Filsafat ilmu merupakan cabang filsafat yang mempelajari dasar, metode, asumsi dan implikasi ilmu pengetahuan dari ilmu yang termasuk di dalamnya antara lain ilmu alam dan ilmu sosial. Selain itu filsafat ilmu juga mempelajari dan mempertanyakan secara sistematis mengenai hakikat pengetahuan ilmu yang berhubungan dalam masalah-masalah filosofis dan fundamental yang terdapat pada ilmu untuk mencapai pengetahuan yang ilmiah.
2. Apa saja teori kebenaran ilmiah?
Teori kebenaran ilmiah meliputi: Teori kebenaran korespondensi, merupakan teori yang memiliki pandangan bahwa pernyataan-pernyataan adalah benar jika berkorespondensi (berhubungan) terhadap fakta atau pernyataan yang ada di alam atau objek yang dituju kepada pernyataan tersebut. Kebenaran atau suatu keadaan dikatakan benar apabila ada kesesuaian di antara arti yang dimaksud oleh suatu pendapat dengan sebuah kebenaran (fakta). Contoh dari teori kebenaran korespondensi dalam lingkungan hidup masyarakat yaitu berupa Pernyataan bahwa "wanita adalah orang yang dapat mengandung dan melahirkan anak", pernyataan tersebut benar karena faktanya memang wanita yang telah mengandung dan melahirkan anak . Sedangkan pernyataan lain yaitu "pria adalah orang yang mengandung dan melahirkan anak", pernyataan tersebut tidak benar sebab tidak ada obyek yang berhubungan dengan pernyataan tersebut. Jadi secara fakta yaitu "Orang yang mengandung dan melahirkan anak bukan pria, melainkan wanita". Teori kebenaran koherensi, merupakan teori kebenaran yang berdasarkan kepada kriteria koheren atau konsistensi .Teori koherensi biasanya juga disebut dengan teori konsistensi, yaitu teori yang mengatakan, suatu pernyataan dianggap benar jika pernyataan tersebut bersifat koheren atau konsisten dengan pernyataan-pernyataan sebelumnya yang telah dianggap benar secara logis dan jelas. Contoh dari teori kebenaran koherensi dalam lingkungan hidup masyarakat yaitu dengan mengadakan lomba 17 agustus untuk memperingati hari kemerdekaan indonesia , "Seluruh peserta yang mengikuti perlombaan 17 agustus harus mengenakan baju warna merah putih saat perlombaan berlangsung". Andi adalah peserta dari perlombaan tersebut, jadi Andi harus mengenakan baju merah putih saat perlombaan berlangsung. Pernyataan tersebut adalah benar karena pernyataan kedua konsisten dengan pernyataan yang pertama. Teori kebenaran pragmatis yaitu adalah teori yang memiliki pandangan bahwa arti dari ide dibatasi oleh referensi pada konsekuensi ilmiah, dan personal atau sosial. Teori pragmatis berkata bahwa pernyataan diukur dengan kriteria apakah pernyataan tersebut bersifat fungsional dalam kehidupan praktis. Maksudnya, yaitu suatu pernyataan adalah benar jika pernyataan atau konsekuensi dari pernyataan itu mempunyai kegunaan praktis dalam kehidupan manusia. Contoh teori kebenaran pragmatis dalam lingkungan hidup masyarakat yaitu seseorang yang mengemukakan ide untuk menciptakan suatu alat komunikasi untuk berbicara dalam jarak jauh, kemudian ide tersebut direalisasikan hingga tercipta alat komunikasi berupa handphone yang dapat digunakan oleh manusia untuk mempermudah komunikasi jika ada sesuatu yang penting untuk dibicarakan tanpa bersusah payah untuk saling bertemu jika dalam jarak jauh dan dalam keadaan yang sibuk. Maka alat komunikasi yang berupa handphone dianggap benar, karena alat tersebut adalah fungsional dan mempunyai kegunaan untuk masyarakat.
