Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 15

Jurnal Komunikasi Kesehatan Vol.VIII No.

1 Tahun 2017

PERAN DUKUNGAN SUAMI PADA KEBERHASILAN METODE


AMENORE LAKTASI (MAL) DI PUSKESMAS BAYAN
KECAMATAN BAYAN KABUPATEN PURWOREJO

Nindya Kurniawati
Akademi Kebidanan Bhakti Putra Bangsa Purworejo
Jl.Soekarno Hatta, Borokulon, Banyuurip, Purworejo
nindyakurniawati@gmail.com

ABSTRACT
Based on the results of research conducted at the health center Purworejo
Bayan Bayan district, there are 52 mothers who had used MAL from 2013 until
2015. The husband support 4 people managed 2 people do not succeed.
Type of analytical research, the research design Retrospective study. The
sampling technique of total sampling where samples lactation amenorrhea
method. When the study March 20 to 12 of April.
Results Conclusion:Value chi square statistik is p= 0,001 (p<0,05) with
koefisien korelasi 0,406 which means moderate. It can be concluded husband’s
relationship data support the success rate in the lactation amenorrhea method
Bayan Bayan District Health Center Purworejo
Suggestion : Improve data processing by helath centers, especially about
family planning and MCH more cooperative to provide health information to the
public about the types of contraception.
Keyword : Husband Support , MAL

PENDAHULUAN (TFR) 2,6 Indonesia masih berada di

Menurut World Population Data atas rata-rata TFR negara ASEAN,

Sheet 2013, Indonesia merupakan yaitu 2,4.

Negara ke-5 di dunia dengan estimasi Data Rikesdas (2013) menunjukan

jumlah penduduk terbanyak, yaitu bahwa pada wanita usia 15-49 tahun

249 juta. Di antara Negara ASEAN, dengan status kawin sebesar 59,3 %

Indonesia dengan luas wilayah menggunakan metode KB modern

terbesar tetap menjadi Negara dengan (Implant, MOW, MOP, IUD,

penduduk terbanyak jauh diatas 9 kondom, suntikan, pil) 0,4%

negara anggota lain. Dengan Angka menggunakan metode KB tradisional

Fertilitas atau total Fertility Rate (menyusui, MAL, pantang berkala/

96
Jurnal Komunikasi Kesehatan Vol.VIII No.1 Tahun 2017

kalender, senggama terputus, lainnya) tempat praktek bidan (54,6%)

24,7% pernah melakukan KB dan (Riskesdas,2013).

15,5% tidak pernah melakukan KB. Kontrasepsi adalah upaya untuk

Pelaksanaan program keluarga mencegah terjadinya kehamilan.

berencana dinyatakan dengan Upaya ini dapat bersifat sementara

pemakaian alat/cara KB saat ini. maupun bersifat permanen, dan upaya

Pemakaian alat KB modern yang ini dapat dilakukan dengan

dinyatakan dengan CPR modern di menggunakan cara, alat atau obat-

antara WUS (wanita usia kawin 15-49 obatan. Secara umum, menurut cara

tahun) merupakan salah satu dari pelaksanaannya kontrasepsi dibagi

indikator universal akses kesehatan menjadi 2 (dua) yaitu yang pertama

reproduksi. Pemakaian cara/alat KB cara temporer (spacing), yaitu

di Indonesia sebesar 59,7 persen dan menjarangkan kelahiran selama

CPRmodern sebesar 59,3 persen. beberapa tahun sebelum menjadi

Diantara penggunaan KB modern haml lagi. Yang kedua cara permanen

tersebut, sebagian besar (kontrasepsi mantap), yaitu

menggunakan cara KB suntikan mengakhiri kesuburan dengan cara

(34,3%), dan merupakan penyumbang mencegah kehamilan secara

terbesar pada kelompok non MKJP permanen. Ada beberapa jenis

dan jenis hormonal. Pelayanan KB kontrasepsi yang secara umum dapat

diIndonesia sebagian besar diberikan diklasifikasikan metode merakyat

oleh bidan (76,6%) di fasilitas (Coitus interruptus, Post coital,

pelayanan kesehatanswasta yaitu Prolonged lactation), metode

97
Jurnal Komunikasi Kesehatan Vol.VIII No.1 Tahun 2017

tradisional (Pantang berkala, Kodom, pemakaian metode kontrasepsi

Diafragma vaginal, Spermetisida, lainnya (Affandi, 2012)

