Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 14

LAPORAN PRAKTIKUM

DASAR-DASAR ILMU TANAH


“BULK DENSITY”

KELOMPOK 2
ARIS
08320210031

LABORATORIUM TANAH DAN KONSERVASI LINGKUNGAN


PROGRAM STUDI AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
2022
DAFTAR ISI

SAMPUL
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
Latar Belakang......................................................................................1
Tujuan Praktikum.................................................................................2
Kegunaan Praktikum............................................................................2
TINJAUAN PUSTAKA
Pengertian Bulk Density.......................................................................3
Kerapatan Isi Bulk Density...................................................................4
Pengaruh Bulk Density Terhadap Produktivitas Tanaman...................4
Penentuan Nilai Bulk Density..............................................................5
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Bulk Density...............................5
METODOLOGI
Tempat dan Waktu................................................................................7
Alat dan Bahan.....................................................................................7
Prosedur Kerja......................................................................................7
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil......................................................................................................8
Pembahasan..........................................................................................8
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan...........................................................................................10
Saran ....................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
PENDAHULUAN

Latar Belakang
Tanah sebagai media pertumbuhan tanaman tidak terlepas dari komposisi
berat atau satuan volume fase pada tanah yang dikenal sebagai massa tanah atau
bulk density. Massa tanah bergantung pada kerekatan partikel tanah tersebut.
Massa tanah dapat digunakan untuk menunjukkan nilai batas tanah dalam
membatasi kemampuan akar untuk menembus (penetrasi) tanah, dan untuk
pertumbuhan akar tersebut. Nilai bulk density dapat menggambarkan adanya
lapisan padat pada tanah, pengolahan tanahnya, kandungan bahan organik dan
mineral, porositas, daya menggenang air, sifat drainase dan kemudahan tanah
menembus akar. Besaran ini menyatakan bobot tanah, yaitu padatan air persatuan
isi. Yang paling sering dipakai adalah bobot isi kering yang umumnya disebut
bobot isi saja (Hardjowigeno, 2015).
Tanah merupakan sesuatu yang unik dan spesifik untuk mengenal dan
mempelajari perlu dibutuhkan pemilihan bagian-bagian agar lebih muda dan
praktis. Salah satu bagian yang cukup penting adalah massa tanah atau biasa
disebut juga dengan bulk density. Massa tanah atau biasa juga disebut berat tanah
dapat dinyatakan dalam dua cara yaitu berat jenis butiran tanah, berat isi yaitu
berat suatu volume tanah dalam keadaan struktur alamiah. Tanah lapisan atas pada
tanah mineral mempunyai nilai bulk density yang lebih rendah dibanding dengan
tanah dibawahnya. Nilai bulk density tanah mineral berkisar 1 - 1,6 gr/cm 3,
sedangkan tanah organik umumnya memiliki nilai bulk density 0,1 – 0,9 gr/cm 3.
Nilai bulk density dapat menggambarkan adanya lapisan pada tanah, pengolahan
tanahnya, kandungan bahan organik dan mineral, porositas, daya memegang air,
sifat drainase dan kemudahan tanah ditembus akar (Henry D. 2017).
Bulk density (berat isi) adalah perbandingan berat tanah kering dengan
satuan volume tanah termasuk volume pori-pori tanah, umumnya dinyatakan
dalam gram per cm3. Bulk density merupakan petunjuk kepadatan tanah. Makin
padat tanah makin tinggi bulk density, yang berarti makin sulit meneruskan air
atau ditembus akar tanaman. Tanah yang lebih padat mempunyai bulk density
yang lebih besar dari tanah yang sama tetapi kurang padat. Nilai bulk density
dapat menggambarkan adanya lapisan padat tanah, pengolahan tanahnya,
kandungan bahan organik dan mineral, porositas, daya memegang air, sifat
drainase dan kemudahan tanah ditembus akar (Hardjowigeno, 2015).
Bulk Density suatu tanah penting untuk diketahui karena bulk density
menggambarkan keadaan tekstur, struktur, dan porositas tanah, sehingga dapat
mengetahui tanah mana yang cocok untuk tanaman. Sesuai dengan hasil
penelitian pada pertumbuhan tanaman yang dinyatakan bahwa makin tinggi nilai
bulk density suatu lapisan tanah maka produksi tanaman makin menurun hal ini
dikarenakan tanah yang nilai bulk densitynya besar banyak mengandung bahan
mineral. Sedangkan tanah yang mengandung nilai bulk density rendah kaya akan
bahan organik, sehingga makin rendah nilai bulk density suatu tanah maka
semakin baik untuk dijadikan tempat budidaya tanaman (Henry D. 2017).
Tujuan Praktikum
Adapun tujuan dari praktikum ini yaitu untuk mengetahui tentang berat isi
tanah (bulk density), mampu menghitung bulk density pada sampel tanah utuh,
serta faktor–faktor yang mempengaruhinya.
Kegunaan Praktikum
Adapun kegunaan dari praktikum Dasar-Dasar Ilmu Tanah tentang bulk
density yaitu sebagai penambah wawasan dalam mengetahui perhitungan bulk
density serta mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhinya serta
sebagai acuan untuk praktikum selanjutnya.
TINJAUAN PUSTAKA

