Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 24

LK. 1.

2 Eksplorasi Penyebab Masalah


NAMA : ENI INDRIATI
NIM : 22323299578
Sub Materi : Konsep Pewarisan Sifat dan Hukum Mendel

Masalah yang telah Analisis eksplorasi penyebab


No. Hasil eksplorasi penyebab masalah
diidentifikasi masalah
Pedagogik, Literasi dan Numerasi
Diskusi dengan Teman PPG 1. Kemampuan pedagogik guru
Pedagogik Pedagogik yang masih rendah pada
Proses belajar mengajar bersifat 1. Guru belum mampu memilih pendekatan, metode, model, strategi materi ini bisa disebabkan
klasikal, sehingga monoton bagi pembelajaran yang sesuai oleh beberapa hal yaitu:
peserta didik dan kurang tepat dengan 2. Guru tidak memiliki persiapan khusus dalam KBM a. Guru tidak memiliki waktu
materi konsep pewarisan dan hukum 3. Guru tidak melakukan diagnostik peserta didik dan karakteristik atau malas untuk
mendel yang bersifat abstrak materi mempersiapkan
Literasi dan Numerasi kelengkapan perangkat
Literasi 1. Guru kurang semangat dalam menggaungkan kegiatan literasi dan pembelajaran, media atau
Peserta didik belum bisa menyimpulkan numerasi kepada peserta didik LKPD yang interaktif
konsep Hukum Mendel pada sebuah 2. Intake peserta didik rendah dalam aspek akademik (kemampuan lancar b. Guru kurang mengikuti
narasi perkawinan ayah dan ibunya membaca cepat, memahami isi bacaan) dan non akademis (peserta didik pelatihan-pelatihan
malas membaca) mengenai pengembangan
Numerasi Kajian Literatur kompetensi diri
Peserta didik belum bisa menggambar 1. Peserta didik yang merasa kesulitan dalam belajar IPA disebabkan c. Guru tidak bisa mengatur
sketsa wajah keturunannya atau faktor internal dan juga eksternal, diketahui siswa masih belum perencanaan pembelajaran
membuat skema silsilah keluarga dari memahami materi pelajaran yang dijelaskan oleh guru, dikarenakan guna meningkatkan
hasil persilangan kedua orang tuanya pembelajaran yang monoton sehingga menimbulkan kejenuhan dan keprofesiannya
kebosanan pada diri siswa (Nur Azizah, dkk. 2022) d. Guru terlalu nyaman dengan
http://journal.universitaspahlawan.ac.id/index.php/jpdk/article/view/6968 metode-metode
(diakses: 8 Nov 2022 Pukul 16.00) pembelajaran yang
2. Hasil dari analisis yang dilakukan didapatkan bahwa faktor penyebab konvensional.
rendahnya literasi sains siswa adalah: a) penggunaan buku ajar yang
belum tepat, b) miskonsepsi siswa, c) pembelajaran yang tidak 2. Literasi dan numerasi
kontekstual, d) rendahnya kemampuan membaca, e) lingkungan dan iklim rendah bisa disebabkan tiga
belajar, f) infrastruktur sekolah, g) sumber daya manusia, h) hal yaitu faktor dari siswa,
manajemen sekolah (Suparya, I, dkk. 2022) guru dan sekolah (sarana dan
prasarana). Misal faktor dari
Sumber: Suparya, I. K., I Wayan Suastra, & Putu Arnyana, I. B. (2022). sekolah yaitu referensi buku
RENDAHNYA LITERASI SAINS: FAKTOR PENYEBAB DAN yang disediakan oleh
ALTERNATIF SOLUSINYA. Jurnal Ilmiah Pendidikan Citra Bakti, 9(1), perpustakaan sekolah kurang
153-166. bervariasi, misalnya buku non
DOI: https://doi.org/10.38048/jipcb.v9i1.580 (diakses: 8 Nov 2022 pukul pelajaran.
21.00)

Wawancara Teman Sejawat (Kepala Sekolah)


