Diskusi 1

You might also like

Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 7

Bismillahirrahmanirrahim

I. A. Pengertian iman yang dapat saya simpulkan setelah mempelajari materi tentang
keimanan bahwa iman tidak terbatas hanya sebuah keyakinan/percaya dalam hati tapi
juga dibuktikan dalam pikiran, perkataan dan perbuatan. Semakin manusia beriman maka
semua yang dilakukan selalu benar terhindar dari perbuatan dosa yang sia-sia karena
berpegang tegung pada Al Qur’an dan Hadits. Ditunjukkan pada ayat-ayat dan hadits di
bawah ini:
 Q.S. A Baqarah:165

ْٓ .‫ َرى الَّ ِذ ْينَ ظَلَ ُم‬.َ‫وْ ي‬..َ‫ا هّٰلِّل ِ َۙول‬..ًّ‫ ُّد ُحب‬.‫وا اَ َش‬.ْٓ .ُ‫اس َم ْن يَّتَّ ِخ ُذ ِم ْن ُدوْ ِن هّٰللا ِ اَ ْندَادًا يُّ ِحبُّوْ نَهُ ْم َكحُبِّ هّٰللا ِ ۗ َوالَّ ِذ ْينَ ٰا َمن‬
‫وا اِ ْذ‬. ِ َّ‫َو ِمنَ الن‬
‫هّٰللا‬ ‫هّٰلِل‬
ِ ‫اب اَ َّن ْالقُ َّوةَ ِ َج ِم ْيعًا ۙ َّواَ َّن َ َش ِد ْي ُد ْال َع َذا‬
‫ب‬ َ ۙ ‫يَ َروْ نَ ْال َع َذ‬

“Dan di antara manusia ada orang yang menyembah tuhan selain Allah sebagai
tandingan, yang mereka cintai seperti mencintai Allah. Adapun orang-orang yang
beriman sangat besar cintanya kepada Allah. Sekiranya orang-orang yang berbuat
zalim itu melihat, ketika mereka melihat azab (pada hari Kiamat), bahwa kekuatan itu
semuanya milik Allah dan bahwa Allah sangat berat azab-Nya (niscaya mereka
menyesal).
Berdasarkan terjemahan ayat di atas orang yang beriman kepada Allah SWT berarti
orang yang rela mengorbankan jiwa dan raganya untuk mewujudkan harapan atau
kemauan yang dituntut oleh Allah kepadanya.
 Nabi Muhammad SAW bersabda : “Iman adalah keterikatan kalbu, keterpaduan dan
kekompakan. (Hadits riwayat Ibnu Majah) menurut Al Sakawy dalam Al Maqasid, Al
Hasanah hlm 140 kesahihan hadits tersebut dapat dipertanggungjawabkan.
 Q. S Al A’Raf:179

‫ اَل‬.‫ن‬.ٌ .ُ‫ ي‬.‫ َأ ْع‬.‫ ْم‬.ُ‫ ه‬.َ‫ ل‬.‫ َو‬.‫ ا‬....َ‫ ه‬.ِ‫ ب‬.‫ن‬.َ .‫ و‬...ُ.‫ ه‬.َ‫ ق‬.‫ ْف‬.َ‫ اَل ي‬.‫ب‬ ‫ْأ‬
.ٌ .‫ و‬....ُ‫ ل‬.ُ‫ ق‬.‫ ْم‬.ُ‫ ه‬.َ‫ ل‬.ۖ .‫س‬ِ .‫ِإْل ْن‬.‫ ا‬.‫ َو‬.‫ ِّن‬.‫ ِج‬.‫ ْل‬.‫ ا‬.‫ن‬.َ .‫ ِم‬.‫ ا‬.‫ ًر‬.‫ ي‬....ِ‫ ث‬.‫ َك‬.‫ َم‬.َّ‫ ن‬.َ‫ ه‬.‫ج‬.َ .ِ‫ ل‬.‫ ا‬...َ.‫ ن‬.‫ َر‬.‫ َذ‬.‫ ْد‬....َ‫ ق‬.َ‫ ل‬.‫َو‬
.ُ‫ م‬.ُ‫ ه‬.‫ك‬ َ ‫ ِئ‬.َ‫ٰل‬. .‫ ُأ و‬.ۚ .ُّ.‫ ل‬...‫ض‬
.َ ‫ َأ‬.‫م‬.ْ .ُ‫ ه‬.‫ل‬.ْ ....َ‫ ب‬.‫م‬.ِ .‫ ا‬....‫ َع‬.‫َأْل ْن‬.‫ ا‬.‫ َك‬.‫ك‬ َ ‫ ِئ‬.َ‫ ٰل‬.‫ ُأ و‬.ۚ .‫ ا‬....َ‫ ه‬.ِ‫ ب‬.‫ن‬.َ .‫ و‬.‫ ُع‬.‫ َم‬...‫س‬.