Pengertian Bulk Density


Bulk density adalah ukuran pengepakan atau kompresi partikel–partikel
tanah (pasir, debu dan liat). Bobot isi tanah bervariasi yang bergantung pada
keretakan partikel-partikel tanah itu. Kerapatan massa ditentukan baik oleh
banyaknya pori maupun oleh butiran tanah padat. Jadi tanah yang lepas dan
bergumpal akan mempunyai berat persatuan volume rendah dan tanah yang lebih
tinggi kerapatan massanya (Foth, 2012).
Massa jenis padatan tanah adalah perbandingan antara massa kepadatan
terhadap volume padatannya sendiri. Pengukuran dilakukan selama 24 jam
dengan suhu mutlak 105o C atau antara 100 -110o C. Persyaratan suhu dan waktu
serta kadar air tanah dinggap nol dan mutlak tidak akan berubah. Bulk density
pada lapisan A tanah-tanah mineral umumnya berkisar antara 1,2–1,6 gram/cm 3.
Tanah organik mempunyai Bulk density yang rendah hanya dapat mencapai 0,1
gram/cm3 pada bahan organiknya (Brady, 2015).
Bulk density penting bagi kebutuhan pupuk atau pada tiap hektar tanah
yang dipengaruhi tanah perhektar. Kerapatan massa pada berbagai horizon pada
tanah lempung memperlihatkan bahwa horizon C (bahan induk) merupakan
lapisan terpadat mempunyai kerapatan massa 1,7 gram/cm3. Pembentukan struktur
selama perkembangan tanah menyebabkan horizon-horizon dibagian atas
mempunyai kerapatan massa lebih rendah dibandingkan bahan induk aslinya
(Buckman, 2013).
Bulk density atau kerapatan tanah menunjukkan perbandingan antara berat
tanah kering dengan volume bawah termasuk volume pori-pori tanah. Semakin
padat suatu tanah, maka semakin tinggi bulk density yang berarti semakin sulit
untuk meneruskan air atau ditembus akar tanaman. Untuk tanah berstruktur
halus mempunyai porositas tinggi dan berat tanah yang lebih rendah
dibandingkan tanah berpasir. Bahan organik memperkecil berat volume tanah,
karena bahan organik jauh lebih ringan dari pada mineral dan bahan organik
memperbesar porositas (Buckman, 2013).
Timbulnya proses pembentukan struktur di horizon-horizon bagian atas
dari bahan induk ini mengakibatkan bulk density lebih rendah dari batuan induk
itu sendiri. Tanah-tanah organik memiliki nilai bulk density yang rendah
dibandingkan dengan tanah mineral. Tergantung dari sifat-sifat bahan organik
yang menyusun tanah organik itu, dan kandungan air pada saat pengambilan
contoh, maka biasanya bulk density itu berkisar antara 0,2–0,6 gr/cm3. Bahan
organik memperkecil berat isi tanah karena bahan organik jauh lebih ringan
daripada mineral. Berat isi ditentukan oleh porositas dan padatan tanah. Tanah
yang bertekstur halus mempunyai berat isi yang lebih rendah daripada tanah
berpasir (Brady, 2015).
Kerapatan Isi Bulk Density
Kerapatan isi adalah berat persatuan volume tanah kering oven, biasanya
ditetapkan sebagai g/cm3. Contoh tanah yang digunakan untuk menetapkan berat
jenis palsu harus diambil hati-hati dari dalam tanah. Pengambilan contoh tanah
tidak boleh merusak struktur asli tanah. Terganggunya struktur tanah dapat
mempengaruhi jumlah pori-pori tanah, demikian pula berat persatuan volume.
Empat atau lebih bongkah gumpal tanah biasanya diambil dari tiap horizon untuk
memperoleh nilai rata-rata (A. Diha, 2013).
Spesifik bulk density tanah menunjukkan perbandingan antara berat tanah
kering dengan volume tanah termasuk volume pori-pori tanah. Bulk density =
berat tanah kering volume tanah cc “Semakin padat suatu tanah maka semakin
tinggi bulk densitynya, yang berarti semakin sulit dilalui air dan ditembus akar
tanaman (Brady, 2015).
Kerapatan massa tanah yang semakin rendah akan menyebabkan
tersedianya ruang pori untuk air dan udara, yang artinya porositas tanah juga
semakin tinggi. Jika akar tanaman yang sedang mengalami pertumbuhan
menemukan media padat berpori yang diameternya lebih kecil dari diameter akar,