Pedagogik
1. Penerapan model pembelajaran membutuhkan alokasi waktu yang lama
daripada ceramah
2. Minimnya pelatihan bagi guru
3. Guru tidak mempersiapkan RPP
Literasi dan Numerasi
1. Peserta didik lebih senang menyimak (menonton, mendengar) daripada
membaca
2. Penggunaan HP yang berlebihan sehingga peserta didik malas membaca
3. Peserta didik belum mampu memahami dan menyimpulkan suatu dari
suatu wacana
Diskusi dengan Pakar
Pedagogik
1. Wawasan guru mengenai pendekatan, metode, model dan strategi
pembelajaran masih kurang
2. Guru jarang mengikuti webinar atau pelatihan terkait penerapan model
pembelajaran
3. Guru tidak mau menerapkan model pembelajaran karena beberapa
faktor seperti manajemen waktu, respon siswa yang kurang baik, tidak
yakin dengan keterlaksanaan sintaks
Literasi dan Numerasi
1. Guru tidak mengarahkan siswa pada kegiatan literasi
2. Guru jarang memberikan tugas yang berkaitan dengan kajian literature
3. Guru belum mampu membuat media pembelajaran yang murah dan kreatif
Kesulitan Belajar Siswa
Peserta didik kesulitan dalam Diskusi dengan Teman PPG 1. Kesulitan belajar siswa
memahami istilah-istilah pewarisan 1. Peserta didik baru mengenal istilah-istilah dalam pewarisan sifat, dalam mata pelajaran IPA
sifat sehingga belum terbiasa dapat disebabkan oleh faktor
2. Guru tidak memberikan strategi kepada peserta didik agar bisa dengan internal dan eksternal. Faktor
cepat mengingat istilah-istilah dalam pewarisan sifat internal berasal dari diri
Kajian Literatur siswa, dan eksternal berasal
Penyebab kesulitan belajar IPA peserta didik pada 1) factor internal yakni dari lingkungan.
aspek minat, motivasi, rasa percaya diri, kebiasaan belajar, dan cita-cita; dan
2) 2. Kesulitan belajar siswa
faktor eksternal yakni banyak istilah asing, materi yang terlalu padat, pada materi ini disebabkan
siswa terkesan mau tidak mau harus menghafal materi, terbatasnya media oleh:
pembelajaran, peserta didik terkesan susah memahami materi tanpa a. Guru tidak memiliki ide agar
tersedianya dapat dengan cepat mengingat
media, guru yang cenderung mendominasi pembelajaran, penguasaan guru akan nama-nama istilah-istilah
materi lemah, dan terlalu monoton (Imanuel Sairo Awang. 2018) pewarisan sifat
https://doi.org/10.31932/ve.v6i2.106 (diakses: 8 Nov 2022 pukul 22.00) b. Penyampaian materi oleh
Diskusi dengan Teman Sejawat (Guru IPA) guru masih konvensional,
1. Istilah-istilah dalam pewarisan sifat abstrak sehingga tidak ada
2. istilah tersebut tidak kesempatan untuk siswa
Diskusi dengan Pakar menggali kemampuannya
1. Peserta didik tidak dibiasakan dengan membaca c. Guru kurang mencari
2. Guru tidak mampu mengintegrasiakan Istilah-istilah pewarisan sifat referensi tentang penyajian
dengan lingkungan yang real materi yang dapat menarik
3. Guru tidak membuat model pembelajaran untuk mendeskripsikan istilah perhatian siswa.
pewarisan sifat d. Guru tidak mau
mengembangkan
kompetensinya dalam
menciptakan pembelajaran
yang menyenangkan
Membangun relasi dengan siswa dan orang tua siswa
Hubungan peserta didik dengan guru Diskusi dengan Teman PPG Penyebab Hubungan relasi
pada saat memulai pembelajaran 1. Hubungan guru mata pelajaran dengan orang tua terbatas, sehingga orang tua dan siswa rendah
materi pewarisan sifat, Peserta didik orang tua kurang mengetahui perkembangan anak saat di kelas adalah:
terlalu aktif bertanya mengenai hal-hal 2. Orang tua hanya berkomunikasi dengan walikelas dan tatap muka saat 1. Belum tersedianya
yang diwariskan dari orang tua ke pembagian raport kelompok dan wadah
anaknya sehingga kelas menjadi tidak Kajian Literatur komunikasi antara
kondusif. Padahal pada materi lain Faktor yang menjadi kendala kurangnya kurangnya komunikasi antara pihak sekolah dan orang tua
peserta didik bersifat pasif dan sekolah dengan orang tua siswa yaitu minimnya peran serta masyarakat dalam sehingga komunikasi
cenderung acuh saat guru menjelaskan menentukan kebijakan sekolah, sebagai akibat masyarakat kurang merasa terbatas
memiliki, kurang tanggung jawab dalam memelihara dan membina sekolah 2. Sikap orang tua yang
dimana anak-anaknya bersekolah (Andi Rospida. 2015) menganggap pendidikan
https://digilibadmin.unismuh.ac.id/upload/1660-Full_Text.pdf (diakses pada sepenuhnya diserahkan
8 Nov 2022 Pukul 22.30) pada sekolah

Diskusi dengan Teman Sejawat (Kepala Sekolah)


