Xe (g) pasti bisa bereaksi dengan Pt F 6 ; Xe (g) + Pt F6 (s) Xe Pt F6 (s)
Kristal merah

-Senyawa Xe (g) direaksikan dengan gas F2 ( T = 400 0C ),


0
3 Xe (g) + 6 F2 (g) 400 C Xe F2 (s) + Xe F4 (s) + Xe F6 (s)

padatan tak berwarna

-Senyawa-senyawa Xe yang berupa senyawa oksi:


Xe O F2 , Xe O F4 , Xe O2 F2 , Xe O3 F2 , Xe O2 F4 , Xe O3 , Xe O4

-Senyawa Xe O4 diperoleh dengan mereaksikan Xe F 4 / Xe F6 dengan basa kuat:


−¿¿ → −¿ ¿ −¿¿
2 Xe F6 (s) + 16 OH (aq) Xe O 6 (aq) + Xe (g) + O2 (g) + 12 F (aq) + 8 H2O (l)

H4 Xe O6 ↗ Xe O4 (s) + 2 H2O (l)

-Senyawa Xe F2 , Xe F4 dan Xe F6 , merupakan oksidator kuat.


Dapat mengoksidasi H2O menghasilkan O2 .

2 Xe F2 (s) + 2 H2O (l) O2 (g) + 2 Xe (g) + 4 HF (l)

-Senyawa Xe O3 ( zat padat putih ) mudah meledak, hanya dengan ditekan atau digosok.

TBS 8 0341 – 497445, 08123522522


Daya ledak setingkat TNT.

-Senyawa-senyawa dari Gas Mulia yang lain: H Ar F , Kr F2 dan Rn F2


He dan Ne sampai saat ini belum berhasil disintesa karena E I nya yang sangat tinggi.

Industri Gas Mulia ;


- Ne, Ar, Kr dan Xe dihasilkan dari penyulingan bertingkat udara cair ( hasil samping pembuatan
gas NH3 dengan proses Haber-Bosch ).
- He diperoleh sebagai hasil samping pengolahan gas alam.

Kegunaan Gas Mulia ;


- Helium:
1. Sebagai pengisi balon gas (untuk balon cuaca) karena ρ rendah dan stabil.
2. Sebagai campuran gas O2 pada tabung penyelam, karena stabil dan kelarutan dalam
darah kecil.
3. Temperatur He cair 4 K, digunakan sebagai pendingin dalam riset pada suhu
rendah.

- Neon:
Sebagai gas pengisi lampu, memberi warna merah yang terang, dapat menembus kabut
( lampu di bandara ).

- Argon:
Untuk pengelasan logam. Proses pengelasan dalam industri pesawat terbang
memerlukan presisi yang tinggi, maka pengelasan logam harus bebas oksigen dan gas
lain yang dapat bereaksi dengan logam.

- Kripton dan Xenon:


Untuk mengisi lampu iklan yang warna-warni.

- Campuran 10% Xe, 89% Ar dan 1% F2 digunakan sebagai lampu emisi untuk menhasilkan
sinar laser.

TBS 8 0341 – 497445, 08123522522


HALOGEN

Merupakan unsur yang sangat reaktif. Terdapat pada golongan VII A. Unsur-unsur halogen meliputi: F,
Cl, Br, I, At.
Astatin (At) merupakan unsur radioaktif (
t 1 = 8,3 jam ).
2
Halogen selalu diperoleh dari garam ( kata halogen berasal dari halogenao, artinya pembentuk garam ).

Dalam tubuh manusia, halogen berperan dalam metabolism;


- Ion klorida, mengatur osmosis jaringan sel dan plasma darah
- Iodium pada kelenjar tiroid sebagai hormon tiroksin ( C 15 H11 O4 N I4 )
- Ion Fluorida untuk pertumbuhan gigi pada anak dan mencegah kerusakan gigi

Halogen di alam ;
- Karena kereaktifannya tinggi, tidak terdapat dalam keadaan bebas.
- Selalu sebagai senyawa, umumnya sebagai senyawa dengan bilangan oksidasi ( – 1 ) / ion halida.
−¿¿ −¿¿ −¿¿
- Sumber utama, air laut ( Cl , Br , I )
 Klorin sebagai NaCl, KCl, MgCl dan sebagainya
 Bromin sebagai bromida, relatif kecil dibanding klorida
 Iodin sebagai iodida, Na I O3 ( natrium iodat / garam chili )
- Fluorin terdapat sebagai batuan fluorspar ( Ca F 2 ), kriolit ( Na3 Al F6 ), fluorapatit ( Ca5 (PO4)3 F )