maka akar akan berkembang pertumbuhannya menekan pori untuk memperbesar
ruang pori atau tanaman tersebut memperkecil diameter akarnya sehingga lebih
kecil dari pori tersebut. Semakin banyak akar yang menyebar maka akan semakin
banyak pori yang dihasilkan sehingga porositas menjadi meningkat (A. Diha,
2013).
Pengaruh Bulk Density Terhadap Produktivitas Tanaman
Bulk density merupakan petunjuk kerapatan tanah semakin padat suatu
tanah maka semakin tinggi bulk densitynya yang berarti sulit meneruskan air atau
di tembus akar tanaman. Bulk density penting untuk menghitung kebutuhan
pupuk atau air untuk tiap-tiap hektar tanah yang didasarkan pada berat tanah per
hektar. Bulk density sangat berpengaruh terhadap produktivitas tanaman karena
berhubungan bahan organik di dalam tanah dimana semakin banyak bahan
organik di dalam tanah maka semakin tinggi bulk densitynya dan semakin besar
pengaruh terhadap pertumbuhan tanaman (Bailey, 2017).
Penentuan Nilai Bulk Density
Nilai bulk density dapat menggambarkan adanya lapisan padat pada tanah,
pengolahan tanahnya, kandungan bahan organik dan mineral, porositas, daya
menggenang air, sifat drainase dan kemudahan tanah ditembus akar. Nilai bulk
density tanah mineral berkisaran 1-0,7 gr/cm3, sedangkan tanah organik umumnya
memiliki bulk density antara 0,1-0,9 gr/cm3. Nilai kerapatan massa tanah
berbanding lurus dengan tingkat kekerasan partikel-partikel tanah, semakin kasar
akan semakin berat. Tanah lapisan atas yang bertekstur liat dan bertekstur
granular memiliki B1 antara 1,0-1,3 g/cm3, sedangkan yang bertekstur kasar
memiliki B1 1,3-2,8 g/cm3 (Hardjowigeno, 2015).
Nilai bulk density akan lebih rendah dari bahan organik penyusun tanah
tinggi karena bahan organik dapat memperkecil berat tanah dan dapat
memperbesar porositas tanah serta memiliki berat yang kecil dibandingkan
dengan bahan mineral. Tanah dengan nilai bulk density yang kecil baik untuk
lahan pertanian sebab bulk density yang kecil bahan organik yang dikandungnya
akan semakin besar sehingga akan menyebabkan airasi’ dalam tanah tersebut
menjadi lebih baik (Hardjowigeno, 2015).
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Bulk Density
Nilai dari berat volume bulk density dipengaruhi oleh beberapa faktor,
diantaranya kandungan bahan organik tanah, porositas dan kepadatan tanah.
Untuk tanah berstruktur halus mempunyai porositas tinggi dan berat tanah yang
lebih rendah dibandingkan tanah berpasir. Bahan organik memperkecil berat
volume tanah, karena bahan organik jauh lebih ringan dari pada mineral dan
bahan organik memperbesar porositas (Hakim, 2016).
Tanah-tanah organik memiliki kerapatan massa yang sangat rendah
dibanding dengan tanah-tanah mineral. Variasi-variasi yang ada perlu
diperhatikan tergantung pada bahan organik dan kelembaban tanah. Berat isi
menggambarkan keadaan, struktur dan porositas tanah. Pengaruh sifat-sifat fisik
tanah tersebut dapat dinilai dari kaitan-kaitan pertumbuhan tanaman dengan berat
isi tanah. Bahan organik memperkecil berat isi karena bahan organik jauh lebih
ringan dari pada mineral dan bahan organik memperbesar porositas tanah
(Buckman, 2013).
Timbulnya proses pembentukan struktur di horizon-horizon bagian atas
dari bahan induk ini mengakibatkan bulk density lebih rendah dari batuan induk
itu sendiri. Tanah-tanah organik memiliki nilai bulk density yang rendah
dibandingkan dengan tanah mineral. Tergantung dari sifat-sifat bahan organik
yang menyusun tanah organik itu, dan kandungan air pada saat pengambilan
contoh, maka biasanya bulk density itu berkisar antara 0,2–0,6 gr/cm3. Bahan
organik memperkecil berat isi tanah karena bahan organik jauh lebih ringan
daripada mineral. Berat isi ditentukan oleh porositas dan padatan tanah. Tanah
yang bertekstur halus mempunyai berat isi yang lebih rendah daripada tanah
berpasir (Hakim, 2016).
METODOLOGI