MAL), metode modern (Pil KB, Dalam menyusui bayi, ibu

suntik KB, IUD), metode permanen sebenarnya bukan hanya berjuang

operatif (Tubektomi, Vasektomi) sendiri. Dibutuhkan peran serta dari

(Proverawati dkk, 2010). seluruh anggota keluarga yang lain.

Dalam penelitian ini akan dibahas Yang paling utama, suami tentunya.

tentang Metode Amenore Laktasi Ketika suami memiliki pengetahuan

(MAL). Metode Amenore Laktasi mengenai manfaat ASI untuk bayi,

(MAL) adalah kontrasepsi yang biasanya dia akan lebih mendukung

mengandalkan pemberian Air Susu ibu untuk menyusui, jaditak perlu

Ibu (ASI) secara eksklusif, artinya heran apabila ada suami yang tidak

ASI hanya diberikan kepada bayinya mendukung karena masih banyak

tanpa makanan atau minuman suami yang keliru mengira menyusui

tambangan hingga usua 6 bulan hanya melibatkan ibu dan bayi saja.

(Mulyani dan Rinawati, 2013). MAL Sebenarnya kelahiran dan

dapat dipakai sebagai kontrasepsi bila keterlibatannya sangat menentukan

menyusui secara penuh, lebih efektif sukses atau tidaknya ibu menyusui.

bila pemberian lebih dari delapan kali Ada beberapa hal yang

sehari, belum haid, umur bayi kurang menentukan berhasil atau tidak yaitu

dari 6 bulan, efektifitas sampai 6 menciptakan suasana positif dengan

bulan, harus dilanjutkan dengan menciptakan atmosfir menyusui yang

positif.Jadi tidak hanya setuju dengan

98
Jurnal Komunikasi Kesehatan Vol.VIII No.1 Tahun 2017

istri menyusui. Pandangan ini akan 2013 sampai 2015. Suami dapat

mempengaruhi pasangan dalam berperan aktif dalam dalam tingkat

membuat pioritas untuk istri dan bayi. keberhasilan Metode Amenore

Memberikan dukungan dan semangat, Laktasi dengan jalan dukungan secara

menyusui tidak hanya melelahkan emosional dan bantuan-bantuan

fisik, tapi secara emosional juga praktis lainya, seperti mengingatkan

menuntut. Apalagi pada masa awal ibu untuk menyusui bayinya,

menyusui ibu menghadapi banyak menggendong bayi, dan lain-lain.

kendala, ASI tidak keluar bahkan bisa Pengertian tentang perannya yang

sampai mengalami baby blues. Istri penting ini merupakan langkah

membutuhkan dukungan dan pertama bagi seorang ayah atau suami

semangat dari pasangan .hujani istri untuk dapat mendukung ibu agar

dengan pujian, penghargaan atas tidak terjadi tingkat kegagalan metode

usahanya, dan kata-kata yang bisa amenore laktasi. Masih banyak ayah

membangkitkan semangat istri untuk atau suami yang berpendapat salah.

tidak menyerah dan berhenti Para ayah atau suami ini berpendapat

menyusui. (Ayahbunda, 2013). bahwa kontrasepsi metode amenore

Berdasarkan hasil studi laktasi adalah urusan ibu sendiri.