.ْ .َ‫ اَل ي‬.‫ن‬.ٌ .‫ ا‬.‫ َذ‬.‫ آ‬.‫ ْم‬.ُ‫ ه‬.َ‫ ل‬.‫و‬.َ .‫ ا‬....َ‫ ه‬.ِ‫ ب‬.‫ن‬.َ .‫ و‬.‫ ُر‬...‫ص‬..ِ .‫ ْب‬.ُ‫ي‬
.‫ َن‬.‫ و‬.ُ‫ ل‬.ِ‫ف‬.‫ ا‬.‫ َغ‬.‫ ْل‬.‫ا‬
“Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk (isi neraka Jahannam) kebanyakan dari jin
dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk
memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak
dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka
mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat
Allah). Mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka
itulah orang-orang yang lalai.”
Berdasarkan terjemahan ayat di atas dapat disimpulkan bahwa iman identik dengan
pikiran/akal. Orang yang beriman berarti orang yang memiliki kecerdasan, kemauan
dan ketrampilan yang diaplikasikan dalam perbuatan keseharian.

B. Nilai positif negatif pada keimanan dalam ayat-ayat Al Qur’an di bawah ini, yaitu:
 Q. S An Nisaa’:51
.ِ‫ت‬.‫ و‬.‫ ُغ‬.‫ ا‬.َّ‫ط‬.‫ل‬.‫ ا‬.‫ َو‬.‫ت‬ ِ .‫ ْب‬.‫ ِج‬.‫ ْل‬.‫ ا‬.....ِ‫ ب‬.‫ن‬.َ .‫ و‬.....ُ‫ ن‬.‫ ْؤ ِم‬.ُ‫ ي‬.‫ب‬ .ِ .َ‫ ن‬.‫ا‬.‫ و‬.....ُ‫ت‬.‫ ُأ و‬.‫ن‬.َ .‫ ي‬.‫ ِذ‬.َّ‫ل‬.‫ ا‬.‫ ى‬.َ‫ ِإ ل‬.‫ر‬.َ ....َ.‫ ت‬.‫ ْم‬.َ‫َأ ل‬
ِ .‫ ا‬....َ.‫ ت‬.‫ ِك‬.‫ ْل‬.‫ ا‬.‫ن‬.َ .‫ ِم‬.‫ ا‬.ً‫ب‬.‫ ي‬....‫ص‬.
‫اًل‬.‫ ي‬.ِ‫ ب‬.‫ َس‬.‫ا‬.‫ و‬.ُ‫ ن‬.‫ َم‬.‫ آ‬.‫ن‬.َ .‫ ي‬.‫ ِذ‬.َّ‫ل‬.‫ ا‬.‫ن‬.َ .‫ ِم‬.‫ ٰى‬.‫ َد‬.‫ َأ ْه‬.‫ ُؤ اَل ِء‬.َ‫ ٰه‬.‫ا‬.‫ و‬.‫ ُر‬.َ‫ ف‬.‫ َك‬.‫ن‬.َ .‫ ي‬.‫ ِذ‬.َّ‫ ل‬.ِ‫ ل‬.‫ن‬.َ .‫ و‬.ُ‫ل‬.‫ و‬.ُ‫ ق‬.َ‫ ي‬.‫َو‬
“Apakah kamu tidak memperhatikan orang-orang yang diberi bahagian dari Al
kitab? Mereka percaya kepada jibt dan thaghut, dan mengatakan kepada orang-orang
Kafir (musyrik Mekah), bahwa mereka itu lebih benar jalannya dari orang-orang
yang beriman.”
Berdasarkan ayat di atas iman dirangkai dengan kalimat negatif kata jibti dan
taghut, syaithon dan apa saja yang disembah selain Allah SWT.