Tempat dan Waktu


Kegiatan praktikum Dasar-Dasar Ilmu Tanah tentang Bulk Density ini
dilaksanakan di Laboratorium Tanah dan Konservasi Lingkungan, Fakultas
Pertanian, Universitas Muslim Indonesia, Waktu pukul 10:00 Wita pada hari
Minggu, Tanggal 6 November 2022.
Alat dan Bahan
Praktikum Dasar-Dasar Ilmu Tanah menggunakan alat yaitu; cawan petri,
timbangan, kamera hp, oven. Adapun bahan yang digunakan yaitu; label, kertas,
dan tanah.
Prosedur Kerja
Adapun prosedur kerja pada praktikum ini yaitu:
1. Menyiapkan alat dan bahan.
2. Mengukur tinggi dan diameter ring.
3. Menimbang cawan beserta ring yang sudah terisi tanah yang dipadatkan.
4. Memberikan label pada cawan.
5. Memasukkan cawan beserta ring yang sudah terisi tanah kedalam oven dengan
suhu 105o C selama 24 jam.
6. Menimbang cawan beserta ring yang telah dimasukkan kedalam oven.
7. Menghitung bulk density menggunakan rumus.
HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil
Tabel Hasil Pengamatan Bulk Density.
Diameter Berat Basah Berat Kering Tinggi Tanah Berat cawan
(cm) Dalam ring + Dalam ring + Ralam Ring + ring (gram)
cawan (gram) cawan (gram) (cm)