3. Apa yang menyebabkan keterbatasan pada ilmu?
Keterbatasan pada ilmu disebabkan oleh dua hal yaitu karena subjek memiliki keterbatasan daya inderawi dan daya intelektualnya dan objek yang diketahui juga tidak sederhana atau dengan kata lain, pengetahuan manusia tentang sesuatu objek tidak pernah total, selalu ada yang takterungkap. Dengan adanya keterbatasan pengetahuan manusia itu, maka ilmu yang merupakan hasil sistematis dari pengetahuan yang didapat manusia tentu juga memiliki keterbatasan. Selama manusia tidak menemukan pengetahuan baru, maka ilmu pengetahuan tidak akan maju atau berkembang. 4. Jelaskan perbedaan kajian Ontology, Epistemology, dan Axiology? Ontology, merupakan ilmu pengetahuan yang meneliti segala sesuatu yang ada. Obyek telaah ontology adalah yang ada tidak terikat pada satu perwujudan tertentu, ontology membahas tentang yang ada secara universal, yaitu berusaha mencari inti yang dimuat setiap kenyataan yang meliputi segala realitas dalam semua bentuknya. Pertanyaaan mendasar yang muncul dalam tataran ontologi adalah untuk apa penggunaan pengetahuan itu? Artinya untuk apa orang mempunyai ilmu apabila kecerdasannya digunakan untuk menghancurkan orang lain, misalnya seorang ahli ekonomi yang memakmurkan saudaranya tetapi menyengsarakan orang lain, seorang ilmuan politik yang memiliki strategi perebutan kekuasaan secara licik. Epistemology, merupakan ilmu yang membahas tentang teori. Objek telaah epistemology adalah mempertanyakan bagaimana sesuatu itu datang, bagaimana kita mengetahuinya, bagaimana kita membedakan dengan lainnya, jadi berkenaan dengan situasi dan kondisi ruang serta waktu mengenai sesuatu hal. Axiology, merupakan kajian tentang nilai dari ilmu pengetahuan. Pertanyaan mendasar yang menjadi landasan dalam tataran aksiologi adalah untuk apa pengetahuan itu digunakan? Bagaimana hubungan penggunaan ilmiah dengan moral etika? Bagaimana penentuan obyek yang diteliti secara moral? Bagimana kaitan prosedur ilmiah dan metode ilmiah dengan kaidah moral?
5. Jelaskan permasalahan dalam filsafat ilmu?
Permasalahan dalam filsafat ilmu diantaranya: Permasalahan epistemologi tentang ilmu merupakan permasalahan yang membahas tentang segi-segi pengetahuan seperti kemungkinan, asal mula, sifat alami, batas-batas, asumsi dan landasan, validitas dan reliabilitas sampai soal kebenaran. Permasalahan metafisis tentang ilmu yang mempersoalkan tentang eksistensi dari entitas-entitas dalam sesuatu ilmu khusus atau status dari kebenaran ilmu. Permasalahan metodologis tentang ilmu yang merupakan permasalahan penelahaan terhadap metode yang dipergunakan dalam suatu ilmu. Validitas dan reliabilitas hasil ilmu sangat ditentukan oleh kuatnya metode yang dipakai. Permasalahan logis tentang ilmu dalam menentukan kesimpulan pada suatu ilmu haruslah memenuhi syarat-syarat logika dengan standar ketelitian logis yang tinggi. Permasalahan etis tentang ilmu yang merupakan permasalahan etis dari ilmu tersebut mengandung implikasi baik atau buruk bagi kehidupan manusia. Permasalahan estetis tentang ilmu yang mempermasalahkan tentang keindahan atau kejelekan dari analisis, pemaparan, penilaian dan penafsiran peranan suatu ilmu dalam peradaban manusia.
6. Apa saja manfaat mempelajari filsafat ilmu?
Mempelajari filsafat ilmu bermanfaat untuk: Membangun pikiran menjadi radikal atau dapat berpikir sampai ke akar-akarnya) Menjadi lebih sadar keberadaan diri dan suatu hal Memberikan kebiasaan dan kebijaksanaan untuk memandang dan memecahkan persoalan-persoalan dalam kehidupan sehari-hari. Membentuk dan mengembangkan wawasan epistemology ilmu pengetahuan Membiasakan diri untuk dapat membedakan persoalan, terutama berbagai persoalan yang tidak ilmiah. Memahami bahwa pikiran dan pengetahuan manusia itu luas