pendahuluan yang dilakukan di Mereka menganggap cukup menjadi

Puskesmas Bayan Kecamatan Bayan pengamat yang pasif saja sebenarnya

Kabupaten Purworejo, terdapat 52 suami atau ayah mempunyai peran

orang ibu yang pernah menggunakan yang sangat menentukan kelancaran

metode amenore laktasi dari tahun reflex pengeluaran ASI (let down

99
Jurnal Komunikasi Kesehatan Vol.VIII No.1 Tahun 2017

reflek) yang sangat dipengaruhi oleh adalah semua ibu yang pernah

keadaan emosi atau perasaan ibu. menggunakan metode amenore laktasi

di Puskesmas Bayan pada tahun 2013

METODE PENELITIAN sampai 2015. Besar Populasi yang

Desain yang digunakan dalam digunakan sebanyak 52 orang.

penelitian ini adalah survey analitik. Pengambilan sample pada penelitian

Penelitian ini menggunakan ini menggunakan teknik Jenuh

pendekatan Retrospectiv study, Sampling yaitu teknik pengambilan

peneliti tetap membandingkan sampel, bila semua anggota populasi

kelompok terpapar dan yang tidak digunakan sebagai sampel.

terpapar. Penelitian ini dimaksudkan (Sugiyono, 2007). Alat pengumpulan

untuk mensiasati kelemahan dari data pada penelitian ini adalah

prospective study yang membutuhkan kuesioner. Jenis kuesioner yang

waktu yang sangat panjang untuk digunakan adalah kuesioner tertutup

menyelesaikan penelitian. Penelitian dan pedoman wawancara, kuesioner

ini menggunakan rentang waktu yang sudah disediakan jawabannya

mulai dari paparan dan diikuti sampai sehingga responden tinggal memilih

efek terjadi, namun waktunya sudah (Arikunto, 2010). Uji statistik yang

lewat (Swarjana, 2013). Penelitian ini dipakai adalah uji Chi square.

dilaksanakan di Puskesmas Bayan

Kecamatan Bayan Kabupaten

Purworejo pada bulan Maret - April

2015. Populasi dalam penelitian ini

100
Jurnal Komunikasi Kesehatan Vol.VIII No.1 Tahun 2017

HASIL PENELITIAN Berdasarkan tabel 5 diatas

Karakteristik Responden diketahui bahwa sebagian besar

a. Karakteristik responden pekerjaan suami sebagai pekerja

berdasarkan pekerjaan istri adalah Buruh/Tani adalah 30 orang

Tabel 4 Distribusi Frekuensi (57,7%) sedangkan wiraswasta

Pekerjaan istri adalah 12 orang (23,1%) dan

Pekerjaan Istri Frekuensi % pegawai swasta adalah 10 orang


Tani/Buruh 12 23,1
Wiraswasta 2 3,8 (19,2%).
Pegawai Swasta 7 13,5
Lain-lain 31 59,6 c. Karakteristik responden
Jumlah 52 100
Sumber : Data Primer, 2015 berdasarkan Pendidikan Suami

Berdasarkan tabel 4 diatas Tabel 6 Distribusi Frekuensi

diketahui bahwa sebagian besar Pendidikan Suami

pekerjaan istri bekerja Buruh/Tani Pendidikan Frekuensi %


SD 5 9.6
adalah 12 orang (23,1 %) dan lain- SMP 22 42,3
SMA 19 36,5
lain (IRT) adalah 31 (59,6%). PT 6 11,5
Jumlah 52 100
b. Karakteristik responden Sumber : Data Primer , 2015

berdasarkan Pekerjaan Suami Berdasarkan tabel 6 diatas

Tabel 5 Distribusi Frekuensi diketahui bahwa sebagian besar

Pekerjaan Suami pendidikan suami adalah SMP

Pekerjaan Suami Frekuensi % adalah 22 orang (42,3%) dan SMA


Buruh/Tani 30 57,7
Wiraswasta 12 23,1 adalah 19 orang (36,5%).
Pegawai Swasta 10 19,2
Jumlah 52 100
Sumber : Data Primer, 2015

101
Jurnal Komunikasi Kesehatan Vol.VIII No.1 Tahun 2017

Analisis Univariat Keberhasilan Metode Amenorea

Dukungan Suami Laktasi (MAL)