 Q.S Al Ankabut:51
.‫ ٍم‬.‫و‬.ْ ..َ‫ ق‬.ِ‫ ل‬.‫ ٰى‬.‫ر‬.َ ..‫ ْك‬.‫ ِذ‬.‫و‬.َ .ً‫ ة‬.‫ َم‬.‫ح‬.ْ .‫ َر‬.َ‫ ل‬.‫ك‬ .َ .‫ ا‬.َ‫ ت‬.‫ ِك‬.‫ ْل‬.‫ ا‬.‫ك‬
.َ .ِ‫ ل‬.‫ٰ َذ‬. .‫ ي‬.ِ‫ ف‬.‫ ِإ َّن‬.ۚ .‫ ْم‬.‫ ِه‬.‫ ْي‬.َ‫ ل‬.‫ َع‬.‫ ٰى‬.َ‫ ل‬.‫ ْت‬.ُ‫ ي‬.‫ب‬ َ .‫ ْي‬.َ‫ ل‬.‫ َع‬.‫ ا‬.َ‫ ن‬.‫ ْل‬.‫ َز‬.‫ َأ ْن‬.‫ ا‬.َّ‫ َأ ن‬.‫ ْم‬.‫ ِه‬.ِ‫ ف‬.‫ ْك‬.َ‫ ي‬.‫ ْم‬.َ‫ ل‬.‫و‬.َ ‫َأ‬
.‫ َن‬.‫ و‬.ُ‫ ن‬.‫ ْؤ ِم‬.ُ‫ي‬
“Dan apakah tidak cukup bagi mereka bahwasanya Kami telah menurunkan
kepadamu Al Kitab (Al Quran) sedang dia dibacakan kepada mereka?
Sesungguhnya dalam (Al Quran) itu terdapat rahmat yang besar dan pelajaran
bagi orang-orang yang beriman.”
Berdasarkan ayat di atas iman dirangkai dengan kata negatif batil (yang
tidak benar menurut Allah SWT).
 Q. S Al Baqarah:4
.َ .ِ‫ ل‬.‫ ْب‬.َ‫ ق‬.‫ن‬.ْ .‫ ِم‬.‫ َل‬.‫ ِز‬.‫ ُأ ْن‬.‫ ا‬.‫ َم‬.‫ َو‬.‫ك‬
.‫ َن‬.‫ و‬.ُ‫ ن‬.ِ‫ق‬.‫ و‬.ُ‫ ي‬.‫ ْم‬.ُ‫ ه‬.‫ ِة‬.‫ر‬.َ .‫خ‬.ِ ‫آْل‬.‫ ا‬.ِ‫ ب‬.‫ َو‬.‫ك‬ َ .‫ ْي‬.َ‫ ِإ ل‬.‫ َل‬.‫ ِز‬.‫ ُأ ْن‬.‫ ا‬.‫ َم‬.ِ‫ ب‬.‫ن‬.َ .‫ و‬.ُ‫ ن‬.‫ ْؤ ِم‬.ُ‫ ي‬.‫ن‬.َ .‫ ي‬.‫ ِذ‬.َّ‫ل‬.‫ ا‬.‫َو‬
“Dan mereka yang beriman kepada Kitab (Al Quran) yang telah diturunkan
kepadamu dan Kitab-kitab yang telah diturunkan sebelummu, serta mereka yakin
akan adanya (kehidupan) akhirat.”
Berdasarkan ayat di atas, iman dirangkai dengan kata positif yakin kepada
kitab dan yakin adanya kehidupan akhirat.