Pembahasan
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan, di temukan bahwa bulk
density memiliki 0,88 gram/cm3 yang didapat dari pengukuran berat basah dan
berat keringnya, dibagikan dengan berat keringnya sendiri (Pairunan, 2014).
Tekstur tanah tersebut memiliki sifat yang lekat ketika basah dan ketika
kering menjadi keras. Nilai bulk density disebabkan oleh kandungan bahan
organik yang lebih tinggi dilapisan atasnya dan memiliki pori-pori yang renggang.
Tanah yang renggang pori-porinya mempunyai bobot yang kecil persatuan
volume dan tanah padat memiliki bobot tinggi persatuan volume (Hardjowigeno,
2015).
Bulk density di dalam tanah kerapatan volume ditetapkan dalam g/cm 3
maka kerapatan isi lapisan berstruktur halus biasanya berkisar 1,0 sampai 1,3
bahan organik jga dapat memperkecil kerapatan isi berat tanah. Jika ditetapkan
dalam g/cm3, maka bulk density lapisan olah berstruktur biasanya memiliki nilai
berat jenis palsu yang rendah, dibandingkan pada tanah-tanah berpasir. Timbulnya
proses pembentukan struktur di horizon-horizon bagian atas dari bahan induk ini
mengakibatkan bulk density yang rendah dibandingkan lebih rendah dari batuan
induk itu sendiri (Pairunan, 2014).
Tanah-tanah organik memiliki nilai bulk density yang rendah
dibandingkan dengan tanah mineral. Tergantung dari sifat-sifat bahan organik
yang menyusun tanah organik itu dan kandungan air pada saat pengembalian
contoh, maka biasanya bulk density itu berkisaran antara 0,2 sampai 0,6 gr/cm 3
(Hardjowigeno, 2015).

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi bulk density adalah tekstur
tanah, stuktur tanah, dan bahan organik. Dimana tekstur tanah mempengaruhi
bulk density didalam tanah yang memiliki tekstur beliat mempunyai bulk density
yang kecil dan tanah yang teksturnya berpasir mempunyai nilai bulk density
besar, sedangkan tekstur tanah semakin berkembang struktur tanah lapisan oleh
yang bertekstur biasanya memiliki nilai berat jenis palsu yang rendah
dibandingkan pada tanah-tanah berpasir. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan
maka diperoleh hasil yaitu 0,88 gram/cm3.
Saran
Sebaiknya dalam melakukan praktikum di laboratoirum harus berhati-hati
karena alat-alat yang ada di laboratoirum sangat mudah rusak dan dalam
melakukan praktikum kita harus teliti agar tidak terjadi kesalahan dalam
pengukuran dan penelitian.

DAFTAR PUSTAKA
A. Diha,2013. Dasar-Dasar Ilmu Tanah Universitas Lampung -Lampung Foth.
Buckman, 2013. Ilmu Tanah. Bharata Karya Jakarta. Universitas
Mulawarman.
Brady, dkk. 2015 . The Natural and Properties of Soil. New York:
MacMillan.
Bailey, 2017. Pengantar Ilmu Tanah. Jakrta Rineka Cipta. http://praktikum.com/
2017/12/laporan.
Foth, 2012. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Gadjah Mada University Press Yogyakarta.
Hardjowigeno,2015. Ilmu Tanah. Penerbit Academica Pressindo. Jakarta Press.
Henry D. 2017. Laporan Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Gadjah Mada Universitas Press
Yogyakarta.
Hakim, 2016. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Jember: Jurusan Tanah Fakultas Pertanian
Universitas Jember.
Pairunan, 2014. Dasar-Dasar Kimia Tanah. Yogyakarta: Gadjah Mada Universitas
Press, Bulaksumur.

LAMPIRAN

You might also like