Tabel 7 Distribusi Frekuensi Tabel 8 Distribusi Frekuensi

Dukungan Suami Keberhasilan Metode Amenorea

Dukungan Suami Frekuensi % Laktasi


Mendukung 47 90,4
Tidak 5 9,6 Keberhasilan MAL Frekuensi %
Mendukung Berhasil 47 90,4
Jumlah 52 100 Tidak Berhasil 6 9,6
Sumber : Data Primer , 2015 Jumlah 53 100
Sumber : Data Primer , 2015
Berdasarkan tabel 7 diatas diketahui
Berdasarkan tabel diatas diketahui
bahwa sebagian besar responden yang
bahwa sebagian besar responden yang
mendukung adalah 47 orang (90,4%)
menggunakan metode amenorea
dan yang tidak mendukung adalah 5
laktasi berhasil sebanyak 47 orang
orang (9,6%).
(90,4%) dan tidak berhasil 6 orang

(9,6 %)

Analisa Bivariat

Tabel 9 Tabulasi silang dukungan suami terhaap tingkat keberhasilan metode

amenorea laktasi pada tanggal 20 maret - 12 april 2015.

Keberhasilan MAL TOTA


Dukungan Suami X2 P value
Berhasil Tidak Berhasil L
Mendukung 43 (82,7%) 4 (7,7%) 47
Tidak Mendukung 2 (3,8%) 3 (5,8%) 5 10,285 0,001
Total 45 7 52
Sumber : Data Primer,2015

102
Jurnal Komunikasi Kesehatan Vol.VIII No.1 Tahun 2017

Dari Tabel 9 dapat diketahui Bahwa laktasi di Puskesmas Bayan

sebagian besar responden yang kabupaten purworejo.

pernah menggunakan metode

amenorea laktasi dengan berhasil dan PEMBAHASAN

didukung oleh suami ada 43 orang Dukungan Suami

(91,5%). Berdasarkan Uji Chi Berdasarkan hasil penelitian dari 52

Kuadrat dengan menggunakan SPSS Responden yang Mendukung yaitu

Diperoleh nila sebesar 10,285 90,4% sebagian besar berpendidikan

dengan p sebesar 0,001. Karena SMP. Menurut Wahyuni (2011)

p<0,05 maka Ho ditolak yang berarti Pendidikan mempunyai peran yang

ada hubungan dukungan suami sangat besar didalam membentuk

terhadap tingkat keberhasilan metode tingkah laku seseorang, karena salah

amenorea laktasi di Puskesmas satu faktor penting dari usaha

Bayan Kabupaten Purworejo. pendidikan adalah pembentukan

Dengan demikian Hipotesis Diterima watak seseorang dimana watak

menjadi Ada hubungan dukungan seseoranng akan berpengaruh

suami terhadap tingkat keberhasilan terhadap tingkah lakunya. Seseorang

metode amenorea laktasi di yang mempunyai intelektual yang

Puskesmas Bayan kabupaten lebih baik, dapat berfikir kritis yang

purworejo. Hasil Uji statistik akan memberikan persyaratan untuk

diketahui bahwa ada hubungan menentukan kualitas hidupnya.

dukungan suami terhadap tingkat Semakin banyak suami yang

keberhasilan metode amenorea memperoleh informasi kesehatan

103
Jurnal Komunikasi Kesehatan Vol.VIII No.1 Tahun 2017

khususnya tentang metode amenoe menyatakan bahwa sumber informasi

laktasi tentu akan merasakan dampak yang baik akan memberikan

yang positif tentang informasi yang pengaruh terhadap pengetahuan

diketahuinya sebaliknya semakin individu.