1. Orang tua sudah terlalu percaya terhadap sekolah mengenai pendidikan
2. Pertemuan orang tua dengan guru terbatas, itu pun hanya dengan
walikelas
3. Pendidikan karakter kurang diajarkan di lingkungan rumah dan keluarga
karena orang tua sibuk bekerja
4. Orang tua tidak mengetahui perilaku anak ketika di sekolah
Diskusi dengan Pakar
1. Guru kurang bersahabat dengan peserta didik (friendly)
2. Kurangnya dukungan orang tua terhadap pembelajaran
Pemahaman/ pemanfaatan model-model pembelajaran inovatif berdasarkan karakteristik materi dan siswa
Guru sudah menerapkan model PBL Diskusi dengan Teman PPG Pemahaman dan pemanfaatan
pada materi Hukum Mendel, ada 1. Guru tidak memahami langkah-langkah pembelajaran PBL model-model pembelajaran
komponen yang tidak ada pada saat 2. Guru tidak membuat instrumen penilaian keterampilan proses inovatif oleh guru masih belum
pembelajaran berlangsung, yaitu tidak 3. Guru tidak mahir dalam pembuatan rubrik penilaian optimal, hal ini terlihat dari:
adanya penilaian dan rubrik Kajian Literatur 1. Guru tidak ada waktu atau
keterampilan Proses 1. Hambatan yang terjadi pada guru adalah penguasaan materi yang malas membuat instrumen
kurang, merangkap dua posisi di sekolah, dan pemahaman model inovatif penilaian keterampilan
yang masih terbatas (Farida Yusrina, dkk. 2019) proses.
https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/hp/article/view/34597/14346 2. Guru kurang memperhatikan
2. Kendala yang dihadapi guru dalam menerapkan model-model pengaturan waktu dalam
pembelajaran yaitu pada perubahan format RPP, alokasi waktu untuk pembelajaran
melaksanakan model pembelajaran pada Kurikulum 2013, dan 3. Guru kurang bahkan tidak
pelaksanaan penilaian kompetensi sikap (Rizky Febriyani Putri & Jumadi pernah mengikuti pelatihan
Jumadi. 2017) mengenai model
https://journal.uny.ac.id/index.php/jipi/article/view/8636/9953 pembelajaran inovatif, dan
Diskusi dengan Teman Sejawat (Guru IPA) tidak mau mengembangkan
1. Model PBL kurang tepat dengan karakteristik materi kompetensinya dalam
2. Guru belum memahami sintaks model PBL menciptakan pembelajaran
3. Guru malas untuk membuat rubrik penilaian karena membutuhkan yang menyenangkan
kriteria tertentu
4. Peserta didik belum terbiasa dengan model PBL
5. LKPD yang diberikan guru tidak dipahami peserta didik
Diskusi dengan Pakar
1. Alokasi waktu dalam penerapan model PBL tidak diperhitungkan oleh
guru
2. Guru kesiapan guru dalam pembelajaran masih kurang
Materi terkait Literasi numerasi, Advanced material, miskonsepsi, HOTS.
Diskusi dengan Teman PPG Penyebab masalah Materi
Literasi 1. Guru tidak menguasai konsep yang akan diajarkan terkait Literasi numerasi,
Muatan materi literasi pada Konsep 2. Guru hanya terpaku pada buku teks Advanced material,
Pewarisan Sifat dan Hukum Mendel 3. Guru hanya memberikan simbol singkat tanpa peserta didik tahu arti miskonsepsi, HOTS
sangat luas yang masih terkait dengan simbol tersebut diantaranya:
reproduksi sel (mitosis-meiosis) dan 4. Guru tidak mengembangkan materi yang akan diajarkan dengan fenomena 1. Guru terkadang lupa
DNA-RNA /situasi saat ini mengenai mutasi DNA virus memberikan penguatan
5. Peserta didik tidak diberikan gambaran visual atau praktikum secara karena terbentur oleh
Numerasi langsung waktu sehingga terburu-
Muatan materi mengenai istilah-istilah 6. Guru tidak melakukan penguatan materi pada materi miskonsepsi buru menutup
dalam pewarisan sifat yang disertai 7. Guru tidak memiliki kemampuan dalam membuat soal HOTS, penilaian pembelajaran. Hal
dengan simbol seperti , simbol genotif, HOTS dan proses pembelajaran yang merangsang peserta didik berpikir tersebut berkaitan
dominan-resesif, homozigot- tingkat tinggi dengan kompetensi guru
heterozigot, dan lainnya sulit diingat Kajian Literatur dalam pengaturan waktu
peserta didik 1. Hasil analisis data ditemukan bahwa faktor-faktor yang menyebabkan pembelajaran.
rendahnya literasi sains peserta didik diantaranya adalah pemilihan 2. Guru tidak mencari
Advance Material buku ajar, miskonsepsi, pembelajaran yang tidak kontekstual, dan referensi mengenai
Di awal pembelajaran peserta didik kemampuan membaca peserta didik (Husnul Fuadi, dkk. 2020) prosedur pengayaan,
begitu aktif mengaitkan pewarisan http://www.jipp.unram.ac.id/index.php/jipp/article/view/122 (diakses 8 bahan ajar dan waktu
sifat dengan fenomena yang terjadi Nov 2022 pukul 13.00) pelaksanaannya.
terkait mutasi DNA pada viru Covid, DOI : https://doi.org/10.29303/jipp.v5i2.122 3. Guru tidak menerapkan
transgender, dan kelainan yang pembelajaran HOTS,
diturunkan dan lain-lain sehingga kelas 2. Ada begitu banyak hal yang menjadi faktor penyebab terjadinya seperti adanya kegiatan
menjadi tidak kondusif miskosepsi yang dialami oleh siswa diantanya adalah prakonsepsi yang menganalisis,
dimiliki oleh siswa itu sendiri, guru, pembelajaran yang dilakukan oleh mengevaluasi dan
Miskonsepsi guru, atau bahkan bahan ajar yang digunakan (Yuyu Yuliati. 2017) mencipta dalam
Peserta didik belum dapat https://core.ac.uk/download/pdf/228883658.pdf (diakses 8 Nov 2022 pembelajaran yang
membedakan genotif dan fenotif, pukul 13.30) dilaksanakan
homozigot dan heterozigot Diskusi dengan Teman Sejawat (Guru IPA)
1. Materi konsep pewarisan sifat dan hukum mendel baru pertama kali
HOTS disampaikan ke peserta didik
Guru belum pernah menerapkan soal 2. Guru tidak menjelaskan konsep dasar pewarisan sifat
HOTS saat pembelajaran materi 3. Pemahaman guru terhadap pembelajaran HOTS masih rendah
Konsep Pewarisan Sifat dan Hukum 4. Guru tidak update terhadap informasi mengenai
Mendel baik dalam pembelajaran Diskusi dengan Pakar
maupun tes yang diberikan 1. Kemampuan guru dalam mengelola kelas masih rendah sehingga
pembelajaran tidak kondusif
2. Media pembelajaran yang digunakan guru untuk menghindari
miskonsepsi kurang efektif
3. Guru tidak update wawasan terkait materi yang akan disampaikan
kepada peserta didik
4. Peserta didik tidak dilatih untuk menganalisis terkait soal HOTS
Pemanfaatan teknologi/inovasi dalam pembelajaran
Guru tidak pernah memanfaatkan Diskusi dengan Teman PPG Pemanfaatan teknologi /
teknologi berbasis IT bahkan 1. Guru tidak mencari referensi (Video, PP, dll) untuk berinovasi dalam inovasi dalam pembelajaran
pemanfaatan Video Pembelajaran/PPT pembelajaran oleh guru belum optimal, hal
pun tidak pernah diterapkan pada 2. Kemampuan IT guru rendah ini disebabkan:
konsep pewarisan sifat dan hukum Kajian Literatur 1. Guru tidak memiliki waktu
mendel masih menggunakan buku teks. 1. Kendala dalam mengoperasikan IT sebagai media pembelajaran atau malas untuk membuat
Terkecuali saat pandemi diantaranya yaitu kurangnya pengetahuan guru tentang IT, kurangnya video pembelajaran, dan
fasilitas IT yang tersedia di sekolah, arus listrik di sekolah tidak guru tidak memiliki
normal, internet tidak dapat menjangkau ke seluruh kelas, serta tidak keterampilan untuk
adanya kewajiban dari pihak sekolah agar guru yang mengajar harus membuat video
menggunakan IT (Lounard Syaulan Sahelatua, dkk. 2018) pembelajaran.
file:///C:/Users/ASUS/Downloads/8579-17818-2-PB.pdf (diakses: 8 Nov 2022 pukul 2. Guru tidak ada niatan untuk
14.30) mengembangkan
2. Hambatan yang dihadapi guru dalam penggunaan media audio visual kompetensinya.
yaitu kurangnya pengetahuan guru, kurangnya keterampilan guru, 3. Guru kurang bahkan tidak
kurangnya waktu, serta merasa nyaman dengan metode lain (Maulidya pernah mengikuti pelatihan
Hazna. 2020) mengenai model
https://dspace.uii.ac.id/bitstream/handle/123456789/30814/16422129%20 pembelajaran inovatif, dan
Maulidya%20Hazna.pdf?sequence=1&isAllowed=y (diakses: 8 Nov 2022 pukul 15.00) tidak mau mengembangkan
Diskusi dengan Teman Sejawat (Kepala Sekolah) kompetensinya dalam
1. Pemanfaatan IT belum optimal, aplikasi pembelajaran sudah banyak menciptakan pembelajaran
2. Guru tidak tahu cara menggunakan IT dalam pembelajaran yang menyenangkan
3. Sarana penunjang di sekolah tidak mendukung untuk pembelajaran
Diskusi dengan Pakar
1. Kemampuan guru dalam penggunaan IPTEK rendah
2. Sarana teknologi di sekolah yang belum maksimal
LK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah
NAMA : ENI INDRIATI
NIM : 22323299578
Sub Materi : Organ Pencernaan pada Manusia

