Alya Riska Ferina - 191021207 - Laporan Kegiatan FIeld Trip

You might also like

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 5

LAPORAN KEGIATAN

FIELD TRIP

OLEH:

ALYA RISKA FERINA

1910212007

KELAS:

PRODUKSI BENIH

AGRO

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI

JURUSAN BUDIDAYA PERTANIAN

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS ANDALAS

PADANG

2022
LAPORAN KEGIATAN
Waktu : Senin, 13 Juni 2022
Tempat : UPTD BPSB (Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih) Provinsi
Sumatera Barat
No. Kegiatan Dokumentasi
1. Persiapan keberangkatan dari Kota Padang
ke UPTD BPSB di Kota Bukittinggi.
Keberangkatan pada jam 08.00 WIB yang
seluruh praktikan dibagi menjadi tiga bus.

2. Pukul 11.30 WIB sampai di Kota


Bukittinggi tepatnya di UPTD BPSB
Provinsi Sumatera Barat.

3. Pengarahan oleh dosen penjab terkait


pelaksanaan di UPTD BPSB

4. Sosialisasi terkait pengawasan dan


sertifikasi benih di BPSB oleh Bapak
Abrar. (Hasil sosialisasi terlampir)

5. Pengenalan laboratorium kering.


 Pada lab ini dilakukan pengujian
terhadap Kadar Air (KA%) dan
kemurnian benih.
 Metode dalam pengujian KA yaitu
Moisture Tester. Banyak sampel yang
diuji tergantung ISTA (misal padi
sebanyak 700 g). Pengujian dilakukan
sebanyak 2 ulangan. Dalam proses
pengujian, selisih nilai KA hanya
diperbolehkan paling jauh 0,2%, jika
lewat maka diuji dengan metode oven.
Dalam pengujian metode oven,
setelah pengovenan benih dimasukkan
ke dalam germinator.
 Kemurnian benih dilakukan
menggunakan bantuan alat pemisah
benih yaitu Seed Devider. Alat ini
akan memisahkan benih murni dan
kotoran benih.

6. Di dalam laboratorium, adanya alat


penyimpan benih yang suhunya diatur
dibawah 10°C (5-6°C)

7. Pengenalan laboratorium basah.


 Pada lab ini dilakukan pengujian Daya
Berkecambah (DB%).
 Bahan yang digunakan untuk
mematahkan dormansi benih adalah
KNO3.
 Pengujian DB menggunakan metode
kertas digulung dan metode pasir.
 Perlakuan yang digunakan terdiri dari
4 perlakuan dengan 2 ulangan.
 Hitungan benih (I dan II) berdasarkan
ISTA
 Parameter pengamatan terdiri dari
benih normal, abnormal, mati, keras,
dan segar tapi tidak tumbuh. Benih
diuji sebanyak 100 benih dan dihitung
sesuai parameter pengamatannya.
 Umumnya 1 lot pada tanaman padi
terdiri dari 4 gulungan. 1 lot benih
harus diberi plastik agar menghindari
penyebaran patogen jika salah satu lot
terserang.
 Benih yang diuji adalah benih yang
telah lulus pada lab kering yaitu benih
yang telah murni dari lab kering
dibawa ke lab basah untuk diuji DB
nya.
 Daya berkecambah yang lulus untuk
sertifikasi tiap tanaman berbeda-beda.
Pada tanaman padi yaitu 80% dan
tanaman jagung 88%.

Penjabaran materi sosialisasi mengenai pengawasan dan sertifikasi benih oleh


UPTD BPSB Provinsi Sumatera Barat adalah sebagai berikut.

Sertifikasi benih memiliki beberapa tahapan yang harus dilakukan oleh


produsen benih ke BPSB yaitu sebagai berikut.
1. Produsen benih dengan menajukan label ke BPSB dalam waktu satu
minggu sebelum semai untuk cek label.
2. Saat berumur satu bulan, dilakukanlah pemeriksaan lapangan.
3. Kemudian sewaktu panen dilakukan pemeriksaan panen termasuk alat
panen. Alat panen perlu dibersihkan untuk menghindari tercampurnya
varietas antara tanaman yang akan dipanen dengan tanaman yang dipanen
sebelumnya.
4. Setelah panen, dilakukan pengeringan. Pada proses ini, lingkungan tempat
pengeringan harus diperhatikan agar tidak adanya pencampuran varietas.
5. Benih selanjutnya dimasukkan ke dalam karung per lot dan disimpan di
dalam gudang. Gudang tempat penyimpanan benih memiliki syarat yaitu
benih tidak diperbolehkan berada di atas semen, sebaiknya semen harus
dialasi kayu, dan benih tidak diperbolehkan berdampingan letaknya
dengan pestisida.
6. Benih yang akan diuji (diluar benih di gudang) dibagi yaitu 1 kilo
dikirimkan ke laboratorium, dan 1 kilo lagi ditinggal di produsen.
7. Di laboratorium, benih diuji Kadar Air (KA%), kemurnian benih, dan
Daya Berkecambah (DB%).
8. Laboratorium kemudian mengeluarkan hasil dan sertifikat jika hasil
pengujian sesuai dengan syarat yang telah berlaku.

Setelah proses sertifikasi benih, dilakukan proses pelepasan varietas yang


dalam hal ini benih harus memiliki label. Beberapa tahapan yang dilakukan oleh
produsen setelah laboratorium menyerahkan benih yang telah bersertifikat ke
produsen adalah sebagai berikut.
1. Produsen membuat label sesuai nomor hasil uji laboratium.
2. Setelah pelabelan, produsen menyerahkan benih ke BPSB untuk
pendaftaran dalam pelepasan varietas
3. BPSB mengeluarkan label. Label dari BPSB yaitu BS (Brider Seed)
berwarna biru, BD (Benih Dasar) berwarna putih, dan BP (Benih Pokok)
berwarna ungu.
4. Selanjutnya proses pemasangan label yang dilakukan oleh produsen benih
yang dalam pemasangannya diawasi oleh BPSB. Hal ini bertujuan agar
label yang berlebih tidak disalahgunakan oleh produsen benih. Jika terjadi
penyalahgunaan, maka akan dihukum pidana dengan 20 tahun penjaga dan
denda 2 Milyar Rupiah.
5. Dilakukan pengemasan oleh produsen benih.
6. Selanjutnya pengawas benih dari BPSB melakukan pengawasan dalam hal
peredaran benih yang berkaitan dengan masa kadaluarsa dalam peredaran.
7. Selanjutnya benih dilepas atau dipasarkan.

You might also like