sedikit suami memperoleh informasi Keberhasilan Metode Amenorea

kesehatan tentu tingkat pengetahuan Laktasi

suami akan semakin rendah sehingga Berdasarkan hasil penelitian

yang seharusnya seseorang dapat diketahui bahwa sebagian responden

merasakan dampak positif dan yang pernah menggunakan metode

manfaat pengetahuan atau informasi amenorea laktasi dan berhasil 45

seseorang akan mempengaruhi orang (86,5%) dan 7 orang (13,5%)

dampak dan manfaat yang dapat tidak berhasil. Penilaian keberhasilan

diperoleh, begitu juga sebalinya. metode amenorea laktasi dinilai

Dan Hasil penelitian dukungan dengan pedoman wawancara tentang

suami dikatakan tidak mendukung siklus haid dan pemberian makanan

ada 5 orang (9,6 %) hal ini karena pendamping ASI.

kurangnya informasi dari tenaga Dalam penelitian ini umur responden

kesehatan kepada suami dan tidak tidak di analisa tetapi pada umumnya

ada sosialisasi tentang kontrasespsi ibu yang memberikan ASI eksklusif

alami dengan metode amenore lebih tua dari pada ibu yang tidak

laktasi oleh tenaga kesehatan. Hal ini memberikan ASI eksklusif. Ada

di dukung oleh pendapat perbedaan jumlah anak antara ibu

(Notoadmojo,2010) yang yang memberikan ASI eksklusif

104
Jurnal Komunikasi Kesehatan Vol.VIII No.1 Tahun 2017

mempunyai paritas rata-rata lebih Dari Hasil Penelitian 52 Responden

tinggi (3 anak) dari pada ibu yang didapatkan 45 ibu yang pernah

tidak ASI eksklusif (2 anak). mengguanakn metode amenorea

Perbedaan jumlah anak akan laktasi dan berhasil. Hal itu terjadi

berpengaruh terhadap pengalaman karena faktor stimulus penghisapan

ibu dalam hal menyusui. (Fikawati berulang ketika menyususi. Dengan

dan Syafiq, 2009). intensitas dan frekuensi yang cukup

Dari hasil penelitian ibu bisa berhasil dan hormon. Yaitu kadar prolaktin

dipengaruhi oleh tingkat akan tetap tinggi. Hormon prolaktin

pengetahuan tentang prosedur yang merangsang poduksi ASI juga

metode amenorea laktasi dan cara mengurangi kadar hormon LH yang

menyusui yang benar jika ibu diperlukan untuk memelihara dan

memiliki tingkat pengetahuan baik melangsungkan siklus menstruasi.

tentang prosedur metode amineora kadar estrogen yang rendah dan

laktasi dan cara menyusui yang benar onovulasi. Bahkan pada saat aktivitas

maka kemungkinan besar ibu bisa ovarium mulai pulih kembali, kadar

berhasil maka ibu kemungkinan kecil prolaktin yang tinggi menyebabkan

tidak berhasil dan begitu sebaliknya fase luteal yang singkat dan fertilitas

jika ibu memiliki tingkat meurun.

pengetahuan tentang prosedur Dan Hasil Penelitan dari 52 ibu yang

metode amenorea laktasi dan cara pernah menggunakan metode

menyusui yang benar menyebabkan amenoea laktasi dan tidak berhasil 7

ibu bisa mengalami Tidak berhasil. orang karena kurangnya pengetahuan

105
Jurnal Komunikasi Kesehatan Vol.VIII No.1 Tahun 2017

tentang prosedur metode amenorea dalam melakukan metode MAL, jika

laktasi dan cara menyusui yang ibu selama 6 bulan tidak atau belum

benar, karena keberhasilan metode mengalami haid ibu dikatakan

amenorea laktasi dipengaruhi berhasil karena prinsip metode

beberapa banyak faktor diantaranya amenorea laktasi adalah tidak haid

banyak ibu yang sudah memberikan dan menyusui secara eksklusif begitu

MPASI sebelum usia bayi lebih dari pula sebaliknya, serta jika ibu sudah

6 bulan walaupun ibu memberikan memberikan makanan atau minuman

ASI kemudian dari faktor cara tambahan kepada bayinya sebelum

menyusui yang benar dan hormonal lewat 6 bulan maka ibu datap

pada ibu. dikatakan tidak berhasil karena

Metode Amenore Laktasi (MAL) prinsip dari metode MAL adalah

adalah kontrasepsi yang menyusui secara eksklusif selama 6

mengandakan peberian Air Susu Ibu bulan.