Masalah yang telah Analisis eksplorasi penyebab


No Hasil eksplorasi penyebab masalah
diidentifikasi masalah
Pedagogik, Literasi dan Numerasi
Pedagogik Diskusi Teman PPG Kemampuan pedagogik guru,
Proses belajar mengajar yang Pedagogik Literasi dan Numerasi peserta
diterapkan guru hanya ceramah dan 1. Guru tidak peduli dengan kondisi peserta didik, hanya mengejar didik yang masih rendah
tanya jawab pencapaian materi (materi pelajaran terselesaikan) disebabkan:
2. Guru belum menguasai penerapan model model pembelajaran 1. Metode ceramah yang
Literasi inovatif digunakan guru belum dapat
Peserta didik belum mampu 3. Guru tidak memiliki waktu dalam yang cukup untuk merancang mengoptimalkan
memasangkan organ pencernaan pembelajaran yang inovatif pembelajaran berbasis
dengan enzim yang mencerna 4. Proses Pembelajaran masih berpusat theacher center literasi dan numerasi
makanan pada organ tersebut pada 2. Metode ceramah dapat
sebuah tabel dengan benar Literasi dan Numerasi digunakan dengan
Numerasi menggunakan media
Peserta didik belum mampu 1. Guru belum membiasakan pembelajaran bernumerasi dan pembelajaran agar peserta
menentukan grafik waktu yang berliterasi didik mudah memahami
dibutuhkan untuk mencerna makanan 2. Guru kurang memahami pentingnya literasi dan numerasi materi
di dalam organ pencernaan manusia 3. Guru belum terampil dalam pembuatan soal literasi dan numerasi
dengan benar 4. Guru merasa nilai peserta didik akan rendah jika [peserta didik
diberikan soal literasi dan numerasi

Kajian Literatur
Faktor penyebab guru menggunakan metode ceramah yaitu :
a) sumber pelajaran disekolah masih kurang
b) fasilitas pembelajaran yang kurang memadai
c) perbedaan peserta didik
d) kebiasaan guru (Grelsiana Herin. 2017)
https://ojs.unm.ac.id/sosialisasi/article/download/3149/1764
(diakses 8 Nov 2022 Pukul 22.45)
Diskusi Teman Sejawat (Kepala Sekolah)
1. Guru tidak membuat RPP saat pembelajaran sehingga tidak
memiliki pedoman ketika di kelas
2. RPP yang dimiliki guru hanya sebagai persyaratan administrasi saja
3. Guru kurang kreatif mengikuti pelatihan secara online padahal
jenis-jenis pelatihan mudah diakses
4. Guru merasa nyaman dengan pola pembelajaran di kelas saat ini
5. Guru tidak mau repot dalam mempersiapkan pembelajaran karena
beban mengajar yang penting terpenuhi
Diskusi dengan Pakar
Pedagogik

1. Guru tidak mau menerapkan model pembelajaran karena beberapa


faktor seperti manajemen waktu, respon siswa yang kurang baik,
tidak yakin dengan keterlaksanaan sintaks

2. Stimulasi yang diberikan guru kurang tepat dan tidak menarik

3. Guru tidak menggunakan media saat pembelajaran

Literasi dan numerasi


1. Peserta didik tidak dibiasakan dalam kegiatan bernumerasi dan
numerasi

2. Guru tidak mengarahkan peserta didik pada kajian literatur


sehingga literasinya rendah misal pemberian tugas yang berkaitan
literasi

3. Sarana di sekolah tidak mendukung (jumlah buku, jenis buku, dll)


Kesulitan Belajar Siswa dan Masalah Pembelajaran (berdiferensiasi) Di Kelas Berdasarkan Pengalaman Mahasiswa Saat Menjadi Guru
Diskusi dengan teman PPG Kesulitan belajar peserta didik
Peserta didik kesulitan menjelaskan 1. Guru kurang bervariasi dalam model pembelajaran dalam pada materi organ pencernaan
rangkaian proses pencernaan makanan penyampaian materi membuat alur proses sistem pencernaan yang masih rendah disebabkan:
dimulai dari mulut sampai usus besar 2. Guru belum mengoptimalkan media pembelajaran untuk 1. Faktor internal meliputi
dengan menggunakan kalimat sendiri menjelaskan proses pencernaan makanan minat belajar peserta didik,
Kajian Literatur motivasi belajar peserta
Faktor tersebut yang mempengaruhi kesulitan belajar peserta didik didik, kemampuan
meliputi: akademim peserta didik, dll
a) dalam penjelasan materi, siswa yang mampu memahami materi dari 2. Faktor eksternal meliputi
jumlah siswa di kelas adalah kurang dari separuh kelas, lingkungan belajar yang
b) intensitas belajar siswa masih kurang, diciptakan guru agar peserta
c) dalam mendapatkan konsep–konsep, struktur–struktur, dan didik mudah memahami
prinsip–prinsip pada materi yang diajarkan, siswa hanya materi yang diberikan
mendengarkan dari penjelasan guru,
d) sebagian besar guru masih belum paham dengan baik tentang teori-
teori belajar dan metode belajar,
e) hampir semua sekolah dilengkapi dengan alat atau sumber belajar
lainnya, namun masih jarang guru yang menggunakan fasilitas
tersebut sebagai penunjang kegiatan belajar mengajar (Ratih kumala
sari. 2013)

http://repository.unej.ac.id/handle/123456789/13671
(diakses 8 Nov 2022 pukul 24.00)
Diskusi dengan Teman Sejawat (Guru IPA)
1. Guru tidak menggunakan media pembelajaran yang menarik untuk
menjelaskan proses pencernaan
2. Peserta didik jenuh karena materi bersifat deskriptif
3. Peserta didik tidak mengaitkan materi sebelumnya dengan materi
yang akan dipelajari
4. Peserta didik mengantuk saat materi diberikan
Diskusi dengan Pakar
1. Guru belum bisa memfasilitasi peserta didik sesuai dengan gaya
belajar, seperti kinesthetic

2. Guru belum bisa menerapkan variasi model pembelajaran yang


memfasilitasi siswa yang hiperaktif. Misal mengganggu teman
belajar, jalan-jalan saat pembelajaran

