Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 38

Kimia Industri

H2SO4
Muhammad Ridwan
Dosen: Muhammad Ridwan

Waktu & tempat:

Senin (10:00-12:30), B405

keterlambatan 15 menit

Evaluasi

Tugas (25%)

UTS (25%)

Presentasi (25%)

UAS (25%)
Karakteristik Asam Sulfat

Asam sulfat murni : berwarna seperti air, oily,


larutan sedikit viscous dengan TL 10,4 oC dan
TD 270.6 oC

Larut dalam air membentuk larutan asam sulfat


yang dikarakterisasi dengan % w H2SO4.

Oleum : melarutkan SO3 dalam asam sulfat


untuk memperoleh asam sulfat yang
konsentrasinya lebih besar dari 100 % H2SO4.
Kegunaan Asam Sulfat

Pembuatan pupuk fosfat, pengilangan


minyak bumi, leaching pasir tembaga, plastik
dan karet sintetis, pabrik pulp dan kertas.

Asam sulfat digunakan sebagai solvent,


dehydrating agent, katalis, absorbent, tetapi
tidak ada kandungan Asam sulfat dalam
produk.
BAHAN BAKU
Bahan baku asam sulfat adalah gas SO2 yang kering
dan bersih dengan kadar 8-12% dalam gas O2, O2,
N2, SO2, CO2, SO3.

Gas tersebut dapat diperoleh dari :

Burning molten waste elemental sulfur (~70% dari


produksi dunia)

Dari off gas metallurgical yang mempunyai kadar


SO2 tinggi (~20%)

Dari dekomposisi katalis asam sulfat bekas (~10%)


Lead chamber Process

Contact Process
Prinsip: Sulfur dioksida dikonversi menjadi sulfur trioksida
dengan katalis metal oksida (Platina, Vanadium Oksida).

Tahap proses dalam contact process :

Pembentukan sulfur dioksida

Pendinginan dan untuk smelter, pembersihan gas proses

Konversi sulfur dioksida menjadi sulfur trioksida

Pendinginan gas sulfur trioksida

Absorbsi sulfur trioksida


Contact Process :
Pembentukan SO2 (1)

Sulfur dikonversi menjadi sulfur dioksida


dengan membakar molten sulfur dengan
udara kering pada SULFUR BURNER untuk
memperoleh gas dengan temperatur 1000-
1200°C yang mengandung 10-12 % SO2. Gas
diturunkan temperaturnya sampai 440-420
oC.
Contact Process :
Pembentukan SO2 (2)

Molten sulfur difilter untuk menghilangkan


impuritas (umumnya besi atau senyawa
organik). Batu kapur juga ditambahkan
untuk mengurangi keasaman molten sulfur
(mengurangi sifat korosivitas).
Contact Process :
Pembentukan SO2 (3)

Gas yang keluar sulfur burner dapat


mengandung karbon dioksida, nitrogen,
impuritas seperti halogen, arsenik, mercury
dan debu. à diperlukan unit gas cleaning

Unit gas cleaning terdiri dari :(1) hot-gas


dedusting; (2) wet scrubbing; (3) gas cooling;
(4) mist removal; and, (5) mercury removal.
Contact Process : Konversi
SO2à SO3
Konversi SO2 à SO3 dilakukan dalam suatu
konverter multistage, fixed-bed catalytic yang
dilengkapi dengan interstage boiler atau heat
exchanger.

Dalam industri : ketebalan bed 0.8 m dengan


diameter 10 m.
Katalis yang digunakan adalah Vanadium
pentaoksida (V2O5) dengan K sebagai
promotor pada suatu substrat silica porous.
Reaksi reversibel eksotermis.

Konstanta keseimbangan reaksi :

Kp ditentukan secara eksperimental berdasarkan


tekanan (atm).

Konversi SO3 dipengaruhi oleh : temperatur,


tekanan, konsentrasi Reaktan dan Produk
(Prinsip Le Catelier)
Konversi > pada
konsentrasi SO2
rendah, tetapi jika
SO2 rendah, laju alir
gas > , plant lebih
mahal
Pd industri à
beroperasi pd SO2
rendah
Pengaruh temperatur terhadap konversi keseimbangan
dan kecepatan reaksi sangat bertentangan.

Dalam proses kontak, pada awalnya gas masuk bed katalis


pada temperatur sekitar 425-440 oC dan selanjutnya
temperatur meningkat secara adiabatis selama reaksi.

Kecepatan reaksi meningkat dengan peningkatan


temperatur, tetapi kemudian menurun setelah terjadinya
kesetimbangan.

Reaksi berhenti ketika 60-70 % SO2 telah terkonversi,


dengan temperatur 900 oC, selanjutnya gas didinginkan.
Absorbsi Sulfur trioksida
Sulfur trioksida dari konverter diabsorbsi dalam 98-99% H2SO4
pada temperatur 60-80°C.

Absorbsi bisa secara single dan double absorbtion.

Faktor yang mempengaruhi absobsi : konsentrasi asam,


temperatur asam, desain tower (jenis dan tinggi packing),
distribusi gas-cair, aliran gas, aliran asam, konsentrasi SO3 dalam
gas
Mempunyai 1 tower absorbsi SO3

Didesain dgn 3-4 bed katalis

-Tidak dapat
memenuhi
standar emisi
yang diijinkan
- Recovery
energy cukup
tinggi
Ada 2 tower absorbsi SO3

-Desain dapat
disesuaikan untuk
menghasilkan recovery
energy dan handling
gas.
-- Memenuhi standar
emisi
- Plant lebih mahal
- Recovery energi lebih
kecil
(1) Burner (2) Boiler (3) Convertor (4) Inner Absorber (5) Final Absorber (6)
Dilution System
Sulfur pada proses kontak dapat diperoleh dari penambangan Sulfur
(dengan Claus Proses atau Frasch Proses)

Sulfur juga dapat diperoleh dalam bentuk sulfida misalnya ZnS atau
pyrite (FeS2)

Oksidasi senyawa sulfida disebut dengan roasting process.

Gambar fluid bed roasting :

(1) Fluid Bed Reactor (2) Cyclone (3) Electrostatic precipitator


Roasting ZnS

Roasting Pyrite
Ada 2 tahap proses :

Thermal Step. H2S dioksidasi parsial dengan udara. Dilakukan


dalam furnace dengan temperatur tinggi (1000-1400 deg C).
Diperoleh Sulfur, tetapi sebagian H2S tdk bereaksi.

Catalytic Step. Sisa H2S direaksikan dgn SO2 temperatur rendah


(200-350 deg C) dengan katalis.

2H2S + SO2 ==> 3S + 2H2O

You might also like