(ASI) secara eksklusif, artinya ASI

hanya diberikan kepada bayinya Peran Dukungan Suami pada

tanpa makanan atau minuman Keberhasilan Metode Amenorea

tambahan hingga usia 6 bulan. Laktasi.

(Mulyani dan Rinawati,2013.h. 29). Peran dukungan suami pada

Langkah-langkah penentuan saat keberhasilan metode amenorea

pemakaian Kontrasepsi metode laktasi dapat diketahui bahwa suami

amenorea laktasi sangat berpengaruh yang mendukung ibu menggunakan

terhadap tingkat keberhasilan ibu metode MAL dan berhasil sebanyak

106
Jurnal Komunikasi Kesehatan Vol.VIII No.1 Tahun 2017

43 orang dan yang tidak berhasil 4 faktor pendorong yaitu sikap dan

orang dikarnakan oleh faktor dari perilaku petugas kesehatan atau

dalam yaitu faktor hormonal dan petugas lainya.

tidak mengetahui cara menyusui Dari hasil uji chi kuadrat diperoleh

yang benar. nilai X2 sebesar 10,285 dengan p

Selain itu pengetahuan seseorang value sebesar 0,001 maka Ho ditolak

biasanya diperoleh dari pengalaman dan Ha diterima yang berarti ada

yang berasal dari berbagai macam hubungan antara dukungan suami

sumber seperti : media massa, media terhadap tingat pengetahuan metode

elektronik, kerabat, petugas amenorea laktasi. Hal ini disebabkan

kesehatan dan sebagainya. karena jika suami mendukung ibu

Pengetahuan dapat membentuk secara emosional, material dan

keyakinan tertentu sehingga informasi tentang metode amenorea

seseorang berperilaku sesuai dengan laktasi ibu akan merasa nyaman dan

keyakinan tersebut ( Istiari, 2006 ). percaya diri sehingga bisa berhasil

Menurut teori Lawrance Green( sehingga kemungkinan kecil untuk

dalam Notoatmojo,2010) bahwa tidak berhasil.

perilaku seseorang atau masyarakat Penelitian ini di dukung beberapa

tentang kesehatan ditentukan oleh hasil penelitian dari peneliti lain:

pengetahuan, sikap kepercayaan dan Bangun (2010). Dengan judul

tradisi sebagai faktor predisposisi “Penatalaksanaan Metode Amenore

disamping faktor pendukung seperti Laktasi pada ibu Pasca Nifas”

lingkungan fisik,prasarana atau metode yang digunakan dalam

107
Jurnal Komunikasi Kesehatan Vol.VIII No.1 Tahun 2017

penelitian ini adalah diskriptif SIMPULAN

dengan. Hasil penelitian menunjukan 1. Dukungan suami terhadap tingkat

bahwa mayoritas responden keberhasilan metode amenore

melakukan metode kontrasepsi MAL laktasi di Puskesmas Bayan

secara benar walaupun secara sebagian besar mendukung

pengertian masih rendah. sebesar 90,4% (47 orang).

Arbai’in, (2011). Dengan judul 2. Keberhasilan metode amenorea

“Gambaran Pengetahuan Ibu-ibu laktasi di Puskesmas Bayan

Nifas tentang Kontrasepsi Metode sebagian besar berhasil 86,5% (45

Amenorea Laktasi” metode orang).

penelitian yang digunakan adalah 3. Nilai koefisien kontingensi

Deskriptif dengan hasil penelitian ini keeratan antara hubungan

didapatkan pengetahuan ibu-ibu nifas dukungan suami terhadap tingkat

tentang kontrasepsi metode amenore keberhasilan metode amneorea

laktasi (MAL) di wilayah Puskesmas laktasi tergolong sedang hal ini

Pemaron Kecamatan Brebes diperoleh dari hasil Uji statistik

Kabupaten Brebes baik yaitu menggunakan SPSS dengan nilai

sebanyak 23 orang (47,9%), koefisien kongtingensi 0,406 dan

berpengetahuan cukup ada 16 orang dibandingkan dengan besarnya

(33,3%), dan responden yang interval koefisien kontingengsi.