Membangun Relasi/Hubungan dengan Siswa dan Orang Tua Siswa


Diskusi dengan Teman PPG Membangun hubungan/relasi
Orang Tua kurang peduli 1. Orangtua sibuk dengan pekerjaan dan kurang memperhatikan dengan siswa dan orang tua siswa
terhadap kegiatan peserta didik di kebutuhan untuk sekolah anaknya (tugas) yang minim disebabkan:
sekolah, Misalkan tidak 2. Orangtua tidak tahu perkembangan anaknya dalam pembelajara/n 1. Kurangnya dukungan dari
mengakomodasi kebutuhan untuk Kajian Literatur orang tua terhadap
presentasi hasil diskusi dengan Penyebab kesulitan belajar siswa terdiri dari dua faktor yaitu faktor pembelajaran
menggunakan sterofoam dan gambar internal yang meliputi sikap siswa terhadap pembelajaran, minat 2. Orang tua tidak mengetahui
siswa, motivasi belajar, kebiasaan belajar dan rasa percaya diri yang kebutuhan peserta didik
masih kurang dalam mengikuti pelajaran sedangkan faktor dalam proses pembelajaran
eksternalnya meliputi lingkungan keluarga seperti perhatian orang tua 3. Perhatian orang tua
dan lingkungan sekolah seperti metode atau model pembelajaran yang terhadap tugas yang
digunakan guru kurang bervariatif dan inovatif serta sarana diberikan guru
penunjang pembelajaran seperti penggunaan alat peraga dan media
pembelajaran yang kurang maksimal
(Riski Rika Ameliya & Agung Setyawan. 2020)
https://prosiding.ikippgribojonegoro.ac.id/index.php/Prosiding/article
/view/1055
(diakses 8 Nov 2022 Pukul 19.30)
Diskusi dengan Teman Sejawat (Kepala Sekolah)
1. Orang tua kurang kooperatif terhadap sekolah
2. Anggapan bahwa jika ada tugas yang sulit dikerjakan oleh peserta
didik, maka orang tualah yang akan direpotkan
3. Orang tua sensitif ketika tugas yang diberikan kepada peserta didik
menghabiskan uang banyak
Diskusi dengan Pakar
1. Orang tua menganggap sekolah tidak penting yang penting kerja

2. Anggapan siswa tidak rajin sekolah tetapi tetap naik kelas/lulus

Pemahaman/Pemanfaatan Model-Model Pembelajaran Inovatif Berdasarkan Karakteristik Materi dan Siswa


Proses pembelajaran dengan diskusi Diskusi dengan Teman PPG Penyebab pemahaman/
dan presentasi menggunakan 1. Media yang digunakan tidak menarik pemanfaatan model-model
sterofoam bergambar kurang efektif 2. Media pembelajaran kurang membantuk untuk menjelaskan real pembelajaran inovatif berdasarkan
bagi peserta didik, isi makalah pun object karakteristik materi dan siswa
belum terstruktur dengan baik 3. Peserta didik tidak memahami media yang digunakan untuk apa masih rendah yaitu:
4. Guru kurang memandu diskusi 1. Kurangnya keterampilan
Kajian Literatur guru mengimplementasikan
Hasil dari penelitian menyatakan guru kurang terampil dalam hal pembelajaran inovatif
menerapkan metode diskusi, hal itu karena beberapa faktor yang 2. Mindset guru bahwa
mana faktor tersebut juga menjadi penyebab ketidakefektifan mengajar terbaik adalah
penerapan metode diskusi, yaitu faktor internal dari guru dan siswa, dengan menjelaskan baik
dan juga faktor eksternal seperti media pembelajaran, dan juga penjelasan dari guru
fasilitas yang ada disekolah (Muslihah. 2020) maupun dari peserta didik
http://etheses.iainmadura.ac.id/id/eprint/697 saat presentasi

(diakses 8 Nov 2022 Pukul 20.00)


Diskusi dengan Teman Sejawat (Guru IPA)
1. Guru kurang mahir dalam memberikan umpan balik saat diskusi
dan presentasi
2. Media yang disajikan peserta didik untuk diskusi kurang menarik
3. Peserta didik tidak dibiasakan untuk berbicara dan bertanya di
depan umum
4. Hanya peserta didik yang menguasai materi yang aktif
5. Guru tidak mengoreksi makalah peserta didik sebelum presentasi
Diskusi dengan Pakar
1. Media yang digunakan tidak menarik
2. Media yang digunakan tidak menggeneralisir materi yang
disampaikan
Materi Terkait Literasi Numerasi, Advanced Material, Miskonsepsi, HOTS
Diskusi dengan Teman PPG
Literasi 1. Guru tidak memberikan mengayaan bagi peserta didik yang tuntas Permasalahan Materi terkait
Muatan materi Organ Pencernaan pada KKM Literasi numerasi, Advanced
Manusia materi yang deskriptif 2. Peserta didik lebih suka menyimak daripada membaca material, miskonsepsi, HOTS yang
memerlukan pemahaman yang 3. Proses pembelajaran belum mengaplikasikan HOTS sehingga rendah disebabkan:
mendalam seperti strukur organ, kemampuan analisis peserta didik rendah 1. Pengetahuan guru tentang
fungsi serta proses yang terjadi Kajian Literatur bagaimana cara
Hal tersebut disebabkan oleh miskonsepsi dan lack of knowledge yang mengintegrasi konten literasi
Numerasi masing-masing dapat disebabkan oleh faktor internal dan eksternal. dan numerasi, HOTS dalam
Numerasi materi sangat terbatas Faktor internal yang ditemukan dalam penelitian ini adalah batasan pembelajaran masihrendah
sehingga guru tidak pernah kognitif dan minat baca yang rendah. Sementara, faktor eksternal yang 2. Kurangnya pelatihan terkait
mengembangkan numerasinya ditemukan dalam penelitian ini adalah sumber belajar baik guru, mengintegrasi konten literasi
buku, maupun informasi yang tersedia di internet tidak tepat atau dan numerasi, HOTS yang di
Advance material tidak lengkap dalam menyajikan konsep-konsep (Oktavianus Misro, ikuti guru
dkk. 2017) 3. Kegiatan PBM belum
Peserta didik tidak mengaitkan materi
https://jurnal.untan.ac.id/index.php/jpdpb/article/view/19732 memfasiliatasi peserta didik
organ pencernaan dengan zat DOI: http://dx.doi.org/10.26418/jppk.v6i4.19732 dengan aktivitas yang
makanan (diakses 8 Nov 2022 Pukul 19.00) memerlukan penggunaan
literasi sains seperti literasi
Miskonsepsi Diskusi dengan Teman Sejawat (Guru IPA) numerasi berupa adanya
Pemahaman peserta didik untuk 1. Guru tidak dapat mengembangkan soal HOTS karena soal yang aktivitas dalam membuat
membedakan fungsi enzim dan diberikan hanya Co-Pas dari internet tabel, menganalisis data,
organnya sering salah 2. Guru tidak memberi penguatan di akhir pembelajarn sehingga membuat grafik,
terjadi miskonsepsi menginterpretasi grafik dll
HOTS 3. Kurangnya pelatihan maupun diskusi mengenai pembuatan soal 4. Guru tidak melakukan
literasi, numerasi dan HOTS penguatan materi di akhir
Peserta didik belum dapat
Diskusi dengan Pakar pembelajaran sehingga
menganalisis proses pencernaan 1. Pembelajaran yang diberikan guru kurang bermakna sehingga sering terjadi miskonsepsi
makanan dengan struktur organ peserta didik hanya menghafal strukur organ, fungsi serta proses
pencernaan yang terjadi yang menyebabkan literasinya rendah
2. Materi sistem pencernaan bersifat deskriptif sehingga sulit
menemukan numerasi pada organ pencernaan
3. Guru tidak update wawasan terkait materi yang akan disampaikan
kepada peserta didik