 Q.S Al Baqarah:285
.ِ‫ ه‬...ِ‫ ب‬.ُ‫ ت‬.‫ ُك‬.‫ َو‬.‫ ِه‬...ِ‫ ت‬.‫ اَل ِئ َك‬.‫ َم‬.‫ َو‬.ِ ‫هَّلل‬.‫ ا‬.ِ‫ ب‬.‫ن‬.َ .‫ َم‬.‫ آ‬.ٌّ.‫ ل‬...‫ ُك‬.ۚ .‫ن‬.َ .‫ و‬...ُ‫ ن‬.‫ ْؤ ِم‬.‫ ُم‬.‫ ْل‬.‫ ا‬.‫ َو‬.‫ِّ ِه‬.‫ ب‬.‫ َر‬.‫ن‬.ْ .‫ ِم‬.‫ ِه‬..ْ.‫ ي‬.َ‫ ِإ ل‬.‫ َل‬.‫ ِز‬...‫ ُأ ْن‬.‫ ا‬...‫ َم‬.ِ‫ ب‬.‫ ُل‬.‫ و‬..‫س‬
.ُ .َّ.‫ر‬.‫ل‬.‫ ا‬.‫ن‬.َ .‫ َم‬.‫آ‬
.‫ك‬ َ ‫ َأ‬.‫ َو‬.‫ ا‬.َ‫ ن‬.‫ ْع‬.‫ ِم‬. .‫ َس‬.‫ا‬.‫ و‬.ُ‫ل‬.‫ ا‬. .َ‫ ق‬.‫ َو‬.ۚ .‫ ِه‬.ِ‫ ل‬. .‫ ُس‬.‫ ُر‬.‫ن‬.ْ .‫ ِم‬.‫ ٍد‬..‫ َأ َح‬.‫ن‬.َ .‫ ْي‬.َ‫ ب‬.‫ق‬
َ ..َ.‫ن‬.‫ ا‬.‫ َر‬.‫ ْف‬.‫ ُغ‬.ۖ .‫ ا‬. .َ‫ ن‬.‫ع‬.ْ .‫ط‬
َ ..ْ.‫ ي‬.َ‫ ِإ ل‬.‫و‬.َ .‫ ا‬..َ.‫ ن‬.َّ.‫ ب‬.‫ َر‬.‫ك‬ ُ ِّ.‫ ر‬. .َ‫ ف‬.ُ‫ اَل ن‬.‫ ِه‬.ِ‫ ل‬..‫س‬
.ُ .‫ر‬.ُ .‫َو‬
ِ .‫ َم‬.‫ ْل‬.‫ا‬
.‫ ُر‬.‫ ي‬.‫ص‬
Rasul telah beriman kepada Al Quran yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya,
demikian pula orang-orang yang beriman. Semuanya beriman kepada Allah,
malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan rasul-rasul-Nya. (Mereka
mengatakan): "Kami tidak membeda-bedakan antara seseorangpun (dengan yang
lain) dari rasul-rasul-Nya", dan mereka mengatakan: "Kami dengar dan kami
taat". (Mereka berdoa): "Ampunilah kami ya Tuhan kami dan kepada Engkaulah
tempat kembali".
Berdasarkan ayat di atas, iman dirangkai dengan kata positif yakin kepada
Allah, Malaikat-Nya, Kitab-Nya dan Rasul-Nya.
II. Ciri-ciri keimanan yang terdapat di dalam Al Qur’an diantaranya adalah:
 Tawakkal, yaitu yang apabila dibacakan ayat Al Qur’an kalbunya terangsang
untuk melaksanakannya. Seperti dalam Q.S. Al Anfaal:2
.ْ .َ‫ ل‬.‫ج‬.ِ .‫ َو‬.ُ ‫ هَّللا‬.‫ َر‬.‫ ِك‬.‫ ُذ‬.‫ ا‬.‫ ِإ َذ‬.‫ن‬.َ .‫ ي‬.‫ ِذ‬.َّ‫ل‬.‫ ا‬.‫ن‬.َ .‫ و‬.ُ‫ ن‬.‫ ْؤ ِم‬.‫ ُم‬.‫ ْل‬.‫ ا‬.‫ ا‬.‫ َم‬.َّ‫ِإ ن‬
.ْ .َ‫ ي‬.ِ‫ ل‬.ُ‫ ت‬.‫ ا‬.‫ ِإ َذ‬.‫ َو‬.‫ ْم‬.ُ‫ ه‬.ُ‫ب‬.‫ و‬.ُ‫ ل‬.ُ‫ ق‬.‫ت‬
.‫ ا‬...ً‫ن‬.‫ ا‬.‫ َم‬.‫ ِإ ي‬.‫ ْم‬.ُ‫ ه‬.‫ ْت‬.‫ َد‬.‫ ا‬.‫ َز‬.ُ‫ ه‬.ُ‫ت‬.‫ ا‬.َ‫ي‬.‫ آ‬.‫ ْم‬.‫ ِه‬.‫ ْي‬.َ‫ ل‬.‫ َع‬.‫ت‬
.‫ َن‬.‫ و‬.ُ‫ ل‬.‫ َّك‬.‫و‬.َ .َ‫ ت‬.َ‫ ي‬.‫ ْم‬.‫ِّ ِه‬.‫ ب‬.‫ َر‬.‫ ٰى‬.َ‫ ل‬.‫ َع‬.‫َو‬
Sesungguhnya orang-orang yang beriman ialah mereka yang bila disebut nama
Allah gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan ayat-ayat-Nya bertambahlah
iman mereka (karenanya), dan hanya kepada Tuhanlah mereka bertawakkal.