Sifat-sifat Halogen ;
- Konfigurasi elektron valensi n s2 n p5 ,
→ −¿¿
Sangat reaktif membentuk ion halida ( X )

- Karena hampir semua senyawa halida larut dalam air, maka sumber utama halida di alam
terdapat di air laut dan daerah bekas laut.
- Dalam keadaan bebas merupakan molekul diatomik ( X 2 ) karena ada 1 elektron tidak
berpasangan sehingga membentuk ikatan kovalen dengan atom halogen yang lain.

Energi ionisasi halogen tinggi, sehingga sulit untuk melepas elektron valensinya membenuk ion positif.
Afinitas elektron halogen tinggi, sehingga mudah membentuk ion negatif.

F Jari-jari makin besar


EI Cl Gaya van der Waals makin kuat
AE Br Titik didih dan titik leleh makin tinggi
I Energi dissosiasi ( D )
At

Pengecualian: AE F < AE Cl
D F-F < D Cl-Cl . Hal ini disebabkan karena gaya tolak menolak peb antara kedua
atom pada F2 besar, sehingga gaya tarik inti terhadap pei berkurang.

Sifat fisis Halogen ;


- T kamar, F2 berupa gas kuning muda
Cl2 berupa gas hijau muda
Br2 berupa zat cair coklat, mudah menguap

TBS 8 0341 – 497445, 08123522522


I2 berupa Kristal ungu gelap (mendekati hitam) mengkilap seperti logam dan
mudah menyublim
- Semua halogen sukar larut dalam air. Mudah larut dalam pelarut non polar ( C Cl 4 dan eter )
- I2 mudah larut dalam larutan KI membentuk senyawa kompleks KI 3
- F2 dan Cl2 dalam air bereaksi membentuk halide dan gas oksigen

2 F2 (g) + 2 H2O (l) 4 HF (aq) + O2 (g)

Sifat kimia Halogen ;


- Halogen merupakan unsur non logam paling reaktif, karena:
a. Mempunyai 1 elektron yang tidak berpasangan, mudah membentuk ikatan kovalen.

b. AE tinggi mudah membentuk ion negatif untuk membentuk senyawa yang
berikatan secara ionik.
→ →
Dari F I , AE berkurang kereaktifan berkurang.
Pengecualian: AE F < AE Cl , tetapi karena D F-F < D Cl-Cl maka F tetap lebih reaktif
daripada Cl.
- Daya oksidasi ( sebagai oksidator / mengalami reduksi ). E 0 halogen semua positif. Jadi semua
halogen merupakan oksidator.
Daya oksidasi F2 > Cl2 > Br2 > I2

Reaksi – reaksi Halogen ;


1. +¿ logam ( gol A maupun gol B ), membentuk garam
1 →
Na (s) + Cl2 (g) Na Cl (s)
2

Fe (s) + Cl2 (g) Fe Cl2 (s)

2. +¿ unsur gol IV A ( kecuali C ), langsung bereaksi membentuk senyawa halida



Si (s) + 2 Cl2 (g) Si Cl4 (s)

3. +¿ unsur gol V A ( kecuali N2 ), pada suhu kamar langsung bereaksi



P4 (s) + 6 Cl2 (g) 4 P Cl3 (s)


4. +¿ halogen lain X Yn ; Y lebih elektronegatif dari X, n bilangan ganjil

I2 (g) + 3 F2 (g) 2 I F3 (g)

I2 (g) + 5 F2 (g) 2 I F5 (g)

Br2 (g) + F2 (g) 2 Br Cl (g)

5. +¿ gas hidrogen , berlangsung sangat hebat membentuk HX (g)



H2 (g) + F2 (g) 2 HF (g)

6. +¿ H2O

-. F2 mengoksidasi H2O O2 (g)
→ 1
F2 (g) + H2O(l) 2 HF (aq) + O2 (g)
2
-. Jika Cl2 dialirkan ke dalam H2O, Cl2 akan mengalami disproporsionasi (autoredoks)

Cl2 (g) + H2O(l) HCl (aq) + H Cl O (aq)

TBS 8 0341 – 497445, 08123522522


Reaksi reversible (kesetimbangan), sehingga dalam larutannya masih ada gas Cl 2.
Larutan ini disebut air klorin.
-. Br2 dan I2 dalam air tidak bereaksi. Larutannya disebut air bromin dan air iodin.