berpengetahuan kurang baik ada 9 Ada hubungan antara Hubungan

orang (18,8%). dukungan suami terhadap tingkat

keberhasilan metode amneorea

108
Jurnal Komunikasi Kesehatan Vol.VIII No.1 Tahun 2017

laktasi di Puskesmas Bayan. Diharapkan Akbid Bhakti Putra

Dengan nilai hitung 10,285 Bangsa Purwoejo dapat

dengan nilai p value = 0,001 lebih menambah bahan pustaka dan

kecil dari 0,05. bahan kajian yang terbaru di

perpustakaan sehingga dapat

SARAN menambah pengetahuan

1. Bagi tenaga kesehatan di mahasiswa.

Puskesmas Bayan Kecamatan 4. Masyarakat

Bayan Kabupaten Purworejo. Penelitian ini diharapkan dapat

Tingkatkan pengolahan data meningkatkan kesadaran ibu untu

khususnya tentang KIA KB dan memberikan ASI Eksklusif pada

lebih kooperatif lagi untuk bayinya dan diharapkan suami

memberikan informasi kesehatan ikut serta dala meningkatkan

kepada masyarakat tentang jenis- program KB

jenis kontrasepsi.
DAFTAR PUSTAKA
2. Peneliti Selanjutnya
Arikunto. (2013). Prosedur
Penelitian pada bidang sama Penelitian Suatu Praktik.
Jakarta: Rineka Cipta.
disarankan agar lebih
BKKBN dan Kemenkes RI. (2012).
memperjelas faktor faktor yang
Pedoman Pelayanan
Keluarga Berencana Pasca
mempengaruhi Keberhasilan
Persalinan di Fasilitas
Kesehatan.
Metode Amenorea Laktasi.

3. Bagi Institusi Budiarto. (2010). Statistik Untuk


Kedokteran dan Kesehatan
Masyarakat. Jakarta: EGC.

109
Jurnal Komunikasi Kesehatan Vol.VIII No.1 Tahun 2017

Departemen Pendidikan Nasional. kontrasepsi. Yogyakarta.


(2008). Kamus Besar Nuha Medika.
Bahasa Indonesia Edisi
Keempat. Jakarta: PT. Pinem, Saroha. (2009). Kesehatan
Gramedia Pustaka Utama. Reproduksi dan
Kontrasepsi. Jakarta: Trans
Info Media.
Fikawati dan Syafiq. (2009).
Penyebab Keberhasilan dan
Kegagalan ASI Eksklusif. Roesli Utami. (2005). Mengenai ASI
Jurnal Kesehatan Eksklusif. Trubus
Masyarakat Nasional Vol. 4, Agriwidya. Jakarta.
No. 3, Desember.
Satiadarma, Mp. (2004). Pendidikan
I Ketut Swarjana. (2013). Kreatifitas Ataukah
Metodologi Penelitian Pendidikan Moral. Jurnal
Kesehatan. Yogyakarta: Provite, Vol. 1, No 1.
Andi Offset Desember 2004.

Mulyani dan Rinawati. (2013). Siregar, Arifin. (2004). Pemberian


Keluarga Berencana dan ASI Eksklusif dan Faktor-
Alat Kontrasepsi. faktor uang
Yogyakarta: Nuha Medika. mempengaruhinya. Bagian
Gizi Kesehatan Masyarakat
Fakultas Kesehatan
Notoatmodjo. (2012). Metodologi
Masyarakat. Sumatra Utara.
Penelitian Kesehatan.
Jakarta: Rineka Cipta.
Setiyaningrum, Zulfa Binti. (2014).
Pelayanan Keluarga
Proverawati, Islaely, Siti Aspuah.
Berencana dan Kesehatan
(2010). Panduan Memilih
Reproduksi. Jakarta: Trans
Info Media.

110

You might also like