Tawakkal, yaitu hidupnya senantiasa untuk mengabdi menurut apa yang
diperintahkan Allah SWT. Seperti dalam surat Al Baqarah:172
.‫ َن‬.‫ و‬.‫ ُد‬.ُ‫ ب‬.‫ ْع‬.َ‫ ت‬.ُ‫ه‬.‫ ا‬.َّ.‫ ِإ ي‬.‫ ْم‬.ُ‫ ت‬.‫ ْن‬.‫ ُك‬.‫ن‬.ْ ‫ ِإ‬.ِ ‫ هَّلِل‬.‫ا‬.‫ و‬.‫ر‬.ُ .‫ ُك‬.‫ ْش‬.‫ ا‬.‫ َو‬.‫ ْم‬.‫ ُك‬.‫ ا‬.َ‫ ن‬.‫ ْق‬.‫ َز‬.‫ َر‬.‫ ا‬.‫ َم‬.‫ت‬ َ .‫ن‬.ْ .‫ ِم‬.‫ا‬.‫ و‬.ُ‫ ل‬.‫ ُك‬.‫ا‬.‫ و‬.ُ‫ ن‬.‫ َم‬.‫ آ‬.‫ن‬.َ .‫ ي‬.‫ ِذ‬.َّ‫ل‬.‫ ا‬.‫ ا‬.َ‫ ه‬.ُّ.‫ َأ ي‬.‫ ا‬.َ‫ي‬
ِ .‫ ا‬.َ‫ِّ ب‬.‫ ي‬.‫ط‬
Hai orang-orang yang beriman, makanlah di antara rezeki yang baik-baik yang
Kami berikan kepadamu dan bersyukurlah kepada Allah, jika benar-benar kepada-
Nya kamu menyembah.
 Mawas diri dan bersikap ilmiah, yaitu dimaksudkan agar seseorang tidak
terpengaruh oleh berbagai kasus dari manapun datangnya, baik dari kalangan jin
dan manusia, bahkan mungkin dating dari dirinya sendiri.
Q. S An Naas:1-3
ِ ۙ َّ‫قُلْ اَ ُعوْ ُذ بِ َربِّ الن‬
‫اس‬
ِ ۙ َّ‫ك الن‬
‫اس‬ ِ ِ‫َمل‬
ِ ۙ َّ‫اِ ٰل ِه الن‬
‫اس‬
"Katakanlah, "Aku berlindung kepada Tuhan yang memelihara manusia. Yang
menguasai manusia. Tuhan bagi manusia."
Mawas diri yang berhubungan dengan alam pikiran, yaitu bersikap kritis dalam
menerima informasi, terutama dalam memahami nilai-nilai dasar keislaman. Q.S
Ali Imran:7
ٌ َ‫ابِه‬.‫ ُر ُمت ََش‬.َ‫ب َوُأخ‬
‫ ٌغ‬.ْ‫وبِ ِه ْم َزي‬.ُ‫ات ۖ فََأ َّما الَّ ِذينَ فِي قُل‬ ِ ‫ا‬.َ‫ات ه َُّن ُأ ُّم ْال ِكت‬. ٌ .‫ات ُمحْ َك َم‬. ٌ َ‫َاب ِم ْنهُ آي‬ َ ‫ك ْال ِكت‬ َ ‫هُ َو الَّ ِذي َأ ْن َز َل َعلَ ْي‬
ِ ‫فَيَتَّبِعُونَ َما تَ َشابَهَ ِم ْنهُ ا ْبتِغَا َء ْالفِ ْتنَ ِة َوا ْبتِغَا َء تَْأ ِويلِ ِه ۗ َو َما يَ ْعلَ ُم تَْأ ِويلَهُ ِإاَّل هَّللا ُ ۗ َوالر‬
‫َّاس ُخونَ فِي ْال ِع ْل ِم يَقُولُونَ آ َمنَّا بِ ِه‬
ِ ‫ُك ٌّل ِم ْن ِع ْن ِد َربِّنَا ۗ َو َما يَ َّذ َّك ُر ِإاَّل ُأولُو اَأْل ْلبَا‬
‫ب‬

'Dialah yang menurunkan Al Kitab (Al Quran) kepada kamu. Di antara (isi)nya
ada ayat-ayat yang muhkamaat, itulah pokok-pokok isi Al qur'an dan yang lain
(ayat-ayat) mutasyaabihaat. Adapun orang-orang yang dalam hatinya condong
kepada kesesatan, maka mereka mengikuti sebahagian ayat-ayat yang
mutasyaabihaat daripadanya untuk menimbulkan fitnah untuk mencari-cari
ta'wilnya, padahal tidak ada yang mengetahui ta'wilnya melainkan Allah. Dan
orang-orang yang mendalam ilmunya berkata: "Kami beriman kepada ayat-ayat
yang mutasyaabihaat, semuanya itu dari sisi Tuhan kami". Dan tidak dapat
mengambil pelajaran (daripadanya) melainkan orang-orang yang berakal."