7. +¿ basa kuat ( kecuali F2 ), terjadi reaksi autoredoks. Reaksinya dipengaruhi oleh suhu.
−¿¿ → −¿¿ −¿ ¿
T rendah; X2 (g) + 2 OH (aq) X (aq) + XO (aq) + H2O(l)
−¿¿ → −¿¿ −¿ ¿
T tinggi; 3 X2 (g) + 6 OH (aq) 5X (aq) + XO 3 (aq) + 3 H2O(l)

8. +¿ halida , E0 F2 > E0 Cl2 > E0 Br2 > E0 I2



2 K Cl (aq) + F2(g) 2 KF (aq) + Cl2 (g)

Senyawa Halogen ;
a. Senyawa antar halogen X Yn
Y lebih elektronegatif ( E0 lebih besar ), n = 1, 3, 5, 7
Misal: I F7 , I Cl3 , Cl F3 , I Cl5 , Cl F
X Yn merupakan oksidator kuat, mudah terurai menjadi atom-atom halogen yang sangat
reaktif

b. Senyawa Oksida halogen


F : O F2 , O2 F2
Cl : Cl O2 ( oksidator sangat kuat / pemutih pulp )
Cl2 O , Cl2 O3 , Cl2 O4 , Cl2 O6 , Cl2 O7
Cl O2 dibuat sesaat akan digunakan, dengan reaksi :

2 NaClO3 + SO2 + H2SO4 ) 2 ClO2 + 2 NaHSO4
I : I2 O5

c. Senyawa halida
1. Hidrogen halida HX ( asam halida )
Pada T kamar merupakan gas mudah larut dalam air. Bersifat asam kuat ( kecuali HF )
HI Keasaman ( jari-jari semakin besar, ikatan H – X semakin lemah )
HBr Titik didih
HCl Titik leleh
HF asam lemah, titik didih dan titik leleh paling tinggi karena adanya ikatan hidrogen
2. Garam halida, mudah larut dalam air kecuali garam halida dari :
Ag ( Ι ), Pb ( ΙΙ ), Hg ( Ι ), Cu ( Ι )

Identifikasi ion halida :


−¿¿ →
+¿ Pb2+¿ ¿ ; 2F + Pb2+¿ ¿ Pb F2 ↙ endapan putih,
−¿¿ → +¿¿
2 Cl + Pb2+¿ ¿ Pb Cl2 ↙ dilanjutkan dengan +¿ Ag
−¿¿ →
2 Br + Pb2+¿ ¿ Pb Br2 ↙ endapan kuning,
−¿¿ → +¿¿
2I + Pb2+¿ ¿ Pb I2 ↙ dilanjutkan dengan +¿ Ag


+¿ Ag+¿¿ ; F
−¿¿
+ Ag
+¿¿

Ag Cl ↙ NH 3 encer

Cl−¿¿ + Ag+¿¿ →
Ag+¿¿ + Cl−¿¿
Putih

TBS 8 0341 – 497445, 08123522522


Ag Br ↙ NH 3 encer
−¿¿ +¿¿ →
Br + Ag Ag Br ↙

Kuning
NH 3 pekat Ag
+¿¿
+ Br
−¿¿

Ag I ↙ NH 3 pekat

I −¿¿ + Ag+¿¿ →
Ag I ↙
Kuning

Oksidasi garam halida ;


-. Garam halida padat ( kecuali Fluorida ) dapat dioksidasi oleh oksidator kuat ( MnO 2 ,
KMnO4 , K2Cr2O7 ) dalam H2SO4 pekat membentuk gas halogen.
Cara ini digunakan untuk membuat gas halogen dalam laboratorium, contoh :

2 NaCl (s) + MnO2 (s) + 2 H2SO4 (l) Na2SO4 (s) + MnSO4 (s) + 2 H2O (l) + Cl2 (g)

10 KI (s) + 2 KMnO4 (s) + 8 H2SO4 (l) 6 K2SO4 (s) + 2 MnSO4 (s) + 8 H2O (l) + 5 I2 (g)

6 KBr (s) + K2Cr2O7 (s) + 7 H2SO4 (l) 4 K2SO4 (s) + Cr2(SO4)3 (s) + 7 H2O (l) + 3 Br2 (g)
-. Garam bromida dan iodida dapat teroksidasi sebagian oleh oksidator asam kuat
(H2SO4 pekat)

KI (s) + H2SO4 (l) KHSO4 (s) + H I (g)

2 HI (g) + H2SO4 (l) SO2 (g) + I2 (g) + 2 H2O (l)

-. Garam fluorida dan klorida tidak teroksidasi



Ca F2 (s) + H2SO4 (l) CaSO4 (s) + 2 H F (g)

-. Garam halida padat dapat digunakan untuk membuat gas hidrogen halida ( HX )
menggunakan asam lemah H3PO4 pekat.

