Tugas. 1 HUKUM PERDATA (4202)

You might also like

Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 1

Tugas.

1 HUKUM PERDATA
(4202)
Nama : Mokhamad Ridwan
Nim : 043856007
UPBJJ-UT : Surabaya
1. Dari analisis yang dilakukan, perkawinan antara andri dan riska dapat di katakan
sah dan memenuhi persyaratan yang ada apabila dilakukan sesuai dengan
ketentuan yang ada pada masing - masing agamanya serta kepercayaannya. hal ini
tercantum dalam Pasal 1 Undang - Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang
Perkawinan. Sedangkan pencatatan yang dilakukan negara terhadap setiap
pernikahan yang dilakukan tidak menjadi syarat sah pada suatu perkawinan, hal
ini juga tidak bisa mempengaruhi keabsahan suami istri. argumen ini di dukung
dengan adanya putusan Mahkamah Konstitusi (MK) Nomor 46/PUU-VIII/2010
yang mengatakan bahwa pencatatan perkawinan bukan faktor yang menentukan
sahnya perkawinan. karena pencatatan secara administratif yang membuktikan
telah terjadinya suatu perkawinan berdasarkan peraturan perundang - undangan.
Seperti yang tercantum dalam Pasal 2 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974
tentang Perkawinan. Maka pernikahan andri dan riska dapat dikatakan sah karena
dilakukan oleh dua orang yang saling mencintai antara lelaki dan wanita yang
memutuskan untuk melakukan pernikahan dengan mengucapkan sumpah sehidup
semati dengan memenuhi syarat - syarat yang di tetapkan oleh agama dan
perundang - undangan yang berlaku yaitu ijab kabul, balik beriman sesuai
kepercayaannya, adanya wali, tidak sedarah, saksi pernikahan, serta tanpa adanya
paksaan dari kedua belah pihak.
2. Status anak diluar perkawinan merupakan akibat – akibat hukum positif dan
akibat – akibat hukum negatif.
Pasal 43 ayat 1 undang – undang no.1 tahun 1974 tentang perkawinan, lebih lanjut
menjelaskan bahwa anak yang terlahir hanya memiliki hubungan perdata dengan
ibunya dan keluarga ibunya.
Anak diluar kawin bisa mendapatkan hak seperti anak – anak sah perkawinan
dengan memenuhi beberapa syarat. Salah satunya harus diakui dengan sah oleh
orang tua yang membenihkannya.
Sesuai dengan ketentuan pasal 284 KUHPerdata. Hal tersebut harus melalui
pengakuan ayahnya yang hanya dapat dilakukan dengan persetujuan ibunya.
Putusan MK tersebut dengan jelas menyebut anak yang diluar nikah memiliki
hubungan perdata dengan laki – laki sebagai ayah biologisnya, yang dapat
dibuktikan berdasarkan ilmu pengetahuan atau alat bukti lain menurut hukum
yang memiliki hubungan darah, termasuk hubungan perdata dengan keluarga ayah
biologisnya.
Referensi :
Modul (HKUM 4202)
https://jdih.go.id

You might also like