4. Pemahaman peserta didik terhadap fungsi enzim pada mulut


rendah sehingga terjadi miskonsepsi terhadap fungsi enzim yang
lain
5. Peserta didik tidak dilatih untuk menganalisis terkait soal HOTS
Pemanfaatan Teknologi/Inovasi dalam Pembelajaran
Peserta didik sudah memanfaatkan Diskusi dengan Teman PPG Pemanfaatan teknologi / inovasi
internet dalam membuat makalah 1. Guru tidak membimbing peserta didik dalam mengakses internet dalam pembelajaran oleh guru
organ pencernaan namun hasil 2. Akses internet dilakukan di luar sekolah sehingga guru kesulitan belum optimal, hal ini disebabkan:
penelusuran mengenai struktur, dalam memantau IT peserta didik
fungsi dan proses yang terjadi pada 3. Minimnya guru TIK, sehingga kemampuan dasar peserta didik 1. Kurangnya wawasan guru
organ tersebut bukan cakupan materi untuk menggunakan IT rendah dalam pemanfaatan
SMP Kajian Literatur teknologi
Dari hasil data yang telah di analisis di temukan bahwa kompetensi 2. Penggunaan teknologi
guru dalam TIK sangat rendah pada kemampuan penggunaan dan membutuhkan persiapan
pemanfaatan aplikasi yaitu sebesar 52 %. Selanjutnya indikator sangat dan waktu yang lama
rendah terdapat pada aspek pengalaman mengikuti pelatihan sebesar 3. Guru enggan berinovasi
57 %. Hal ini menunjukkan bahwa kegiatan pelatihan adalah faktor dengan teknologi misalnya
yang paling dominan menjadi penyebab rendahnya kompetensi guru menggunakan video
dalam pemanfaatan TIK pada pembelajaran dan oleh karena itu pembelajaran yang di unduh
menjadi solusi yang paling efektif untuk mengatasi (Marinasari Fithry dari Youtube
Hasibuan: 2021)
http://apicbdkmedan.kemenag.go.id/
(diakses 8 Nov 2022 Pukul 20.45)
Diskusi dengan Teman Sejawat
1. Peserta didik tidak melihat buku siswa sebagai panduan dalam
mengakses informasi di internet
2. Kemampuan literasi digital peserta didik sangat rendah
3. Peserta didik bermain games saat mengakses internet bukan
mengakses materi pelajaran
Diskusi dengan Pakar
1. Penggunaan IT dalam pembelajaran belum digunakan oleh guru
2. Sarana yang belum memadai untuk menggambarkan real object
LK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah
NAMA : ENI INDRIATI
NIM : 22323299578
Sub Materi : Konservasi Keanekaragaman Hayati

Masalah yang telah Analisis eksplorasi penyebab


No Hasil eksplorasi penyebab masalah
diidentifikasi masalah
Pedagogik, Literasi, dan Numerasi.
Pedagogik Diskusi dengan Teman PPG Kemampuan pedagogik guru,
Pada saat diskusi materi Pedagogik Literasi dan Numerasi peserta
konservasi keanekaragaman 1. Minat belajar peserta rendah didik yang masih rendah
hayati peserta didik pasif 2. Materi yang akan dipelajari tidak menarik disebabkan:
meskipun guru sudah 3. Peserta didik hanya fokus saat ice breaking 1. Guru belum berinovasi
melakukan ice breaking di awal 4. Guru tidak terampil untuk mengelola kelas dalam pembelajaran
pembelajaran 5. Minat membaca peserta didik rendah 2. Kemampuan literasi dan
numerasi guru masih rendah
Literasi Literasi dan Numerasi sehingga berdampak pada
pembelajaran
Kosakata yang dimiliki peserta 1. Peserta didik merasa asing dengan materi dan istilah yang akan 3. Guru belum mampu
didik sangat rendah sehingga diajarkan mengelola kelas dengan baik
peserta didik sulit memahami
materi (misal: konservasi, 2. Peserta didik tidak memahami istilah konservasi, keanekaragaman
keanekaragaman hayati, eks- hayati
situ, in-situ, ekowisata, 3. Peserta didik tidak membaca materi yang akan disampaikan
keseimbangan, ekologi)
4. Peserta didik hanya update terhadap informasi yang viral
Numerasi
Kajian Literatur
Peserta didik memiliki wawasan Penyebab rendahnya kompetensi guru dalam menerapkan Kurikulum
yang rendah mengenai habitat 2013, adalah: (1) belum terpenuhinya semua indikator pada setiap
endemi makhluk hidup sehingga kompetensi dengan kriteria baik; (2) sarana dan prasarana dalam
tidak mampu menggambarkan menerapkan Kurikulum 2013 di sekolah belum sepenuhnya memadai; dan
pada sebuah peta pesebaran (3) banyaknya kriteria yang harus dipenuhi dalam pembuatan perangkat
konservasi pembelajaran sehingga sulit untuk dikerjakan oleh guru (Irfan Dahnial:
2012)
https://jurnal.unimed.ac.id/2012/index.php/tematik/article/view/8546/7
121
(diakses 8 Nov 2022 Pukul 20.24)
Diskusi dengan Teman Sejawat (Kepala Sekolah)
1. Guru tidak membuat RPP dalam pembelajaran sehingga pembelajaran
berlangsung apa adanya
2. Guru masih menggunakan acuan buku paket IPA, dimana buku paket
tersebut minim informasi
3. Rendahnya kemauan dan kemampuan peserta didik dalam membaca
4. Kemampuan guru dalam pengelolaan rendah
5. Peserta didik belum menguasai isi makalah sehingga diskusi pasif
Diskusi dengan pakar
Pedagogik
1. Stimulasi yang diberikan guru tidak menarik/ kurang tepat
2. Semangat belajar peserta didik rendah baik secara internal maupun
ekskternal