MX (s) + H3PO4 (l) MH2SO4 (s) + HX (g)

d. Senyawa Oksihalogen
-. Garam oksihalogen lebih stabil daripada asamnya ( H–OX )
BO rumus umum nama rumus kimia
−¿ ¿
+1 XO hipohalit ClO−¿ ¿ BrO−¿¿
−¿ ¿
IO
+3 X O2−¿¿ halit Cl O2−¿ ¿ – –
+5 X O3−¿ ¿ halat Cl O3−¿ ¿
Br O3−¿ ¿
I O3−¿ ¿
−¿¿ −¿¿ −¿¿
+7 X O4 perhalat Cl O4 Br O4 –
-. Kekuatan asam oksihalogen ditentukan oleh kekuatan ikatan H – O dan ikatan O – X

Ikatan H – O semakin lemah keasaman semakin kuat
Ikatan O – X dipengaruhi oleh:
1. Keelektronegatifan dari X
2. Jumlah atom O yang mengelilingi X
-. Larutan ion oksihalogen diperoleh dengan mereaksikan halogen dengan basa
−¿¿ → −¿¿ −¿ ¿
3 X2 (g) + 6 OH (aq) 5X (aq) + XO 3 (aq) + 3 H2O(l)
−¿¿ → −¿¿ −¿ ¿
X2 (g) + 2 OH (aq) X (aq) + XO (aq) + H2O(l)

-. Senyawa oksi dalam suasana asam merupakan oksidator kuat



XO 3−¿ ¿(aq) + 2n H +¿¿ (aq) + 2n e−¿¿ X −¿¿(aq) + n H2O(l)

Contoh: ClO 3−¿ ¿(aq) + 6 I −¿¿ (aq) + 6 H +¿¿ (aq) Cl
−¿¿
(aq) + 3 I2 (g) + 3 H2O(l)

-. Reaksi antara oksihalogen dengan halidanya dapat membebaskan halogen

TBS 8 0341 – 497445, 08123522522



IO3−¿ ¿(aq) + 5 I −¿¿ (aq) + 6 H +¿¿ (aq) 3 I2 (g) + 3 H2O(l)

Reaksi ini digunakan untuk titrasi iodometri


I2 yang dibebaskan dititrasi dengan larutan standar Na 2S2O3 dengan indikator
amilum ( I2 + amilum berwarna biru – ungu )
→ −¿¿ −¿ ¿
I2 (aq) + S2O3 (aq) 2I (aq) + S4 O 6 (aq)


Saat warna hilang I2 habis

Industri Halogen dan kegunaannya ;


a. Fluorin
Dipisahkan dari senyawanya dengan elektrolisis campuran KF dan HF (2:3) yang meleleh
pada T = 70 – 100 0C.
Gas Fluorin jarang digunakan secara langsung karena sangat beracun.
HF digunakan untuk mengukir kaca ( bereaksi dengan SiO 2 )