Mawas diri terhadap hal yang belum memiliki ilmu terhadapnya seperti dalam
Q.S. Al Isra' 36
‫ص َر َو ْالفَُؤ ا َد ُكلُّ ُأو ٰلَِئكَ َكانَ َع ْنهُ َم ْسُئواًل‬
َ َ‫ك بِ ِه ِع ْل ٌم ۚ ِإ َّن ال َّس ْم َع َو ْالب‬ َ ‫َواَل تَ ْقفُ َما لَي‬
َ َ‫ْس ل‬
"Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan
tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan
diminta pertanggungan jawabnya."
• Optimis dalam menghadapi masa depan, setiap manusia diperintahkan untuk
bersungguh sungguh dalam mengadapi segala hal meskipun demikian harus
penuh perhitungan, tidak perlu memikirkan hasil karena hasil adalah akibat dari
suatu perbuatan. Kita harus bersungguh-sungguh untuk melakukan semua hal di
dunia agar esok hari lebih baik. seperti dalam Q.S Yusuf: 87
َ‫ح هَّللا ِ ِإاَّل ْالقَوْ ُم ْال َكافِرُون‬
ِ ْ‫ح هَّللا ِ ۖ ِإنَّهُ اَل يَ ْيَأسُ ِم ْن َرو‬
ِ ْ‫ي ْاذهَبُوا فَتَ َح َّسسُوا ِم ْن يُوسُفَ َوَأ ِخي ِه َواَل تَ ْيَأسُوا ِم ْن َرو‬
َّ ِ‫ا بَن‬
Hai anak-anakku, pergilah kamu, maka carilah berita tentang Yusuf dan
saudaranya dan jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tiada
berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir".
•Konsisten dan menepati janji. Janji adalah hutang, jadi ketika menepati sejatinya
kita sedang melunasi hutang. Kita paham bahwa hutang adalah wajib untuk segera
dilunasi. Seperti yang dijelaskan dalam Q.S Al Maidah:1
‫ ُر ٌم ۗ ِإ َّن‬.ُ‫ ْي ِد َوَأ ْنتُ ْم ح‬.‫الص‬ ْ َّ‫يَا َأيُّهَا الَّ ِذينَ آ َمنُوا َأوْ فُوا بِ ْال ُعقُو ِد ۚ ُأ ِحل‬
َّ ‫ َر ُم ِحلِّي‬.ْ‫ اَأْل ْن َع ِام ِإاَّل َما يُ ْتلَ ٰى َعلَ ْي ُك ْم َغي‬.ُ‫ت لَ ُك ْم بَ ِهي َمة‬
‫هَّللا َ يَحْ ُك ُم َما ي ُِريد‬
Hai orang-orang yang beriman, penuhilah aqad-aqad itu. Dihalalkan bagimu
binatang ternak, kecuali yang akan dibacakan kepadamu. (Yang demikian itu)
dengan tidak menghalalkan berburu ketika kamu sedang mengerjakan haji.
Sesungguhnya Allah menetapkan hukum-hukum menurut yang dikehendaki-Nya.
•Tidak sombong, sombong adalah sifat tercela yang membahayakan diri sendiri,
orang lain dan lingkungan hidupnya. Orang yang sombong merasa dirinya mampu
dan memiliki kelebihan dari orang lain, dia tidak suka belajar dan bertanya
kepada orang lain karena merasa orang lain bodoh. Allah melarang sifat sombong
seperti yang dijelaskan dalam ayat Q.S Al Luqman:18
‫ور‬ ِ ْ‫ش فِي اَأْلر‬
ٍ ‫ض َم َرحًا ۖ ِإ َّن هَّللا َ اَل يُ ِحبُّ ُك َّل ُم ْختَا ٍل فَ ُخ‬ ِ َّ‫صعِّرْ َخ َّدكَ لِلن‬
ِ ‫اس َواَل تَ ْم‬ َ ُ‫َواَل ت‬
Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan
janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah
tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri.