Literasi dan numerasi


1. Guru tidak membiasakan peserta didik berliterasi dan bernumerasi
sehingga kemampuan memahami peserta didik rendah
2. Guru tidak mengarahkan siswa pada tugas kajian literatur
3. Peserta didik tidak memanfaatkan HP untuk mengakses materi

Kesulitan Belajar Siswa dan Masalah Pembelajaran (berdiferensiasi) Di Kelas Berdasarkan Pengalaman Mahasiswa Saat Menjadi Guru
Peserta didik sulit memahami Diskusi dengan Teman PPG Kesulitan belajar peserta didik
materi konservasi 1. Peserta didik merasa materi konservasi keanekaragaman hayati tidak pada materi konservasi
keanekaragaman hayati karena penting keanekaragaman hayati yang
mengganggap materi tersebut 2. Peserta didik lebih senang mengobrol ketika berdiskusi dan presentasi masih rendah disebabkan:
hanya untuk hewan dan Kajian Literatur 1. Guru tidak menggunakan
tumbuhan Faktor-faktor yang menyebabkan kesulitan belajar tersebut adalah model pembelajaran yang
kebiasaan belajar siswa yang memiliki kecenderungan untuk menghafal, tepat
pengalaman belajar yang kurang menyenangkan, motivasi dan minat 2. Peserta didik merasa asing
belajar yang rendah, dan kurangnya ketersediaan sarana prasarana atau dengan materi yang akan
fasilitas belajar (Febi royani, 2020) disampaikan
http://repository.upi.edu/id/eprint/57507

Diskusi dengan Teman Sejawat (Guru IPA)


1. Peserta didik menganggap materi konservasi keanekaragaman hayati
nonkontekstual
2. Peserta didik belum mengaitkan materi konservasi dengan kerusakan
ekosistem pada pembelajaran sebelumnya
3. Guru menganggap materi konservasi tidak memerlukan penguatan
materi karena peserta didik dapat membaca buku
Diskusi dengan Pakar
1. Guru tidak mengintegrasikan materi dengan real object
2. Guru tidak mampu memfasilitasi pembelajaran berdasarkan gaya
belajar
3. Model pembelajaran yang tidak menarik
Membangun Relasi/Hubungan dengan Siswa dan Orang Tua Siswa
Orang tua tidak memfasilitasi Diskusi dengan Teman PPG Membangun hubungan/relasi
(kouta internet, ngeprint 1. Pertemuan orang tua dengan guru hanya terjadi saat pembagian raport dengan siswa dan orang tua siswa
makalah, memfotokopi makalah) saja yang minim disebabkan:
peserta didik dalam membuat 2. Ketika orang tua dipanggil untuk ke sekolah, mereka sibuk bekerja 4. Kurangnya dukungan dari
makalah, sehingga banyak 3. Orang tua peduli terhadap tugas peserta didik orang tua terhadap
kelompok tidak disiplin dalam Kajian Literatur pembelajaran
mengumpulkan tugas Menurut Tri Nur Fadhilah, dkk (2019): 5. Orang tua tidak mengetahui
1. Terdapat tiga pola asuh yang diterapkan oleh orang tua siswa yang kebutuhan peserta didik
menjadi fokus penelitian yaitu, pola asuh otoriter, pola asuh dalam proses pembelajaran
demokratis, dan pola asuh permisif. 6. Perhatian orang tua
2. Pola asuh demokratis lebih banyak diterapkan oleh orang tua, terhadap tugas yang
menyusul pola asuh otoriter dan permisif. diberikan guru
3. Pola asuh dan peran serta orang tua berpengaruh terhadap motivasi
belajar siswa.
4. Siswa dengan pola asuh otoriter dan demokratis mempuyai motivasi
belajar yang baik dan cukup.
5. Siswa dengan pola asuh permisif mempunyai motivasi yang kurang.
6. Penerapan pola asuh yang baik dapat diwujudkan lewat
perlakuan, perhatian, pemenuhan kebutuhan, serta sikap orang tua
dalam kehidupan sehari-hari dapat berpengaruh terhadap prestasi
belajar anak di sekolah.
7. Jenis pola asuh yang diterapkan oleh orang tua dapat berpengaruh
terhadap karakteristik anak dikemudian hari.
8. Memberikan sikap yang positif, perlakuan yang sesuai dari orang
tua dalam mendidik anak, maka akan lebih mudah
meningkatkan motivasi anak dalam belajar
https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JP2/article/view/17916/1071
2
(diakses 8 Nov 2022 Pukul 21.00)
Diskusi dengan Teman Sejawat (Kepala Sekolah)
1. Orang tua belum maksimal dalam memfasilitasi kebutuhan peserta
didik di sekolah
2. Komunikasi peserta didik dengan orang tua belum maksimal sehingga
orang tua tidak mengetahui tugas yang diberikan guru
3. Orang tua menganggap sekolah di negeri gratis sehingga ketika ada
tugas yang membutuhkan biaya, mereka enggan
Diskusi dengan Pakar
1. Orang tua kurang mendukung dalam pembelajaran
2. Orang tua kurang memprioritaskan pendidikan
Pemahaman/Pemanfaatan Model-Model Pembelajaran Inovatif Berdasarkan Karakteristik Materi dan Siswa
Penerapan metode diskusi Diskusi dengan Teman PPG Penyebab pemahaman/
kurang bersifat pasif ketika 1. Peserta didik tidak biasa melakukan presentasi pemanfaatan model-model
peserta didik mempresentasikan 2. Guru tidak membiasakan peserta didik untuk berliterasi pembelajaran inovatif berdasarkan
makalahnya 3. Peserta didik lebih banyak mengobrol daripada berdiskusi karakteristik materi dan siswa
4. Materi yang menjadi topik diskusi tidak menarik masih rendah yaitu:
Kajian Literatur 1. Guru merasa nyaman dengan
Hasil dari penelitian menyatakan guru kurang terampil dalam hal metode saat ini karena tidak
menerapkan metode diskusi, hal itu karena beberapa faktor yang mana membutuhkan persiapan
faktor tersebut juga menjadi penyebab ketidakefektifan penerapan metode 2. Peserta didik belum terbiasa
diskusi, yaitu faktor internal dari guru dan siswa, dan juga faktor eksternal dengan diskusi
seperti media pembelajaran, dan juga fasilitas yang ada disekolah
(Muslihah. 2020)
http://etheses.iainmadura.ac.id/id/eprint/697

