Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 4

CHAPTER 5

Peran Organisasi Masyarakat dalam Eliminasi TBC

1. Pengertian dan Tujuan Sobat TBC

Gambar : 6.1 Logo Sobat TBC


Pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia sejak Maret 2019 hingga saat ini, turut
memberikan dampak pada menurunnya aktivitas investigasi kontak dan penemuan kasus TBC,
termasuk pelaksanaan investigasi kontak dan pemantauan  pengobatan pasien TBC, terutama
pasien TBC resisten obat (TBC RO). Kondisi ini kemudian menjadi menjadi hambatan dalam
merealisasikan visi eliminasi TBC di tahun 2030. Sebagai bagian dari upaya mengejar
ketertinggalan pencapaian program untuk mencapai target tersebut, diperlukan upaya inovatif,
terlebih dalam meningkatkan penemuan kasus TBC.
Dalam upaya penanggulangan TBC di tengah masyarakat, Yayasan KNCV Indonesia
(YKI) dengan dukungan dari Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID)
mendukung program tuberkulosis nasional, bersama Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
(Kemenkes RI) melalui pemanfaatan aplikasi SOBAT TB yang merupakan akronim dari Solusi
Online Berbagi Informasi TBC. SOBAT TB merupakan aplikasi yang dikembangkan oleh YKI
dan telah diresmikan pada peringatan Hari Tuberkulosis Sedunia pada bulan Maret 2021.
Aplikasi berbasis mobile android ini dirancang untuk memberikan kemudahan akses terhadap
informasi TBC yang akurat, informasi fasilitas pelayanan kesehatan TBC, deteksi TBC secara
mandiri, serta terdapat ruang berbagi dengan komunitas-komunitas terkait TBC. Selain itu
pengguna juga dapat berinteraksi melalui Forum Diskusi Bersama Kelompok Pasien untuk
berbagi informasi terkait TBC melalui forum diskusi interaktif.
Fitur skrining pada aplikasi SOBAT TB digunakan untuk membantu program
penanggulangan TBC untuk mendukung penemuan kasus secara pasif-intensif di layanan
kesehatan, maupun secara aktif-masif di masyarakat melalui kegiatan kontak investigasi maupun
skrining mandiri pada populasi khusus, seperti sekolah, asrama, tempat kerja, dan populasi
berisiko lainnya. Aplikasi SOBAT TB memiliki sejumlah fitur diantaranya adalah informasi
tentang TBC yang dapat membantu pengguna mendapatkan informasi umum mengenai TBC,
lengkap dengan langkah-langkah yang dapat dilakukan pasien yang terdiagnosa TBC agar
mendapatkan layanan yang akurat. SOBAT TB juga menyediakan fasilitas informasi layanan
kesehatan terdekat di seluruh wilayah di Indonesia, yang dilengkapi informasi fasilitas TBC serta
kontak layanan. Pengguna juga dapat berinteraksi melalui Forum Diskusi Bersama Kelompok
Pasien untuk dapat berbagi informasi terkait TBC melalui forum diskusi interaktif. Dalam forum
ini, pasien juga dapat bertanya secara langsung dengan narasumber (Dinas Kesehatan, Dokter,
dll) sehingga jawaban dan informasi yang diberikan lebih akurat.
Pemanfaatan teknologi digital yang dilakukan oleh YKI merupakan salah satu cara
organisasi non-Pemerintah dapat berkontribusi secara inovatif untuk program kesehatan di
Indonesia khususnya mengenai TBC, terlebih di tengah situasi pandemi COVID-19.

2. Arahan Presiden dan Wakil Presiden Mengenai TBC


Komitmen presiden terhadap penanggulangan tubercolosis dengan menerbitkan Pepres No 67
tahun 2021 tentang penanggulangan TBC. Arahan dari presiden meliputi pelacakan secara agresif untuk
menemukan penderita TBC, stok obat-obatan TBC harus tersedia dan pengobatan harus sampai tuntas,
dan upaya pencegahan harus dilakukan lintas sektor hingga dari sisi infrastruktur. Selain itu, arahan dari
wakil presiden yaitu untuk meningkatkan intensitas edukasi, komunikasi dan sosialisasi kepada
masyarakat mengenai penyakit TBC, meningkatkan intensitas penjangkauan masyarakat (reaching out ),
melakukan penguatan fasilitas kesehatan, memperkuat sistem informasi dan pemantauan.

3. Fitur Sobat TBC


Secara garis besar, aplikasi Sobat TB memiliki lima fitur dalam halaman utama yaitu
artikel, fasyankes, skrining, komunitas, dan podcast. Fitur-fitur ini dijelaskan sebagai berikut:
1. Fitur artikel dan podcast merupakan media informasi komprehensif seputar TBC yang
akurat, interaktif, dan ter-update secara rutin. Informasi melalui fitur ini dapat membantu
pengguna mendapatkan informasi umum mengenai TBC, fakta dan mitos tentang TBC,
hingga langkah-langkah yang dapat dilakukan pengguna yang terdiagnosa TBC agar
mendapat layanan yang tepat.
2. Fitur fasilitas kesehatan atau fasyankes memberikan kemudahan informasi layanan
kesehatan terdekat di seluruh wilayah di Indonesia. Fitur ini memuat daftar dan profil
fasyankes; penilaian dan ulasan terhadap layanan fasyankes melalui pemindaian QR
Code; serta daftar janji kunjungan.
3. Fitur skrining dapat digunakan untuk mendukung penemuan kasus secara pasif-intensif di
layanan kesehatan maupun secara aktif-masif di masyarakat melalui kegiatan kontak
investigasi maupun skrining mandiri pada anak, dewasa, atau populasi khusus seperti
sekolah, asrama, tempat kerja, dan populasi berisiko lainnya. Satu pengguna dapat
menggunakan fitur ini untuk diri sendiri maupun orang lain.
Fitur komunitas dan forum terbuka dapat digunakan sebagai tempat berbagi pengalaman
dan konsultasi seputar TBC. Pengguna dapat berinteraksi melalui forum diskusi interaktif untuk
berbagi informasi terkait TBC. Pengguna juga dapat bertanya secara langsung dengan
narasumber seperti dinas kesehatan dan dokter untuk memperoleh jawaban dan informasi yang
akurat. Secara umum, fitur ini dapat digunakan sebagai sarana bagi masyarakat, pasien,
organisasi pasien, dan tenaga medis untuk berbagi informasi dalam meningkatkan layanan TBC
di seluruh Indonesia.

4. Hasil Penerapan Sobat TBC


Per 5 November 2021, Aplikasi Sobat TB telah diunduh lebih dari 5.000 kali dengan
sebaran pengguna di 209 kabupaten/kota di Indonesia. Terdapat lebih dari 100 artikel yang di-
update rutin dan 40 thread aktif. Dengan fitur artikel yang up to date, pengguna aplikasi Sobat
TB dapat mengakses informasi terkait TBC yang terpercaya dan akurat.
Fitur skrining TBC di dalam aplikasi telah digunakan untuk alat bantu skrining bagi populasi
umum, anak sekolah dan kontak pasien TBC dengan hasil sebagai berikut:

1. 921 orang dari populasi umum melakukan skrining mandiri gejala TBC, ditemukan 107
orang (11%) terduga TBC
2. 4.121 anak sekolah melakukan skrining mandiri gejala TBC, ditemukan 448 anak (10%)
terduga TBC
3. 311 kasus kontak melakukan skrining mandiri gejala TBC, ditemukan 16 orang (5%)
terduga TBCdan berisiko tinggi TBC

You might also like