III. Pemikiran tentang Ketuhanan
a. Animisme/Dinamisme, Politeisme dan Henoteisme
•Animisme adalah kepercayaan terhadap benda yang didalamnya terdapat roh
halus(makhluk ghaib) yang dipercaya dapat menyelamatkan dari suatu bencana,
bisa mengabulkan permintaan dan dianggap memiliki kekuatan. Roh diyakini
mendiami benda seperti pohon dan hewan yang dipandang memiliki keanehan.
Biasanya mereka melakukan sesembahan/sesajen untuk mendapatkan sesuatu dari
benda tersebut. Bagi mereka yang percaya bahwa benda itu berjasa bagi
kehidupannya itulah yang dianggap tuhan.
•Dinamisme adalah kepercayaan terhadap benda misalnya jimat. Tuah atau fetsih
pada benda tertentu mereka yakini perlu dijaga dan dirawat agar tidak
menimbulkan akibat negatif terhadap diri dan keluarga serta masyarakatnya.
•Politeisme adalah kepercayaan terhadap para dewa atau dewi. Masyarakat ini
memiliki kepercayaan terhadap dewa atau dewi yang berbeda-beda di setiap
waktu misalnya ketika panen padi maka yang disembah atau diberikan sesajen
adalah Dewi Sri dan ketika musim pancaroba nelayan hendak melaut agar aman
maka yang diberikan sesajen Ratu Pantai Selatan Nyi Roro Kidul.
•Henoteisme artinya satu bangsa=satu tuhan. Menurut paham ini jumlah tuhan
setiap bangsa hanya ada satu. Setiap bangsa mempunyai tuhan yang berbeda
terhadap bangsa lain.
b. Monoteisme yang terbagi oleh Deisme, Panteisme dan Ekletisme.
•Deisme, paham ini beranggapan bahwa tuhan Yang Maha Esa mempunyai sifat
yang serba maha. Karena kemahaannya inilah, Tuhan menciptakan alam seisinya
dengan komposisi yang serba maha pula. Jadi alam dapat berkembang dan
mampu bertahan hidup tanpa peranan Tuhan. Tuhan hanya bertugas menciptakan
alam seisinya, alam berpisah dengan Tuhan. Begitulah peranan Tuhan hanya
sebatas menciptakan bukan pengatur alam. Akibat paham ini Tuhan hanya diakui
kebesaran-Nya, keagungan-Nya, disanjung dan dipuja atas penciptaan-Nya tetapi
ajaran-Nya tidak digunakan dalam kehidupan. Manusia sendirilah yang
menentukan, aliran ini disebut free will. Dalam teologi islam dikenal aliran
Qadariah.
•Pantesime, paham ini beranggapan bahwa sebagai pencipta alam, Tuhan ada
bersama alam (immanent). Di mana ada alam, di situ ada Tuhan. Alam sebagai
ciptaan Tuhan merupakan bagian dari-Nya. Tuhan ada di mana-mana. bahkan
setiap bagian dari alam, itulah juga Tuhan. Di dalam filsafat paham ini
berkembang menjadi predestination sedangkan dalam teologi Islam termasuk
aliran Jabariah yang pemikirannya bahwa semua yang kita alami dan terjadi
sekarang adalah semua kehendak Tuhan ibarat dalam perwayangan, Tuhan adalah
dalang dan manusia sebagai wayang.
•Ekleteisme, berasal dari kata ekletik (ecletic=gabungan) yaitu paham yang
menggabungkan paham deisme dan penteisme. Manusia sebagai perencana
sedangkan Tuhan berperan sebagai
penentu. Tuhan bukan alam, jauh di luar alam, namun Dia dekat dengan alam.
Paham yang ketiga ini bermanfaat untuk orang yang mengalami frustasi,
kegagalan dan usia senja. Karena ketika berhasil maka akan lupa dengan Tuhan.

Sumber:
Nurdin, Ali; Mikdar, Syaiful; Suharmawan, Wawan. 2020. "BMP Pendidikan
Agama Islam 1 (MKDU4221)". Tangerang Selatan: Universitas Terbuka.

You might also like