Professional Documents
Culture Documents
9 - Pio Ke Perawat - Cara Penggunaan Efek Samping - Revisi
9 - Pio Ke Perawat - Cara Penggunaan Efek Samping - Revisi
9 - Pio Ke Perawat - Cara Penggunaan Efek Samping - Revisi
“SKRIPT PIO”
Pada Siang hari, Apoteker yang bertugas di Rumah Sakit Medika sedang melakukan Visit pasien Rawat
inap dan bertemu salah satu Perawat yang bertugas pada saat itu. Seletah melakukan Visit perawat pun
menanyakan beberapa hal tentang pasien atas nama Ny.Siska Usia 35 tahun yang menderita Pneumonia.
kemudian Apoteker mempersilahkan masuk ke ruangan PIO untuk melakukan diskusi.
Apoteker: Siang mba, maaf sebelumnya perkenalkan saya apoteker Witri safira yang bertugas visit pada
hari ini, ada yang bisa saya bantu mba?
Perawat: sebelumnya maaf mengganggu waktunya, Saya Shella Apriliyana sebagai Perawat di Rumah Sakit
ini. Saya ingin mendiskusikan terkait pasien atas nama Ny.Siska yang menderita penyakit Pneumonia bu.
Dimana dokter kemarin telah memberikan resep obat ceftriaxone dan levofloxacin Injeksi dengan dosis
750mg melalui IV. Lalu paginya pasien mengeluh bahwa mengalami pusing, mual, muntah, keringat
berlebih, dan mulutnya terasa kering bu.
Yang ingin saya tanyakan disini adalah efek samping obat, dan obat yang dapat mengatasi gejala yang
dirasakan pasien?
Apoteker: Iya baik mba, sebelumnya apakah pasien sudah melakukan skin test atau belum ya mba? Terkait
pemberian obat antibiotic secara intravena
Perawat: iyaa bu sudah, setelah 15 menit dilakukan skin test tidak ada gejala yang menandakan bahwa
pasien tidak memiliki alergi dari antibiotic tersebut bu.
Apoteker: baik, tadi mba bilang antibiotiknya itu ceftriaxone dan levofloxacin, betul?
Apoteker: baik mba sebelumnya saya meminta waktu kurang lebih sekitar 15 menit untuk menenelusuri
terkait efek samping dari kedua obat antibiotic tersebut ya mba
Perawat: baik bu
*Kemudian apoteker Witri menghubungi perawat Shella Kembali*
Apoteker: jadi begini mba, saya sudah mencari beberapa literatur terkait penggunaan antibiotic
Levofloxacin dan Ceftriaxone pada salah satu literatur yaitu Drugs.com dalam literatur tersebut menyatakan
bahwa untuk efek sampingnya dari antibiotic levofloxacin dan ceftriaxone keduanya hampir mirip yaitu
mual, pusing, sakit kepala dan sulit tidur, juga berdasarkan gejala yang dirasakan pasien yang sebelumnya
mba jelaskan, pasien tersebut bisa jadi mengalami efek samping dari pemakaian antibiotic keduanya.
Terkait dosis yang diberikan saya rasa juga tidak ada kekeliuran ya mba.
Perawat: jadi untuk mengatasi efek samping yang dialami pasien Ny Siska Bagaimana ya bu?
Apoteker: iya mba, nanti saya akan mendiskusikan Kembali dengan dokter yang menangani ny siska ya
mba, untuk obat yang dapat mengurangi/menghilangkan efek samping yang dirasakan pasien.
Perawat: oh baik bu, saya mau bertanya terkait cara penggunaan Injeksi antibiotic levofloxacin dan
ceftriaxone yang tepat bagaimana ya bu?
Apoteker : Untuk penggunaan Injeksi antibiotic levofloxacin digunakan dosis 750 mg sebanyak 1 x sehari
1 Ampul melalui Iv. Lalu untuk Injeksi ceftriaxone digunakan dosis 1gram sebanyak 1 x sehari 1 ampul
melalui Iv. Masing – masing dilarutkan dulu dengan Aqua pro Injeksi ya mba.
Perawat: oh baik bu, untuk penyimpanan antibiotic levofloxacin dan ceftriaxone bagaimana ya bu?
Apoteker: untuk penyimpananya dapat disimpan dalam lemari pada suhu ruang 30°𝐶 dan terhindar dari
paparan sinar matahari langsung.
Perawat: baik bu, terimakasih atas informasinya bu, maaf sudah mengganggu waktunya bu
Apoteker: iyaa sama – sama mba, sekiranya masih ada yang ingin ditanyakan lagi boleh hubungi saya
Kembali yaa mba selamat siang