4 HF (l) + SiO2 (s) SiF4 (aq) + 2 H2O(l)
Senyawa fluorokarbon banyak dimanfaatkan:
-. Tetrafluorokarbon ( teflon ) untuk plastik
-. Freon ( CCl2F2 , CClF3) untuk cairan pendingin dan propelan
b. Klorin
Dipisahkan dari senyawanya dengan elektrolisis lelehan NaCl ( proses Down) atau
elektrolisis larutan NaCl (sel diafragma).
Pada sel diafragma, diafragma berfungsi untuk mencegah bereaksinya kembali gas
klorin yang dihasilkan dengan logam Natrium. Zat lain yang ikut dihasilkan pada proses
ini adalah gas hidrogen dan NaOH.
Klorin banyak digunakan untuk mensintesis senyawa-senyawa kimia ( plastik ).
Senyawa oksi-nya, kaporit ( Ca(ClO)2 ) dan kapur klorin ( CaOCl2 ) digunakan sebagai
pemutih (pengelantang) dan desinfektan pada air minum dan kolam renang.
Senyawa NaClO ( klorox ) digunakan untuk pemutih pakaian.
Garam dapur ( NaCl ) dapat disintesa menjadi beberapa bahan kimia yang lebih
bermanfaat seperti: NaOH (soda api), NaHCO3 (soda kue) dan Na2CO3 (soda abu)
c. Bromin
Dipisahkan dari senyawanya dengan cara mengalirkan gas Cl 2 ke dalam larutan induk
yang berasal dari air laut yang sudah dipisahkan NaCl-nya sehingga banyak mengandung
MgBr2. Reaksinya :
−¿¿ → −¿¿
2 Br (aq) + Cl2 (g) Br2 (l) + 2 Cl (aq)

Bromin banyak digunakan dalam sintesis senyawa-senyawa karbon, misal dietil bromida
yang ditambahkan pada bensin untuk menangkap Pb dari TEL.
d. Iodin
Dibuat dengan mengalirkan natrium bisulfit ke dalam larutan garam chili ( NaIO 3 )

6 NaIO3 + 15 NaHSO3 9 NaHSO4 + 6 Na2SO4 + 3 H2O + 3 I2
Larutan iodin dalam alcohol ( iodium tinctuur ) digunakan sebagai antiseptic.
Senyawa iodin, missal KI dan KIO3 ditambahkan ke dalam garam dapur untuk iodisasi
garam ( mencegah penyakit gondok ).

TBS 8 0341 – 497445, 08123522522


LOGAM ALKALI

Merupakan logam yang sangat reaktif. Terdapat pada golongan I A. Unsur-unsur alkali meliputi : Li, Na,
K, Rb, Cs dan Fr.
Logam Li, Na, K putih mengkilap. Cs kuning keemasan.
Semua logam alkali lunak, mempunyai daya hantar listrik dan panas yang baik.

Logam alkali di alam


Karena sangat reaktif, di alam logam alkali berada sebagai senyawa dengan bilangan oksidasi + 1
-. Logam Na dan K :
* di air laut sebagai NaCl dan KCl
* di litosfir sebagai NaCl (2,6%) dan karnalit / KCl.MgCl 2.6H2O (2,4%)
-. Logam Li, Rb dan Cs dalam jumlah lebih sedikit sebagai senyawa klorida dan oksida dalam
batuan lepidolit dan polusit.
-. Logam Fr merupakan zat radioaktif
+¿¿ +¿¿
Di dalam cairan tubuh, ion Na dan K sebagai zat elektrolit yang berperan penting dalam proses
metabolisme sel.

Sifat – sifat logam alkali


a. Sifat umum; logam reaktif, karena konfigurasi elektron valensi n s 1 , mudah membentuk ion +1
Li titik didih dan titik leleh rendah karena struktur logam alkali Kristal renggang
td Na E I relatif rendah karena jari-jari paling panjang disbanding unsur seperiode
tl K E0 rendah ( negatif ), merupakan reduktor yang sangat kuat
EI Rb pengecualian E0 Li paling rendah, reduktor paling kuat
E0 Cs Massa jenis rendah ( ρ < 1 gr/ml ). Logam alkali akan terapung di air
b. Sifat kimia;
+¿ O2 -. Jumlah oksigen terbatas, membentuk oksida logam

4 M (s) + O2 (g) 2 M2O (s)
-. Jumlah oksigen berlebih, membentuk peroksida

TBS 8 0341 – 497445, 08123522522



2 M (s) + O2 (g) M2O2 (s)
Logam K dipanaskan di udara dengan oksigen berlebih membentuk
superoksida KO 2
+¿ X2 X adalah F, Cl, Br dan I

2 M (s) + X2 2 MX (s)

+¿ H2O reaksi dahsyat, kecuali Li



2 M (s) + 2 H2O (l) 2 MOH (aq) + H2 (g)

+¿ H +¿¿ reaksi dengan asam berlangsung dahsyat



2 M (s) + 2 H +¿¿ (aq) 2 M +¿¿(aq) + H2 (g)

+¿ H2 dengan gas H2 kering ( bebas air )



2 M (s) + 2 H2 (g) 2 MH (s)

+¿ N2 khusus Li

6 Li (s) + N2 (g) 2 Li3N (s)

+¿ S 2 M (s) + S (g) M2S (s)

+¿ Hg ( raksa ) membentuk amalgam yang sangat reaktif sebagai reduktor


Semua senyawa logam alkali mudah larut dalam air.