(diakses 8 Nov 2022 Pukul 20.00)


Diskusi dengan Teman Sejawat (Guru IPA)
1. Peserta didik tidak memahami isi makalah yang dikerjakan
kelompoknya
2. Karakter peserta didik yang masih malu dan takut salah dalam
melakukan presentasi dan bertanya
3. Peserta didik tidak memahami kegiatan diskusi
Diskusi dengan Pakar
1. Stimulus yang diberikan di awal pembelajaran belum membangkitkan
semangat peserta didik
2. Kemampuan peserta didk di tingkat sebelumnya (materi kerusakan
ekosistem) belum matang sehingga tidak mampu menerima meteri
selanjutnya
Materi Terkait Literasi Numerasi, Advanced Material, Miskonsepsi, HOTS
Literasi numerasi Diskusi dengan Teman PPG Rendahnya materi terkait Literasi
Hasil belajar peserta didik pada 1. Guru belum mempersiapkan materi pengayaan Numerasi, Advanced Material,
cakupan Literasi dan numerasi 2. Guru tidak paham terhadap pengayaan Miskonsepsi, HOTS adalah:
peserta didik rendah 3. Guru belum membiasakan pembelajaran terkait soal HOTS
4. Guru tidak memberikan penguatan hasil diskusi sehingga terjadi miskonsepsi1. 1. Kurang efektifnya program sekolah
Advance material 5. Guru menganggap materi konservasi tidak memerlukan penguatan materi dalam literasi dan guru dalam
karena peserta didik dapat membaca buku meningkatkan litersi peserta didik
Guru tidak mengembangkan bahan
2. 2. Sarana pendukung kegiatan literasi
ajar materi konservasi
Kajian Literatur yang terbatas
keanekaragaman hayati padahal
3.
1. 1. Tarmizi (2019) : Miskonsepsi siswa diakibatkan karena cara belajar siswa lebih 3. Guru tidak mengupdate model-
cakupan materi tersebut sangat banyak menghafal bukan memahami konsep dan kemampuan siswa dalam model pembelajaran untuk mengelola
luas menganalisis dan mengaitkan beberapa konsep masih lemah. Serta cara mengajar kelas
guru tidak memberikan penekanan konsep-konsep penting pada materi gaya dan 4. 4. Guru tidak melakukan remedial
Miskonsepsi guru hanya memfokuskan siswa pada soal hitungan saja. dan pengayaan dalam pembelajaran
https://repository.ummat.ac.id/141/ 5. 5. Proses pembelajaran belum
Peserta didik dominan mencari
(diakses 8 Nov 2022 Pukul 20.57) berbasis HOTS
sumber materi dari internet bukan
dari buku bacaan sehingga ada
2. 2. Rendahnya kemampuan literasi sains peserta didik ini dipengaruhi oleh
miskonsepsi dalam sumber belajar
beberapa faktor, yaitu minat membaca yang masih rendah, alat evaluasi yang
HOTS belum mengarah pada pengembangan literasi sains, dan kurangnya pengetahuan
guru tentang literasi sains (Nana Sutrisna. 2021)
Peserta didik belum dapat DOI: https://doi.org/10.47492/jip.v1i12.530
memberikan suatu gagasan dari (diakses 8 Nov 2022 Pukul 21.36)
suatu permasalahan terkait materi
konservasi keanekaragaman hayati Diskusi dengan Teman Sejawat (Guru IPA)
1. Peserta didik malas membaca soal dengan cermat
2. Kemampuan membaca cepat peserta didik rendah
3. Fasilitas penunjang untuk literasi dan numerasi sangat minim
4. Koleksi buku yang dimiliki perpusatakaan sangat sedikit akibat sering terjadi
banjir
5. Peserta lebih senang menyimak daripada membaca
6. Program literasi sekolah tidak berjalan optimal
7. Pembiasaan literasi rendah karena peserta didik tidak ada paksaan atau tugas
yang berkaitan dengan literasi
Diskusi dengan pakar
1. Guru tidak menerapkan pembelajaran yang menstimulasi siswa untuk
menggali kemampuan HOTS siswa
2. Kemampuan guru

Pemanfaatan Teknologi/Inovasi dalam Pembelajaran


Pada materi konservasi Diskusi dengan Teman PPG Pemanfaatan teknologi / inovasi
keanekaragaman hayati guru tidak 1. Guru tidak tahu cara penggunaan teknologi dalam pembelajaran oleh guru belum
memanfaatkan teknologi, 2. Guru kurang kreatif untuk membuat media pembelajaran berbasis IT optimal, hal ini disebabkan:
melainkan peserta didik yang Kajian Literatur 1. Guru mengembangkan
memanfaatkan internet dalam Penyebab guru tidak memanfaatkan TIK Kendala pemanfaatan TIK oleh guru pengetahuan dalam
penelusuran fenomena yang adalah: tidak adanya akses, tidak adaanya sarana TIK, pembelajaran tidak penggunaan IT
berkaitan konservasi lingkungan mengintegrasikan TIK, guru tidak memiliki pengetahuan tentang TIK, dan tidak 2. Guru merasa dengan
adanya kemauan guru untuk memanfaatkan TIK. Sumber: Lestari, S. (2015). menggunakan IT butuh
Faktor-faktor yang mempengaruhi pemanfaatan TIK oleh guru. Kwangsan: Jurnal persiapan yang lama
Teknologi Pendidikan, 3(2), 121-134.

https://jurnalkwangsan.kemdikbud.go.id/index.php/jurnalkwangsan/article/view/29
(diakses 8 Nov 2022 Pukul 22.14)

Diskusi dengan Teman Sejawat


1. Guru tidak membimbing peserta didik dalam penelusuran di internet
2. Peserta didik belum dapat mahir dalam mengakses internet
3. Kemampuan dasar komputer peserta didik rendah misal Co-Pas informasi
4. Peserta didik tidak terbiasa menggunakan komputer
Diskusi dengan Pakar
1. Kemauan guru untuk mempelajari teknologi rendah
2. Penguasaan IPTEK yang rendah
3. Sarana teknologi belum maksimal

You might also like