Logam alkali dapat larut dalam ammonia pekat membentuk senyawa amida
→ 1
Na (s) + NH3 (l) NaNH2 (s) + H2 (g)
2
Ekstraksi logam alkali
Logam alkali ( Na dan Li )dipisahkan dari senyawanya dengan cara elektrolisis lelehan garam kloridanya
a. Natrium, diproduksi besar-besaran dengan elektrolisis lelehan NaCl yang dicampur dengan
CaCl2 . Penambahan CaCl2 berfungsi untuk menurunkan titik lelehnya (dari 800 0C menjadi 5800C)
Anode grafit, katode baja. Proses ini disebut sel Down.
b. Litium, diproduksi dengan elektrolisis lelehan LiCl yang dicampur dengan CaCl 2 untuk
menurunkan titik lelehnya. Anode grafit, katode baja. Ketika proses elektrolisis, ruang diisi gas
argon dengan tujuan agar di dalam ruang tidak terdapat oksigen dan nitrogen sebab logam Li
bereaksi dengan oksigen membentuk Li2O dan dengan nitrogen membentuk Li 3N.
K, Rb dan Cs merupakan logam yang mudah menguap, maka ketiganya tidak dapat dibuat dengan
elektrolisis garam kloridanya. K, Rb dan Cs dibuat dengan cara mereaksikan uap natrium dengan lelehan
garam kloridanya sesuai reaksi :

Na (g) + KCl (l) NaCl (s) + K (g)

Senyawa alkali dan kegunaannya


a. Oksida, rumus umum M2O. Berupa zat padat putih yang sangat reaktif terhadap air dan gas
karbon dioksida

M2O(s) + H2O (l) 2 MOH (aq)

M2O(s) + CO2 (g) M2CO3 (aq)
Selain membentuk oksida, Na dan K dapat membentuk peroksida Na 2O2 , K2O2 . Bahkan K dapat
membentuk superoksida KO2 . Superoksida digunakan sebagai zat penghasil oksigen pada
tabung penyelam karena dapat terurai menghasilkan oksigen dan K 2O yang dapat menyerap CO2
dari udara pernapasan

TBS 8 0341 – 497445, 08123522522



4 KO2 (s) 2 K2O (s) + 3 O2 (g)

K2O (s) + CO2 (g) K2CO3 (s)
b. Hidroksida, rumus umum MOH. Dihasilkan dengan mereaksikan logam alkali dengan air.
Reaksinya merupakan reaksi eksoterm

2 M (s) + 2 H2O (l) 2 MOH (aq) + H2 (g) ∆ H < 0
Dari Li ke Cs reaksinya semakin hebat. Energi yang dihasilkan dapat membakar gas hidrogen
yang terbentuk meskipun berada di dalam air.
c. Halida, senyawa halida yang paling banyak dimanfaatkan adalah NaCl dan KCl.
NaCl digunakan untuk membuat: gas klorin, NaOH
NaOH digunakan untuk membuat NaHCO 3 , Na2CO3
KCl digunakan untuk membuat pupuk kalium ( KCl diperoleh dari penguapan air laut )
d. Karbonat, senyawa karbonat yang banyak dimanfaatkan adalah Na 2CO3 dan K2CO3
Na2CO3 diproduksi dengan pemanasan batuan trona yang mengandung Na 2CO3.NaHCO3.2H2O
Na2CO3 sebagai bahan baku kaca / gelas
K2CO3 ( potassium / apotas ) digunakan dalam proses penyepuhan emas untuk membentuk
senyawa kompleks dengan emas
e. Sulfat, senyawa sulfat yang penting Na2SO4 dan K2SO4
Na2SO4 (garam Glauber) digunakan sebagai penyimpan panas matahari sehingga dapat
mempertahankan suhu di dalam rumah. Proses penyimpanan panas ini terjadi akibat adanya
panas pelarutan Na2SO4 . Pada siang hari, kristal Na2SO4.10H2O akan melarut karena menyerap
panas matahari, sedang pada malam hari akan mengkristal kembali sambil mengeluarkan panas.

LOGAM ALKALI TANAH

TBS 8 0341 – 497445, 08123522522

You might also like